GERAK BENDA TEGAR
•
Benda tegar adalah sistem benda yang terdiri atas sistembenda titik yang jumlahnya tak-hinggadan jika ada gaya yang bekerja, jarak antara titik-titik anggota sistem selalu tetap. Gerak benda tegar terdiri atas
⊲
Gerak Translasi⊲
Gerak Rotasi⊲
Kombinasi gerak rotasi dan translasiGbr. 1: Gerak rotasi dan translasi pada benda tegar
Kinematika Rotasi
•
Kinematika rotasi adalah mempelajari gerak rotasi benda tegar dengan mengabaikan gaya penyebab gerak rotasi(lihat kinematika translasi). Parameter fisika yang penting dalam kinematika rotasi adalah1. Perpindahan rotasi(angular)
→
θ
(
rad
)
2. Kecepatan rotasi(angular)→
ω
(
rad/s
)
3. Percepatan rotasi(angular)→
α
(
rad/s
2)
1. Gerak rotasi beraturan
ω
=
tetap
atauα
= 0
2. Gerak rotasi berubah beraturan
α
6
= 0
→
α >
0
atauα <
0
danω >
0
artinya ada gerak rotasi dipercepat atau diperlambat.•
Hubungan Perpindahan, kecepatan dan percepatan angular adalahθ
=
θo
±
ωo
t
+
1
2
αt
2 (1)ω
=
ωo
+
αt
(2) denganω
= lim
∆t→0∆
θ
∆
t
=
dθ
dt
danα
= lim
∆t→0∆
ω
∆
t
=
dω
dt
•
Kecepatan dan percepatan angular sebagai vektorθ ω
v
v r
v
=
ω r
dalam bentuk vektorv
=
ω
×
r
=
ωr
uθ
ˆ
(3) dimanauθ
ˆ
adalah vektor satuan tegak lurus jari-jari ling-karan.•
Percepatana
= lim
∆t→0
∆
v
∆
t
mengarah ke pusat lingkaransehingga disebut dengan percepatan sentripetal dan dinya-takan
a
cp=
ω
2r
=
v
2
T
r
,
v
T=
ω
×
(
ω
×
r
)
(4)Untuk kecepatan yang tidak tetap, pada arah menyinggung lintasan akan timbul percepatan tangensialatau
a
T dan hu-bungannyaaT
=
dvT
dt
=
r
dω
dt
=
αr
(5)Maka percepatan total adalah
a
=
q
a
2T+
a
2cp atau
a
=
−
ω
2r
ur
ˆ
+
αr
uθ
ˆ
.Dinamika Rotasi
•
Dinamika gerak rotasi adalah mempelajari gerak rotasi de-ngan memperhitungkan pengaruh gaya yang menyebabkan benda bergerak.Karena ada pengaruh gaya maka dinamika rotasi meliputi
1. Hukum kekekalan momentum rotasi 2. Hukum kekekalan energi
•
Hukum gerak yang mengatur gerak translasi dan rotasi ada-lah hukum Newton ke-2. yaituGerak translasi
X
F
=
m
a
(6) Gerak rotasiX
τ
=
Iα
(7)Momen inersia dan Momen Gaya
•
Momen inersia kecenderungan benda untuk melakukan ge-rak rotasi. Momen inersia tergantung pada bentuk benda, massa dan letak sumbu putar(r
) dan dinotasikan denganI
, satuannyakg.m
2Untuk benda-benda yang tidak beraturan jarak sumbu pu-tarnya disebut dengan jari-jari girasi atau
k
•
Momen inersia dapat dibedakan yaitu : benda titik, kumpul-an benda titik dkumpul-an benda kontinyuI
=
mr
2 (benda titik) (8)I
=
X
m
ir
2
i (kelompok benda titik) (9)
I
=
Z
M 0r
2dm
(benda kontinyu) (10) r4 r3 r2 r1 O r O m pusat massa r(a) Satu benda titik
(b) Kelompok benda titik
(c) Benda tegar
✍
Menghitung Momen Inersia
•
Menghitung momen inersia dari batang dengan massaM
, kerapatanρ
Elemen massa
dm
berada pada jarakx
dari sumbu putar-nya. Karenaρ
=
M/L
makadm
=
ρ dx
=
M/L dx
Iy
=
Z
L 0x
2dm
=
Z
L 0M
L
dx
=
M
L
Z
L 0x
2dx
=
M
L
1
3
x
3 L 0=
1
3
M L
2 dx x L Y x ZGbr. 5: Menghitung momen inersia dari batang homogen
•
Menghitung momen inersia dari cincin homogen dengan mas-saM
dan jari-jariR
I
=
Z
r
2dm
=
R
2Z
dm
=
M R
2Y
X
Z
R
Gbr. 6: Menghitung momen inersia dari cincin
✍
Teorema Sumbu Sejajar
•
Teorema sumbu sejajar adalah metode untuk menentuk-an momen inersia dari benda dengmenentuk-an menghubungkmenentuk-an mo-men inersia terhadap pusat dan momo-men inersia pada sumbu yang lain tetapi sejajarI
=
M h
2+
Ipm
(11) Y X Z R Sumbu putarDari kasus diatas maka momen inersia dari cincin yang di-putar sejauh
h
dari pusat massa adalahI
=
I
pm+
M h
2
=
M R
2+
M R
2= 2
M R
2Bagaimana dengan batang yang diputar pada pusat mas-sanya? dx x L Y x Z L/2
Gbr. 8: Momen inersia dari batang dengan teorema sumbu sejajar
Ic
m
=
I
−
M h
2=
1
2
M L
2−
1
4
M L
2=
1
12
M L
2h F is ik a D a s a r
Gbr. 9: Momen inersia benda-benda uniform dengan berbagai bentuk
@ fi s ik a .u i.a c .id -9
-Momentum Gerak Rotasi
•
Dalam hukum Newton, hubungan antara perubahan mo-mentum linier dengan gaya luar adalahF
=
d
p
dt
(12)dimana
p
adalah momentum linier•
Momentum angular sebuah partikel dinyatakan sebagaige-rak partikel dalam lingkaran berjari-jari
r
dengan kecepatan angularω
dan dinotasikan denganL
L
=
mvr
=
mωr
2=
Iω
(13)Untuk kelompok partikel maka momentum angular total-nya adalah jumlah dari masing-masing elemen benda yaitu
Li
=
X
i
•
Sehingga perubahan momentum angular terhadap waktu dapat dinyatakan sebagai bentuk analog pada Pers(12) ya-itu disebut dengan Torsiτ
=
dL
dt
=
d
(
Iω
)
dt
=
I
dω
dt
=
Iα
(14)•
Jika torsi luar yang bekerja pada sistem adalah nol maka dapat dituliskan dari Pers(14) menjadidL
dt
= 0
→
I
1ω
1=
I
2ω
2 (15)Pers(15) dikenal dengan hukum kekekalan momentum
Bukti
L
~
=
~r
×
~
p
dL
dt
=
r
×
dp
dt
+
dr
dt
×
p
=
r
×
dp
dt
+
v
×
mv
=
r
×
dp
dt
Hukum NewtonF
=
d
p
dt
→
r
×
F
=
r
×
dp
dt
τ
=
r
×
dp
dt
=
dL
dt
Energi Kinetik Rotasi
•
Energi kinetik gerak rotasi dinyatakanEK
=
1
2
Iω
2
(16)
Daya
P
=
τ ω
dan Kerja rotasiWrotasi
=
Z
τ dθ
. Hu-kum Kekekalan Energi Kinetik Rotasi∆
EK
= ∆
EKtrans
+ ∆
EKrotasi
(17)•
Kerja gerak translasi dan rotasi bendaW
T=
F d
=
m.a.d
=
m
v
t
v
2
t
=
1
2
mv
2 (18)WR
=
τ θ
=
Iαθ
=
I
ω
t
ω
2
t
=
1
2
Iω
2 (19)Gerak rotasi dan gaya tegang tali
•
Persamaan gerak rotasiX
τ
=
Iα
→
F R
=
Iα
Maka
T
2−
T
1=
Ia
R
2, T=gaya tegang tali•
Persamaan gerak translasiT
1−
m
1g
=
m
1a
(
beban 1);
m
2g
−
T
2=
m
2a
(
beban 2)
T
2−
T
1= (
m
2−
m
1)
a
+ (
m
2−
m
1)
•
Percepatana
=
(
m
2−
m
1)
gR
2I
−
(
m
2−
m
2)
R
2 (20)Gerak Rotasi dan Gaya Gesek
•
Pandang sebuah silinder(jari-jari R) yang diletakkan pada bidang horisontal 00000 00000 00000 00000 00000 11111 11111 11111 11111 11111 00000 00000 00000 00000 00000 11111 11111 11111 11111 11111 00000 00000 00000 00000 00000 11111 11111 11111 11111 11111 A B C Vcm Vcm Vcm Vcm Vrotasi Vrotasi V=0 A B B A (a) (b) (c)Gbr. 13: Silinder pada bidang horisontal(a)translasi (b) rotasi dan
(c)rotasi dan translasi
(a) Gerak translasi murni
V
A=
V
B=
V
C=
V
pm(b) Gerak rotasi murni terhadap sumbu pusat massa
V
pm=
0
, V
A=
−
ωR, V
B= +
ωR
(c) Gerak translasi dan rotasi : Gerak dengan sumbu putar melalui pusat massa(
V
cm atau melalui titik A yang dina-makan sumbu sessaat.•
Gerak silinder pada bidang horisontal atau miring dapat be-rupa⊲
Jika bidang licin(tidak ada gesekan) maka silinder akanberge-rak meluncur(sliding)
⊲
Jika bidang tidak licin(ada gaya gesek) maka silinder akanN
M g
M g sinθ M g cosθ
f k
Gaya gesek Gaya normal
Silinder
θ
Gbr. 14: Silinder dalam bidang miring