• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL SPSS 17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODUL SPSS 17"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

1 Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., shalawat dan salam yang senantiasa

tercurah kepada junjungan dan tauladan, Muhammad Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.

Alhamdulillah atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga pada kesempatan kali ini, saya dapat

menyelesaikan Modul SPSS 17.0.

Modul SPSS 17.0 dibuat sebagai panduan belajar mengenai salah satu perhitungan statistik

yang pada umumnya kerap dihadapi oleh mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Modul ini memuat

tentang cara meregresikan data dalam jumlah banyak dengan langkah$langkah yang mudah untuk

dipahami dan dipelajari.

Saya menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan yang

saya miliki, karena itu saya mengucapkan terima kasih untuk saran dan kritik yang telah terima

maupun yang akan diterima. saya juga menyadari bahwasanya di dalam penyusunan modul ini tidak

dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan modul ini. Dan juga kepada pembaca

yang telah menggunakan modul ini sebagai salah satu sumber pembelajaran .

Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memberikan tambahan

pengetahuan, dan wawasan mengenai salah satu program statistik khususnya SPSS 17.0

(2)

2

SPSS ( ) adalah sebuah program pada komputer

yang digunakan untuk membuat analisis statistika. SPSS (pertama dirilis pada tahun 1968, dan

diciptakan oleh , seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University, yang

sekarang menjadi Profesor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor Emeritus Ilmu

Politik di University of Chicago.

Sekarang ini SPSS yang berkembang sudah berbasis Windows sehingga di kenal dengan

SPSS for windows. Petama kali muncul versi windows adalah SPSS for Windows versi 6.00, hingga

kini SPSS yang paling terbaru adalah SPSS 19. SPSS memilik banyak kegunaan bagi pengguna

seperti peneliti pasar, peneliti kesehatan, perusahaan survei, pemerintah, peneliti pendidikan,

organisasi pemasaran, dan sebagainya.

Pada dasarnya pengoperasian SPSS memiliki kesamaan dalam berbagai versi, perbedaan

hanya pada fasilitas tambahan yang ditawarkan. Selain itu, SPSS merupakan software statistik yang

paling populer, fasilitasnya sangat lengkap dibandingkan dengan software lainnya. Oleh karena itu,

diharapkan dengan penggunaan SPSS dapat memberikan kemudahan dan ketepatan dalam mengolah

data.

Ada beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisis data. Tujuan dari

analisis data adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terdapat dalam data tersebut

dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah. Dalam bab pendahuluan ini, sebelum

mengolah data, diperlukan pengelompokkan data terlebih dahulu agar dapat menghasilkan penelitian

dengan hasil yang baik.

Data metriks atau data kuantitatif yaitu data yang berupa angka menunjukkan jumlah atau

banyaknya sesuatu unit.

Data nonmetrik atau data kualitatif yaitu data yang berupa huruf, data yang dikategorisasi

(3)

3 Skala Nominal yaitu skala pengukuran yang menyatakan kategori interistik atau klasifikasi

dari konstruksi yang diukur dalam bentuk variabel dan merupakan data nonparametik atau

data kualitatif (data bukan angka). Contohnya jenis kelamin.

Skala Ordinal yaitu skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori tapi juga

menyatakan peringkat konstruksi yang diukur dan data nonparametik atau data kualitatif.

Skala Internal (Jarak) yaitu skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak

konstruksi. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal

dan ordinal dan ditambah ada interval yang tetap dan menggunakan data parametik atau data

kuantitatif (data yang berupa angka).

Skala Ratio yaitu skala perbandingan yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak dan

perbandingan konstruksi yang diukur. Skala ratio memiliki semua karakteristik yang

dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dan merupakan data parametik atau

kuantitatif (data yang berupa angka). Pengukuran rasio biasanya dalam bentuk perbandingan

(4)

4 Untuk file baru dapat dibuat dengan mengaktifkan SPSS 17.0 dilakukan dengan cara yaitu :

1) Klik menu

2) Klik

3) Klik

(5)

5 3

4 5

6 2

(6)

6 Keterangan :

% & % merupakan pilihan apabila akan menjalankan tutorial SPSS.. Memiliki tampilan seperti yang ada di bawah ini :

Ada 14 macam tutorial yang disajikan dalam SPSS 17.0 dan apabila ingin

memilih salah satu di anataranya, &' kursor dan ' ' bagian tutorial yang ingin dituju. Selanjutnya untuk menjalankan tutorial dengan meng$' ' tanda

yang terletak di bawah kanan tutorial.

() * "Apabila akan memasukkan data baru dengan pilihan perintah () * , maka secara otomatis SPSS akan memunculkan pada dan

.

% + ,% (" Pilihan ini memuat menu Open atau membuka file dengan tipe file *.spq.

- . ,% ( % / 0 1 * merupakan pilihan untuk mengekstrak data non$SPSS. Biasanya default SPSS adalah data source Dbase

(7)

7 mengambil data selain default ini, klik ** 2 - % seperti tampilan di bawah ini :

2) + * % merupakan pilihan apabila akan membuka file yang baru dibuka atau dengan tipe file *.sav

!

(8)

8

2) & () merupakan pilihan untuk membuka file dengan tipe file selain *.sav.

5) Setelah memilih salah satu dari cara membuka file maka klik 2 "

2

Ada 2 macam data editor di dalam SPSS yaitu :

" 3 .

adalah tempat di mana data statistik yang akan diolah (sudah dalam bentuk angka

skala). Data view memiliki tampilan seperti di bawah ini :

# $

B

C

D

(9)

9

4

a) / merupakan nama dari judul SPSS yang sedang dibuka. Pada umumnya, nama yang diberikan oleh SPSS pada saat membuka pertama kali yaitu

b) % berisi perintah mengenai menu di mana di dalamnya terdapat Submenu yang digunakan untuk memproses data yang akan diolah.

, pada menu utama File memuat 20 pilihan sub$menu.

Pada menu utama File memuat sub$submenu tentang file, di antaranya membuat file

baru ( ), membuka ( ! ), menutup (" ), dan menyimpan file (

# $).

* merupakan submenu untuk melakukan pengeditan data yang telah dimasukkan pada SPSS Data Editor. Beberapa kegunaan dari submenu dari menu

utama Edit adalah melakukan % atau mengembalikan terakhir yang

dilakukan, sedangkan sebaliknya, % – untuk menghapus data, !&

(10)

10 ! untuk menggandakan dan duplikasi data, untuk mencari data, dan !&

! untuk mengganti variabel data.

5 .$ merupakan menu yang menampilkan submenu untuk menampilkan status toolbar yang sedang aktif ( % ' ), dan huruf yang digunakan.

Pilihan submenu dari menu utama View seperti berikut :

' (!

(11)

11

$merupakan menu yang menampilkan submenu untuk melakukan perubahan$ perubahan terhadap data SPSS, seperti mendefinisikan nilai label data (define

variable properties…), mendefinisikan waktu (define dates…), mengurutkan data

(sort cases), dan memisah isi file dengan riteria tertentu (split file).

, merupakan pilihan menu utama yang melakukan operasi transformasi

data, seperti menghitung variabel data ( (!% $)* mengubah data (

( $ $) ataupun me$ranking data

(12)

12

(1 , merupakan menu utama yang menjadi pusat pengolahan data SPSS,

menampilkan 21 submenu.

)

(13)

13

)& , dikelompokkan hanya menjadi 4 submenu, yang menampilkan berbagai

bentuk grafik dan chart.

, menu utama yang merupakan pelengkap pada pengoperasian SPSS ini

menyajikan 9 submenu. Beberapa kegunaansubmenu dari menu utama Utilities

adalah menampilkan informasivariabel ( $), mendefinisikan, dan

menampilkan variabel data ( % $).

(14)

14

**6 , merupakan menu utama yang menawarkan pelayanan SPSS lewat

website.

0 * ., menu ini memberikan informasi window yang sedang aktif.

), menu yang memuat 9 submenu ini memberikan bantuan informasi tentang

topik$topik SPSS ( ! ) ataupun dalam bentuk tutorial (% ).

"

(15)

15 c) / berisi icons yang membantu dan mempermudah mengelola data dengan cepat.

Berikut beberapa icons yang terdapat pada toolbar :

merupakan icon untuk membuka file.

merupakan icon untuk menyimpan file.

merupakan icon untuk mencetak data.

icon untuk mengembalikan terakhir.

icon untuk mengulang action yang baru saja dilakukan.

(16)

16

7" 5 / 3 .

+ merupakan bagian yang digunakan untuk mendefinisikan variabel data

yang akan dimasukkan. Untuk mengaktifkan kotak + + lakukan dengan ' ' + + (bagian yang diberi kotak). + memiliki gambar seperti di bawah ini :

Di dalam Variabel View di atas memiliki keterangan sebagai berikut:

: berisi nama variabel. Misal dengan memberikan nama variabel data pertama,

maka klik kolom pada baris pertama, misalnya 8 "

() : merupakan tipe data, berbagai macam type yang ada memiliki fungsi yang berbeda yaitu :

a. % untuk data angka dengan lebar 8 digit dan 2 angka desimal di belakang koma

b. untuk data teks, biasanya data berupa nama. Contoh : nama perusahaan.

1 2

3 4 5 6

7 8 9

10

(17)

17 c. adalah data yang dimasukkan berupa tanggal dst.

0 * & : diisikan sejumlah karakter (lebar kolom) yang akan diinput dalam Data View. Untuk tipe data numerik, lebar maksimal 40 digit, sedangkan tipe data string lebar

maksimal 32767digit. Apabila menginginkan menambah lebar ditambah, klik tanda

) & ' , sebaliknya untuk mengurangi digit lebar, klik ) & ' / . &.

: diisi jumlah desimal karakter maksimal yang akan diinput dalam Data View.

SPSS memberikan default 2 angka desimal di belakang koma. Jika jumlah desimal ingin

ditambah, klik * ) & ' dan sebaliknya untuk mengurangi digit lebar, klik

) & ' / . &.

/ : kolom yang menunjukkan tambahan informasi dengan memberikan label variabel data.

5 % : untuk memberi kodefikasi, misalnya Motor=1, Mobil=2, 3=Jalan kaki.

*

(18)

18 : untuk merupakan kolom yang menunjukkan data yang hilang) Namun, jika

data lengkap (tidak ada data yang hilang) maka kolom ini dapat diabaikan.

- % : Memiliki fungsi mengubah jumlah karakter yang dapat dimasukkan pada suatu variabel tertentu. Bila kita mengisi coloumns dengan angka 2, maka hanya dua

digit data saja yang dapat dimasukkan pada variabel tersebut.

: untuk pengaturan tampilan perataan kata dalam Data View, seperti left, centre,

right.

% : merupakan tipe variabel yang akan menentukan jenis analisis yang akan digunakan. Maka secara default akan terpilih Nominal atau ordinal , jika variabel bertipe

/

(19)

19 string. Scale digunakan apabila data yang ingin kita olah akan dibuat skala pengukuran

(range).

Di bawah ini adalah Tabel 1.1 yang merupakan contoh data yang akan diolah ke dalam SPSS

di mana jumlah data ada 84 buah dengan variabel DER(Hutang), NPM(Net Profit Margin), STKTR

AKTV(Struktur Aktiva), GROWTH(pertumbuhan), CR (Current Rasio) :

(20)
(21)

21

Kemudian langkah yang dilakukan untuk memindahkan data ke dalam SPSS dengan :

(22)

22 Pilih () * , - )( data di atas dan di Data View seperti gambar di bawah ini :

5

Untuk mengganti nama variabel pada data view, dengan cara :

Membuka Variabel View

! # $

(23)

23

%/ ' ' variabel pada Tab Nama untuk mengganti sesuai dengan variabel yang dihendaki.

9

Untuk menyimpan data dalam SPSS, hal yang perlu kita lakukan :

Pada file yang sedang di buka pada SPSS, klik menu

Pilih Submenu 3

//

(24)

24 Maka akan mucul kotak seperti d bawah ini, dan pada kotak berisi nama

file yang akan kita simpan misalnya SPSS.REGRESI dan pada kotak 3 ()

berisi SPSS Statistics (*sav)

Pilih 3 , maka data akan tersimpan dengan nama file SPSS.REGRESI.sav.

(25)

25

-

2

Untuk melakukan uji statistik langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan screening

terhadap data yang akan diolah. Salah satu asumsi penggunaan statistika parametik adalah asumsi

multivariate normality. Multivariate normality merupakan asumsi bahwa setiap variabel dan semua

kombinasi linear dari variabel distribusi normal. Asumsi multivariate normality ini dapat diuji

dengan melihat normalitas suatu variabel.

Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk

setiap multivariate. Dengan demikian, data yang berdistribusi normal akan menghasilkan model

regresi yang baik. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendekteksi normalitas data,

namun pada modul ini akan menjelaskan mengenai uji statitik 36 3. Langkah analisis :

Buka file " " 5

Dari menu utama SPSS, pilih menu (1 , lalu pilih 6) , kemudian pilih submenu 6 ) 6 .

(26)

1-26 Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

Pada layar 2 6 ) 36 3 , isi variabel $ $

: $ : $ 20 * - 2 pada kotak Test

Variable List.

Untuk /% klik pada bagian "

Kemudian 2 "

Maka akan menghasilkan output :

(27)

27 Untuk probabilitas berdasarkan tabel di atas bahwa untuk variabel DER 0.156 , NPM 0.118,

STR_AKT 0.063 memiliki nilai di atas α= 0.05 yang artinya bahwa variabel$variabel tersebut

terdistribusi dengan normal sedangkan untuk variabel NET_SLS 0.000 , GROW 0.000 dan

CURRENT RASIO 0,000 berada di bawah batas α= 0.05 yang demikian variabel tersebut tidak

terdistribusi secara normal.

Kemudian apabila data tidak terdistribusi secara normal maka data perlu ditransformasi agar

menjadi normal. Untuk menormalkan data sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana

bentuk grafik histrogram dari data yang ada di mana bentuk dari grafik itu sendiri ada bermacam$

macam seperti moderate positive skewness, severe positive skewness. Berikut ini cara untuk melihat

(28)

28 Kemudian akan muncul layar . Karena ada 3 variabel yang berdistribusi

secara tidak normal maka perlu melakukan 3 kali membuat grafik histogram. Setelah itu

pada kotak 3 / diisikan dengan variabel NET_SALES. Seperti tampilan di bawah ini :

Kemudian beri & ' pada kotak* ) ( % 3

Klik2 "Maka akan menghasilkan output seperti di bawah ini :

;"7

(29)

29 Lakukan hal yang sama pada variabel GROW dan CURRENT RASIO untuk sehingga

menghasilkan grafik histogram seperti yang ada di bawah ini :

;"; 20

;"<

(30)

30 Dengan melihat grafik Histogram seprti gambar di atas maka kita dapat melakukan

trasformasi data. Untuk mengetahui jenis transformasi yang akan dilakukan, maka kita harus

mengetahui termaksud jenis grafik histogram yang mana variabel$variabel tersebut. Berikut ini

bentuk transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan grafik Histogram :

1. Moderate Positive Skewness : SQRT(x) atau bentuk kuadrat.

2. Subtansial Positive Skewness : LG10(x) atau logaritma 10 atau LN

3. Severe Positive Skewness dengan bentuk L : 1/x atau inverse

4. Subtansial Negative Skewness : LG10(k$x)

5. Severe Negative Skewness dengan bentuk J : 1/(k$x)

Melihat bentuk Grafik yang terjadi pada Net_Sls dan Current rasio merupakan bentuk grafik

Moderate Positive Skewness sehingga untuk melakukan transformasi data dengan cara :

Buka file " " 3

Pada menu utama SPSS, menu submenu - )%

(31)

31 Maka akan muncul layar Compute Variable, untuk kotak Function group pilih

dan untuk kotak Functions dan Special variables pilih , kemudian klik tombol

maka pada kotak numeric Expression muncul Sqrt(x) untuk (x) akan diganti

dengan meng$klik 3 / : lalu tombol sehingga menjadi SQRT(NET_SALES). Kemudian pada Target variable diberi nama lain misal

: . Perhatikan gambar di bawah ini :

Pilih 2

Lakukan juga untuk variabel CURRENT RASIO dan variabel GROW dengan menggunakan

langkah seperti di atas tetapi pada kotak Funtions and Special Variables menggunakan LG10. Dan

pada Target Variable diberi nama GROW1 dan CR1. Untuk hasilnya kita dapat membuka data

editor. Akan muncul tab variabel yang baru sesuai dengan variabel yang kita beri nama tersebut.

Setelah melakukan transformasi data maka data tersebut diharapkan dapat terdistribusi

secara normal. Untuk memastikannya perlu adanya pengecekan data agar data tersebut dapat

dinyatakan normal yaitu dengan menggunakan menu utama SPSS, analyze (1 6

(32)

32

(33)

33

5

2

Uji kolerasi digunakan untuk menguji tentang ada tidaknya hubungan antar variabel satu

dengan variabel yang lainnya. Uji kolerasi belum dapat diketahui variabel penyebab dan variabel

akibat. Dalam analisis kolerasi yang diperhatiakan adalah arah (positif atau negative) dan besatnya

hubungna (kekuatan). Koefisien kolerasi mempunyai harga $1 atau +1 (bergerak dari nol hingga 1

maka semakin besar atau kuat hubungan variabel atau sempurna = 1). Sebaliknya semakin

mendekati 0 maka semakin lemah atau kecil hubungannya.

5

-2

2

Sering juga disebut dengan Product Moment Person berguna untuk menguji kolerasi antar

dua variabel di dalam melakukan uji kolerasi perlu memperhatikan Test of Significant yaitu meliputi

Two$Tailed (uji dua sisi) digunakan dalam kondisi belum diketahui bentuk hubungan antar variabel

dan One$tailed (uji satu sisi) digunakan untuk menguji test of significant dari 2 variabel, tetapi telah

diketahui adanya arah kecenderungan hubungan negative atau positif di antara 2 variabel yang

berhubungan. Cara menganalisanya adalah

Buka file " " 3

Pilih menu (1 , pilih - dan klik 3

(34)

34 Maka akan muncul layar Bivariate Correlations. Masukkan variabel dan

dalam kotak + .

Pilih - - dan 2 dengan . *

karena belum ditentukan arah hubungan dari variabel DER dan NPM.

5 0 4

(35)

35

Terdapat hubungan antara DER dengan STR_AKT sebesar 0.412. sifat kolerasi positif

menunjukkan semakin tinggi hutang akan semakin tinggi juga struktuk aktiva. Nilai signifikasi

sebesar 0.000 berarti hubungan tersebut signifikan atau diterima pada probabilitas 5%.

-2

2

kolerasi parsial digunakan untuk menguji kolerasi dengan memperhitungkan efek dari variabel

lain atau dengan kata lain kolerasi partial mengukur kolerasi antar dua variabel dengan

mengeluarkan pengaruh dari satu atau lebih variabel lain yang sering disebut dengan variabel

control. Cara pengolahan data yaitu

Buka file " " 3

(36)

36 Masukkan variabel dan : ke dalam kotak + . Masukkan variabel

- ke

-, *

(37)

37

Kemudian klik 2) dan pilih 1 6 * dan + %* . ,

tekan % lalu 2

Maka akan menghasilkan tabel seperti di bawah ini :

(38)

38

. # # %

! , !"%%% "% '

,1 ,.,/ / 6#2 , *7 " ")$(

. % !

! , "% ' !"%%%

,1 ,.,/ / 6#2 , *7 ")$( "

. ! %

" / , ; 2 * 6 7 / , "

Dari hasil koefisien antara NPM dan NET_SLS1 sebelum menghilangkan pengaruh variabel

CR1 adalah $0.047 dan signifikan pada alpha 0.05. dan setelah menghilangkan pengaruh variabel

(39)

39

5

Regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukkan arah hubungan antara variabel. Variabel adalah simbol yang melekat pada bilangan

atau angka. Dalam proses aplikasi SPSS, maka data$data selalu dikelompokkan ke dalam kelompok

variabel$variabel yang sangat menentukan dalam proses penarikan kesimpulan hasil uji statistik.

Ada 2 jenis variabel di dalam SPSS yaitu :

1. Variabel bebas (independen variabel) yaitu suatu variabel yang menerangkan

(mempengaruhi) terhadap variabel lainnya. Variabel ini dalam notasinya seringkali diberi notasi X

(X1,X2,X3,dst)

2. Variabel terikat (dependent variabel) yakni suatu variabel yang dipengaruhi (diterangkan)

oleh variabel lain. Variabel ini dalam notasinya sering ditulis dengan Y.

Kemudian Regresi Linear ada 2 macam yaitu

Regresi Linear Sederhana

Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Regresi

Linear digunakan apabila variabel dependent dipengaruhi hanya satu variabel independen.

Bentuk Umum Regresi Linear Sederhana :

Y = a + bX

Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana.

Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya (X) dua

atau lebih.

Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau

lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau

hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1, X2, …., Xi terhadap suatu variabel terikat

(40)

40 Bentuk Umum Regresi Linier Berganda :

Y = a + b

struktur aktiva (STR_AKT), net sales (NET_SLS1), pertumbuhan perusahaan (GROW1), dan

current rasio (CR1) terhadap hutang perusahaaan (Y). Proses pengelohan data :

Buka file " " 3.

Klik (1 pilih klik "

(41)

41 Maka akan muncul kotak , - seperti gambar di bawah ini 4

Klik variabel dan masukkan ke kotak dependen, dan klik variabel $ : $ 20 $ : $dan- ke dalam kotak independen.

Abaikan semua pilihan dan pilih 2 .

2

Koefisien determasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

variasi variabel dependen. Bila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel$variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel sangat terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien

determasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R2 akan meningkat tidak peduli apakah

variabel tersebut berpengaruh secarasignifikan terhadapo variabel dependen.

(42)

42 Dari tampilan output SPSS di atas besar dari Adjusted R2 adalah 0.474 atau hanya sebesar

47,7% DER dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen CR1, GROW1, NPM, STR_AKT,

NET_SLS1 dan sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya. SEE (Standart Error of estimate) sebesar

0.58837. semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

variabel dependen.

8

Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama$sama terhadap variabel dependen

atau terikat.

0.000. karena probabilitas jauh lebih kecil dari α = 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi nilai DER atau yang artinya variabel CR1, GROW1, NPM, STR_AKT, NET_SLS1

secara bersama$sama mampu menerangkan variabel DER.

8

Uji ini untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menginterprestasikan

koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun

standardized coefficients yaitu dengan melihat nilai signifikasi masing$masing variabel independen

dari tabel di bawah ini bahwa nilai NET_SLS1 0.480 dan CR1 0.61 memiliki niali jauh di atas 0.05

sedangkan NPM 0.000 , STR_AKT 0.000 , dan GROW1 0.013 memiliki nilai yang signifikan pada

(43)

43

2"% ! "%% 2"&%! 2&"!(( "%%%

!" ' "'!& " ) "&&( "%%%

! 2#"'$& 2& "%%% 2"%(% 2"(!% " %

! "'$' "!& "#' #"& "%!'

! 2" $ "#)! 2"#% 2!"$%) "%)!

(44)

44

5

8

8

2 2

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

kolerasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik sebagiknya tidak terjadi kolerasi di antara

variabel terikat. Untuk mendektesi adanya atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi

dapat dengan cara :

Nilai R2 yang dihasilkan oleh oleh suatu estimasi model empiris sangat tinggi, tetapi

biasanya variabel$variabel independen banyak yang tidak signifikan terhadap variabel

dependentnya.

Dengan melihat batas tolerance yang memiliki nilaki kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada

kolerasi antar variabel independen. Kemudian dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) juga

menunjukkan hal yang sama yaitu tidak adanya penyakit multikolonieritas dengan nilai dari

VIF lebih dari 10.

Selain itu dari Ouput SPSS juga bisa dilihat nilai CI (Condition Index). Jika nilai CI > 30

maka dalam model terdapat penyimpangan Asumsi Klasik Multicolinierity.

Langkah untuk menganalisis penyakit multikolonieritas yaitu :

1. Buka file SPSS.REGRESI.sav

2. Pilih menu Analyze, submenu Regresi lalu pilih Linear Regression.

(45)

45 3. Maka akan muncul layar windows Linear Regression.

Pada kotak Dependent isikan variabel dan pada kotak Independen isikan $ : $ : $ 20 * - .

4. Untuk menampilkan matrik kolerasi dan nilai Tolernace serta VIF pilih

maka akan muncul layar tampilan windows Linear Regression Statistics. Akifkan

pilihan - 3 +dan - ( "

" 6 * 6 /

(46)

46 5. Tekan - % $abaikan yang lain dan tekan2

6. Maka akan muncul tampilan SPSS :

>"

Melihat besaran kolerasi antar variabel independen tampak bahwa variabel NET_SLS1

1.000 , variabel CR1 0.395 , NPM 0.114 memiliki kolerasi yang cukup tinggi , sedangkan

STR_AKT 0.089 dan GROW1 $0.043 atau sekitar 43%. Oleh karena itu kolerasi ini masih di bawah

95%, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas serius.

Kemudian dari hasil tabel 4.2 di bawah ini, nilai Tolerance untuk NET_SLS1 0.778 , NPM

0.815 , STR_AKT 0.797 , GROW1 0.874 , CR1 0.664 menunjukkan nilai kurang dari 0.10 yang

berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, bahwa variabel NET_SLS1

1.286 , NPM 1.228 , STR_AKT 1.254 , GROW1 1.144, CR1 1.506 tidak ada satu variabel

independent yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi tidak ada multikolonieritas antar variabel

(47)

47

Nilai CI yang dihasilkan untuk masing$masing variabel independen adalah kurang dari 30

(48)

48

8

2 2

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara

kesalahan penggangguan pada perioade t dengan kesalahan pengganggu pada periode t$1

(sebelumnya). Jika adanya kolerasi maka adanya penyakit autokolerasi. Masalah ini disebabkan

karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Apabila pada salah satu terdapat gangguan maka cenderung mempengaruhi gangguan untuk periode

berikutnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendekteksi ada atau tidaknya

autokolerasi, pada modul ini akan menjelaskan dengan Uji Durbin Watson (DW test)

Digunakan untuk autokolerasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta)

dalam model regresi. Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : tidak adanya autokolerasi.

H1 : adanya autokolerasi.

Pengambilan keputusan autokolerasi :

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokolerasi

positif

Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokolerasi

positif

No desicion dl ≤ d ≤ du

Tidak ada autokolerasi

negatif

Tolak 4$dl < d <4

Tidak ada autokolerasi

negatif

No desicion 4$du ≤ d ≤ 4$dl

Tidak ada autokolerasi,

positif atau negatif

(49)

49 Langkah yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokolerasi :

1. Buka file " " 3

2. Menu (1

Kemudian Pada kotak Dependent isikan variabel dan pada kotak Independen isikan

$ : $ : $ 20 * - "

" , *

(50)

50 3. Pilih maka akan muncul layar tampilan windows Linear Regression Statistics.

Kemudian & ' bagian Residuals Durbin$Watson.

4. Pilih- % kemudian2 "

menggunakan signifikasi 5%, jumlah sampel 84 (n) dan jumlah variabel independen 5 (k=5) maka di

table Durbin Waston akan didapatkan nilai du sebesar1.386 dan nilai dl = 1.630. Oleh karena nilai

DW lebih besar dari (du) 1.386 dan kurang dari 4$dl(4$1.630=3.370), maka dapat disimpulkan

bahwa H0 diterima yaitu tidak adanya atau tidak terdapat autokolerasi. (untuk angka du dan dl dapat

dilihat di tabel).

" " 6 /

(51)

51

8

2

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalaha Homoskedastisitas atau tidak

Heteroskedetisitas. Dalam modul ini, akan menerangkan menguji ada tidaknya Heteroskedastisitas

dengan Uji Park. Regression sehingga muncul kotak Linear Regression Save, & ' t unstandardized residual.

(52)

52 4. Pilih - % lalu 2 . Maka pada + akan muncul 1 Variabel baru dengan

nama Res_1 yang merupakan nilai residual.

5. Kuadratkan nilai residual (Res_1*Res_1) tersebut dengan cara menu

- )% 5 / kemudian beri nama :7dan klik2 "

6. Kemudian ' :7dengan menu dan- )% "

" % 4 #

(53)

53 7. ' LNRes_2 sebagai variabel dependen dan variabel NPM, NET_SLS1,

STR_AKT, GROW1 dan CR1.

Maka akan menghasilkan output sebagai berikut :

>"=

! 2"& ) "$# 2"%$& 2")'# "&'% ")) !"&%)

" 5 * : , > #

(54)

54 HasiL output SPSS memberikan koefisien variabel independen tidak ada yang signifikan,

(55)

55

a) Bagaimana cara mengidentifikasi data di atas sudah terdistribusi dengan normal?

(56)

56 Sumber :

Ghozali, Imam. 2006. #! # .% ( . Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Juliandi, Azuar. 2007 . Pengolahan Data Penelitian Menggunakan Spss Korelasi Dan

Regresi. http://www.azuarjuliandi.com

Oswari, Teddy. SPSS for Psychology. http://staffsite.gunadarma.ac.id/toswari/.

Wijaya, Tony. 2009. Analisis data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Penerbit

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam beberapa hari kedepan IHSG akan mencoba menguji resistance akibat gap yang terjadi pada 11 November 2016, yaitu di area 5.380-5.414.. IHSG berada dalam fase konsolidasi dan

Perbedaan ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya yaitu masalah belajar yang dialami siswa sehingga guru perlu memilih metode yang tepat, sehingga penulis memilih metode

Ibu Siami, S.Pd, guru yang mengajar kelas 4, dalam pengamatan proses pembelajaran sudah Baik ( 77 %), pada bagian Pendahuluan guru membuka pelajaran dengan baik dan

familia.Tumbuhan yang digunakan dalam upacara kelahiran yang dilakukan di Kenagarian Aia Gadang berdasarkan penelitian yang telah dilakukan masyarakat memanfaatkan

Perancangan mesin penggiling dan pengayak ini bertujuan agar dapat melakukan dua proses pengolahan garam konsumsi yaitu proses penggilingan dan proses pengayakan secara

Dalam penelitian ini efek kombinasi antioksidan quercetin dari umbi bawang merah dengan hormone sitokinin dari air kelapa terhadap senescence polong kacang kapri

Jumlah total contoh tanah yang dikumpulkan dalam dua seri waktu adalah sebanyak 350 contoh dari 80 titik pengambilan contoh (70 titik pada kedalaman 0-30 cm pada empat

‰ NAAHE (BAN-PT) is currently a sole, independent and authorized accreditation agency for higher education in Indonesia.. ‰ NAAHE (BAN-PT) is member of INQAAHE (International