BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya, Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
bersifat konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar
tingkatan dan/ atau susunan pemerintahan yaitu semua urusan
pemerintahan di luar urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan pemerintah, yang diselenggarakan bersama oleh
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/ Kota. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan
1. Program Dan Kegiatan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Kepada Masyarakat, pada pasal 3 ayat (2) urusan wajib yang
diselenggarakan Pemerintah Daerah meliputi :
a. Urusan Pendidikan;
b. Urusan Kesehatan;
c. Urusan Lingkungan Hidup;
d. Urusan Pekerjaan Umum;
e. Urusan Penataan Ruang;
f. Urusan Perencanaan Pembangunan;
g. Urusan Perumahan;
h. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga;
i. Urusan Penanaman Modal;
j. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
k. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil;
l. Urusan Ketenagakerjaan;
m. Urusan Ketahanan Pangan;
n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak;
o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
p. Urusan Perhubungan;
q. Urusan Komunikasi dan Informatika
r. Urusan Pertanahan
t. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaiaan dan Persandian;
u. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
v. Urusan Sosial
w. Urusan Kebudayaan
x. Urusan Statistik
y. Urusan Kearsipan; dan
z. Urusan Perpustakaan.
Pelaksanaan urusan wajib tersebut diimplementasikan
dalam program dan kegiatan tahun 2011 dengan jumlah
keseluruhan program urusan wajib yang dilaksanakan pada
Tahun Anggaran 2011 sebanyak 132 program.
2. Realisasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Anggaran tahun 2011 yang dialokasikan untuk
membiayai kegiatan dan program urusan wajib adalah sebesar
Rp.1.087.064.750.847,68 dengan realisasi sebesar
Rp.1.031.398.257.494,00 atau sebesar 94,88 %. Dari 26
urusan wajib yang dilaksanakan, urusan Pendidikan menyerap
anggaran yang paling tinggi yaitu sebesar
3. Permasalahan Dan Solusi
Dalam upaya menyelenggarakan urusan wajib tersebut,
pada pelaksanaannya ditemukan beberapa permasalahan
antara lain :
1) Penghematan anggaran
2) Tenggang waktu disahkannya PAPBD tidak
memungkinkan proses lelang
3) SKPD masih belum tertib dalam melaporkan program/
kegiatannya
4) Kelebihan biaya lembur
5) Perjalanan dinas terbatas sesuai Juknis
6) Anggaran kegiatan tidak dapat terserap seluruhnya
karena keterbatasan waktu
7) Adanya kelebihan biaya lelang/ kontrak
8) Banyaknya peralatan yang rusak
9) Tidak dilaporkannya peristiwa kematian
10) Keterbatasan anggaran
11) Pelaporan data penduduk dari kecamatan sering
mengalami keterlambatan
12) Adanya data penduduk ganda
13) Belum terlayaninya bagi masyarakat yang memerlukan
14) Belum semua anak di kabupaten ngawi memiliki akta
kelahirannya sehingga ada kelahiran baru yang belum
tercatat di catatan sipil
15) Penyebaran penduduk tidak merata
16) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kegunaan dan
fungsi akta catatan sipil
17) Tenaga yang menangani kurang memahami pentingnya
registrasi kependudukan
18) Kurangnya etos kerja bagi petugas registrasi
19) Banyaknya masyarakat ngawi yang merantau
20) Adanya perubahan Peraturan Gubernur tentang DBHCHT
21) Belum adanya kesepakatan harga ganti rugi tanah dan
bangunan untuk fasilitas umum
22) Desa terlambat dalam menyampaikan proposal ADD
23) Desa terlambat dalam menyampaikan proposal APBDes
24) Banyaknya desa yang belum tertib administrasi
25) Desa kurang memahami mekanisme penyelenggaraan
pelaksanaan pemilihan kepala desa dan perangkat desa
Dari permasalahan-permasalahan tersebut, Pemerintah
Kabupaten Ngawi telah mengambil langkah-langkah solusi
sebagai berkut :
2) Kegiatan yang belum dilaksanakan/ terserap dialokasikan
kembali pada Tahun Anggaran 2012
3) SKPD harus lebih tertib dalam melaporkan pelaksanaan
program/ kegiatan
4) Agar dapatnya ditambah anggaran untuk mengganti
peralatan yang rusak
5) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
petugas operator di kecamatan
6) Penertiban laporan penduduk dari Kecamatan
7) Petugas pelayanan akta capil turun ke kecamatan untuk
mengadakan layanan bagi masyarakat yang
memerlukannya
8) Melakukan koordinasi dengan dinas terkait agar ikut
mensosialisasikan supaya anak mempunyai akta
kelahiran sehingga anak tercatat kelahirannya
9) Perencanaan pembangunan yang memperhatikan
penyebaran penduduk
10) Dilaksanakannya sosialisasi dan pembinaan secara terus
menerus
11) Diadakan pembinaan bagi petugas yang menangani
registrasi kependudukan di Desa
13) Pemerintah Kabupaten Ngawi mengadakan pelatihan/
diklat tentang Administrasi Pemerintahan Desa,
Pembuatan APBDes, dll.
Selengkapnya mengenai program dan kegiatan urusan
wajib, realisasi serta permasalahan-permasalahannnya dapat dilihat