• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan KI Sulbar hal-1

KOMISI INFORMASI

PROVINSI SULAWESI BARAT

PUTUSAN

Nomor : 19/V/KI-SB/PS-A/2017

KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

1. IDENTITAS

[1.1] Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang menerima, memeriksa dan menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik dengan Nomor Registrasi : 006/REG-PSI/KI-SB/III/2017, yang diajukan oleh :

Nama : Arwin Haryanto

Alamat : Jl. Empat Lima No.30, Dusun Jombang, Desa Sugihwaras Selanjutnya disebut sebagai Pemohon,

yang dalam persidangan dihadiri oleh Arwin Haryanto Terhadap

Nama : Kepala Sekretariat DPRD Kabupaten Polewali Mandar

Alamat : Jl. H.Andi Depu No.106 Polewali. Kabupaten Polewali Mandar Selanjutnya disebut sebagai Termohon.

[1.2] Telah membaca permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Pemohon; Telah memeriksa surat-surat Pemohon; Telah memeriksa bukti-bukti Pemohon;

2. DUDUK PERKARA A. Pendahuluan

[2.1] Bahwa pada tanggal 6 Maret 2017, Pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi

(2)

Putusan KI Sulbar hal-2 Barat, yang diterima pada tanggal yang sama dan terdaftar di Kepaniteraan dengan Nomor Registrasi : 006/REG-PSI/KI-SB/III/2017.

Kronologi

[2.2] Bahwa pada tanggal 8 Agustus 2016, Pemohon telah mengajukan permohonan permintaan informasi melalui surat kepada Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar dan telah diterima atas nama Astuti Mustafa dengan permintaan berupa salinan informasi tentang :

a. salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 perubahan beserta penjabarannya; dan

b. salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 perubahan beserta penjabarannya.

[2.3] Bahwa permohonan permintaan informasi yang diajukan oleh Pemohon sebagaimana diuraikan pada paragraf [2.2], sampai batas waktu yang ditentukan, tidak mendapatkan tanggapan atau jawaban dari Termohon.

[2.4] Bahwa selanjutnya pada tanggal 1 Desember 2016, Pemohon mengajukan surat keberatan kepada Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar atas tidak ditanggapinya permohonan permintaan informasi dan telah diterima atas nama Harbia, staf pada sekretariat DPRD Kabupaten Polewali Mandar;

[2.5] Bahwa hingga berakhirnya jangka waktu untuk memberikan tanggapan atau jawaban atas keberatan dari Pemohon sebagaimana dimaksud pada paragraf [2.4], Termohon juga tidak memberikan tanggapan atau jawaban.

[2.6] Bahwa atas dasar sebagaimana dimaksud pada paragraph [2.5], pada tanggal 6 Maret 2017 Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat, diterima oleh Kepaniteraan pada tanggal yang sama dan selanjutnya diproses dan diberikan Nomor Registrasi : 006/REG-PSI/KI-SB/III/2017;

[2.7] Bahwa, Pada tanggal 16 Maret 2017 dilaksanakan sidang Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat dengan agenda Pemeriksaan Awal di Kantor Komisi

(3)

Putusan KI Sulbar hal-3 Informasi Provinsi Sulawesi Barat, yang dihadiri oleh Pemohon dan Termohon, dimana Termohon dalam hal ini diwakili oleh H. Bahktiar Musdalifa,MM, Jabatan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Polewali Mandar. Pemohon dan Termohon membenarkan kronologis yang telah disusun dan telah disampaikan oleh Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat kepada Pemohon dan Termohon;

[2.8] Bahwa, berdasarkan keterangan dari para pihak jika informasi yang dimohonkan oleh Pemohon bukanlah informasi yang dikecualikan, maka berdasarkan Pasal 29 ayat 1 Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang PPSIP, Majelis Komisioner mengarahkan para pihak untuk di mediasi;

[2.9] Bahwa berdasarkan laporan hasil mediasi dari mediator Andry Pramono, menjelaskan bahwa pada tangggal 16 Maret 2017 telah dilaksanakan mediasi antara para pihak, namun telah gagal mencapai kesepakatan dengan alasan Termohon tetap tidak mau memberikan informasi yang dimohonkan oleh Pemohon karena bukan kewenangan Termohon untuk memberikan;

[2.10] Bahwa pada tanggal 13 April 2017 kembali dilaksanakan Sidang di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat dengan agenda Persidangan Ajudikasi nonlitigasi yang dihadiri oleh Pemohon dan tidak dihadiri oleh Termohon, sehingga merujuk pada ketentuan Pasal 31 Perki no.1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (PPSIP), Majelis Komisioner dapat melanjutkan persidangan guna memeriksa dan memutus sengketa tanpa kehadiran Termohon;

[2.11] Bahwa pada tanggal 18 April 2017 kembali dilaksanakan sidang pemeriksaan lanjutan ajudikasi nonlitigasi yang dihadiri oleh Pemohon dan tidak dihadiri oleh Termohon;

Alasan atau Tujuan Permohonan Informasi Publik

[2.9] Bahwa alasan atau tujuan Pemohon mengajukan Permohonan Informasi Publik atas perkara a quo dalam rangka mengetahui dan sebagai bentuk partisipasi dan pengawasan masyarakat terhadap penggunaan anggaran pemerintah daerah;

(4)

Putusan KI Sulbar hal-4 Petitum

[2.10] Pemohon meminta kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat untuk menyelesaikan dan memutus sengketa informasi ini ;

B. Alat Bukti

Keterangan Pemohon

[2.11] Menimbang bahwa dalam persidangan, Pemohon telah menyampaikan keterangan sebagai berikut ;

1. Bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan permintaan informasi dan keberatan terhadap Termohon sebagaimana tercantum dalam berkas permohonan.

2. Bahwa dalam pengajuan permohonan permintaan informasi, Pemohon meminta salinan informasi tentang dokumen Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 perubahan beserta penjabarannya dan Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 perubahan beserta penjabarannya.

3. Bahwa alasan atau tujuan Pemohon meminta informasi kepada Termohon dalamdalam rangka mengetahui dan sebagai bentuk partisipasi dan pengawasan masyarakat terhadap penggunaan anggaran pemerintah daerah. 4. Bahwa permohonan yang Pemohon ajukan ke Termohon sudah yang kedua

kalinya namun tetap tidak ditanggapi oleh pihak Termohon, walaupun awalnya salah seorang staf sempat menjanjikan kepada Pemohon untuk memberikan informasi yang diminta, namun hingga saat ini tidak memenuhi permintaan Pemohon.

Surat-Surat Pemohon

[2.12] Bahwa Pemohon telah mengajukan surat-surat sebagai berikut : Surat P-1 Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Arwin Haryanto

Surat P-2 Fotokopi Surat Permohonan Informasi Publik yang ditujukan kepada Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar Cq. Sekwan pada tanggal 8 Agustus 2016 dan diterima atas nama Astuti Mustafa.

(5)

Putusan KI Sulbar hal-5 Surat P-3 Fotokopi Surat Keberatan yang ditujukan kepada Ketua DPRD

Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar pada tanggal 1 Desember 2016 dan diterima atas nama Harbia.

Kesimpulan Pemohon

[2.13] Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan kesimpulannya secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa permintaan pemohon adalah informasi yang bukan dikecualikan. 2. Bahwa selama persidangan Termohon tidak menghadiri persidangan, selain

tidak mempergunakan haknya sebagai Termohon, hal tersebut merupakan sikap kurangnya penghormatan terhadap Majelis Komisioner.

3. Meminta kepada Majelis untuk memerintahkan kepada Termohon untuk membuka informasi yang dimohonkan oleh Pemohon.

Keterangan Termohon

[2.14 ] Menimbang bahwa dalam persidangan pada tanggal 13 April 2017, dan 18 April 2017 Termohon tidak hadir, sehingga Majelis Komisioner berpendapat bahwa Termohon tidak menggunakan hak hukumnya dihadapan persidangan sekalipun telah diberikan kesempatan, merujuk pada ketentuan Pasal 31 Perki no.1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (PPSIP), Majelis Komisioner dapat melanjutkan persidangan guna memeriksa dan memutus sengketa tanpa kehadiran Termohon.

3. PERTIMBANGAN HUKUM

[3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, sebagaimana diatur pasal 35 ayat (1) huruf c, Undang-undang No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, selanjutnya disebut UU KIP, juncto pasal 5 huruf b Pasal 13 dan Pasal 36 ayat (1) dan (2) Peraturan Komisi Informasi No.1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, selanjutnya disebut Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP;

(6)

Putusan KI Sulbar hal-6 [3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan, berdasarkan pasal 36 ayat (1) Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP, Majelis Komisioner terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat untuk memeriksa dan menjatuhkan putusan terhadap permohonan a quo ;

2. Kedudukan hukum atau legal standing Pemohon sebagai yang mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik ;

3. Kedudukanhukum atau legal standing Termohon sebagai Badan Publik dalam sengketa informasi publik ;

4. Batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik. Bahwa terhadap keempat hal tersebut, Majelis Komisioner memberikan pendapat sebagai berikut :

A. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat

[3.3] Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4, Pasal 1 angka 5, pasal 26 ayat (1) huruf a, Pasal 37 ayat (1) UU KIP juncto Pasal 5 dan pasal 6 Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP pada pokoknya mengatur Komisi Informasi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik dan memiliki dua kewenangan yakni kewenangan absolut dan kewenangan relatif.

[3.4] Menimbang, bahwa permohonan a quo merupakan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang menyangkut tidak ditanggapinya permintaan informasi berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud pada pasal 35 ayat (1) huruf c UU KIP juncto Pasal 5 huruf b Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP [3.5] Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 27 ayat (3) UU KIP juncto Pasal 6 ayat (2) dan pasal (4) Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP pada pokoknya mengatur bahwa Komisi Informasi Provinsi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik yang menyangkut Badan Publik tingkat provinsi dan Badan Publik tingkat kabupaten/kota dalam hal Komisi Informasi Kabupaten/Kota belum terbentuk.

(7)

Putusan KI Sulbar hal-7 [3.6] Menimbang, bahwa Termohon adalah Sekretariat DPRD Kabupaten Polewali Mandar apakah termasuk badan publik yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka 3 UU KIP juncto Pasal 1 angka 2 Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP; [3.7] Menimbang, bahwa pengertian Badan Publik sebagaimana Pasal 1 angka 3 UU KIP Juncto Pasal 1 angka 2 Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP menyatakan : Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsidan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat,dan/atau luar negeri.

[3.8] Menimbang, bahwa pada bagian penjelasanPasal 6 ayat(3) Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP menyatakan : Yang dimaksud dengan Badan Publik kabupaten/kota adalah Badan Publik yang lingkup kerjanya mencakup kabupaten/kota setempat atau lembaga tingkat kabupaten/kota dari suatu lembaga yang hierarkis. Contoh: Pemerintah Kabupaten/Kota, DPRD kabupaten/kota, Pengadilan tingkat pertama, Komando Distrik Militer, BUMD tingkat kabupaten/kota, Partai Politik tingkat kabupaten/kota, organisasi non pemerintah tingkat kabupaten/kota,RSUD tingkat kabupaten/kota, atau lembaga tingkat kabupaten/kotalainnya.

[3.9] Menimbang,bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.3] sampai paragraf [3.8], Majelis Komisioner berpendapat bahwa : bahwa Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat memiliki kewenangan absolut dan relatif untuk menerima, memeriksa, dan menjatuhkan putusan terhadap permohonan a quo.

B. Kedudukan Hukum / Legal Standing Pemohon

[3.10] Menimbangbahwaberdasarkan ketentuan-ketentuan : Pasal 1 angka 12 UU KIP

(8)

Putusan KI Sulbar hal-8 Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesiayang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Pasal 1 angka 7 Perki No. 1 Tahun 2013

Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnyadisebut Pemohon adalah Pemohon atau Pengguna Informasi Publikyang mengajukan Permohonan kepada Komisi Informasi.

Pasal 11 ayat (1) huruf a Perki No. 1 Tahun 2013

Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan Permohonansebagai berikut:

a. identitas Pemohon yang sah, yaitu:

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah warga negara Indonesia; atau

2. Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum.

3. Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang.

b. permohonan informasi kepada Badan Publik, yaitu:

1. Surat permohonan, formulir permohonan, tanda terima atau tanda pemberian/pengajuan permohonan informasi; dan/atau

2. Surat pemberitahuan tertulis dari Badan Publik atas permohonan informasi;

c. keberatan kepada Badan Publik, yaitu:

1. Surat tanggapan tertulis atas keberatan Pemohon oleh atasan PPID; atau

2. Surat pengajuan keberatan disertai tanda pemberian/pengajuan, tanda pengiriman atau tanda terima; dan

(9)

Putusan KI Sulbar hal-9 [3.11] Menimbang, bahwa Pemohon dalam permohonan penyelesaian sengketa informasi publik, yang telah didaftarkan pada kepaniteraan Komisi Informasi Sulawesi Barat a quo adalah diajukan oleh individu/Warga Negara Indonesia, maka berdasarkan uraian pada paragraf [3.10] Pemohon wajib menyertakan Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah warga negara Indonesia.

[3.12] Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengarkan pula keterangan Pemohon yang pada pokoknya menerangkan jika Pemohon selaku perorangan/ Warga Negara Indonesia dalam mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik a quo.

[3.13] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan, Pemohon telah menyertakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk vide bukti P-1. Karenanya berdasarkan uraian paragraf [3.10] sampai dengan paragraf [3.12], Majelis Komisioner berpendapat bahwa Pemohon memenuhi syarat kududukan hukum atau legal standing sebagai Pemohon dalam sengketa a quo.

C. Kedudukan Hukum / Legal Standing Termohon

[3.14] Menimbang bahwa kedudukan hukum Termohon dalam sengketa a quotelah diuraikan dan dipertimbangkan pada bagian kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat paragraf [3.3] sampai dengan [3.8]. Pertimbangan tersebut berlaku secara mutatis mutandis dalam menguraikan dan mempertimbangkan kedudukan hukum Termohon.

[3.15] Menimbang berdasarkan paragraf [3.14], Majelis Komisioner berpendapat bahwa Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum atau legal standing sebagai Termohon penyelesaian sengketa informasi publik dalam sengketa a quo.

D.Batas Waktu Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi [3.16] Menimbang fakta persidangan yang telah diuraikan pada paragraf [2.2] sampai paragraf [2.6] mengenai kronologi proses penyelesaian sengketa informasi mulai dari permohonan informasi, keberatan dan pengajuan

(10)

Putusan KI Sulbar hal-10 permohonan penyelesaian sengketa informasi di Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat.

[3.17] Menimbangbahwaberdasarkan ketentuan-ketentuan : Pasal 36 ayat (2) UU KIP

Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapanatas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu palinglambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis.

Pasal 37 ayat (2) UU KIP

Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14(empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2).

Pasal 13 huruf a Perki No. 1 Tahun 2013 Tentang PPSIP

Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerjasejak tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima olehPemohon. [3.18] Menimbang bahwa berdasarkan kronologi sebagaimana yang terurai pada paragraf [3.16] dan paragraf [3.17], Majelis Komisioner berpendapat bahwa jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi yang diajukan Pemohon telah memenuhi ketentuan UU KIP dan Perki No 1 Tahun 2013 tentang PPSIP.

E. Pokok Permohonan

[3.19] Menimbang, bahwa dari fakta hukum, baik dalil pemohon, serta bukti surat, Majelis menemukan fakta hukum baik yang diakui maupun yang menjadi sengketa hukum para pihak, sehingga Menurut Pendapat Majelis fakta hukum tersebut tidaklah perlu dibuktikan lagi sebagai berikut :

a. Pemohon telah mengajukan permohonan informasi publik kepada Termohon namun Termohon tidak menanggapi;

(11)

Putusan KI Sulbar hal-11 c. Pemohon tidak memperoleh tanggapan atas keberatan yang diajukan

terhadap Termohon;

d. Termohon hanya sekali mengikuti persidangan dan Majelis Komisioner mengarahkan untuk dilakukan mediasi, namun berdasarkan laporan hasil mediasi dari mediator, menyatakan jika mediasi gagal;

e. Persidangan ajudikasi nonlitigasi selanjutnya tidak dihadiri pihak Termohon sekalipun telah dilakukan pemanggilan secara patut oleh Panitera selama dua kali pemanggilan tertulis, sehingga Majelis menganggap jika Termohon tidak menggunakan hak hukumnya.

F. Pendapat Majelis

[3.20] Menimbang bahwa terhadap hal-hal yang menjadi pokok sengketa hukum di atas, Majelis akan memberi pertimbangan hukum terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Informasi yang dimohonkan oleh Pemohon;

2. Alasan dan tujuan Pemohon meminta informasi dalam sengketa a quo; [3.21] Menimbang bahwa dalam persidangan tanggal 13 Aril 2017 dan 18 April 2017 Pemohon menyampaikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan permintaan informasi dan keberatan terhadap Termohon sebagaimana tercantum dalam berkas permohonan.

2. Bahwa dalam pengajuan permohonan permintaan informasi, Pemohon meminta salinan informasi tentang dokumen Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 perubahan beserta penjabarannya dan Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 perubahan beserta penjabarannya.

3. Bahwa alasan atau tujuan Pemohon meminta informasi kepada Termohon dalam dalam rangka mengetahui dan sebagai bentuk partisipasi dan pengawasan masyarakat terhadap penggunaan anggaran pemerintah daerah.

(12)

Putusan KI Sulbar hal-12 4. Bahwa permohonan yang Pemohon ajukan ke Termohon sudah yang kedua kalinya namun tetap tidak ditanggapi oleh pihak Termohon, walaupun awalnya salah seorang staf sempat menjanjikan kepada Pemohon untuk memberikan informasi yang diminta, namun hingga saat ini tidak memenuhi permintaan Pemohon.

Terhadap Informasi yang dimohonkan oleh Pemohon

[3.22] Menimbang bahwa dalam pengajuan permohonan permintaan informasi, Pemohon meminta salinan informasi tentang dokumen Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 perubahan beserta penjabarannya dan Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 perubahan beserta penjabarannya.

[3.23] Menimbang, bahwa ketentuan dalam Pasal 9 UU KIP telah menegaskan : (1) Setiap Badan Publik wajib mengumumkan Informasi Publik secara

berkala.

(2) Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. informasi yang berkaitan dengan Badan Publik;

b. informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait; c. informasi mengenai laporan keuangan; dan/atau

d. informasi lain yang diatur dalam peraturan perundangundangan. (3) Kewajiban memberikan dan menyampaikan Informasi Publik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling singkat 6 (enam) bulan sekali.

(4) Kewajiban menyebarluaskan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami.

(5) Cara-cara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditentukan lebih lanjut oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Badan Publik terkait.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Badan Publik memberikan dan menyampaikan Informasi Publik secara berkala sebagaimana

(13)

Putusan KI Sulbar hal-13 dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Petunjuk Teknis Komisi Informasi.

[3.24] Menimbang bahwa selanjutnya dalam Pasal 11 UU KIP yang menyatakan : (1) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang meliputi:

a. daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawahpenguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan;

b. hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya;

c. seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;

d. rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluarantahunan Badan Publik;

e. perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga;

f. informasi dan kebijakan yang disampaikan Pejabat Publik dalampertemuan yang terbuka untuk umum;

g. prosedur kerja pegawai Badan Publik yang berkaitan denganpelayanan masyarakat; dan/atau

h. laporan mengenai pelayanan akses Informasi Publiksebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

(2) Informasi Publik yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme keberatan dan/atau penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Pasal 49, dan Pasal 50 dinyatakan sebagai Informasi Publik yang dapat diakses oleh Pengguna Informasi Publik.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan kewajiban Badan Publik menyediakan Informasi Publik yang dapat diakses oleh Pengguna Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Petunjuk Teknis Komisi Informasi.

[3.25] Menimbang bahwa Menimbang Pasal 11 ayat (1) Peraturan Komisi Informasi No 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik, selanjutnya disebut Perki No. 1 Tahun 2010 tentang SLIP yang pada pokoknya menyatakan bahwa Setiap Badan Publik wajib mengumumkan secara berkala Informasi Publik yang sekurang-kurangnya terdiri atas :

(14)

Putusan KI Sulbar hal-14 a. informasi tentang profil Badan Publik;

b. ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedangdijalankan dalam lingkup Badan Publik,

c. ringkasan informasi tentang kinerja dalam lingkup Badan Publikberupa narasi tentang realisasi kegiatan yang telah maupun sedang dijalankan beserta capaiannya,

d. ringkasan laporan keuangan,

e. ringkasan laporan akses Informasi Publik,

f. informasi tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yangmengikat dan/atau berdampak bagi publik yang dikeluarkan olehBadan Publik,

g. informasi tentang hak dan tata cara memperoleh Informasi Publik,serta tata cara pengajuan keberatan serta proses penyelesaiansengketa Informasi Publik

h. informasi tentang tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran yang dilakukan baik oleh pejabat Badan Publikmaupun pihak yang mendapatkan izin atau perjanjian kerja dariBadan Publik yang bersangkutan;

i. informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuaidengan peraturan perundang-undangan terkait

j. informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasikeadaan darurat di setiap kantor Badan Publik.

[3.26] Menimbang Pasal 11 ayat (2) Perki No. 1 Tahun 2010 tentang SLIP yang menyatakan Pengumuman secara berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) kali dalam setahun.

[3.27] Menimbang bahwaPasal 13 ayat (1) Perki No. 1 Tahun 2010 tentang SLIP yang pada pokoknya menyatakan bahwa Setiap Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang sekurang-kurangnya terdiri atas:

a. daftar Informasi Publik;

b. informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau atau kebijakan BadanPublik

(15)

Putusan KI Sulbar hal-15 c. seluruh informasi lengkap yang wajib disediakan dan diumumkan

secaraberkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11;

d. informasi tentang organisasi, administrasi, kepegawaian, dan keuangan e. surat-surat perjanjian dengan pihak ketiga berikut dokumenpendukungnya; f. surat menyurat pimpinan atau pejabat Badan Publik dalam

rangkapelaksanaan tugas pokok dan fungsinya;

g. syarat-syarat perizinan, izin yang diterbitkan dan/atau dikeluarkanberikut dokumen pendukungnya, dan laporan penaatan izin yangdiberikan;

h. data perbendaharaan atau inventaris;

i. rencana strategis dan rencana kerja Badan Publik; j. agenda kerja pimpinan satuan kerja;

k. informasi mengenai kegiatan pelayanan Informasi Publik yang dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informasi Publik yang dimiliki beserta kondisinya, sumber daya manusia yang menangani layanan Informasi Publik beserta kualifikasinya, anggaran layanan Informasi Publik serta laporan penggunaannya;

l. jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang ditemukan dalampengawasan internal serta laporan penindakannya;

m. jumlah, jenis, dan gambaran umum pelanggaran yang dilaporkan olehmasyarakat serta laporan penindakannya;

n. daftar serta hasil-hasil penelitian yang dilakukan;

o. Informasi Publik lain yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakatberdasarkan mekanisme keberatan dan/atau penyelesaian sengketasebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Undang-Undang KeterbukaanInformasi Publik;

p. informasi tentang standar pengumuman informasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 bagi Badan Publik yang memberikan izin dan/ataumelakukan perjanjian kerja dengan pihak lain yang kegiatannyaberpotensi mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum;

(16)

Putusan KI Sulbar hal-16 q. informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalampertemuan

yang terbuka untuk umum.

[3.28] Menimbang Pasal 13 ayat (2) Perki No. 1 Tahun 2010 tentang SLIP yang menyatakan Daftar Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat pada Lampiran II sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

[3.29] Menimbang Pasal 20 ayat (2) Perki No. 1 Tahun 2010 tentang SLIP yang menyatakan Badan Publik negara wajib mengumumkan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11sekurang-kurangnya melalui situs resmi dan papan pengumuman dengan cara yang mudah diakses oleh masyarakat.

[3.30] Menimbang, bahwa dokumen Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 perubahan beserta penjabarannya dan Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 perubahan beserta penjabarannya merupakan Peraturan Daerah, sehingga berdasarkan Pasal 13 ayat (1) huruf b Perki No. 1 Tahun 2010 tentang SLIP yang menyatakan : Setiap Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik setiap saat yang terdiri atas informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau kebijakan Badan Publik yang sekurang-kurangnya terdiri atas :

1. dokumen pendukung seperti naskah akademis, kajian atau pertimbangan yang mendasari terbitnya peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut. 2. Masukan-masukan dari berbagai pihak atas peraturan, keputusan atau

kebijakan tersebut.

3. Risalah rapat dari proses pembentukan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.

4. Rancangan peraturan, keputusan atau kebijakan tersebut.

5. Tahap perumusan peraturan, keputusan atau kebijakan yang telah diterbitkan.

(17)

Putusan KI Sulbar hal-17 [3.31] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.22] sampai dengan paragraf [3.30] ] tersebut Majelis Komisioner berpendapat bahwa informasi yang dimohonkan merupakan informasi yang terbuka. Termohon wajib mengumumkan informasi publik a quo.

Alasan dan Tujuaan Pemohon meminta informasi

[3.32] Menimbang, Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3) UU KIP yang menyatakan :

(1) Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai denganketentuan Undang- Undang ini.

(2) Setiap Orang berhak:

a. melihat dan mengetahui Informasi Publik;

b. menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untukmemperoleh Informasi Publik;

c. mendapatkan salinan Informasi Publik melalui permohonansesuai dengan Undang- Undang ini; dan/atau

d. menyebarluaskan Informasi Publik sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

(3) Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan permintaanInformasi Publik disertai alasan permintaan tersebut.

[3.33] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1 ayat (2) UU KIP menyatakan bahwa Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UU KIP serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

[3.34] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.32] sampai paragraf [3.33] Majelis Komisioner berpendapat informasi yang di mohonkan oleh pemohon berupa salinan informasi tentang dokumen Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 perubahan beserta penjabarannya dan Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 perubahan beserta penjabarannya

(18)

Putusan KI Sulbar hal-18 adalah hak Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3) UU KIP.

4. KESIMPULAN

[4.1] Berdasarkan seluruh uraian, pertimbangan dan fakta hukum yang telah dijelaskan, Majelis berkesimpulan :

1. Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat berwenang untuk menerima, memeriksa dan memutus permohonan a quo.

2. Pemohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan permohonan dalam sengketa a quo.

3. Termohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing sebagai Termohon dalam sengketa a quo.

4. Batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik memenuhi jangka waktu yang telah ditentukan oleh UU KIP dan Perki No. 1. Tahun 2013.

5. Informasi yang dimohonkan oleh Pemohon merupakan informasi yang terbuka. Sehingga Termohon wajibmengumumkan informasi publik a quo. 6. Tujuan Pemohon meminta informasi kepada Termohon adalah untuk

memenuhi hak Pemohon sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3) UU KIP.

5. AMAR PUTUSAN

[5.1] Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

[5.2] Menyatakan bahwa informasi yang dimohonkan oleh pemohon berupa salinan informasi tentang :

a. dokumen Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 perubahan beserta penjabarannya;

b. Salinan Copy APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 perubahan beserta penjabarannya.

(19)

Putusan KI Sulbar hal-19 [5.3] Memerintahkan kepada Termohon untuk memberikan informasi yang dimohonkan oleh pemohon tersebut.

Demikian diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner oleh Rahmat selaku Ketua merangkap Anggota, Dulhaj Muchtar Mahmud dan Andi Ishaq Abdullah, masing-masing sebagai anggota, pada hari Kamis, tanggal 27 April 2017 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 9 Mei 2017 oleh Majelis Komisioner yang nama-namanya tersebut diatas, dengan didampingi oleh Ince Muh Ishak sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Pemohon, tidak dihadiri oleh Termohon.

KETUA MAJELIS

( RAHMAT) ANGGOTA MAJELIS

( DULHAJ MUCHTAR MAHMUD )

ANGGOTA MAJELIS

( ANDI ISHAQ ABDULLAH ) PANITERA PENGGANTI

(20)

Putusan KI Sulbar hal-20 Untuk salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya, diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan ketentuan pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

Dikeluarkan di Mamuju Pada Tanggal : 11 Mei 2017

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal Proposal Karya Tulis Ilmiah

Berdasarkan hasil karakterisasi secara In Silico dari sekuen protein gen pengkode endoglukanase pada bakteri B.subtilis dan B.thuringiensis dapat diketahui bahwa

Pada saat penelitian dilakukan, perturan yang masih berlaku dan mejadi dasar untuk pembuatan sistem presensi di lingkungan Kementerian XYZ adalah Pemerintah nomor: 53

[2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Banten pada tanggal 11 Juli 2012,

Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa sebanyak 32 responden kelompok yang mengikuti vasektomi memiliki tingkat pengetahuan tinggi dan sebanyak 9 responden

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan Polri untuk melakukan penyidikan dalam perkara pencurian

Dengan kesadaran masyarakat sehingga baik perempuan maupun laki-laki memperoleh pendidikan yang setara sehingga yang putuh sekolah antara perempuan dan laki-laki