• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOPERASI PEGAWAI P3G TEKNOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOPERASI PEGAWAI P3G TEKNOLOGI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dinyatakan dalam Rupiah) 1 INFORMASI UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum Koperasi

b. Pengurus dan Pengawas Koperasi

Pengurus Koperasi P3G Teknologi terdiri dari: Ketua : Drs. Dave R. Willy Umboh, M.M. Wakil Ketua : Drs. Musana, M.T.

Sekretaris I : Yudi Wahyuno Sekretaris II : Yoes Bestari Heri Bendahara I : Odang Budiman, S.E. Bendahara II : Harry Suryahadi, S.E., M.M. Pengawas Koperasi P3G Teknologi terdiri dari: Ketua : Drs. Tatang Taslimuharam, M.P. Anggota : Erwin Danismaya, S.E., M.Ak. Anggota : Estu Setyawati, S.E., M.Ak.

Koperasi Pegawai Pusat Penataran dan Pengembangan Teknologi (KP3GT) didirikan pada tanggal 2 Januari 1985 berdasarkan Akta Pendirian nomor 8097/BH/KWK.U/21 dan Akta Perubahan Anggaran Dasar tanggal 9 Juni 2004 dengan nomor

8097/BH/PAD/518-KOP/VI/2004

Sesuai dengan pasal 5 Akta Perubahan Anggaran Dasar kegiatan usaha koperasi terdiri dari perdagangan umum dan penyiaran radio komunitas, unit simpan pinjam, fotocopy dan jasa hotel, jas pos dan telekomunikasi, dan menjalin kemitraan dengan badan usaha lain.

Dalam menjalankan usahanya koperasi memperoleh izin berupa Surat Izin Usaha Peerdagangan nomor 503.7/0087/PK/1777/KPPT/2014 tanggal 23 Juli 2014

(2)

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Kas dan Setara Kas (Bank)

b. Piutang

c. Persediaan

d. Aset Tetap dan Penyusutan

e. Hutang Usaha

f. Pinjaman

g. Ekuitas

Pinjaman diakui sebesar nilai perolehan, tidak termasuk biaya transaksi yang terjadi. Biaya-biaya yang dibayar untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai Biaya-biaya transaksi pinjaman tersebut.

Ekuitas atau modal koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan dana cadangan. Ekuitas diakui pada saat perolehannya.

Kas dan setara kas termasuk kas, bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Piutang usaha adalah jumlah terutang dari pelanggan atas penjualan atau jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha merupakan jumlah terutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha biasa. Jika piutang diharapkan tertagih dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.

Persediaan dinilai berdasarkan nilai perolehan atau realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan metode first in first out (FIFO). Biaya persediaan tidak termasuk biaya pinjaman untuk memperoleh persediaan.

Aset tetap diakui sebesar harga perolehan untuk kemudian dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap

disusutkan hingga mencapai estimasi nilai sisa menggunakan metode saldo menurun selama estimasi masa manfaatnya.

Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Hutang usaha dikelompokan sebagai kewajiban jangka pendek apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Jika tidak, hutang usaha tersebut disajikan sebagai kewajiban jangka panjang.

(3)

h. Sisa Hasil Usaha

i. Pengakuan pendapatan dan beban

j. Pajak Tangguhan dan Hutang Pajak

Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota koperasi diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan dalam tahun dimana pembagian SHU tersebut dilakukan. SHU yang tidak diambil oleh anggota kemudian dimutasikan dan dicatat sebagai Simpanan Sukarela.

Pendapatan mencakup nilai wajar imbalan yang diterima atau piutang untuk penjualan. Pendapatan diakui pada saat diperoleh. Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.

Pajak tangguhan dan hutang pajak diakui pada saat akhir periode akuntansi dengan dasar perhitungan atau pada saat penetapan pihak berwenang.

(4)

3 KAS 2014 2013 Kas Umum 58.034.021 22.474.938 Kas Toko 10.795.046 2.962.555 68.829.067 25.437.493 4 BANK 2014 2013 Bank BNI 172.519.450 9.255.286

Bank Yudha Bakti Rek 1 12.086.737 25.790.339 Bank Yudha Bakti Rek 2 6.812.244 7.788.122

Bank BJB 3.219.149 577.826

Bank BTN 9.861.576 6.995.901

204.499.156

50.407.474 5 PIUTANG ANGGOTA - USP

2014 2013

Piutang Anggota Simpan Pinjam 482.377.961 487.611.188 Piutang Anggota Kas Bon 43.533.167 38.768.745

525.911.128

526.379.933

6 PIUTANG ANGGOTA - USAHA LAINNYA

2014 2013 Piutang Sandang 15.181.972 18.453.229 Piutang Kacamata 5.115.000 10.267.000 Piutang Toko 4.409.605 8.614.828 24.706.577 37.335.057 7 PIUTANG ANGGOTA - BANK

2014 2013

Piutang Anggota - Bank Mega 9.370.676 9.370.676 Piutang Anggota - Bank Yudha 1 81.513.524 82.135.654 Piutang Anggota - Bank Yudha 2 29.685.000 29.685.000 Piutang Anggota - Bank Jabar - 49.733.465 Piutang Anggota - Bank BTN 660.138.993 82.527.192

780.708.193

(5)

8 PIUTANG LAINNYA 2014 2013 Piutang Photocopy - 534.275 Piutang Kantin 10.900.000 -Piutang Rekanan - 135.430.300 10.900.000 135.964.575 9 PAJAK TANGGUHAN 2014 2013

Penangguhan pajak terhutang tahun 2012 145.495.738 -145.495.738

-10 PERSEDIAAN

2014 2013

Persediaan Toko 30.056.480 42.118.168

Persediaan Jasa Rekanan 45.715.847 113.796.666 75.772.327 155.914.834 11 SIMPANAN DI PKPRI 2014 2013 Simpanan di PKPRI 51.340.000 47.140.000 51.340.000 47.140.000 12 PERALATAN 2014 2013 Peralatan Kantor 83.701.100 81.501.100 Mesin Fotocopy - 35.665.000 83.701.100 117.166.100 13 AKUMULASI PENYUSUTAN ASET TETAP

2014 2013

Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor (38.453.755) (34.849.975) Akumulasi Penyusutan Mesin Fotocopy - (22.449.000)

(38.453.755)

(6)

14 HUTANG KEPADA PIHAK KETIGA 2014 2013 Hutang API - 44.170.000 Hutang Toko - 2.280.000 Hutang PKPRI 50.000.002 29.169.000 Hutang Optik 2.409.000 6.795.000 52.409.002 82.414.000 15 HUTANG BANK 2014 2013 Hutang Bank BTN 599.683.336 -599.683.336 -16 HUTANG PAJAK 2014 2013

Hutang Pajak Tahun Buku 2012 156.267.808 -Hutang Pajak Tahun Buku 2013 26.294.256 -Pembayaran Hutang Pajak (109.568.757) -Pengurangan Hutang Pajak 2012 - -Pengurangan Hutang Pajak 2013 (24.449.713) -Hutang Pajak Tahun Buku 2014 11.432.254

-59.975.848 -17 SIMPANAN SUKARELA 2014 2013 Simpanan Sukarela 62.546.425 53.565.779 62.546.425 53.565.779 18 DANA-DANA SHU 2014 2013 SHU Anggota 35.113.351 80.760.928 Dana Pengurus 7.022.670 16.152.186 Dana Sosial 4.277.762 8.172.094 Dana Pembangunan 11.711.661 16.955.993 Dana Pendidikan 8.515.523 32.954.188 Dana resiko 31.867.973 28.356.638 98.508.940 183.352.027

(7)

19 SIMPANAN POKOK 2014 2013 Simpanan Pokok 3.810.000 4.000.000 3.810.000 4.000.000 20 SIMPANAN WAJIB 2014 2013 Simpanan Wajib 967.902.225 873.500.725 967.902.225 873.500.725 21 DANA CADANGAN 2014 2013 Dana Cadangan 88.573.755 95.065.946 88.573.755 95.065.946 22 PENDAPATAN USAHA 2014 2013 Pendapatan Jasa SP 81.767.261 95.173.231

Pendapatan Jasa Kas Bon 15.519.071 14.453.653 Pendapatan Jasa Bank Yudha 6.812.244 7.788.121 Pendapatan Jasa Bank BTN 68.212.500 91.704.375 Pendapatan Jasa Bank BJB 7.274.864 30.203.091 Pendapatan Jasa Sandang 6.555.013 8.173.927

Pendapatan Toko 201.437.193 212.577.134

Pendapatan Jasa Rekanan 1.178.738.363 120.627.161 1.566.316.509

580.700.693

23 BEBAN POKOK PENDAPATAN

2014 2013

Beban Pokok USP 9.350.833

Beban Pokok Usaha Toko 191.782.824 193.257.573 Beban Pokok Usaha Jasa Rekanan 1.108.220.721 15.716.767

1.309.354.378

(8)

24 BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN

2014 2013

Beban insentif anggota atas penjualan 30.942.758 29.053.926

dan pemasaran 30.942.758 29.053.926

25 BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN

2014 2013

Gaji dan Honorarium 92.176.000 69.912.000 Tunjangan Hari Raya 13.150.000 12.500.000

105.326.000

82.412.000 26 BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

2014 2013

Beban Operasional danTransportasi 20.752.082 30.672.225 Beban Perlengkapan (supplies) 6.175.100 10.755.650 Beban Administrasi Umum 38.643.770 38.271.942

65.570.952

79.699.817 27 PENDAPATAN USAHA LAINNYA - BERSIH

2014 2013

Pendapatan Kantin 19.100.000 9.300.000

Pendapatan Photo Copy 13.618.084 1.874.833

Pendapatan Sewa Mobil 8.550.000

Pendapatan Jasa Optik 1.318.400 -Beban Usaha Kantin (1.946.100) -Beban Usaha Fotocopy (11.317.500) -Beban Usaha Sewa Mobil (1.000.000)

-28.322.884

11.174.833 28 PENDAPATAN BUNGA BANK

2014 2013

Pendapatan Bunga Bank BNI 915.725 -Pendapatan Bunga Bank Yudha Bakti 832.993 -Pendapatan Bunga Bank BTN 516.219 -Pendapatan Bunga Lainnya 7.500

-2.272.437

(9)

-29 BEBAN ADMINISTRASI BANK

2014 2013

Beban Administrasi Bank BNI 483.148 -Beban Administrasi Bank Yudha Bakti 238.644 -Beban Administrasi Bank BTN 137.493 -Beban Administrasi Bank - 3.919.332

859.285

3.919.332 30 KERUGIAN PENJUALAN ASET

2014 2013

Kerugian Penjualan Mesin Fotocopy 3.199.500 -3.199.500

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian (Rochadi,2004) menunjukkan bahwa mayoritas kaum remaja mulai merokok pertama kali pada usia 12-4 tahun dan mengenal rokok dari teman- temannya dimana mayorias teman

Pada saat yang sama ketiga intelektual Muslim baru ini juga akrab dengan berbagai corak pemikiran Barat, dan dalam batas tertentu juga paham dengan teori-teori ilmu sosial

Jadi jika menulis puisi harus dapat memilih kata-kata (diksi) yang indah dan menarik. Sebuah karya sastra disebut puisi jika mempunyai ketentuan-ketentuan tentang jumlah

Berdasarkan analisis peneliti terhadap hasil wawancara dengan beberapa informan yang didukung oleh hasil pengamatan dan dokumen menegaskan bahwa sikap pelaksana

1) Independent, lembaga ini tidak mempunyai ketergantungan kepada orang-orang tertentu atau lembaga lain. Lembaga yang demikian akan lebih leluasa untuk

Setelah memperagakan sebagian gerakan didepan kelas dengan bimbingan dari Guru, akhirnya guru mengakhiri pembelajaran dengan mengingat kembali pembelajaran yang akan

a) Saat diterpa gempa dengan skala ringan, struktur bangunan dan fungsi bangunan harus dapat tetap berjalan (servicable) sehingga struktur harus kuat dan tidak

Pengembangan tebal berbanding lurus dengan daya serap air karena setiap penambahan komposisi perekat akan terjadi penurunan nilai pengembangan tebal, seperti