• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERMOHONAN PENYELIDIKAN ANTI-DUMPING ATAS DTY YANG DIIMPOR DARI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK (RRT), MALAYSIA, TAIWAN, INDIA DAN THAILAND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERMOHONAN PENYELIDIKAN ANTI-DUMPING ATAS DTY YANG DIIMPOR DARI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK (RRT), MALAYSIA, TAIWAN, INDIA DAN THAILAND"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TIDAK RAHASIA

PERMOHONAN PENYELIDIKAN ANTI-DUMPING

ATAS DTY YANG DIIMPOR DARI REPUBLIK

RAKYAT TIONGKOK (RRT), MALAYSIA,

TAIWAN, INDIA DAN THAILAND

Untuk dan Atas Nama PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. dan PT. Indorama Synthetics, Tbk.

(2)

TIDAK RAHASIA

BAGIAN A

Umum

1. Latar Belakang

Petisi ini diajukan dengan tujuan agar segera diberlakukan pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping terhadap Drawn Textured Yarn (“DTY”) yang diimpor dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand . Petisi ini menjelaskan bahwa DTY dalam semua jenis diekspor dengan harga dumping dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand . Halmana dumping tersebut telah menyebabkan kerugian material (material injury) bagi industri DTY dalam negeri Indonesia. Utamanya dalam hal Pemohon yang mengalami kerugian finansial, kehilangan pangsa pasar, penurunan penjualan, penurunan produktivitas, ketidakmampuan membuat pertumbuhan, ketidakmampuan meningkatkan modal, penurunan pengembalian investasi, price undercutting, price deppression dan price suppression. Impor dengan harga dumping telah berulangkali terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan secara tidak adil telah pula mempengaruhi keuntungan dan perkembangan industri DTY di dalam negeri. Pengaruh atau akibat buruk pada keuntungan industri DTY di dalam negeri secara jelas disebabkan oleh kompetisi yang tidak adil dan hilangnya pangsa pasar di dalam negeri sebagai akibat dari impor dengan harga dumping DTY tersebut. Marjin dumping DTY yang diekspor dari Republik Rakyat Cina, Malaysia, Thailand dan Taiwan adalah sangat signifikan, berkisar antara 23,51 % hingga 45,42 % dari harga ekspor CIF. Impor dengan harga dumping dari Republik Rakyat Cina, Malaysia, Thailand dan Taiwan terus meningkat sangat tajam dari 7.192 MT pada tahun 2010 menjadi 19.305 MT pada tahun 2012 sehingga menyebabkan kerugian material pada industri Pemohon. Volume impor telah memenuhi syarat tidak negligible dan merupakan barang sejenis dengan produksi industri DTY di dalam negeri. Peningkatan volume impor dumping DTY ini telah menyebabkan penurunan pangsa pasar, penurunan penjualan, penurunan produktivitas, ketidakmampuan membuat pertumbuhan, ketidakmampuan meningkatkan modal, penurunan pengembalian investasi,

(3)

TIDAK RAHASIA price undercutting, price deppression dan price suppression. Pemohon menyadari bahwa dalam dunia perdagangan global ini, mereka harus mampu berkompetisi dengan barang impor. Namun demikian, berkompetisi dengan barang impor harus dilakukan secara adil. Petisi ini bertujuan agar dapat diterapkan Bea Masuk Anti-Dumping atas produk DTY atas barang impor dengan harga dumping dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand.

2. Data Pemohon

Nama Perusahaan : PT Asia Pacific Fibers, Tbk. Alamat Kantor : The East, 35th Floor, Unit 5-6-7

Jl. Lingkar, Mega Kuningan, Blok E3.2, Kav. 1, Jakarta 12950 - Indonesia

Alamat Pabrik : Jl. Raya Kaliwungu Km. 19, Kendal, Semarang 51372, Jawa Tengah – Indonesia

Telpon : (62-21) 57938555

Fax : (62-21) 57938565

Nama Perusahaan : PT. Indorama Synthetics, Tbk. Alamat Kantor : Graha Irama, Floor 17th

Jl.H.R. Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1-2 Jakarta 12950 - Indonesia

Alamat Pabrik : Kembang Kuning, Ubrug, Post Box 7 Jatiluhur, Purwakarta - Indonesia Telpon : (62-21) 5261555

Fax : (62-21) 5261501

Mewakili Pemohon adalah:

Harry T. Prabawa

Prabawa & Hayyu, Attorneys at Law Gedung Palma One Lantai 6, Suite 603

Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-2 No. 4, Kuningan, Jakarta 12950 Telepon: +62-21-52964628

(4)

TIDAK RAHASIA Faksimili: +62-21-52964605

Email: harry@phlaw.co.id

3. Pemohon Merupakan Bagian dari Industri Dalam Negeri Indonesia

Tabel A.3.1

Produksi Pemohon (MT) (dalam index)

Total Produksi 2012

Pemohon 49

Seluruh Industri Dalam Negeri (IDN) 100

Persentase Produksi Pemohon Terhadap IDN 49%

Sumber: Data Pemohon dan Industri Dalam Negeri, diolah.

4. Barang yang Diduga Dumping

Barang / produk yang dimaksud pemohon adalah DTY (Draw Textured Yarn) dengan kode tarif 5402.33.0000 dengan deskripsi sebagai berikut: Benang filamen sintetik (selain benang jahit), tidak disiapkan untuk penjualan eceran, termasuk monofilamen sintetik yang kurang dari 67 desiteks. Benang tekstur dari poliester.

Spesifikasi teknis berdasarkan deniers, tenacities, lustres, colours (semi dull, bright, super bright, full dull, dope dyed, cross section dan shrinkage.

(5)

TIDAK RAHASIA DTY adalah benang yang diproses melalui Twisted dan Drawing secara simultan. DTY terutama digunakan dalam Proses Tenun & Proses Rajut. Kain tersebut digunakan untuk membuat pakaian, perabot rumah tangga, sarung jok, tas dan masih banyak kegunaan lainnya.

DTY Semi Dull atau Bright atau Triloble Bright tergantung pada jenis filamennya.

Teknik pemanasan yang berbeda dapat digunakan untuk membuat benang yang ditetapkan untuk penggunaan khusus – Seperti Single Heater, biasanya berbulu & lebih elastis dibandingkan dengan Double Heater.

DTY juga dapat diberi Intermingling dengan Soft Intermingling dan High Intermingling tergantung dari pressure dan jenis Nozzle yang digunakan. Soft Intermingling memiliki 40 – 50 knot / meter dan High Intermingling memiliki 100-120 knot / meter.Benang yang memiliki Knot ini juga dikenal sebagai Benang Interlaced, Polyester DTY benang juga bisa diputar atau di Twist tinggi seperti 1500 atau 4000 TPM (twist per meter).

Bea masuk DTY impor asal Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, India dan Thailand adalah 0% sedangkan bea masuk DTY impor asal Taiwan adalah 5%.

Teknologi yang digunakan antara lain adalah teknologi buatan Jepang dan Jerman.

5. Negara Pengekspor dan Produsen/Eksportir

Republik Rakyat Tiongkok

Nama Produsen/Eksporter yang diketahui:

Nama Produsen/Eksportir Alamat

Fujian Ronghua Textile & Printing Dyeing

Jiangsu Shenghong Science & Technology

143.Fufei Road, Fuzhou,Fujian,China T: 0591-7722819

Textile Science & Technology

Garden, Shengze Town Wujiang City, Jiangsu Province, ChinaT:

(6)

TIDAK RAHASIA

Zhejiang Hengyi Petrochemicals Co., Ltd.

Tongxiang Zhongchi Chemical Fiber & Co.

Hangzhou Xiangsheng Import & Export Co.

Fujian Billion Polymerization Fiber Tech.

Xiamen Xianglu Chemical Fiber Co., Ltd.

63135555, F: 86- 0512-63095299 Yaqian, Xiaoshan, Hangzhou, Zhejiang, China

T: 82701993, F: 0086-571-82768565

Zhouquan Industrial Park, Tongxiang, China

T: 86-57388516588

Dangshan Industry Zone, Hangzhou City Zhejiang Province

T: 86-571-8378-8712, F: +86-571-8378-8768

Fenglin Industry District, Longhu Town, Jinjiang City,Fujian,China. T: 85299999, F: 86-0595-85229999

Lukeng Haicang Investment Zone, Xiamen 361026

T: +86-412-341 1373, 592-688 2512-2415, 130-3088 3555, F : +86-412-341 1371

Malaysia

Nama Produsen/Eksporter yang diketahui:

Nama Eksportir/Produsen Alamat

Recron (Malaysia) Sdn. Bhd. Company 78176

Ara Borgstena Sdn. Bhd.

Level 9, Wisma Goldhill 67, Jalan Raja Chulan, Kuala Lumpur, 50200, Malaysia

T: 60 3 2031 6000, F: 60 3 2031 5000 Lot 100, Batu 15¾ (KM 26), Jalan Klang Banting, Kuala Langsat, Jenjarom, 42600, Malaysia

T: 60 3 3191 6068, F: 60 3 3191 6066

Taiwan

Nama Produsen/Eksporter yang diketahui:

Nama Eksportir/Produsen Alamat

Taiwan Tafeta Fabric Co., Ltd.

Lan Fa Textile Co., Ltd.

8/F 70-1 Hsi Ning North Road Taipei 103 Taiwan

T: 25568282, F: 886-2-25567948

(7)

TIDAK RAHASIA

Fertile Earth International Co., Ltd.

Nan Ya Plastic Corporation

Chungshing Textile Marketing Co., Ltd.

Lealea Enterprise Co., Ltd.

Section 1, Taipei, 103, Taiwan T: 886 2 2552 1255, F: 886 2 2552 3484

No. 132 Jianping St., Changhua City, Changhua County, Taiwan

T: 04-7242736, F: 04-7240984 No. 201, Tung Hwa North Road., Taipei, Taiwan

T: +886-2-2712-2211

463 Hua Cheng Road, Hsin Chuang CityTaipei, 242, Taiwan

T: 886 2 8521 3322, F: 886 2 8522 0637

11th Floor, No.162, Sung Chiang Road, Taipei 104, Taiwan

T: +886 221002888, F: +886 221001289

India

Nama Produsen/Eksporter yang diketahui:

Nama Eksportir Alamat

Alok Industries Limited

Reliance Industries Limited

M/S. Mohit Industries Ltd

Dodhia Synthetics Limited

Madura Coats Private Limited Prestigetec

A Wing ,Peninsula Towers, GK Marg, Lower Parel West, Lower Parel, Mumbai, Maharashtra 400013, India T: +91 22 2499 6200

Makers Chambers – IV, Nariman Point, Mumbai 400021, India T: 91-22-22785000

A/601b, International Trade Centre, Majura Gate, Ring Road, Surat 395 002

T: 2463621, F: 91-261-2463264

69/100, New Mavji Compound ,Narpoli, Bhiwandi 421302, Dist.Thane , Maharashtra, India

T: 239452, F: 91-2552-236595

7th Floor, Jupiter-block 2 -A, Prestige Technology Park, Marathalli-Sarjapur Ring Road, Panathur, Post,

(8)

TIDAK RAHASIA

Ascent Yarns Pvt Ltd.

T: 41900400, F: 91-80-28518156

No. 14/16, Moraiya Industrial Estate, Moraiya Gam Road, Moraiya,

Sanand, Ahmedabad -382 213, Gujarat, India

T: 2717-304427, F: 91-9376190668

Thailand

Nama Produsen/Eksporter yang diketahui:

Nama Eksportir/Produsen Alamat

Jongstit Co., Ltd.

Fenatex Co., Ltd.

Siam Moderntex Co., Ltd.

Thai Polyester Co., Ltd.

Thaiman Industries Co.,Ltd.

N.I Teijin Shoji (Thailand) Co.,Ltd.

Chiem Patana Synthetic Fibers Co.,Ltd.

470 Bangkuntien-Chaitalay Rd, Samaedum, Bangkuntien, Bangkok 10150 Thailand

T: +6634 852 401 ext 550, F: +6634 852 461

18 / 8 Fico Place Building 9th Floor Sukhumvit 21 (Asoke) Road, Wattana, Klongtoey Nua 10110, Bangkok, Thailand

T: 66-02-6546999, F: 66-02-6546903: 253/1 Moo 3, Nong Din Daeang Muangnakhon Pathom,nakhon Pathom 73000

T: 66-34 200032

470 Bangkuntien-Chaitalay Rd., Samaedum, Bangkuntien, Bangkok 10150 Thailand

T: +66 (0) 2415-1111, F: +66 (0) 2892-1987 to 8

472,474 ,Prachautid Rd., (Opposit Soi Prachautid 23) Rajburana, Bangkok 10140 Thailand .

T: (662) 427 5609, (662) 427 7025, F: (662) 427 8502, (662) 870 9914 44 Srijulsup Tower, Fl. 17, Rama 1 Road, Rongmuang, Pathumwan, Bangkok 10330 Thailand

T: 662-219-5000, F: 662-219-5025 23/3 Moo 3, Petkaseam Rd.,km. 33, T. Yaicha, Sam Phran,nakhon

(9)

TIDAK RAHASIA Pathom 73110, Thailand

T: 66-34 311273-4

6. Importir yang Diketahui

DTY dengan harga dumping dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand diimpor ke Indonesia oleh beberapa perusahaan yaitu:

Nama Importir Alamat

PT. Multindo Velvet Industries

Kawasan Industri Wahyu Sejahtera Blok E1-2,Jl.Raya Narogong Km.27

PT. Velvet Tekstil Indonesia

Jl. Raya Laswi No.22,Rt/Rw.03/03,Pada Ulun,Majalaya,Bandung

PT. Yoosung Indonesia

Kampung Ragas Rt01/011,Desa Srirahayu Kec. Cikancung,Bandung

PT. Woongjin Textiles

Korea Center Bldg Lt.Vi R.604 Jl.Gatot Subroto Kav 58 Jakarta

PT. Delta Merlin Dunia Textile

Jl. Raya Solo Sragen Km. 14, Pulosari,Kebak Kramat,Karanganyar

PT. Indo Taichen Textile Industry Jl. Raya Serang Km.3 Jati Uwung Tangerang PT. Frans Putratex

Jl. Cikande Kopo Km.2 Cikande Serang Banten

PT. Hasasi International Jl.Sukahaji No 3 Sukarasa Sukasari Bandung PT. Citra Karya Jaya

Jl. Industri Raya I Blok H No.10 A, Pasir Jaya - Jati Uwung, Tangerang

PT. Shinta Woosung

Jl. Raya Kopo Maja Km.1 Gabus, Kopo, Serang 42178,Indonesia

7. Periode Investigasi

Pemohon mengusulkan 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012 sebagai Periode Investigasi perihal dumping dan 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2012 sebagai Periode Investigasi perihal kerugian / injury dan hubungan kausalitas.

(10)

TIDAK RAHASIA 8. Total Impor DTY yang diduga Dumping

Berikut disajikan data impor DTY yang diduga dumping:

Tabel A.7.1

Impor DTY yang Diduga Dumping

NEGARA 2010 2011 2012 MT % MT % MT % IMPOR DUMPING 1. RRT 2.644 27 4.695 30 8.281 35 2. MALAYSIA 871 9 2.103 13 4.375 18 3. TAIWAN 2.059 21 2.456 16 3.790 16 4. INDIA 322 3 1.548 10 1.741 7 5. THAILAND 1.297 13 780 5 1.119 5 IMPOR DUMPING 7.192 73 11.582 74 19.305 81 IMPOR LAINNYA 2.642 27 4.094 26 4.620 19 TOTAL IMPOR 9.834 15.676 23.926

(11)

TIDAK RAHASIA

BAGIAN B

Perhitungan Normal Value, Harga Ekspor dan Marjin Dumping

Berikut ini disajikan perhitungan nilai normal, harga ekpsor, dan marjin dumping dalam satu tabel dari masing-masing negara yang dituduh melakukan dumping:

Tabel B.1

Perhitungan Perhitungan Normal Value, Harga Ekspor dan Marjin Dumping

USD/MTN RRT MALAYSIA TAIWAN INDIA THAILAND

EXPORT PRICE CIF Xxx xxx xxx xxx xxx

Dikurangi: INLAND FREIGHT Xxx xxx xxx xxx xxx OCEAN FREIGHT Xxx xxx xxx xxx xxx INSURANCE Xxx xxx xxx xxx xxx TOTAL Xxx xxx xxx xxx xxx EXPORT PRICE Xxx xxx xxx xxx xxx NV Xxx xxx xxx xxx xxx DUMPING MARGIN Xxx xxx xxx xxx xxx 45,42% 23,51% 34,35% 31,88% 25,01% Keterangan:

• Normal value diperoleh dari sumber yang terpercaya dan bersifat rahasia berupa data penjualan domestik (eks pabrik) di negara yang dituduh dumping.

• Inland freight dan ocean freight diperoleh dari perhitungan biaya yang umum terjadi pada transaksi barang tersebut.

• Insurance dihitung sebesar xxx% dari harga ekspor CIF.

• Harga ekspor diperoleh dari sumber yang terpercaya dan bersifat rahasia yang telah disampaikan kepada KADI.

(12)

TIDAK RAHASIA BAGIAN C

Analisa Kerugian Material

1. Kerugian Material

Impor dengan harga dumping DTY yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand telah menyebabkan kerugian material bagi Pemohon.

Impor dumping yang berasal dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand meningkat sangat tajam dari 7.192 MT pada tahun 2010 menjadi 19.305 MT pada tahun 2012.

Volume impor telah memenuhi syarat dan DTY tersebut adalah sama, tidak berbeda dan berkompetisi secara langsung dengan produksi Pemohon. Peningkatan volume impor dumping DTY ini telah menyebabkan penurunan pangsa pasar dalam negeri dan pangsa pasar DTY dumping ini secara langsung dan jelas telah menyebabkan Pemohon mengalami kerugian pada produksi dan penjualan.

Data-data membuktikan bahwa impor dengan harga dumping telah menyebabkan penurunan produksi dan penjualan DTY Pemohon secara absolut dan impor dengan harga dumping telah memotong (undercut) harga jual dalam negeri Pemohon dalam jumlah yang sangat signifikan, yaitu hingga 16%.

Selanjutnya, data-data akan membuktikan bahwa sebagai akibat adanya impor dumping, telah terjadi price depression pada Pemohon sebesar 8,2% pada tahun 2012 dan Pemohon tidak dapat meningkatkan harga jual dalam negerinya secara wajar untuk menutupi atau mengganti kenaikan biaya produksi dan Pemohon mengalami “price suppression” yang berkelanjutan sebesar 2% pada tahun 2012. Telah terjadi kenaikan apabila dibandingkan dengan price suppression di tahun 2011 yang sebesar 1%.

(13)

TIDAK RAHASIA Ketidakmampuan untuk meningkatkan harga jual di dalam negeri secara wajar yang bertujuan untuk menutupi atau mengganti kenaikan biaya produksi serta penurunan harga yang terpaksa dilakukan guna berkompetisi dengan DTY impor asal Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand telah menyebabkan keuntungan Pemohon menurun secara signifikan.

Penyebab utama tidak mampunya Pemohon meningkatkan harga jual di dalam negerinya secara wajar guna menutupi atau mengganti kenaikan biaya produksi dan penurunan harga yang terpaksa dilakukan adalah karena adanya impor DTY dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand dengan harga dumping yang sangat tidak wajar.

2. Data Impor Negara yang Diduga melakukan Dumping

Tabel C.2.1 Volume Impor – DTY

NEGARA 2010 2011 2012 MT % MT % MT % IMPOR DUMPING 1. RRT 2.644 27 4.695 30 8.281 35 2. MALAYSIA 871 9 2.103 13 4.375 18 3. TAIWAN 2.059 21 2.456 16 3.790 16 4. INDIA 322 3 1.548 10 1.741 7 5. THAILAND 1.297 13 780 5 1.119 5 IMPOR DUMPING 7.192 73 11.582 74 19.305 81 IMPOR LAINNYA 2.642 27 4.094 26 4.620 19 TOTAL IMPOR 9.834 15.676 23.926 Sumber: Data Biro Pusat Statistik, diolah

3. Perkembangan Indikator Kerugian Material Petisioner

Melihat fakta kerugian material bagi Pemohon di bawah ini maka Pemohon bersama ini memohon agar dapat segera diberlakukan penerapan Bea Masuk

(14)

TIDAK RAHASIA Anti Dumping Sementara terhadap DTY yang diimpor dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand.

Tabel C.3.1

Indikator Kerugian Material Pemohon

(dalam index) INDIKATOR Unit 2010 2011 2012 Penjualan Domestik MT 100 100 99

Nilai Penjualan Domestik USD 100

128

116

Profitabilitas % Negatif Negatif Negatif

Produksi MT 100 100 101 Produktifitas MT/Org 100 99 94 Utilisasi Kapasitas % 100 100 100 Pangsa Pasar % 100 81 73

Tenaga Kerja Orang

100

101

107

Arus Kas Operasi USD

100

157

112 Persediaan Akhir Barang

Jadi MT 100 104 112

Gaji Pegawai USD

100

115

108

Return on Investment % Negatif Negatif Negatif

Ability to Raise Capital % Negatif Negatif Negatif

Harga Domestik USD/MT

100 128 117 Investment USD 100 79 82

Pertumbuhan % Negatif Negatif Negatif

Kapasitas Terpasang MT 100 100 102

Laba (Rugi) USD Negatif Negatif Negatif

Sumber: Data Keuangan Pemohon, diolah Keterangan:

‘* Kerugian akibat barang impor dumping memberikan efek negatif terhadap ability to raise capital dan pertumbuhan pemohon.

(15)

TIDAK RAHASIA 4. Volume Effect

Tabel C.4.1

Pangsa Pasar (absolut dan relatif) (dalam index)

VOLUME 2010 2011 2012

MT % MT % MT %

PENJUALAN DOMESTIK PEMOHON

1. ASIA PACIFIC FIBER

100 100 100 91 126 104 2. INDORAMA SYNTHETIC 100 100 100 93 77 68 TOTAL PENJUALAN PEMOHON

100 100 100 92 99 84 PENJUALAN DOMESTIK PRODUSEN LAINNYA 100 100 111 103 121 103 IMPOR DUMPING 1. RRT 100 100 178 158 313 263 2. MALAYSIA 100 100 241 167 502 500 3. TAIWAN 100 100 119 133 184 133 4. INDIA 100 100 481 500 541 500 5. THAILAND 100 100 60 111 86 111 TOTAL IMPOR DUMPING 100

100 161 157 268 235 IMPOR LAINNYA 100 100 155 158 175 158 KONSUMSI NASIONAL 100 109 118

Sumber: Data Keuangan Pemohon, Data BPS dan Data Produsen Lainnya

Tabel C.4.1 memberikan informasi bahwa konsumsi nasional DTY mengalami peningkatan tajam pada periode 2010-2012. Namun peningkatan konsumsi nasional tersebut hanya dinikmati oleh impor dumping yang meningkat secara tajam baik secara absolut maupun relatif, sementara penjualan pemohon secara relatif menurun.

(16)

TIDAK RAHASIA 5. Price Effect 5.1 Price Undercutting Tabel C.5.1.1 Price Undercutting (dalam index) NO SATUAN TAHUN 2010 2011 2012

HARGA PEMOHON USD/MT

100 128 117 1. RRT USD/MT 100 107 89 UNDERCUTTING USD/MT 100 1.057 % 100 1.000 2. MALAYSIA USD/MT 100 130 113 UNDERCUTTING USD/MT 100 72 241 % 100 67 233 3. TAIWAN USD/MT 100 179 124 UNDERCUTTING USD/MT 100 92 % 100 - 80 4. INDIA USD/MT 100 101 97 UNDERCUTTING USD/MT 100 56 % 100 58 5. THAILAND USD/MT 100 128 117 UNDERCUTTING USD/MT % 100 107 89

Sumber: Data Biro Pusat Statistik, Data Pemohon, diolah Keterangan:

* Harga Barang Dumping dihitung dari harga impor CIF ditambah bea masuk xx% khusus Taiwan dan 0% untuk negara lainnya terkait skema FTA dan biaya landed cost** USD xx/MT. Landed cost tersebut merupakan perhitungan biaya yang umum berlaku di pelabuhan untuk barang jenis tersebut.

(17)

TIDAK RAHASIA Tabel C.5.1.1 menunjukkan terjadinya price undercutting pada periode 2012 dari seluruh negara yang dituduh dumping. Besaran price undercutting pada periode 2012 tersebut adalah sebagai berikut:

Negara dituduh dumping Besaran price undercutting 2012 RRT 10% Malaysia 7% Taiwan 16% India 9% Thailand 6%

5.2 Price Depression and Price Suppression

Tabel C.5.2.1 Price Depression

(dalam index)

2010 2011 2012

Harga Pemohon 100 128 117

Sumber: data keuangan pemohon, diolah

Tabel C.5.2.1 di atas menunjukkan bahwa harga pemohon mengalami penurunan atau terdepresi secara signifikan. Penurunan harga ini tidak terlepas dari akibat price undercutting sebagaimana ditunjukkan tabel C.5.1.1.

Tabel C.5.2.2

Price Suppression (USD/MT)

(dalam index) 2010 2011 2012 Harga Pemohon 100 128 117 Biaya Produksi 100 121 111 Price Suppression (%) 7 1 2

(18)

TIDAK RAHASIA Tabel C.5.2.2 menunjukkan bahwa telah terjadi price suppression berkelanjutan bagi Pemohon selama 3 tahun terakhir, yaitu sebesar 2% pada tahun 2012, 1% pada tahun 2011 dan 7% pada tahun 2010.

6. Hubungan Kausal antara Dumping dan Kerugian

Volume impor dengan harga dumping meningkat dalam jumlah yang sangat signifikan dan terus berlangsung hingga tahun 2012. Pangsa pasar DTY dengan harga dumping asal Republik Rakyat Tiongkok Malaysia, Thailand dan Taiwan meningkat terus di Indonesia dan telah menyebabkan penurunan pangsa pasar Pemohon. Impor telah secara jelas memotong (undercut) harga jual dalam negeri Pemohon secara signifikan, menyebabkan price depression dan price suppression yang terjadi secara berkelanjutan sehingga Pemohon kehilangan pangsa pasarnya dan mengalami penurunan penjualan yang menyebabkan kerugian material.

7. Faktor Lain Penyebab Kerugian pada Pemohon

1. Efisiensi dari Pemohon

Produk DTY yang dihasilkan oleh Pemohon sudah diakui kualitasnya baik di pasar dalam negeri maupun pasar internasional dan tidak pernah ada keberatan atau bukti yang menyatakan bahwa produk DTY yang dihasilkan oleh Pemohon adalah berkualitas rendah serta tidak pernah ada keberatan atau bukti yang menyatakan bahwa produk DTY yang dihasilkan oleh Pemohon tidak dapat digunakan oleh konsumennya sebagai akibat dari tidak efisiennya Pemohon.

2. Teknologi

Teknologi yang dimiliki oleh Pemohon untuk memproduksi DTY adalah teknologi canggih asal Jepang dan Jerman yang telah terbukti dapat memproduksi produk DTY dengan kualitas yang dapat diterima dengan baik oleh para konsumen di dalam maupun di luar negeri.

(19)

TIDAK RAHASIA Terhadap impor dari negara lain, Pemohon meyakini bahwa impor dari beberapa negara lain tersebut tidak terindikasi dilakukan secara dumping serta jumlahnya kurang dari 3% (negligible) dari seluruh total impor sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk dicurigai melakukan dumping. Disamping itu impor tersebut tidak rutin sifatnya sehingga tidak mengganggu pasar dalam negeri Pemohon.

Tabel C.7.1 Impor Negara Lain

FAKTOR LAIN 2010 2011 2012 MT % MT % MT % TOTAL IMPOR DUMPING 7.192 73 11.582 74 19.305 81 IMPOR LAINNYA 2.642 27 4.094 26 4.620 19 TOTAL IMPOR 9.834 15.676 23.925 Sumber data: BPS, diolah

Tabel C.7.1 di atas menunjukkan bahwa impor dari negara lain yang tidak dituduh dumping volumenya kecil pada periode 2012, sehingga tidak menjadi ancaman bagi pemohon.

8. Prospek dan Pandangan ke Depan

Industri DTY Pemohon di Indonesia adalah industri padat modal. Investasi Pemohon dalam industri DTY bersifat jangka panjang, oleh karena itu apabila pengenaan Bea Masuk Anti Dumping terhadap produk DTY dari Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Taiwan, India dan Thailand tidak segera di berlakukan, maka Pemohon tidak dapat bersaing dengan barang impor sehingga Pemohon selaku bagian dari industri dalam negeri di Indonesia sangatlah terancam dan tidak dapat berpartisipasi dalam pekembangan ekonomi nasional secara maksimal.

Gambar

Tabel C.2.1  Volume Impor – DTY
Tabel C.5.2.1  Price Depression
Tabel C.7.1  Impor Negara Lain

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik (paired t-test) menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05) berarti menunjukkan bahwa ada pengaruh pengaruh pemberian jus belimbing dan

Kemenarikan dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang digunakan dengan menggunakan LKS berbasis scientific approach dalam pembelajaran IPA kelas

Saran bagi SMK Negeri 3 Lubuklinggau: (a) memperkuat kerjasama dengan du/di dengan melakukan Mou terlebih dahulu, sehingga kerjasama yang terjalin lebih terarah,

“Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana

Telah  diketahui  juga  bahwa  bahwa  secara  parsial  NPF  tidak  berpengaruh 

a. melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan. Penyidik berhak membuka akses, memeriksa dan membuat salinan data elektronik, jika data tersebut berhubungan atau diduga berkaitan

Setelah selesai memainkan perintah yang bisa dijalankan dalam lingkungan sistem operasi Linux, jika diinginkan untuk keluar dari shell maka perintah yang dapat digunakan

Apabila perolehan tanah tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu izin pemanfaatan tanah, termasuk perpanjangannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal 14 dan perolehan