• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengolahan limbah karet 20140328 0001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pengolahan limbah karet 20140328 0001"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ffi

SINTESA

Nomor l,Volume

L8,

SePtembet20ll

JURUSAN

TEKNIK

KIMTA

FAKULTASTEKNIK

UNTVERSITAS

SRIWUAYA

(2)

rssN

0853-0963

JURNAL

SINTESA

KEMIKA

Diterbitkan

oleh Jurusan

Teknik

Kimia,

Fakultas

Teknik

Universitas

Sriwijaya

No.1,

Volume

18,

September

2011

Pengaruh

Konsentrasi Asam Sulfat

dan

Waktu

pada Proses

Hidrolisis

serta

Berat

Ragi

: rda

Proses

Fermentasi

terhadap

Kadar

Etanol yang dihasilkan dari Serbuk

Kayu

:!eh

:

Fitri

Hadiah,

Tifani Fraziska, Christina

paritts

...

Pembuatan

Asam Oksalat dari

Kulit

Pisang

Lilin

dengan

Proses

Oksidasi Asam

Nitrat

-

lalt :

Ir

Pandlia Coniwanti,

MT

Zulfika4

Innct

Handayani

Studi

Pencairan Batubara Peringkat Reirdah

dengan proses

Intproved

BCL

Pengolahan

Umbah

Cair Industri Gula

dengan

Menggunakan

BioreaktorAnaerob Membran

:!eh:

Rahmqyetty

?engaruh Jenis Pelarut,

Siklus Ekstraksi

dan

volume pelarut

pada

Ekstrasi

\finyak

Brli Coklat

:lelt

:

Panilia

Coniwartti, Olivia

MarethaArvan,

Widya

pcttricia

"'Pengaruh

Penggunaan Membran

Keramik

Berbasis

Zeolit,Silika

dan

Karbon

Aktif

::rhadap

Gas

CO

dan

CO.pada

Gas

Buang

Kendat.aan

Bermotor,,

lelt

:

fu[.

Hatta

Dalilart,

Laili

Handayani, Eko Setiotto

?en gol ahan

Limbah Karet Menggunakan Teknologi Membran

Sinteti

s

polimer

'lelt:

M.

HattctDcthlan

...

,

paya

Mengurangi Dampak Limbah Cair

Pada

pabrik

pulp

-\

lenggunakan

Membran

Sintetis

-

leh :

M, Hatta

Dahlcut

6

I6

26

3l

38

46

52

(3)

SUSTJNAN

PERSONALIA EDITOR JURNAL "SINTESA KEMIK.A,''

JURUSAN

TEKNIK

KIMIA

FT

UNSRI

PenanggungJawab

Redaktur

Editor

Sekretariat

iesain

Grafis

&

Fotografer

:

Ketua

Jurusan

Teknik

Kimia

:

Ketua

:

Dr. Ir. H.

M.

HattaDahlan,

M.Eng

Wakil

Ketua

:

Dr.

Ir.

Hj.

SusilaArita,

DEA

:

l.

Prof.

Dr.Ir.

H.

MuhammadSaid,

M.Sc. (LJNSRI)

2.Dr.h.Hj.

Tri

KumiaDewi,

M.Sc.

(tiNSRI)

3.

Dr. Ir.

SubriyerNasir, MS

(UNSRI)

4.

Dr. Ir. Rochmadi, SU

ruGM)

5.

Prof.

Dr.Ir.

Wahyudi B,

SU(UGM)

6.

Prof. Dr. Ir.

SuryoPurwono

(UGM)

7.

Prof. Dr. Ir.

Sugeng

Winardi,

M.Eng (ITS)

8.

Prof. Dr. Ir.

Nonot

Soewarno,

M.Eng

(ITS)

9.

Dr.

Ir.

Asep Handaya Saputra,

M.Eng

(JI)

10.Ir. Siswanto

(PT.

Tanjung

EnimI-estari)

: 1.Ir.

H.AzharyH.

Surest,

MS

2.Ir.

Hj.

Siti

Miskah

3.

DavidBahrin,

ST.

MT

4.LiaCundari,

ST.

MT

5.Asyeni

Miftahul

J., ST.

MT

6.Tuti

Indah Sari,

ST.

MT

T.RizkyArliani

S.Indrawati, SH

:

l'. Ir.

Tamzil

Aziz,

MPL

2.

Budi

Santoso,

ST.

MT

3.Ardiansyah

4.

Agusyanda Sihona

5.IndraWijaya,

ST

(Ssss\rsrk

Sekretaris Redaksi

Jurusan

Teknik Kimia, Fakultas

teknik

Universitas Sriwijaya,

Jalan Raya

Palembang- Indralaya km

32

OI Sumsel (kampus Indralaya)

Jal an

R.soeprapto

@

ukit Besar

)

Palembang

30 1

39

(Kamp,us

Palembang)

Tlel. 07 t

I

5 SO3O3,

f

ax.

07 1 1 5

80303, email:

halogenated@

hotmail'com

il*l

Sirfo-

Uamiba

-tudl-Lr^f-rcl-r^-r'-id'

(4)

Kata

Pengantar

Dengan mengucapkan

puji

dan

syukur

kehadiratAllah Swt,

kami mengucapkan

terima kasih kepada pembaca dan semna

pihak

yang telah

menyambut

penerbitan

jurnal ini,

banyak

usaha

yang

dijalankan

nanrun dalamketerbatasan waktu

kami

berusaha

agarjumal

ini

terbit

sesuai

dengan

waktu yang ditetapkan.

ucapan terima

kasih kepada

para

penutis yang

telah

mengirimlrur

jurna6ya

dan

kepada para editor yang telah membantu rnensortir

agar

penampilan

jurnal

irir"ul,

padat

efisien

dan

berbobot.

'

r---Kami

berharap

agarjurnal

ini

bisa

beftambah baik lagi bila

ada saran

dan

kritikan

membangun

senantiasa

kami tunggu dari

para

pembaca sekalian.

Palembang,

septernb

er

ZOll

(5)

PENGOLAIIAN

LIMBAH

KARET

MENGGUNAKAN

TEKNOLOGI

MEMBRAN

SINIETIS POLIMER

M.

HattaDahlan

'

SafPengajarPadaJurusan

TeknikKimiaUnsri,

Jln.

Palembang-prabumulih,

Km 32IndralayaOI

A'D..l,HT]LUAN

Perkembangan

iptek akhir-akhir

ini

turut

-.i:racu

munculanya industri-industri baru yang sinergis

:c-Strn

upaya pemenuhan kehidupan yang seimbang,

..:--i

dan selaras. Adapun dampak positif yang didapat :-r-: Dertumbuhan i ndustr.i tersebut adalah berkurangnya

il{at

pengangguran

dan peningkatan

taraf

hidup

-:sl

arakat.

Akan

tetapi,

kekhawatiran akan dampak

-e_:::if

terhadap lingkungan

juga

perlu

diperhatikan.

-{,.nesia

sebagai salah satu negara agraris terbesar

di

:-:ra

didominasi

oleh

masyarakat

yang

hidup

dari

.-=r:Jr pertanian dan perkebunan.

Terlebih lagi,

sejak

:

:a

III

pemerintah

telah

mencanangkan program

-'::.--Dangunan

industri yang

menunjang

hasil_hasil

:,=: .nian dan perkebunan dimana industri karet menjadi

:J.

-r

satunya.

Karet rnerupakan salah satu hasil perkebunan

:-g

menyumbang devisa cukup besar bagi negara.

Di

-

-

;ihak,

tidak

dapat

dipungkiri

bahwa

limbah

yang

:

-.:silkan

mengganggu

lingkungan

dan

kesehatan

-

-.'''arakat. Dampak limbah yang utama adalah polusi

::

lan

buangan limbah. Untuk mengatasi hal tersebut,

-

::ruhkan

metode yang tepat dalam upaya pengolahan

--tah.

salah sarunya dengan menggunakan membran.

i

-i

dibandingkan dengan metode konvensional lainnya,

-::--de ini

dapat menghasilkan

air

dengan kualitss

-::i.

pengoperasian yang mudah, minim penggunaan

:.-::n

kimia dan

jumlah

sludge

(limpur)

yang sedikit.

,--_:gunaan membran sintetik, yang diperkenalkan oleh

:-.

pada tahun 1885, berkembang

secara pesat pada

:e-.:gai industri kimia. semi konduktor, pangan dan farmasi.

-.-- . <asi membran sintetik pun sudah cukup meluas antara

;..

:

pemurnian air, desalinasi, penjernihan

sari

buah,

--ixringan

darah, pemekatan larutan, pemisahan enzim

a-

rcs. destilasi, sensor glukosa dan lain-lain.

N:retAlam

Karet alam merupakan produk yang diperoleh

::-

pengolahan lateks

dari

pohon karet

Havea

j'-'liertsis.

Karet

adalah suatu

polimer dari

isoprena

r--

::am kimia dari polimer ini adalah cis.l-4 poliisoprena

:e

if,n

rumus umum (C.rHr),,.

-\:ret

Sintesis

Terbatasnya

produksi

karet alam

membuat

;..:;bun-rkann1,a

karet sintetis yang pertama kali dibuat

i

L'-rsia pada tahun 1901. pada awalnya, Kondakov

dan

N,Mariutsa memproduksi karet sintetis dari hidrokarbon

dengan

cara penyulingan. Karet

jenis

ini

memiliki

keunggulan tahan

panas

dan tahan

minyak.

Secara

umum, karet sinretis dapat digolongkan menjadi 3

jenis

berdasarkan penggunaannya :

l.

Karet untuk penggunaan umum (generht purpose)

2.

Karet

untuk penggunaan khusus (special ptirpose)

3. Karet stereo-regular

Proses Pengolahan

Karet Atam

'

Proses

pengolahan karet alam

secara

garis

besar dapat dibedakan atas dua

kelompok yaitu;

karet

cair

dan karet

kering. Karet kering

dipasarkan dalam

bentuk karet

blok,

sheet, crepe dan sebagainya. pada

proses karet cair, latek dari karet alam dipisahkan menjadi

lateks pekat dan lateks skim. Lateks pekat

terdiri

dari

60% karet kering sedangkan lateks skim tercliri atas 4-6

7o

karet kering.

Pemisahan

dilakukan

dengan

penambahan koagulan seperti ammonia, tawas, asam

semut dengan

dibantu sentrifugasi. Biasanya

tateks

pekat banyak digunakan dalam pembuatan bahan-bahan karet yang

tipis

dan bermutu tinggi

(Ati

Fasya,2000).

Lateks segar umumnya mempunyai kadar karet kering

sekitar 33 7o dan serum 67 %.Larutan serum dan zat-zat

terlarut didalamny a (67 %) mempunyai komposisi seperti

terlihatpadaTabel

l.

Tabel 1.

Komposisi Lateks

(

Sukla,

5.D.,

and

GN.

Pandey,

1979)

Komposisi

G

Hidrokarbonkffi

Abu

I

o,l

_o,z

Protein

I

t,O-

Z,O

Resin

I

Z,O

berchitol

I

O,S

s

T

r

t'l

d d

d n

Dalam proses karet

kering,

lateks

yang

didapatkan dari hasil sadapan pohon karet, dikumpulkan

untuk kemudian digumpalkan dengan penambahan asam atau garam tertentu. Karet berupa getah bongkahan dan

lembaran berwarnaputih yang kemudian diolah memnjadi

karet

remah

(Crumb Rubber)

berupa

produk

SIR

(Standard

Indonesian

Rubber)

melalui

sistem

penghancuran, pencician, pengeringan, peremahan dan

penguapan. Diagram

alir

pengolahan karet remah atau slab menjadi produk SIR dapat

dilihat

pada Gambar

l.

T

l

I

II

b

Tc

I I

(6)

Ganrbar

L

Diagrarn

Alir

Proses Pengolahan Lirrrbah

Linrbah

Cair lndustri Karet

Linrbah

cair

indr.rstri

karet yang dibuant

iangsung

ke

su.attt

telnpat

akan mengganggu

iin-qkununa sekitar dan rneniadi penyebab

tinrbulnya

polusi.Adapun polttsi yang

ditinlbtrlkan

dapat

ocrupa polusi

udara

(bau) dan polusi

air

apabila

kadar linrbah yang dibuang ke lirrgkungan

belum

rucrrrcrrulri standar

baku nruttt

lingkunan

yang telah

ditcntukan

(Tabel 2). Berbagai kotoran darr zat

kirnia

rc'perti atnnrouia dan

balrarr

kinria

lainnya

yang

tcrkanclung dalarn

linrbah

cair

dapat

nrerusak

kcst-'hatan

makhluk-

hidtrp

darr menimbr'rlkan

bau

r flrru

tidak

scdap.

,\gar air

timbah karet dapat dibuang

melalui

saluran

air

umum

tanpa tnembahayakan lirrgkungarr,

rrir lirnbah lrarus diolah terlebih dahultr. Prinsip

pcrrgolahtrrr

air

limbah

adalah nletnisahkan

partikel-nartikcl

berbahaya atau

tidak

dinginakan

dari air

atatr

nrcrruubahnya

ntcnjadi zal-zal

yang

dapat

dinrantaatkar.r.

-Diantaranya

yaitu

deugan tlrengontroI

dera.iat keasarnan. nrentrrutrkan kadar

COD

dan TSS drrri linrhali lersebtrt sehingga nretncntthi standar bakr'r

nrrrtu

lirtskungan

yarlg telah ditetapkan.

hbcl

2.

tlakir

N{Lrtu Linrbah Indrrstri Karet

Tu'krrokrui Mctttbratr daIanr PengoIahan Lirnbalr Karet

o

oo

oo

n

Membran merupakan suatu media berpori.

berbentuk

film

tipis

dan bersifat

semipermeabelyang

dapat

digunakan untuk

memisahkan

partikel

dengan

uku{an molekuler

dalam suatu sistem

larutan

atau

suspensi

(Mulder

M., l99l

).

Pada prinsipnya

teknologi

membran

meliputi

pemisahan antara pelarut

dengan zat

terlarut. Zat terlarut

yang tertahan oleh

permukaan membran disebut sebagai konsentrat

sedangkan pelarut yang

lolos

me_lalui membran

dinamakan permeat. Jenis gaya ptndorong

pada

proses pemisahan menggunakan membran

(Gambar

3)

adalah perbedaan tekanan

(DP),

perbedaan

konsentrasi

(DC),

perbedaan temperature

(DT),

dan perbedaan potensial

listrik

(DE).

Upslream(Fe

ed)

mcntbrcrn

Dou,nstrutttt

Qtermeal)

o

oo

o3

AP.AC,

AT,

AE

Driving

Forcc

Gambar 3. Proses Pemisahatr dengan Membra

M ETODOI.,OCI PENELITIAN

Proses Pernisahan

limbah

Cair

1.

Membran yang telah.iadi diletakkan dalam

hostin-t

yan-e

telah

drrancang sedemikian

rupa.

Limbah cair

amonia

yang

berada

dalanr

tangki

feed

dile'uvatkan pada permukaan

rrrenrbran men-ugunakan ponlpa sirkulasi.

Air

yang

melev..,ati

nrembran ditampung

diilam tangki air. Bila airsulit ntenembus

pori-pori irernbran nraka digtrnakan pontpa vakttnr

trntuk nrenyedot air.

Solid

tersuspeusi

yang telalr

terpisah dari

air

dan

berada pada perntukaan nrettthran

dialirkan

kerrrbali

ketangki

teed

menggunakan pompa

sirkulasi

untttk

mencegah reriadinya

tbuling.

Pada

proses

ini

aliran dilakukarr

secara

contitrLte.

HASILDAI{PEMBAHASAN

Hasilpengamatan disajikan dalam bentuk tabel

dan

grafik

yang mencakup pengaruh

variabel

yan-u

diamati, yaitu waktu

operasi terhadap

nilai

parameter

COD

dan TSS serta

pH

limbah

cair indutri

karet yang

telah

diolah. Berikut

ini

adalah data yang didapat dari

hasil pengamatan seperti terlihat pada tabel-tabel berikut

()

C

6

"oL-l-\

varve \ ./

4.

5.

l)aritrl eter

Latek Karet

Kaciar'

Maksintum

(ntg,',t)

Karet Bcntuk

Kerin-s

Kadar Max

(mg/11;

I]OD

COD

TSS

Anrrlonia Total

(NHr-N

)

N itoroge'n

Total(N)

pH

Dcbit

lirlbah

Maksirnunr

r00

250

100

l5

?.5

6-9

40

rrr't/ton

karet

60 200

100

5

l0

6-9

40

nrr/ton

karet

(7)

Waktu

(mnt) permeat

(ml)

Fluks (ml/cm2. s)

pH TSS (ppm) COD (mg/lt) o t5 -j0 45 60 0 r5

rs

5

3-5 44 ,7547 ,4867 ,3647 ,2868 0.4 o-4 04 04

5,7 L

6,73 '7,00 7,02

7,

l8

960 90 85,5 80 10 987,84 r48,96 109,76 78,40 47,04

Tabel3:

Runningl

PVakum=

l0cmHg

Tebal Membran = 0,6 mm

Thbel4.

Running2

PVakum=20cmHg

iebal

Membran = 0,6 mm

TabelS.Running3

PVakum=

l0cmHg

Tebal Membran=0,65 mm

Tabel 6.

Running

4

PVakum = 20 cmHg

Tqbal Membran = 0,65 mm

Dari

hasil penelitian yang kami

lakukan

diperoteh hasil yang menunjukkan adanya peningkatan

kualitas

air

yang berasal

dari

pengolahan

limbah

cair

inclr.rstri

karet

dengan proses

membranisasi

menggunakan mcmbran poliamide. Hal ini dapat

dilihat

dari penurunan kadar COD, TSS dan semakin netraln

harga pH yang didapatkan (dapat

dilihat

dari tabel pengamatan).

Hubungan Antara

Fluks

Membran

Terhadap

Operasi

Dari hasil perhitungan fluks yang kami

untuk

waktu operasi yang berbeda

didapatkanjum

'

fluks

yang semakin turun dengan bertambahnya

w

operasi. Hal ini

dapatdilihat

dari grafik dibawah

ini'

otox30ao9@'0 WoDe@

Gambar 4. Hubungan Lamanya Waktu Operasi Terhadap Fluks Membran Pada Ketebalan 0,6 mm

Dari

Gambar 4

terlihat

bahwa semakin lam

waktu

operasi maka

fluks

membran akan

semaki

menurun.

Untuk waktu

operasi 15

menit

fluL

membran adalah 1,7541

x

l0-a ml/cm2.det. Sedangka

untuk waktu operasi

masing-masing

30

menit'

1

menit

dan

60 menit didapatkan

harga

fluks

sebes

1,4867

x

l0'a ml/cm2.det, 1,347

x

l0-a ml/cm2'det

dl

1,2868

x

l0-a

ml/cm2.det

(untuk running

l)'

Untu

waktu operasi

l5

menit

fluks

membran adalah 2,921

x

I0-a

ml/cm2.det.

Sedangkan

untuk waktu

opera

masing-masing

30 menit, 45 menit dan 60

men

didapatkan harga

fluks

sebesar

2,6320

x

I0-a m

cm2.det,

2,6124 x

l0-a mlicm2.det dan

2'2223

x

l(

ml/cm2.det

(untuk running

2).

2 i d')

:

Z1 z 0,5 0

zo

40

60

\vnktn Qperasi (tnelUtl

Gambar

5.

Hubungan Lamanya Waktu Operasi Terhadap Fluks Membran Pada Ketebalan 0,65

Dari

Gambar 5

terlihat

bahwa semakin

waktu

operasi maka

fluks

membran

akan

l )J 4rJ I OJ ak tu

(rnnt) pe fmeat

(ml)

Fluks

(mlicm2 s)

pH TSS (ppm) COD

(mdlt)

0 l5 30 45 60 0 25 45 67 16 0

2,9244 rc4

2,6320 rc1

2,6t24

rc4

2,2223 rO4

5,71 6,99 7,02 7,08 7,12 960 86 83,5 79,5 70 987,84 r25,44

tol,92

62,72 39,2 Waktu (mnt) permeat (ml) Fluks (ml/cm2.s) pH TSS (ppm) COD (mg/lt) 0 t5 30 45 60 0 t8 3r 36 46 0

2. 1056 l0-1

1.8132 l0-1

1.4037 lo-4

t.3452 rc-|

5,7I 6.84 6.94 7.12 7.23 960 84 82,5 74 68,5 987,84 r33,28 t09,76 70,56 37,63 Waktu (mnt, perm eat (ml) Fluk (ml/cm S t.s) pH TSS (ppm) COD (mgiit) 0 l5 -30 4.5 60 0

l9

34 38 46 0

2,2226

rc-l

r,9886 rO'1

r,4817 104

1,3452rc-4

5Jl

7.00 7,08 7,r8 7,17 960 83,5

8l

72,5 68 987,84 148,96 109,16 78,40 47,O4

menurun.

Untuk waktu

operasi

l5

menit

(8)

membran adalah 2,1056

x

l0-a ml/cm2.det. Sedangkan

untuk waktu

operasi masing-masing

30 menit,

45

menit

dan

60 menit didapatkan

harga

fluks

sebesar

1,8 I 32

x

lOa ml/cm2.det, 1,4037

x

lO'a ml/cm2.det dan

1,3452

x

l0-a ml/cm2 . det

(untuk

running

3).

Untuk

waktu operasi 15 menit

fluks

membran adalah 2,2226

x

l0'a ml/cm2.det. Sedangkan

untuk waktu

operasi

masing-masing

30 menit, 45 menit dan 60 menit

didapatkan hargd

fluks

sebesar 1,9886

x

lO-a

ml/

cmr.dett 1,4817

x l0-aml/cm2.detdan

1,3452

x

l0{

ml/cm2.det

(untuk running

4).

Penurunan

fluks ini

disebabkan oleh semakin

lamanya

waktu

operasi

maka

jumlah partikel

yang

tertahan dipermukaan membran akan

semakin

besar.

Dimana

hal

tersebut akan menghambat partikel

tersuspensi

yang akan

melewati

membran

sehingga

waktu tempuh

suatu

partikel yang akan

melewati

meribran

pun akan semakin lama sehingga volume

permeate yang dihasilkan akan sbmakin sedikit

pertambahannya.

Hubungan Antara COD Terhadap Waktu Operasi

.

Dari data hasil pengamatan didapatkan bahwa

semakin lama waktu operasi persentase penurunan

nilai

COD

semakiu besar.

Hal

ini

dapat

rerlihat dari grafik

dibawah

ini.

Gambar 6. Hubungan Lamanya Waktu Operasi .Terhadap 7o Penurunan COD Pada Ketebalan

Membran 0.6 mm

Dari

Gambar

6

untuk

running

I

terlihat

bahwa pada saat

waktu operasi

l5

menit didapatkan

harga penurunan

COD

sebesar

84,927o,

sedangkan

untuk

waktu operasi 30 menit, 45 menit dan 60

menit

didapatkan persentase penulunan harga COD

sebesar 88,897c

:

92.06% dan 95.24%,. Untuk

running

2

Dari

gambar terlihat bahwa

pada

saat

waktu operasi

l5

menit

didapatkan

harga

penurunan

COD

sebesar

86,247o,

sedangkan

untuk

waktu operasi 30 menit; 45 menit dan 60 menit

didapatkan persentase penurunan harga COD

sebesar 89.683Vo : 93,65 7c dan 96,03 9o.

020406080

1\:ik nl Opera sr (meuit)

Gambar

7.

Hubungan Lamanya Waktu Operasi Terhadap 7o Penurunan COD Pada Ketebalan

Membran0,65 mm

'

Dari

Gambar 7 untuk running 3

terlihat

bahwa

pada saat

waktu

operasi

15

menit

didapatkan

harga

penurunan

COD

sebesar

86,519o,

sedangkan

untuk

waktu operasi 30 menit,45 menit dan 60 menit didapatkan

persentase penurunan harga

COD

sebesar

88,89%

;

92,869o daa 9 6 ZWo. Unwk running 4 sebagaimana terl i hat

pada

grafik

bahwa saat rvaktu operasi 15 menit

didapatkan

harga penurunan

COD

sebesar

84,92%

,

sedangka,r untuk waktu operasi 30

mcnit,45

menit dan

60 menit didapatkan persentase penurunan harga

COD

sebesar88,89 7o;92,06 % dan95,24 Vo.

Semakin lama waktu operasi didapatkan

penurunan

nilai

COD yang

semakin

besar.

Hal

ini

disebabkan

akibat

terbentuknya

fouling

dipermukaan

membran. Semakin besarnya j umlah fouling maka

jumlah

partikel

pengotor

yan!

tertahan dipermukaan membrah

akan semakin besar sehingga semakin lama waktu operasi

jumlah partikel

pengotor yang

teriku

permeate akan semakin kecil yang akan menyebabkan semakin besarnya

penurunan

nilai

COD

dengan semakin lamanya waktu

operasi.

A.

Hubungan Antara

pH

terhadap Waktu Operasi

nrtottf,trpeuffi (rnerft)

Gambar 8. Hubungan Lamanya OperasiTerhadap

pH

PddaKetebalan Membran 0,6 mm

Dari

Gambar 8 pada

running

I

terlihat

bahwa

semakin lama

waktu

operasi

terjadi kenaikan pH

(pH

yang didapatkan semakin

netral). Hubungan

tersebut

96

Qoa

9-L.

=

=90

=

&8s

ti6

84

j,25

1,2 ?,t 5 7.1 1

'a95

6,?5 5,1

i

I

!

,l

--r--Ruuuiug

l

(9)

dapat

kita lihat

pada

saat

awal operasi

pH

awal

iebesar 5,71.

Setelah proses pengolahan berjalan

selama

15

menit

terjadi

kenaikan pH menjadi

6,73.

Begitupun

pada saat

operasi berjalan selama

30

menit, 45 menit

dan

60 menit

terjadi

perubahan

pH

menjadi

7 ,00

;7,02

dan 7,18. pada

running

2

terlihat

bahwa

semakin

lama

waktu

operasi

terjadi

kenaikan

pH (pH

yang

didapatkan

semakin

n"trul;.

Hubungan

tersebut

dapat'kita lihat

pada saat

awal operasi pH

awal

sebesar

5,71.

Setelah proses pengolahan

berjalan selama

l5

menit

terjadi

kenaikan pH menjadi

6,99.

Begitupun

pada saat

operasi berjalan

selama

30

menit.'45

menit

dan

60

menit terjadi

perubahan

pH

menjadi

7,02;7,08

danT,12.

1A<

7 ,15

?,1

7;05 1/ 6,95 .

6,85

20. 'rrn*u,

f$., asi tme.6r?l

Gambar

9.

Hubungan Lamanya Operasi Terhadap pH

Pada Ketebalan Membran 0.65 mm

Dari

Gambar 9 Pada running 3 terlihat bahwa

semakin lama wakru operasi

terjadi

kenaikan pH

(pH

yang didapatkan semakin

netral).

Hubungan tersebut

dapat

kita

lihat

pada

saat awal operasi pH

awal

sebesar

5,71.

Setelah proses pengolahan berjalan

selama

l5

menit

terjadi

kenaikan pH menjadi 6,g4

.

Begitupun

pada saar

operasi berjalan selama

30

menit, 45 menit

dan

60 menit

terjadi

perubahan

pH

menjadi

6,94:7,12

dan7,23.

pada

running

4

terlihat

bahwa semakin lama

waktu

operasi

terjadi

kenaikan

pH (pH

yang

didapatkan

semakin nerral). Hubungan

tersebur

dapat

kita lihat

pada saat

awal operasi pH

awal

sebesar

5.71.

Setelah proses

pengolahan

berjalan selama

l5

menit

terjadi

kenaikan pH menjadi

7,00.

Begitupun

pada saat

operasi berjalan

selama

30 menit,

45

menit

dan

60

menit terjadi

perubahan

pH

menjadi 7,08 ;

7,18

dan 7

,Ij

.

.

Semakin lama waktu operasi pH permeat yang

didapatkan semakin netral.

Hal ini

disebabkan oleh

tertahannya

partikel

zat asam dipermukaan membran

yang

terkandung pada

limbah awal.

Semakin

lama

waktu

operasi

jumlah partikel

yang

tertahan

dipermukaan membran semakin besar

sehingga

partikel

asam

yang

mampu

melewati

membran akan

sedikit

sehingga

jumlah partikel

asam yang

terkandung didalam permeat semakin sedikit sehingga

!engan semakin lamanya wakru operasi maka pH yang

didapatkan akan semakin netral.

93

92,5

a a P

d1 ..

o

Pi c vl.

90,5.

0zo406080

Waktu C)perisl (rnel)it)

Gambar 10. Hubungan Antara Waktu Operasi

Terhadap 7o Penurunan TSS pada Ketebalan

Membran 0,6 mm

Pada Gambar

l0

terlihat

semakin lama

operasi

makaVo penur'unan TSS semakin besar.

running

I,

TSS awal sebesar 960

mg/l

setelah

pengolahan

berjalan

selama

t5

menit terlihat

I

% penurunan

TSS

sebesar

90;625 Vo

dan se

besar

ketika

operasi

berjalan

30

menit, 45 menit

60

menit

sebesar

9l

,l

7o

;

9 i ,7 ?o daa 92,7

I

go .

running

2,

TSS awal sebesar 960

mg/l

setelah

pengolahan

berjalan

selama

l5

menit

terlihat

70 penurunan

TSS

sebesar

9l,M

%

dan semakin

ketika operasi berjalan 30 menit, 45 menit dan 6O

sebesar 91,3 Vo

;

91,17

%

dan92,7

I

%.

o??

93

92,8

?

92,6

{'

tz,+

4q,t

!

er,a

a

91,6

-

91,-1

a1 ? 91

20

40

60

80

\Yalitu OprI rsi (rnelilt)

Gambar I

l.

Hubungan Antara Waktu Operasi

Terhadap 7o Penurunan TSS pada Ketebalan

Membran0,65 mm

2,

TSS

awal

sebesar

960

mg/l

setelah

pros

pengolahan

berjalan

selama

l5

menit tertihat bahwa

3,

TSS

awal

sebesar

960

mg/l

setelah

pros

pengolahan

berjalan

selama

l5

menit terlihat bahwa

Pada Gambar I

I

terlihat

semakin lama

waktu

maka 7o penurunan TSS semakin besar. pada

ru

penurunan

TSS

sebesar

9L,25

Vo dan semakin

ketika operasi berjalan 30

menit,45

menit dan 60

sebesar 9 I ;4

I

7o

;

92,29 Vo dan 92,g6 %. pada

runni

tn

(10)

penurunan

TSS

sebesar

91,30?o

dan semakin besar ketika operasi berjalan 30 menit, 45 menit dan 60

menit

sebesar 91,56 Vo

;

92,43 9o dan92,92Vo.

Dari

kedua

grafik

hubungan antara waktu,

operasi terhadap 7o penurunan TSS diatas terlihat bahwh

semakin lama

waktu

operasi 7o penurunan

TSS

yang

didapatkan semakin

besar.

Hal

ini

disebabkan oleh

semakin

besarnya

jumlah fouling

pada

permukaan

membran. Sehingga menyumbat pori-pori membranyang

menyebabkan semakin banyaknya

partikel

yang

tertahan dipermukaan membran dimana

akibat

dari

peristiwa tersebut menyebabkan permeat yang melewati

membran

mengandung

solid

tersuspensi

yang

lebih

sedikit atau TSS yang dihasilkan semakin kecil.

KESIMPT]I,AN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa:

l)

Semakin lama waktu operasi, maka fluks membran akan.semakin menurun. Fluks membran yang terkecil

yaitu pada waktu operasi 60 menit sebesar 1,2868

x

.

lOamUcm2.det.

2)

Semakin lama

waktu

operasi 7o penurunan harga

COD semakin

besar.

96 Penurunan harga

COD

terbesar yaitu pada waktu operasi 60 menit sebesar 96,207o,

3)

Harga

pH

akan mendekati netral dengan semakin

lamhnya waktu operasi.

4)

TSS permeat akan semakin

kecil

dengan ssemakin lamanya waktu operasi.

DAFTARPUSTAKA

Austin;

George

T,."

Shreve's Process

Industries",

Mc

Graw-Hill,

Inc, Washington, I 984.

Bahve, Ramesh

R., "Inorganic

Membrane

Synthesis,

Caracteristics

and Aplications ",

Van Nostrand Reinhold, New York.

Cyntia, L. Radiman, Sangkanparan, Hadi., "Pembuatan

Membran

Osmosa

Balik

(Reverse

Osmosis)

dan Pemamfaatannya untuk

Memperoleh

Air

Minum

yang

Sehal',

Jurnal Penelitian

Ditjen

Dikti

Depdikbud, 1992.

Shuder, S. Kulkarni.,

Blward,W.

Funk., Norman, N.

Li.,

and

Allied,

Signal.,

"Metnbran", National

Chemical Laboratory.

Eryant., "Pemisahan Gas dengan

Membran

Berporf',

Jurnal Penelitian

ITB,

tidak diterbitkan.

Perry, R.H., and C.H.

Chilton.,

"Chemical Engineering

Ha4d Book",6'h

Edition, Mc.

Graw

Hill

Book

Co,Tokyo,

l99l

Ali

Fasya Ismail, *

PCIA

Pada Produk Crumb Rubber",

PPLH Universitas Sriwijaya, Inderalaya, 2000

Mulder,

M.,

"Basic Principle

of

Uttafiltatiott

Membran Technology",

Kluwer,

Academi

Publisher.

Alaerts, G, Sri sumant;i,1984,"Metode

PenelitisnAir"

.

Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.

James,

W. Patterson, l978,"Waste

Water

Treatnrcn

Gambar

Gambar 3. Proses Pemisahatr dengan Membra
Gambar 4. Terhadap Hubungan Lamanya Waktu OperasiFluks Membran Pada Ketebalan 0,6 mm
Gambar 9. Hubungan Lamanya Operasi Terhadap pHPada Ketebalan Membran 0.65 mm

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kadar lemak pada produk wadi ikan patin, menunjukan bahwa semakin besar kadar gula aren yang ditambahkan pada daging ikan patin maka semakin rendah

Hasil pengujian evaluasi keterandalan panel sensori dengan menggunakan indeks kompatibilitas untuk bubuk bumbu adalah 13.04% panel sensori yang lulus atau terdapat 6 panel

Menurut Ngalimun langkah – langkah model course review horey adalah informasi kompetensi, sajian materi, tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok

Karya tari Urip Kang Nguripi merupakan karya tari yang terinspirasi dari proses berterima kasih pada sang pencipta. Proses penciptaan ini mengarah pada kegiatan

Analisis data penguatan nilai karakter siswa dilakukan dengan cara pengumpulan hasil skor masing-masing siswa dari angket atau kuesioner setelah melakukan proses

Analisa seismic adalah analisa dinamis, dinama massa struktur dan beban, kekakuan, damping dari stuktur dan jenis tanah pendukung struktur jacket diperhitungkan dalam

Nyeri bukan hanya unik karena sangat berbeda satu dengan yang lainnya mengingat sifatnya yang individual, termasuk dalam penanganannya pun kita seringkali

dengan inhibitor bertujuan untuk menghilangkan inhibitor, yaitu dengan memberikan terapi pengganti pada saat terjadi perdarahan dan melakukan metode immune tolerance