Lukman Santoso, MH
HUKUM EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA;
Pengantar
Perbedaan ilmu ekonomi dan sistem ekonomi
Ilmu ekonomi : ilmu tentang cara/teknik memperbanyak/memproduksi dan
menjaga/melestarikan harta kekayaan
Bersifat universal
Sistem ekonomi : sistem yang terkait dengan perolehan, pemanfaatan dan pendistribusian harta kekayaan
PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI
Berkaitan dengan pandangan Islam terhadap harta kekayaan
Harta Kekayaan meliputi segala sesuatu yang dapat
memberi manfaat kepada manusia termasuk tenaga manusia.
1. Dari sisi keberadaannya:
harta kekayaan terdapat dalam kehidupan secara alamiah diciptakan oleh Allah SWT untuk manusia.
Firman Allah SWT: ”Dialah Allah yang menciptakan untuk kalian semua, apa saja yang ada di
bumi”(QS.Al-Baqarah:29)
”Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka
2. Dari sisi teknik memproduksi dan memperbaharui
Islam menyerahkan kepada manusia tentang teknik memproduksi dan memperbaharui kepada manusia.
Nabi bersabda dalam masalah penyerbukan
kurma : ” Kalianlah yang lebih tahu tentang (urusan) dunia kalian”
Nabi pernah mengutus 2 orang muslim untuk berangkat ke pandai besi di Yaman untuk
3. Dari sisi pemanfaatan kekayaan (memperoleh,
mengelola dan mendistribusikan )
Islam mengatur tentang pemanfaatan kekayaan dengan hukum-hukum yang jelas dan terperinci.
Misalnya:
Mengharamkan pemanfaatan beberapa bentuk kekayaan misal khamer, bangkai, pemanfaatan tenaga manusia untuk PSK.
Hukum-hukum tentang cara memeperoleh harta yang halal dan haram
Masalah ekonomi sebenarnya bukan
terletak pada ada dan tidaknya harta
kekayaan tetapi pada pandangan (konsep)
tentang perolehan harta atau kepemilikan,
pengelolaan kepemilikan, dan distribusi
kekayaan di tengah-tengah manusia.
Oleh karena itu maka sistem ekonomi Islam dibangun atas 3 konsep tentang: (1)
kepemilikan, (2) tasharruf (pengelolaan)
Sistem
Ekonomi Dunia
SISTEM EKONOMI
SOSIALIS
KAPITALIS
CAMPURAN
Sistem
Ekonomi Sosialis/Komunis
Paham ini muncul sebagai akibat dari paham
kapitalis yang mengekploitasi manusia, sehingga negara ikut campur cukup dalam dengan perannya yang sangat dominan.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis:
Tidak adanya kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi bagi individu-individu, melainkan semuanya untuk kepentingan bersama.
Tidak diakuinya kepemilikan pribadi.
Sistem
Ekonomi Kapitalis
Sistem ini sangat menganut sistem mekanisme pasar. Yang menjadi cita-cita utamanya adalah adanya pertumbuhan ekonomi.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis:
Setiap individu dapat melakukan kegiatan ekonomi.
Diakuinya kepemilikan pribadi.
Sistem
Ekonomi Campuran
Merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran:
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan swasta.
Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah.
Sistem
Ekonomi Islam/Syariah
Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat
individual, sosialis yang memberikan hampir semua
tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta
perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh ditransaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan
Lanjutan...
Menurut Qardhawi :
Sistem ekonomi Islam tidak berbeda dengan sistem ekonomi lainnya, dari segi bentuk, cabang, rincian, dan cara
pengaplikasian yang beraneka ragam, namun menyangkut gambaran global yang mencakup pokok-pokok petunjuk,
kaidah-kaidah pasti, arahan-arahan prinsip yang juga mencakup sebagian cabang penting yang bersifat spesifik ada
perbedaannya.
Prinsip
Ekonomi Syariah
Sistem ekonomi Islam tidak banyak dibahas dalam Al Qur'an. Yang dibahas hanya prinsip-prinsip dasarnya saja, yaitu:
Kesatuan (unity)
Keseimbangan (equilibrium)
Kebebasan (free will)
Prinsip
Transaksi Syariah
Persaudaraan (
Ukhuwah
),
Keadilan (
‘Adalah
),
Kemaslahatan (
Maslahah
),
Keseimbangan (
Tawazun
),
Hukum merupakan aturan-aturan perilaku yang dapat diberlakukan/diterapkan untuk mengatur hubungan hubungan antar manusia dan antara manusia dan masyarakatnya.
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani dari kombinasi dua kata, yaitu oikos, “rumah tangga”, dan nomos,
“mengatur”, yang berarti “mengatur rumah tangga.” Berdasarkan makna tersebut, masyarakat Barat
menerjemahkan ekonomi sebagai “tata laksana rumah tangga atau kepemilikan” (management of housebold or estate).
Ekonomi kegiatan mengatur urusan “harta kekayaan”, Memperbanyak dan menjaga keberadaannya
Memperoleh, mengelola, dan mendistribusikannya
Syariah
Kata Syari’ah berasal dari kata Syara’a yang berarti jalan lurus.
Syari’ah Menurut Fuqaha berarti hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui Rasul-Nya untuk hamba-Nya, agar mereka menaati hukum itu atas dasar iman, baik yang berkaitan dengan aqidah, amaliyah (ibadah dan muamalah), dan yang
Lanjutan...
Kegiatan tersebut pada gilirannya
menyebar ke seluruh populasi rumah
tangga yang kemudian menjadi kelompok yang diperintah oleh pemerintahan suatu negara.
Pengaturan rumah tangga ini mencakup
tiga subsistem, yaitu memperbanyak
kekayaan dan memelihara keberadaannya (subsistem produksi), tata cara
mengonsumsinya (subsistem konsumsi), dan tata cara distribusi
Lanjutan...
Pergerakan makna tersebut pada saat yang sama juga merefleksikan pergeseran makna ekonomi dari makna etimologis – yang berarti hemat atau kekayaan – menjadi makna
terminologis, yakni kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik berkaitan dengan
kegiatan memperbanyak jumlah kekayaan serta menjaga pengadaannya, maupun
berhubungan dengan pendistribusiannya.
Lanjutan...
Salah satu aspek penting dalam upaya mempertahankan eksistensi manusia di dalam masyarakat adalah membangun sistem perekonomian yang mendukung upaya mewujudkan tujuan hidup itu.
Oleh karenanya Masyarakat membutuhkan seperangkat aturan yang dengan pasti dapat diberlakukan untuk menjamin berjalannya sistem ekonomi (
System of economic
) itu.- Hukum Ekonomi adalah sebahagian dari keseluruhan norma yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa sebagai salah satu personifikasi dari masyarakat yang mengatur kehidupan ekonomi masyarakat yang saling berhadapan (Rachmad Soemitro).
* Hukum Ekonomi merupakan kajian secara interdisipliner dan multidimensional tidak bisa secara mandiri.
* Hukum dan Ekonomi dua sisi mata uang dan saling melengkapi.
21
- Hukum Ekonomi Islam adalah ketentuan hukum yang
bersumber dari al Qur’an, al Hadist dan sumber-sumber Islam lainnya dalam kaitannya dengan kegiatan manusia untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya atau mengenai bagaimana manusia melakukan kegiatan ekonomi (Dr. HM Arifin Hamid, MH).
- Jadi hukum ekonomi terkait, hal-hal:
a. Hubungan manusia dengan sesamanya berupa perjanjian/kontrak.
b. Berkaitan dengan hubungan manusia dengan obyek atau benda-benda Ekonomi/Komoditi.
22
Hukum Ekonomi Syariah
- Hukum ekonomi syariah kontemporer
merupakan gabungan antara reformasi
hukum ekonomi konvensional dan fiqh
mu’amalat modern. Tidak mengherankan
bila bidang ini merupakan suatu yang baru
bagi
peradilan
Indonesia
mengingat
23
Nama Lain
- Hukum ekonomi syariah juga dikenal dengan
nama hukum bisnis syariah, fiqh at-tijari wa al-mu’amalat, kitab al-amwal wa al-buyu’, hukum keuangan syariah dan Islamic law of commerce and trade.
- Selain bisnis syariah juga dikenal tijarah. al-bay’
(jual beli), “yaitu penukaran harta dengan harta untuk tujuan memiliki dan menguasainya.”
24
Penjelasan Pasal 49 UU No. 3/2006
25
Sejarah PerUUan
- Legislator pada mulanya hanya berpikir ttg bank
syariah. tetapi setelah didalami ternyata lembaga ekonomi syariah yang sudah mulai tumbuh di Indonesia mencapai 10 macam.
- Untuk mengcover semua bidang yang mungkin lahir di
masa depan, maka dimasukkan tambahan terakhir berupa bisnis syariah, diharapkan dapat mencakup semua jenis usaha berbasis syariah.
- 11 bidang tsb menyangkut harta, kekayaan dan uang
26
. . . lanjutan
- Penjelasan Umum UU No. 19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Indonesia atau Sukuk Negara
menyatakan: ”Keuangan Islam didasarkan pada prinsip moralitas dan keadilan. Oleh karena itu, sesuai dengan dasar operasionalnya yakni syariah Islam yang
bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits serta Ijma’, instrumen pembayaran syariah harus selaras dan
memenuhi prinsip syariah, yaitu antara lain transaksi
yang dilakukan oleh para pihak harus bersifat adil, halal,
27
. . . lanjutan
- Selain itu, transaksi dalam keuangan Islam sesuai
dengan syariah harus terlepas dari unsur larangan berikut:
- 1) Riba, yaitu unsur bunga atau return yang
diperoleh dari penggunaan uang untuk mendapatkan uang (money for money);
- 2) Maysir, yaitu unsur spekulasi, judi, dan sikap
untung-untungan; dan
- 3) Gharar, yaitu unsur ketidakpastian yang antara
1. Pasal 29 dan Pasal 33 UUD 1945.
2. UU No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan ditentukan :
- Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
- Bank Perkriditan Rakyat adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
3. UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Pasal 1 (7) disebutkan bahwa pembayaran
berdasarkan Prinsip Syari’ah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara BI dan Bank yang mewajibkan Bank yang membayar untuk mengembalikan yang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
- Pasal 1 (j) dinyatakan bahwa DSN adalah
Dewan yang dibentuk oleh MUI yang bertugas dan memiliki kewenangan untuk memastikan kesesuaian antara produk, jasa dan kegiatan usaha Bank dengan prisnip Syari’ah.
31
5. UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan
Agama dalam Pasal 49 di tegaskan Pengadilan Agama berwenang mengadili sengketa
Ekonomi Syari’ah.
6. UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah dalam Pasal 55 ditetapkan bahwa
sengketa yang terjadi dalam kegiatan Ekonomi Syari’ah diselesaikan oleh Pengadilan Agama. 7. UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat-surat
Lanjutan..
8. Peraturan Bank Indonesia (PBI).
9. Asuransi: UU No. 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian, PP No. 39 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian 10. Pegadaian Syariah (Rahn): Fatwa DSN-MUI
Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn dan Fatwa DSN-MUI Nomor:
11. Dana Pensiun Syariah: Belum ada pengaturan yang spesifik. 12. Reksa Dana Syariah dan Pasar Modal Syariah: UU No. 8
Tahun 1995 dan Keputusan Bapepam-LK
- SK Bapepam-LK Kep-181/BL/2009 – Peraturan No.IX.A.13 ttg Penerbitan Efek Syariah
- SK Bapepam-LK Kep-131/BL/2006 – Peraturan No. IX.A.14 ttg Akad2 yg digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
Peraturan Perundang-undangan di bidang Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan
1. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006
tentang Perusahaan Pembiayaan.
3. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor Per-03/BL/2007
tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah.
4. Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor Nomor
Per-04/BL/2007 tentang Akad-Akad Yang Digunakan Dalam Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah.
5. PMA Tentang KHES
35
Beberapa Permasalahan HES a.l.
36
. . . lanjutan
37
- BELUM ADA STANDARISASI AKAD SYARIAH - KETENTUAN-KETENTUAN PENDUKUNG BERSERAKAN DAN BAHKAN
BERTENTANGAN.
- PERSOALAN-PERSOALAN TERMINOLOGI YANG BELUM PADAN.
- RENDAHNYA PENGETAHUAN DAN
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP PRODUK-PRODUK BANK SYARIAH.
38