• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

18 BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil di Indonesia. Perusahaan ini dalam produksinya menggunakan bahan baku berupa benang menjadi kain

grey dan selanjutnya di olah untuk dijadikan kain batik printing sehingga menjadikan nilai jualnya meningkat. Awal berdirinya perusahaan ini merupakan perusahaan milik keluarga Wahyu Iskandar dengan usaha

berbentuk CV ( Comanditer Vonnonschap) dengan nama CV Iskandartex.

Perusahaan ini pada awalnya memproduksi batik cap yang berlokasi usaha di daerah Laweyan. CV Iskandartex pertama kali memulai produksinya satu tahun setelah perusahaan ini resmi berbadan hukum pada tahun 1983 berdasarkan akte perusahaan NO. 98 tanggal 23 Mei 1975. Pada awal berdiri perusahaan menanamkan investasinya pada mesin tenun yang pada saat itu berjumlah 25 unit dan karyawan sebanyak 200 orang, dan pada tahun 1997 perusahaan menambah mesin tenun menjadin 77 unit. Pada tahun 1980 perusahaan mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan perusahaan mendatangkan mesin dari negara Taiwan yang memiliki keunggulan bekerja lebih cepat. Di tahun 1991 perusahaan memiliki mesin tenun 520 unit dan terus bertambah sampai 614 unit si tahun 1992.

(2)

commit to user

19 Pada tahun 1991 karena perusahaan mengalami perkembangan yang sangat pesat pada bidang pemsran dan prosuksi, maka pada tanggal 2 Januari 1991 perusahaan yang awalnya bernama CV Iskandartex berubah menjadi PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan di sertai adanya bukti surat ijin usaha No. 199/11.16/PB.VIII/1991/PI.

Adapun beberapa faktor yang mendukung pendirian PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :

a. Adanya keyakinan untuk mengembangkan bisnis usaha keluarga

menjadi usaha yang lebih maju.

b. Adanya keyakinan bahwa permintaan akan tekstil di pasar sangat

terbatas.

c. Adanya keinginan yang uat untuk mencapai tingkat kehidupan yang

lebih baik, atau orientasi pendirian perusahaan adalah mencari laba.

d. Adanya dorongan dari pihak pemerintah agar pihak swastaturut serta

menciptakan lapangan pekerjaan baru, khususnya dalam bidang tekstil.

2. Lokasi Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile berdiri di atas lahan seluas 4 hektar yang berlokasi di jalan Pakel No. 11 Kerten, Laweyan Surakarta. Tempat yang strategis yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, antara lain :

a. Ditinjau dari segi ekonomis

1) Mudah dalam melakukan pendistribusian bahan baku sampai hasil produksi sehingga dapat menghemat ongkos transportasi.

(3)

commit to user

20

b. Ditinjau dari segi sosial

1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk yang tinggal disekitar perusahaan.

2) Membantu pemerintah untung mengurangi jumlah pengangguran.

c. Ditinjau dari segi teknis

1) Daerah di sekitar perusahaan masih cukup luas untuk

mengembangkana perusahaan tersebut.

2) Mudah untuk mendatangkan alat-alat, ,mesin-mesin, bahan baku dan ahli mesin atau montir.

3. Tujuan Perusahaan

PT. Iskandar Indah Printing Textile juga memiliki beberapa tujuan sebagai pabrik dalam bidang textile :

a. Membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan membuka

lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

b. Membantu pemerintah dalam pengadaan sandang untuk memnuhi

kebutuhan masyarakat.

c. Membantu peusahaan – perusahaan kecil yang bergerak dalam bidang

garment, tekstil, dan konveksi untuk membantu mengembangkan industrinya.

d. Sebagai perusahaan tekstil ysng dspst memenuhi permintaan konsumen

dengan terus meningkatkan kualitas serta kuantitas prosuk yang dihasilkan.

(4)

commit to user

21

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerja sama dari beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Maka didalam sebuah perusahaan harus memiliki sistem terorganisir dengan baik dan benar karena setiap kegiatan yang dilakukan dalam sebuah perushaan perlu perencanaa, pengaturan, pemgawasan, dan pengorganisasian agar semua kegiatan yang dilakukan perushaan dapat berjalan dengan teratur dan mencegah perusahaan mengalami kemunduran.

Di dalam sebuah perusahaan terdapat struktur organisasi yang dijalankan secara rutin dan secara baik telah dikoordinasikan oleh setiap personal agar masing – masing pihak dapat bertanggungjawab dengan tugasnya.

Berikut struktur organisasi pada PT. Iskandar Indah Printing Tekstile :

a. Tugas dan Wewenang

Adapun tugas dan wewenang pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah sebagai berikut :

1) Rapat Umum Pemegang Saham Tugas dan wewenangnya adalah :

(a) Mengadakan rapat tahunan dan dengan persetujuan anggota

mengadakan rapat istimewa.

(b) Menggariskan kebijakan perusahaan secara garis besar.

(c) Mengesahkan ketetapan tahunan.

(5)

commit to user

22 2) Dewan Komisaris

Tugas dan wewenangnya adalah :

(a) Menandatangani laporan tahunan.

(b) Menjamin bahwa perusahaan melaksanakan aktivitas sesuai

dengan kepentingan pemegang saham.

(c) Mengadakan RUPS.

(d) Memberhentikan pengurus dari tiap jabatan.

(e) Mengawasi pekerjaan direksi secara baik secara preventif

maupun representif.

(f) Menunjuk akuntan publik untuk melaksanakan pemeriksaan

tahunan terhadap laporan keuangan perusahaan.

(g) Bertanggungjawab atas pihak ketiga yang merugikan

perusahaan. 3) Direktur Utama

Tugas dan wewenangnya adalah :

(a) Bertanggungjawab atas pengembangan perusahaan secara

keseluruhan

(b) Mengkoordinir dan memimpin raat departemen mengenai

rencana–rencana penjualan, pembelian, keuangan, dan

manajemen.

(c) Mempelajari situasi dan perkembangan bisnis pertekstilan

(6)

commit to user

23

(d) Bertanggung jawab atas wewenang yang diberikan kepadanya

dan juga atas informasi yang diturunkan pada manajer bawahannya.

4) Sekretaris

Bertanggung jawab atas tugas – tugas sebagai berikut :

(a) Menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan

(b) Membantu penyelesaian pekerjaan – pekerjaan dari perusahaan.

(c) Menampung, memproses dan mematangkan semua urusan dari

dalam maupun luar perusahaan sebelum diteruskan kepada direktur.

5) Manajer Umum

Manajer umum mempunyai tugas untuk meningkatkan kelancaran kegiatan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya manajer umum dibantu oleh unit – unit terkait yaitu :

(a) Keamanan

Tugas dari keamanan adalah :

Mengkoordinir segala aktivitas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dalam perusahaan.

(b) Transportasi

Tugas dari transportasi adalah :

Meningkatkan kelancaran transportasi perusahaan seperti pengangkutan barang dan antar jemput karyawan.

(7)

commit to user

24

(c) Kesejahteraan karyawan

Tugas dari kesejahteraan karyawan ini adalah :

Melayani kebutuhan karyawan yang meliputi : kesehatan, jamsostek, cuti, dan lain sebagainya.

6) Manajer Keuangan

Tugas dari manajer keuangan adalah :

(a) Mengelola, mengatur dan mengendalikan keuangan perusahaan.

(b) Mengelola masalah perbendaharaan, asuransi, hutang,

perpajakan dan lain sebagainya.

(c) Membuat laporan keuangan.

Dalam melaksanakan tugasnya manajer keuangan dibantu oleh :

(1) Bagian pembelian

Bagian ini bertugas melakukan segala keperluan perusahaan termasuk bahan baku, peralatan, suku cadang dan sebagainya, serta bertanggung jawab dan mengawasi kuantitas barang yang dibeli.

(2) Bagian pembukuan

Bagian ini bertugas untuk mengkoordinir dalam

melakssanakan pembukuan baik pencatatan maupun

dokumentasi.

(3) Administrasi

Bertugas mengkoordinir administrasi dari bagian gudang, printing, dan weaving, mengabsen karyawan harian serta menghitung penghasilan karyawan dan membagikannya.

(8)

commit to user

25

(4) Pergudangan

Mengelola persediaan bahan baku, suku cadang dan peralatan yang menjamin kelancaran proses produksi.

7) Manajer Produksi

Manajer produksi bertugas mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi. Unit yang terkait dengan proses produksi adalah :

(a) Bagian printing

Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab dalam hal :

(1) Pemberian motif kain

(2) Menentuksn takaran obat

(3) Memeriksa warna kain yang sudah dibuat

b) Bagian weaving

Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab dalam proses penenunan.

Unit ini dibantu oleh :

(1) Kasie persiapan

Bertugas menyiapkan bahan baku dan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi.

(2) Kasie proses

Bertugas mengkoordinir dan mengawasi jalannya proses produksi.

(9)

commit to user

26

(3) Kasie finishing

Bertugas dalam proses penyelesaian kain, abtara lain yaitu : meneliti kain apakah ada yang cacat, mmbersihkan sisa benang pada kain, memperbaiki anyaman yang rusak, menghitung panjang dan lebar kain.

(4) Kasie Tekhnik

Bertugas dan bertanggung jawab pada mesin – mesin dan peralatan produksi.

8) Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran dengan dibantu oleh Kabag bagian penjualan bertugas mengevaluasi perubahan-perubahan harga yang berhubungan dengan peningkatan penjualan dan membuat laporan penjualan.

(10)

commit to user

27 Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile Sumber : bagian SDM PT. Iskandar Indah Printing Textile

(11)

commit to user

28

5. Kegiatan Produksi

Sebagai perusahaan textile. PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai kegiatan yang tidak jauh beda dengan perusahaan pertextilelan yang lain yaitu membuat bahan yang dalam hal ini benang menjadi barang setengah jadi, yaitu kain tenun dan memproduksi kain tenun tersebut menjadi berbagai jenis kain.

a. Proses Produksi

Dalam operasionalnya, PT. Iskandar Indah Printing Textile dibagi menjadi dua departemen yaitu departemen Weaving dan departemen Printing. Dalam penelitiaan ini peneliti hanya akan mengurai proses produksi weaving saja, hal ini disebabkan karena keterbatasan kebijakan tentang ruang gerak peneliti yang terbatas dalam perusahaan tersebut.

1) Tahap Penghanian

Tahap ini merupakan proses awal yaitu dengan menggulung dan sekaligus memnentukan jumlah panjang benang lusi. Jika menginginkan kain yang halus akan memerlukan gulungan yang lebih rapat.

2) Tahap Pengajian

Tahap ini berfungsi untuk mengutkan benang sehingga pada saat ditenun benang tidak mudah putus. Caranya benang yang telah disiapkan dari tahap warping dimasukkan dalam mesin stalk dan di campur dengan obat yang dapat menguatkan benang. Obat dan

(12)

commit to user

29 bahan pendukung untuk menguatkan benang adalah Acrilic, Stracth, Tapioka, Lilin dan Air.

3) Tahap Pucuk/Racing

Tahap ini merupakan proses pemasukan benang lewat mata jarum ke sisir/gun, jumlah mata sisir tergantung dari jumlah yang tersedia dari proses kanji dan selanjutnya dipasangkan ke mesin tenun.

4) Pemaletan

Proses penggulungan benang untuk menentukan panjang benang yang melintang lebar pada kain yang akan ditenun.

5) Tahap Menenun

Tahap ini merupakan proses menenun benang menjadi kain/roll yang masih mentah. Dalam tahap tenun tersebut dikerjakan dengan tiga jenis mesin berbeda, antara lain ada mesin toyoda, mesin picanol dan mesin RRT. Output dari tahap persiapan yang berupa benang lusi dan benang pakan dimasukkan pada mesin tenun. Benang lusi yang berbeda pada loam tenun secara otomatis akan ditenun oleh benang pakan. Para operator akan terus menerus mengawasi kelancaran proses penenunan. Tugas operator tenun ini adalah menyambung secepat mungkin yang putus (msin akan berhenti secara otomatis kalau ada benang yang putus), dan memeriksa serta memasukkan teropong benang pakan apabila sudah perlu diganti dengan teropong yang baru. Output dari mesin tenun secara otomatis akan menggulung.

(13)

commit to user

30

6) Tahap Inspecting/Folding

Pada tahap ini kain diseleksi (quality control), dimana para

operator menyeleksi kain yang telah ditenun. Karena saat penurunan pasti ada kainyang cacat. Sehingga harus diseleksi satu per satu dan siap menjadi kain grey yang baik, yang siap untuk diproses dalam tahap pemutihan.

7) Tahap Finishing/Pemutihan

Tahap ini adalah penyempurnaan dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini akan dilakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

(a) Inspeksi : memeriksa kain dari mesin tenun apakah ada yang

cacat dan perlu perbaikan

(b) Kapairing : memperbaiki anyaman yang rusak atau dobel

(c) Semashing : membersihkan sisa-sisa benang pada kain

(d) Pemutihan : pemberian warna dengan zat pewarna tertentu

(14)

commit to user

31 Gambar 3.2

Proses Produksi PT. Iskandar Indah Printing Textile Sumber : bagian SDM PT. Iskandar Indah Printing Textile

(15)

commit to user

32

B. Laporan magang kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja adalah suatu bentuk praktek kerja nyata sebagai persyaratan menyusun tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi DIII Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret. Pelaksanaan magang kerja dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam pengamatan secra langsung di lapangan terhadap materi-materi yang telah didapat selama kuliah. Dengan adanya magang kerja diharapkan mahasiswa dapat memperoleh media untuk mendapatkan pengalaman untuk dapat melatih kemampuan serta ketrampilan yang nantinya banyak digunakan dalam usaha bisnis atau industri.

2. Tujuan Magang Kerja

Pelaksanaan program magang kerja bagi mahasiswa DIII Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Sebelas Maret dilaksanakan dengan tujuan :

a. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara

langsung tentang berbagai aktivitas dalam dunia kerja.

b. Mencoba untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

dengan realita yang ada di lapangan.

c. Mahasiswa mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan dan juga mengetahui cara pemecahan dari permasalahan tersebut.

(16)

commit to user

33

3. Manfaat Magang Kerja

a. Bagi Perusahaan

1) Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga pendidikan. 2) Membantu menyiapkan tenaga kerja yang ahli.

b. Bagi Perguruan Tinggi

1) Terjadi hubungan yang baik antara perusahaan dengan perusahaan tempat mahasiswa magang kerja.

2) Sebagai evaluasi di bidang akademik.

c. Bagi Mahasiswa

1) Memberikan pengalaman dan ketranpikan pada mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.

4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan di PT. Iskandar Tex yang beralamat di Jalan Pakel No. 9-11 Kerten, Laweyan, Surakarta jawa tengah. Magang kerja dilaksanakan pada 2 januari – 26 januari 2014. Magang kerja dilaksanakan setiap hari senin-jumat pukul 08.00 – 15.00, sedangkan hari sabtu pukul 08.00 – 12.00 WIB.

5. Kegiatan magang kerja

Peserta magang kerja ditempatkan pada dua bagian yaitu administrasi produksi dan administrasi gudang. Pada administrasi produksi berkaitan dengan penghitungan cacat kain dan produksi perusahaan per hari. Sedangkan untuk administrasi gudang berkaitan dengan pencatatan peralatan dan suku cadang oleh para mekanik.

(17)

commit to user

34

a. Bagian administrasi produksi

Pada 2 minggu pertama pelaksanaan magang, peserta magang ditempatkan pada bagian administrasi produksi. Di bagian ini peserta magang membantu karyawan di bagian administrasi produksi dalam mencatat hasil produksi baik yang berupa kain baik ataupun kain cacat.

b. Bagian administrasi gudang

Pada 1 minggu selanjutnya peserta magang melakukan pergantian, yaitu pindah ke bagian administrasi gudang. Pada bagian ini peserta magang membantu karyawan mencatat peralatan dan suku cadang yang keluar dan masuk. Selnajutnya para peserta magang melakukan observasi pada bagian produksi pabrik. Pada kegiatan observasi tersebut para peserta magang dijelaskan kegiatan proses produksi dari mulai tahap penghanian, pengajian, cucuk/racing sampai taahap finishing.

(18)

commit to user

35

C. Pembahasan Masalah

1. Penerapan fungsi gudang

Dalam penerapannya, PT.Iskandar Indah Printing Textile memiliki

3 gudang : gudang bahan baku, gudang barang jadi dan gudang Sparepart.

Dalam penelitian ini, peneliti membahas mengenai gudang Sparepart.

Gudang Sparepart milik PT. Iskandar Indah Printing Textile berfungsi

sebagai tempat penyimpanan sementara peralatan suku cadang / sparepart

untuk reparasi mesin-mesin pada kegiatan operasional perusahaan. Selain

berfungsi untuk penyimpanan peralatan, gudang sparepart disini juga

berfungsi sebagai tempat transit keluar dan masuknya peralatan. Kegiatan

operasional administrasi juga dilakukan pada gudang sparepart. Kegiatan

administrasi pada gudang dilakukan mulai dari masuknya barang sampai barang diterima oleh para montir.

Gudang ini menggunakan cara penataan dengan golongkan sesuai jenis barang dengan pemberian kode pada setiap jenis barang yang berbeda

tersebut. Peralatan yang di simpan di gudang sparepart di gunakan untuk 3

jenis mesin prosuksi, yaitu mesin Picanol, RRT dan Toyoda.Dalam penerapan fungsi gudang, pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

tepatnya pada gudang sparepart di pimpin oleh seorang kepala gudang.

Dalam tugasnya kepala gudang di bantu oleh tiga staf yang bertugas dalam pencatatan administrasi antara barang yang masuk dan barang yang keluar.

(19)

commit to user

36

2. Administrasi Operasional Gudang PT. Iskandar Indah Printing

Textile

Proses administrasi yang dilakukan oleh PT. Iskandar Indah Printing Textile pelaksanaannya sudah diterapkan dari awal barang masuk, proses penyimpanan sampai barang keluar. Berikut penjelasan berdasarkan keterangan :

a. Proses penerimaan

Pada saat ada barang/peralatan yang baru diterima dari supplier,

barang/peralatan tersebut disimpan terlebih dahulu sebelum akhirnya barang tersebut keluar. Pencatatan dilakukan oleh petugas gudang pada saat barang masuk dengan menyertakan keterangan dengan jumlah barang yang diterima sebelum akhirnya dipindahkan ke dalam rak-rak penyimpanan. selain melakukan pencatatan, petugas gudang juga

mengecek kondisi barang/peralatan sparepart yang datang tentang

kondisi barang dan jumlah barang.

b. Proses penyimpanan

Pada saat proses produksi yang dilakukan setiap harinya, mesin yang digunakan dalam proses produksi sering mengalami kerusakan. Montir yang bertugas untuk memperbaiki mesin tersebut mengambil

peralatannya pada gudang sparepart. Peralatan sparepart disimpan

sementara di dalam gudang sparepart dengan memberikan kode yang

berbeda-beda dari setiap peralatannya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan petugas dalam mencari peralatan yang di simpan karena jumlah dan jenis peralatannya sangat beragam.

(20)

commit to user

37

c. Proses pengeluaran

Untuk proses pengeluaran, dilakukan apabila montir

memerlukan peralatan tersebut untuk memperbaiki mesin. Montir yang membutuhkan alat tersebut, terlebih dahulu mencatat mengenaii alat apa yang dibutuhkan dengan keterangan nama montir, kode alat, nama mesin serta shift keberapa montir tersebut bekerja. Setelah selesai melakukan pencatatan, lembar permintaan barang tersebut di serahkan kepada petugas gudang yang selanjutnya petugas gudang mencari alat yang di butuhkan tersebut pada rak-rak yang digunakan sebagai tempat penyimpanan. petugas gudang melakukan proses administrasi selanjutnya dengan memindahkan pencatatan tersebut ke dalam buku besar.

(21)

commit to user

38

1) Formulir Bukti Pengambilan Barang/alat di gudang Sparepart PT.

Iskandar Indah Printing Textile

Gambar 3.3

Formulir Bukti Pengambilan Barang

Sumber : Gudang Sparepart PT. Iskandar Indah Printing Textile

Pada formulir diatas hanya dituliskan beberapa keterangan tentang hal yang umum, namun tidak ada bukti yang menunjukkan tentang keterangan tetnang petugas administrasi gudang. maka dari itu penulis mengajukan usulan tetntang formulir bukti pengambilan barang dengan menambahkan keterangan tentang nama dan tanda tangan dari petigas administrasi gudang dan monit yang mengambil barang. Berikut gambar dari usulan tersebut :

(22)

commit to user

39 2) Usulan Formulir Bukti Pengambilan Barang/Alat di gudang

Sparepart PT. Iskandar Indah Printing Textile

Gambar 3.4

Usulan Formulir Bukti Pengambilan Barang Sumber : Usulan Penulis

Dari usulan diatas dapat dilihatpada bagian bawah dari formulir terdapat keterangan mengenai nama serta tanda tangan dari montir serta petugas administrasi gudang. hal ini akan mengurangi ketidaktepatan jumlah barang karena dalam memasukkan data terdapat keterangan mengenai nama serta tanda tangan dari petugas administrasi gudang yang mana hal ini akan memudahkan dalam pencarian apabila ada selisih dari jumlah barang dengan mencari dan menyesuaikan data-data yang dimasukkan tersebut. NO : ... Tanggal : ... Nama Montir : ... Group : ... Shift : ... Kode Barang : ... Nama Barang : ... No. Mesin : ... Jumlah Barang : ...

Montir Petugas Adm. Gudang

(23)

commit to user

40

3. Keterkaitan antara administrasi operasional gudang sparepart PT. Iskandar IndahPrinting Textile dengan efektivitas dan efisiensi gudang

Menurut pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan magang, petugas magang melakukan proses operasional administrasi gudang dengan melakukan pencatatan peralatan apabila ada peralatan yang masuk

dan keluar selama proses penyimpanan pada gudang sparepart. Pencatatan

dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah proses pengawasan dalam menjamin ketepatan data serta pengawasan untuk barang yang hilang. Optimalisasi pada proses administrasi ini perlu dilakukan guna menunjang dari fungsi administrasi yaitu sebagai alat untuk melakukan pengawasan dalam menjamin keamanan serta mengontrol ketepatan data dengan jumlah barang sebenarnya.

Pengoptimalan proses operasional administrasi dapat membantu dalam upaya meningkatkan efektivitas dan juga efisiensi gudang. Dengan optimalnya kegiatan operasional dalam proses penyimpanan pada gudang

sparepart maka keberadaan gudang dalam perusahaan dapat dilihat fungsinya dengan baik. Keadaan seperti ini juga akan menunjang dalam kegiatan pengawasan barang hilang dan cacat serta bisa mengontrol ketepatan jumlah barang sehingga barang yang tersimpan dalam gudang jumlahnya sama dengan catatan di dalam laporan administrasi.

Jadi pada gudang sparepart PT. Iskandar Indah Printing Textile

(24)

commit to user

41 pengoptimalisasian antara penerimaan dan pengeluaran barang digunakan untuk mengupayakan terjadinya penanganan apabila ada selisih dari jumlah barang dan sebagai bentuk pengawasan terhadap barang/peralatan pada gudang sparepart. Apabila hal ini dapat terlaksana maka efektivitas

dan efisiensi gudang dapat tercapai, khususnya pada gudang sparepart.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh gudang sparepart PT. Iskandar Indah printing Textile yaitu mengenai ketepatan jumlah barang yang sebenarnya tersedia dengan jumlah yang ada pada laporan administrasi. Seringkali ditemui selisih antara jumlah yang sebenarnya dengan yang ada pada laporan administrasi. Selain pada ketepatan jumlah barang juga ditemui permasalahan lain yaitu pada pengaturan tempat

penyimpanan barang/alat sparepart. Tempat yang minim pencahayaan dan

pengaturan tempat yang kurang baik menghambat para staf untuk mencari barang yang dbutuhkan oleh montir.

Kondisi seperti ini menjadi bahan untuk melakukan kajian agar menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Meskipun perusahaan telah melakukan kegiatan operasional administrasi terkait dengan penerimaan dan pengeluaran bahan sudah cukup efektif dan efisien, namun masih harus dioptimalkan pada beberapa unsur yang penting guna peningkatan

efektivitas dan efisiensi gudang sparepart milik PT. Iskandar Indah

Printing Textile. Unsur-unsur yag perlu dioptimalkan lagi yaitu mengenai ketepatan jumlah barang, pengawasan terhadap barang masuk dan keluar dalam proses penyimpanan, serta memaksimalkan kapasitas gudang yang merupakan tujuan dari efektivitas dan efisiensi gudang.

(25)

commit to user

42 Solusi dari permasalahan ini adalah perlu dioptimalkan lagi kegiatan operasional gudang khususnya pada saat penerimaan dan juga pengeluaran barang. Pengoptimalan bisa dilakukan dengan cara melakukan evaluasi pada formulir bukti pengambilan barang yang mana dapat mencegah ketidaktepatan jumlah barang karena dalam formulir tersebut terdapat keterangan, nama terang dan tanda tangan dari montir dan juga petugas administrasi yang mana apabila terjadi selisih dapat diketahui dengan jelas karena dalam formulir tersebut dapat diketahui apa yang menyebabkan terjadinya ketidaktepatan jumlah barang. Pada saat setelah selesai melakukan kegiatan admistrasi berlangsung pada hari itu seharusnya staf melakukan pengecekan pada jumlah barang yang sudah diambil untuk dicocokkan kembali dengan catatan dalam buku pencatatan barang yang sudah masuk dan barang yang sudah keluar. Perusahaan seharusnya melakukan pengecekan secara berkala pada meja, kursi, rak penyimpanan, kondisi bangunan gedung serta penumpukan barang apakah penumpukkan dilakukan dengan baik dalam bentuk yang aman. Selain itu perusahaan mengatur kembali tempat penyimpanan dan menambah alat bantu penerangan pada tempat penyimpanan. Kerapian dan kebersihan tempat penyimpanan barang/alat dan memperbaiki alur/jalur tempat penyimpanan dalam gudang akan memudahkan staf untuk mengambil atau

memasukkan barang serta mencegah agar barang/alat sparepart tidak

saling tercampur satu sama lain sehingga dapat mengurangi terjadinya tingkat ketidaktepatan jumlah barang. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar barang/alat konsidinya terjaga dengan baik selama dalam

(26)

commit to user

43 proses penyimpanan. Hal tersebut sangat perlu dilakukan agar jumlah barang yang tersedia sesuai dengan jumlah pada buku pencatatan dan menjamin ketersediaan barang/alat pada saat dibutuhkan. Selain ketepatan barang, pengawasan juga peru dilakukan untuk menjamin barang yang hilang dan catat, sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi. Memaksimalkan kapasitas gudang juga harus dioptimalkan, kapasitas gudang untuk fungsi penyimpanan dapat mencegah tidak tersedianya barang karena kurangnya tempat penyimpanan. Dengan hal demikian maka upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi gudang dapat tercapai.

Referensi

Dokumen terkait

*ans$a ser$ng ($anggap sebaga$ golongan yang lemah& tetap sesungguhnya lans$a *ans$a ser$ng ($anggap sebaga$ golongan yang lemah& tetap sesungguhnya lans$a mem$l$k$ peran

(iter: iya itu termasuk) kalau antar personal insyaalloh nggak ada, saya dengan mertua juga baik-baik, istri dengan bapak ibuk saya komunikasinya ya baik, yang jadi

Dimana dari unsur tersebut semuanya harus dimiliki pada setiap anak yang ingin berjalan dan berlari diatas egrang (Safari, 2015). Selain memiliki unsur fisik permainan

dan Papua Barat sehingga menyulitkan para Terdakwa untuk menghadiri panggilan persidangan. Jumlah Personil Pengadilan Militer III-19 yang sangat sedikit yang tidak

HATIBINWASDA dapat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Administrasi Persidangan dan Pelaksanaan Putusan antara lain meliputi : pembagian perkara, penentuan

pekerjaan, yang terdiri atas biaya langsung (tenaga kerja, bahan, dan alat), dan biaya tidak langsung (biaya umum atau over head, dan keuntungan) sebagai mata pembayaran dari

Friedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi

Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Unit Numbering System) Pemberian nomor cara seri unit atau dikenal dengan Serial Unit Numbering System (SUNS) adalah suatu