• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN TENGAH SEMESTER PASAR DAN LEMBAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJIAN TENGAH SEMESTER PASAR DAN LEMBAGA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN TENGAH SEMESTER

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

Peran Lembaga Financial Intermediaries dalam Perekonomian

Nasional

Disusun Oleh :

INDRA JATMIKO

0906527061

ILMU ADMINISTRASI NIAGA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

(2)

A. Pasar Keuangan

1. Pengertian Pasar Keuangan

Pasar keuangan merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau korporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi). Definisi lain juga mengatakan pasar keuangan ialah suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk dan turunan keuangan seperti misalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan waran. Namun, pasar keuangan dapat juga diartikan sebagai berikut:

a. Pasar Keuangan (financial markets) atau pasar uang merupakan kumpulan dari berbagai pihak yang melakukan transaksi keuangan di mana pihak yang mengalami kelebihan dana (surplus units) menyalurkan dananya untuk dipinjamkan (loanable funds) kepada pihak yang kekurangan dana (defisit units). Pihak yang kekurangan maupun kelebihan dana terdiri dari rumah tangga atau konsumen (households), perusahaan atau produsen (businesses), dan pemerintah (government).

b. Pasar keuangan merupakan suatu institusi yang dibentuk oleh sekelompok masyarakat untuk menyalurkan kelebihan dana sementara kepada peminjam dana sementara dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.

c. Pasar keuangan merupakan pertemuan antara il liquid dan over liquid (il liquid > < over liquid) antara yang butuh dana dan kelebihan dana.

2. Fungsi Pasar Keuangan

Secara umum pasar keuangan memiliki fungsi ekonomi yang penting dalam penyaluran dana dari rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah yang menyimpan dana surplus dengan cara mengeluarkan sedikit pendapatan mereka, kepada pihak yang kekurangan dana yang memerlukan dana yang lebih besar dari pendapatan mereka. Fungsi ini dapat dilihat di Gambar 1.1. Para pihak yang menyimpan dan meminjamkan dana ada di bagian kiri, sedangkan pihak yang harus meminjam uang untuk membiayai pengeluaran mereka, ada di sebelah kanan. Pihak penyimpan-pemberi pinjaman yang utama adalah rumah tangga, tetapi perusahaan dan pemerintah (terutama pemerintah kota dan lokal), sebagaimana pihak asing dan pemerintahan mereka, terkadang memiliki kelebihan dana sehingga meminjamkannya kepada pihak lain. Secara khusus pasar keuangan memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. Fungsi Pengumpulan Kekayaan (Accumulation of Wealth)

(3)

lain. Pasar keuangan memberikan berbagai kemudahan dalam hal terdapatnya berbagai ketidakcocokan (incompabilities) antara jaminan (collateral), maupun cara-cara pelunasan (method of redemption) yang dapat diatasi oleh pasar keuangan. Semua kegiatan transaksi di atas yang terjadi di pasar primer menciptakan kekayaan baru bagi para pelaku transaksi.

Gambar 1.1 Arus Dana Melalui Sistem Keuangan b. Fungsi Pengumpulan Kekayaan (Accumulation of Wealth)

Dari pengertian di atas, pasar keuangan dapat timbul dan berkembang bila ada kegiatan investasi dan tabungan, atau sebaliknya, investasi dan tabungan dapat timbul tanpa adanya pasar keuangan. Namun, kegiatan investasi dan tabungan hanya dapat berkembang kalau ada pasar keuangan karena para investor dan penabung tidak perlu lagi bertemu secara langsung. Masing-masing dapat mengembangkan dirinya tanpa perlu memikirkan pihak lain. Pasar keuangan memberikan berbagai kemudahan dalam hal terdapatnya berbagai ketidakcocokan (incompabilities) antara jaminan (collateral), maupun cara-cara pelunasan (method of redemption) yang dapat diatasi oleh pasar keuangan. Semua kegiatan transaksi di atas yang terjadi di pasar primer menciptakan kekayaan baru bagi para pelaku transaksi. c. Pengalokasian Kekayaan (Allocation of Wealth)

(4)

Berbagai transaksi di pasar sekunder menghasilkan berbagai signals bagi pasar primer antara lain harga yang biasa disebut tingkat suku bunga atau tingkat diskonto.

d. Penyesuaian Likuiditas (Liquidity Adjustment)

Dimensi yang paling utama dari proses alokasi di atas adalah penyesuaian likuiditas yang dapat diukur dari seberapa jauh tingkat kedekatan (closeness) suatu aset keuangan dengan uang (cash). Memegang uang menimbulkan biaya berupa opportunitycost dan sebaliknya memelihara aset keuangan akan memberikan keuntungan. Pasar keuangan dalam hal ini berfungsi untuk membantu tercapainya keseimbangan dalam arti meminimalisasi terjadinya risiko kekurangan likuiditas (terlalu banyak memegang surat berharga) dan pada saat yang sama memaksimisasi penerimaan bunga (terlalu banyak memegang uang). e. Penyaluran Kebijakan (Policy Function)

Pasar keuangan dapat digunakan sebagai wadah penyalur (channel) dan mekanisme untuk pelaksanaan kebijakan pemerintah khususnya kebijakan moneter.

f. Sumber Informasi (Information Function)

Pasar keuangan juga dapat berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan moneter, dampak suatu kebijakan di bidang ekonomi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta ekspektasi masyarakat.

g. Sarana pengendalian moneter oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka (jumlah uang beredar), melalui transaksi SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dengan tujuan untuk kontraksi moneter dan SPBU (Surat Berharga Pasar Uang) yang berfungsi sebagai instrumen ekspansi moneter bagi pemerintah/Bank Indonesia.

h. Sarana investasi bagi investor/kreditor, digunakan untuk dana idle dalam neraca, karena lebih baik dana diinvestasikan daripada dibiarkan menganggur.

i. Sarana mobilisasi dana bagi borrower/debitur.

B. Lembaga Perantara Keuangan (Financial Intermediaries)

1. Pengertian Lembaga Perantara Keuangan (Financial Intermediaries)

(5)

2. Fungsi Lembaga Perantara Keuangan (Financial Intermediaries)

Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.1, dana dapat berpindah dari pemberi pinjaman kepada peminjam dengan rute yang kedua, yang disebut pembiayaan tidak langsung karena melibatkan perantara keuangan yang berdiri antara pemberi pinjaman-penabung dan peminjam-dan membantu pemboros transfer peminjam-dana dari satu ke yang lain. Sebuah lembaga perantara keuangan ini dilakukan dengan dana meminjam dari pemberi pinjaman-penabung dan kemudian menggunakan dana tersebut untuk memberikan pinjaman kepada peminjam-pemboros.

C. Peran Lembaga Financial Intermediaries dalam Perekonomian Nasional

Perkembangan dan pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari lembaga perantara keuangan. Dalam hal ini penulis akan menitik beratkan pada lembaga perantara keuangan bank (lembaga penyimpanan).

Bank Umum (Commercial Bank) memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, karena lebih dari 95% Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan nasional yang meliputi Bank Umum (Commercial Bank), Bank Syariah (Sharia Bank), dan Bank Perkreditan Rakyat (Rural Bank) berada di Bank Umum. DPK ini yang selanjutnya digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit. Penyaluran kredit dapat membantu masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan ekonomi yang berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian masyarakat. Hal itu, sejalan dengan fungsi utama bank yang digariskan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (UU Nomor 7 Tahun 1992) sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan (UU Nomor 10 Tahun 1998) yang menyatakan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

(6)

1. Pengaruh Lembaga Perantara Keuangan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sebagai contoh dalam perekonomian suatu daerah, peran perbankan dalam memacu perekonomian daerah dapat secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung melalui kredit yang diberikan terhadap BUMD dan selanjutnya berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pengaruh tidak langsung yaitu melalui kredit yang diberikan terhadap pelaku ekonomi seperti : Kredit Konsumsi, Kredit Produktif yang meliputi Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Kredit UMKM yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan perekonomian dan kesempatan kerja serta lebih lanjut akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan, peningkatan daya beli, peningkatan usaha yang aldtimya akan berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajakdan retribusi.

Pertumbuhan ekonomi berdasarkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini dibuktikan oleh Sri Endang Kornita dan Anthony Mayes, dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Peran Perbankan dalam Perekonomian Di Kabupaten Siak”. Dalam jurnalnya dijelaskan PAD adalah Pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah. Adapun untuk Kabupaten Siak, maka realisasi PAD untuk tahun 2008 sebesar Rp.674.948.614.278,00 dari target sebesar Rp.673.402.155.576,00 atau Rp.l.546.458.711,00 melampaui target atau 0,23 persen di atas target yang telah ditetapkan.

Ditinjau dari sumbernya, selama tahun 2008 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Siak yang terbesar bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (Bagian Laba Usaha Daerah) yaitu sebesar Rp.590.924.989.339,00 atau 87,55 persen dari total PAD 2008. Sedangkan PAD terkecil bersumber dari Pajak Daeiah yang hanya sebesar Rp.l0.684.389.276,00 atau 1,58 % dari total PAD 2008.

Dibandingkan dengan realisasi PAD tahun 2007 sebesar Rp.326.207.278.577,00 maka terjadi kenaikan yang cukup besar yaitu 206,91 persen. Kenaikan yang terbesar terjadi pada Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Hal tersebut antara lain meningkatnya pembagian deviden dari Perusahaan Daerah. Sedangkan imtuk komponen PAD lainnya yaitu Pajak Daerah atau Retribusi Daerah juga mengalami kenaikan. Namun Lain-lain PAD yang sah mengalami penurunan.

2. Pengaruh Kredit Terhadap Peningkatan Perekonomian Daerah

(7)

Fungsi dari kredit yaitu pemindahan daya beli dan penciptaan daya beli. Fungsi sebagai

Pemindahan daya beli dimaksudkan adanya kredit (source of fund) yang pada umunmya terkumpul dari sekian banyak tabungan/simpanan dari sekian banyak masyarakat yang bersedia menyisihkan penghasilannya tidak untuk dikonsumsi melainkan untuk ditabung ke dalam bank. Sedangkan penciptaan daya beli, dari sisi kreditur kredit merupakan penciptaan daya beli, di mana dengan fasilitas kredit yang diterimanya, para peminjam/pengusaha telah mempunyai rencana untuk apa kredit tersebut akan dipergunakan, untuk investasi ataukah untuk modal kerja.

Penggunaan dana kredit yang diperuntukkan bagi kegiatan ekonomi secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan. Hal ini disebabkan dana yang berasal dari kredit dapat meningkatkan investasi atau peningkatan usaha pada kegiatan perekonomian dan selanjutnya peningkatan investasi akan meningkatkan kesempatan kerja sehingga terjadi peningkatan distribusi pendapatan masyarakat, peningkatan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang diproduksi perekonomian.

D. Kesimpulan

Dari kasus di Kabupaten Siak menunjukan bahwa lembaga perantara keuangan telah sukses mengelola dan menyalurkan dana investasi pemerintah daerah yang membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi meningkat, yang nantinya dapat dipergunakan untuk pembangunan daerah tersebut. Hal ini menunjukan bahwa LembagaPerantara Keuangan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Bayangkan apabila hal ini terjadi di seluruh daerah di Indoneisa, maka akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang positif secara nasional.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Mishkin, Frederic S. (2004).

The Economics of Money, Banking, and Financial Markets 7th

Edition

.

New York: The Addison-Wesley

Rivai, V., Modding, B., Veithzal, A. P., & Mariyanti, T. (2013). Manajemen Kelembagaan

Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sari, G. N. (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Bank Umum di

Indonesia (Periode 2008.1 – 2012.2). Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3

Kornita, Sri E. dan Mayes, Anthony. (2010). Analisis Peran Perbankan dalam Perkonomian di

Kabupaten Siak. Jurnal Ekonomi Vol. 18

Gambar

Gambar 1.1 Arus Dana Melalui Sistem Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

14 IF ahli waris = anak laki paman dari bapak sekandung AND IF anak = tidak ada ANDIF cucu = tidak ada ANDIF suami / istri = tidak ada ANDIF bapak / ibu

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Prabumulih tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan

Hasil ini sejalan dengan penelitian Wafa (2011) di Desa Babakan Kabupaten Bogor menyatakan hanya 11% yang mengetahui penyebab DBD adalah virus dan sebanyak 75%

Cara-cara yang penulis paparkan di atas merupakan cara yang aplikatif dilakukan oleh Petugas layanan jasa, agar lembaga jasa mencitrakan kekuatan positif dari lembaga itu sendiri

faktor-faktor yang berdasarkan hasil dari wawancara survei terbanyak mempengaruhi kinerja karyawan dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang meliputi

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai kepemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode

IMAM 1 MUHAMMAD FAISOL BIN MUNJIR Alam Nusantara IMAM 2 DR KHAIZATUL EZAM BIN ABU BAKAR Fasa 10 IMAM 3 DATUK MUHAMMAD BIN MAIDON Fasa 3 AJK WANITA DR ANIS SAFURA BINTI RAMLI

Dari sini dapat disimpulkan bahwa zhihar adalah ucapan seorang mukallaf (dewasa dan berakal) kepada wanita yang halal digaulinya (istri) bahwa wanita itu sama