• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Pati Sitrat Dari Pati Singkong (Manihot Utilissima P.) Dengan Metode Kering

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis Pati Sitrat Dari Pati Singkong (Manihot Utilissima P.) Dengan Metode Kering"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud serbuk

putih, tidak berasa dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan

oleh tumbuhan untuk menyimpan cadangan makanan dalam jangka panjang.

Banyaknya kandungan pati pada tanaman tergantung pada asal pati tersebut,

misalnya biji beras mengandung pati 50-60% dan umbi singkong mengandung pati

80% (Winarno, 1986).

Dalam perdagangan dikenal dua macam pati, yaitu pati yang belum

dimodifikasi dan pati yang telah dimodifikasi. Pati yang belum dimodifikasi adalah

pati alami yang dihasilkan dari pabrik pengolahan dasar, misalnya tepung tapioka

(pati singkong). Sedangkan pati telah dimodifikasi adalah pati yang mengalami

perlakuan fisik atau kimia secara terkendali (Fahn, 1992).

Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu sumber karbohidrat lokal

Indonesia yang menduduki urutan ketiga terbesar (setelah padi dan jagung) dan

potensial untuk diolah menjadi tepung. Namun pati alami seperti pati singkong

mempunyai beberapa kendala jika dipakai sebagai bahan baku dalam industri pangan

maupun non pangan. Pati alami membutuhkan waktu pemasakan yang lama, pasta

yang terbentuk keras dan tidak bening, daya alir kurang baik (bersifat adhesif),

struktur yang sangat rapat sehingga baik kelarutan maupun daya pengembang

menjadi rendah dan tidak tahan perlakuan dengan asam. Kendala-kendala tersebut

menyebabkan keterbatasan penggunaan pati alami dalam industri, padahal sumber

(2)

2

dan produksi pati-patian di negara kita sangat berlimpah. Sehingga dikembangkan

teknologi untuk memodifikasi pati agar menghasilkan pati yang mempunyai

karakteristik lebih baik (Koswara, 2015).

Pati termodifikasi ini diperoleh dengan menggunakan asam anorganik

maupun asam organik (Fleche, 1985). Modifikasi dengan asam akan menghasilkan

pati dengan sifat lebih encer jika dilarutkan, lebih mudah larut dan berat molekulnya

lebih rendah (Koswara, 2015).

Pati sitrat dibuat dengan mereaksikan pati singkong dan asam sitrat pada

temperatur yang tinggi. Ketika asam sitrat dipanaskan, akan mengalami dehidrasi

dan membentuk anhidrida. Kemudian sitrat anhidrida dapat bereaksi dengan pati dan

menghasilkan pati sitrat. Pati sitrat tidak larut dalam air tetapi memiliki sifat alir dan

daya pengembang yang baik tanpa membentuk gel bila dipanaskan dalam air

(Chowdary, dkk., 2011). Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan

oleh semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional. Senyawa ini

secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup. Kelebihan asam sitrat mudah

dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh (Siregar, 2010).

Fajd dan Marton (2004) telah menggunakan asam sitrat dalam reaksi kimia

untuk mensintesis pati sitrat. Pembentukan pati sitrat dengan reaksi yang stabil akan

terbentuk saat terjadi dehidrasi asam sitrat pada temperatur 135-1600C mulai dari 15

menit hingga 24 jam.

Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian penggunaan pati

singkong yang disintesa menjadi pati sitrat dengan metode kering yang dilakukan

oleh Fajd dan Marton. Disamping itu peneliti juga ingin melakukan analisa

karakteristik secara kualitatif dengan membandingkan variasi jumlah asam sitrat

(3)

3

terhadap pati singkong, dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah

asam sitrat terhadap karakteristik pati sitrat yang dihasilkan.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. apakah pati sitrat dapat disintesis dari pati singkong dengan metode kering Fajd

dan Marton?

b. apakah variasi jumlah asam sitrat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

karakteristik pati sitrat?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

a. pati sitrat dapat disintesis dari pati singkong dengan metode kering Fajd dan

Marton.

b. variasi jumlah sitrat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik

pati sitrat secara kualitatif.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hipotesis di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

a. penggunaan pati singkong dalam mensintesis pati sitrat dengan metode kering

Fajd dan Marton.

b. karakteristik pati sitrat secara kualitatif dengan adanya variasi penambahan

jumlah dari asam sitrat.

(4)

4 1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan agar dapat bermanfaat sebagai literatur kajian

penggunaan pati singkong sebagai bahan dasar dalam pengembangan metode sintesis

pati sitrat.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah itu dapat juga bersifat represif, seperti peringatan kepada pelaku hubungan luar negeri yang tindakannya bertentangan atau tidak sesuai dengan kebijakan politik

(1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Menteri, pemerintah daerah provinsi atau kepala dinas kesehatan provinsi dan pemerintah

ASEM EDUCATION EXPERT MEETING ON JOINT CURRICULUM DEVELOPMENT PROGRAM IN TOURISM AND HOSPITALITY,c. BALI, 31

[r]

UPTD PUSKESMAS ………..

Bab ini berisi usulan belanja barang, pembangunan gedung dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Usulan belanja barang dan pembangunan gedungharus disusun sesuai dengan

Pada  saat  berlakunya  Peraturan  Menteri  ini  semua  peraturan  perundangundangan  yang  berkaitan dengan  baku  mutu  air  limbah  bagi  kegiatan  RPH  yang 

Sehubungan dengan hal tersebut Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi memandang perlunya meningkatkan kapasitas dan daya saing global perguruan tinggi melalui