• Tidak ada hasil yang ditemukan

t pd 1007365 chpater5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t pd 1007365 chpater5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

96

Rima Rikmasari, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan Kemampuan Menulis Dongeng Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan menulis antara siswa di

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran think-alouds

dan kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa

di kelas eksperimen mengalami peningkatan kemampuan menulis

dongeng lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan hasil penelitian dengan gain di kelas eksperimen sebesar 4,7

dengan kemampuan menulis dilihat bahwa siswa bisa pemahaman isi

dongeng, dapat mengorganisasi teks, sudah dapat memilih kata yang

sesuai dengan konteks cerita/dongeng, dan tulisan sudah sesuai dengan

ejaan yang disempurnakan, sedangkan gain di kelas kontrol sebesar 0,52

dalam artian bahwa siswa di kelas control rata-rata masih kurang

memiliki keterampilan dalam memahami isi dongeng, mengorganisasi

teks juga masih belum cukup baik, beberapa pilihan kata yang tidak

sesuai dan juga ejaan yang masih kurang tepat dengan kata yang

dimaksud.

2. Perkembangan Metakognitif yang dialami siswa di kelas eksperimen

mengalami perkembangan lebih baik dibanding di kelas kontrol, hal ini

(2)

97

Rima Rikmasari, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan Kemampuan Menulis Dongeng Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pemilihan cerita, bagaimana alur ceritanya hingga pilihan kata yang

digunakan yang menjadikan cerita tersebut tergambar menarik, terlihat

adanya 3 unsur dalam menulis; pengetahuan (declarative knowledge),

membangun konsep (procedural knowledge), dan penerapan (conditional

knowledge) dalam sebuah karya, dapat menentukan bagaimana dongeng

di mulai, muncul konfliks hingga akhir dongeng. Untuk mendapatkan

data yang lebih akurat, penulis mengambil 6 sampel yang dapat mewakili

seluruh siswa. Sedangkan di kelas kontrol proses penulisan dongeng

lebih terlihat asal-asalan dan kurang matang sehingga hasil tulisan

akhirnya pun kurang menarik dan tidak berkembang.

3. Hasil wawancara dan angket yang dilakukan pada guru dan siswa

mengenai model pembelajaran think-alouds mendapat respon sangat baik

dan sesuai untuk membaca pemahaman, karena di sini siswa dilatih untuk

menginterpretasi pendapat sendiri mengenai suatu judul dongeng/cerita,

kemudian dilakukan diskusi kelompok berdasarkan dongeng yang ada

sehingga anak bisa memahami maksud penulis, selanjutnya siswa

diminta untuk menuliskan kembali dongeng yang difahaminya

berdasarkan bahasa yang mereka mengerti. Hal ini diharapkan siswa

memiliki kekayaan kosakata berbahasa, sehingga ketika diminta

menuliskan sebuah dongeng tidak hanya dongeng klasik (Malin

Kundang, Sangkuriang, Si Kancil, dll.) yang bisa diceritakan namun juga

(3)

98

Rima Rikmasari, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan Kemampuan Menulis Dongeng Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Saran

Berdasarkan temuan di lapangan, maka saran yang bisa peneliti

kemukakan adalah sebagai berikut;

1. Pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model

pembelajaran think-alouds dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan

Standar Kompetensi Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca

memindai, dan membaca cerita anak sangat tepat digunakan, dengan

model think-alouds ini siswa dapat berdiskusi dan bertukar pendapat

dengan siswa lain dalam kelompok selama pembelajaran berlangsung.

Namun semua ini kembali tergantung pada kemampuan itu sendiri, karena

diskusi akan berjalan dengan baik bila seluruh peserta pembelajaran dapat

menggungkapkan pendapatnya, namun jika tidak maka kelompok tersebut

hanya tergantung pada siswa pintar. Maka saran peneliti adalah dalam

menentukan peserta kelompok selalu sertakan minimal satu siswa pintar di

dalamnya, tapi hindari pula siswa pintar seleuruhnya dalam satu

kelompok, karena tidak akan menghasilkan hasil diskusi kelompok yang

baik karena ego siswa pintar biasanya lebih dari siswa biasa.

2. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan dongeng atau cerita,

hendaknya selalu diberikan guru salah satunya adalah sebagai sarana

penyampaian pesan tanpa ada kesan mengurui, namun efektif dalam

menanamkan nilai-nilai atau contoh baik dan buruk sehingga siswa

(4)

99

Rima Rikmasari, 2012

Pengaruh Model Pembelajaran Think-Alouds Terhadap Perkembangan Metakognitif Dan Kemampuan Menulis Dongeng Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

contoh/panutan dan sebaliknya. Bila penerapan nilai sudah dimiliki siswa,

maka pada akhirnya tidak perlu lagi adanya pendidikan karakter secara

khusus karena dengan dongeng siswa sudah dapat menentukan perbuatan

baik dan bisa ditiru atau perbuatan sebaliknya.

3. Penanaman rasa kepemilikan siswa hendaknya lebih diarahkan sekolah,

berdasarkan data yang ditemukan dan wawancara pada guru honorer

(bukan guru kelas), bahwa siswa merasa terlalu merasa ‘ini guru saya atau

itu guru sekolah itu’, dan lain sebagainya. Sehingga tidak memunculkan

rasa hormat kepada yang lebih tua, tetapi lebih karena dia adalah ‘guru

saya’. Dengan munculnya rasa ini, maka akan semakin berkelompok

(berkubu-kubu), yang pada akhirnya dapat menimbulkan konflik ketika

antara SD satu dengan SD lain, walaupun masih dalam satu gugus, karena

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga memicu timbulnya kesalahpahaman terhadap cara pakai dan makna penggunaan jilbab serta dasar hukum agama Islam tentang jilbab itu sendiri di kalangan muslimah sehingga

mendiskusikan serta mengevaluasi jalannya pelaksanaan tindakan dan hasil pengamatan atas pelaksanaan tindakan tersebut. Tahap ini dilakukan di akhir

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat fisika dan kimia tanah pada lahan karet yang menghasilkan dengan beberapa jenis vegetasi penutup tanah yang yang tumbuh di kebun

Fasilitas yang menonjol dari Dreamweaver MX dalam pembuatan situs yang dinamis adalah dalam penciptaan script client side seperti rollover image, animasi layer, hidden menu juga

Dalam mengatasi masalah antrian dan proses perhitungan terhadap antrian yang terjadi dibutuhkan model penyelesaian antrian yang tepat seperti pada model M/M/1/I/I pada saluran

Penerbit : Informatika Yuda, K, 2010, Implementasi Ultrasonik Level Detektor Pada Sistem Monitoring. Tangki Pendam

Dukungan lain yang dilakukan adalah memfasilitasi segala kebutuhan untuk mengembangkan bakat Sy dan tidak membeda-bedakan kemampuan anaknya dengan anak pada umumnya

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat depresi terbanyak pada penderita HIV/AIDS di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada tahun 2013 adalah depresi sedang dan