• Tidak ada hasil yang ditemukan

53190 ID adat istiadat jahiliyah yang terlarang a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "53190 ID adat istiadat jahiliyah yang terlarang a"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

68

ADAT ISTIADAT JAHILIYAH YANG TERLARANG (Analisis Kualitas Hadis tentang Khamar, Judi, dan Aniaya Hewan)

Oleh Zulfahmi

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin

ABSTRAK

The Hadith of Prophet Muhammad saw, as a source of Islamic teachings, covers almost all aspects of human life. It contains the teachings of a religious ritual as well as the teachings and information related to the daily lifes of human beings. Even the information of some bad behavior happened in the Age of Jahiliyah had become part of the subject that is narrated in the hadith of the Prophet saw. In this paper, the author raise issues about traditions associated with people who lived in the Age of Jahiliyah in hadiths that are prohibited in Islam. Among these traditions was a gambling, harming animals, and drinking the wine, such as the reason for revelation about the prohibition of drinking alcohol, drinking alcohol it self, as well as sanctions for wine drinkers. This study will determine the accuracy all of those hadiths, especially the accuracy in historical perspective. If those hadiths meet the criteria for the validity of the hadith, then they can be used as a source of Islam.

Kata Kunci: Tradition, Age of Jahiliyah, and Historical Perspective.

A. PENDAHULUAN

(2)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 69 sanad. Hal itu dilakukan karena penelitian ini lebih diarahkan untuk mengetahui tingkat akurasi aspek historis dari hadis-hadis tersebut.

Dalam menjalankan penelitian terhadap hadis-hadis tersebut, penulis terlebih dahulu melakukan takhrij hadis untuk mengetahui letak dan sumber asalnya dalam kitab sumber hadis. Kegiatan takhrij ini dilakukan dengan menggunakan kelima metodologi takhrij yang dikenal dalam penelitian hadis. Kelima metodologi takhrij tersebut adalah takhrij berdasarkan awal lafaz hadis, tema hadis, perawi pertama dalam sanad, lafaz tertentu, dan sifat khusus hadis.

Setelah dilacak ke sumber aslinya, hadis-hadis tersebut dikaji kualitas dan kedudukan hukumnya. Kajian terhadap kualitas hadis tersebut didasarkan pada syarat-syarat kesahihan hadis sebagaimana yang telah disepakati oleh ulama hadis. Hadis-hadis yang telah memenuhi kriteria kesahihan sanad dan matan dinyatakan dapat dijadikan hujah dalam agama. Namun jika hasil penelitian mendapati bahwa salah satu atau lebih dari kriteria kesahihan sanad dan matan tidak terpenuhi maka hadis tersebut tidak dapat dijadikan hujah dalam agama.

B.PEMBAHASAN

1.

Hadis tentang Sebab Turunnya Larangan Minum Khamar

ِﺮْﻤَﺨﻟا

ِﻢْﯾِﺮ ْﺤَﺗ

ِل ْﺰُﻧ

ﻲِﻓ

:

َلﺎَﻗ

ُﮫْﻨَﻋ

ُﷲ

َﻲ ِﺿ َر

ٍصﺎﱠﻗَو

ﻲِﺑَأ

ُﻦْﺑ

َﺪﻌَﺳ

ﱠنَأ

ىَوَر

ْﺪَﻗَو

َﻦِﻣ

اﻮَﺸَﺘْﻧا

ﻰﱠﺘَﺣ

اﻮُﺑِﺮَﺷَو

اﻮُﻠَﻛَﺄَﻓ

ٌسﺎَﻧ

ُهﺎَﺗَﺄَﻓ

ﺎَﻧﺎَﻋَﺪَﻓ

ﺎًﻣﺎَﻌَط

ِرﺎَﺼْﻧَﻷا

َﻦِﻣ

ٌﻞُﺟَر

َﻊَﻨَ

،ﺎَﮭِﻤْﯾِﺮ ْﺤَﺗ

َﻞْﺒَﻗ

َﻚِﻟَذ َو

ِﺮ ْﻤ َﺨﻟا

ْﺖَﻟﺎَﻗَو

.

ٌﺮْﯿ َﺧ

ُرﺎ َﺼْﻧَﻷا

:

ُرﺎ َﺼْﻧَﻷا

ْﺖَﻟﺎَﻘَﻓ

اوُﺮ َﺧﺎَﻔَﺘَﻓ

ﻰَﻠَﻋ

َبَﺮَﻀَﻓ (

ٍر ْوُﺰَﺟ

َسْأَر

ﱠﻚَﻓ)

ٍر ْوُﺰَﺟ

ٍﻲ ْﺤـَـﻠﺑ

ٌﻞُﺟَر

ىَﻮَھَﺄَﻓ

،ٌﺮْﯿَﺧ

ٌﺶْﯾَﺮُﻗ

:

ٌﺶْﯾَﺮُﻗ

َذ

ُﮫَﻟ

ُت ْﺮَﻛَﺬَﻓ

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ﻲِﺒﱠﻨﻟا

ُﺖْﯿَﺗَﺄَﻓ

َلﺎَﻗ

.

ُهَرﱠﺰَﻔَﻓ

ٍﻲِﻔْﻧَأ

.

ْﺖَﻟ َﺰَﻨَﻓ

َﻚِﻟ

Artinya:

Telah diriwayatkan bahwa Sa’ad bin Ab Waqq s berkata: Ayat tentang pengharaman khamar diturunkan bertalian dengan saya. Seorang lelaki Ansar membuat makanan, lalu mengundang kami. Maka, datanglah orang-orang kepadanya, lalu makan dan minum hingga mereka mabuk karena meminum khamar. Itu terjadi sebelum pengharaman Khamar. Mereka saling menyombongkan diri: orang-orang Ansar berkata, Kaum Ansar lebih baik: dan orang-orang Quraisy berkata: Kaum Quraisy lebih baik. Kemudian seorang lelaki memegang tulang dagu saya, lalu memukul hidung saya hingga koyak. Maka, saya datang kepada Nabi saw. untuk memberitahukan hal itu, maka turunlah ayat ini.

(3)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

70

hadis Sa‘d bin Ab al-Waqq sh r.a. yang diriwayatkan oleh Ibn Jar r dan Ibn Murdawayh dengan tidak menyebutkan sanadnya.2

Setelah dikaji rij l Ibn Jar r, semuanya tsiqah kecuali Sim k bin Harb bin Aws (w. 123 H). Sim k termasuk generasi setelah al-wusth al-t b n. Ab H tim menyatakan bahwa Sim k shad q tsiqah. Ibn Ma n mengatakan bahwa Sim k meriwayatkan hadis-hadis yang tidak diriwayatkan oleh perawi lain, namun Sim k adalah perawi yang tsiqah. Ibn al-Mub rak dan Sh lih bin Muhammad al-Baghd diy mengatakan bahwa hadis Sim k dha f. Menurut Abd al-Rahm n bin Y suf bin Khir sh dan al-Nas ’iy, hadis Sim k bermasalah (ءﻲﺷ ﮫﯿﻓءﻲﺷ ﮫﯿﻓ ) sedangkan menurut Ahmad, hadis Sim k saling bertentangan (ﺚﯾﺪﺤﻟا بﺮﻄﻀﻣ). Menurut al- Ijliy, hadis Sim k dari selain Ikrimah boleh dijadikan hujah ( ﺰﺋﺎﺟ ﺚﯾﺪﺤﻟا). Ya q b bin Syaibah mengatakan bahwa hadis Sim k dari Ikrimah saja yang saling bertentangan (بﺮﻄﻀﻣ) sedangkan selain Ikrimah hadisnya shah h

mustaq m.3

Berdasarkan uraian di atas, hadis Ibn Jar r dinyatakan shah h. Kesimpulan itu diambil berdasarkan pendapat Ya‘q b bin Syaybah di atas. Menurut Ya‘q b, hadis Sim k dari selain ‘Ikrimah adalah shah h mustaq m, sebagaimana sanad Ibn Jar r di atas. Selain itu, sebagian ulama lain tetap menyifatkan Sim k sebagai perawi

tsiqah.Wa All h a‘lam.

2.

Hadis tentang Larangan Khamar

َو

ﺎﱠﻤَﻠَﻓ

،ﺎًﯿِﻓﺎَﺷ

ﺎًﻧﺎَﯿَﺑ

ِﺮْﻤَﺨﻟا

ﻲِﻓ

ﺎَﻨَﻟ

ْﻦﱢﯿَﺑ

ﱠﻢُﮭﱠﻠﻟَا

:

ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

َﷲ

ﻮُﻋْﺪَﯾ

َنﺎَﻛ

َﺮَﻤُﻋ

ﱠنَأ

ىَوَر

ْﺪَﻗ

َﻚِﻟَﺬَﻛَو

،ِﮫِﺋﺎَﻋُد

ﻰَﻠَﻋ

ﱠﻞَﻈَﻓ

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ﱡﻲِﺒﱠﻨﻟا

ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ﺎَھَأَﺮَﻗ

ِةَﺮَﻘَﺒﻟا

ُﺔَﯾآ

ْﺖَﻟَﺰَ

ﱢﻨﻟا

ُﺔﯾآ

ْﺖَﻟَﺰَﻧ

ﺎﱠﻤَﻟ

ِﷲ

َل ْﻮَﻗ

َﻎَﻠَﺑ

ﺎﱠﻤَﻠَﻓ

ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ْﺖَﺋِﺮُﻘَﻓ

َﻲ ِﻋُد

ِةَﺪِﺋﺎَﻤﻟا

ﺔﯾآ

ْﺖَﻟَﺰَﻧ

ﺎﱠﻤَﻠَﻓ

،ِءﺎَﺴ

.

ﺎَﻨْﯿَﮭَﺘْﻧا

ﺎَﻨْﯿَﮭَﺘْﻧا

:

َلﺎَﻗ

(

َن ْﻮُﮭَﺘْﻨُﻣ

ْﻢُﺘْﻧَأ

ْﻞَﮭَﻓ

) :

ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ

Artinya:

Telah diriwayatkan bahwa ‘Umar berdoa kepada Allah swt., “Ya Allah, jelaskanlah kepada kami sejelas-jelasnya mengenai khamar”. Tatkala turun ayat di dalam surah al-Baqarah, Nabi saw. membacakannya kepada ‘Umar, namun dia tetap berdoa seperti semula. Begitu pula ketika turun ayat di dalam surah al-Nisa’.tatkala turun ayat di dalam surah al-Ma’idah, Nabi saw. memanggilnya dan membacakan ayat kepadanya. Ketika sampai pada firman Allah: “fahal antum

muntah n” Umar berkata: “intahain , intahain ” (kami telah berhenti, kami

telah berhenti).

Hadis ini diriwayatkan oleh Ab D w d dalam al-Sunan, al-Tirmidz dalam

al-Sunan, al-Nas ’ dalam al-Sunan dan al-Kubr , Ahmad dalam al-Musnad,

(4)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 71 Kesemuanya dengan jalur sanad Isr ’ l dari Ab Ish

. q dari ‘Amr , yaitu Ibn Syarh

.ab l dari ‘Umar bin al-Khat.t. b r.a. 4

Lafaz hadis Ab D w d seperti berikut:

ﮭﻠﻟا

ﺮﻤﻋ

لﺎﻗ

ﺮﻤﺨﻟا

ﻢﯾﺮﺤﺗ

لﺰﻧ

ﺎﻤﻟ

لﺎﻗ

بﺎﻄﺨﻟا

ﻦﺑ

ﺮﻤﻋ

ﻦﻋ

ﺮﻤﺨﻟا

ﻲﻓ

ﺎﻨﻟ

ﻦﯿﺑ

ﻢﺛإ

ﺎﻤﮭﯿﻓ

ﻞﻗ

ﺮﺴﯿﻤﻟاو

ﺮﻤﺨﻟا

ﻦﻋ

ﻚﻧﻮﻟﺄﺴﯾ

ةﺮﻘﺒﻟا

ﻲﻓ

ﻲﺘﻟا

ﺔﯾﻵا

ﺖﻟﺰﻨﻓ

ءﺎﻔﺷ

ﺎﻧﺎ

ﯿﺑ

ءﺎﻔﺷ

ﺎﻧﺎﯿﺑ

ﺮﻤﺨﻟا

ﻲﻓ

ﺎﻨﻟ

ﻦﯿﺑ

ﻢﮭﻠﻟا

لﺎﻗ

ﮫﯿﻠﻋ

ﺖﺋﺮﻘﻓ

ﺮﻤﻋ

ﻲﻋﺪﻓ

لﺎﻗ

ﺔﯾﻵا

ﺮﯿﺒﻛ

ىرﺎﻜﺳ

ﻢﺘﻧأو

ةﻼﺼﻟا

اﻮﺑﺮﻘﺗ

اﻮﻨﻣآ

ﻦﯾﺬﻟا

ﺎﮭﯾأ

ﺎﯾ

ءﺎﺴﻨﻟا

ﻲﻓ

ﻲﺘﻟا

ﺔﯾﻵا

ﺖﻟﺰﻨﻓ

ر

يدﺎﻨﻣ

نﺎﻜﻓ

ﻻأ

يدﺎﻨﯾ

ةﻼﺼﻟا

ﺖﻤﯿﻗأ

اذإ

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

لﻮﺳ

ﺎﻧﺎﯿﺑ

ﺮﻤﺨﻟا

ﻲﻓ

ﺎﻨﻟ

ﻦﯿﺑ

ﻢﮭﻠﻟا

لﺎﻘﻓ

ﮫﯿﻠﻋ

ﺖﺋﺮﻘﻓ

ﺮﻤﻋ

ﻲﻋﺪﻓ

ناﺮﻜﺳ

ةﻼﺼﻟا

ﻦﺑﺮ

ﻘﯾ

. ﺎﻨﯿﮭﺘﻧا :ﺮﻤﻋ لﺎﻗ )نﻮﮭﺘﻨﻣ ﻢﺘﻧأ ﻞﮭﻓ( ﺔﯾﻵا هﺬھ ﺖﻟﺰﻨﻓ ءﺎﻔﺷ

5

Al-Mar g juga menukil hadis ini dari hadis ‘Umar r.a. yang diriwayatkan oleh Ab D w d, al-Tirmidz dan Ahmad dengan tidak menyebutkan sanadnya.6

Sanad Ab D w d adalah:

ﻦﻋ

ﻞﯿﺋاﺮﺳإ

ﻦﻋ

ﺮﻔﻌﺟ

ﻦﺑ

ﻲﻨﻌﯾ

ﻞﯿﻋﺎﻤﺳإ

ﺎﻧﺮﺒﺧأ

ﻲﻠﺘﺤﻟا

ﻰﺳﻮﻣ

ﻦﺑ

دﺎﺒﻋ

ﺎﻨﺛﺪ

.

ﺎﻋﻮﻓﺮﻣ

بﺎﻄﺨﻟا

ﻦﺑ

ﺮﻤﻋ

ﻦﻋ

وﺮﻤﻋ

ﻦﻋ

قﺎﺤﺳإ

ﻲﺑأ

7

Al-Alb n menilai hadis Ab D w d, al-Tirmidz dan al-Nas ’ shah h. Al-Tirmidz juga mengatakan bahwa hadis ini shah h. Al-H kim mengatakan bahwa hadis ini shah h mengikut syarat al-Syaykh ni. Sedangkan menurut Ibn Hajar dan al-Zarq n ,Al bin al-Mad n juga menyatakan bahwa hadis ini

shah h.8

Hadis ini mempunyai sy hid yaitu hadis ‘Umar bin al-Khatth b r.a. yang diriwayatkan oleh al-H kim dalam al-Mustadrak dari Ab Yahy Ahmad bin Muhammad al-Samarqand dari Ab ‘Abdill h Muhammad bin Nushayr dari Muhammad bin Ma‘mar dari Humayd bin Hamm d dari Ab al-Jawz ’ dari Hamzah dari Ab Ish q dari H ritsah bin Midhrab dari ‘Umar r.a., dengan lafal yang serupa dengan lafal al-Mar g di atas. Al-H kim mengatakan bahwa hadis ini

shah h meskipun al-Bukh r dan Muslim tidak meriwayatkannya.9

Berdasarkan uraian di atas, al-Alb n , al-Tirmidz , al-H kim, dan ‘Al bin al-Mad n mengatakan bahwa hadis ini shah h. Hadis ini juga dikuatkan oleh adanya sy hid yang dinyatakan shah h oleh al-H kim. Oleh karena itu, hadis ini dinyatakanberkualitas shah h. Wa All h a‘lam.

(5)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

72

ْﻞُﻗ

ِﺮ ِﺴْﯿَﻤﻟاَو

ِﺮْﻤَﺨﻟا

ِﻦَﻋ

َﻚَﻧ ْﻮُﻟَﺄْﺴَﯾ

)

ِةَﺮَﻘَﺒﻟا

ﻲِﻓ

ْﺖَﻟَﺰَﻧ

ﺎﱠﻤَﻟ

:

َلﺎَﻗ

ِﺮْﯿَﺒُﺟ

ِﻦﺑ

ِﺪْﯿِﻌَ

ْﻦَﻋ

ﺎَﻨَﻣ

) :

ِﮫِﻟ ْﻮَﻘِﻟ

ٌم ْﻮَﻗ

ﺎَﮭَﺑَﺮَﺷ

(

ِسﺎﱠﻨﻠِﻟ

ُﻊِﻓﺎَﻨَﻣﱠو

ٌﺮْﯿِﺒَﻛ

ٌﻢْﺛِإ

ﺎَﻤِﮭْﯿِﻓ

:

ِﮫِﻟ ْﻮَﻘِﻟ

ٌم ْﻮَﻗ

ﺎَﮭَﻛَﺮَﺗَو

(

ِسﺎﱠﻨﻠِﻟ

ُﻊِﻓ

اﻮُﺑَﺮْﻘَﺗ

َﻻ)

ِءﺎَﺴﱢﻨﻟا

ﻲِﻓ

ﻲِﺘﱠﻟا

ﺔَﯾﻵا

ْﺖَﻟَﺰَﻧ

ﻰﱠﺘَﺣ

ن ْﻮُﻌْﻈَﻣ

ﻦﺑ

نﺎَﻤْﺜُﻋ

ْﻢُﮭْﻨِﻣ

(

ٌﺮْﯿِﺒَﻛ

ٌﻢْﺛِإ

)

ِرﺎَﮭﱠﻨﻟﺎِﺑ

ﺎَﮭَﻧ ْﻮُﻛُﺮْﺘَﯾ

ٌم ْﻮَﻗ

ﺎَﮭَﺑِﺮَﺷَو

ٌم ْﻮَﻗ

ﺎَﮭَﻛَﺮَﺘَﻓ

(

ىَرﺎَﻜُﺳ

ْﻢُﺘْﻧَأَو

َةَﻼﱠﺼﻟا

ِة َﻼ ﱠﺼﻟا

َﻦْﯿ ِﺣ

ﺔﯾﻵا (

ُﺮ ِﺴْﯿَﻤﻟاَو

ُﺮْﻤَﺨﻟا

ﺎَﻤﱠﻧِإ

)

ِةَﺪِﺋﺎَﻤﻟا

ﻲِﻓ

ﻲﺘﱠﻟا

ُﺔَﯾﻵا

ْﺖَﻟَﺰَﻧ

ﻰﱠﺘَﺣ

ِﻞْﯿﻠﱠﻟﺎِﺑ

ﺎَﮭَﻧ ْﻮُﺑِﺮْﺸَﯾَو

ُسﺎﱠﻨﻟا

َكَﺮَﺘَﻓ

.

ﺎًﻘ ْﺤُﺳَو

َﻚَﻟ

اًﺪْﻌُﺑ

ِم َﻻ ْزَﻷاَو

ِبﺎَﺼْﻧَﻷْاِو

ِﺮ ِﺴْﯿَﻤﻟﺎِﺑ

َﺖْﻧَﺮْﻗَأ

:

ُﺮَﻤُﻋ

َلﺎَﻗ

ﻲِﻓ

َﻊَﻗ َو َو

َﻞَﻌَﺟ

ﻰﱠﺘَﺣ

ِﺮْﻤَﺨﻟا

َﻦِﻣ

ﱠﺪَﺷَأ

ٌء ْﻲَﺷ

ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ

َمﱠﺮَﺣ

ﺎَﻣ

اﻮُﻟﺎَﻗَو

ﺎَﮭْﻨِﻣ

ٍسﺎَﻧُأ

ِر ْوُﺪُﺻ

،َﺮْﻤَﺨْﻟا

ُﺮﱢﻛَﺬُﺗ

َﻚﱠﻠَﻌَﻟ

ُﮫُﺒ ِﺣﺎَﺻ

ُل ْﻮُﻘَﯿَﻓ

ﺎًﺌْﯿَﺷ

ﻲ ِﺴْﻔَﻧ

ﻲِﻓ

ﱠنِإ

ُل ْﻮُﻘَﯿَﻓ

ُﮫَﺒِﺣﺎَﺻ

ﻰِﻘْﻠُﯾ

ُﻞُﺟﱠﺮﻟا

ِﻓ

ﱠنِإ

ُل ْﻮُﻘَﯿَﻓ

،ْﻢَﻌَﻧ

ُل ْﻮُﻘَﯿَﻓ

ا ْﻮُﻌَﻤَﺘ ْﺟاَو

ٌم ْﻮَﻗ

َﻚِﻟَذ

َﺮَﻛَذ

ﻰﱠﺘَﺣ

َﻚ ِﺴْﻔَﻧ

ﻲِﻓ

ﺎَﻣ

َﻞْﺜِﻣ

ﻲ ِﺴْﻔَﻧ

ْنَأ

ا ْﻮُﻓﺎَﺧَو

(

ٌﺮ ِﺿﺎَﺣ

)

ٌﺪِھﺎَﺷ

َﻢﱠﻠَﺳَو

ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ُﷲ

ﻰﱠﻠَﺻ

ُﮫُﻟ ْﻮُﺳَرَو

ُﻢﱠﻠَﻜَﺘَﻧ

َﻒْﯿَﻛ :ا ْﻮُﻟﺎَﻘَﻓ

ِﮫْﯿِﻓ

ﻰﱠﻠَﺻ

ِﷲ

َل ْﻮُﺳَر

ا ْﻮَﺗَﺄَﻓ

(

ٌنآ ْﺮُﻗ

يأ

)

ْﻢِﮭْﯿِﻓ

َلِﺰْﻨَ

ًﺔﱠﺠُﺣ

ُﮫَﻟ

ا ْوﱡﺪَﻋَأ

ْﺪَﻗَو

َﻢﱠﻠَﺳَو

ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ُﷲ

ٍﺶ ْﺤ َﺟ

َﻦْﺑ

ِﷲ

َﺪْﺒَﻋ َو

ٍﺮْﯿَﻤُﻋ

َﻦْﺑ

َﺐَﻌ ْﺼُﻣ َو

ِﺐِﻠﱠﻄُﻤْﻟا

ِﺪْﺒَﻋ

َﻦْﺑ

َةَﺰْﻤَﺣ

َﺖْﯾَأَرَأ

:

ا ْﻮُﻟﺎَﻘَﻓ

ُﺑِﺮْﺸَﯾ

ْﻢُھَو

ا ْﻮَﻀَﻣ

ْﺪَﻗ

ا ْﻮُﺴْﯿَﻟَأ

:

ا ْﻮُﻟﺎَﻗ

ﻰَﻠَﺑ

:

َلﺎَﻗ

؟ِﺔﱠﻨَﺠْﻟا

ﻲِﻓ

ا ْﻮُﺴْﯿَﻟَأ

َمﱢﺮُﺤَﻓ

؟َﺮْﻤَﺨْﻟا

َن ْﻮ

ْﻢُﻜَﺑﺎَﺟَأ

َءﺎَﺷ

ْنِﺈَﻓ

ْﻢُﺘْﻠُﻗ

ﺎَﻣ

ُﷲ

َﻊِﻤَﺳ

ْﺪَﻗ

َلﺎَﻘَﻓ

ُﮫَﻧ ْﻮُﺑِﺮْﺸَﯾ

ْﻢُھَو

َﺔﱠﻨَﺠْﻟا

ا ْﻮُﻠَﺧَد

ٌء ْﻲَﺷ

ﺎَﻨْﯿَﻠَﻋ

ِﻓ

َءﺎَﻀْﻐَﺒْﻟاَو

َةَواَﺪَﻌْﻟا

ْﻢُﻜَﻨْﯿَﺑ

َﻊِﻗ ْﻮُﯾ

ْنَأ

ُنﺎَﻄْﯿﱠﺸﻟا

ُﺪْﯾِﺮُﯾ

ﺎَﻤﱠﻧِإ

) :

ُﷲ

َلَﺰْﻧَﺄَﻓ

ِﺮْﻤ َﺨْﻟا

.

ﺎَﻨْﯿَﮭَﺘْﻧا

:اﻮُﻟﺎَﻗ (

َن ْﻮُﮭَﺘْﻨُﻣ

ْﻢُﺘْﻧَأ

ْﻞَﮭَﻓ

ِةَﻼﱠﺼﻟا

ِﻦَﻋَو

ِﷲ

ِﺮْﻛِذ

ْﻦَﻋ

ْﻢُﻛﱠﺪُﺼَﯾَو

ِﺮ ِﺴْﯿَﻤْﻟاَو

ا ْﻮُﻠِﻤَﻋَو

ا ْﻮُﻨَﻣآ

َﻦْﯾِﺬﱠﻟا

ﻰَﻠَﻋ

َﺲْﯿَﻟ)

ُﮫَﺑﺎَﺤ ْﺻَأَو

َةَﺰْﻤَﺣ

ا ْوُﺮَﻛَذ

َﻦْﯾِﺬﱠﻟا

ﻲِﻓ

َلَﺰَﻧ َو

ِﻓ

ٌحﺎَﻨُﺟ

ِتﺎَﺤِﻟﺎﱠﺼﻟا

.َﺔَﯾﻵا (ا ْﻮُﻤ ِﻌَط ﺎَﻤْﯿ

Artinya:

(6)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 73 menjanggal. Mereka berkata, “Tidak ada sesuatu yang diharamkan atas kita yang lebih keras daripada meminum khamar”. Hingga, jika ada seseorang yang bertemu dengan temannya, dia segera berkata, di dalam hatiku ada sesuatu yang menjanggal”. Temannya berkata, “Barangkali kamu ingat kepada khamar”. Dia menjawab, “Benar”. Temannya itu pun berkata, “Sesungguhnya di dalam hatiku pun ada sesuatu seperti yang menjanggal di hatimu”. Maka, berkumpullah suatu kaum; mereka berkata,”Bagaimana kita akan berbicara sedangkan Rasulullah saw. hadir disisi kita?” Mereka takut bila ayat al-Qur’an diturunkan mengenai mereka. Namun, kemudian mereka mendatangi Rasulullah saw. dan telah mempersiapkan hujjah untuk membantahnya. Mereka berkata, “Bagaimana pendapat anda tentang Hamzah ibnu ‘Abdul Mutalib, Mus’ab bin ‘Umair dan ‘Abdullah bin Jahsyi; Bukankah mereka semua berada di surga? Beliau menjawab, “Tentu”. Mereka bertanya lagi, “Bukankah mereka semua telah mati, sedangkan mereka meminum khamar? Kemudian diharamkan atas kami sesuatu yang mereka meminumnya, padahal mereka masuk surga?”. Beliau menjawab, “Sungguh Allah mendengar apa yang telah kalian katakan itu. Jika Dia berkehendak, maka Dia akan menjawab kalian”. Maka Allah menurunkan ayat: “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian karena (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kalian dari mengingat Allah dan salat. Maka, berhentilah kalian (dari mengerjakan pekerjaan itu).Mereka berkata, “Kami berhenti”. Mengenai mereka yang menyebut-nyebut nama Hamzah dan para sahabatnya, diturunkan pula ayat: “tidak ada dosa bagiorang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu.

Hadis ini diriwayatkan al-Suy th dalam al-Durr al-Mants r dari hadis Ibn al-Mundzir dari Sa‘ d bin Jubayr tanpa menyebutkan sanadnya.10 Al-Mar g juga menukil hadis ini dari riwayat Sa‘ d bin Jubayr dengan sanad yang marf ‘ atau sampai kepada Nabi saw., sebagaimana juga hadis al-Suy th di atas. Bagaimanapun ternyata Sa‘ d bin Jubayr bin Hisy m al-Asd meriwayatkan hadis ini secara mursal. Sa‘ d bin Jubayr adalah seorang perawi tsiqah yang h fizh, namun dia tidak pernah bertemu dengan Rasulullah saw. Sa‘ d termasuk dalam golongan shig r al-t bi‘ n. Sa‘ d wafat pada tahun 94 H setelah dibunuh oleh al-Hajj j bin Y suf.11 Berdasarkan kenyataan tersebut, hadis ini dinyatakan dha‘ f.

Wa All h a‘lam.

4. Hadis tentang Khamar adalah Induk Kejahatan

ْﻤ َﺨﻟا

:

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ِﷲ

ُل ْﻮُﺳ َر

َلﺎَﻗ

.

ِﺚِﺋﺎَﺒَﺨﻟا

ﱡمُأ

ُﺮ

(7)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

74

Rasulullah bersabda: Khamar adalah induk segala kejelekan.

Hadis ini antara lain ditemukana dalam kitab Tafsir al-Mar g namun penulisnya tidak menyebutkan sanad ataupun sumber hadis ini.12 Hadis dengan lafal ini diriwayatkan oleh al-D raquthn dalam al-Sunan dengan jalur sanad Ibn Lah ‘ah dari Ibn Qab l dari ‘Abdull h bin ‘Amr bin al-‘ sh r.a. Al-Qudh ‘ dalam Musnad al-Syih b juga meriwayatkan hadis ini dengan jalur sanad al-Hakam bin ‘Abd al-Rahm n bin Ab Nu‘am dari Ab Basyr bin ‘Ub dah dari ‘Abdull h bin ‘Amr bin al-‘ sh r.a.13 Sanad al-D raquthn dan al-Qudh ‘ tersebut di atas mempunyai kelemahan pada sisi sanadnya. Dalam sanad al-D raquthn terdapat Ibn Lah ‘ah al-G fiq yang didha‘ fkan oleh kebanyakan ulama hadis.

Nama lengkap Ibn Lah ‘ah adalah ‘Abdull h bin Lah ‘ah bin ‘Uqbah al-G fiq (w. 174 H). Ibn Lah ‘ah termasuk dalam golongan kib r al-atb ‘. Ibn Lah ‘ah dikatakan tsiqah oleh Ahmad. Menurut al-Haytsam dan al-Zayla‘ , hadis Ibn Lah ‘ah hasan. Sedangkan Ibn Ma‘ n, Dzahab , Nas ’ dan Yahy al-Qatth n menyifatkan Ibn Lah ‘ah sebagai dha‘ f. Kebanyakan ulama hadis

mendha‘ fkan Ibn Lah ‘ah setelah buku-bukunya terbakar. Sedangkan menurut Ibn

Ma‘ n, Ibn Lah ‘ah dha‘ f baik sebelum maupun setelah buku-bukunya terbakar. Pada riwayat lain, Ibn Ma‘ n dan juga al-Jawzaj n dalam Ahw l al-rij l

mengatakan bahwa tidak boleh berhujah dengan hadis Ibn Lah ‘ah14

Sedangkan sanad al-Qudh ‘ dinyatakan hasan oleh al-‘Ajl n . Dalam

sanad al-Qudh ‘ terdapat al-Hakam bin ‘Abd al-Rahm n bin Ab Nu‘am. Ibn

Hibb n menyebutkan al-Hakam dalam al-Tsiq t. Menurut Ab H tim, al-Hakam ﺚﯾﺪﺤﻟا ﺢﻟﺎﺻ. Al-Dzahab menyifatkan al-Hakam sebagai shad q dan hafalannya buruk. Sedangkan menurut Ibn Ma‘ n, al-Hakam dha‘ f.15

Hadis ini mempunyai syaw hid, yaitu hadis ‘Abdull h bin ‘Amr bin al-‘ sh r.a. dengan jalur lain, hadis Utsm n bin ‘Aff n r.a., dan hadis Ab Hurayrah r.a. berikut:

Pertama, hadis ‘Abdull h bin ‘Amr r.a. yang diriwayatkan oleh al-D raquthn dalam al-Sunan dan al-Thabar n dalam al-Mu‘jam al-Awsath dengan jalur al-Hakam bin ‘Abd al-Rahm n bin Ab Nu‘am dari al-Wal d bin ‘Ub dah dari ‘Abdull h bin ‘Amr bin al-‘ sh. Dalam matn keduanya terdapat tambahan:

تﺎﻣﮫﻨﻄﺑﻲﻓﻲھوتﺎﻣنﺈﻓ ﺎﻣﻮﯾﻦﯿﻌﺑرأةﻼﺻﮫﻨﻣﷲﻞﺒﻘﯾﻢﻟﺎﮭﺑﺮﺷﻦﻣو

ﺔﯿﻠھﺎﺟﺔﺘﯿﻣ . 16

Tambahan ini bisa disebabkan dua kemungkinan. Pertama sebagai idr j, yaitu sebagai tafsiran yang tidak memberi pengaruh dalam hukum hadis. Kedua sebagai

ziy dah, yaitu sebagai penambahan dengan sengaja. Jika penambahan itu datang dari

(8)

al-Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 75 Hakam juga ada dalam sanad ini, maka hadis ini dan tambahannya ditolak dan tidak dapat menguatkan hadis yang sedang dikaji.

Kedua, hadis ‘Utsm n bin ‘Aff n r.a. yang diriwayatkan oleh al-Nas ’ dalam al-Sunan dan al-Sunan al-Kubr , al-Bayhaq dalam al-Sunan al-Kubr , al-Maqdis dalam al-Ah d ts al-Mukht rah. Hadis ini juga dinukil oleh Ibn al-Jawz dalam al-‘Ilal, Ibn Kats r dalam Tafs rnya dan al-Qurthub dalam Tafs rnya. Kesemuanya dengan jalur sanad Ibn Syih b Zuhr dari Ab Bakr bin ‘Abd al-Rahm n bin al-H rits dari ayahnya yaitu ‘Abd al-al-Rahm n dari ‘Utsm n r.a..17 Lafal al-Nas ’ seperti berikut:

ﻞﺟر

نﺎﻛ

ﮫﻧإ

ﺚﺋﺎﺒﺨﻟا

مأ

ﺎﮭﻧﺈﻓ

ﺮﻤﺨﻟا

اﻮﺒﻨﺘﺟا

ةأﺮﻣا

ﮫﺘﻘﻠﻌﻓ

ﺪﺒﻌﺗ

ﻢﻜﻠﺒﻗ

ﻼﺧ

ﻦﻤﻣ

ﺎﮭﺘﯾرﺎﺟ

ﻊﻣ

ﻖﻠﻄﻧﺎﻓ

ةدﺎﮭﺸﻠﻟ

كﻮﻋﺪﻧ

ﺎﻧإ

ﮫﻟ

ﺖﻟﺎﻘﻓ

ﺎﮭﺘﯾرﺎﺟ

ﮫﯿﻟإ

ﺖﻠﺳرﺄﻓ

ﺔﯾﻮﻏ

مﻼﻏ

ﺎھﺪﻨﻋ

ﺔﺌﯿﺿو

ةأﺮﻣا

ﻰﻟإ

ﻰﻀﻓأ

ﻰﺘﺣ

ﮫﻧود

ﮫﺘﻘﻠﻏأ

ﺎﺑﺎﺑ

ﻞﺧد

ﺎﻤﻠﻛ

ﺖﻘﻔﻄﻓ

وأ

ﻲﻠﻋ

ﻊﻘﺘﻟ

ﻚﺗﻮﻋد

ﻦﻜﻟو

ةدﺎﮭﺸﻠﻟ

ﻚﺗﻮﻋد

ﺎﻣ

ﷲو

ﻲﻧإ

ﺖﻟﺎﻘﻓ

ﺮﻤﺧ

ﺔﯿطﺎﺑو

ﺮﻤﺨﻟا

هﺬھ

ﻦﻣ

بﺮﺸﺗ

ﺎﺳﺄﻛ

ﺮﻤﺨﻟا

اﺬھ

ﻦﻣ

ﻲﻨﯿﻘﺳﺎﻓ

لﺎﻗ

مﻼﻐﻟا

اﺬھ

ﻞﺘﻘﺗ

وأ

ﺎﺳﺄﻛ

ة

ﺮﻤﺨﻟا

اﻮﺒﻨﺘﺟﺎﻓ

ﺲﻔﻨﻟا

ﻞﺘﻗو

ﺎﮭﯿﻠﻋ

ﻊﻗو

ﻰﺘﺣ

مﺮﯾ

ﻢﻠﻓ

ﻲﻧوﺪﯾز

لﺎﻗ

ﺎﺳﺄﻛ

ﮫﺘﻘﺴﻓ

ﺎﻤھﺪﺣأ

جﺮﺨﯾ

نأ

ﻚﺷﻮﯿﻟ

ﻻإ

ﺮﻤﺨﻟا

نﺎﻣدإو

نﺎﻤﯾﻹا

ﻊﻤﺘﺠﯾ

ﷲو

ﺎﮭﻧﺈﻓ

.ﮫﺒﺣﺎﺻ

18

Hadis ini diriwayatkan dengan sanad marf ‘ dan mawq f. Al-Zayla‘ , Ibn Kats r, dan Ibn Ab H tim mengatakan bahwa hadis ini lebih tepat dinyatakan

mawq f. Al-Alb n menilai hadis al-Nas ’ dengan sanad mawq f adalah

shah h. Sedangkan al-D raquthn mengatakan bahwa hadis ini mawq f dan

sanadnya ﮫﺑسﺄﺑﻻ.19

Ketiga, hadis Ab Hurayrah r.a. yang diriwayatkan oleh al-Bukh r dalam

al-Shah h dengan sanadmarf ‘. Al-Bukh r meriwayatkannya dengan lafal berikut:

ل

ﻮھو

ﺎﮭﺑﺮﺸﯾ

ﻦﯿﺣ

ﺮﻤﺨﻟا

بﺮﺸﯾ

ﻻو

،ﻦﻣﺆﻣ

ﻮھو

ﻲﻧﺰﯾ

ﻦﯿﺣ

ﻲﻧاﺰﻟا

ﻲﻧﺰﯾ

ا

و

ﻦﻣﺆﻣ

ﻮھو

قﺮﺴﯾ

ﻦﯿﺣ

قرﺎﺴﻟا

قﺮﺴﯾ

ﻻو

ﻦﻣﺆﻣ

سﺎﻨﻟا

ﻊﻓﺮﯾ

ﺔَﺒْﮭُﻧ

ﺐﮭﺘﻨَﯾ

.

ﻦﻣﺆﻣ

ﻮھو

ﺎﮭﺒﮭﺘﻨﯾ

ﻦﯿﺣ

ﻢھرﺎﺼﺑأ

ﮫﯿﻟإ

20
(9)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

76

ada yang berkualitas shah h, yaitu hadis al-Bukh r dari Ab Hurayrah r.a. Wa All h a‘lam.

5. Hadis tentang Pecandu Khamar

ع

ُﻟ ْﻮَﻗ

َةَﺮْﯾَﺮُھ

ﻲِﺑَأ

ْن َ◌

.

ٍﻦَﺛَو

ِﺪِﺑﺎَﻌَﻛ

ِﺮْﻤ َﺨﻟا

ُﻦِﻣْﺪُﻣ

:

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ُﮫ

Artinya:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda: Pecandu khamar seperti penyembah berhala.

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibn M jah dalam al-Sunan, al-Bukh r dalam

al-T r kh al-Kab r, Ibn Ab Syaybah dalam al-Mushannaf, al-Bayhaq dalam

Syu‘ab al- m n, ‘Abdull h bin Muhammad al-Ansh r dalam Thabaq t

al-Muhaddits n dan Ibn al-Jawz dalam al-‘Ilal. Kesemuanya dengan jalur

Muhammad bin Sulaym n bin al-Ashbah n dari Suhayl dari ayahnya dari Ab Hurayrah r.a.21

Al-Alb n menilai hadis Ibn M jah hasan. Ibn Hajar mengatakan hadis Ibn M jah jayyid. Al-B sh r mengatakan bahwa dalam sanad Ibn M jah ada yang diperdebatkan (لﺎﻘﻣ ﮫﯿﻓ) oleh ulama hadis. Ibn al-Jawzi dan al-Bukh r mengatakan

bahwa hadis ini tidak shah h. Muhammad bin Sulaym n bin al-Ashbah n sendirian dalam sanadnya. Menurut Ibn ‘Ad , Muhammad banyak melakkan kesalahan dan meriwayatkan hadis yang saling bertentangan. Al-Nas ’ dan al-‘Ir q mengatakan bahwa Muhammad dha‘ f. Sedangkan Ab H tim mengatakan bahwa kami tidak berhujah dengannya.22

Hadis ini mempunyai syaw hid dari hadis lain yang semakna, yaitu hadis ‘Abdull h bin Amr r.a. dan hadis ‘Abdull h bin ‘Abb s r.a. berikut:

Hadis ‘Abdull h bin Amr diriwayatkan oleh al-Bazz r dalam al-Musnad

dengan lafal: ﻦﺛو ﺪﺑﺎﻌﻛ ﺮﻤﺨﻟا برﺎﺷ . Dalam sanadnya terdapat Fithr bin Khal fah al-Hann th al-K f (w. 155 H) dari kalangan shig r al-t bi‘ n. Al-Jawzaj n , Ibn Ma‘ n, Ahmad, al-‘Ijl dan Ibn Sa‘d mengatakan dia tsiqah Al-Daruquthn mengatakan bahwa Fithr menyimpang (ﻎﺋاز ) dan beliau tidak berhujah dengannya. Tampaknya al-D raquthn mengatakan demikian karena Fithr adalah seorang yang berfahaman Sy ’ah. Hal itu dapat difahami, misalnya, dari perkataan Ab Bakr bin ‘Ayy s bahwa beliau tidak meninggalkan riwayat Fithr melainkan karena keburukan mazhabnya. Itu sebabnya al-Haytsam mengatakan bahwa Fithr tsiqah dan sekalipun terdapat kritikan ulama terhadapnya namun tidak mempengaruhi kredibilitasnya ( ﮫﯿﻓ ﺮﻀﯾﻻمﻼﻛ).23

Hadis ‘Abdull h bin ‘Amr juga diriwayatkan oleh Ibn al-Jawzi dalam al-‘Ilal

al-Mutan hiyah dengan sanad yang panjang dari Ibn Ab Awf . Dalam sanadnya

(10)

al-Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 77 D raquthn , Ahmad, Muslim bin al-Hajj j, al-Nas ’ , Ibn Hajar dan Ab H tim, al-Hasan ditolak/ditinggalkan hadisnya (كوﺮﺘﻣ). Syu’bah mengatakan bahwa al-Hasan pendusta dan meriwayatkan hadis-hadis yang dia palsukan. Ibn Hibb n mengatakan bahwa al-Hasan melakukan tadl s dari para perawi tsiqah24 Hadis ‘Abdull h bin Amr juga diriwayatkan oleh Ibn Ab Syaybah dalam al-Mushannaf dari Masr q.25 Akan tetapi sanad hadis ini mawq f dan tidak dapat menguatkan hadis Ab Hurayrah r.a.

Adapun hadis Ibn ‘Abb s r.a. adalah dengan lafal: ﺪﺑﺎﻌﻛ ﷲﻲﻘﻟتﺎﻣنإﺮﻤﺧ ﺮﻣﺪﻣ

ﻦﺛو. Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad dari al-Hasan bin Sh lih dari Muhammad bin al-Munkadir dari Ibn ‘Abb s r.a. Ibn al-Jawz mengatakan bahwa salah seorang perawi hadis ini tidak diketahui (لﻮﮭﺠﻣ) tanpa menjelaskan siapa perawi yang dimaksudkan. Pernyataan Ibn al-Jawz tersebut bertentangan dengan pernyataan al-Mundzir dan al-Haytsam yang mengatakan bahwa rij l hadis ini

shah h.26 Ibn Hibb n dalam al-Shah h, al-Maqdis dalam Ah d ts

al-Mukht rah dan al-Haytsam dalam Maw rid al-Zhamn juga meriwayatkan hadis

yang semakna dengan sanad lain dari al-‘Aww m bin Hawsyib dari Sa‘ d bin Jubayr dari Ibn ‘Abb s r.a. Ibn Hibb n menyatakan hadis ini shah h.27

Berdasarkan uraian di atas, hadis Ibn M jah dari Ab Hurayrah r.a. pada asalnya dinyatakan lemah karena dha‘ fnya Muhammad bin Sulaym n, namun hadis ini mempunyai syaw hid. Diantara syaw hid tersebut ada yang shah h, yaitu hadis Ibn Hibb n dari Ibn ‘Abb s r.a. sehingga dapat menguatkan hadis Ab Hurayrah r.a. ke level hasan ligayrih. Wa All h a‘lam.

6. Hadis tentang Sanksi bagi Peminum Khamar

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ﻲِﺒﱠﻨﻟا

ِﺪْﮭَﻋ

ﻲِﻓ

ِبِرﺎﱠﺸﻟﺎِﺑ

ﻲَﺗ ْﺆُﯾ

َنﺎَﻛ

ُﮫﱠﻧَأ

:

ِﺚْﯾِدﺎَﺣَﻷا

ِﺢْﯿِﺤ ِﺻ

ﻲِﻓ

ﺖﺒﺛ

ﺪﻗ

.

ِلﺎَﻌﱢﻨﻟاَو

ِبﺎَﯿﱢﺜﻟﺎِﺑَو

ِﺪْﯾِﺮَﺠﻟاوَ

يِﺪْﯾَﻷﺎِﺑ

ُبَﺮ ْﻀُﯿَﻓ

ﻢﻠﺳو

Artinya:

Telah ditetapkan dalam hadis-hadis sahih: bahwasanya seorang peminum telah didatangkan (ke pengadialan) pada masa Nabi saw. Kemudian dia dipukuli dengan tangan, pelepah kurma, kain dan terompah”

Hadis ini diriwayatkan oleh al-Bukh r dalam al-Shah h, Muslim dalam

al-Shah h, Ab D w d dalam al-Sunan dan Ibn Hibb n dalam al-Shah h.

Kesemuanya dengan jalur sanad Hisy m dari Qat dah dari Anas bin M lik r.a.28 Adapun Lafaz hadis al-Bukh r seperti berikut:

بﺮﺿ

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ﻲﺒﻨﻟا

نأ

ﮫﻨﻋ

ﻲﺿر

ﻚﻟﺎﻣ

ﻦﺑ

ﻧأ

ﻦﻋ

ﻲﻓ

(11)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

78

Terdapat hadis lain yang juga menceritakan tentang sanksi bagi peminum khamar. Hadis tersebut berbunyi sebagai berikut:

َبِﺮَﺷ

ْﺪَﻗ

ٍﻞُﺟَﺮِﺑ

َﻰِﺗُأ

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ﻲِﺒﱠﻨﻟا

ﱠنَأ

:

ٍﺲَﻧَأ

ِﺚْﯾِﺪَﺣ

ﻲِﻓَو

ُهَﺪﱠﻠ َﺠَﻓ

َﺮ ْﻤ َﺨﻟا

.

َﻦْﯿ ِﻌَﺑ ْرَأ

َﻮ ْﺤَﻧ

ِﻦْﯿَﺗَﺪْﯾِﺮ َﺠِﺑ

Artinya:

Di dalam hadis Anas dikatakan: “Bahwa Nabi saw. datang dengan membawa seorang lelaki yang telah meminum khamar. Kemudian, beliau menderanya dengan dua pelepah kurma sebanyak lebih kurang empat puluh kali.

Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim dalam al-Shah h,Ab D w d dalam

al-Sunan, al-Tirmidz dalam al-Sunan, Ahmad dalam al-Musnad, al-Shan‘ n dalam

Subul al-Sal m, al-Syawk n dalam Nayl al-Awth r, al-W diy sy dalam Tuh

.fat

al-Muht j dan Ibn Hazm dalam al-Ihk m. Kesemuanya dari Anas bin M lik r.a.30

Berdasarkan penelusuran terhadap kedua hadis di atas didapati bahwa hadis tentang sanksi bagi peminum khamar ini juga diriwayatkan oleh al-Bukh r dan/atau Muslim. Mayoritas ulama hadis berpendapat bahwa hadis riwayat al-Bukh r dan Muslim telah disepakat keshah hannya. Sehingga secara umum seluruh hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukh r dan/atau Muslim dinilai shah h.

Dengan dasar itu hadis ini dinyatakan shah h. Wa All h a‘lam.

7. Hadis tentang Sanksi bagi Orang Ihram Menganiaya Hewan

ُمِﺮ ْﺤُﻤﻟا

ُﮫَﺑﺎَﺻَأ

اَذِإ

ِﻊْﺒﱠﻀﻟا

ﻲِﻓ

:

َلﺎَﻗ

َﻢﱠﻠَﺳَو

ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ُﷲ

ﻰﱠﻠَﺻ

ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟا

ِﻦَﻋ

ٍﺮِﺑﺎَﺟ

ْﻦَﻋ

َﻐَﻠَﺑ

ﻲِﺘﱠﻟا

ِنْﺄﱠﻀﻟا

ِﺪَﻟَو

ْﻦِﻣ

ﻰَﺜْﻧُﻷا)

ٌقﺎَﻨـِﻋ

ِﺐَﻧ ْرَﻷا

ﻲِﻓَو

ٌةﺎَﺷ

ِﻲْﺒﱠﻈﻟا

ﻲِﻓَو

ٌﺶْﺒَﻛ

ْﺖ

َﺔَﻌَﺑ ْرَأ

ْﺖَﻐَﻠَﺑ

ﻲِﺘﱠﻟا

ِنْﺄﱠﻀﻟا

ِﺪَﻟَو

ْﻦِﻣ

ﻰَﺜْﻧُﻷا)

ٌةَﺮْﻔَﺟ

ِع ْﻮُﺑ ْﺮَﯿﻟا

ﻲِﻓَو

(

ٍﺮُﮭْﺷَأ

َﺔَﻌَﺑ ْرَأ

.(

ٍﺮُﮭْﺷَأ

Artinya:

Diriwayatkan dari J bir dari Nabi saw.: Jika orang yang ihram itu membunuh

dab’u maka dia harus menggantinya dengan kibasy; jika kijang maka gantinya kambing; jika kelinci maka gantinya anak kambing betina sebelum berumur satu tahun; dan jika kangguru maka gantinya anak kambing betina yang baru berumur empat bulan.

Hadis ini diriwayatkan oleh al-D raquthn dalam al-Sunan dan al-Bayhaq dalam al-Sunan al-Kubr . Keduanya dengan sanad marf ‘ dari al-Ajlah dari Ab al-Zubayr dari J bir bin ‘Abdill h r.a.31 Adapun sanad al-D raquthn adalah:

ﻲﺑأ

ﻦﻋ

ﺢﻠﺟﻷا

ﻦﻋ

ﻞﯿﻀﻓ

ﻦﺑ

ﺎﻧ

ﺐﯾﺮﻛ

ﻮﺑأ

ﺎﻧ

ﺎﯾﺮﻛز

ﻦﺑ

ﻢﺳﺎﻘﻟا

ﻦﺑ

ﺪﻤﺤﻣ

ﺎﻨﺛﺪ

.

ﺎﻋﻮﻓﺮﻣ

ﺮﺑﺎﺟ

ﻦﻋ

ﺮﯿﺑﺰﻟا

(12)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 79 Al-Bayhaq dan al-Alb n mengatakan bahwa yang shah h hadis ini

mawq f kepada ‘Umar r.a. Ibn ‘Ad juga mengatakan hal yang sama bahwa sangat

sedikit perawi yang meriwayatkan hadis ini dari Ab al-Zubayr dengan sanad marf ‘ dan yang shah h hadis ini mawq f kepada ‘Umar r.a.33 Ab al-Zubayr sendiri yang memiliki nama lengkap Ab al-Zubayr Muhammad bin Muslim bin Tadrus (w. 126 H) diperselisihkan kredibilitasnya oleh ulama hadis. Ab al-Zubayr adalah termasuk generasi setelah al-wusth min al-t bi n. Ibn al-Mad niy mengatakan bahwa Ab al-Zubayr tsiqah tsabt. Menurut Ibn Ma n, al-Nas ’iy dan Ibn Hibb n, Ab al-Zubayr tsiqah sedangkan menurut al-Dzahabiy, dia shad q. Ibn Adiy juga mengatakan Ab al-Zubayr tsiqah Menurut Ibn Adiy, sebahagian ulama hadis men-dha f-kan Ab al-Zubayr bukan karena kredibilitasnya dha f

tetapi karena hadisnya diriwayatkan oleh sebahagian perawi dha f. Ibn Hajar mengatakan dia terkenal sering melakukan tadlis. Menurut al-Dzahabiy, al-Bukh riy, Ab H tim, Ab Zur ah dan Ab H tim, hadis Ab al-Zubayr tidak boleh dijadikan hujah34

Selain itu, al-Ajlah atau Yahy bin ‘Abdill h bin Mu‘ wiyah, juga ada

dha‘ fnya sebagaimana dikatakan oleh al-Alb n . Al-‘Ijl mengatakan bahwa

hadis Ajlah boleh diriwayatkan tetapi tidak cukup kuat. Menurut Ab H tim, al-Ajlah tidak dijadikan hujah sedangkan menurut Ahmad, al-al-Ajlah meriwayatkan hadis

munkar.35 Al-Ajlah juga sendirian memarf ‘kan hadis ini dari Ab al-Zubayr. Riwayatnya bertentangan dengan riwayat perawi-perawi tsiqah lain, seperti M lik, al-Layts dan ‘Ath ’, yang meriwayatkan hadis ini dari Ab al-Zubayr dengan sanad

mawq f kepada ‘Umar r.a. Diantaranya, hadis riwayat M lik dalam al-Muwattha’,

al-Sy fi‘ dalam al-Musnad dan al-Bayhaq dalam al-Sunan al-Kubr .36 Lafaz hadis M lik seperti berikut:

ﺐﻧرﻷا

ﻲﻓو

ﺰﻨﻌﺑ

لاﺰﻐﻟا

ﻲﻓو

ﺶﺒﻜﺑ

ﻊﺒﻀﻟا

ﻲﻓ

ﻰﻀﻗ

بﺎﻄﺨﻟا

ﻦﺑ

ﺮﻤﻋ

نأ

.

ةﺮﻔﺠﺑ

عﻮﺑﺮﯿﻟا

ﻲﻓو

قﺎﻨﻌﺑ

37

Menurut al-Alb n , sanad hadis-hadis (yang mawq f) ini shah h.38

Berdasarkan uraian di atas, hadis ini dengan sanad mawq f kepada ‘Umar r.a. adalah yang shah h. Sedangkan hadis al-D raquthn dan al-Bayhaq dari J bir r.a. dengan sanad marf ‘ dinyatakan dha‘ f karena kedha‘ fan ‘Ajlah dan Ab al-Zubayr. Wa All h a‘lam.

Ditemukan hadis lain yang diriwayatkan oleh J bir tentang sanksi bagi orang yang menganiaya hewan dalam keadaan ihram. Hadis tersebut bunyinya sebagai berikut:

ُﮫَﺑﺎَﺻَأ

اَذِﺈَﻓ

،ٌﺪﱢﯿَﺻ

ُﻊْﺒﱠﻀﻟا

:

ﻢﻠﺳو

ﮫﯿﻠﻋ

ﻰﻠﺻ

ِﷲ

ُل ْﻮُﺳَر

َلﺎَﻗ

:

َلﺎَﻗ

ٍﺮﺑِﺎَﺟ

ْﻦَﻋ

(13)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

80

Artinya:

Diriwayatkan dari J bir bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Dab’u adalah binatang buruan. Jika orang sedang ihram menganiayanya, maka ia wajib menggantinya dengan kibasy yang sudah tua umurnya dan dimakan.

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibn Khuzaymah dalam al-Shah h, al-D raquthn dalam al-Sunan, al-Bayhaq dalam al-Sunan al-Kubr , al-H kim dalam

al-Mustadrak, dan al-Thah w dalam Syarh Ma‘ n al- ts r. Kesemuanya dengan

sanad marf ‘ dari Hass n bin Ibr h m dari Ibr h m bin al-Sh ’ig dari ‘Ath ’

(bin Ab Rab h) dari J bir.39

Ibn Ab Syaybah dalam al-Mushannaf juga meriwayatkan hadis ini dengan

sanad marf ‘ dari Ab Bakr dari Wak ‘ dari Jar r bin H zim dari ‘Abdull h bin

Ubaydill h bin ‘Umayr dari ‘Abd al-Rahm n bin Ab ‘Amm r dari J bir r.a., seperti berikut:

ﻠﻌﺟو

مﺮﺤﻤﻟا

ﮫﺒﯿﺼﯾ

ﺎﺸﺒﻛ

ﻊﺒﻀﻟا

ﻲﻓ

.ﺪﯿﺼﻟا ﻦﻣ ﮫ

40

Menurut al-H kim, hadis ini shah h sekalipun al-Bukh r dan Muslim tidak meriwayatkannya. Pendapat al-H kim itu disepakati oleh al-Dzahab . Al-Alb n juga mengikuti pendapat al-H kim. Al-Thah w juga meriwayatkan hadis J bir dengan sanad mawq f melalui Hash m dari Mansh r bin Z dz n dan melalui Zah r bin Mu‘ wiyah dari ‘Abd al-Kar m bin M lik, keduanya dari ‘Ath ’ dari J bir berkata: ﺶﺒﻛ مﺮﺤﻤﻟا ﮫﺑﺎﺻأ اذإ ﻊﺒﻀﻟا ﻲﻓ. Menurut al-Thah w , adanya riwayat J bir yang mawq f tersebut menjadikan hadis ini cacat. Pendapat tersebut disanggah oleh al-Alb n dengan mengatakan bahwa sanad mawq f al-Thah w tidak mempengaruhi kredibilitas sanad yang marf ‘. Kata al-Alb n lagi, karena semangat (ﻂﺸﻨﯾ ﺪﻗ) seorang perawi, adakalanya dia memarf ‘kan suatu riwayat dan adakalanya dia memawq fnya. Maka siapa saja yang memarf ‘kannya dengan

ziy dah dari perawi tsiqah, hadisnya boleh diterima (ﺔﻟﻮﺒﻘﻣ). Adapun hadis yang dikaji

ini, dimarf ‘kan oleh dua orang perawi tsiqah, yaitu Ibn Ab ‘Amm r dari J bir dan Ibr h m al-Sh ’ig dari ‘Ath ’ dari J bir. Kata al-Alb n , tidak ada jalan untuk menuduh bahwa kedua perawi tsiqah tersebut meriwayatkan secara mengada-ada hanya karena bertentangan dengan riwayat Mansh r bin Z dz n dan ‘Abd al-Kar m bin M lik dari ‘Ath ’. Tidak boleh juga menilai hadis keduanya mawq f

hanya karena Mansh r bin Z dz n dan ‘Abd al-Kar m bin M lik meriwayatkan hadis ini dengan sanad mawq f. Apalagi dalam sanad Ibn Z dz n ada Hasy m. Dia seorang mudallis yang meriwayatkan hadis ini dengan sh gat al-tah mul: ‘an.41 Sebagaimana dikenal dalam mushthalah al-had s, perawi yang dikenal mudallis, hadisnya ditolak jika dia meriwayatkannya dengan menggunakan sh gat al-tah mul:

‘an.

(14)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 81 terdapat ziy dah ﻦﺴﻣ yang tidak diikuti oleh perawi lain. Hass n sendiri dikatakan tidak cukup kuat (يﻮﻘﻟﺎﺑ ﺲﯿﻟ) oleh al-Nas ’ sedangkan Ibn ‘Ad menyifatkannya sebagai ahl al-shidq namun adakalanya dia salah. ‘Abd al-Haqq mengatakan bahwa

ziy dah tersebut dha‘ f sedangkan Ibn al-Qatth n menjelaskan bahwa ziy dah

tesebut dikatakan dha‘ f karena kedha‘ fan Ish q bin Isr ’ l, yaitu syaykh kepada

syaykh al-D raquthn (ﻲﻨﻄﻗراﺪﻟاﺦﯿﺷ ﺦﯿﺷ). Pernyataan al-Qatth n ada kelemahannya,

sebab Ish q hanya terdapat dalam sanad al-D raquthn sedangkan dalam sanad

lain tidak ada. Adapun kenyataan al-Dzahab bahwa al-Hass n sendirian, juga ada kelemahannya karena penulis mendapati adanya t bi‘ bagi Hassan, yaitu ‘Abd al-Rahm n bin ‘Amm r dari J bir r.a, yang terdapat dalam sanad Ab D w d dalam

al-Sunan dan Ibn Ab Syaybah dalam al-Mushannaf. Namun, dalam matnnya tidak

terdapat ziy dah: ﻦﺴﻣ.42 Lafal Ibn Syaybah seperti disebutkan dalam al-takhr j di atas. Sedangkan lafal Ab D w d adalah: مﺮﺤﻤﻟاهدﺎﺻاذإﺶﺒﻛﮫﯿﻓﻞﻌﺠﯾوﺪﯿﺻﻮھ.43

Al-Alb n menilai hadis ini shah h.44 Hadis ini juga mempunyai sy hid mursal, yaitu hadis al-Sy fi‘ dalam al-Musnad dari Sa‘ d bin S lim dari Ibn Jurayj dari ‘Ikrimah mawl Ibn ‘Abb s r.a. berkata: ﺎﻌﺒﺿﻢﻠﺳوﮫﯿﻠﻋﷲﻰﻠﺻﷲلﻮﺳرلﺰﻧأ ﺎﺸﺒﻛﺎﮭﯿﻓﻰﻀﻗواﺪﯿﺻ. 45

Menurut al-Alb n , rij l hadis ini tsiqah Al-D raquthn dalam al-Sunan dan al-Bayhaq dalam al-Sunan juga meriwayatkan dengan sanad ini tetapi marf ‘. Keduanya dengan jalur Ibn Ab al-Sar dari al-Wal d bin al-Jurayj dari ‘Amr bin Ab ‘Amr dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abb s r.a., Rasulullah saw bersabda: ﺪﯿﺻﻊﺒﻀﻟا ﺎﺸﺒﻛ ﺎﮭﯿﻓ ﻞﻌﺟو. Al-Alb n mengatakan Ibn Ab Sar , yaitu Muhammad bin

al-Mutawakkil al-‘Asqal n adalah dha‘ f dan dituduh (berdusta). Sedangkan menurut Ab H tim, hadis Ibn Ab al-Sar layyin (ﺚﯾﺪﺤﻟا ﻦﯿﻟ) dan menurut Ibn ‘Ad , dia

banyak melakukan kesalahan (ﻂﻠﻐﻟاﺮﯿﺜﻛ).46

Berdasarkan uraian di atas, hadis ini pada asalnya dinyatakan dha‘ f karena

dha‘ fnya Hass n. Dengan sendirinya ziy dah dalam matnnya juga ditolak karena Hass n meriwayatkan hadis ini secara sendirian, tetapi hadis ini mempunyai

syaw hid. Diantara syaw hid tersebut ada yang shah h sehingga menguatkan dan

mengangkat status hadis ini ke level hasan ligayrih. Wa All h a‘lam.

PENUTUP

(15)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

82

kekhusyuan dalam beribadah haji atau umrah tetapi juga mempertontonkan prilaku yang tidak terpuji dimata agama dan masyarakat.

Dalam pembahasan di atas diketahui bahwa sebagian besar hadis tentang adat kebiasaan jahiliyah di atas dinyatakan dapat dijadikan hujah dalam agama. Sementara sebagian lagi ditolak sebagai hujah karena tidak terpenuhinya salah satu atau lebih kriteria keshahihan hadis yang telah disepakati oleh jumhur ulama hadis. Diantara tujuh topik hadis di atas, satu diantaranya ditolak kehujahannya sebagai hadis shahih karena hadis tersebut diriwayatkan secara mursal, yaitu hadis tentang ayat-ayat khamar dan judi.

Endnotes

1Ibn Jar r, Tafs r Ibn Jar r, jilid 5, h. 33-34. 2

Al-Mar g , Tafs r al-Mar g , juz 7, h. 20-21. 3

Al-Mizz , Tahdz b al-Kam l, Jilid 12, h. 115-121; Ibn Sa d, Thabaq t, Jilid 6, h. 323; al-Dzahab , al-Mughnī f al-Dhu‘af ’, Jilid 1, h. 41; al-R z , al-Jarh wa al-Ta‘d l, Jilid 4, h. 279-280.

4

Ab D w d, al-Sunan, kit b al-asyribah, b b f tahr m al-khamr, jilid 3, h. 325; al-Tirmidz , al-Sunan, b b wa min s rat al-M ’idah, jilid 1, h. 53; al-Nas ’ , al-Sunan, kit b al-asyribah, b b tahr m al-khamr, jilid 8, h. 286; al-Nas ’ , al-Kubr , kit b al-asyribah, b b tahr m al-khamr, jilid 3, h. 202; al- Ahmad, al-Musnad, jilid 1, h. 53; al-H kim, al-Mustadrak, jilid 2, h. 305; al-Bayhaq , al-Sunan al-Kubr , jilid 8, h. 285.

5Ab D w d, al-Sunan, jilid 3, h. 325. 6

Al-Mar g , Tafs r al-Mar g , juz 7, h. 21. 7Ab D w d, al-Sunan, jilid 3, h. 325. 8

Al-Alb n , Shah h Sunan Ab D w d, jilid 2, h. 415-416; Alb n , Shah h Sunan al-Tirmidz , jilid 3, h. 230-231; al-Alb n , Shah h Sunan al-Nas ’ , jilid 3, h. 1126; al-Tirmidz , al-Sunan, jilid 5, h. 253; Ibn Hajar, Fath al-B r , jilid 8, h. 279; al-Zarq n , Syarh al-Zarq n , jilid 4, h. 212.

9Al-H kim, al-Mustadrak, jilid 4, h. 159.

10Al-Suy th , al-Durr al-Mants r, jilid 3, h. 159-160. 11

Ibn Hajar, al-Dir yah, jilid 1, h. 277; Ibn Hajar, Tahdz b al-Tahdz b, jilid 4, h. 11; al-Qurthub , Tafs r al-Qurthub , jil 3, h. 337; al-Bukh r , al-T r kh al-Kab r, jilid 3, h. 461; Ibn Hibb n, al-Tsiq t, jilid 4, h. 275.

12

Al-Mar g , Tafs r al-Mar g , juz 7, h. 25.

13Al-D raquthn , al-Sunan, jilid 4, h. 247; al-Qudh ‘ , al-Musnad, jilid 1, h. 68. 14

Al-Mun w , Faydh Qad r, jil 3, h. 311; Haytsam , Majma‘ Zaw ’id, jilid 4, h. 335; al-Zayla‘ , Nashb al-R yah, jilid 3, h. 220; Ibn ‘Ad , al-K mil f al-Dhu‘af ’, jilid 4, h. 144 & 146; Ibn Ab H tim, al-Jarh wa al-Ta‘d l, jilid 5, h. 145-147; al-Dzahab , al-Mugn , jilid 1, h. 352; al-Dzahab , M z n al-I‘tid l, jilid 2, h. 475; Ibn al-Jawz , al-Dhu‘af ’ wa al-Matr k n, jilid 2, h. 136; al-Suy th , Thabaq t al-Huff zh, h. 107; Ibr h m bin Ya‘q b al-Jawzaj n , Ahw l al-Rij l, Mu’assasat al-Ris lah, Bayr t, 1405 H, h. 155; al-Bukh r , al-Dhu‘af ’ al-Shag r, h. 190; al-Bukh r , al-T r kh al-Kab r, jilid 5, h. 574; Ab H tim, al-Majr h n, jilid 2, h. 11; Ibn Hajar, Taqr b al-Tahdz b, h. 444.

15

Ibn Ab H tim, al-Jarh wa al-Ta‘d l, jilid 3, h. 123; Ibn al-Jawz , al-Dhu‘af ’ wa al-Matr k n, jilid 1, h. 226; al-Dzahab , M z n al-I‘tid l, jilid 2, h. 342; al-Dzahab , Taqr b Tahdz b, h. 175; al-Dzahab , al-K syif, jilid 1, h. 344; al-Mizz , Tahdz b al-Kam l, jilid 7, h. 108; al-‘Ajl n , Kasyf al-Khaf ’, jilid 1, h. 459.

(16)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 83

17

Al-Nas ’ , al-Sunan, kit b al-asyribah, b b dzikr al- ts m mutawalladah ‘an syurb al-khamr…, jilid 8, h. 315; al-Nas ’ , al-Sunan al-Kubr , jilid 3, h. 228; al-Bayhaq , al-Sunan al-Kubr , jilid 8, h. 287; al-Maqdis , al-Ah d ts al-Mukht rah, jilid 1, h. 502; Ibn al-Jawz , al-‘Ilal, jilid 2, h. 674; Ibn Kats r, Tafs r Ibn Kats r, jilid 2, h. 98; al-Qurthub , Tafs r al-Qurthub , jilid 3, h. 55.

18Al-Nas ’ , al-Sunan, jilid 8, h. 315. 19

Al-Zayla‘ , Nashb al-R yah, jilid 4, h. 297; Ibn Kats r, Tafs r Ibn Kats r, jilid 2, h. 98; Ab Muhammad al-R z , ‘Ilal Ibn Ab H tim, jilid 2, h. 35; al-Alb n , Shah h Sunan al-Nas ’ , jilid 3, h. 1146-1147; al-Maqdis , al-Ah d ts al-Mukht rah, jilid 1, h. 502; Ibn al-Jawz , al-‘Ilal, jilid 2, h. 674.

20

Al-Bukh r , al-Shah h, kit b al-mazh lim wa al-gadhab, b b al-buhn bi gayr idzn sh hibih, jilid 3, h. 107.

21

Ibn M jah, Sunan, kit b asyribah, b b mudmin khamr, jilid 2, h. 1120; Bukh r , T r kh Kab r, jilid 1, h. 129; Ibn Ab Syaybah, Mushannaf, jilid 5, h. 97; Bayhaq , Syu‘ab al-m n, jilid 5, h. 13; Ab Muhaal-mal-mad al-Ansh r , Thabaq t al-Muhaddits n, jilid 2, h. 46; Ibn al-Jawz , al-‘Ilal, jilid 2, h. 671.

22

Al-Alb n , Shah h Sunan Ibn M jah, jilid 3, h. 143; al-Alb n , Silsilat Ah d ts al-Shah hah, jilid 2, h. 294-295; Ibn al-Jawz , al-‘Ilal, jilid 2, h. 671; al-B sh r , Mishb h al-Zuj jah, jilid 4, h. 38; al-Bukh r , al-T r kh al-Kab r, jilid 1, h. 129; Ibn ‘Ad , al-K mil f al-Dhu‘af ’, jil 6, h. 229; al-Mun w , Faydh al-Qad r, jilid 4, h. 153.

23

Al-Bazz r, Musnad, jilid 6, h. 3767 Jawzaj n , Ahw l Rij l, h. 66; Ibn Ab H tim, al-Jarh wa al-Ta‘d l, jilid 7, h. 90; al-‘Ijl , Ma‘rifat al-Tsiq t, jilid 2, h. 208; Ab Hafsh, T r kh Asm ’ al-Tsiq t, h. 187; al-Dzahab , M z n al-I‘tid l, jilid 5, h. 441; Ibn al-Jawz , al-Dhu‘af ’ wa al-Matr k n, jilid 3, h. 10; Ibn Hajar, Lis n al-M z n, jilid 7, h. 337; al-Dzahab , Dzikr Asm ’ Man Tukallam F h, h. 151; al-Dzahab , Siyar A‘l m al-Nubal ’, jilid 7, h. 30; al-‘Uqayl , al-Dhu‘af ’, jilid 3, h. 464; Ibn ‘Ad , al-K mil f al-Dhu‘af ’, jilid 6, h. 30; al-Haytsam , Majma‘ al-Zaw ’ d, jilid 5, h. 70.

24

Ibn al-Jawz , al-‘Ilal, jilid 2, h. 670; al-Dzahab , al-Mugn f al-Dhu‘af ’, jilid 1, h. 165; Ibn al-Jawz , al-Dhu‘af ’ wa al-Matr k n, jilid 1, h. 207; Ibn Hajar, Thabaq t al-Mudallis n, h. 53; Ibn Hajar, Taqr b al-Tahdz b, h. 162; al-Mizz , Tahdz b al-Kam l, jilid 6, h. 265-272; Ahmad, Kit b Bahr al-Dam, h. 113.

25Ibn Ab Syaybah, al-Mushannaf, jilid 5, h. 97. 26

Ahmad, al-Musnad, jilid 1, h. 272; al-Mundzir , Targ b wa Tarh b, jilid 3, h. 177; al-Haytsam , Majma‘ al-Zaw ’ d, jilid 5, h. 74; Ibn al-Jawz , al-‘Ilal, jilid 2, h. 671.

27

Ibn Hibb n, Shah h, jilid 2, h. 166; Maqdis , Ah d ts Mukht rah, jilid 10, h. 330; al-Haytsam , Maw rid al-Zham‘ n, h. 335.

28

Al-Bukh r , al-Shah h, kit b al-hud d, b b m j ’a f dharb syarb al-khamr, jilid 6, h. 2487; Muslim, al-Shah h, kit b al-asyribah, b b hadd al-khamr, jilid 3, h. 1331; Ab D w d, al-Sunan, kit b al-hud d, b b al-hadd f al-khamr, jilid 4, h. 163; Ibn Hibb n, al-Shah h, jilid 10, h. 298.

29Al-Bukh r , al-Shah h, jilid 6, h. 2487. 30

Muslim, al-Shah h, kit b al-hud d, b b hadd al-khamr, jilid 3, h. 1330; Ab D w d, al-Sunan, kit b al-hud d, b b al-hadd f al-khamr, jilid 4, h. 163; al-Tirmidz , al-al-Sunan, kit b al-hud d, b b m j ’ f hadd al-sukr n, jilid 4, h. 48; Ahmad, Musnad, jilid 3, h. 176; Shan‘ n , Subul al-Sal m, jilid 4, h. 28; al-Syawk n , Nayl al-Awth r, jilid 7, h. 314; al-W d sy , Tuhfat al-Muht j, jilid 2, h. 491; Ibn Hazm, al-Ihk m, jilid 7, h. 455.

31

Al-D raquthn , al-Sunan, jilid 2, h. 246; al-Bayhaq , al-Sunan al-Kubr , jilid 5, h. 183. 32Al-D raquthn , al-Sunan, jilid 2, h. 246.

33

(17)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

84

34

Ab Nashr, Rij l Shah h al-Bukh rī, Jilid 2, h. 881; Ab Bakr al-Ashbah nī, Rij l Shah h Muslim, Jilid 2, h. 207; al-Dzahab , Siyar A‘l m al-Nubal ’, Jilid 5, h. 380-382; Al-Suy th , Thabaq t al-Huff zh, h. 58; Ibn Hibb n, al-Tsiq t, Jilid 5, h. 351; Ibn al-Jawz , al-Dhu‘af ’ wa al-Matr k n, Jilid 3, h. 100; Ibn Hajar, Lis n al-M z n, Jilid 7, h. 375; Ibn Hajar, Tahdz b al-Tahdz b, Jilid 9. h. 390-392; Ab al-Wal d al-B j , al-Ta‘d l wa al-Tajr h, Jilid 2, h. 640; Ibn ‘Ad , al-K mil f al-Dhu‘af ’, Jilid 6, h. 123; al-‘Al ’ , J mi‘ al-Tahsh l, h. 269; Ibn Hajar, Thabaq t al-Mudallis n, h. 45.

35

Al-Alb n , Irw ’ al-Gal l, jilid 4, h. 245-246; al-‘Ijl , Ma‘rifat al-Tsiq t, jilid 1, h. 212; Ibn ‘Ad , al-K mil f al-Dhu‘af ’, jilid 1, h. 426; Ibn al-Jawz , al-Dhu‘af ’ wa al-Matr k n, jilid 1, h. 64.

36

M lik, Muwattha’, b b fidyah m ush ba min thayr wa wahs, jilid 1, h. 414; al-Sy fi‘ , al-Musnad, h. 226; al-Bayhaq , al-Sunan al-Kubr , jilid 5, h. 183-184.

37M lik, al-Muwattha’, jilid 1, h. 414. 38

Al-Alb n , Irw ’ al-Gal l, jilid 4, h. 245-246. 39

Ibn Khuzaymah, al-Shah h, jilid 4, h. 183; al-D raquthn , al-Sunan, jilid 2, h. 235; al-Bayhaq , al-Sunan al-Kubr , jilid 9, h. 319; H kim, Mustadrak, jilid 1, h. 623; Thah w , Syarh Ma‘ n

al-ts r, jilid 4, h. 372.

40Ibn Ab Syaybah, al-Mushannaf, jilid 3, h. 254. 41

Al-H kim, al-Mustadrak, jilid 1, h. 623; al-Alb n , Irw ’ Gal l, jilid 4, h. 243; Bayhaq , al-Sunan al-Kubr , jilid 5, h. 183; al-Thah w , Syarh Ma‘ n al- ts r, jilid 4, h. 372.

42

Al-Dzahab , M z n al-I‘tid l, jilid 2, h. 221; al-Zayla‘ , Nashb al-R yah, jilid 3, h. 134; Ab D w d, al-Sunan, b b f akl al-dhab‘, jilid 3, h. 355; Ibn Ab Syaybah, al-Mushannaf, jilid 3, h. 254.

43Ab D w d, al-Sunan, jilid 3, h. 355. 44

Al-Alb n , Irw ’ al-Gal l, jilid 4, h. 242. 45Al-Sy fi‘ , al-Musnad, h. 134.

46

Al-Alb n , Irw ’ al-Gal l, jilid 4, h. 244; al-Bayhaq , al-Sunan al-Kubr , jilid 5, h. 183; al-D raquthn , al-Sunan, jilid 2, h. 245; Ibn al-Jawz , al-al-Dhu‘af ’ wa al-Matr k n, jilid 3, h. 95; al-Mizz , Tahdz b al-Kam l, jilid 26, h. 358; Ibn Ab H tim, al-Jarh wa al-Ta‘d l, jilid 8, h. 105.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim

Ab D w d, Sulaym n bin al-Asy ab al-Sijist nῑ. t.th. Sunan Ab D w d.

t.tp.: D r al-Fikr.

Ab Hafsh, Umar bin Ahmad al-W izh. 1404 H/1984. T r kh Asm ’

al-Tsiq t. Al-Kuwayt: al-D r al-Salafiyyah.

Ab Nashr al-Kal b dzῑ, Ahmad bin Muhammad bin al-Husain al-Bukh r.

(18)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 85

Al-'Ajl nῑ, Ism l bin Muhammad. 1405 H. Kasyf al-Khaf wa Maz l

al-Ilb s Amm Isytahar min al-Ah d ts Al Alsinat al-N s. Bayr t: Mu’assasat al-ris lah.

Al-'Al ’ῑ, Shal h al-D n Ab Sa d Khal l bin Saif al-D n. 1407 H/1986.

J mi al-Tahsh l f Ahk m al-Mar s l. Bayr t: Alam al-Kutub.

Al-Alb nῑ, Muhammad N shir al-D n. 1405 H/1985. Irw ’ al-Ghal l f

Takhr j Ah d ts Man r al-Sab l. Bayr t: al-Maktab al-Isl m.

_______. 1408 H/1988. Shah h Sunan al-Nas ’ῑ. Bayr t: al-Maktab al-Isl m.

_______. 1408 H/1988. Shah h Sunan al-Nas ’ῑ. Bayr t: al-Maktab al-Isl m.

_______. 1408 H/1988. Shah h Sunan al-Tirmidz. Bayr t: al-Maktab al-Isl m.

_______. 1409 H/1989. Shah h Sunan Ab D w d. Bayr t: Maktab al-Isl mῑ.

_______. 1417 H/1997. Shah h Sunan Ibn M jah. al-Rῑ dh: Maktabat

al-Ma rif li al-Nasyr wa al-Tawz .

Al-Ansh rῑ, Abdull h bin Muhammad bin Ja far bin Hayy n Ab

Muhammad. 1412 H/1992. Thabaq t Muhaddits n bi Ashbah n wa al-W rid n Alayh . Bayr t: Mu’assasat al-Ris lah.

Asad, Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hil l bin 1989. Kit b Bahr

al-Dam F man Takallam f h al-Im m Ahmad Bimadh aw Dzamm. Al-Rdh:

D r al-R yah.

Al-Ashbah nῑ, Ahmad bin Al bin Manjuwayh Ab Bakr. 1407 H. Rij l

Shah h Muslim. Bayr t: D r al-Ma rifah.

Al-B jῑ, Sulaym n bin Khalf bin Sa d Ab al-Wal d. 1406 H/1986.

Al-Ta d l wa al-Al-Tajr h

. Liman Kharrajah lah al-Bukh rῑ f J mi

al-Shah h. Al-Rdh: D r al-Liw ’ li al-Nasyr wa al-Tawz .

Al-Bashrῑ, Muhammad bin Sa d Ab Abdill h. t.th. al-Thabaq t al-Kubr .

(19)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

86

Al-Bayhaqῑ, Ab Bakr Ahmad bin al-Husain bin Al bin M s . 1410 H.

Syu ab al- m n. Bayr t: D r al-Kutub al- Ilmy h.

_______. 1414 H/1994. Al-Sunan al-Kubr . Makkat al-Mukarramah: Maktabah D r al-B z.

Al-Bazz r, Ab Bakr Ahmad bin Amr bin Abd al-Kh liq. 1409 H. Al-Musnad. Bayr t: Mu’assasah Ul m al-Qur’ n.

Al-Bukhari, Ab Abdill h Muhammad bin Ism l bin Ibr h m bin

al-Mugh rah. Shah h al-Bukh r. Bayr t: D r Ibn Kats r, 1407 H/1987.

_______. 1396 H. Al-Dhu af ’ al-Shagh r. H

.alab: D r al-Wa iy. _______. t.th. Al-T r kh al-Kab r. t.tp.: D r al-Fikr.

Al-D ruquthnῑ, Al bin Umar bin Ahmad bin Mahd Ab al-Hasan.

1386 H/1966. Sunan al-D ruquthn. Bayr t: D r al-Ma rifah.

Al-Dzahabῑ, Ab Abdill h Muhammad bin Ahmad bin Utsm n. 1406 H.

Dzikr Asm ’ Man Tukallam f h Fahuwa M tsaq. Al-Zarq ’: Maktabat al-Man r.

_______. 1413 H. Siyar A l m al-Nubal ’. Bayr t: Mu’assasat al-Ris lah. _______. 1413 H/1992. Al-K syif f Ma rifah Man lah Riw yah f Kutub

al-Sittah. Jiddah: D r al-Qiblah li al-Tsaq fah al-Isl myah.

_______. 1995. M z n I tid l f Naqd Rij l. Bayr t: D r Kutub al-Ilmῑyah.

_______. t.th. Al-Mughn f al-Dhu af ’. Qatar: Id rah Ihy ’ al-Tur ts al-Isl mῑ.

Al-Haytsamῑ, Al bin Ab Bakr Ab al-Hasan. 1407 H. Majma al-Zaw ’id

wa Manba al-Faw ’id. Bayr t: D r al-Rayy n li al-Tur ts.

_______. t.th. Maw rid Zham’ n il Zaw ’id Ibn Hibb n. Bayr t: D r al-Kutub al- Ilmῑyah.

Ibn Ab H

. tim, Abd al-Rahm n bin Ab H tim Muhammad bin Idr s

Ab Muhammad al-R zῑ. 1471 H/1952. Al-Jarh wa al-Ta d l.

Bayr t: D r Ihy ’ al-Tur ts al- Arabῑ.

Ibn Ab Shaybah, Ab Bakr Abdull h bin Muhammad. 1409 H. Al-Kit b al-Mushannaf f al-Ah d ts wa al- ts r. Al-Rdh: Maktabat

al-Rusyd.

Ibn al-Jawzῑ, Abd al-Rahm n bin Al bin Muhammad Ab al-Farj. 1403

H. Al- Ilal al-Mutan hῑah. Jilid 1 & 2. Bayr t: D r Kutub

(20)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 87

_______. 1406 H. Al-Dhu af ’ wa Matr k n. Bayr t: D r Kutub al-Ilmῑyah.

Ibn Hajar, Syih b al-D n Ab al-Fadhl Ahmad bin Al al- Asqal nῑ. 1379

H. Fath al-B r Syarh Shah h al-Bukh r. Bayr t: D r al-Ma rifah.

_______. 1403 H/1983. Thabaq t al-mudallis n. Amm n: Maktabat

al-Man r.

_______. 1404 H/1984. Tahdz b al-Tahdz b. Bayr t: D r al-Fikr.

_______. 1406 H/1986. Lis n al-M z n. Bayr t: Mu’assasat al-a lam li

al-Thib t.

_______. 1406 H/1986. Taqr b al-Tahdz b. S rῑ : D r al-Rasy d.

_______. t.th. Al-Dir yah f Takhr j Ah d ts al-Hid yah. Jilid 1 & 2. Bayr t: D r al-Ma rifah.

Ibn Hibb n, Muhammad bin Hibb n bin Ahmad Ab H tim al-Taymῑ

al-Bustῑ. 1395 H/1975. Al-Tsiq t. D r al-Fikr.

_______. 1414 H/1993. Shah h Ibn Hibb n bi Tart b Ibn Balb n. Bayr t: Mu’assasat al-Ris lah.

_______. t.th. Al-Majr h n. Halb: D r al-Wa iy.

Ibn Kats r, Ism l bin Umar al-Dimasyqῑ Ab al-Fid ’. 1401 H. Tafs r

al-Qur’ n al- Azh m (Tafs r Ibn Kats r). Bayr t: D r al-Fikr.

Ibn Khuzaymah, Muhammad bin Ish q Ab Bakr al-Nays b rῑ. 1390

H/1970. Shah hIbn Khuzaymah. Jilid 1. Bayr t: Al-Maktab al-Isl m.

Ibn M jah, Ab Abdill h Muhammad bin Yaz d al-Qazw nῑ. t.th. Sunan

Ibn M jah. Bayr t: D r al-Fikr.

Al-'Ijlῑ, Ahmad bin Abdill h bin Sh lih Ab al-Hasan. 1405 H/1985.

Ma rifat al-Tsiq t. Al-Mad nah al-Munawwarah: Maktabat al-D r. Al-Jawzaj nῑ, Ibr h m bin Ya q b. 1405 H. Ahw l al-Rij l. Bayr t:

Mu’assasat al-Ris lah.

Al-Jurj nῑ, Abdull h bin Ad bin Abdull h bin Muhammad Ab

Ahmad. 1409 H/1988. Al-K mil f Dhu af ’ Rij l. Bayr t: D r al-Fikr.

M lik bin Anas, Ab Abdill h al-Ashbuhῑ. t.th. Al-Muwaththa’. Mishr: D r

(21)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015

88

Al-Maqdisiy, Ab Abdull h Muhammad bin Abd al-W hid bin Ahmad al-Hanbalῑ. 1410 H. Al-Ah d ts al-Mukht rah. Makkat al-Mukarramah:

Maktabat al-Nahdhah al-Had tsah.

Al-Mar ghῑ, Ahmad Mushthaf . Tafs r al-Mar gh. Bayr t: D r Ihy ’ wa

al-Tur ts al- Arabῑ, 1974.

Al-Mizzῑ, Y suf bin al-Zakiy Abd al-Rahm n Ab al-Hajj j. 1400 H/1980.

Tahdz b al-Kam l f Asm ’ al-Rij l. Bayr t: Mu’assasat al-Ris lah. Al-Mun wῑ, Abd al-Ra’ f. 1356 H. Faydh Qad r Syarh J mi

al-Shagh r. Mishr: al-Maktabah al-Tij ryah al-Kubr

Al-Mundzirῑ, Abd al- Azh m bin Abd al-Qaw. 1417 H. Al-Targh b wa

Tarh b min Had ts Syar f. Bayr t: D r Kutub al-Ilmῑyah.

Al-Nas ’ῑ, Ahmad bin Syu ayb bin Al Ab Abd al-Rahm n. 1406

H/1986. Sunan al-Nas ’ῑ. Halab: Maktab al-Mathb t

al-Isl mῑyah.

_______. 1411 H/1991. Al-Sunan al-Kubr . Bayr t: D r Kutub al-Ilmῑyah.

Al-Nays b rῑ, Ab al-Husain Muslim bin al-Hajj j al-Qushayr . t.th.

Shah h Muslim. Bayr t: D r Ihy ’ al-Tur ts al- Arab.

Al-Nays b rῑ, Muhammad bin Abdill h al-H kim Ab Abdill h. 1411

H/1990. al-Mustadrak Al Shah hayn. Bayr t: D r Kutub al-Ilimῑyah.

Al-Qudh ῑ, Muhammad bin Sal mah bin Ja far Ab Abdil h. 1407

H/1986. Musnad al-Syih b. Bayr t: Mu’assasah al-Ris lah.

Al-Qurthubῑ, Muhammad bin Ahmad bin Ab Bakr bin Farh. 1372 H.

Al-J mi li Ahk m al-Qur’ n (Tafs r al-Qurthubῑ). Al-Q hirah: D r

al-Sya b.

Al-R zῑ, Abd al-Rahm n bin Muhammad bin Idr s Ab Muhammad.

1405 H. Ilal Ibn Ab H tim. Bayr t: D r al-Ma rifah.

Al-Shan nῑ, Muhammad bin Ism l. 1379 H. Subul al-Sal m Syarh

(22)

Jurnal Al-Hikmah Vol. 16 Nomor 2/2015 89

Al-Suy thῑ, Jal l al-D n Abd al-Rahm n bin Ab Bakr. 1403 H. Thabaq t

al-Huff zh. Bayr t: D r al-Kutub al- Ilmyah.

_______. 1414 H/1993. al-Durr al-Mants r. Bayr t: D r al-Fikr.

Al-Syawk nῑ, Muhammad bin Al bin Muhammad. 1973. Nayl al-Awth r

min Ah d ts Sayyid al-Akhy r Syarh Muntaq al-Ahb r. Bayr t: D r al-Jayl.

Al-Syayb nῑ, Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Ab Abdill h. t.th.

Musnad al-Im m Ahmad bin Hanbal. Mishr: Mu assasah Qurthubah.

Al-Thabarῑ, Muhammad bin Jar r bin Yaz d bin Kh lid. 1405 H. J mi

al-Bay n an Ta’w l y al-Qur’ n. al-Bayr t: D r al-Fikr.

Al-Thabr nῑ, Sulaym n Ahmad bin Ayy b Ab al-Q sim. 1415 H.

Al-Mu jam al-Awsath. Al-Q hirah: D r al-Haramayn.

Al-Thah wῑ, Ab Ja far Ahmad bin Muhammad bin Sal mah. 1399 H.

Syarh Ma nῑ al- ts r. Bayr t: D r al-Kutub al- Ilm yah.

Al-Tirmidzῑ, Ab s Muhammad bin s bin Sawrah. t.th. Sunan

al-Tirmidzῑ. Bayr t: D r Ihy ’ al-Tur ts al- Arab.

Al-Uqaylῑ, Ab Ja far Muhammad bin Umar bin M s . 1404 H/1984.

Al-Dhu af ’ al-Kab r. Bayr t: D r al-Maktabah al- Ilmyah.

Al-W dῑ sy, Umar bin Al bin Ahmad. 1406. Tuhfat al-Muht j il

Adillat al-Minh j. Makkat al-Mukarramah: D r Harr ’.

Al-Zarq nῑ, Muhammad Abd al- Azh m. 1936. Syarh al-Zarq n al

Muwaththa’ al-Im m M lik. Bayr t: D r al-Fikr.

Zayla ῑ, Abdullal-Bukh r h bin Y suf Ab Muhammad. 1357 H. Nashb

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukannya telaah dokumen didapatkan hasil bahwa: dalam pelaksanaan program KIA terdapat 15 orang orang yang berprofesi sebagai bidan yang terdiri atas 11

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat anti rayap ekstrak daun jeruk bali yang diuji terhadap rayap tanah Coptotermes sp.,serta menentukan senyawa yang

Sedangkan nilai adjusted R square adalah 0,573, hal ini berarti 57,3% variasikepuasan pasien dapat dijelaskan oleh variabel persepsi harga dalam perspektif Islam dan

Kesimpu!an Berdasarkah hasil pcnelitian berkenan dengan pengaruh lingkungan kerja dan bt;daya keija terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Kemendikbud (2013:4) DAK Bidang Pendidikan Dasar adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah

Peserta yang telah melakukan pemberkasan dan telah mendapatkan persetujuan teknis Nomor Induk Pegawai (NIP) sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Badan Kepegawaian

Akan tetapi banyak kader posyandu yang menyatakan setelah mendapatkan pelatihan, kader tidak melakukan penilaian SDIDTK selama posyandu dikarenakan banyak faktor antara

Alvarezii di sekitar Pulau Panjang sudah mendekati daya dukungnya (50 Ha) karena penanaman yang ada sudah mencapai luasan lebih dari 40 hektar dengan sistem penanaman