• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Hubungan Valuta Asing dan Neraca Pembayaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Hubungan Valuta Asing dan Neraca Pembayaran"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Ditujukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Prinsip Ekonomi Islam

Oleh

Kelompok IX

Novan Ali Pahlawan

108081000037

Ade firmansyah

108081000038

Iswandriyanto

108081000040

PROGRAM REGULER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2009

(2)

1

DAFTAR ISI...1

KATA PENGANTAR...2

BAB I PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang...……...3

1.2 Tujuan Pembuatan Makalah...3

1.3 Sistematika Penulisan...3

1.4 Metode Penelitian...4

BAB II ISI………...5

2.1 Pengertian Kurs Valuta Asing dan Neraca Pembayaran...5

2.2 Hubungan Antara Kurs Valuta Asing Dengan Neraca

Pembayaran...5

2.3 Sisitem Kurs Valuta Asing...6

2.4 Kurs Valuta Asing Sebagai Penyeimbang Neraca

Pembayaran...8

BAB III PENUTUP...10

3.1 Kesimpulan...10

3.2 Saran...10

(3)

2

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Karena tanpa kekuatan dan keridhaan-Nya penulis tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita, Rasulullah muhamad SAW Serta kepada keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umat-Nya yang hidup di akhir zaman.

Makalah ini ditujukan sebagai tugas kelompok mata kuliah Prinsip Ekonomi Islam. Penulis akan membahas materi Lembaga Keuangan Syariah. Mungkin pada awalnya penulis tidak begitu mengerti tentang Lembaga Keuangan Syariah. Tetapi setelah mengetahui penulis sadar bahwa isi makalah ini menjadi sangat penting mengingat perkembangan yang pesat pada lembaga keuangan syariah di Indonesia. Sehingga kita bisa menjadi individu yang siap bersaing di era perkembangan ekonomi.

(4)

3

pemerintah amerika telah menutup 130 banknya. Namun, berdasarkan laporan dari "International Financial Services", London yang berjudul: " Islamic Finance 2009" memuat, " Dampak krisis keuangan dan ekonomi global tidak menerpa lembaga keuangan syariah begitu fatal seperti yang dialami oleh bank-bank konvensional. Hal ini disebabkan: syariat Islam yang merupakan haluan bank-bank tersebut mengharamkan produk-produk yang menyebabkan timbulnya krisis." (Iqtishad Islami, edisi: Jumadil Ula 1430H, hal.53).

(5)

4

bagi institusi keuangan dunia untuk menjadikannya sebagai partner dan solusi bagi krisis keuangan global.

1.2

Tujuan Pembuatan Makalah

Adapun beberapa tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:

1. Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Prinsip Ekonomi Islam 2. Menambah wawasan tentang Lembaga KEuangan Syariah 3. Meningkatkan kerja sama antar individu dalam kelompok 4. Menambah silaturahmi antara mahasiswa manajemen 3A 5. Menghabiskan waktu dengan hal yang positif

1.3

Sistematika Penulisan

Secara garis besar makalah ini berisi tentang 2 hal. Yaitu kurs valuta asing dan neraca pembayaran. Makalah ini memiliki 3 bab yaitu:

Bab 1 yaitu pendahuluan yang terdiri dari: 1. Latar belakang

2. Tujuan pembuatan makalah 3. Sisitematika penulisan 4. Metode penelitian

Bab 2 yaitu isi makalah yang terdiri dari:

(6)

5

2. Hubungan antara kurs valuta asing dengan neraca pembayaran 3. Sisitem kurs valuta asing

4. Kurs valuta asing sebagai penyeimbang neraca pembayaran Bab 3 yaitu penutup yang terdiri dair:

1. Kesimpulan 2. Saran

1.4

Metode Penelitian

(7)

6

BAB II

ISI

2.1

Pengenalan Lembaga Keuangan Syariah

2.1.1 Pengertian Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga Keuangan Syariah adalah badan usaha yang kekayaan utamanya berbentuk aset keuangan, memberikan kredit dan menanamkan dananya dalam surat berharga. Serta menawarkan jasa keuangan lain seperti: simpanan, asuransi, investasi, pembiayaan, dll. Berdasarkan prinsip syariah dan tidak menyalahi dewan syariah nasional.

Apa itu Dewan Syariah Nasional?

Dewan Syariah Nasional adalah Dewan yang dibentuk oleh MUI untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan aktivitas lembaga keuangan syariah. Dewan Syariah Nasional membantu pihak terkait, seperti Departemen Keuangan, Bank Indonesia, dan lain-lain dalam menyusun peraturan/ketentuan untuk lembaga keuangan syariah. Anggota Dewan Syariah Nasional terdiri dari para ulama, praktisi dan para pakar dalam bidang yang terkait dengan muamalah syariah.

Dewan Syariah Nasional bertugas :

1. Menumbuh-kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan keuangan pada khususnya.

2. Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan.

3. Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.

(8)

7

1. Dewan Syariah Nasional berwenang :

a. Mengeluarkan fatwa yang mengikat Dewan Pengawas Syariah dimasing-masing lembaga keuangan syariah dan menjadi dasar tindakan hukum pihak terkait.

b. Mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan bagi ketentuan/peraturan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti Departemen Keuangan dan Bank Indonesia.

c. Memberikan rekomendasi dan/atau mencabut rekomendasi nama-nama yang akan duduk sebagai Dewan Pengawas Syariah pada suatu lembaga keuangan syariah.

d. Mengundang para ahli untuk menjelaskan suatu masalah yang diperlukan dalam pembahasan ekonomi syariah, termasuk otoritas moneter/lembaga keuangan dalam maupun luar negeri.

e. Memberikan peringatan kepada lembaga keuangan syariah untuk

menghentikan penyimpangan dari fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional.

f. Mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk mengambil tindakan apabila peringatan tidak diindahkan.

2.1.2 Prinsip Lembaga Keuangan Syariah

• Prinsip At Ta’awun ‘ala al-Birri wa at-Taqwa (saling membantu di atas

(9)

8

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu…” (QS 4:29).

2.2

Jenis – Jenis Lembaga Keuangan Syariah

2.2.1 Bank Syariah

Bank Syariah adalah lembaga yang penghimpun, penyalur dana, dan menyediakan jasa – jasa perbankan lainnya yang berdasarkan prinsip – prinsip syariah. Prinsip Syariah disini maksudnya:

 Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai

pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.

 Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai

akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.

 Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang

hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik.

 Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua

belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.

 Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak

diharamkan dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah.

Berikut ini adalah produk yang ditawarkan oleh Bank Syraiah, antara lain:

1. Al-wadiah

(10)

9

si pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Pola transaksi mudharabah, biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, al-mudharabah diterapkan pada: tabungan dan deposito. Sedangkan pada sisi pembiayaan, al-mudharabah, diterapkan untuk: pembiayaan modal kerja. Dengan menempatkan dana dalam prinsip al-mudharabah, pemilik dana tidak mendapatkan bunga seperti halnya di bank konvensional, melainkan nisbah bagian keuntungan. Sedangkan dalam sisi pembiayaan, bila seorang pedagang membutuhkan modal untuk berdagang maka dapat mengajukan permohonan untuk pembiayaan bagi hasil seperti al-mudharabah. Caranya dengan menghitung terlebih dahulu perkiraan pendapatan yang akan diperoleh oleh nasabah dari proyek tersebut.

3. Al-Musyarakah

Dalam sistem ini terjadi kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu. Para pihak yang bekerja sama memberikan kontribusi modal. Keuntungan ataupun risiko usaha tersebut akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Dalam sistem ini, terkandung apa yang biasa disebut di bank konvensional sebagai sarana pembiayaan. Secara konkret, bila Anda memiliki usaha dan ingin mendapatkan tambahan modal, Anda bisa menggunakan produk al-musyarakah ini.

Inti dari pola ini adalah, bank syariah dan Anda secara bersama-sama memberikan kontribusi modal yang kemudian digunakan untuk menjalankan usaha. Porsi bank syariah akan diberlakukan sebagai penyertaan dengan pembagian keuntungan yang disepakati bersama. Dalam bank konvensional, pembiayaan seperti ini mirip dengan kredit modal kerja.

4. Al-Murabahah

Dalam sistem, terjadi jual beli suatu barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang nilainya disepakati kedua belah pihak. Penjual dalam hal ini harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan. Misalkan Anda membutuhkan kredit untuk pembelian mobil. Dalam bank konvensional Anda akan dikenakan bunga dan Anda diharuskan membayar cicilan bulanan selama waktu tertentu. Di sektor perbankan, suku bunga yang berlaku mungkin saja berubah.

(11)

10

2.1

Sistem Kurs Valuta Asing

Dalam kehidupan sehari – hari kita sering melihat adanya perbedaan nilai kurs valuta asing. Hal tersebut disebabkan dalam penetapan kurs valuta asing terdapat 2 sistem penetapan yaitu:

a. Sistem kurs tetap

Kurs tetap adalah sistem penentuan nilai mata uang asing yang ditetapkan oleh bank sentral untuk jangka waktu yang panjang sehingga nilai dari mata uang asing tersebut tidak dapat diubah. Dalam sisitem ini semua transaksi mata uang akan menggunakan kurs yang ditetapkan oleh bank sentral. Sistem kurs tidak dapat lagi menjamin agar keseimbangan penawaran kurs mata uang asing dapat dicapai pada kurs yang ditetapkan. Pada umumnya keseimbangan di pasar bebas dicapai pada kurs yang berbeda. Permintaan dan penawaran di pasar bebas tergantung dari jumlah valuta asing yang beredar dimasyarakat.

Sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran apabila jumlah valuta asing yang beredar dimasyarakat sedikit maka permintaan akan valuta asing itu akan lebih besar daripada penawaran yang mengakibatkan harga valuta asing tersebut berada diatas harga yang ditetapkan bank sentral. Sementara tindakan yang akan dilakukan oleh pihak bank sentral adalah menjual lebih banyak valuta asing tersebut kepada masyarakat agar harga valuta asing tersebut tetap berada pada harga yang telah ditetapkan oleh bank sentral.

Begitu juga sebaliknya apabila harga valuta asing berada dibawah harga yang ditetapkan oleh pihak bank sentral maka bank sentral akan menarik valuta asing tersebut untuk meningkatkan permintaan sehingga kurs tetap berada pada harga yang ditetapkan oleh bank sentral sebelumnya.

(12)

11

Karena bank sentral tidak mengetahui jumlah valuta asing yang berdar di masyarakat, bank sentral hanya dapat mengetahui banyak sedikitnya jumlah valuta asing yang beredar dari banyak dikitnya permintaan terhadap valuta asing tersebut.

b. Sistem kurs fleksibel

(13)

12

dalam sisitem ini adalah jumlah permintaan adalah sama dengan penawaran. Dengan demikian bank sentral tidak perlu menarik atau melepas valuta asing dalam jumlah yang berlebihan untuk mencapai harga keseimbangan pasar.

Jika terjadi ketidak cocokan antara jumlah penawaran atau penawaran maka harga akan terkoreksi sesuai dengan hukum pasar yang berlaku. Jika permintaan lebih besar daripada penawaran maka harga akan otomatis akan naik dan sebaliknya jika permintaan lebih kecil daripada penawaran maka harga akan turun. Kelemahan sisitem ini ialah ketidakstabilan harga yang kadang – kadang akan merugikan baik dalam negri maupun pihak asing. Perubahan kurs valuta asing digambarkan seperti grafik diatas (sisitem kurs tetap).

2.2

Kurs Valuta Asing Sebagai Penyeimbang Neraca Pembayaran

Jika nilai valuta sebuah negara mulai naik relatif terhadap valuta-valuta negara lain, ceteris paribus, saldo neraca berjalannya akan menurun. Produk-produk yang diekspor oleh negara tersebut akan menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengimpor. Konsekuensinya, permintaan atas produk-produk tersebut akan menurun. Sebagai contoh, sebuah mobil Jepang yang dijual di Indonesia seharga ¥ 1.000.000 akan meminta pembayaran sebesar Rp. 85.000.000 dari Indonesia jika ¥ 1 berharga Rp. 85 (¥ 1 = Rp. 85). Tetapi, jika yen berharga 100 rupiah ( ¥ 1 = Rp. 100), akan diperlukan Rp. 100.000.000 untuk membeli mobil yang dimaksud, yang akan menurunkan permintaan Indonesia terhadap mobil tersebut. Dari ilustrasi diatas kita dapat mengetahui jika valuta lokal yang kuat akan memperburuk saldo neraca berjalan jika produk-produk yang diperdagangkan bersifat price-elastic (yaitu, sensitive terhadap perubahan-perubahan harga).

Untuk menyeimbangan neraca pembayaran dengan dilakukan kurs dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan antara permintaan dan penawaran valuta asing. Dari grafik diatas kita dapat melihat kurs mencapai keseimbangan pada titik ekuilibrium K0 dengan SS sebagai penawaran dan DD sebagai permintaannya. Tetapi

(14)

13

mengalami defisit. Hal tersebut dikarenakan dengan jumlah permintaan tetap sebesar 0b kurs tetap berada pada titik ekulibrium K0, sedangkan kemampuan untuk

(15)

14

BAB III

PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Neraca pembayaran merupakan gambaran tentang perekonomian suatu negara, oleh karena itu untuk menyelamatkan neraca pembayaran pemerintah menetapkan suatu kebijakan untuk valuta asing agar tetap berada pada kisaran harga yang tidak merugikan perekonomian negaranya. Fluktuasi kurs valuta asing merupakan suatu hal yang wajar dalam perekomian internasional mengingat banyaknya jenis dan kuantitas valuta asing yang dipakai dalam melakukan transaksi atau inevstasi, tetapi yang terpenting adalah mempertahankan kurs agar harga barang tetap berada pada harga yang wajar sehingga tidak mengurangi permintaan atau penawaran terhadap barang tersebut.

3.2 Saran

Dalam menghadapi krisis perekonomian global saat ini pemerintah diminta lebih jeli dalam mengamati peredaran valuta asing agar tidak terjadi fluktuasi yang berlebihan yang dapat merugukan importir maupun eksportir. Pemerintah dapat melakukan berbagai macam cara seperti mengendalikan persebaran valuta asing untuk mempertahankan kurs dalam angka yang aman.

(16)

15

Referensi

Dokumen terkait

Judul Karya Ilmiah : Kepemilikan Pemerintah, Kepemilikan Asing, dan Kredit Valuta Asing Bank di Indonesia. Jumlah Penulis : 2 (dua) orang (1

Valuta Asing Terhadap Rupiah oleh Pihak Asing kepada Bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 4 ayat (2) tidak berlaku untuk penyelesaian

Bank Indonesia memberikan persetujuan atau penolakan permohonan izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing

Pergerakan valuta asing juga biasanya terkait posisi relatif negara tersebut dibandingkan dengan negara yang lain sehingga sangat kecil kemungkinannya terdapat mata uang yang

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik (Lembaran Negara

Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh, dalam bab ini dibahas penentuan harga jual beli valuta asing, dan tinjauan hukum Islam terhadap penetapan harga spot

(2) Dalam hal Pihak Asing melakukan pembelian valuta asing terhadap Rupiah kepada Bank melalui Transaksi Spot paling banyak sebesar USD100,000.00 (seratus ribu

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada laporan keuangan yang di publikasikan Bank Umum Syariah maka dapat menjadi contoh yaitu Bank Muamalat ternyata tingkat Pendapatan Valuta Asing