• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Alat Ukur Relative Pitch (Relative Pitch Memory Test)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Alat Ukur Relative Pitch (Relative Pitch Memory Test)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bab ini dijelaskan teori mengenai memori, relative pitch,jenis-jenis interval, serta perancangan alat ukur relative pitch.

A. Memori

1. Definisi Memori

(2)

terkadang hilang atau tidak dapat dipanggil kembali. Hal ini disebabkan karena adanya tiga tahap penyimpanan memori yang berbeda (Atkinson & Shiffrin, 1968; Baddeley, 1999; dalam Lahey, 2007).

Model memori berdasarkan pandangan information-processing menyatakan bahwa individu menyimpan memori dalam tiga gudang penyimpanan yang bertahap. Meskipun memiliki nama, proses dan tujuan yang berbeda, ketiga tahapan ini berhubungan erat satu sama lain, di mana suatu informasi harus melewati tahap pertama yang dapat menyimpan informasi dalam waktu yang sangat singkat, kemudian tahap kedua yang dapat menyimpan informasi selama tidak lebih dari 30 detik dan tahap ketiga yang dapat menyimpan informasi secara permanen (Lahey, 2007). Untuk memindahkan informasi dari tahap pertama ke tahap kedua hingga tahap ketiga diperlukan proses latihan yang terus menerus (Matlin, 2005).

2. Tiga Tahap Memori a. Sensory register

Tahap penyimpanan pertama dari memori melibatkan stimuli yang merupakan replika dari pengalaman sensori masuk ke dalam alat indera. Informasi pada tahap ini tidak bertahan lama (Lahey, 2007).

b. Short-term memory (STM)

(3)

informasi dalam STM biasanya akan hilang dalam waktu beberapa detik (Ellis & Hunt, 1993; dalam Lahey, 2007). Untuk menghindari hal ini, individu dapat melakukan rehearsal, yaitu pengulangan informasi dan chunking, yaitu menyimpan memori dalam unit-unit kecil, biasanya lima hingga sembilan unit (Lahey, 2007).

c. Long-term memory (LTM)

Tahap penyimpanan ketiga melibatkan penyimpanan informasi yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Dalam tahap ini, informasi disimpan secara permanen, sehingga “lupa” terjadi bukan karena informasi hilang dari memori, melainkan karena individu tidak dapat me-retrieve informasi dari LTM. Tulving (1972, 2002; dalam Lahey, 2007) menyebutkan tiga jenis LTM yang memiliki mekanisme yang berbeda, yaitu semantic memory, episodic memory dan procedural memory(Lahey, 2007).

Semantic memory adalah ingatan yang melibatkan makna informasi, misalnya individu dapat mengingat dan mengetahui fungsi gitar, foto, nasi, dan lain sebagainya. Episodic memorymelibatkan ingatan tentang pengalaman pribadi yang pernah dialami seorang individu, kapan dan di mana peristiwa tersebut terjadi secara spesifik. Procedural memory menyimpan informasi mengenai keahlian yang dimiliki individu, misalnya cara mengendarai mobil atau memainkan alat musik (Lahey, 2007 & Reed, 2007).

(4)

3. Pengukuran Memori

Dalam Richardson-Klavehn & Bjork (1988), Memori dapat diukur dengan dua cara yaitu:

a. Tes memori langsung, yaitu tes dengan instruksi yang berhubungan dengan suatu kejadian di masa lalu, baik waktu, tanggal maupun lingkungan yang berhubungan dengan pengalaman partisipan. Tes memori langsung terbagi menjadi recognition test dan recall test. Pada recognition test, subjek diminta untuk membedakan stimuli yang ada dan yang tidak ada pada suatu kejadian. Pada recall test, subjek diminta untuk me-recall suatu kejadian, dengan atau tanpa petunjuk. Pada tes memori langsung, subjek dinilai berhasil menyelesaikan tes jika ia dapat membuktikan bahwa ia mengetahui kejadian tersebut.

b. Tes memori tidak langsung, yaitu tes yang meminta partisipan untuk melakukan aktivitas kognitif atau motorik yang tidak berhubungan dengan kejadian di masa lalu yang berkaitan dengan waktu, tanggal maupun lingkungan tertentu. Ada empat kategori tes memori tidak langsung, yaitu: (1) tes pengetahuan factual, konseptual, leksikal dan perseptual; (2) tes memori procedural; (3) tes respon evaluative; (4) pengukuran perubahan perilaku lainnya, termasuk respon neurofisik dan pengukuran conditioning.

(5)

Tabel 1. Kombinasi Pembelajaran dan

Banyak studi mengenai memori tidak langsung yang menggunakan Sel 1, di mana subjek mempelajari aitem dengan tanpa disengaja dan tidak menyadari hubungan antara pembelajaran dan pengetesan. Pada Sel 3 dan Sel 4, pembelajaran dilakukan secara disengaja, tetapi subjek pada pengetesan Sel 3 tidak menyadari hubungan antara pembelajaran dan pengetesan, sedangkan subjek pada pengetesan Sel 4 menyadari hubungan antara pembelajaran dan pengetesan. Peneliti menggunakan Sel 2 dalam menjalankan penelitian Perancangan Alat Ukur Relative Pitch, di mana subjek tidak diinstruksikan mengenai tes saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi saat tes mereka diminta untuk me-recall hal-hal yang sudah dipelajari.

(6)

B. Relative Pitch

1. Definisi Relative Pitch

Relative pitch merupakan kemampuan mengingat interval pitch yang cukup baik pada manusia (Deutsch, 2006; Trainor & Unrau, 2012). Interval pitch merupakan jarak antara dua nada. Trainor dan Unrau (2012) menambahkan dengan contoh lagu Selamat Ulang Tahun. Meskipun dimainkan dengan nada dasar yang berbeda, jika tetap memiliki interval nada yang benar, individu tetap akan mengenalinya sebagai lagu Selamat Ulang Tahun. Contoh ini menunjukkan bahwa individu lebih mengingat musik dalam lingkup relative pitchdibandingkan denganabsolute pitchlagu tersebut.

(7)

Interval dalam nada terbentuk dengan menaikkan atau menurunkan nada. Pada bagian berikutnya dijelaskan bagaimana menaikkan atau menurunkan satu atau setengah nada dapat mempengaruhi interval nada dan jenis-jenis interval yang dihasilkan.

2. Jenis-Jenis Interval Nada

Jenis-jenis interval nada yang dapat terbentuk antara lain:

Gambar 1. Diagram piano

Do – re – mi – fa – sol – la – si - do

Dengan menggunakan gambar 1 (Cabauzon, 2015) sebagai panduan, berikut dijabarkan jenis-jenis interval yang dapat terbentuk dengan nada dasar C dalam jangkauan satu oktaf (Justus & Barucha, 2002; Lee, 1995; Schmidt-Jones, 2008), yaitu:

Tabel 2. Interval Nada yang Membentuk Relative Pitch Naik sejumlah Nada yang dihasilkan Interval dari C

1 semi-tone C♯(kres), D♭(mol) Minor second

2semi-tone D Major second

3semi-tone D(kres), E(mol) Minor third

4semi-tone E Major third

(8)

(Lanjutan) Tabel 2. Interval Nada yang Membentuk Relative Pitch 6semi-tone F(kres), G(mol) Tritone

7semi-tone G Perfect fifth

8semi-tone G(kres), A(mol) Minor sixth

9semi-tone A Major sixth

10semi-tone A(kres), B(mol) Minor seventh

11semi-tone B Major seventh

12semi-tone C Octave

(Disadur dari: Justus & Barucha, 2002; Lee, 1995; Schmidt-Jones, 2008)

Perlu diperhatikan bahwa banyaknya interval yang dapat terbentuk berjumlah ratusan sehingga tidak mungkin untuk dijabarkan satu persatu. Oleh sebab itulah peneliti hanya menggunakan contoh dengan nada dasar C sebanyak satu oktaf.

3. Major Scaledan Minor Scale

(9)

Scale atau tangga nada yang paling umum digunakan adalah major scale, maka perancangan alat ukur ini berfokus pada interval nada yang melibatkan major scale.Selanjutnya peneliti akan menjabarkan mengenai proses perancangan alat ukur relative pitch.

C. Perancangan Alat Ukur Relative Pitch

Alat ukur yang dirancang pada penelitian ini merupakan alat ukur berbentuk file dalam format mp3 yang disimpan dalam compact disc (CD). Perancangan alat ukur ini melibatkan penggunaan nada dasar yang dipilih secara random dari major scale. Setelah diperdengarkan nada dasar, subjek diminta mencari nada yang kedua. Nada yang kedua ini terbentuk dari major scale berdasarkan interval nada yang diperoleh dari tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 3. Interval Nada yang Digunakan

No Nama Interval Interval dari C Interval dari do

1 Major second C – D Do – re

(10)

1. Salah satu dari tujuh interval nada yang tertera di atas.

Gambar

Tabel 1. Kombinasi Pembelajaran dan
Gambar 1. Diagram piano
Tabel 3. Interval Nada yang Digunakan

Referensi

Dokumen terkait

bagian dari kesatuan software ArcGIS Desktop yang memiliki banyak fungsi, mulai membuat, mengedit menampilkan, melakukan query dan analisis spasial hingga

Variabel yang berpengaruh signifikan’terhadap produksi budidaya lele di Kecamatan Bangkalan yaitu pakan dan luas kolam, sedangkan variabel jumlah benih dan tenaga

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami

Tujuan dari penelitian ini menguji kualitas air pada sumber air tanah yang ditinjau dari beberapa parameter kimia yaitu suhu, pH dan kandungan Besi (Fe) dimana

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media debu batu bata 9 kg + fermentasi 4,5 kg kotoran kambing + fermentasi 2,25 kg Azolla pinnata, memberikan pengaruh (p<0,05)

cards and Business Solut ions as corporat e service provider based on leased line and IP (Int ernet.

[r]