I M PLEM EN TASI PELAKSAN AAN
AN GGARAN PEN D I D I KAN N ASI ON AL
I . La t a r Be la k a n g
“ Set iap orang berhak m engem bangkan diriny a m elalui pem enuhan
kebut uhan dasarnya, ber hak m endapat pendidik an dan m em per oleh m anfaat
dari ilm u penget ahuan dan t eknologi, seni dan budaya, dem i m eningkat kan
kualit as hidupnya dan dem i kesej aht eraan um at m anusia “ .1 Hal ini
m enunj ukkan bahw a pendidikan m erupakan hal yang sangat pent ing dalam
kehidupan set iap um at m anusia. Pendidikan m erupakan usaha agar m anusia
dapat m engem bangkan pot ensi dir inya m elalui proses pem belaj aran dan/ at au
cara lain yang dikenal dan diakui oleh m asyar akat .
Undang- Undang Dasar Republik I ndonesia Tahun 1945 ( UUD 1945)
m enj am in hal t ersebut . Pada Pasal 31 Ayat ( 1) diat ur bahw a Set iap w arga
Negara berhak m endapat pendidikan, dan ayat ( 3) m enegaskan bahw a
Pem erint ah m engusahak an dan m enyelenggarakan sat u sist em pendidikan
nasional yang m eningkat k an keim anan dan ket akw aan ser t a akhlak m ulia
dalam rangka m encer daskan kehidupan bangsa yang diat ur dengan
undang-undang.
Per hat ian bangsa I ndonesia ak an pent ingnya pendidikan sangat besar .
Sej ak I ndonesia m er deka sam pai dengan saat ini pem bangunan pendidikan
t elah m engalam i kem aj uan y ang berart i. Refor m asi pendidikan nasional
secara m endasar m elalui t at a at ur an perundang- undangan t elah dim ulai sej ak
t ahun 1999, yait u sej ak lahirny a Undang- Undang Nom or 39 Tahun 1999
t ent ang Hak Asasi Manusia. Dim ana dalam undang- undang t er sebut
dicant um kan bahw a pendidikan m erupakan salah sat u hak asasi m anusia.2
Selain Undang- Undang t ent ang Hak Asasi Manusia, Am andem en I I UUD 1945
Tahun 2000 j uga m enegask an bahw a pendidikan m erupakan hak asasi
m anusia.
Dalam upaya m eningkat an aksesibilit as dan m ut u pendidikan nasional,
sej ak beberapa t ahun lalu pem erint ah t elah m engucurk an bant uan dana
pem bangunan pendidikan dalam bent uk D a n a Alok a si Kh u su s ( D AK)
bida n g Pe n didik a n . Nam un, bant uan dana yang diberikan pem erint ah
t er sebut dinilai m asih sangat kecil dan j uga t idak m em enuhi am anat
konst it usi. UUD 1945 Am andem en I V Tahun 2002 t elah m engam anat kan
bahw a negara m em prior it askan anggaran pendidikan sekurang- kurangnya
20% ( dua puluh persen) dar i Anggar an Pendapat an dan Belanj a Negara
( APBN) , sert a dar i Anggar an Pendapat an dan Belanj a Daer ah ( APBD) unt uk
m em enuhi kebut uhan penyelenggaraan pendidikan.3 Selain UUD 1945
Am andem en I V Tahun 2002, hal t ersebut j uga di at ur dalam Undang- Undang
Nom or 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan nasional, yang berbunyi :
“ Dana pendidikan selain gaj i pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialok asikan m inim al 20% ( dua puluh per sen) dar i Anggar an Pendapat an dan
Belanj a Negar a ( APBN) pada sekt or pendidik an dan m inim al 20% ( dua puluh
per sen) dar i Anggar an Pendapat an dan Belanj a Daerah ( APBD) ” .4 Anggar an
pendidikan sebesar 20% yang diam bil dar i APBN dan APBD ini dikenal dengan
ist ilah Dana Alokasi Khusus ( DAK) .
Nam un, apakah DAK bidang pendidikan sebesar 20% ( dua puluh
persen) ini dapat dipergunakan sebagaim ana m est inya yait u unt uk
Menunt askan Pelaksanaan Pr ogr am Waj ib Belaj ar Pendidik an Dasar Sem bilan
Tahun, Pem er at aan dan Per luasan Akses Pendidikan, sert a Peningkat an Mut u,
Relev ansi dan Daya Saing Pendidikan, sesuai dengan harapan yang
dik em uk an oleh Pr esiden Susilo bam bang Yudhoy ono dalam Pidat o Pengant ar
Rancangan APBN 2010 dan Not a Keuangan di depan Rapat Par ipurna Luar
Biasa Dew an Perw akilan Rak yat RI .5 Hal inilah yang ak an dibahas lebih j auh
dalam penulisan ini.
I I . Pe r m a sa la h a n
Bagaim anakah im plem ent asi pelaksanaan anggaran pendidikan nasional yang ber asal dar i APBN/ APBD?
I I I . Pe m ba h a sa n
1 . Pe n ge r t ia n da n D a sa r H u k u m D AK
a . Pe n ge r t ia n
DAK adalah dana yang bersum ber dari pendapat an APBN yang
dialokasikan kepada daer ah t er t ent u dengan t uj uan unt uk m em bant u
m endanai kegiat an khusus yang m erupakan ur usan daer ah dan sesuai
dengan pr ior it as nasional.6
DAK dialokasik an dalam APBN unt uk daer ah t er t ent u dalam rangka
pendanaan desent ralisasi unt uk :
3 Pasal 31 Ayat ( 4) UUD 1945 Am andem en I V Tahun 2002 4 Pasal 49 Ayat ( 1) UU Nom or 20 Tahun 2003
5 Depdiknas.go.id
( 1) m em biayai kegiat an khusus yang dit ent ukan Pem er int ah Pusat at as
dasar pr iorit as nasional; dan
( 2) m em biayai kegiat an khusus y ang diusulkan daer ah t er t ent u.7
Kebut uhan khusus yang dapat dibiayai oleh DAK adalah kebut uhan yang
t idak
dapat diper kirak an secara um um dengan m enggunakan r um us DAU, dan
kebut uhan yang m erupakan kom it m en at au pr ior it as nasional.
Berdasarkan ket ent uan Pasal 162 Ayat ( 4) UU Nom or 32 Tahun 2004
t ent ang Pem erint ahan Daerah y ang m engam anat kan agar DAK ini diat ur
lebih lanj ut dalam bent uk Perat uran Pem erint ah ( PP) , Pem erint ah t elah
m engeluarkan PP Nom or 55 Tahun 2005 t ent ang Dana Per im bangan.
Pelaksanaan DAK sendir i diar ahk an pada kegiat an invest asi pem bangunan,
pengadaan, peningkat an, dan/ at au perbaikan sarana dan prasarana fisik
pelay anan m asyar akat dengan um ur ekonom is yang panj ang, t erm asuk
pengadaan sar ana fisik penunj ang, dan t idak t er m asuk penyer t aan
m odal.8 Sebagai cont oh, penggunaan DAK bidang pendidikan m eliput i:
1. Rehabilit asi gedung sekolah/ r uang k elas;
2. Pengadaan/ rehabilit asi sum ber dan sanit asi air ber sih ser t a kam ar
m andi dan WC;
3. Pengadaan/ per baikan m eubelair r uang kelas dan lem ar i per pust akaan;
4. Pem bangunan/ rehabilit asi rum ah dinas penj aga/ gur u/ kepala sekolah;
dan
5. Peningkat an m ut u sek olah dengan pem bangunan/ penyediaan sar ana
dan pr asar ana per pust akaan ser t a fasilit as pendidikan lainnya di
sekolah.
DAK t idak dapat digunakan unt uk m endanai adm inist r asi kegiat an,
penyiapan kegiat an fisik, penelit ian, pelat ihan, dan perj alanan dinas9
seper t i pelaksanaan peny usunan r encana dan pr ogr am , pelaksanaan
t ender pengadaan k egiat an fisik , k egiat an penelit ian dalam rangk a
m endukung pelaksanaan kegiat an fisik, kegiat an perj alanan pegaw ai
daerah dan kegiat an um um lainnya y ang sej enis.
b. D a sa r H u k u m ¾ D AK :
1) UU Nom or 32 Tahun 2004 t ent ang Pem erint ahan Daer ah
7 Pasal 162 UU No.32 Tahun 2004
2) UU Nom or 33 Tahun 2004 t ent ang Perim bangan Keuangan
ant ar a Pem er int ah Pusat dan Pem erint ah Daerah
3) PP Nom or 55 Tahun 2005 Dana Per im bangan
¾ D AK Bida n g Pe n didik a n :
1) UUD 1945 Am andem en I V Tahun 2002
2) UU Nom or 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional
3) PP Nom or 48 Tahun 2008 t ent ang Pendanaan Pendidikan
4) Keput usan Pr esiden Nom or 80 Tahun 2003 t ent ang Pedom an
Pelak sanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pem erint ah yang t elah
beber apa kali diubah t er akhir dengan Perat ur an Presiden Nom or
95 Tahun 2007
5) Perat uran Presiden Nom or 7 Tahun 2005 t ent ang Rencana
Pem bangunan Jangka Menengah Tahun 2004 – 2009
2 . An gga r a n Pe n didik a n N a sion a l 2 0 %
Kew aj iban k onst it usi dengan m enet apkan por si anggar an pendidikan
sebesar 20% ( dua puluh per sen) dar i APBN m em perlihat kan sifat
pendidik an y ang dem ikian pent ing bagi per j alanan bangsa ke depan,
dengan m em per siapkan kualit as m anusia I ndonesia yang m am pu secara
t eknis m em bangun negar a dan ber kom pet isi m elalui pengem bangan
t eknologi dengan m em per hat ik an sisi akhlak m ulia.10
Anggaran pendidikan Depart em en Pendidikan Nasional yang kem udian
ber dasar kan Per at ur an Pr esiden RI Nom or 47 Tahun 2009 t ent ang
Pem bent ukan dan Or ganisasi Kem ent erian Negar a ber gant i m enj adi
Kem ent er ian Pendidikan Nasional ( Kem endik nas) dari t ahun ke t ahun
m engalam i peningkat an. Nam un, alokasi anggar an pendidikan m inim al
20% ( dua puluh per sen) sesuai dengan yang t elah diam anat kan dalam
UUD 1945 Am andem en I V Tahun 2002 dan UU Nom or 20 Tahun 2003
t ent ang Sist em Pendidik an Nasional bar u dapat dir ealisasik an pada t ahun
2009. Hal t er sebut m enur ut Ment er i Keuangan, Sr i Mulyani I ndr aw at i
disebabkan sem at a- m at a k arena t er bat asnya anggar an pem er int ah.
Sedangkan DPR beranggapan bahw a belum t ercapainya anggaran
pendidik an sebesar 20% ( dua puluh persen) dari APBN m enunj ukan
10 Randy R. Wrihat nolo, Kebij ak an Anggar an Pendidikan 20% ( dua puluh per sen) : Ant ara Har apan dan
lem ahnya kem auan polit ik ( polit ical w ill) pem erint ah unt uk m em posisikan
sekt or pendidikan sebagai pr ior it as ut am a.11
Dalam PP Nom or 25 Tahun 2005 t ent ang Rencana Pem bangunan
Jangka Menengah Nasional per iode 2004- 2009 ( RPJMN 2004- 2009) ,
Pendidikan kem udian dit et apkan sebagai salah sat u pr ior it as dalam agenda
ut am a pem bangunan nasional, yait u pr ior it as peningkat an akses
m asyar akat t er hadap pendidikan yang berkualit as.
3 . I m ple m e n t a si Pe la k sa n a a n An gga r a n Pe n didik a n N a sion a l 2 0 %
Pada t ahun 2009 anggar an DAK Bidang Pendidikan m encapai Rp9,3
t riliun unt uk 451 kabupat en/ kot a, dibandingkan t ahun sebelum nya Rp7
t r iliun unt uk 450 k abupat en/ kot a. Dana ini dialokasikan unt uk m enunj ang
pelak sanaan w aj ib belaj ar 9 t ahun dan diar ahk an unt uk r ehabilit asi r uang
kelas ser t a pem bangunan r uang perpust akaan sek olah dasar besert a
per angkat nya.
DAK Bidang Pendidikan t ersebut dipergunakan unt uk m em biayai
kegiat an- kegiat an sebagai ber ikut :12
N O. KOM PON EN KEGI ATAN SATU AN SATU AN BI AYA
2 Rehabilit asi/ pengadaan sum ber dan sanit asi air ber sih ser t a kam ar m andi pengadaan m eubelairnya m inim al 12 m 2
Sekolah Rp 24.000.000,00
Su m be r : Perat ur an Ment er i Pendidik an Nasional Nom or 3 Tahun 2009 Tent ang Pet unj uk Teknis Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus ( Dak ) Bidang Pendidikan Tahun
Anggar an 2009
Sedangkan DAK t idak dapat digunakan unt uk m endanai :
1. adm inist r asi kegiat an;
2. penyiapan k egiat an fisik;
3. penelit ian;
4. pelat ihan; dan
5. perj alanan dinas.13
Kegiat an- kegiat an yang t idak dapat dibiayai DAK t er sebut , pem biayaanny a
dibebankan pada biaya um um yang disediakan m elalui APBD.
Dalam m erencanakan pem anfaat an anggar an 20% ( dua puluh
per sen) , pem er int ah m engur aik an kebij akan pendidikan ke dalam
beber apa pr ogram yang dipandang m enj adi pr ior it as ut am a yang har us
seger a dilak uk an. Pr ior it as penggunaan anggaran sebanyak 20% ( dua
puluh per sen) dar i APBN bidang pendidikan t ersebut adalah unt uk
m eningkat kan kesej aht er aan gur u dan dosen, m enunt askan w aj ib belaj ar
9 t ahun dengan kualit as yang lebih baik, m urah, dan t erj angk au, akses
m ut u dan relevansi pendidikan m enengah dan pendidikan t inggi yang lebih
baik , ser t a m ut u dan r elevansi penelit ian yang lebih baik. Selain it u j uga
m em per hat ikan beasisw a k epada sisw a/ m ahasisw a ber pr est asi sert a
m endapat kan j am inan m elanj ut k an pendidik an dim anapun, m em ber ikan
per hat ian pada pendidikan non for m al yang lebih baik dan penguat an t at a
kelola. Ker angka dasar dan ar ah kebij akan t ersebut dit uangk an dalam
Rencana Pem bangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN) 2005- 2009,
Rencana Pem bangunan Jangka Panj ang ( RPJP) 2005- 2025 dan Rencana
St r at egis ( Renst ra) Depdiknas 2005- 2009.
Sasar an pelaksanaan pr ogr am DAK Bidang Pendidikan pada t ahun
2009 adalah Sat uan Pendidikan Sek olah Dasar ( SD) / Sekolah Dasar Luar
Biasa ( SDLB) 6 ( enam t ahun) baik negeri m aupun sw ast a unt uk kegiat an
rehabilit asi/ pem bangunan fisik .
M e k a n ism e Pe n ga lok a sia n D AK Bida n g Pe n didik a n
1 . Pe n e t a pa n Pr ogr a m da n Ke gia t a n
• DAK dialok asikan dalam APBN sesuai dengan pr ogr am yang m enj adi priorit as nasional y ang dim uat dalam RKP t ahun anggaran
bersangkut an.
• Ment er i t eknis m engusulkan k egiat an khusus yang akan didanai dari DAK dan dit et apk an set elah ber koor dinasi dengan Ment er i
Dalam Neger i, Ment er i Keuangan, dan Ment eri Negara Perencanaan
Pem bangunan Nasional/ Kepala Badan Per encanaan Pem bangunan
Nasional ( Bappenas) , sesuai dengan RKP.
• Ment er i t eknis m enyam paikan ket et apan t ent ang kegiat an k husus kepada Ment er i Keuangan.
2 . Pe r h it u n ga n Alok a si D AK
• Pasal 53, PP Nom or 55 t ahun 2005
Set elah m enerim a usulan kegiat an khusus dari Ment er i Tek nis
t erkait , Ment er i Keuangan m elakukan penghit ungan alokasi DAK • Pasal 54, PP Nom or 55 t ahun 2005
− Penghit ungan alokasi DAK dilakukan m elalui 2 ( dua) t ahapan, yait u:
1. Penent uan daer ah t er t ent u yang m enerim a DAK;
2. Penent uan besaran alokasi DAK m asing- m asing Daer ah. − Penent uan Daer ah Tert ent u harus m em enuhi krit er ia um um ,
kr it er ia khusus, dan k r it er ia t eknis.
− Besaran alokasi DAK m asing- m asing daer ah dit ent ukan dengan per hit ungan indeks ber dasar kan kr it er ia um um , kr it er ia khusus,
dan kr it eria t eknis.
3 . Pe n e t a pa n Alok a si d a n Pe n ggu n a a n D AK
Dalam r angk a pelak sanaan penet apan DAK, t er dapat sej um lah pr oses
yang secara sist em at is dapat dij elaskan sebagai berikut :
a) Ber dasar k an Rencana Ker j a Pem er int ah ( RKP) , dilakukan
perum usan kebij ak an um um DAK di APBN, t er m asuk didalam ny a
bidang- bidang yang akan di danai dar i DAK.
b) Ment er i Keuangan, Ment er i Dalam Negeri, dan Ment eri Negara
Perencanaan Pem bangunan Nasional m elakukan koordinasi dalam
rangka pem bahasan kegiat an khusus yang diusulkan oleh Ment eri
Teknis.
c) Ment er i Keuangan m elakukan penghit ungan alok asi DAK
berdasar kan kr it er ia um um , kr it eria k husus, dan kr it er ia t eknis.
d) Ment er i keuangan m enet apkan alokasi DAK unt uk m asing- m asing
daerah m elalui Per at ur an Ment er i Keuangan.
Berk ait an dengan penet apan alokasi DAK oleh Ment er i Keuangan,
rincian alok asi kepada m asing- m asing daerah dit et apkan dalam
Lam piran Perat uran Ment eri Keuangan. Penet apan ini kem udian
disam paikan oleh Dir ekt ur Jender al Perim bangan Keuangan kepada
kepala daerah penerim a DAK, Ment er i Teknis, Ment er i Dalam Negeri,
Ment er i Per encanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala Bappenas dan
Pr ose s Pe n ya lu r a n
Pelaksanaan peny aluran DAK m engalam i perubahan yang m endasar,
j ika pada t ahun- t ahun sebelum nya penyalur an dilakukan m elalui Kant or
Pelayanan Per bendahar aan Negara ( KPPN) , sej ak t ahun 2008
penyalur annya dilaksanak an dar i Pusat , yait u m elalui Bendahara Um um
Negara ( BUN) yang akan m em indahbukuk an dar i r ekening kas um um
negara ke rekening kas um um daerah. Jadi, penyaluran dilakuk an secara
langsung dar i Kas Negar a ke Kas Daerah ( daerah t idak per lu m engaj ukan
t agihan/ perm int aan) .
Unt uk t ahun 2009, ber dasarkan PMK Nom or 21 Tahun 2009 t ent ang
Pelaksanaan dan Pert anggungj aw aban Tr ansfer ke Daer ah, t ahapan
penyaluran DAK adalah sebagai ber ikut :
1) Tahap I sebesar 30% ( t iga puluh per sen) dar i alokasi DAK, paling
cepat dilaksanakan pada bulan Febr uar i, set elah per at uran daer ah
m engenai APBD, laporan penyerapan penggunaan DAK t ahun anggar an
sebelum nya, dan sur at per nyat aan penyediaan dana pendam ping
dit erim a oleh Direkt ur Jender al Perim bangan Keuangan;
2) Tahap I I sebesar 45% ( em pat puluh lim a per sen) dar i alokasi DAK,
dilaksanakan selam bat - lam bat nya 15 ( lim a belas) har i ker j a set elah
laporan penyer apan penggunaan DAK t ahap I , dit er im a oleh Dir ekt ur
Jender al Perim bangan Keuangan;
3) Tahap I I I sebesar 25% ( dua puluh lim a per sen) , dilaksanakan
selam bat - lam bat nya 15 ( lim a belas) har i ker j a set elah lapor an
penyer apan penggunaan DAK t ahap I I , dit er im a oleh Dir ekt ur Jender al
Per im bangan Keuangan.
Pih a k - Pih a k Te r k a it D a la m Pe n ge lola a n Pr ogr a m D AK Bida n g
Pe n didik a n
( Tu ga s da n Ta n ggu n g Ja w a b) Be r da sa r k a n Pe r a t u r a n M e n t e r i
Pe n didik a n N a sion a l N om or 3 Ta hu n 2 0 0 9 t e n t a n g Pe t u n j u k Te k n is
Pe la k sa n a a n D a n a Alok a si Kh u su s ( D a k ) Bida n g Pe n didik a n Ta h u n
An gg a r a n 2 0 0 9
A. Pe m e r in t a h Pr ovin si
1) Mengkoordinasikan sosialisasi pelaksanaan DAK bagi
kabupat en/ kot a sebagai t indak lanj ut sosialisasi di t ingkat pusat
2) Melaksanakan super visi dan m onit or ing sert a penilaian t er hadap
pelaksanaan DAK di kabupat en/ kot a.
3) Melapork an hasil supervisi dan m onit oring kepada Direkt ur Jender al
Manaj em en Pendidik an Dasar dan Menengah, u.p. Direkt ur
Pem binaan Tam an Kanak - kanak dan Sekolah Dasar.
B. Pe m e r in t a h Ka bu pa t e n / Kot a
1) Menganggar kan dana pendam ping dalam APBD sekur
ang-kur angnya 10% ( sepuluh per sen) dari besaran alokasi DAK yang
dit er im anya, sesuai dengan Pasal 61 ayat ( 1) Per at ur an Pem er int ah
Nom or 55 Tahun 2005 t ent ang Dana Per im bangan.
2) Menyediakan dana biay a um um sekurang- kurangnya 3% ( t iga
persen) dar i t ot al alokasi DAK Bidang Pendidikan unt uk kegiat an
perencanaan, sosialisasi, pengaw asan dan biaya operasional
lainnya, sesuai dengan kebut uhan sebagaim ana diat ur dalam
Perm endagri.
Besaran dana biaya um um harus dicant um kan dalam Rencana
Ker j a Sat uan Ker j a Per angk at Daer ah ( SKPD) dan Dok um en
Pelaksana Anggar an Sat uan Ker j a Per angkat Daer ah ( DPA- SKPD) .
DPA- SKPD m em uat rincian k egiat an yang akan dibiayai DAK sesuai
dengan penggunaan yang t elah dit et apkan sert a rencana biay a
yang ber sum ber dar i DAK bidang pendidikan dan dana
pendam ping.
3) Menet apkan nam a- nam a SD/ SDLB penerim a DAK dalam Surat
Keput usan Bupat i/ Walikot a dan salinannya disam paikan k epada
Direkt ur Pem binaan TK dan SD unt uk SD/ SDLB dan Kepala Dinas
Pendidikan Pr ovinsi set em pat .
4) Menandat angani surat perj anj ian pem ber ian bant uan DAK bidang
pendidikan dengan kepala sekolah penerim a DAK
5) Menyalurkan dana ke sekolah penerim a DAK m elalui PPKD
6) Bert anggung j aw ab t erhadap pelak sanaan pr ogr am DAK di t ingk at
Kabupat en/ Kot a.
C. D in a s Pe n didik a n Ka bu pa t e n / Kot a
1) Mem bent uk t im t eknis unt uk m elakukan pem et aan dan pendat aan
kondisi prasarana sekolah dan sarana peningk at an m ut u
2) Unt uk SD/ SDLB: Dinas Pendidik an Kabupat en/ Kot a m em buat
rencana alokasi j um lah SD/ SDLB yang akan m ener im a DAK per
kecam at an, selanj ut ny a m elakukan seleksi sek olah- sekolah calon
pener im a sesuai dengan kr it eria yang t elah dit et apkan;
3) Mengusulkan nam a- nam a SD/ SDLB dan SMP besert a alokasi dana
bagi calon pener im a DAK k epada Bupat i/ Walikot a, berdasar kan
hasil pem et aan dan pendat aan
4) Mensosialisasikan pelaksanaan pr ogr am DAK kepada Kepala
Sekolah dan Kom it e Sekolah penerim a;
5) Melaksanakan m onit or ing dan evaluasi sert a m enyusun pelaporan
kegiat an DAK dengan m engacu pada Sur at Edaran Ber sam a
Ment eri Negara Perencanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala Badan
Perencanaan Pem bangunan Nasional, Ment er i Keuangan, dan
Ment er i Dalam Neger i Nom or 0239/ M.PPN/ 11/ 2008, SE 1722/ MK
07/ 2008, 900/ 3556/ SJ Tanggal 21 Novem ber 2008 per ihal
Pet unj uk Pelak sanaan Pem ant auan Teknis Pelaksanaan dan
Ev aluasi Pem anfaat an Dana Alokasi Khusus ( DAK) .
D . D e w a n Pe n didik a n Ka bu pa t e n / Kot a
Dew an Pendidikan Kabupat en/ Kot a m elakukan t ugas dan fungsi sesuai
dengan Keput usan Ment er i Pendidikan Nasional Nom or 044/ U/ 2002
t ent ang Dewan Pendidikan dan Kom it e Sekolah.
Dalam kont eks pr ogr am DAK bidang pendidikan t ahun 2010, Dew an
Pendidikan Kabupat en/ Kot a m em ilik i t ugas dan t anggung j aw ab
m elakukan pengaw asan dalam rangka t r anspar ansi dan akunt abilit as
dalam pelaksanaan DAK bidang pendidikan di t ingkat Kabupat en/ Kot a.
E. Ke pa la Se k ola h
1) Bert anggung j aw ab t er hadap pelaksanaan program Dana Alokasi
Khusus di t ingkat sekolah;
2) Menandat angani surat perj anj ian pem ber ian bant uan DAK bidang
pendidikan dengan Pej abat Pengelola Keuangan Daer ah;
3) Mem bent uk panit ia pelaksana pr ogr am DAK di t ingkat sek olahan
yang t erdiri dari unsur- unsur sekolah, kom it e sekolah dan
m asyar akat .
4) Melapork an keadaan keuangan dan penggunaannya secara periodik
F. Kom it e Se k ola h
Kom it e sekolah m elakukan t ugas dan fungsi sesuai dengan Keput usan
Ment er i Pendidikan Nasional Nom or 044/ U/ 2002 t ent ang Dew an
Pendidikan dan Kom it e Sekolah, yait u : ( a) sebagai pem ber i
per t im bangan ( adv isor y agency) dalam penent uan dan pelaksanaan
kebij ak an pendidikan; ( b) sebagai pendukung ( suppor t ing agency ) ,
baik yang berw uj ud finansial, pem ikiran m aupun t enaga dalam
penyelenggar aan pendidikan; ( c) sebagai pengont rol ( cont rolling
agency) dalam r angka t r anspar ansi dan akunt abilit as penyelenggaraan
dan keluar an pendidikan; dan ( d) sebagai m ediat or ant ar a pem er int ah
( eksekut if) dan Dew an Perw akilan Rak y at Daer ah ( legislat if) dengan
m asyar akat . Dalam kont eks progr am DAK, Kom it e sek olah m em iliki
t ugas sebagai ber ik ut :
1) Mem bant u kepala sekolah m em bent uk panit ia pelaksana program
DAK;
2) Mem ber i duk ungan finansial, pem ikiran m aupun t enaga dalam
pelaksanaan kegiat an DAK bidang pendidikan;
3) Melakukan pengaw asan dalam rangka t r ansparansi dan
akunt abilit as dalam pelak sanaan DAK bidang pendidik an.
G. Pa n it ia Pe la k sa n a Tin gk a t Se k ola h
1 . Pe r e n ca n a a n
Menyusun rencana kegiat an disesuaikan dengan hasil pem et aan
yang sudah dilakukan. Mem present asikan ( sosialisasi) rencana
kegiat an kepada unsur - unsur dar i sekoah, kom it e sekolah dan
t okoh m asyar akat di sekit ar sekolah
2 . Pe la k sa n a a n
− Menj am in kelancaran pelaksanaan kegiat an
− Menj am in infor m asi r encana dan pelaksana kegiat an diket ahui secar a t er buka oleh m asyar akat
3 . Pe la por a n
− Menj am in selesainya lapor an t eknis dan keuangan ( bulanan dan akhir ) hasil kegiat an
− Meny am paikan lapor an kegiat an k epada Kepala Sekolah yang akan m elanj ut kanny a k epada Dinas Pendidikan Kabupat en/ Kot a
Pr ose s Pe la por a n da n Pe r t a n ggu n j a w a ba n
Lapor an ak hir m eliput i lapor an k euangan dan laporan fisik dengan
m enggunakan form at sebagaim ana t erlam pir disert ai dengan uraian
m asalah yang dihadapi dan solusi y ang dit em puh, sert a m elam pirkan
fot o hasil pem bangunan/ r ehabilit asi sebelum ( 0% ) , sedang ( 50% ) , dan
sesudah ( 100% ) pelaksanaan kegiat an. Di dalam lapor an akhir , agar
diser t ak an j uga file fot o kegiat an dalam CD
2. Lapor an ket ua panit ia disam paik an kepada Kepala Sekolah.
3. Berdasarkan laporan panit ia, Kepala Sekolah m eny usun laporan
bulanan dan laporan akhir unt uk disam paik an kepada Bupat i/ Walikot a
m elalui Dinas Pendidik an;
4. Bupat i/ walikot a m enyusun lapor an t riw ulanan dan laporan pelaksanaan
ak hir yang m em uat laporan pelaksanaan k egiat an dan penggunaan
DAK kepada:
1) Ment er i Keuangan
2) Ment er i Pendidikan Nasional up. Dir j en MPDM
3) Gubernur up. Dinas Pendidikan Pr ov insi
5. Penyam paian lapor an t r iw ulan sebagaim ana dim ak sudkan pada poin 4
dilakukan selam bat - lam bat nya 14 ( em pat belas) har i set elah t r iw ulan
yang ber sangkut an ber akhir. Rincian pelapor annya m engacu pada
ket ent uan yang t er cant um dalam Sur at Edar an Ber sam a ( SEB) Ment er i
Negar a Per encanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Ment er i
Keuangan, dan Ment er i Dalam Neger i Nom or 0239/ M.PPN/ 11/ 2008, SE
1722/ MK 07/ 2008, 900/ 3556/ SJ Tanggal 21 Novem ber 2008 per ihal
Pet unj uk Pelaksanaan Pem ant auan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi
Pem anfaat an Dana Alok asi Khusus ( DAK) .
Pe m a n t a u a n da n Pe n ga w a sa n D AK
1 . Pe m a n t a u a n
• Pem ant auan pelaksanaan pem bangunan/ rehabilit asi gedung, SD/ SDLB dilaksanakan oleh:
a. Dinas Pendidikan kabupat en/ kot a;
b. Dew an Pendidikan kabupat en/ kot a;
c. Dinas Pendidikan Propinsi;
d. Depart em en Pendidikan Nasional, Dir ekt orat Jenderal
Manaj em en Pendidikan Dasar dan Menengah u.p. Dir ekt orat
Pem binaan TK dan SD;
f. Depart em en Keuangan u.p. Direkt or at Jender al Per im bangan
Keuangan.
• Pem ant auan dan evaluasi dilakukan secara: a . Pe r iodik
Pem ant auan dan ev aluasi secar a per iodik dilakukan oleh Dinas
Pendidikan pr ovinsi dan kabupat en/ kot a, dan Dew an Pendidikan
kabupat en/ kot a, m enggunakan inst rum en yang sesuai dengan
keperluan daer ah.
b. I n side n t a l
Pem ant auan dan evaluasi secar a insident al dilak ukan oleh
Direk t orat Pem binaan TK dan SD, Direkt or at Jender al
Manaj em en Pendidikan Dasar dan Menengah, Depar t em en
Pendidikan Nasional sebagai depar t em en t eknis k e
kabupat en/ kot a sesuai dengan keper luan.
2 . Pe n ga w a sa n
Pengaw asan fungsional/ pem er iksaan t ent ang pelaksanaan kegiat an
dan adm inist rasi k euangan DAK bidang pendidikan dilaksanakan oleh
I nspek t or at Jender al Depart em en Pendidikan Nasional dan I nspek t orat
Daer ah. Pengaw asan fungsional/ pem eriksaan oleh I nspekt or at Jender al
dilakukan ber basis sam pel.
Sa n k si
1 . Sa n k si Ke pa da Pe n ge lola / Ke pa la Se k ola h / M a sy a r a k a t :
• Sanksi adm inist rat if diberik an apabila pengelola/ kepala sekolah/ aparat pem erint ah daer ah m elakukan pelanggaran adm inist rasi; • Sanksi huk um oleh aparat penegak hukum diber ikan apabila
pengelola/ k epala sekolah/ apar at pem er int ah daer ah/ kom it e
sekolah/ m asyar akat m elakukan pelanggar an hukum .
2 . Sa n k si Ke pa da Ka b/ Kot a :
• Pengelola DAK kabupat en/ kot a yang m elakukan penyim pangan dalam penyaluran dan penggunaan DAK akan dit indak m enurut
perat uran perundang- undangan yang berlaku;
lain y ang t er kait , dipandang sebagai penyim pangan yang dapat
dikenai sank si hukum oleh aparat huk um t erkait .
Adanya peningkat an pr ior it as anggaran pendidikan sebesar 20% ( dua
puluh persen) sebagaim ana t er t uang dalam Am andem en UUD 1945 dar i APBN
dikhaw at irkan berbahaya, karena dinilai sem ak in m em beri peluang t er j adiny a
penyalahgunaan anggaran yang lebih besar. Oleh karena it u, fungsi kont rol
sangat pent ing dalam peny elenggar aan pendidikan nasional.
Seper t i yang t elah dikem ukakan sebelum ny a, pada t ahun 2009 anggar an
DAK Bidang Pendidikan m encapai Rp9,3 t riliun yang akan diber ik an unt uk 451
kabupat en/ kot a. Nam un, unt uk dapat m elihat apak ah pengelolaan DAK
Bidang Pendidikan t er sebut sum ber dan penggunaan dananya t elah digunakan
sesuai dengan per unt uk annya, m aka har us dilakukan pem er iksaan.
Pem er ik saan t er hadap pengelolaan DAK t ersebut dilakukan oleh pihak
yang independen dan obj ekt if, kom pet en dan pr ofesional yait u oleh Badan
Pem eriksa Keuangan ( BPK) . Pem erik saan t ersebut dilakukan unt uk
m enget ahui apakah kegiat an yang dibiayai dengan keuangan negara/ daerah
t ersebut penggunaannya t elah m em enuhi unsur 3E yait u ekonom is, efisien,
dan efek t if.
BPK selaku lem baga negara yang bert ugas unt uk m em eriksa pengelolaan
t anggung j awab k euangan negara sebagaim ana dim aksud dalam UUD RI
Tahun 194514, akan m elak uk an pem eriksaan t erhadap pengelolaan DAK
Bidang Pendidikan unt uk m enilai apakah :
1. Sist em Pengendalian I nt ern ( SPI ) pengelolaan DAK Bidang Pendidikan
t elah dir ancang dan dilaksanakan secar a m em adai.
2. Pem erint ah Kabupat en/ Kot a t elah m enyediakan dana pendam ping dalam
APBD dengan besaran sesuai kesepak at an ber sam a pem biayaan
pendidikan ant ara Mendiknas dan Kepala Daerah.
3. DAK t elah dit erim a oleh y ang berhak dalam j um lah, w akt u dan cara yang
t epat .
4. DAK t elah diper t anggungj aw abkan sesuai ket ent uan dan dim anfaat kan
sesuai perunt ukannya.15
Pem eriksaan t ersebut baru akan dilakukan pada bulan Februar i t ahun ini.
Dar i hasil pem er iksaan BPK t er sebut lah k it a dapat m enget ahui secar a j elas
apakah peningkat an anggaran pendidikan sebesar 20% dar i APBN sesuai
dengan yang t elah diam anat kan oleh konst iusi t elah dapat secara benar
14 Pasal 1 But ir ( 1) UU Nom or 15 Tahun 2006
dim anfaat kan sesuai dengan perunt ukanny a dem i peningkat an kualit as
pendidikan di negar a kit a.
Re f e r e n si :
1. UUD Negar a Republik I ndonesia Tahun 1945 Am andem en I I dan I V;
2. UU Nom or 39 Tahun 1999
3. UU Nom or 20 Tahun 2003
4. UU Nom or 32 Tahun 2004
5. UU Nom or 33 Tahun 2004
6. PP Nom or 25 Tahun 2005
7. PP Nom or 55 Tahun 2005
8. Keput usan Ment er i Pendidik an Nasional Nom or 044/ U/ 2002
9. PMK Nom or 21 Tahun 2009
10. Perm endiknas Nom or 3 Tahun 2009
11. Surat Edaran Bersam a ( SEB) Ment eri Negara Perencanaan Pem bangunan Nasional/ Kepala
Bappenas, Ment er i Keuangan, dan Ment er i Dalam Neger i Nom or 0239/ M.PPN/ 11/ 2008, SE
1722/ MK 07/ 2008, SE 900/ 3556/ SJ
12. Rencana Pem erik saan DAK Bidang Pendidikan Tahun 2010, Bahan Raker AKN VI
13. Dana Alok asi Khusus Dalam Perim bangan Keuangan Pusat Dan Daerah, Seksi Analisis
Keuangan Daerah, Dit am a Binbangk um
14. Randy R. Wr ihat nolo, Kebij akan Anggaran Pendidik an 20% ( dua puluh per sen) : Ant ara
Har apan dan Fak t a, 2009
15. Anggar an Pendidikan I ndonesia, dik t i.or g