• Tidak ada hasil yang ditemukan

Museum Kebudayaan Betawi di Situ Babakan Jakarta - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Museum Kebudayaan Betawi di Situ Babakan Jakarta - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Andi saputra, Yahya, dkk. 2009. Profil Seni Budaya Betawi. Jakarta. Dinas pariwisata dan kebudayaan provinsi DKI Jakarta.

Asiarto, Lutfi, dkk. 2012. Pedoman Museum Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Aris munandar, agus, dkk. 2011. Sejarah permuseuman di Indonesia.Jakarta. Direktorat Permuseuman

Chiara, Joseph De. 1973. Time-Saver Standards for Building Types. Mc Graw-Hill. Inc:United State of America

Ching, DK. 2000. Bentuk Ruang dan Tatanan. Jakarta. Erlangga

Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudyaan dan Pariwisata. 2007. Pengelolaan Koleksi Museum.

Harun, Ismet B, dkk. 1991. Rumah Tradisional Betawi. Jakarta. Dinas Kebudayaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Lord, G.D.1991. The manual of museum planning.london. HMSD : London

Murni, Sylviana. 2011. Nujuh Bulanin Ala Betawi. Jakarta. Ageng Production.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 1,2,3. Jakarta. Erlangga

Pemerintah provinsi daerah khusus Ibukota Jakarta. 2002. Ragam Budaya Betawi. Dinas Kebudayaan dan Permuseuman.

Akram, Basrul. 1994. Pedoman Tata Pameran di Museum. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, Proyek Pembinaan Permuseuman.

Departemen koperasi Inspektorat Jendral. 1994. Pedoman Teknis Pembuatan Sarana Pameran di Museum. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, Proyek Pembinaan Permuseuman.

Poerba, Ir.Hartono. 2007. Utilitas Bangunan. Jakarta. Djambatan

Ragam budaya betawi. Pemerintah provinsi daerah khusus ibukota jakarta. Dinas kebudayaan dan permuseuman.2002.

Sutarga, Moh. Amir. 1980. Pedoman Pembakuan Museum Tingkat Propinsi. Direktur Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Referensi

http://ciptakarya.pu.go.id/pbl/doc/sni/SNI_CAHYABU.PDF 15 Juni 2013

(2)

www.museumku.wordpress.com 12 April 2013

http://www.budpar.go.id/userfiles/file/4552_1360-PengelolaanKoleksi.pdf 12 April 2013

http://dayer.itgo.com/peta.htm 14 April 2013

http://www.tatakota-jakartaku.net/content/wilayah-jakarta-selatan 14 April 2013-04-14

http://www.jakarta.go.id/web/news/2008/01/Geografis-Jakarta 14 April 2013

http://bappedajakarta.go.id/direktori-perencanaan/mekanisme-perencanaan/jangka-panjang/produkjprtrw/ 14 April 2013

http://www.museumnasional.or.id/index.php/layanan 14 April 2013-04-14

http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Sonobudoyo 23 april 2013

http://muhamadganifharuman.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-dan-7-unsur.html 3 Mei 2013

http://www.museumsejarahjakarta.com/home_awal.php?page=sejarah_museum_tampil 4 Mei 2013

http://ahluldesigners.blogspot.com/2012/08/arsitektur-neo-vernakular-a.html 4 Mei 2013

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Pemerintah (Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman) mengenai pendukungan pendaftaran dan penetapan Cagar Budaya (terutama workshop pendaftaran Cagar

Amir, Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum, Proyek Pembinaan Permuseuman; Direktorat Jendral Kebudayaan; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

• Dibutuhkan suatu wadah bagi masyarakat penggemar budaya Korea di Indonesia untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan Korea di kota

Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. daudesain.com/arsitektur/arsitektur-kontemporer.11

• Kebudayaan Cirebon merupakan kebu (sunda) tidak pula mengacu pada kebud • Benda-benda peninggalan dan benda b • Tidak adanya suatu tempat yang layak.. ke

Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Proyek

Penekanan desain pada Museum Kebudayaan Kota Kudus perlu mengacu pada lokalisme budaya setempat dan elemen – elemen arsitektural wilayah yang diwujudkan ke

Peningkatan ketersediaan kualitas sumber daya manusia kebudayaan yang tersertifikasi (permuseuman dan pelestarian cagar