• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Perempuan Dalam Film (Analisis Semiotika Representasi Perempuan Dalam Film “Fifty Shades of Grey”)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Representasi Perempuan Dalam Film (Analisis Semiotika Representasi Perempuan Dalam Film “Fifty Shades of Grey”)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR REFERENSI

Apriyanti, Vonny Ayu. (2012). Representasi Perempuan Dalam Film Eat, Pray and

Love. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya. (2004). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Baran, Stanley J. (2008). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.

Barker, Chris. (2000). Cultural Studies: Teori dan Praktik. Bantul: Kreasi Wacana.

Bungin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Byerly, Carolyn M. dan Karen Ross. (2004). Women and Media: International

Perspectives. UK: Blackwell Publishing.

Byerly, Carolyn M. and Karen Ross. (2004). Women and Media. UK: Blackwell Publishing.

Christandi, Denny Briellian A. (2013). Representasi Perempuan Dalam Film Sang

Penari. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Christomy, Tommy. (2004). Semiotika Budaya. Depok: Universitas Indonesia.

Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.

_____________. (2012). Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Darmaprawira W.A, Sulasmi. (2002). Warna: Teori dan Kreativitas Penggunanya edisi

ke-2. Bandung: ITB.

Daulay, Harmona. (2007). Perempuan dalam Kemelut Gender. Medan: USU Press.

Effendy, Heru. (2014). Mari Membuat Film. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Erlina, (2011). Metode Penelitian. Medan: USU Press.

Fatoni, Muhammad. (2013). Konsep Cinta Sesama Dalam Iklan Televisi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Fiske, John. (2007). Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra.

Gauntlett, David. (2008). Media, Gender and Identity. USA: Routledge.

(2)

Universitas Sumatera Utara

Gresia, Gita Fiolanda. (2015). Representasi Pesan Budaya Karo Dalam Film 3 Nafas

Likas. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hanafi, Jessica Damayanti. (2010). Representasi Perempuan Dalam Film Twilight. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Hoed, Benny H. (2007). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.

Hollows, Joanne. (2010). Feminisme, feminitas dan budaya populer. Yogyakarta: Jalasutra.

Ibrahim, I.S. dan H. Suranto. (1998). Konstruksi Ideologi Gender Dalam Ruang Publik

Orde Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Irwanto, Budi. (1999). Film Ideologi dan Militer Hegemoni dalam Sinema Indonesia. Yogyakarta: Media Persindo.

Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Kuhnke, Elizabeth. (2007). Body Language For Dummies. England: John Wiley & Sons, Ltd.

Lie, Shirley. (2005). Pembebasan tubuh perempuan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Morissan, M.A. (2009). Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyana, Deddy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosdakarya.

McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Nugroho, H. W. (2004). Diskriminasi Gender (Potret Perempuan Dalam Hegemohi

Laki-Laki. Yogyakarta: Andi Offset.

Nugroho, Sarwo. (2014). Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Pratista, Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka

Pujileksono, Sugeng. (2015). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing.

Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rayner, Wall dan Kruger. (2001). AS Media Studies: The Essential Introduction. New York: Routledge.

(3)

Universitas Sumatera Utara

__________. (2006). Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Strinati, Dominic. (2008). Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta: Benteng Budaya.

Sudewo, Bambang. (2009). Buku Pintar Hidup Sehat Cara Mas Dewo. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

Sugihastuti. (2000). Wanita di Mata Wanita. Bandung: Penerbit Nuansa.

Sugihastuti dan Saptiawan. (2007). Gender dan Inferioritas Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunarto. (2009). Televisi, Kekerasan, dan Perempuan. Jakarta: Kompas

Tinarbuko, Sumbo. (2008). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2011). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Wood, Julia T. (2005). Gendered Lives: Communication, gender, and culture. USA: Wadsworth.

Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2011). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Williams, Kevin. (2003). Understanding Media Theory. Great Britain: MPG Books, Ltd

Yona. (2005). Cara Gampang Nyenengin Pacar. Jakarta: Laba2 Publisher.

@Psiko_POP. (2015). Who are You? 2. Jakarta: Penebar Plus+

Sumber lain:

Arivia, Gadis. (2003). Filsafat Berperspektif Feminis. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.

Nur R, Tri Hastuti. (2006). Stereotype dan Komoditisasi Perempuan Dalam Iklan.

Jurnal Perempuan.

https://www.academia.edu/5293960/Sinema_dan_Perempuan?auto=download (diakses tanggal 27 April 2016 pukul 14.00).

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menganalisis film Wanita Tetap Wanita, terdapat makna-makna dalam penggalan adegan perscene yang terdapat tanda-tanda pada film tersebut. Hasil dari

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dalam film Wanita Tetap Wanita menunjukan tanda-tanda yang merepresentasikan perempuan, bahwa perempuan itu kuat dan dapat

Salah satu media yang memiliki kekuatan dalam menanamkan pesan adalah film sedangkan salah satu film layar lebar Indonesia yang banyak menampilkan unsur pornografi di

Film adalah gambar-hidup yang juga sering disebut movie. Filmsecara kolektif sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiribersumber dari kata kinematik atau

Pada level ideologi akan membahas bagaimana perempuan dalam film Sang Penari digambarkan melalui realita-realita di lingkungan sosial, baik itu dalam keluarga,

Rasisme dalam Film Selma (Analisis Semiotika John Fiske.. Mengenai Realitas,Representasi dan Ideologi Rasisme dalam

Definisi film menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep BDSM (Bondage and Discipline, Dominance and Submission, Sadism and Masochism) yang divisualisasikan dalam film