• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Pengenalan Valuta Asing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Pengenalan Valuta Asing"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas 6

Valas

Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Ekonomi Makro

Yang di bimbing oleh Bpk. Iskandar , S.Ag.,S.E.

Di susun oleh :

NYOHARDI

08102173

PERGURUAN TINGGI STIE / STMIK ASIA

Jl. Soekarno Hatta – Rembuksari IA-Malang

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah Swt karena dengan limpahan rahmat dan

inayahnya-Nya kepada penulis, serta dengan limpahan syafa’at utusan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan lancar tanpa

hambatan.

Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah pengantar ekonomi makro yang diampu oleh bapak

Iskandar,S.Ag,S.E Makalah ini disusun dengan mematuhi metodologi yang

berlaku.

Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap semua

pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang diantaranya:

1. Bapak Iskandar selaku dosen pengampu pengantar ekonomi makro

2. Kedua orang tua penulis yang mendukung secara moral dan material

3. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dukungan, sekaligus

memberikan pinjaman buku referensi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh untuk

memperoleh kesempurnaan, oleh karena itu untuk menyempurnakan kelengkapan

data-data laporan ini kritik dan saran para pembaca yang sifatnya membangun

sangatlah diharapkan oleh penulis.

Malang, Januari 2010

Penulis

DAFTAR ISI

(3)

KATA PENGANTAR ……… ……….…... ii

DAFTAR ISI ………...iii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulisan Makalah...2

D. Manfaat Penulisan Makalah...2

1. Manfaat Internal...2

2. Manfaat Eksternal...2

BAB II LANDASAN TEORI...3

A. Pengertian Valas...3

B. Pengertian Kurs Valas ………4

C. Penentuan Kurs Valas ………5

1.Penentuan Kurs Dalam Pasar Bebas………...5

a. Permintaan Valuta Asing. ………..5

b. Penawaran Valuta Asing ………6

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Nilai Kurs ………….9

D. Pelaku Pasar Valuta Asing ………...……13

E. Jenis-jenis Valuta Asing ………14

F. Kondisi & Persyaratan Trading Valas ………. ..16

G. Pofit &Loss Calculation Valuta Asing ……….17

H. Faktor Penggerak Pasar Valuta Asing ………..19

(4)

I. Terjadinya Perubahan NIlai Rupiah Terhadap Valuta Asing ……..19

BAB III TINJAUAN REALITA ...21

A. Kurs Uang Kertas Asing ...21

B. Kurs Transaksi Bank Indonesia ...22

C. Kurs Tengah USD-IDR ...23

D. Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang AUD ...23

E. Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang USD ...24

BAB IV PENUTUP ...26

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain, sehingga dalam melakukan suatu transaksi perdagangan dengan negara lain dibutuhkan suatu perhitungan suatu nilai tukar antara mata uang suatu negara terhadap negara lain.

Perhitungan ini lebih dikenal dengan Kurs Valuta Asing (Foreign Exchange Rate), kurs ini bisa memberikan patokan berapa –berapa nilai mata unga asing dilihat dari Rupiah kita, sehingga memudahkan terjadinya transaksi karena bisa mengetahui berapa jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk membeli produk dari negara asing. Dan juga akan bisa mengetahui berapa jumlah uang yang akan diterima dari pembayaran penjualan poduk dalam negeri ke negara asing.

Surplus dalam valuta asing merupakan salah satu faktor yang dapat dijadikan ukuran bahwa suatu negara stabil dalam perkembangan perekonomiannya, namun pada kenyataannya surplus dalam valuta asing sangat sulit dicapai apalagi di Negara berkembang seperti Indonesia yang kurs mata uangnya rendah di bandingkan dengan mata uang Negara lain.

Mata uang Indonesia (Rupiah ) dan mata uang negara-negara lain dapat dibandingkan sebagi komoditas , mata uang asing juga bisa dibeli maupun dijual diseluruh dunia. Kurs mata uang bisa sering mengalami perubahan baik naik(menguat) atau turun (melemah) perubahan nilai dari kurs valuta asing dapat disebabkan oleh banyak faktor, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai tentang valas , kurs valas, macam-macam kurs dan factor yang mempengaruhi perubahan kurs.

(6)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah yanga akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Valas ?

2. Apa saja macam transaksi Valas ?

3. Bagaimana Penentuan Nilai (kurs) Valas ?

4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Agar dapat mengetahui pengertian dari valas

2. Dapat mengetahui macam-macam transaksi valas

3. Mengetahui dan memahami kurs valuta asing dan penentuan nilai kurs

4. Bisa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan valuta asing

D. Manfaat Penulisan Makalah

1. Bagi Penulis

a) Menambah wawasan tentang valas dan kurs valas b) Bisa mengetahui cara penentuan kurs valas

2. Bagi Pembaca

a) Sebagai referensi penulisan makalah berikutnya yang berhubungan dengan valas.

b) Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Valuta Asing

Forex (Foreign Exchange) atau Valuta Asing adalah pasar mata uang yang merupakan pasar derifatif terbesar di dunia. Perdagangan ini diawali pada tahun 1971 berdasarkan perjanjian Bretton Woods yang menetapkan perubahan nilai mata uang suatu negara dari kurs tetap menjadi kurs mengambang yang nilainya ditentukan oleh pasar.

Definisi sederhana dari forex adalah perubahan nilai dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Besarnya transaksi pasar valuta asing berdasarkan survey yang dilakukan oleh Bank of International Settlements (BIS) adalah US$ 80 juta per hari pada tahun 1980 dan saat ini meningkat menjadi US$ 1.5 triliun per hari, dimana lebih dari 50% dari jumlah tersebut ditransaksikan di pasarLondon.

Foreign Exchange (FOREX) atau dalam pengertian Bahasa Indonesia boleh juga disebut sebagai Valuta Asing (VALAS) adalah suatu mata uang tertentu yang dimiliki oleh negara lain sebagai alat pembayaran yang sah. Valuta asing akan mempunyai suatu arti apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta asing disebut dengan Bursa Valuta Asing atau Foreign Exchange Market.

Valuta asing dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan Foreight ,

sedangkan dalam istilah Arab disebut al-sharf. Dalam kamus Munjid fi al-Lughah disebutkan bahwa al-sharf berarti menjual uang dengan uang lainnya. yang secara harfiyah berarti penambahan, penukaran, penghindaran, atau

(8)

transaksi jual beli. Dengan demikian adalah perjanjian jual beli satu valuta dengan valuta lainnya,Valas atau al-sharf secara bebas diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain.

Muhammad al-Adnani mendefinisikan dengan tukar menukar uang. Taqiyyudin an-Nabhani mendefinisikan dengan pemerolehan harta dengan harta lain, dalam bentuk emas dan perak, yang sejenis dengan saling menyamakan antara emas yang satu dengan emas yang lain, atau antara perak yang satu dengan perak yang lain atau berbeda jenisnya semisal emas dengan perak, dengan menyamakan atau melebihkan antara jenis yang satu dengan jenis yang lain. Beliau juga menyatakan bahwa jual beli mata uang merupakan transaksi jual beli dalam bentuk finansial yang menurutnya mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelian mata uang dengan mata uang yang serupa seperti pertukaran uang kertas dinar baru Irak dengan dinar lama.

2. Pertukaran mata uang dengan mata uang asing seperti pertukaran dolar dengan pound Mesir

3. Pembelian barang dengan uang tertentu serta pembelian mata uang tersebut dengan mata uang asing seperti membeli pesawat dengan dolar, serta pertukaran dolar dengan dinar Irak dalam

suatu kesepakatan.

4. Penjualan barang dengan mata uang, misalnya dolar Amerika dengan dolar Australia.

5. Penjulan promis (surat perjanjian untuk membeayar sejumlah uang) dengan mata uang tertentu.

6. Penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang tertentu.

Jadi dari pengertian diatas maka dapat disinpulkan bahwa valas (forex) adalah mata uang asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk pembayaran transaksi perdagangan internasional.

(9)

B. Pengertian Kurs Valuta Asing

Kurs adalah jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu satuan mata uang asing

Kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang sesuatu Negara dinyatakan dalam mata uang Negara lain, kurs juga dapat didefisinikan sebagai jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

C. Penentuan Kurs Valuta Asing

1. Penentuan Kurs Dalam Pasar Bebas

Penentuan kurs mata uang asing dalm pasar bebas tergantung pada jumlahnya permintaan dan penawaran mata uang asing tersebut. Kurs pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam penentuan apakah barang-barang di negara lain adalah lebih ”murah” atau lebih ”mahal” dari barang-barng yang diproduksi dalam negeri.

a. Permintaan valuta asing

(10)

b. Penawaran valuta asing

Adalah keinginan dari penduduk suatu negara untuk menawarkan sesuatu jenis valuta negara tersebut. Sehingga makin mahal harga mata uang suatu negara makin banyak penawarannya,

(11)
(12)

rupiah setiap unit, dan menambahkan quantitas valuta dolar yang diperjualbelikan dalam pasaran valuta asing dari Q1 unit menjadi Q2 unit. permintaan uang dolar yang pada mulanya. Sesudahnya penawaran bertambah dari S1S1. Sebagai akibatnya kurs pertukaran untuk setiap dolar turun dari 200 rupiah menjadi 150 rupiah dan quantitas mata uang dolar yang diperjualbelikan bertambah dari Qa dolar menjadi Qb.

Oleh karena kurs pertukaran ditentukan oleh mekanisme pasar di mana kurs tersebut akan terus-menerus mengalami perubahan dalam permintaan dan penawaranuang asing, maka kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar dinamakan kurs pertukaran berubah bebas atau kurs mengambang(terapung). Sedangkan kurs pertukaran

(13)

yang ditetapkan oleh pemerintah dinamakan kurs pertukaran tetap atau kurs pertukaran resmi.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs 1). Perubahan dalam citarasa masyarakat

Citarasa masyarakata mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka perubahan citarasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksi dalam negeri maupun yang di impor. Perbaikan kualitas barang - barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapt pula

menaikakan ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang- barang impor menyebabkan keinginan masyarakat untuk mengimpor permintaan dan penawaran valuta asing.

2). Perubahan harga barang Ekspor dan Impor

Harga sesuatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah sesuatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor, dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian perubahan harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan dan permintaan atas mata uang negara tersebut.

3). Kenaikan harga-harga umum (inflasi)

Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta asing. Inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai sesuatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini wujud disebabkan efek inflasi yang beikut: inflasi menyebabkan harga barang-barang didalam negeri lebih mahal dari pada harga barang diluar negeri dan oleh karena itu inflasi berkecenderungan menambah impor, inflasi menyebabkan harga barang-barang

(14)

ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor. Keadaan pertama menyebabkan penawaran atas valuta asing bertambah dan keadaan kedua menyebabkan penawaran atas valuta asing berkurang, maka harga valuta asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara yang mengalami inflasi akan merosot).

4). Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar negeri. Sedangkan suku bunga dan tingkat pengambalian investasi yang tinggi akan menyebabkan akan menyebabkan modal luar negeri masuk kenegara itu. Apabila banyak modal mengalir kesuatu negara, permintaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Mata uang suatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan keluar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara lain.

5). Pertumbuhan Ekonomi

Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan ekonomi kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama oleh perkembangan ekspor, maka permintaan atas mata uang negara itu bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara itu naik. Akan tertapi apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari ekspor, maka penawaran mata uang negara tersebut lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot.

2. Ditetapkan Oleh Pemerintah

(15)
(16)

pasar, ini berarti pada umumnya kurs yang ditetapkan oleh pemerintah lebih tinggi (Overvalued) atau lebih rendah (Undervalued) nilainya dari pada kurs yang akan wujud apabila pemerintah selalu berbeda dengan kurs yang ditetapkan oleh pasar cenderung dalam keadaan tidak seimbang. Implikasi yang timbul apabila kurs tetap yang di tentukan oleh pemerintah terlalu tunggi (Overvalued) atau terlalu rendah(Undervalued) adalah:

Didalam sistem kurs tetap pemerintah perlu memiliki cadangan valuta asing dan melakukan jual beli valuta asing.

Pemerintah perlu melakukan devaluasi (menurunkan nilai mata uang terhadap domestik terhadap mata uang asing) dalam merespon perubaha ekonomi.

Pemerintah perlu melakukan revaluasi (Menaikkan nilai mata uang domestik terhadap mata uang asing) dalam rang

merespon kondisi full employment

D. Pelaku Pasar Valuta Asing

1. Perusahaan. Perusahaan menggunakan pasar valuta asing untuk mempermudah pelaksanaan transfer investasi atau komersil.

perusahaan multinasional. Mereka menggunakan pasar valuta asing untuk tujuan investasi.

2. Masyarakat atau Perorangan. Masyarakat dan perorangan dapat

melakukan transaksi valas untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya yaitu, Ayah mengirimkan uang untuk anaknya yang sedang sekolah di Amerika, maka terlebih dahulu Ayah harus membeli dolar atau

menukar rupiah dengan dolar Amerika.

3. Bank Umum dan Non Bank. Bank Umum dan non bank beroperasi di kedua pasar antar bank dan nasabah. Mereka melayani nasabah yang ingin bertransaksi valas. Mereka ini memperoleh keuntungan dengan membeli valuta asing pada harga permintaan (bid) dan menjualnya

(17)

kembali pada harga yang sedikit lebih tinggi dari pada harga penawaran (offer).

4. Broker atau Perantara. Broker atau perantara adalah orang atau persahaan yang tugasnya adalah menjadi perantara aktifitas transaksi valas.

5. Pemerintah. Pemerintah melakukan valas untuk berbagai tujuan antara lain membayar cicilan hutang ke luar negeri, penerimaan hutang dari luar negeri yang harus ditukar ke valuta sendiri.

6. Bank Sentral. Di banyak negara, Bank sentral tidak berada di bawah kendali pemerintah, dia merupakan lembaga independen yang bertugas menstabilkan perekonomian. Bank-bank sentral menggunakan pasar valas ini untuk memperoleh cadangan devisa dan juga mempengaruhi harga di mana mata uangnya diperdagangkan. Bank sentral mungkin melakukan langkah-langkah yang semata-mata dimaksudkan untuk mendukung atau mendongkrak nilai mata uang sendiri. Kebijakan atau strategi seperti ini banyak dilakukan oleh bank-bank sentral.

7. Spekulator dan arbitrase. Mereka ini melakukan transaksi dalam pasar valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya merupakan suatu bentuk spekulasi yang terdapat dalam valuta asing, di mana mereka membeli suatu valuta asing di suatu pusat keuangan

kemudian menjualnya kembali di pusat keuangan lain untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan arbitrase ini dimungkinkan mudah dan cepat dilakukan transfer dengan menggunakan alat telegrafik antara pusat keuangan satu dengan pusat keuangan dunia lainnya. Motif mereka ini berbeda dengan dealer, karena spekulator dan arbitrase beroperasi hanya untuk kepentingan mereka sediri tanpa suatu kebutuhan atau kewajiban untuk melayani klien atau untuk memastikan kontinuitas pasar. Sedangkan dealer mencari keuntungan dari spread antara permintaan dan penawaran dan hanya secara insedentil mencari keuntungan dari perubahan-perubahan harga. Sementara spekulator mencari seluruh keuntungan dari

(18)

perubahan harga secara simultan. Spekulasi dan arbitrase dalam jumlah besar biasanya dilakukan oleh trader. Bank-bank dalam hal ini dapat bertindak sebagai dealer, spekulator dan arbitrase.

E. Jenis-jenis Valuta Asing

1. Transaksi Spot

Transaksi spot adalah pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 12 juni 2002, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada tanggal 14 juni 2002. Apabila tanggal 14 juni 2002 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu, maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya. Tanggal penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date. Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara berikut ini:

a) Value today, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak).

b) Value tomorrow, yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja berikutnya atau hari keja setelah diadakannya kontrak.

c) Value spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.

2. Transaksi Forward

Transaksi forward disebut juga dengan transaksi berjangka yang pada prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah mata uang lainnya dengan penyerahan pada waktu yang akan datang. Kurs ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayaran dan penyerahan baru dilakukan pada saat kontrak jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi. Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.

3. Transaksi Swap

(19)

Transaksi swap adalah transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan kontrak forward. Karena itu dilakukan sebagai suatu transaksi tunggal dengan bank lain yang sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas yang tidak diperkirakan. Seperti dijelaskan di atas bahwa pada prinsipnya transaksi swap merupakan transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu tertentu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli atau menjual dan membeli suatu mata uang yang sama. Sementara pada spot dan forward, transaksi terjadi hanya sekali saja yaitu membeli dan menjual. Penggunaan transaksi swap sebanarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.Transaksi swap antara bank dengan BI:

a. Swap likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20 % dari modal bank tersebut.

b. Swap investasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap bank dengan nasabah yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri untuk keperluan ivestasi di Indonesia.

Sebelum disebutkan jenis valuta asing selanjutnya, maka perlu diketahui dulu perbedaan dari ketiga jenis transaksi di atas, yaitu bahwa transaksi swap terjadi dua transaksi pada saat yang sama (double

(20)

transaction), yaitu jual beli atau beli dan jual. Sedangkan pada spot dan forward hanya terjadi satu kali transaksin saja (one single transaction), yaitu jual saja beli saja.

4. Transaksi Option

Transaksi option yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu .

F. Kondisi & Persyaratan Trading Valuta Asing

1. Trading Hours :Senin 06.30 – Sabtu 04.30 (winter) dan 03.30 (summer).

2. Month of Contrack : SPOT 3. Final Trading day : No Limit 4. Contract Retail : US$ 100,000 5. Warranty Fund/Lot : US$ 1,000 6. Commission/Lot : US$ 50 7. Minimum Spread : 8 point 8. Maximum Lot/ DQ : 30 Lot

9. Rate IDR :IDR 6000,8000, 10.000 dan kurs mengambang (Floating Rate)

G. Produk- Produk Valuta Asing

1. US$ = United State Dollar 2. EUR = Euro Uni Eropa

3. GBP = Great Britain Poundsterling 4. JPY = Japanese Yen

5.CHF = Confederation Helvetica Franc (Swiss Frank) 6. AUD = Australian Dollar

G. Pofit &Loss Calculation Valuta Asing

(Harga Jual – Harga Beli) x ∑ Lot x Nilai – (komisi x ∑ Lot)

(21)

Keterangan:

• Lot : Besarnya volume transaksi

• Nilai : Besarnya nilai per poin yang berbeda dari setiap mata uang • EURO = $10/ Lot

• GBP = $10/ Lot • AUD = $10/ Lot

• JPY = $9.5/ Lot (Indirect Currency) • CHF = $8.5/ Lot (Indirect Currency)

Ilustrasi Profit

Contoh transaksi perdagangan mata uang EURO.

Pada tanggal 3 Jan 2005, FOMC (Federal Open Market Committee)

mengumumkan bahwa tingkat suku bunga di Amerika Serikat akan dinaikkan dari 2.25% menjadi 3.5% pada tahun 2005. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat inflasi yang disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat.

Pada tanggal 3 Jan 2005 tersebut, nilai Euro sebesar 1.3580 terhadap US$. Artinya untuk membeli satu Euro diperlukan 1.3580 US$.

Setelah FOMC mengumumkan akan menaikkan tingkat suku bunganya menjadi 3.5%, pasar memberikan respon yang positif terhadap berita tersebut sehingga terjadi penguatan US$ terhadap Euro. Berita ini menyebabkan nilai Euro bergerak turun dari 1.3580 menjadi 1.3380 (Euro melemah 200 poin). Bagaimana melakukan transaksi atas informasi diatas?

Berdasarkan informasi diatas dan didukung oleh analisa teknikal maka diputuskan untuk masuk pasar dengan mengambil posisi JUAL (Open Sell) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3530 pada jam 14.00 wib. Hari itu juga Euro terus mengalami pelemahan sampai 1.3450 pada jam 17.00 wib, maka diputuskan untuk melikuidasi/ menutup posisi (keluar pasar) dengan

mengambil posisi BELI (Buy Liquid) sebanyak 1 lot pada harga 1.3480. Berapa keuntungan yang diperoleh?

Rumus Perhitungan Laba/Rugi

(Sell-Buy) x Nilai/ poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot)

(22)

= (1.3530-1.3480) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot) = 50 poin x $10 x 1 lot - $50

= $450

Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp.

9.300,-Keuntungan transaksi pada tanggal 3 Jan 2005 adalah $450 atau setara dengan Rp.

4.185.000,-Ilustrasi Loss

Bagaimana cara menghitung Loss?

Apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisa dari contoh diatas, dimana diputuskan oleh investor dan trader untuk masuk pasar dengan mengambil posisi awal BELI (OPEN BUY) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3530 pada jam 14.00 wib dengan rencana transaksi adalah: target profit pada harga 1.3580 dan target loss pada harga 1.3500.

Dan ternyata Euro terus melemah sampai dengan level 1.3480. Sesuai dengan encana transaksi, maka dilakukan aksi keluar dari pasar dan menghentikan transaksi, dengan mengambil posisi tutup Jual (SELL LIQUID) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3500. Berapa Kerugian/ Loss yang terjadi? Rumus Perhitungan Laba/ Rugi

(Sell-Buy) x Nilai/poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot) = (1.3530-1.3530) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot)

= -30 poin x $10 x 1 lot - $50 = -$350

Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp.

9.300,-Kerugian transaksi pada tanggal 2 Jan 2005 adalah $350 atau setara dengan Rp.

3.255.000,-H. Faktor Penggerak Pasar Valuta Asing

(23)

Faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara adalah neraca perdagangan, kondisi ekonomi, faktor politik dan implikasi yang disebabkan oleh hasil analisa secara grafik maupun psikologis pasar. Pasang surut aliran modal antar negara atau yang dikenal dengan Purchasing Power Parity (PPP) adalah faktor utama yang menentukan momentum pasar. Kekuatan ekonomi fundamental seperti tingkat inflasi dan suku bunga adalah contoh dua faktor yang mempengaruhi harga mata uang. Hal ini dilakukan dalam dua cara: kontrol dan intervensi.

Kontrol, membatasi warga negaranya untuk melakukan sesuatu yang memiliki efek negatif terhadap nilai tukar (seperti mengirim uang ke negara lain). Intervensi dengan merubah tingkat suku bunga untuk menjadikannya kurang menarik bagi orang asing, atau membeli atau menjual mata uangnya.

Jika kondisi ekonomi tersebut berubah maka akan menyebabkan perubahan yang dramatis terhadap nilai mata uang suatu negara. Hal ini menunjukkan bahwa konsep dasar dari pergerakan mata uang adalah untuk

mengantisipasi suatu kondisi ekonomi.

Pergerakan nilai mata uang juga dipengaruhi oleh hasil analisa teknikal grafik yang dilakukan oleh para manager keuangan manager investasi. Dalam hal ini prilaku pasar menjadi lebih bersifat teknikal dan reaksi dari para manager seringkali serupadanmudahditebak.

I. Terjadinya Perubahan Nilai Rupiah terhadap Valuta Asing

a. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah yang dengan sengaja menurunkan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing disebut devaluasi, sebalikny ajika pemerintah menaikkan nilai rupiah terhadap mata uang asing disebut revaluasi

b. Mekanisme Pasar

Gaya tarik antara permintaan dan penawaran suat mata uang dapat mengakibatkan mata uang tersebut menguat atau melemah.

c. Kurs yang dipakai

(24)

Sistem kurs tetap berarti nilai rupiah tidak akan berubah apabila pemerintah tidak mengubah ketettapan tetapi karena Indonesia menggunakan kurs mengambang maka nilai rupiah sering mengalami perubahan.

d. Jumlah Uang yang Beredar

Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka nilai uang akan turun, begitu pula sebaliknya jika jumlah uang yang beredar sedikit maka nilai uang akan naik.

BAB III TINJAUAN REALITA

(25)
(26)

AUD 1.00 8,531.84 8,442.67

BND 1.00 6,606.19 6,533.37

CAD 1.00 8,926.94 8,834.00

CHF 1.00 9,015.52 8,917.25

CNY 1.00 1,343.98 1,330.50

DKK 1.00 1,786.36 1,767.21

EUR 1.00 13,288.68 13,152.72

GBP 1.00 14,749.50 14,598.90

HKD 1.00 1,183.24 1,171.22

JPY 100.

00

9,932.89 9,831.17

KRW 1.00 8.18 8.10

MYR 1.00 2,743.61 2,713.67

NOK 1.00 1,629.87 1,611.58

NZD 1.00 6,788.40 6,711.26

PGK 1.00 3,585.98 3,329.29

PHP 1.00 201.49 199.34

SEK 1.00 1,302.98 1,287.18

SGD 1.00 6,606.19 6,533.37

THB 1.00 277.64 274.61

USD 1.00 9,176.00 9,084.00

Kurs Tengah USD - IDR

(27)

KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA

MATA UANG AUD

Grafik Time Series

Nila i

Kurs Jual

Kurs Beli

Tanggal

1.00 8580.31 8493.33 19 Jan 2010

1.00 8523.72 8435.50 18 Jan 2010

1.00 8568.28 8482.15 15 Jan 2010

1.00 8558.72 8469.45 14 Jan 2010

1.00 8516.52 8430.68 13 Jan 2010

1.00 8543.29 8456.32 12 Jan 2010

1.00 8531.84 8442.67 11 Jan 2010

1.00 8516.19 8428.14 8 Jan 2010

1.00 8557.12 8469.48 7 Jan 2010

1.00 8541.12 8452.51 6 Jan 2010

1.00 8540.18 8449.74 5 Jan 2010

1.00 8398.98 8312.93 4 Jan 2010

(28)

KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA

MATA UANG USD

Grafik Time Series

Nilai Kurs Jual Kurs Beli Tanggal

1.00 9271.00 9179.00 19 Jan 2010

1.00 9276.00 9184.00 18 Jan 2010

1.00 9251.00 9159.00 15 Jan 2010

1.00 9196.00 9104.00 14 Jan 2010

1.00 9226.00 9134.00 13 Jan 2010

1.00 9231.00 9139.00 12 Jan 2010

1.00 9176.00 9084.00 11 Jan 2010

1.00 9286.00 9194.00 8 Jan 2010

1.00 9274.00 9182.00 7 Jan 2010

1.00 9355.00 9261.00 6 Jan 2010

1.00 9355.00 9261.00 5 Jan 2010

1.00 9377.00 9283.00 4 Jan 2010

Dalam perhitungan kurs dibagi dua :

(29)

 Kurs Beli : Kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar ( Bank, Money Changer) membeli valuta asing.

 Kurs Jual : Perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (Bank , Money Changer) menjual valuta asing.

BAB IV PENUTUP

(30)

Simpulan

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengertian dari valas adalah Uang asing yang dimiliki oleh suatu Negara untuk perdagangan internasional (ekspor atau impor)

2. Dalam penentuan niali valas ada dua jenis, yaitu : Ditentukan oleh pemerintah (Kurs Tetap) dan di tentukan oleh pasar (Kurs Mengambang), dalam kurs tetap pemerintan menetapkan harga terlalu tinggi (Overvalued) atau terlalu rendah (Undervalued) sehingga dalam neraca pembayaran cenderung dalam keadaan tidak seimbang.

3. Faktor yang mempengaruhi perubahan nilai kurs di pasar bebas ada 5 macam, yaitu:  Perubahan dalm citarasa masyarakat

 Perubahan harga dari barang-barang ekspor  Inflasi

 Perubahan dalm tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi  Perkembangan ekonomi

4.Surplus valas di suatu Negara menunjukkan bahwa Negara tersebut perkembangan ekonominya stabil.

Saran

Pemerintah sebaiknya terus berusaha untuk meningkatkan jumlah ekspor dan mempermudah ekspor barang, karena dengan meningkatnya jumlah ekspor juga akan meningkatkan cadangan valas dalam negeri sehinggga bisa terjadi surplus valas.

Makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah yang berikutnya.

(31)

Daftar Pustaka

an-Nabhani, Taqyuddin. 1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspefektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti

Berlianta, Heli Charisma. 2005. Mengenal valuta asing. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sukirno, sadono, 2004 , Pengantar Teori Makro Ekonomi , Rajawali Pers, Jakarta

WWW. BI.GO.ID (Laporan Kurs Valas 2009)

WWW. Google.co.id

http://www.quantumfutures.co.id/index.ph…

Susanto, Ivan. 2007. Forex trading. Yogyakarta: Andi Offset. Thaher, Asmuni M. 2008. * http://msi-uii.net/baca.asp

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya perusahaan melakukan penyesuaian nilai kurs piutang valuta asing pada akhir tahun buku dan menambahkannya atau mengurangkanya pada item selisih kurs pada laporan

CV.Golden Exchanger adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Perdagangan Kurs valuta Asing Bukan Bank atau yang biasa disebut money changer1.

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI..

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan dibuat “Aplikasi Berbasis SMS Untuk Memperoleh Informasi Kurs Valuta Asing” yang bertujuan memudahkan

Valuta asing merupakan bagian dari devisa, devisa adalah segala kekayaan suatu negara di luar negeri yang berwujud barang/jasa atau mata uang asing yang dapat digunakan sebagai

Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus

Sebaliknya jika kurs turun dari satu persen, pemerintah akan memengaruhi kurs agar kembali pada kurs yang ditentukan dengan cara membeli dolar dengan valuta sendiri.

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini merumuskan hipotesis pengaruh laju inflasi terhadap kurs valuta asing adalah sebagai berikut: H3: Terdapat hubungan pengaruh antara laju