• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL RINGKAS PEMILU AKSES BAGI PENYANDANG DISABILITAS PUSAT PEMILIHAN UMUM AKSES PENYANDANG CACAT PPUA-PENCA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL RINGKAS PEMILU AKSES BAGI PENYANDANG DISABILITAS PUSAT PEMILIHAN UMUM AKSES PENYANDANG CACAT PPUA-PENCA"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL RINGKAS

PEMILU AKSES BAGI

PENYANDANG DISABILITAS

PUSAT PEMILIHAN UMUM AKSES PENYANDANG CACAT

PPUA-PENCA

(2)
(3)

MODUL RINGKAS PEMILU AKSES

BAGI PENYANDANG DISABILITAS

PUSAT PEMILIHAN UMUM AKSES PENYANDANG CACAT PPUA-PENCA

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Daftar Isi

Kata Pengantar i Sambutan iii Daftar Isi v Ringkasan 1 Rencana Pelajaran 5

Presentasi Power Point 9

Tata Cara Simulasi Pemilu Akses Bagi Pemilih Penyandang Disabilitas. 37

Tahap I. Tahap Persiapan Simulasi Pemilu Akses : 37

Tahap II. Tahap Simulasi Pemungutan Suara. 38

Tahap III. Tahap Simulasi Penghitungan Suara 39

Tahap IV : Tahap Simulasi Pemungutan Suara Selesai. 40

Tata Cara Penggunaan Alat Bantu Coblos Tunanetra (Template)

Bagi Pemilih Tuna Netra 41

Panduan Ringkas Memberikan Layanan Ramah Disabilitas

Dalam Pemungutan Suara. 42

Pre dan Post Test Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas Dalam Pilkada 2015 45

(10)
(11)

Ringkasan

Penulisan Modul Ringkas Pemilu Akses Penyandang Disabilitas ini, dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan ketersediaan sebuah Modul Pelatihan yang ringkas, mudah dimengerti dan diterapakan oleh Penyelenggara Pemilu tingkat pusat hingga tingkat KPPS di daerah terpencil.

Modul ini disusun dari materi yang bersumber dari Undang-Undang Pemilu, Peraturan KPU, Panduan Teknis KPU dan serangkaian kebutuhan layanan bagi Pemilih Disabilitas di Tempat Pemungutan Suara.

Modul ini berisi kompilasi serangkaian materi pelatihan diantaranya dalam bentuk materi Power Point ( slide ), Tata Cara Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara, Tata Cara Simulasi Templete Tunanetra dan Penayangan foto para penyandang disabilitas yang sedang melakukan pemungutan suara di TPS. Modul ini juga dilengkapi dengan Panduan Ringkas Melayani Pemilih Disabilitas di TPS dan sejumlah pertanyaan Pre dan Post Test yang dapat dipergunakan untuk mengukur efektivitas dan manfaat dari setiap pelatihan yang dilakukan.

Implementasi terwujudnya Pemilu Akses, didukung oleh Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU ) dengan terbitnya Surat Instruksi dari BAWASLU pada bulan September tahun 2015 Perihal Pengawasan hak akses dan layanan bagi pemilih disabilitas dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota.

Akhirnya selamat mengaplikasikan modul ini, bagi pemajuan pemilu yang demokratis, universal dan non diskriminasi

Jakarta, Januari 2016.Tim Penulis:

(12)
(13)
(14)
(15)

Rencana Pelajaran

PELAJARAN:

Aksesibilitas pilkada 2015

TUJUAN:

• Menginspirasi peserta pelatihan tentang pemilu akses.

• Meningkatkan pemahaman dan sensitivitas peserta pelatihan terhadap pemilih disabilitas.

• Mendorong agar peserta pelatihan sesuai tugas dan wewenangnya menyelenggarakan pilkada 2015 akses penyandang disabilitas.

• Penguatan kapasitas peserta pelatihan berkaitan dengan pemilu akses bagi penyelenggara pemilu di tps.

• Mendorong penyelenggara pemilu di tingkat tps dalam mewujudkan pemilu akses dan non diskriminatif.

METODE PELATIHAN:

• untuk mencapai tujuan tersebut diatas, modul ini diterapkan dengan metode partisipatif yang berarti metode pelatihan ini berbasis pada sikap pro aktif peserta sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya.

• kedudukan fasilitator adalah setara dengan peserta pelatihan yang berarti bahwa fasilitator tidak menggurui peserta pelatihan. peran fasilitator hanya menstimulasi dan memfasilitasi proses pelatihan, termasuk penggalian potensi dan informasi, tukar menukar pemikiran, analisis dan pembelajaran bersama.

SASARAN PESERTA:

Calon fasilitator yang akan melatih penyelenggara pemilu tentang pemilu akses.

MATERIAL :

• Slide power point (22 slides).

• Simulasi alat bantu coblos disabilitas netra. • Penayangan foto atau film akses pemilu.

(16)

PPUA - Penca

AGENDA DAN WAKTU PELATIHAN

Kegiatan Waktu

Penanggung-jawab

Pendaftaran Panitia

Pengantar Fasilitator

Dasar Hukum Fasilitator

Siapakah Penyandang Disabilitas Fasilitator

Ragam Pemilih Disabilitas Fasilitator

Foto Pemilih Disabilitas Fasilitator

Pilkada yang Akses Bagi Pemilih

Disabilitas Fasilitator

Jenis-jenis Aksesibilitas dalam Pilkada Fasilitator

Aksesibilitas Non Fisik Fasilitator

Aksesibilitas Fisik Fasilitator

Akses Layanan Ramah Disabilitas Fasilitator

Slogan Pemilu Akses Fasilitator

Simulasi Braille Template dan

(17)

Pr

esentasi P

ow

erP

(18)
(19)

Pr

esentasi P

ow

er P

(20)

PPUA - Penca

ALU

R

PR

ESEN

TASI

I.

Pengant

ar

II.

D

as

ar

H

uk

um

III.

Sia

pa

kah

P

eny

andang D

is

abi

lit

as

IV.

R

agam

p

em

ilih

d

is

ab

ilit

as

V.

Fot

o

pe

m

ilih

d

is

ab

ilit

as

VI.

Pilk

ad

a

yang

Akse

s

bagi

p

em

ilih

Dis

ab

ilit

as

VII.

Jeni

s-Je

nis

Ak

se

sib

ilit

as

dal

am

pi

lk

ada

a.

A

kse

si

bilit

as

N

on

Fis

ik

b.

Ak

se

sib

ilit

as

F

is

ik

c.

A

kse

s

Lay

anan

R

am

ah

Dis

ab

ilit

as

VIII

S

logan

Pe

m

ilu

A

kse

s

IX.

Sim

ula

si

(21)

I.

PEN

G

AN

TAR

Tuj

ua

n

:

1.

Pes

er

ta

m

em

aham

i A

ks

es

ib

ilit

as

bagi

p

emi

lih

d

is

ab

ilit

as

dal

am

P

ilk

ad

a

2.

Pe

ser

ta

ma

mp

u

m

em

ber

ik

an

pel

at

ihan

tent

ang

Pil

ka

da

A

kse

s

H

asi

l Y

an

g

D

ih

ar

ap

kan

:

1.

Pe

se

rta

m

em

aham

i t

ent

ang

P

ilk

ad

a

ak

ses

2.

Pes

er

ta

ma

mp

u

m

em

ber

ik

an

pel

at

ihan

pada

pet

ugas

P

ilk

ad

a

di

ti

ngk

at

KPPS

3.

M

at

er

i i

ni

dapat

di

gunak

an

s

am

pai

k

e

tin

gk

at

KPPS

4.

Pi

lk

ada

ma

mp

u

me

lay

ani

se

tia

p

pe

mi

lih

d

is

ab

ilit

as

(22)

PPUA - Penca

I

I.

D

A

S

A

R

H

UK

UM

P

as

al

28 I

ay

at

2 am

andem

en k

e 2 U

U

D

1945

ber

buny

i:

“S

et

iap or

ang

ber

hak

bebas

dar

i per

lak

uan

yang ber

si

fat

di

sk

rim

inat

if

at

as

das

ar

apapun

dan

ber

hak

m

endapat

kan

per

lindungan

ter

hadap

per

lak

uan y

ang ber

si

fat

di

sk

rim

inat

if

itu.

P

as

al

28 H

ay

at

2 am

andem

en k

e 2 U

U

D

1945

ber

buny

i:

“S

et

iap or

ang

ber

hak

m

endapat

k

em

udahan

dan per

lak

uan

khus

us

unt

uk

m

em

per

ol

eh

kes

em

pat

an dan

m

anf

aat

y

ang s

am

a

guna m

enc

apai

per

sam

aan

dan k

eadi

lan.

(23)

II

.

D

AS

AR

HUKUM

(la

n

ju

ta

n

)

UU N

o.

15

Th

n

201

1

Tent

ang

P

eny

el

engg

ar

a

P

emilu

UU RI

No

. 1

Th

n

2015

Tent

ang

P

enet

apan

P

er

pu

N

o.

1

Th

n

2004

tent

ang

P

ilk

ad

a

P

er

at

ur

an

KPU

, BA

W

ASL

U

dan

D

KPP

N

o.

1/

2012

N

o.

11/

2012,

N

o.

13/

2012

, T

ent

ang

K

ode

Eti

k

P

eny

el

enggar

a

P

emilu

P

er

at

ur

an

KPU

N

o. 1

0

Th

n

2015

Tent

ang

P

em

ungut

an

dan

P

enghi

tungan

S

uar

a

P

ilk

ad

a

P

K

P

U

N

o.

1

13

Thn.

2015 t

ent

ang S

pes

ifi

kas

i T

ek

ni

s

P

er

lengk

apan

P

eny

el

engga

raan

P

emilu

K

epal

a

D

aer

ah

(24)

PPUA - Penca

II

I.

S

IAP

AK

AH

P

EN

Y

AN

DAN

G

DIS

AB

IL

IT

AS

S

es

eor

an

g

yang

me

milik

i k

et

er

bat

as

an

fis

ik

(tubuh

) ,

Int

el

ek

tual

(K

ec

er

das

an

),

m

ent

al

(

K

ejiwa

an

),

dan

/at

au

s

en

so

rik

(

P

anc

a

in

dra

),

S

es

eo

pr

an

g

yang

Me

milik

i

ham

bat

an

mo

bilit

as

dan

ber

int

er

ak

si

kar

ena

fa

kto

r

lingk

un

gan

dan

/at

au

si

ka

p

m

as

yar

ak

at

S

es

eor

ang

y

ang

tidak

dapat

ber

par

tis

ipas

i penuh

dan

e

fe

kti

f

tanpa

li

ngk

ungan

y

ang

akse

s,

bant

uan

/pel

ay

anan

or

ang

di

sek

itar

ny

a

.

(S

um

ber

:

U

U

no

11 t

ahun 201

1)

(25)

IV

. R

AG

AM

P

EM

IL

IH

D

IS

ABIL

IT

AS

P

emilih

T

unad

ak

sa

ad

al

ah

p

emilih

de

nga

n

ca

ca

t t

ubuh

a

nt

ar

a

la

in

: pen

ggun

a

ku

rsi

r

oda

,

po

lio

ka

ki

/tangan

, e

ks

le

pra

, or

ang

ke

ci

l.

P

emilih

T

unanet

ra

adal

ah

p

emilih

y

ang

ti

dak

dapat

me

lih

at

.

P

emilih

T

unaw

ic

ar

a

adal

ah

p

emilih

y

ang

ti

dak

dapat

ber

bi

car

a.

P

emilih

Tunar

ung

u

adal

ah

pe

milih

yang

tidak

dapa

t

m

endengar

.

P

emilih

T

unagr

ahi

ta

adal

ah

p

emilih

y

ang

me

milik

i k

et

er

bat

as

an

kec

er

das

an

. Me

re

ka

ber

us

ia

40

tahun

le

bih

tet

api

k

ec

er

das

an

dan

per

ilak

uny

a

seper

ti

anak

10

tahun

.

(26)

PPUA - Penca

IV

. RA

GA

M PE

MI

LI

H

DI

SA

BI

LI

TA

S

P

em

ilih

D

is

abi

litas

M

en

tal

adal

ah

p

em

ilih

yg

m

engal

am

i

gangguan

kej

iw

aan

(y

ang

ti

dak

m

er

es

ahk

an

m

as

yar

ak

at

).

P

res

iden

Am

eri

ka

Se

rik

at

ke

16

, A

br

aha

m

Li

nc

ol

n

adal

ah

p

eny

andang

depr

es

i ber

at

.

Si

r

Wi

ns

ton

C

hur

chi

ll

(J

ender

al

Ing

gr

is

dal

am

P

er

ang

Du

ni

a

II)

adal

ah

peny

andang

B

ipol

ar

.

P

eny

andan

g

D

is

abi

litas

P

si

ko

so

si

al

,

gangguan

ji

w

any

a

dapat

di

tek

an

ser

endah

m

ungk

in

de

ngan

me

mi

nu

m

obat

s

ec

ar

a

ter

atur

,

di

ser

tai

per

lak

uan

k

el

uar

ga

ya

ng

penuh

pe

rhati

an

.

D

engan

de

m

ik

ian

m

er

ek

a

dapat

m

el

ak

sanak

an

ak

tifi

tas

k

ehi

dupan

s

eba

gai

m

ana

wa

rg

a

nega

ra

pada

um

um

ny

a

(S

um

ber

:

P

anduan

T

ek

ni

s

KPPS)

(27)

V.

FO

TO

P

EMI

LI

H

DI

SABI

LI

TAS

Pemi

lih

ku

rs

i r

oda

seda

ng

mema

su

kk

an

su

ra

t s

ua

ra

Pe

m

ili

h

ku

rs

i r

od

a s

ed

ang

m

em

be

ri

kan

su

ar

a

(28)

PPUA - Penca

(Lanjutan)

Pe

m

ilih

dak

sa

(p

en

gg

un

a

to

ng

kat

dan

o

ran

g

ke

cil

) s

edan

g

m

em

be

rik

an

su

ar

a

Pe

m

ili

h

daksa

se

dan

g

m

em

asu

kkan

su

rat

su

ar

a

(29)

Pe

m

ilih

dis

ab

ilit

as

n

et

ra

se

dan

g

m

en

gg

un

ak

an

al

at

b

an

tu

c

ob

lo

s

Pe

m

ili

h d

is

ab

ili

tas

ne

tr

a

se

dang

m

em

as

ukk

an

su

rat

su

ar

a

(Lanjutan)

(30)

PPUA - Penca

Pe

m

ili

h d

is

ab

ili

tas

ru

ngu

se

dang

memb

er

ika

n su

ar

a

(Lanjutan)

(31)

Pe

m

ili

h d

is

ab

ili

tas

gr

ah

it

a

se

dang

m

em

be

ri

kan

su

ar

a

FO

TO

P

EM

IL

IH

D

IS

A

B

IL

IT

A

S

(Lanjutan)

(32)

PPUA - Penca

VI

. P

IL

K

AD

A YANG

AK

SE

SIB

EL

Tahapan

, f

asi

lit

as

, dan

bahan

-bah

an

P

ilkad

a

m

udah

di

paham

i dan

di

gunaka

n

ol

eh

sem

ua

or

ang;

P

em

ilih

bebas

m

em

ilih

dan

ker

ahasi

aa

n

pi

lih

an

te

rja

mi

n

Ti

dak

ada

per

syar

at

an

yang

m

em

bat

asi

hak

ses

eor

ang

m

enj

adi

c

al

on

dan

at

au

m

enj

adi

penyel

en

gga

ra

pem

ilu

.

(S

um

ber

:

U

U

no 19 t

ahun

201

1)

(33)

V

II

. JE

N

IS

-JE

N

IS

A

K

SE

SIB

IL

IT

A

S

B

A

G

I

PE

MIL

IH

DISA

B

IL

IT

A

S

a.

Ak

ses

ibi

lit

as

Non

Fi

si

k:

b.

Ak

ses

ibi

lit

as

Fi

si

k

:

c.

Ak

ses

La

ya

na

n

ra

m

ah

di

sabi

lit

as

:

(34)

PPUA - Penca

S

edi

akan

Inf

or

m

asi

P

ilkada

yang

aksesi

bel

:

B

agi

t

una

rungu

:

P

er

gu

nak

an

B

ahasa

Isyar

at

Indonesi

a,

tul

isan

ber

jal

an

(r

unni

ng

teks

).

VII

a.

A

ksesibili

tas

N

on

F

is

ik

(35)

Lanjut

an

Bagi

tuna net

ra

:

Sedi

ak

an i

nf

orm

asi

P

ilkada bent

uk

audi

o

(suara),

dan

huruf

brai

lle

.

(36)

PPUA - Penca

VIIb

.

A

kses

ibilit

as

Fis

ik

:

Te

m

pa

tk

an

T

PS

di

loka

si

yan

g

ra

ta

,

tid

ak

ber

tangga

-tangg

a,

tid

ak

ber

bat

bat

u,

t

id

ak

ber

um

put

t

ebal

,

tid

ak

m

el

om

pat

i

pa

rit

.

Lebar

p

in

tu

m

as

uk

T

PS

90

cm

unt

uk

me

mb

er

i ak

ses

ger

ak

pengguna

kur

si

roda

U

kur

an

ti

nggi

m

eja

b

ilik

suar

a

75

cm

dan

ber

ongga

Ti

nggi

m

ej

a

kot

ak

s

uar

a

35

cm

agar

m

udah

di

jangka

u

ol

eh

pengguna

kur

si

roda

S

edi

akan

al

at

bant

u

cobl

os

p

em

ilih

tuna

n

et

ra

di

set

iap

T

PS

S

edi

ak

an

fo

rm

ulir

C

3

/fo

rm

pendam

pi

ng

an

bagi

pe

m

ilih

dis

ab

ilit

as

(37)

De

na

h

TP

S

Ak

se

s

(38)

PPUA - Penca

V

IIc

. AK

S

ES

L

AYAN

AN

R

AM

AH

D

IS

AB

IL

IT

AS

Pe

m

ilih

T

una

N

et

ra

:

Sent

uh

pundak

at

au

tanganny

a

saat

hendak

m

em

ul

ai

pem

bi

car

aan

.

Taw

ar

kan

k

epadany

a

apak

ah m

em

but

uhk

an

pendam

pi

ngan

at

au m

em

but

uhk

an

al

at

bant

u c

obl

os

Pe

m

ilih

T

una

R

ungu

:

Tepuk

bahuny

a,

Tat

ap

w

aj

ahny

a,

ber

bi

car

al

ah

dengan

ger

ak

m

ul

ut

y

ang

jel

as

dan

per

lahan

agar

d

ia

dapat

m

em

bac

a

ger

ak

bib

ir

Anda

dan

ti

dak

per

lu

ber

ter

iak

.

Be

rik

an

kode

at

au

lam

bai

kan

tangan

A

nda

b

ila

s

aat

gi

lir

anny

a

unt

uk

m

enc

obl

os

ti

ba

.

(39)

Pe

m

ilih

T

una

D

aksa

:

Taw

ar

kan

bant

ua

n

apa

yan

g

di

but

uhk

an

,

dan

lak

uk

an

la

h

ses

uai

pet

unj

uk

.

Ba

gi

pe

ng

gun

a

ku

rsi

roda

,

unt

uk

m

el

ew

at

i

tanggu

l,

anda

dap

at

m

em

bant

u

de

nga

n

m

en

gi

nj

ak

b

ag

ian

b

el

ak

ang

k

ur

si

roda

, agar

bagi

an

depan

ku

rsi

roda

s

ed

ik

it

ter

angk

at

.

Apa

bi

la

lok

as

i T

PS

be

rtangga

-tangg

a,

unt

uk

m

enur

un

i t

angg

a

pas

tik

an

ku

rsi

roda

dal

am

pos

is

i m

undur

.

Pe

m

ilih

T

una

Gr

ah

ita

:

Bi

as

any

a

pem

ili

h

Tuna

Gra

hi

ta

di

dam

pi

ng

i

ole

h

kel

uar

gany

a

at

au

ol

eh

gur

uny

a.

(l

an

ju

ta

n

)

(40)

PPUA - Penca

Pi

lk

ad

a

yan

g

A

ks

es

ib

el

d

an

No

n

D

is

kri

m

ina

si

M

er

up

akan

P

em

enuh

an

Ha

k

Po

lit

ik

P

en

ya

nda

ng

D

is

abi

lita

s

Seba

ga

i

W

ar

ga

N

eg

ar

a

Pi

lkada

y

an

g

A

ks

es

ibel

M

eni

ng

ka

tk

an

Pa

rti

si

pa

si

P

emil

ih

D

is

abi

lita

s

VIII

. S

LOG

AN

PE

M

ILU

AK

S

ES

(41)

IX.

S

IM

UL

AS

I

P

enggunaan

A

lat

B

ant

u C

obl

os

T

una

N

et

ra

P

emi

lih

P

engguna

K

ur

si

R

oda

Menc

obl

os

di

B

ilik

S

uar

a

B

er

komuni

kas

i dengan T

una

R

ungu

P

engi

si

an

For

m

C

-3

pendampi

ngan

P

emi

lih

D

is

ab

ilita

s

Mel

ay

ani

dan

Membant

u P

emi

lih D

is

abi

lit

as

(42)

PPUA - Penca

Pa

ndu

an

L

ay

an

an

R

am

ah

D

is

abi

lit

as

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

Tata Cara Simulasi Pemilu Akses Bagi Pemilih

Penyandang Disabilitas.

Tahap I. Tahap Persiapan Simulasi Pemilu Akses :

• Mempersiapkan alat perlengkapan simulasi pemilu akses yang akan dipakai dalam simulasi diantaranya : Meja dan Bangku Petugas KPPS disesuaikan dengan kebutuhan, Kotak Suara, Surat Suara, Meja bilik suara, Tinta, Pulpen, Bantalan untuk mencoblos, Paku, Alat bantu coblos bagi tunanetra, Formulir pendampingan bagi tunanetra, papan tulis untuk mencatat penghitungan suara dan alat lain sesuai kebutuhan. • Pilihlah lokasi Simulasi Pemilu Akses yang lokasinya Aksesibel bagi penyandang

disabilitas, bila lokasi TPS berada dalam ruangan semisal diruang sekolah, balai desa, sebaiknya lebar pintu masuk dan pintu keluar ruangan tidak kurang dari 90 cm, dan tidak bertangga-tangga agar tidak menyulitkan pemilih pengguna kursi roda atau bila lokasi simulasi bertangga-tangga sediakanlah selasar (ramp) bagi pengguna kursi roda. • Tersedia Alat Bantu Coblos Tunanetra, berguna sebagai alat bantu bagi pemilih tuna-netra untuk bisa memilih secara langsung, mandiri dan menghindari manipulasi suaranya.

• Tersedia Formulir Pendampingan Penyan-dang Disabilitas. Formulir ini akan diisi dan ditandatangani oleh setiap orang yang mendampingi pemilih Penyandang Disabilitas di TPS.

• Tersedia Meja Bilik Suara, tingginya sekitar 75 cm dari permukaan lantai, mejanya berongga agar tidak menyulitkan pemilih pengguna kursi roda saat melakukan pencoblosan di meja bilik suara.

• Tersedia meja kotak suara, tingginya sekitar 35 cm dari permukaan lantai, tujuan agar pemilih pengguna kursi roda tidak kesulitan untuk memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.

• Bagi pemilih tunarungu sebaiknya petugas KPPS memberikan penjelasan dan informasi dengan cara berbicara secara perlahan-lahan/tidak cepat, pada saat berbicara hadap-lah ke arah pemilih tunarungu, atau dengan cara menulis dikertas tentang hal yang ingin diinformasikan, agar mereka dapat membacanya.

• Memilih dan menentukan beberapa orang yang akan bertindak selaku petugas KPPS dalam simulasi berikut pembagian tugasnya. Petugas KPPS bisa dari penyandang disabilitas atau non disabilitas.

(48)

PPUA - Penca

Tahap II. Tahap Simulasi Pemungutan Suara.

• Tepat pukul 07.00 pagi , Ketua KPPS mulai melakukan kegiatan pemungutan suara. • Ketua KPPS,menyatakan sudah pukul 7.00 wib, pemungutan suara segera akan

dimulai, lalu kotak suara yang masih terkunci akan dibuka di saksikan oleh semua petugas KPPS dan pemilih yang telah hadir. Semua perlengkapan pemilu yang terdapat didalam kotak suara akan dikeluarkan, lalu dihitung dan mencatat jumlahnya. Perlengkapan pemilu yang terdapat dalam kotak suara akan ditempatkan sesuai dengan peruntukkannya. Ketua KPPS menjelasakan tata cara pemungutan suara, termasuk juga menjelasakan tentang adanya alat bantu coblos bagi pemilih tunanetra, tata cara penggunaan templete dan kebebasan bagi pemilih penyandang disabilitas untuk memilih pendamping, yang akan membantu mereka selama di TPS dan ke bilik suara.

• Setiap anggota KPPS diminta untuk menempati posisinya sesuai dengan tugasnya. • Pemilih yang telah hadir dapat mendaftarkan diri kepada petugas KPPS bagian

pecatat, dengan menyerahkan undangan memilih yang didiperoleh pemilih beberapa hari sebelum hari pemungutan suara.

• Setelah nama pemilih dicatat oleh petugas KPPS , selanjutnya pemilih diminta duduk dalam bangku antrian untuk selanjutnya akan dipanggil oleh petugas KPPS berikutnya.

• Ketua KPPS akan memanggil pemilih secara bergilir sesuai dengan nomor antrian. Petugas KPPS akan menyerahkan surat suara dan alat bantu coblos bilamana pemilihnya penyandang tunanetra. Ketua KPPS dapat mempersilahkan pemilih penyandang disabilitas untuk memberikan suara terlebih dahulu setelah meminta persetujuan dari orang yang terlebih dahulu masuk antrian.

• Setelah menerima surat suara, pemilih akan masuk ke bilik suara membuka suarat suara, lalu mencoblos surat suara dimeja bilik suara sesuai pilihannya, kemudian melipatnya kembali. Selama di TPS atau saat menuju bilik suara pemilih penyandang disabilitas dapat secara bebas memilih orang yang dapat membantu/ mendampinginya.

• Pemilih selanjutnya memasukkan surat suara yang terlipat ke kotak suara, lalu menuju ke meja tinta, untuk memberikan tanda disalah satu jari pemilih sebagi bukti bahwa pemilih telah memilih.

(49)

Tahap III. Tahap Simulasi Penghitungan Suara

• Tepat pukul 13.00 wib, dan semua pemilih sudah melakukan pemungutan suara, maka pemungutan suara dianggap selesai dan selanjutnya dilakukan penghitungan suara.

• Ketua KPPS disaksikan oleh anggota KPPS lain dan pemilih yang masih hadir akan membuka kotak suara dan melakukan penghitungan suara, sambil memperlihatkan surat suara yang sah dan yang tidak sah.

• Petugas lain kemudian mencatat di papan tulis tentang perolehan suara yang didapat oleh masing- masing partai/ kandidat.

• Petugas KPPS selanjutnya menghitung peroleh suara dan mengumumkan perolehan suara masing- masing kandidat.

(50)

PPUA - Penca

Tahap IV : Tahap Simulasi Pemungutan Suara Selesai.

Hasil yang diharapkan :

• Memahami bahwa pemilu akses merupakan pemenuhan hak politik penyandang disabilitas.

• Mamahami metode pelatihan partisipatif, dimana setiap orang dalam pelatihan merupakan narasumber.

• Memahami isu-isu yang terurai dalam masing-masing bagian modul.

• Memahami pentingnya bekerjasama dengan orang lain dan dapat menerima kritikan dan masukan dari peserta pelatihan.

• Memahami landasan hukum hak politik penyandang disabilitas dalam pemilu di indonesia diantaranya: undang-undang pemilu, undang-un- dang penyelenggara pemilu, peraturan komisi pemilihan umum (pkpu), panduan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di tps, peraturan terkait pengawasan pemilu di indonesia.

Catatan khusus:

• Jumlah peserta training adalah 50 orang (bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan).

• Waktu untuk melaksanakan modul ini adalah 1 setengah jam ((bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan).

(51)

Tata Cara Penggunaan Alat Bantu Coblos Tunanetra (Template) Bagi

Pemilih Tuna Netra

1. Bukalah template/alat bantu coblos tunanetra. 2. Masukan surat suara kedalam template.

3. Pastikan surat suara masuk dengan tepat pada sisi kiri dan sisi bawah template. 4. Petugas TPS dapat membantu memasukan surat suara kedalam template agar

posisi surat suara tidak terbalik.

5. Bagi pemilih tuna netra yang tidak bisa membaca huruf braille maka dapat meraba garis timbul (embos ) sesuai nomor urut calon/kandidat yang akan dipilih.

6. Bagi pemilih tuna netra memberikan suara dengan cara mencoblos pada salah satu kotak photo calon /kandidat sesuai dengan pilihannya.

7. Surat suara yang sudah dicoblos dilipat sesuai dengan garis lipatan oleh pemilih tuna netra sendiri untuk dimasukan kedalam kotak suara.

(52)

PPUA - Penca

kas Memberik

an La

yanan R

amah Disabilitas Dalam P

emungutan Suar

(53)
(54)
(55)

Pre dan Post Test Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas

Dalam Pilkada 2015

MOHON TULISKAN NAMA LENGKAP DAN KPUD ASAL ANDA! PRE/POST TEST

AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG DISABILITAS DALAM PILKADA 2015

NAMA: KPUD:

Instruksi : Lingkari salah satu jawaban yang Anda anggap benar dari pertanyaan berikut:

1.Yang disebut dibawah ini merupakan ciri disabilitas, KECUALI;

a. Memiliki hambatan mobilitas dan berinteraksi karena faktor lingkungan dan/atau sikap masyarakat

b. Memiliki keterbatasan pengetahuan tentang akses bagi disabilitas

c. Tidak dapat berpartisipasi penuh dan efektif tanpa lingkungan yang akses, bantuan/ pelayanan orang disekitarnya

2. Berapakah lebar pintu masuk, tinggi meja bilik suara dan tinggi meja kotak suara yang disarankan untuk terciptanya pemilu yang akses?

a. Lebar pintu masuk TPS 90 cm, tinggi meja bilik suara 75 cm dan berongga dan Tinggi meja kotak suara 35 cm

b. Lebar pintu masuk TPS 50 cm, tinggi meja bilik suara 60 cm dan berongga dan Tinggi meja kotak suara 35 cm

c. Lebar pintu masuk TPS 90 cm, tinggi meja bilik suara 125 cm dan berongga dan Tinggi meja kotak suara 60 cm

3.Menyentuh pundak atau tangan saat hendak memulai pembicaraan adalah bentuk layanan untuk disabilitas?

a.Disabilitas Grahita b.Disabilitas Netra c.Disabilitas Rungu

Untuk pertanyaan no 4 - 5, lingkari angka yang sesuai dengan jawaban Anda!

4.Seberapa mengerti Bapak/ Ibu dengan pengetahuan/ Pemahaman tentang tata cara memberikan pelayanan dan bantuan bagi pemilih penyandang disabilitas? Sangat Paham/ Mengerti (SP), Paham/ Mengerti (P/M), Tidak Begitu Paham/ Mengerti (TBP), Tidak Paham/ Mengerti Sama Sekali (TPS)

1. Sangat Paham/ Mengerti 2. Paham/ Mengerti

3. Tidak Begitu Paham/ Mengerti 4. Tidak Paham/Mengerti Sama Sekali

98. Tidak Tahu 99. Tidak jawab

5. Seberapa mungkin Bapak/ Ibu akan melakukan pelatihan tentang pemilu akses pada staff atau rekan kerja atau petugas KPU lainnya setelah mengikuti pelatihan ini?

1. Sangat Mungkin 2. Mungkin

(56)

PPUA - Penca

Pertanyaan Wawancara

PESERTA BIMTEK PILKADA 2015

1. Bagaimana pendapat bapak/ibu terhadap pelatihan “Aksesibilitas Dalam Pilkada” ini ?

2. Komentar bapak/ibu tentang pelatihan “Aksesibilitas Dalam Pilkada” ini ?

3. Bagaimana cara bapak/ibu menyebarkan pengetahuan yang bapak/ibu dapat dari pelatihan “Aksesibilitas Dalam Pilkada” ini?

(57)
(58)

PPUA - Penca

SURAT PERNYATAAN PENDAMPING PEMILIH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a : ………

A l a m at : ………

Atas permintaan pemilih

N a m a : ………...

Nomor Urut DPT : ...TPS ... Kelurahan/Desa : ...

Menyatakan bersedia membantu mendampingi pemilih tersebut dalam memberikan suara Pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan bersedia menjaga kerahasiaan pilihan pemilih tersebut.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata terbukti melanggar pernyataan ini, saya bersedia menerima segala tuntutan hukum.

………., 9 April 2014

YANG MEMBUAT PERNYATAAN

(………..)

MODEL C 3

Mengetahui Ketua KPPS (...)

(59)
(60)
(61)
(62)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan budaya organisasi (X 1 ) dan penempatan kerja (X 2 ) serta pengawasan (X 3 ) berpengaruh signifikan secara bersama-sama

tipe waralaba jenis format bisnis atau business format franchise dimana dalam sistem bisnis ini pihak Sego Njamoer Surabaya selaku franchisor memberikan hak kepada franchisee

2 Kursus Major PSV 3083 Pendidikan Seni Visual Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah/ Kurikulum Standard Sekolah Rendah - Membentuk Dan Membuat Binaan, Dan Mengenal

Penurunan jumlah skor dan kategori dalam pencapaian kinerja divisi Quality Assurance terus terjadi hinga data terakhir yang didapatkan oleh penulis yaitu pada Triwulan

Kain tenun yang berasal dari Sumatera Barat atau yang lebih dikenal.. dengan songket Minangkabau merupakan suatu hasil karya tradional yang perlu dipertahankan. kekayaan

Bgs bgt tutorialnya boleh donk tutorial bagaimana membuat layout utk sertifikat ituloh frame yang ada di pinggir kertas

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rah,at, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Kasus yang terjadi disini sudah menjadi hal yang lumrah „urf (kebiasaan) di tambak ikan desa Sungai Somor. Jika dikaitkan dengan „urf atau adat kebiasaan