ENTERPRISE ARSITEKTUR SMK MENGGUNAKAN
PENDEKATAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING
(EAP) DALAM KERANGKA KERJA ZACHMAN
Hari SupriyadiFakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Widyatama Bandung
hari.supriadi@widyatama.ac.id
Abstrak
EAP (Enterprise Architecture Planing)
merupakan metoda yang digunakan untuk
membangun arsitektur informasi mendefinisikan bisnis dan arsitektur yang akan digambarkan seperti cetak biru atau model. Arsitektur dalam EAP adalah arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi.
Pengembangan EAP ini menggunakan dasar dari empat level yaitu dari tinjauan planner dan
owner. Komponen EAP level satu yaitu Inisialisasi perencanaan, level dua yaitu Pemodelan Bisnis (Dengan tahapan pengembangan berdasarkan struktur organisasi, identifikasi fungsi dan area bisnis, menentukan posisi organisasi menggunakan boston matrix dan pengelompokan aktifitas utama juga pendukung menggunakan value chain), level tiga yaitu Arsitektur data, Arsitektur Aplikasi dan Arsitektur Teknologi, dan level empat yaitu rencana
implementasi dengan penggambaran roadmap atau
cetak biru.
Penelitian ini menghasilkan suatu rencana
implementasi selama 5 tahun kedepan dengan memperhatikan sistem atau aplikasi apa saja yang akan dibangun guna memberikan informasi secara kondusif dimana pembagian dan pertukaran data antar bagian dalam organisasi dapat terarah, efektif dan efisien. Diharapkan dengan dibangunnya
pengembangan arsitektur enterprise ini dapat
meningkatkan keuntungan organisasi dengan
pesaing-pesaingnya dengan berinvestasi keuangan secara besar akan meningkatnya daya serap penerimaan siswa baru.
Kata kunci : Enterprising Architecture, Enterprising Architecture Planning, roadmap
Abstract
Enterprising Architecture Planning (EAP) is a method which is used to build informative architecture define business and architecture in which it will be described as a blueprnt or a model. Architecture in EAP consists of architecture, application, and technology data which are needed for supporting business organization
This EAP development uses four main basic levels, that are, from planner and owner observation. EAP componet in level one, that is, initial planning, in level two, that is, business modeling (Development level based on organization structure, identificational function, business area will determine organization position using Boston Matrix and the main grouping activities will also support the value chain). In level three, that is, data architecture, application architecture, and technology architecture, and in level four, that is, impementation planning with roadmap and blueprint.
This research will produce an implementation planning for the next five years condusively in which the division and the data exchange within the division organization can be directed effectively and efficiently. It is hoped that this Enterprise Achitecture development can increase the organization beneficially among their competitors by investing their financial largely. The result, it will also increase New students’ absorbtive power.
Keyword: Enterprising Architecture, Enterprising Architecture Planning, roadmap
I.
P
ENDAHULUAN 1.1 Latar belakangDi zaman modern ini, sistem informasi berkembang sangat pesat terutama pada teknologi informasi yang berdampak pada strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi. Dampak dari hal tersebut adalah telah banyaknya organisasi yang
menerapkan teknologi dan informasi untuk
membantu aktifitas bisnis sehari-hari tetapi hanya
memperhatikan kebutuhan sesaat tanpa
memperhatikan sistem informasi yang sesuai dengan visi dan misi organisasi. Kondisi tersebut membuat sistem informasi belum memberikan akses yang luas dan mencapai keselarasan misi dan tujuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan.
Salah satu cara untuk mengatasi kendala yang
dihadapi organisasi atau perusahaan dalam
mengembangkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan visi dan misi organisasi adalah
dengan menerapkan pengembangan Enterprise
Architecture (EA). EA merupakan representasi
deskriptif (model) yang relevan untuk
menggambarkan sebuah enterprise dan apa saja yang
harus dihasilkan guna memenuhi kebutuhan
manajemen atau organisasi.
Begitu pula dengan SMK “XYZ” Kota Bandung, merupakan salah satu organisasi yang bergerak di bidang jasa pendidikan. SMK Profita Bandung memiliki komitmen yang jelas dalam mendukung pengembangan organisasi, tetapi dalam mengembangkan organisasi tidak cukup hanya memiliki komitmen saja, hal tersebut perlu dukungan di berbagai aspek baik segi pemasaran, pelayanan akademik dan bentuk pelayanan yang lainnya. Pada kenyataannya terdapat beberapa kendala dalam operasional di SMK “XYZ” Kota Bandung, diantaranya terdapat sistem legacy, sistem legacy
merupakan keadaan yang menggambarkan
pengimplementasian sistem informasi dengan
menggunakan tools (perangkat lunak dan database) yang berbeda. Dengan kata lain, satu bagian dengan bagian yang lain datanya belum terintegrasi dengan baik. Hal tersebut bisa berdampak pihak manajemen SMK “XYZ” Kota Bandung kesulitan dalam
memperoleh informasi secara umum yang
menyangkut lintas antar bagian, sehingga
memperhambat dalam proses pengambilan
keputusan.
Berdasarkan uraian di atas, SMK “XYZ” Kota Bandung sebaiknya memiliki rencana yang optimal
dalam membantu pihak manajemen untuk
pengambilan keputusan dengan penerapan Enterprise Architecture (EA).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut.
a. Masing-masing divisi atau bagian di SMK XYZ
menggunakan perangkat lunak dan database
yang berbeda, sehingga menyebabkan
pembentukan pulau-pulau data atau legacy
system.
b. Akibat terbentuknya legacy system, maka SMK XYZ kesulitan dalam memperoleh informasi secara umum yang menyangkut lintas antar bagian.
1.3 Rumusan Masalah
Atas dasar identifikasi tersebut dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut.
a. Bagaimana mengembangkan Enterprise
Architecture (EA) di SMK XYZ Bandung?
b. Bagaimana menguraikan model Enterprise
Architecture Planning (EAP) dalam
mengembangkan Enterprise Architecture (EA)
di SMK XYZ Bandung?
II.
K
AJIANL
ITERATUR 2.1 Tinjauan Teoritis ArsitekturPengertian arsitektur disini tidak hanya terbatas pada pengertian umum yang berhubungan konstruksi fisik, tetapi juga pada konteks bisnis dan arsitektur untuk rekayasa perangkat lunak, berikut beberapa pengertian yang berhubungan arsitektur:
1. Arsitektur (Architecture) merupakan
komponen-komponen sebuah sistem yang terdiri dari jaringan, perangkat keras dan lunak yang distrukturkan. (Electronic Industry Assocation, 2008)
2. Rancangan keseluruhan jenis konstruksi baik fisik maupun konteks, nyata atau maya. (ICH Architecture Resource Center, 2008)
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa arsitektur pada dasarnya
menggambarkan bentuk konstruksi sistem yang diwujudkan dalam sebuah model (cetak biru) yang dilihat dari beberapa sudut pandang.Judul bab ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya dapat berupa “Tinjauan Pustaka”, atau “Landasan Teori”, atau dapat juga berupa “Penelitian Terkait”. Bab ini memuat landasan teori atau ulasan singkat teori yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan penelitian, baik berupa kajian literature maupun kajian atas penelitian yang sebelumnya. Sitasi / rujukan yang digunakan adalah format APA Fifth Edition seperti contoh (Fruhling & Lee, 2005).
2.2 Enterprise
Berikut beberapa pengertian tentang enterprise : Organisasi yang mendukung lingkungan bisnis dan misi yang telah ditetapkan.
Berfungsinya keseluruhan komponen organisasi yang beroperasi di bawah control dari organisasi.
Enterprise bukan hanya organisasi yang berorientasi pada laba/keuntungan (profit oriented) tetapi juga organisasi nirlaba seperti institusi pendidikan. Enterprise dapat berupa organisasi secara utuh atau bagian dari organisasi tersebut. (Electronic Industry Assocation, 2008).
2.3 Enterprise Architecture
Definisi dari Enterprise Architecture antara lain: Representasi deskriptif (model) yang relevan untuk menggambarkan sebuah enterprise dan apa saja yang hams dihasilkan guna memenuhi kebutuhan manajemen atau organisasi (Electronic Industry Assocation, 2008).
Cetak biru pemetaan hubungan antar komponen dan semua orang yang bekerja di dalam perusahaan
secara konsisten untuk meningkatkan kerja
sama/kolaborasi, serta koordinasi diantaranya (Ward, John and Peppard, Joe, 2002).
Mekanisme untuk memastikan sumber daya teknologi informasi suatu organisasi dapat sejalan dengan strategi dari organisasi tersebut (Riverton Corp., 2008).
2.4 Zachman Framework
Zachman Framework atau ZF merupakan skema untuk melakukan klasifikasi pengorganisasian artifak
enterprise (Jurnal Pemamfaatan Enterprise
Architeture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi, Krisdanto Surendro, 2007). ZF terdiri dari 6 kolom dan 6 baris. Tiap kolom merepresentasikan fokus, abstraksi, atau topik arsitektur enterprise, yaitu: data, fungsi, jaringan,
manusia, waktu, dan motivasi. Tiap baris
merepresentasikan perspektif berikut :
1. Perspektif Perencana: menetapkan konteks, latar belakang, & tujuan.
2. Perspektif Pemilik: menetapkan model konseptual
dari enterprise.
3. Perspektif Perancang: menetapkan model sistem informasi sekaligus menjembatani hal yang
diinginkan pemilik & hal yang dapat
direalisasikan secara teknis dan fisik.
4. Perspektif Pembangun: menetapkan rancangan
teknis & fisik yang digunakan dalam mengawasi implementasi teknis dan fisik.
5. Perspektif Subkontraktor: menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem informasi.
6. Perspektif Fungsional: merepresentasikan
perspektif pengguna dan wujud nyata hasil implementasi.
2.5 Enterprise Architecture Planning (EAP)
EAP merupakan metoda yang digunakan untuk membangun arsitektur informasi. Menurut Steven H Spewak, EAP merupakan pendefinisian bisnis dan
arsitektur, bukan perancangan bisnis dan
arsitekturnya .
Arsitektur dalam EAP adalah arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi. Steven H Spewak menyatakan bahwa arsitektur disini dimaksudkan layaknya cetak biru, penggambaran, atau model.
Komponen dari EAP menurut Spewak
menggunakan dasar dari dua layer dari John Zachman's framework yaitu dari tinjauan planner dan
owner. Komponen EAP dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1 Komponen Enterprise Architecture Planning(EAP)
III.
P
ERANCANGAN DANI
MPLEMENTASIA
RCHITECTUREE
NTERPRISEUraian pada setiap tahapannya adalah sebagai berikut.
3.1Tahap Inisiasi Perencanaan (Planning Initiation)
Pada tahap inisiasi perencanaan ada empat tahap yang harus dilewati, antara lain :
1. Pendefinisian Ruang Lingkup Dan Sasaran
Pengerjaan EAP.
2. Pendefinisian visi dari perusahaan
3. Pemilihan Pendekatan Metodologi Perencanaan
4. Penggunaan sumber daya komputer
3.2 Tahap Pemodelan Bisnis
Tahap dalam pengembangan model bisnis adalah:
1. Gambaran struktur organisasi
2. Identifikasi Fungsi Bisnis dan Area Bisnis
(market shared)
3. Bagan Hirarki Fungsi Bisnis SMK Profita
Bandung
4. Alur Proses Sistem Informasi.Dari inisiasi.
3.3 Matrik Pertumbuhan Pasar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Product Fortfolio (Boston) Matrix, posisi SMK Profita Bandung untuk daerah bandung dan kabupaten bandung saat ini berada pada kuadran WILDCAT
Gambar 2 Matrik Pertumbuhan-Pangsa Pasar (Matrix Boston) Sumber : Ward, John and
Peppard, Joe, 2002
3.4 Area Fungsi Bisnis .
Proses aliran data dalam perancangan
multimedia pembelajaran berbantuan komputer dapat di lihat pada gambar 3 di bawah ini :
Gambar 3 Value Chain SMK XYZ Bandung S U P P O R T Activities Primary Activities
3.5 Arsitektur Sistem dan Teknologi yang sedang digunakan (Existing Systems Architecture and Technology)
Pada tahap ini, diuraikan beberapa tahapan dan usaha untuk memperoleh gambaran kondisi organisasi dalam [emanfaatan sistem informasi dan eknologi yang sedang berjalan. Beberapa usaha yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Preparasi Koleksi Data
2. Koleksi Data IRC ( Information Resourch
Catalog)
3. Temuan dan Observasi
4. Dukungan Aplikasi Terhadap Fungsi Bisnis
5. Hubungan Aplikasi Terhadap Fungsi Bisnis
3.6 Perencanaan Arsitektur
Perencanaan arsitektur merupakan tahapan untuk membuat arsitektur data, aplikasi dan teknologi berdasarkan tahapan sebelumnya, yang terdiri dari :
3.6.1 Arsitektur Data
Arsitektur data bertujuan mendefinisikan data yang akan dipakai untuk mengembangkan dan membangun arsitektur aplikasi. Berdasarkan langkah yang ada di EAP, arsitektur data mendefinisikan 2 (dua) hal, yakni:
Kandidat Entitas Data
Entitas Set, Atribut dan Relasinya
Marketing dan
Promosi 1 Mengiklankan N Calon Siswa
Gambar 4 E-R Diagram Marketing dan Promosi
Calon Siswa N Mendaftar 1 PSB 1 Penyeleksian N Siswa
Gambar 5 E-R Diagram Penerimaan Siswa Baru
Siswa Mengambil Program Studi Mengajar Guru Mengelola Memiliki Ujian Jadual Pelajaran Mengikuti Mengikuti Seminar KP
Membayar Biaya Sekolah
N 1 N 1 1 1 N 1 1 N 1 1 1 1 1
Gambar 6 E-R Diagram Proses Belajar Mengajar
KAS N Mengajukan N APBO 1 Mengajukan N Aset
Gambar 7 E-R Diagram Manajemen Keuangan dan Akuntansi APBO Menyeleksi Calon Pegawai Mengikuti Seleksi Rektuitment Penempatan Guru Staff TU 1 N N 1 N 1 N N
Gambar 7 E-R Diagram Bagian SDM dan Umum
3.6.2 Arsitektur Aplikasi
Tahapan yang dilakukan untuk membuat arsitektur aplikasi yang dibutuhkan oleh organisasi, antara lain :
1. Kandidat aplikasi
2. Relasi aplikasi dengan fungsi bisnis 3. Relasi aplikasi dengan organisasi
3.6.3 Arsitektur Teknologi dan Hubungan Aplikasi dan Teknologi yang dapat di Integrasikan.
Setelah melakukan identifikasi arsitektur aplikasi,
langkah selanjutnya yaitu mengusulkan
pengembangan arsitektur teknologi yang dimiliki guna meningkatkan kinerja system.
Gambar 8 Arsitektur Teknologi SMA XYZ Bandung
3.7 Tahap Rencana Implementasi
Rencana implementasi merupakan bagian penting dalam EAP, karena penerapan rencana aplikasi yang akan dibangun dapat diaplikasikan sesuai dengan waktu, biaya dan sesuai dengan kebutuhan.
IV.
K
ESIMPULAN DANS
ARANDalam mengatasi legacy system dan
berdasarkan tahapan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. SMK XYZ Bandung memerlukan usulan Aplikasi
Strategic dan High Potential untuk kepentingan analisis dalam merumuskan arah kebijakan jangka menengah dan panjang.
2. Hasil yang diperoleh bahwa aplikasi yang ada sampai saat ini mencapai 22 (dua puluh dua) aplikasi yang sangat mendukung fungsi bisnis organisasi.
3. Roadmap rencana implementasi yang dihasilkan dapat dijadikan acuan dalam pembangunan aplikasi yang mendukung fungsi bisnis organisasi.
Roadmap rencana implementasi yang disarankan oleh EAP yaitu berdasarkan data driven, yakni aplikasi yang menghasilkan data harus dibangun terlebih dahulu dilanjutkan dengan aplikasi yang menggunakan data.
R
EFERENSIAlter, Steven. 2002. Information System (The Foundation of E-Business), Prentice Hall.
Fatansyah. 1999. Basis Data. Bandung:
Informatika.
IBM Team.2010.Smarter business planining and
transformation Attain Maximum Value from your Enterprise Architecture. Dalam jurnal: Enterprise Architecture.IBM Corp diakses melalui
http://public.dhe.ibm.com/common/ssi/ecm/en /raw14107usen/RAW14107USEN.PDF pada tanggal 28 Oktober 2013.
IEEE, Electronic Industry Association, Advancing Technology for Humanity. http://www.ieee.org, 31 Oktober 2013. Spewak, Steven H. 1992. Enterprise Architecture
Planning (Developing a Blueprint for Data, Application and Technology), Jhon Wiley & Sons,Inc. Stephen A.
White, Introduction to BPMN, IBM Corporation,
http://www.bptends.com, 31 Oktober 2013 1.Perpustakaan Online 2.Penyusunan Anggaran PSB 3.Analisis Markering dan Promosi 4.Pendaftaran Calon Siswa Baru on line 5.Analisis PSB 6.Sistem Informasi Akademik Mobile 7.E-Learning 1.Penyusunan Kalender Akademik 2.Analisis PBM 3.Manajemen Kurikulum 4.Manajemen SDM 5.Pengawasan dan Evaluasi Kinerja SDM 1.Pembuatan Ijazah 2.Manajemen ATK 3.Pelaporan ATK 4.Manajemen APBO 5.Manajemen Aktiva 1.Pelaporan Anggaran 2.Analisis Keuangan 3.Analisis Anggaran 4.Manajemen Aset Organisasi 5.Pengembangan Skill dan Pengetahuan