• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI METODE BESARAN PIVOTAL DALAM PENENTUAN SELANG KEYAKINAN TAKSIRAN PARAMETER POPULASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI METODE BESARAN PIVOTAL DALAM PENENTUAN SELANG KEYAKINAN TAKSIRAN PARAMETER POPULASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI METODE BESARAN PIVOTAL DALAM PENENTUAN SELANG KEYAKINAN TAKSIRAN PARAMETER POPULASI.

Agus Rusgiyono

Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

Abstraks

Diberikan populasi dengan densitas f(;) dengan parameter , dan dari padanya diambil sample acak x1,,xn. Selanjutnya taksiran titik () adalah suatu fungsi dari  bernilai riil . Interval taksiran terhadap () berdasarkan taraf keyakinan

%

100 , dengan 0 1 , ditentukan berdasarkan bantuan besaran pivotal Q (X1,,Xn;) yang mempunyai distribusi tidak bergantung pada  . Diketahui T1t1(X1,,Xn) dan

) , , ( 1 2

2 t X Xn

T   adalah dua statistik yang memenuhi T1T2 untuk mana P(T1 ()T2) dengan  tidak bergantung pada , maka interval acak (T1,T2)adalah interval keyakinan

%

100 untuk ().

1. PENDAHULUAN

Sebuah masalah mendasar yang terkait dalam pengambilan sampel suatu

populasi adalah membuat taksiran terhadap parameter baik taksiran titik maupun

taksiran selang. Barangkali pula sering dipertanyakan berapa ukuran sampel agar

diperoleh taksiran yang paling akurat, tentunya dengan panjang selang taksiran

minimal (S.Nasution,2001). Lebih–lebih dengan tidak diketahuinya nilai

parameter populasi . Dari kondisi ini biasanya peneliti akan berusaha menaksir

nilai parameter berdasarkan statistik dan berusaha mendapatkan selang

kepercayaan terhadap taksiran tersebut dengan menggunakan suatu sampel

minimal yang cukup.

Sering dipertanyakan oleh para peneliti pemula berapa ukuran sampel

(2)

ukuran sampel terhadap berkurangnya panjang interval keyakinan (Schefler,

1979).

Dalam membuat interval keyakinan taksiran parameter, salah satu cara

yang dapat ditempuh adalah dengan bantuan besaran pivotal

) ; , ,

( 1

X Xn

Q  , di mana besaran ini mempunyai distribusi yang tidak

bergantung pada parameter  (Mood,1974).

Sebagai contoh , misalkan x1,,xnsample acak dari f(x;)0,9(x) maka

x adalah besaran pivotal karena

x ~ (0,9 )

n

N , demikian juga

n

x 3

) ( 

adalah besaran pivotal karena

berdistribusi N(0,1). Di lain pihak X bukan besaran pivotal karena berdistribusi

) , 0 ( 9 2n

N yang masih bergantung pada  .

2. PEMBAHASAN

Jika diketahui x1,,xn sample acak dari N(,2) dengan 2tidak

diketahui . Selanjutnya Q (X1,,Xn;), kuantitas pivotal dan mempunyai

fungsi kepadatan probabilitas, maka untuk suatu 0 1 yang ditentukan ,dapat

ditemukan q1dan q2 yang bergantung pada  sedemikian hingga 

 

 )

(q1 Q q2

P .

Jika dari setiap nilai sampel x1,,xn memungkinkan untuk mendapatkan

2 1

1 (X , ,X ; ) q

q   n   , bila dan hanya bila

) , , ( ) ( ) , ,

( 1 2 1

1 X Xn t X Xn

t      untuk suatu fungsi t1 dan t2 ( yang tidak

bergantung pada) , maka (T1,T2)adalah selang kepercayaan 100%untuk

) (

 . Dimana Titi(X1,,Xn),i1,2,3,(Mood,1974)

Berkenaan dengan ini ada tiga hal yang perlu di perhatikan :

(3)

Kedua, untuk sembarang 0 1 yang ditetapkan, terdapat banyak kemungkinan pasangan bilangan q1dan q2 yang dapat dipilih sehingga

  

 )

(q1 Q q2

P .

Gambar 1.

Pasangan yang berbeda dari q1dan q2 menghasilkan t1 dan t2 yang berbeda

pula. Sehingga sebaiknya dipilih pasangan q1dan q2yang membuat pasangan t1

dan t2 tertutup satu sama lain secara bersama.

Untuk lebih jelasnya jika t2(X1,,Xn)t1(X1,,Xn) menyatakan panjang

interval kepercayaan yang tidak acak , maka dipilih pasangan q1dan q2 yang

membuat panjang interval menjadi minimal. Atau jika panjang interval

kepercayaan bersifat acak maka dipilih pasangan q1dan q2 yang membuat rataan

hitung dari panjang interval menjadi terkecil.

Ketiga, secara esensial bentuk metode kuantitas pivotal adalah bahwa ketidaksamaan q1 (X1,,Xn;)q2 dapat ditulis kembali atau dapat

diinversikan atau di ”pivot” sebagai t1(X1,,Xn)()t2(X1,,Xn) untuk

sembarang nilai sample x1,,xn yang diperoleh. Pernyataan terakhir ini

mengindikasikan bahwa “kuantitas pivotal” dapat saja tidak bermanfaat secara

(4)

Sebagai gambaran :

Misalkan x1,,xn sample acak dari f(x;)0,1(x), untuk mengestimasi

 

( ) , ( , , ; ) ~ (0,1) 1

1 N

X X

X Q

n n

 

  

  sehingga merupakan besaran

pivotal fQ(q)(q).

Untuk  yang ditetapkan ada q1dan q2 sedemikian sehingga 

 

 )

(q1 Q q2

P .

Gambar 2.

selanjutnya :

n n

n

q X q

X q

X

q 1

1 1

2 2

1

1      

  

sehingga :

Xq2 1n ;Xq1 1n

adalah suatu interval keyakinan 100%untuk  .

Panjang interval ini adalah

X q n X q n

q q

1n 1 2 1

2 1

1 ) ( )

(     

Sehingga panjang dapat dibuat menjadi minimal dengan memilih q1 dan q2

sehingga q2-q1 menjadi minimal dibawah batasan syarat :

) (q -) q ( )

( 1  2  21P q Q q

Selanjutnya dinyatakan bahwa q2-q1menjadi minimum jika q1= -q2. (Sumargo,

(5)

2.1 EXISTENSI BESARAN PIVOTAL

Apakah besaran pivotal senantiasa ada untuk setiap kasus?

Jika x1,,xn sample acak dari f(;

), yang berkorespondensi dengan fungsi distribusi kumulatif F(x;)yang kontinu pada X maka dengan transformasi

integral probabilitas, F(x;)mempunyai distribusi uniform pada interval (0,1).

Jadi logF(x;) mempunyai eI(0,1)(u) karena

logF(Xi;)

 

PlogF(Xi;)

P

= P

F(Xi;)e

e , u0

Akhirnya 

logF(Xi;) mempunyai sebuah distribusi gamma dengan

parameter n dimana :

 adalah besaran pivotal.

Hasil ini menunjukkan bahwa pada sembarang waktu dimana sample dari suatu

populasi mempunyai fungsi distribusi kumulatif kontinu maka besaran pivotal

senantiasa ada.

Tetapi ini tidak memberi jaminan apakah besaran pivotal ini berguna bagi

(6)

2.2 JAMINAN DAPAT DIGUNAKANNYA BESARAN PIVOTAL

Selanjutnya jika F(x;)monoton dalam  untuk setiap X maka

n

i

i

X F 1

) ;

(  juga monoton dalam  untuk setiap x1,,xn dan dengan sifat

kemonotonan ini memungkinkan untuk mendapatkan interval keyakinan bagi .

.

t1(x1,,xn) t2(x1,,xn)

Gambar : 3

Dapat dilihat bahwa ( ; ) 2 1

1 

 

q X

F q

n

i

it1(x1,,xn)<  < t2(x1,,xn)

dimana t1 dan t2 fungsi yang tidak bergantung pada .

2.3 INTERVAL KEYAKINAN UNTUK RATA-RATA PADA DISTRIBUSI NORMAL

Jika diketahui x1,,xn sample acak dari N(,2) dengan 2tidak

diketahui. Dalam kasus ini  (,)

Dan (). Sedangkan kuantitas pivotal yang kita perlukan adalah

) 1 , 0 ( ~ )

; , ,

( 1 N

n X X

X

Q n

  

  

 

n

i

i

X F 1

) ; (  q2

(7)

Tetapi { 1 q2}

besaran pivotal yang hanya bergantung  saja. Seperti diketahui bersama bahwa

n s X 

berdistribusi student dengan derajad kebebasan n-1

Sehingga n s X 

mempunyai densitas yang independen terhadap  dan  ,

maka juga merupakan besaran pivotal.

Sehingga sekarang diperoleh

Panjang interval kepercayaan adalah

n

dinyatakan dalam :

Peminimalan fungsi

(8)

dimana fT(t)adalah densitas distribusi t dengan derajad kebebasan n-1.

meminimalkan L diperlukan syarat 0 1

dq

dL

sehingga diperoleh

0

Kalau diperhatikan rumusan interval kepercayaan di atas bertalian dengan akar

dari n berarti ada keuntungan yang menurun dalam usaha terus memperbesar

ukuran sampel (Schefler, 1979). Untuk menjelaskan ini andaikan ingin ditaksir

rataan suatu populasi dengan kepercayaan 95 %. Untuk ini diambil tiga sampel,

berturut-turut sebesar n = 100, 1000 dan 10.000. Misalkan setiap sampel

menghasilkan rataan sebesar 50 dengan simpangan baku 10. Jika dihitung selang

kepercayaan 95 % untuk masing-masing sampel itu diperoleh :

)

Jika diperhatikan ketiga taksiran memang memberikan taksiran yang lebih

seksama .Misal peningkatan sampel dari 100 menjadi 1000 menghasilkan taksiran

yang lebih pendek 2,66 selanjutnya peningkatan sampel menjadi dari 1000

menjadi 10.000 memperpendek taksiran 0,86 saja. Di sini perlu dipertanyakan

apakah peningkatan keseksamaan ini ada keuntungannya dibanding pengelolaan

(9)

3. KESIMPULAN

Pada berbagai penelitian ukuran sampel yang makin besar justru

menimbulkan banyak beban baik dari segi biaya, pengelolaan sampel yang

membutuhkan banyak tenaga dan ketidak- telitian dalam pengamatan yang

menjadi sumber bias yang justru akan menyesatkan kesimpulan. Sebaliknya pada

setiap ukuran sampel yang diambil , interval taksiran parameter dengan koefisien

kepercayaan yang ditetapkan dapat dibuat minimal. Interval kepercayaan sendiri

dapat dibuat dengan bantuan besaran pivotal yang dijamin ada pada berbagai

kasus asalkan x1,,xn sample acak dari f(;

), yang berkorespondensi dengan fungsi distribusi kumulatif F(x;)yang kontinu pada X dan besaran

pivotal ini dapat digunakan untuk menyusun interval kepercayaan taksiran jika

) ; (x

F monoton dalam  untuk setiap X. Jadi dalam meningkatkan kualitas

penelitian disarankan untuk berkonsentrasi pada setiap sampel yang diperoleh dan

usaha menambah ukuran sampel perlu dipertimbangkan dengan efisiensi waktu,

beaya, tenaga dan tujuan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mood, Alexander M, Introduction to The Theory of Statistics, Third Edition,

Mc-Graw Hill, 1974.

2. Nasution S, Metode Research, PT. Bumi Aksara, 2001.

3. Schefler, William C, Statistics for the Biological Sciences, Second edition,

Addison - Wesley Publishing Company, 1979.

4. Sumargo Chr H, Pendahuluan Teori Kemunngkinan dan Statistika, ITB,

Referensi

Dokumen terkait

1 Untuk mengatasi krisis bangsa / diantaranya krisisi moral / diperlukan suatu cara atau ajaran untuk mangatasi hal tersebut // sufisme yang merupakan ajaran

[r]

Persentase bertunas dan bobot kering akar tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan tanam umur 6 bulan sedangkan panjang tanaman, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan

2004., ”BUKU PANDUAN PRAKTIKUM BAHAN BANGUNAN” , Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro,

1 Letter-day saint charities sebuah lembaga kemanusian yang diseponsori oleh gereja yesus kristus dari orang-orang suci Zaman Akhir / terlibat secara aktif dalam kegiatan bantuan

These factors generally include climatic conditions consisting air temperature and humidity, wind speed, solar radiation, evaporation, radiation wavelength, back

Tanaman tebu dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH 6 ‐ 7,5, akan tetapi masih toleran pada pH 4,5-8,5. Pada pH yang

Pengaruh Aplikasi Hormon IBA (Indole Butyric Acid) dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tanaman Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Kultur