ETNOBOTANI DALAM UPACARA ADAT DI KENAGARIAN AIA GADANG KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN
PASAMAN BARAT
Sri Wahyuni Sofyan1, Rizki2, Elza Safitri2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat sriwahyunisofyan17@gmail.com
ABSTRACT
Aia Gadang village, Pasaman district of Pasaman Barat regency has three cultures are custom minang, mandailing and Javanese custom, in the implementation of the birth ceremony every custom still utilize plants in each culture. Utilization of plants is only knew by the headman of each culture. This research conduted on June 2017 at Aia Gadang village, Pasaman district of Pasaman Barat which as the instruments used observation, interview and taking sample of plants. In choosing the informant, it used purposive sampling technique where the informat who is known well about birth traditional ceremony would be chosen. The result showed that there are 30 species and classified into 20 families that used as the material in birth traditional ceremony at Aia Gadang village, Pasaman district of Pasaman Barat. The highest use value comes to Cocos
nucifera L. species with 0.5. The meaning and use of plants species in each birth
traditional ceremony have similarities and differences of each ceremonial procession in each culture, the use of plants that is in the state of direct andcooked. All parts of plants used such as stem, fruit, seed, leaves,root and flower.
Keywords: Culture, Purposive Sampling, Birth Ceremony.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan daerah tropika memiliki iklim yang stabil
sepanjang tahun menyebabkan
terbentuknya habitat yang lebih
banyak dan dapat menunjang
kehidupan flora, fauna dan mikroba
yang beranekaragam (Indrawan,
2007). Indonesia memiliki posisi sangat penting dan strategis dari sisi kekayaan dan keanekaragaman jenis
tumbuhan beserta ekosistemnya
(Triyono, 2013). Keanekaragaman
jenis tumbuhan yang ada
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya, seperti
untuk bahan pangan, sandang, dan
pengobatan, selain itu
keanekaragaman jenis tumbuhan
juga dimanfaatkan untuk bahan upacara adat.
Masyarakat umumnya dalam pelaksanaan upacara adat kelahiran
masih memanfaatkan
tumbuh-tumbuhan.Pemanfaatan tumbuhan
oleh masyarakat secara tradisional dikaji dalam kajian etnobotani. Etnobotani dapat digunakan sebagai
salah satu alat untuk
mendokumentasikan pengetahuan
masyarakat tradisioal, masyarakat awam yang telah menggunakan berbagai macam tumbuhan untuk menunjang kehidupannya, seperti
untuk kepentingan makanan,
pengobatan, bahan bangunan,
upacara adat, budaya, bahan pewarna
dan lainnya. Semua kelompok
masyarakat sesuai karakter wilayah
dan adatnya memiliki
ketergantungan pada berbagai
tumbuhan. Dalam kehidupan modern telah dikenal lebih dari seratus jenis tumbuhan untuk sumber makanan, tetapi sebenarnya telah dipergunakan ribuan jenis tumbuhan di berbagai belahan bumi oleh berbagai etnik (Suryadarma, 2008).
Kenagarian Aia Gadang
merupakan suatu kenagarian yang terdapat di Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat,
merupakan salah satu kenagarian yang masyarakat di kenagarian
tersebut masih memanfaatkan
tumbuhan untuk pelaksanaan upacara
adat kelahiran. Masyarakat di
kenagarian Aia Gadang selain
memanfaatkan tumbuhan untuk
upacara adat, tumbuhan juga
digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti untuk bahan pangan, hiasan, obat-obatan, papan, kayu bakar dan lain-lain.
Masyarakat kenagarian Aia Gadang yang terdiri dari tiga kebudayaan dalam melaksanakan upacara adat kelahiran memiliki
rangkaian-rangkaian acara yang
berbeda di setiap kebudayaan, dari
setiap rangkaian acara masih
memanfaatkan tumbuhan baik dalam keadaan langsung ataupun dalam
bentuk dimasak atau olahan.
Masyarakat di Kenagarian Aia
Gadang dalam pemanfaatan
tumbuhan yang digunakan untuk upacara adat kelahiran umumnya hanya diketahui oleh tetua adat yang ada pada masyarakat setempat, dan
jarang diketahui oleh kalangan
remaja yang sudah mulai tidak begitu peduli tentang upacara adat serta
tidak mengetahui makna dan cara
penggunaan dari pemanfaataan
masing-masing tumbuhan yang
digunakan, yang mengetahui
pemanfaatan tumbuhan dalam
upacara adat hanya diketahui oleh tetua adat dari kalangan masyarakat itu saja.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
dilakukan pada penelitian ini adalah metode survey dengan observasi, wawancara dan koleksi tumbuhan
dilapangan, kemudian dilakukan
pengamatan dan pencatatan
dilapangan. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik wawancara
dengan menggunakan kusioner
terbuka, penetapan responden pada
penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode purposive
sampling. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang digunakan apabila sampel yang akan diambil mempunyai pertimbangan tertentu (Fachrul, 2007). Pertimbangan dalam pemilihan sampel yaitu orang yang
dianggap paling tahu tentang
pelaksanaan upacara adat kelahiran yang ada di kenagarian Aia Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat.
Kegiatan dilapangan yaitu
dilakukan pengklasifikasian upacara
adat pada masing-masing
kebudayaan, kemudian dilakukan wawancara kepada responden yang
telah ditetapkan. Setelah data
terkumpul dari responden maka
dilakukan pengkoleksian sampel
tumbuhan dilapangan dengan cara mengambil foto dari tumbuhan yang sudah diketahui jenisnya dan dibuat herbarium untuk tumbuhan yang belum diketahui dengan jelas jenis dari tumbuhan tersebut. Setelah
dilakukan pengoleksian sampel
dilapangan dilakukan indentifikasi
sampel dengan menggunakan
beberapa buku dan situs indentifikasi online dan dilakukan analisis data untuk menghitung nilai manfaat pada
setiap jenis tumbuhan yang
digunakan dalam upacara adat
kelahiran dengan menggunakan
rumus: Uvis =
Uis
Nis (Chunningham, 2001)
Keterangan :
Uvis: nilai guna suatu species
Uis :penggunanaa suatu species
tumbuhan pada rangkaian
acara dalam prosesi
upacara adat
Nis :total rangkaian acara
dalam prosesi upacara adat HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada upacara adat kelahiran Di Kenagarian Aia Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat didapatkan 30 species tumbuhan yang tergolong kedalam 20 familia yang digunakan pada
upacara adat kelahiran yang
dilakukan Di Kenagarian Aia
Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat.
Tumbuhan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Species tumbuhan yang digunakan pada upacara kelahiran di Kenagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
No Familia Species Nama lokal Penggunaan
Mn Md Jw 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Acanthaceae Anacardiaceae Araceae Arecaceae Athyariaceae Bromiliaceae Crassulaceae Cucurbitaceae Graminiae liliaceae Malvaceae Musaceae Myrtaceae Nygtaginaceae Oleaceae Piperaceae Rosaceae Rubiaceae Solanaceae Zingiberaceae
Justicia gendurussa Burm. f. Spondias lutea L.
Mangifera indica L. Acorus calamus L. Areca cathecu L.
Arenga pinnata (Wurmb) Merr. Cocos nucifera L.
Diplazium esculentum(Retz). Sw. Ananas comosus (L.) Merr. Kalanchoe laciniata(L.) Dc. Cucumis sativus L. Pacharyzus erosus (L.) Urb. Arachis hypogeae L. Oryza sativa L.
Oryza sativa L. var glutinosa. Allium sativum L.
Hibiscus rosa- sinensis L. Musa balbisiana Colla. Eugenia aqueae Burm.f Bougainnvilleaspectabillis willd. Jasminum sp.
Piper betleL. Piper nigrum L. Rosa moschata Mill. Rosa sp.
Ixora cocsinia L.
Unciria gambir (Hunt.) Roxb. Costus speciosa (Koeing) Smith. Zingiber purpureum Roxb Curcuma longa L. Sugi-sugi Kedondong Mangga Jighangau Pinang Anau Kiambia Paku aia Naneh Sidingin Mantimun Bengkoang Kacang tanah Padi Sipuluik Dasun tongga Bungo gayo Pisang batu Jambu aia Bunga kertas Bunga melati Sighiah Lado kaciak Mawar putih Mawar merah Bunga asoka Gambia Sitawa Kunik bolai Kunik - - - √ √ - √ √ - √ - - - - √ √ - √ - - - - √ - - - √ √ √ √ - - - - - - √ - - √ - - - √ - - - - - - - - - - - - - √ - - √ √ √ - - √ √ - √ - √ √ √ √ - - √ - √ √ √ √ - √ √ √ - - - √
Keterangan : Mn : Adat Minang, Md : Adat Mandailing, Jw : Adat Jawa
Tabel 1 dapat dilihat
terdapat 30 species terdiri dari 20 familia tumbuhan yang digunakan
pada upacara kelahiran yang
dilakukan di kenagarian Aia Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat. Tumbuhan yang digunakan dalam upacara kelahirah
di Kenagarian Aia Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat memiliki nilai
manfaat pada masing-masing
tumbuhan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.Nilai manfaat (use value) tumbuhan yang digunakan dalam upacara kelahiran yang dilakukan di Kenagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
No Species Nilai manfaat (use value)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Piper betle L. Areca cathecu L.
Unciria gambir (Hunt.) Roxb. Cocos nucifera L.
Cucumis sativus L. Arachis hypogeae L. Oryza sativa L. Curcuma longa L.
Oryza sativa L. var glutinosa. Musa balbisiana Colla. Costus speciosa (Koeing) Smith. Kalanchoe laciniata (L.) DC Allium sativum L.
Piper nigrum L. Acorus calamus L. Zingiber purpureum Roxb Diplazium esculentum (Retz) Justicia gendarussa Burm.f. Spondias lutea L.
Eugenia aquea Burm.f. Mangifera indica L. Ananas comosus (L.) Merr Rosa moschata Mill. Rosa sp.
Bougainvillea spectabilis Wild. Jasminum sp.
Hibiscus rosa-sinensis L. Ixora cocsinia L.
Arenga pinnata (Wurmb) Merr Pachyrhizus erosus (L.) Urb.
0,25 0,125 0,125 0,5 0,125 0,125 0,25 0,375 0,25 0,25 0,25 0,25 0,125 0,125 0,25 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125 0,125
Tabel 2 dapat dilihat bahwa
tumbuhan yang memiliki nilai
manfaat (Use Value) yang tertinggi yaitu terdapat pada pada Cocos
nucifera L. yaitu dengan nilai
manfaat (Use Value) 0,5. Tumbuhan
yang digunakan dalam upacara
kelahiran memanfaatkan
bagian-bagian tumbuhan dalam pelaksanaan prosesi upacara kelahiran. Bagian tumbuhan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.Bagian tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat di Kenagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
No Bagian yang digunakan Jumlah
1 2 3 4 5 6 Batang Daun Bunga Biji Buah Umbi 1 7 7 2 7 5
Tumbuhan yang digunakan
dalam upacara kelahiran di
Kenagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari 30 species tumbuhan
yang terdiri dari 20
familia.Tumbuhan yang digunakan dalam upacara kelahiran yang dilakukan di Kenagarian Aia Gadang berdasarkan penelitian yang telah dilakukan masyarakat memanfaatkan tumbuhan budidaya dan ada juga tumbuhan liar yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan upacara adat, karena pemanfaatan tumbuhan yang di budidayakan saja tidak cukup untuk memenuhi kelengkapan dari suatu pelaksanaan upacara kelahiran, hal ini berarti tumbuhan budidaya
saja tidak dapat memenuhi
kebutuhan oleh masyarakat sehingga
masyarakat juga memanfaatkan
tumbuhan liar. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999, pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar bertujuan agar jenis tumbuhan dan satwa liar dapat didayagunakan secara lestari untuk
sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Tumbuhan yang
dimanfaat-kan dari setiap adat dalam
pelaksanaan upacara kelahiran
memiliki beberapa kesamaan dan
perbedaan tumbuhan yang
digunakan, hal ini karena berbedanya kebudayaan yang dipakai dalam
pelaksanaan upacara adat pada
masing-masing adat tersebut.
Menurut Attamimi (1997)
keragaman suatu kebudayaan amat
dipengaruhi oleh keragamannya,
keadaan tersebut akan
mengkondisikan masyarakat pada pemanfaatan sumber daya alam pada lingkungan dimana mereka tempati.
Total jumlah species
tumbuhan yang digunakan dalam upacara kelahiran yang dilakukan di Kenagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat
adalah sebanyak 30 species
tumbuhan. Penggunaan tumbuhan berbeda dengan adat mandailing yang hanya sedikit memanfaatkan tumbuhan dalam setiap prosesi
pelaksanaan upacara adat yang
dilakukan.Species yang digunakan dalam upacara adat di kenagarian Aia Gadang memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan pada setiap
adatnya. Menurut Suswita (2013) kesamaandan perbedaan penggunaan jenis tumbuhan dibeberapa wilayah tersebut, berkaitan dengan asal usul budaya setempat.
Makna dari tumbuhan yang digunakan tergantung dari masing-masing prosesi yang dilaksanakan,
walaupun ada tumbuhan yang
samadigunakan pada satu upacara kelahiran namun bisa memiliki makna yang berbeda pada tahapan prosesi yang dilakukan pada setiap adatnya. Makna yang terdapat pada tumbuhan yang digunakan yaitu berupa makna yang melambangkan
adat istiadat, makna yang
mengandung do’a, makna tentang sosial, makna kekeluargaan dan makna keindahan. Menurut Sheil (2004) bahwa biasanya masyarakat
menggunakan berbagai jenis
tumbuhan tertentu yang memiliki makna tersendiri bagi acara mereka dan merupakan aspek yang sangat penting didalamnya.
Cara penggunaan tumbuhan yang digunakan dalam upacara kelahiran di Kenagarian Aia Gadang
Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat yaitu dimanfaatkan
dalam keadaan langsung dan
dimasak atau olahan. Tumbuhan yang dimanfaatkan dalam keadaan langsung bagian yang digunakan dapat berupa daun, batang, bunga, buah, umbi,dan biji. Tumbuhan yang
digunakan dalam pelaksanaan
upacara adat memiliki nilai manfaat
pada setiap pemanfaatannya.
Tumbuhan yang memiliki nilai manfaat paling tinggi yaitu terdapat pada species Cocos nucifera L. yaitu dengan nilai manfaat (Use Value) 0,5, tingginya nilai manfaat (Use Value) pada species Cocos nucifera
L.karena species ini banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pelaksanaan upacara kelahiran di Kenagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang bisa dimanfaatkan seluruh bagiannya. Menurut Pakasi (2013) bahwa tanaman kelapa yang disebut dengan sebagai pohon kehidupan, memiliki manfaat yang berasal dari semua bagian tanaman, dari akar,
batang, daun, lidi dan buah
semuanya dimanfaatkan bahkan
bahkan buah kelapa yang terdiri dari sabut, tempurung, daging dan air
kelapa semuanya dapat dimanfaatkan.
Nilai manfaat (Use Value) terendah yaitu 0,125, yaitu dengan total penggunaan sebanyak satu kali
dari total rangkaian upacara
kelahiran yang dilakukan. Nilai penting tumbuhan dalam budaya merupakan dorongan moril untuk
tetap melestarikan berbagai
tumbuhan tersebut sehingga adat-istiadat budaya yang telah tertanam sejak dahulu dapat dilestarikan dan dapat diwariskan pada generasi yang akan datang (Sumantera, 2004).
Tumbuhan dalam
pelaksanaan upacara adat memiliki arti yang sangat penting, karena pada beberapa dalam rangkaian prosesi upacara adat harus ada tumbuhan tertentu agar bisa dilangsungkan upacara adat tersebut dan akan tidak berjalan suatu upacara adat jika tumbuhan tersebut tidak ada, jadi keberadaan tumbuhan sangat lah penting dalam pelaksanaan upacara adat. Sesuai dengan Suryadarma (2008) keberadaan tumbuhan bahan pangan, bahan pakaian, obat-obatan dan upacara adat istiadat merupakan elemen penunjang dasar kehidupan
dan kebudayaan manusia mulai awal sejarahnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kenagarian Aia
Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Species tumbuhan yang digunakan
dalam pelaksanaan upacara
kelahiran di kenagarian Aia
Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari 30 species tumbuhan yang tergolong ke dalam 20 familia
tumbuhan. Tumbuhan yang
memiliki nilai manfaat (Use Value) tertinggi yaitu pada species
Cocos nucifera L. dengan nilai
manfaat (Use Value) 0,5
2. Bagian dari species tumbuhan yang digunakan dalam upacara
kelahiran di kenagarian Aia
Gadang Kecamatan Pasaman
Kabupaten Pasaman Barat yaitu secara langsung dan dimasak atau olahan yang dimanfaatkan secara langsung dalam bentuk akar, batang, daun, bunga, biji dan buah.
3. Makna tumbuhan pada upacara
kelahiran yaitu makna yang
melambangkan adatistiadat,
makna yang mengandung do’a, makna tentang sosial, makna
kekeluargaan dan makna
keindahan.
4. Cara penggunaan dari tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat di Kenagarian Aia Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat yaitu secara
langsung dan dimasak atau
olahan, yang dimanfaatkan secara
langsung cara penggunaannya
yaitu untuk bawaan, untuk hiasan,
di oleskan, dikalungkan,
disiramkan, dibungkus, diletakkan diatas wadah dan disematkan.
DAFTAR PUSTAKA
Attamimi, F. 1997. Pengetahuan
Masyarakat Suku Mooi
Tentang Pemanfaatan Sumber Daya Nabati Di Dusun Maibo
Desa Aimas Kabupaten
Sorong. Skripsi Sarjana
Kehutanan Universitas Cendrawasih. Manokwari.
Backer, C.A dan R.C. Bakhuizen Van Den Brink Jr. 1963. Flora Of Java Vol. I, II, III. N.V.P Noordhoof. Groningen. The Netherlands.
Chunningham, A.B. 2001. Applied
Ethnobotany (People, Wild Plant Use And Conservation).
Earthscan. London
Fachrul, M. F. 2007. Metode
Sampling Bioekologi. Bumi Aksara: Jakarta.
Indrawan M, R. B. Primack dan J.
Supriatna. 2007. Biologi
Konservasi. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.
Irwan, Z. D. 2003. Prinsip-Prinsip
Ekologi Ekosistem, Lingkungan Dan Pelestariannya. Bumi Aksara: Jakarta.
Pakasi, C. B. D. 2013.
Pengembangan Kelapa Sebagai Komoditi Unggulan Daerah
Sulawesi Utara Dengan
Pendekatan Klaster Industri.
Skripsi. Madura: Universitas
Trunojoyo Madura.
Sheil, D. 2004. Mengekplorasi
Keanekaragaman Hayati, Lingkungan Dan Pandangan Masyarakat Lokal Mengenai Berbagai Lansekap Hutan.
CIFOR: Bogor.
Sumantera, I. W. 2004. Potensi Hutan Bukit Tapak Sebagai
Sarana Upacara Adat,
Pendidikan dan Konservasi
Lingkungan. Jurnal
Biodervisitas 51:81-84.
Suryadarma, IGP. 2008. Diktat
Kuliah Etnobotani.
Universitas Negeri
Suswita, D, Syamsuardidan A.
Arbain. 2013. Studi
Etnobotani Dan Bentuk Upaya Pelestarian Tumbuhan Yang Digunakan Dalam Upacara Adat Kendurisko Di Beberapa
Kecamatan Di Kabupaten
Kerinci, Jambi. Tesis. Program
Pasca sarjana FMIPA.
Universitas Andalas Padang. Triyono, K. 2013. Keanekaragaman
Hayati Dalam Menunjang
Ketahanan Pangan. Jurnal
Inovasi PertanianVol. 11, No.
1.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Dan Satwa
Liar. 27 Januari 1999.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 15. Jakarta.