• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tata Guna Lahan Dalam Memitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TATA GUNA LAHAN DALAM MEMITIGASI DAERAH RAWAN TANAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI

GEOGRAFI (SIG) (Studi Kabupaten Simalungun)

ABSTRAK

Perkembangan dan peruntukan lahan untuk suatu daerah merupakan salah satu perubahan dan rencana yang dilakukan oleh manusia untuk melakukan penyesuaian akan pergerakan dan perkembangan terhadap kebutuhannya dimasa sekarang dan akan datang. Hal ini memicu akan kebutuhan lahan dalam sektor pembangunan fisik di setiap daerah. Dalam hal ini perlu adanya keseimbangan akan kemampuan lahan dengan perencanaan tersebut. salah satunya dengan penataan terlebih dahulu terhadap zonasi-zonasi akan pergerakan dan aktifitas masyarakat. Apabila penataan tersebut tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya maka dikhawatirkan akan terjadi pergerakan,peruntukan dan mungkin bencana alam akibat dari degradasi tanah. Bencana tersebut akan menjadi salah satu penghambat dalam perkembangan lahan dan wilayah. Maka dari itu perlu adanya perencanaan pemanfaatan lahan, pemanfaatan ruang dan mendistribusikan wilayah dan faktor-faktor yang menyebabkan bencana terutama tanah longsor. Yang terpenting bagaimana penataan dan pengendalian pemanfaatan lahan di wilayah tanah longsor dapat dilakukan dengan baik dengan mengedepankan analisis terhadap dampak lingkungan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bencana longsor,mendistribusikan tingkat kerawanan longsor dan arah strategi kebijakan tentang penataan ruang pada daerah rawan tanah longsor di Kabupaten Simalungun.

Penelitian ini menggunakan teori untuk melakukan beberapa analisis yang berkaitan dengan literatur penelitian. Dengan melakukan mixing dan overlay pada peta data primer dan skunder dan SWOT untuk strategi kebijakan dalam memitigasi daerah rawan tanah longsor.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh tinggi kerawanan longsor sebesar 34.233,85 Ha atau sebesar (7,91%). Kecamatan yang memiliki tinggi kerawanan tanah longsornya ialah kecamatan Dolok Panribuan dengan luasan 3.092,86 Ha, Dolok Pardamean 4.976,31 Ha, Dolok Silou 4.653,11 Ha, Girsang Sipangan Bolon 2.117,20 Ha, Haranggaol Horison 408,45 Ha, Jorlang Hataran 3.294,61 Ha, Pamatang Sidamanik 2.380,78 Ha, Pamatang Silimahuta 1.916,32 Ha, Purba 6.436,44 Ha, Sidamanik 4.106,65 Ha dan Silimakuta 851,12 Ha.

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperlukan rekomendasi guna memitigasi wilayah tersebut antara lain melakukan pemahaman dan cinta terhadap lingkungan oleh masyarakat, menertibkan pembangunan liar yang rentan terhadap longsor, melakukan evaluasi lahan dan membuat regulasi dalam bentuk peraturan daerah yang membahas tentang bencana yang diakibatkan dari penggunaan lahan secara illegal.

Kata Kunci: Tata guna lahan lahan,mitigasi bencana dan distribusi daerah longsor

(2)

ANALYSIS OF LAND USE IN AREAS PRONE MITIGATED LANDSLIDE USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)

(Study Simalungun)

ABSTRACT

Development and land use for an area is one of the changes and plans that are made by man to make adjustments will be movement and progress toward the needs in the present and future. This triggered the need for the physical development of land within the sector in each region. In this respect the need for balance in the ability of the land to the plan. one with the arrangement in advance of zoning will be movements and activities of the community. If the arrangement is not in accordance with properly it is concerned that there will be movement, the designation and possible natural disasters as a result of soil degradation. The disaster will be one of the obstacles in the development of land and territory. Hence the need for land use planning, space utilization and distribute the area and the factors that lead to disasters, especially landslides. Most importantly how the arrangement and control of land use in the area of the landslide can be done either by putting forward an analysis of the environmental impact.

The research objective was determine the factors that influence the landslide, distribute vulnerability to landslide and directions of spasial planning policy strategies in areas prone to landslide in Simalungun.

By Mixing and overlaid on a map of primary ang secondary. SWOT for policy strategies in mitigating the areas prone to landslide.

Based on the results obtained by analysis of high landslide susceptibility of 34.233,85 hectares or by (7,91%). Districts that have high vulnerability to erosion of soil is Dolok Panribuan districts with an area of 3.092,86 hectares, Dolok Pardamean 4.976,31 hectares, Dolok Silou 4.653,11 hectares, Girsang Sipangan Bolon 2.117,20 hectares, Haranggaol Horison 408.45 hectares, Jorlang Hataran 3.294,61 hectares, Pamatang Sidamanik 2.380,78 hectares, Pamatang Silimahuta 1.916,32 hectares, Purba 6.436,44 hectares, Sidamanik 4.106,65 hectares and Silimakuta 851,12 hectares.

Based on the research results, the necessary recommendations to mitigate the region among others, understanding and love for the environment by the public, curb construction of illegal vulnerable terhap landslides, conduct land evaluation and make regulations in the form of local regulation that discusses the risks arising from the use of land illegal.

Keywords: Land use land, disaster mitigation and regional distribution of landslide

Referensi

Dokumen terkait

0,003 a .Hal ini menunjukan p value< α 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama (simultan) bahwa faktor produksi (tenaga

Dengan adanya pengembangan karir berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan pegawai untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu,

Skripsi dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD 1 Gamong Kudus ” oleh

Dalam rangka menjamin perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu. Berdasarkan

Dalam metode Economic Order Quantity (EOQ) ini juga dapat mengetahui jumlah bahan baku yang optimal, penghematan biaya penyimpanan, jumlah persediaan pengaman,

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan true

Berdasarkan hasil analisis instrumen evaluasi dan berpijak pada tujuan kegiatan pelatihan Penulisan dan Publikasi Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SD Kecamatan Tingkir

Sistem informasi tersebut adalah sistem informasi warehouse yang dilengkapi profiling IKM Center merupakan solusi dari permasalahan tersebut yang memiliki tujuan untuk