• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 4/15/3329/Th.XIV, 5 April 2016 1  Pada bulan Maret 2016 di Kabupaten Brebes terjadi inflasi sebesar 0,30 persen dengan Indeks

Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,44 lebih tinggi dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 123,07. Kabupaten/kota di sekitar Kabupaten Brebes yang mengalami inflasi diantaranya Kota Purwokerto sebesar 0,55 persen dengan IHK sebesar 121,31 ; Kota Tegal sebesar 0,32 persen dengan IHK sebesar 120,13 dan Kota Cilacap sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 125,32.

 Inflasi terjadi terutama disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,01 persen; kelompok sandang sebesar 0,48 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. Sedangkan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan dengan terjadinya penurunan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar

0,01 persen.  Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi antara lain bawang putih,

bawang merah, cabe merah, cabe rawit, terong panjang, sawi hijau, wortel, salak, kelapa, dan nangka muda.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi antara lain kacang hinau, kacang tanah, bola lampu, tauge/kecambah, telur puyuh, tarip listrik, daging ayam ras, ketela pohon, tepung terigu, dan angkutan antar kota.

 Dari 6 kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,55 persen diikuti Kota Kudus sebesar 0,51 persen; Kota Surakarta sebesar 0,42 persen; Kota Semarang sebesar 0,39 persen; Kota Tegal 0,32 persen; dan Kota Cilacap sebesar 0,11 persen.

 Laju inflasi tahun kalender bulan Maret 2016 sebesar 0,68 persen jauh lebih tinggi dibandingkan laju inflasi tahun kalender bulan Maret 2015 sebesar -0,54 persen. Demikian juga laju inflasi “year on year” Maret 2016 sebesar 4,34 persen lebih tinggi dibandingkan laju inflasi “year on year” Maret 2015 sebesar 4,25 persen.

No. 04/15/3329/Thn XIV, 5 April 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

(2)

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Maret 2016 secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Brebes pada bulan Maret 2016 terjadi inflasi sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,44 lebih tinggi dibandingkan keadaan bulan Pebruari 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 123,07.

Inflasi terjadi disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,01 persen; kelompok sandang sebesar 0,48 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. Sedangkan deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan dengan terjadinya penurunan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,01 persen.

Gambar 1

Inflasi Month to Month Kabupaten Brebes Tahun 2014 - 2016

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Maret 2016 antara lain : bawang putih, bawang merah, cabe merah, cabe rawit, terong panjang, sawi hijau, wortel, salak, kelapa, nangka muda, kaos kaki, bayam, bandeng pindang, kacang panjang, sewa rumah, sikat gigi, bandeng presto, emping mentah, sandal, rokok putih, pembersih lantai, kemeja pendek katun, kontrak rumah, helm, emas perhiasan, sabun cair/cuci piring, obat sakit kepala, kemeja panjang katun, setrika, bawal, gula pasir, bensin, mie, rokok kretek, seragam sekolah pria, pasir, bahan katun, pasta gigi, rokok kretek filter, kerupuk udang, minyak goreng, kipas angin, dan sate.

Pada bulan Maret 2016 kelompok komoditas yang memberikan sumbangan/andil terjadinya inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen. Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami perubahan atau tetap 0,00 persen.

(3)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 4/15/3329/Th.XIV, 5 April 2016 3 Tabel 1

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) Kabupaten Brebes Bulan Maret 2016

Kelompok Pengeluaran IHK Maret 2016 Inflasi Maret 2016 1) Inflasi Tahun Kalender 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) Umum 123,44 0,30 0,68 4,34 1 Bahan Makanan 130,30 1,01 2,60 5,49

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan

Tembakau 131,23 0,44 1,43 10,17

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 117,31 -0,06 0,01 0,24

4 Sandang 111,51 0,48 1,10 4,95

5 Kesehatan 121,00 0,09 0,56 7,73

6 Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga 117,17 -0,01 0,39 4,30

7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 124,09 0,05 -1,57 0,56

Catatan : 1)Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015

Gambar 2

Indeks Harga Konsumen Menurut Kelompok Komoditas Bulan Maret 2016 Kabupaten Brebes

Sub kelompok komoditas yang dominan mengalami inflasi adalah bumbu-bumbuan, tembakau dan minuman beralkohol, makanan jadi, sayur-sayuran, buah-buahan, barang pribadi dan sandang lainnya, lemak dan minyak, minuman yang tidak beralkohol, transpor, dan biaya tempat tinggal.

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 1,01 persen dengan IHK sebesar 130,30 lebih tinggi dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 129,00. Dari 11 sub kelompok bahan makanan, sebanyak 6 sub kelompok mengalami inflasi dan 5 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 30,90 persen dan terendah pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,77 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 6,22 persen dan terendah pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,22 persen.

Tabel 2

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Maret 2016 Kelompok/Sub Kelompok Maret 2016 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Bahan Makanan 1,01 0,18

1 Padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya -1,96 -0,13

2 Daging dan hasil-hasilnya -6,22 -0,12

3 Ikan segar -0,82 -0,01

4 Ikan diawetkan 1,55 0,00

5 Telur, susu dan hasil-hasilnya -4,05 -0,09

6 Sayur-sayuran 4,56 0,03

7 Kacang-kacangan -0,22 0,00

8 Buah-buahan 1,36 0,02

9 Bumbu-bumbuan 30,90 0,46

10 Lemak dan minyak 1,54 0,02

11 Bahan makanan lainnya 0,77 0,00

Secara keseluruhan pada bulan Maret 2016 kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas pada kelompok bahan makanan yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain bawang putih, bawang merah, cabe merah, cabe rawit, terong panjang, sawi hijau, wortel, salak, kelapa, dan nangka muda.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dengan IHK sebesar 131,23 lebih tinggi dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dengan IHK sebesar 130,66. Semua sub kelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol, disusul oleh sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok minuman tidak beralkohol masing-masing sebesar 0,29 persen.

(5)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 4/15/3329/Th.XIV, 5 April 2016 5 Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Bulan Maret 2016

Kelompok Komoditas Maret 2016 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,44 0,10

1 Makanan Jadi 0,29 0,04

2 Minuman Tidak Beralkohol 0,29 0,01

3 Tembakau dan Minuman Beralkohol 1,02 0,05

Secara keseluruhan pada bulan Maret 2016 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen. Komoditas pada kelompok ini yang mengalami kenaikan harga antara lain rokok putih, mie, gula pasir, rokok kretek, rokok kretek filter, dan sate. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah minuman ringan dan teh.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Maret 2015 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 117,31 lebih rendah dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 117,38.

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Bulan Maret 2016

Kelompok Komoditas Maret 2016 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar -0,06 -0,02

1 Biaya Tempat Tinggal 0,03 0,01

2 Bahan Bakar, Penerangan dan Air -0,41 -0,03

3 Perlengkapan Rumah Tangga 0,08 0,00

4 Penyelenggaraan Rumah Tangga 0,14 0,00

Dari 4 sub kelompok yang ada, sebanyak 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,14 persen disusul oleh sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,08 persen dan sub

(6)

kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,03 persen. Sedangkan sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air mengalami deflasi sebesar 0,41 persen. Secara keseluruhan pada bulan Maret 2016 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah bola lampu, tarip listrik, lampu tl/neon, keramik, dan semen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,48 persen dengan IHK sebesar 111,51 lebih tinggi dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,42 persen dengan IHK sebesar 110,98. Semua sub kelompok pada kelompok sandang mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,43 persen disusul oleh sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,31 persen; sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,08 persen; dan terendah pada sub kelompok sandang wanita sebesar 0,06 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Maret 2016 Kelompok Komoditas Maret 2016 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Sandang 0,48 0,02

1 Sandang Laki-laki 0,31 0,00

2 Sandang Wanita 0,06 0,00

3 Sandang Anak-anak 0,08 0,00

4 Barang Pribadi dan

Sandang Lainnya 1,43 0,02

Secara keseluruhan pada bulan Maret 2016 kelompok sandang memberi sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberi sumbangan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah kaos kaki, sandal, kemeja pendek katun, emas perhiasan, kemeja panjang katun, seragam sekolah pria, dan bahan katun.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 121,00 lebih rendah dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,03 persen dengan IHK 120,89. Dari 4 sub kelompok komoditas yang ada, sebanyak 2 sub kelompok mengalami inflasi sedangkan 2 sub kelompok komoditas lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,27 persen dan sub kelompok obat-obatan sebesar 0,04 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan atau 0,00 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 4/15/3329/Th.XIV, 5 April 2016 7 Tabel 6 Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Maret 2016

Kelompok Komoditas Maret 2016 Inflasi Inflasi Andil

(1) (2) (3)

Kesehatan 0,09 0,01

1 Jasa Kesehatan 0,00 0,00

2 Obat-obatan 0,04 0,00

3 Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,00

4 Perawatan Jasmani dan Kosmetik 0,27 0,00

Secara umum kelompok kesehatan pada bulan Maret 2016 memberikan sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberi sumbangan terjadinya inflasi antara lain sikat gigi, obat sakit kepala, dan pasta gigi.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Maret 2016 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 117,17 lebih rendah dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 117,18. Dari 5 sub kelompok komoditas yang ada, sebanyak 1 sub kelompok mengalami deflasi dan 4 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Deflasi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,06 persen. Sedangkan sub kelompok pendidikan, kursus-kursus/pelatihan, rekreasi dan sub kelompok olah raga tidak mengalami mengalami perubahan atau 0,00 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Bulan Maret 2016

Kelompok Komoditas Maret 2016 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga -0,01 0,00

1 Pendidikan 0,00 0,00

2 Kursus-kursus/Pelatihan 0,00 0,00

3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan -0,06 0,00

4 Rekreasi 0,00 0,00

(8)

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Maret 2016 memberikan sumbangan terjadinya deflasi yang cukup kecil atau mendekati 0,00 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah pensil hitam.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 124,09 lebih tinggi dibandingkan bulan Pebruari 2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 124,03.

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Bulan Maret 2016

Kelompok Komoditas Maret 2016 Inflasi Sumbangan Inflasi

(1) (2) (3)

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,05 0,01

1 Transpor 0,06 0,01

2 Komunikasi dan Pengiriman 0,00 0,00

3 Sarana dan Penunjang Transpor 0,02 0,00

4 Jasa Keuangan 0,00 0,00

Dari 4 sub kelompok yang ada, sebanyak 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,06 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,02 persen. Sementara itu sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan atau 0,00 persen. Secara umum kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Maret 2016 memberikan sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah helm dan bensin.

(9)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 4/15/3329/Th.XIV, 5 April 2016 9 SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI

Pada bulan Maret 2016 sebanyak 5 kelompok pengeluaran memberikan sumbangan terjadinya inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,10 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar memberikan sumbangan terjadinya deflasi sebesar 0,02 persen. Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak memberikan andil terhadap inflasi atau 0,00 persen.

Tabel 9

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Bulan Maret 2016

Kelompok Pengeluaran Sumbangan Inflasi (%)

(1) (2)

Umum 0,30

1 Bahan Makanan 0,18

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,10 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar -0,02

4 Sandang 0,02

5 Kesehatan 0,01

6 Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga 0,00 7 Transport, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,01

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender pada bulan Maret 2016 (Maret 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 0,68 persen dan besarnya laju inflasi ”year on year” untuk bulan Maret 2016 (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 4,34 persen. Tabel berikut ini menunjukkan perbandingan inflasi tahunan (tahun kalender dan tahun ke tahun) selama 4 tahun terakhir.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun kalender, dan Inflasi “Year on Year”

Kabupaten Brebes Bulan Maret 2013 – 2016

Keadaan Inflasi 2013 2014 2015 2016

1 Inflasi bulan Maret 0,17 0,25 0,03 0,30

2 Inflasi Tahun Kalender (Maret 2016 terhadap

Desember 2015) -26,23 1,32 -0,54 0,68

3 Inflasi Tahun ke Tahun / year on year (Maret 2016

(10)

PERBANDINGAN IHK DAN INFLASI BULAN MARET 2016 6 KOTA SBH DI JAWA TENGAH

Pada bulan Maret 2016 dari 6 kota SBH di Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,55 persen dengan IHK sebesar 121,31 diikuti oleh Kota Kudus sebesar 0,51 persen dengan IHK sebesar 129,16; Kota Surakarta sebesar 0,42 persen dengan IHK sebesar 120,82; Kota Semarang sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 122,35; Kota Tegal sebesar 0,32 persen dengan IHK sebesar 120,13; dan Kota Cilacap sebesar 0,11 persen dengan IHK sebesar 125,32.

Tabel 11

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Bulan Maret 2016 6 Kota SBH di Jawa Tengah (2012 = 100)

Kota/Kabupaten Maret 2016 IHK Persentase Perubahan

Inflasi Tahun

Kalender Year on Year

1 Cilacap 125,32 0,11 0,76 3,79 2 Purwokerto 121,31 0,55 0,82 4,15 3 Kudus 129,16 0,51 0,73 4,83 4 Surakarta 120,82 0,42 0,83 4,43 5 Semarang 122,35 0,39 0,48 3,99 6 Tegal 120,13 0,32 0,73 4,99 Jawa Tengah 122,60 0,39 0,63 4,21

(11)

Berita Resmi Statistik Brebes No. 4/15/3329/Th.XIV, 5 April 2016 11 LAMPIRAN 1

Tabel 12

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kabupaten Brebes Bulan Maret 2016 (2012=100)

Gambar

Tabel  6                                                          Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Maret 2016

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

Pengembangan kawasan Pulau Maitara dengan konsep ekowisata, sehingga masyarakat dituntut keterlibatan dan peran aktif pada pengelolahan destinasi, masyarakat harus

d. Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak. Perlindungan hukum bagi anak dapat diartikan sebagai upaya perlindungan hukum terhadap

Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, jua menjelaskan tingkat keberhasilan atau kegagalan

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru

Rumput lapang (ton) Rumput unggul (ton) Jerami padi (ton) Lahan marjinal (ha) Curah hujan (mm/th) Kepadatan ternak Kepadatan penduduk Pengalaman beternak Pendidikan peternak Pasar

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, susu kacang tanah, susu kacang hijau dan susu kacang kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku dalam fermentasi kefir; kadar asam

Ya Allah Bapa di dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, yang telah lahir di Betlehem.. Kami puji namaMu yang kudus, karena Engkau telah melawat