• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Temperatur Generator Sinkron Tiga Phasa Pada Kondisi Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Menggunakan Thermometer Infrared

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Temperatur Generator Sinkron Tiga Phasa Pada Kondisi Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Menggunakan Thermometer Infrared"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Generator sinkron merupakan suatu peralatan utama dalam sistem

pembangkitan energi listrik. Dalam hal ini beban yang dipasok oleh generator

pada umumnya tidak seimbang. Permasalahan beban tidak seimbang yang dipasok

generator sinkron tiga phasa merupakan salah satu masalah dalam pengoprasian

generator sinkron tiga phasa. Beban tidak seimbang dapat disebabkan karena

berbagai macam gangguan asimetri pada sistem tenaga dan kegagalan studi

peramalan beban sehingga distribusi beban disetiap phasanya tidak sama.

Ketidakseimbangan beban yang dipasok generator sinkron tiga phasa akan

mengakibatkan pemanasan yang berlebih pada generator tersebut. Hal ini

dikarenakan Kondisi beban yang tidak seimbang yang menyebabkan timbulnya

komponen urutan pada arus saluran. Pada sistem tiga fasa-tiga kawat, beban yang

tidak seimbang akan menimbulkan arus urutan positif dan arus urutan negatif.

Sedangkan pada sistem tiga fasa-empat kawat, beban yang tidak seimbang akan

menimbulkan arus urutan positif, negatif dan nol.

Kenaikan temperatur generator ini dapat diukur dengan menggunakan alat

Thermometer Infrared ataupun dengan metode-metode lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian baik berupa analisis maupun penelitian di

laboratorium untuk melihat bagaimana ketidakseimbangan beban mempengaruhi

kenaikan temperatur pada generator sinkron. Serta membandingkan temperature

(2)

generator sinkron tersebut. Beban yang dipikul oleh generator berupa beban

resistif, induktif dan kapasitif.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana kondisi panas generator sinkron tiga phasa dalam kondisi

beban-beban seimbang dengan mengukur menggunakan Thermometer

Infrared.

2. Bagaimana kondisi panas generator sinkron tiga phasa dalam kondisi

beban-beban seimbang dengan mengukur menggunakan metode

perhitungan resistansi.

3. Bagaimana kondisi panas generator sinkron tiga phasa dalam kondisi

beban-beban yang tidak seimbang dengan mengukur menggunakan

Thermometer Infrared.

4. Bagaimana kondisi panas generator sinkron tiga phasa dalam kondisi

beban-beban yang tidak seimbang dengan mengukur menggunakan

metode perhitungan resistansi.

5. Bagaimana perbandingan panas yang didapat dengan mengukur

menggunakan Thermometer Infrared pada tiap-tiap jenis beban, dan panas yang didapat dengan metode perhitungan resistansi baik dalam keadaan

seimbang maupun tidak seimbang.

1.3 Tujuan Penelitian

(3)

1. Untuk mengetahui panas generator sinkron tiga phasa dalam kondisi

beban-beban yang seimbang.

2. Untuk mengetahui panas generator sinkron tiga phasa dalam kondisi beban

tidak seimbang.

3. Untuk mengetahui perbandingan panas pada tiap-tiap jenis beban hasil

pengukuran menggunakan Thermometer Infrared maupun dengan metode

perhitungan resistansi baik pada saat keadaan beban seimbang maupun

tidak seimbang.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dalam peneitian ini adalah :

1. Dapat memprediksi panas generator sinkron tiga phasa dalam keadaan

beban tidak seimbang sehingga dapat menentukan setting alat proteksi.

2. Dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengaruh beban

tidak seimbang terhadap kenaikan temperatur generator sinkron tiga phasa.

3. Mengetahui sejauh mana perbandingan panas apabila suatu generator

dibebani dengan beban resistif, induktif dan kapasitif baik pada saat beban

seimbang maupun pada saat beban tidak seimbang.

1.5 Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir

(4)

1. Hanya menggunakan Thermometer Infrared dan metode perhintungan resistansi sebagai metode untuk mengukur/mengetahui temperatur pada

generator sinkron.

2. Hanya membandingkan temperatur generator sinkron tiap-tiap beban pada

kondisi seimbang ataupun tidak seimbang yang didapatkan dengan

pengukuran menggunakan Thermometer Infrared dan yang didapatkan dengan metode pengukuran resistansi.

3. Analisa data berdasarkan peralatan yang tersedia di Laboratorium

Konversi Energi Listrik FT. USU

1.6 Metode Penulisan

Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan

beberapa metode studi diantaranya :

1. Studi literatur, yaitu dengan membaca teori – teori yang berkaitan dengan

topik tugas akhir ini dari buku – buku referensi baik yang dimiliki oleh

penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel - artikel, jurnal, internet

dan lain – lain.

2. Penelitian, yaitu dengan melakukan penelitian di Laboratorium Konversi

Energi Listrik Departemen Teknik Elektro FT – USU .

3. Studi bimbingan, yaitu dengan melakukan diskusi tentang topik tugas

akhir ini dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak

Departemen Teknik Elektro FT – USU, dengan dosen-dosen bidang

(5)

1.7 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode

dan sistematika penulisan.

BAB II GENERATOR SINKRON

Bab ini membahas tentang generator sinkron secara umum,

konstruksi, prinsip kerja, karakteristik generator sinkron tanpa beban

maupun berbeban dan teori-teori yang mendukung dalam masalah

tugas akhir ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai tempat dan waktu yang diperlukan

dalam penyelesaian tugas akhir ini., serta prosedur penelitian dan

variabel yang akan diamati. Juga membahas mengenai jenis-jenis

bahan-bahan dan peralatan pendukung.

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN TEMPERATUR GENERATOR SINKRON TIGA PHASA PADA KONDISI BEBAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRARED

(6)

tidak seimbang, serta perbandingan hasil yang didapat pada kondisi

tersebut yang akan diukur menggunakan thermometer infrared dan metode pengukuran resistansi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang skrining fitokimia, golongan senyawa triterpenoid / steroid (isolat) hasil isolasi dari ekstrak n-heksana

Berdasar uraian tersebut, dapat dirumuskan hipotesis pada artikel ini yaitu ada perbedaan hasil belajar matematika setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi discovery

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut menggunakan pelarut cair.Simplisia yang diekstraksi

Perusahaan persekutuan didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha yang bekerja sama dalam satu persekutuan ( partnership) yang di dalam Islam dikenal dengan

Hal ini berarti bahwa hipotesis yang berbunyi “Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan bahan ajar berbasis metode demonstrasi dalam proses pembelajaran lebih

Perkembangan dunia bisnis di negara kita yang sudah berusia lebih dari 50 tahun ini nampak cukup pesat, khususnya dalam 25 tahun terakhir. Hal ini bisa kita

2. Pihak korban atau keluarga korban tidak menyetujui penyelesaian dengan cara diversi; 3. Regulasi mengenai Pengawasan terhadap Pelaksanaan Hasil Kesepakatan Diversi; 4.

Daiwa Capital Markets Europe Limited and/or its affiliates may, from time to time, to the extent permitted by law, participate or invest in other financing transactions with