• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1009161 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1009161 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

SubDaerah Aliran Sungai (Sub DAS) Cisangkuy merupakan bagian dari

Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum hulu yang terletak di Kabupaten

Bandung, Sub DAS ini mempunyai luas 34.159 hektar dengan debit air baku

1600 liter/detik yang merupakan salah satu penyangga utama pemenuhan air

baku di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Selain itu, Sub DAS ini

menjadi sumber listrik untuk Kota Bandung dan sekitarnya melalui PLTA

Cikalong, PLTA Lamajan dan PLTA Pangalengan (Bappenas, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 oleh

Risdiyanto dkk., diketahui bahwa dalam kurun waktu tahun 1991-2008 Sub

DAS Cisangkuy mengalami perubahan penggunaan lahan yang signifikan

terutama luas lahan berhutan, pemukiman, dan semak belukar. Berikut

disajikan secara rinci dalam Tabel 1.1

Tabel 1.1 Perubahan Penggunaan Lahan Sub DAS Cisangkuy Tahun 1990-2008

3 Pemukiman/terbangun 1283.7 3482.0 2198.3 171.2

4 Sawah Irigasi 2736.4 2171.1 565.3 -20.7

(2)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat penurunan luas lahan paling tinggi

terjadi pada hutan sebesar -3036.3 ha (-34.8%) dari total luas pada tahun 1990,

selanjutnya sawah irigasi sebesar -565.3 ha (-20.7%), sawah tadah hujan

sebesar –206.5 ha (-10.2%), dan tegalan/ladang sebesar -837.1 ha (17.5%) .

Luas lahan hutan, sawah irigasi, sawah tadah hujan, dan tegalan/ladang

mengalami penurunan, sedangkan kebun/perkebunan, pemukiman, semak

belukar, tegalan/ladang bersemak dan tubuh air mengalami penambahan luas.

Penurunan luas hutan, sawah irigasi, sawah tadah hujan, dan tegalan/ladang

diatas berimplikasi pada kenaikan luas penggunaan lainnya. Kenaikan luas

tertingi yaitu pemukiman 2198.3 ha (171.2%), kemudian semak belukar 1648

ha (148.9%), tegalan/ladang bersemak 576.7 ha (17.1%), tubuh air sebesar

99.3 ha (33.3%), dan kebun/perkebunan sebesar 123.6 ha (3.6%).

Pola perubahan penggunaan lahan bervegetasi di Sub DAS Cisangkuy

merupakan suatu dinamika perubahan yang saling mempengaruhi.

Berdasarkan pola perubahan penggunaan lahan tersebut dapat diketahui jika di

suatu lokasi terjadi penurunan kerapatan vegetasi maka di lokasi lain terjadi

penambahan. Kerapatan vegetasi ini berpengaruh terhadap keseimbangan

neraca air suatu DAS. Lahan berhutan akan menghasilkan jumlah limpasan

permukaan yang lebih rendah serta mempunyai tingkat infiltrasi yang lebih

tinggi dibandingkan jenis tutupan lahan yang lain. ( Risdiyanto dkk., 2009)

Perubahan penggunaan lahan yang sangat signifikan khususnya hutan,

semak belukar, dan sawah menyebabkan Sub DAS Cisangkuy berada dalam

kondisi kritis yang ditunjukan dengan tingkat erosi, fluktuasi debit dan tingkat

sedimentasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sarmaningsih (2007, hlm. 8)

bahwa

Erosi cekungan Bandung khususnya Sub DAS Cisangkuy mencapai 163 ton/ha/tahun. Demikian pula sedimentasi yang ditunjukkan dengan laju sedimentasi Waduk Saguling yang mencapai 3,02 - 4,32 juta m3 / tahun. Kondisi Sub DAS ini pun berada dalam kondisi kritis ditunjukkan dengan fluktuasi debit maksimum dan minimum berkisar antara 49 - 394 m3/detik.

Akibatnya daerah hilir Sub DAS Cisangkuy yaitu Kecamatan Dayeuh Kolot

(3)

Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Sub DAS Cisangkuy

khususnya hutan, semak belukar, dan sawah mengindikasikan kebutuhan akan

sumberdaya alam khususnya lahan semakin besar seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk. Pada Tahun 2013 BPS Kabupaten Bandung

mencatat jumlah penduduk Kecamatan Pangalengan mencapai 144.178 jiwa

dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 2,89%. Pertumbuhan

penduduk di perdesaan mengakibatkan penurunan rasio lahan terhadap

penduduk karena sebagian besar penduduk di perdesaan tetap bekerja sebagai

petani. Penurunan rasio tersebut berdampak pada penurunan rata-rata luas

lahan pertanian per petani. Hal ini terbukti dari rata-rata luas kepemilikan

lahan pertanian kurang dari 0,25 hektar per keluarga petani (BPS Kabupaten

Bandung, 2013). Walapun produksi pertanian persatuan luas dapat dinaikan,

namun luas lahan pertanian tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan hidup

petani dan keluarganya. Akibat kebutuhan terhadap lahan pertanian yang terus

meningkat sementara lahan yang tersedia tidak lagi mampu untuk memenuhi

kebutuhan penduduk, cepat atau lambat kemampuan suatu wilayah untuk

mendukung kehidupan (daya dukung lingkungan) akan melebihi ambang

batas. Pada akhirnya mucul dorongan petani untuk memperluas lahan

garapannya atau mungkin mencari lapangan pekerjaan lain dan keluar dari

lapangan kerja pertanian. Istilah ini yang kemudian dikenal dengan tekanan

penduduk.

Masalah-masalah yang akan mungkin timbul akibat tekanan penduduk

yang tinggi perlu mendapat perhatian serius. Soemarwoto (1989, hlm.13)

memaparkan bahwa “tekanan penduduk terhadap lahan ini, mendesak petani

untuk menggarap lahan marjinal, antara lain tanah miring di tepi sungai dan

di lereng bukit dan gunung yang curam, serta meyerobot lahan hutan.”

Apabila hal ini terus dibiarkan, maka keadaan hutan di Sub DAS Cisangkuy

akan semakin terancam. Hutan yang seharusnya dijaga kelestariaanya karena

mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan terutama untuk

menjaga kesimbangan suatu DAS akan dirambah dan dijadikan lahan garapan

(4)

akan dijadikan lahan garpan baru. Apabila hal ini terjadi, maka persoalan

lingkungan seperti banjir, longsor, kurangnya daerah resapan air, dan

pendangkalan sungai akan terjadi. Masalah lain yang mungkin timbul akibat

tekanan penduduk yang tinggi adalah kemiskinan penduduk perdesaan.

Langkanya sumber pendapatan non pertanian serta desakan kebutuhan

ekonomi memungkinkan penduduk perdesaan bermigrasi ke kota untuk

mengadu nasib. Migrasi besar-besaran dari desa ke kota tentunya akan

menimbulkan juga masalah baru diperkotaan.

Mengingat pentingnya masalah tekanan penduduk serta besarnya dampak

yang mungkin terjadi terutama terhadap kerusakan hutan, maka peneliti

merasa perlu untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengukur besarnya

tekanan penduduk sehingga kita biasa menyelamatkan hutan yang sekarang

kondisinya sudah terancam. Untuk mengangkat permasalahan tersebut di atas,

maka penulis menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul “Tekanan

Penduduk di Sekitar Kawasan Hutan Sub Daerah Aliran Sungai

Cisangkuy Hulu Kabupaten Bandung”

B. Identifikasi Masalah

Berdasararkan latar belakang masalah yang diuraikan, peneliti telah

memfokuskan permasalahan yang akan dikaji serta merumuskan berbagai

permasalahan penelitian yang akan dilakukan. Masyarakat sekitar kawsan

hutan yang berinteraksi dengan hutan merupakan objek penelitian ini.

Sementara itu, fokus penelitian ini adalah tekanan penduduk di sekitar

kawasan hutan Sub DAS Cisangkuy hulu, baik itu indeks tekanan

penduduknya maupun implikasinya terhadap interaksi masyarakat sekitar

kawasan hutan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Memperhatikan kondisi serta perkembangan berbagai masalah yang ada di

(5)

mungkin ditimbulkan terutama terhadap kerusakan hutan, maka berdasarkan

latar belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar Indeks Tekanan Penduduk (ITP) terhadap lahan di

sekitar kawasan hutan Sub DAS Cisangkuy hulu?

2. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan

hutan Sub DAS Cisangkuy hulu?

3. Bagaimana interkasi masyarakat sekitar kawasan hutan dengan

hutan di Sub DAS Cisangkuy hulu?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini antara lain:

1. Mengukur Indeks Tekanan Penduduk (ITP) terhadap lahan di

sekitar kawasan hutan Sub DAS Cisangkuy hulu.

2. Mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar

kawasan hutan Sub DAS Cisangkuy hulu.

3. Mendeskripsikan bentuk interkasi masyarakat sekitar hutan dengan

hutan di Sub DAS Cisangkuy hulu.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

kajian bidang ilmu geografi terutama masalah kependudukan.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan

referensi dan gambaran umum mengenai masalah tekanan

penduduk di sekitar kawasan hutan.

3. Dari segi kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan

rekomendasi bagi lembaga/instansi terkait guna menentukan

(6)

pengelolaan kebijakan DAS, dan upaya-upaya pencegahan dampak

tekanan penduduk.

4. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pendorong bagi

masyarakat agar lebih sadar dan peduli akan pentingnya sumber

daya alam sehingga masyarakat tidak hanya mengeksploitasi tetapi

juga ikut mengkonservasi dan merehabilitasi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujan penelitian, manfaat penelitian

serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Memaparkan kajian putaka yang berisi teori yang sedang dikaji terkait

permasalahan yang dibahas, meliputi masalah kependudukan di Indonesia,

tekanan penduduk, kehutanan di Indonesia, dan aspek hubungan manusia

dengan hutan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses atau

kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Bab ini memaparkan mengenai

lokasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, populasi sampel,

definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan

analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV merupakan hasil dan pembahasan yang terdiri atas pengolahan

dan analisis data untuk menghasilkan temuan mengenai kondisi geografis Sub

DAS Cisangkuy hulu baik dari segi fisik maupun sosial, indeks tekanan

(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V berisi tentang penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil

Gambar

Tabel 1.1 Perubahan Penggunaan Lahan Sub DAS Cisangkuy Tahun 1990-2008

Referensi

Dokumen terkait

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengalami penurunan yang ekstrim pada tahun 2017, sehingga mendapatkan predikat CCC dengan skor sebesar 35,36 yang menunjukkan

Selama melaksanakan kegiatan Kerja Praktik pada PT. Takaful Keluarga Asuransi Jiwa Syariah Cabang Banda Aceh, penulis ditempatkan pada bagian administrasi. Selama

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung selama masa Pandemi Covid-19 kepada sivitas akademika

Kantong plastik digunakan untuk menampung limbah-limbah yang tergolong beraktivitas rendah dan memerlukan tempat yang agak besar misalnya kertas, kertas serap, kain

Ciphertext yang acak dengan pengujian Avalanche Effect yang sudah mencapai 62,5% sehingga algoritma ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam pengamanan data. Kata Kunci:

Class objectoutputstream adalah kelas yang digunakan untuk mengirimkan objek menjadi stream yang kemudian dapat dikirimkan ke file atau ke socket (jaringan)..

Dari hasil analisis indikator yang paling dominan, diketahui bahwa indikator tanggung yang terdiri dari tanggung jawab karyawan terhadap bidang pekerjaannya

Taufik Siraj dalam bukunya Pembelajaran Bahasa Arab MI mengungkapkan bahwa salah satu strategi pembelajaran berbicara adalah metode dialog berpasangan (Al-Hiwar