• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SMS 0801256 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SMS 0801256 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Elbana Andrian, 2015

MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah Peneliti melakukan observasi dan wawancara mengenai hal-hal

yang berkeaitan dengan Musik iringan tari Tepulout di Sanggar Seni Kite

Sungailiat Kabupaten Bangka, Maka didapatlah kesimpulan yang berisi tentang

uraian dan penjelasan dari identifikasi dan perumusan masalah, sehingga dapat

menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan pada bab IV, peneliti menyimpulkan bahwa dalam musik iringan tari

Tepulout terdapat hal-hal yang menarik untuk diteliti. Hal tersebut dapat dilihat

dari proses kreatif pembuatan musik iringan tari Tepulout, susunan musik iringan

tari Tepulout, keberagaman alat musik yang digunakan dan keselarasan iringan

musik dengan gerakan tari.

Proses kreatif penggarapan musik iringan tari Tepulout melalui beberapa

tahapan. Tahapan-tahapan tersebut yaitu pertama komponis mengamati adegan

tarian yang sedang di garap oleh penata tari sambil mencari ide komposisi musik

yang sesuai dengan gerakan tariannya. Kedua, setelah menemukan ide kemudian

komponis mulai membuat komposisi musiknya dalam hal ini mengenai rasa,

dinamika dan suasana per adegan tari. Ketiga, Komposisi musik yang sudah

dibuat kemudian coba disatukan bersama dengan gerakan tariannya, pada tahap

ini komponis dan penata tari saling berkomunikasi apabila ada bagian musik atau

tariannya yang dirasa kurang sesuai akan di evaluasi bersama dan diubah untuk

disesuaikan kembali agar menghasilkan gerakan tari dan musik yang dianggap

paling sesuai dengan tema dan alur cerita dalam karya Tepulout.

Secara keseluruhan musik iringan tari Tepulout terdiri dari 7 bagian.

Setiap bagian mempunyai struktur yang berbeda, dapat dilihat dari tempo,

penggunaan alat di setiap bagian, dan pola tabuhan atau melodi musik iringan

yang berbeda. Meski demikian setiap bagian memiliki keterkaitan dengan bagian

(2)

62

Elbana Andrian, 2015

MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu disampaikan

untuk dijadikan bahan pertimbangan pihak-pihak terkait, adapun saran-saran yang

dimaksud yaitu bagi:

1. Sanggar Seni Kite Sungailiat Kabupaten Bangka: disarankan untuk memiliki

suatu arsip dokumentasi yang lebih baik ,berupa video maupun notasi selama

proses penggarapan karya baru agar setiap proses pembuatan suatu karya lebih

maksimal dan terorganisir, dan bisa digunakan sebagai salah satu bahan

evaluasi. Selain itu dibutuhkan suatu sistem latihan yang lebih jelas dan sistem

perekrutan pemain yang lebih terorganisir dengan baik agar regenerasi pemusik

di Sanggar Seni Kite terus berjalan dan Sanggar Seni Kite tetap eksis di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: melihat pentingnya fungsi

sanggar seni sebagai wadah pengembangan pelestarian budaya daerah di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung umumnya dan di daerah Sungiliat

khusunya, diharapkan agar bisa lebih memberikan dukungan kepada

Sanggar-sanggar yang ada di Bangka Belitung umumnya dan Sanggar Seni Kite

khususnya, baik dalam bentuk sarana dan prasarana latihan maupun

penggadaan program beasiswa pendidikan kepada para musisi muda yang

berprestasi/berpotensi di bidang seni. untuk kemajuan kesenian Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

3. Peneliti lanjutan: penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga

mampu memberikan sumbangan yang berkmana baik secara teoretis maupun

praktis. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk lebih mengembangkan

interpretasinya. Segala kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini

diharapkan dapat menjadi motivasi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Segala bentuk tindak lanjut dari penilaian hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan masukan dan menyempurnakan kekurangan bagi penelitian

sebelumnya, sehingga penelitian selanjutnya memiliki nilai kegunaan dan

Referensi

Dokumen terkait

Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata Kuliah Instrumen Pilihan Wajib (FLUTE) Di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PEMANFAATAN SOFTWARE SIBELIUS PLUS VSTI GAMELAN DAN ANGKLUNG DALAM PROSES BERKREASI MUSIK DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI.. Universitas

PEMANFAATAN SOFTWARE SIBELIUS PLUS VSTI GAMELAN DAN ANGKLUNG DALAM PROSES BERKREASI MUSIK DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI.. Universitas

Manajemen Pertunjukan Nahawayang Oleh Mahasiswa Pendidikan Musik Upi Angkatan 2010 Universitas Pendidikan Indonesia.. Jurusan Pendidikan Seni

Manajemen Pertunjukan Musik “Kamar Ismail” Mahasiswa Seni Musik UPI Angkatan 2012 Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu |

PENGARUH TUTOR SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR GITAR MAHASISWA DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK UPI BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

STUDI KASUS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2010 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MUSIK UPI DALAM PERKULIAHAN TEORI SEMESTER LIMA TAHUN 2016.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |