• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Valuta Asing dalam Perspektif Hukum Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Valuta Asing dalam Perspektif Hukum Islam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

JUAL BELI VALUTA ASING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh :

Febriansyah Yoes Ramadhan Putra (1206209311) Gitta Nur Wulan (1206209425)

Rizabella Anggiani (1206209500)

Makalah Akhir untuk Tugas Mata Kuliah Hukum Islam Reguler kelas C

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Jual Beli Valuta Asing dalam Perspektif Hukum Islam” tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas akhir mata kuliah Hukum Islam Reguler kelas D yang dibimbing oleh Ibu Sulaikin Lubis, S.H., M.H. dan Ibur Wirdyaningsih, S.H, M.H. Makalah ini berisikan informasi tentang merokok serta pandangan dari sudut hukum Islam mengenai kegiatan merokok. Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait dengan valuta asing dalam prespektif hukum Islam.

Kesempurnaan tentunya hanyalah milik Allah semata oleh karenanya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi menjadikan makalah ini lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak dan segala sumber yang telah berperan serta membantu dalam proses penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir sehingga berbentuk satu makalah yang utuh. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca.

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pasar valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi keuangan perdagangan dan keuangan

internasional.Transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.

Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik.

Pada tahun 1944 lahirlah suatu system moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed exchange rate) hasil persetujuan Bretton woods.Setiap Negara

memberlakukankurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan. Dan dalam perkembangannya uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan.

Pengertian Kurs Mata Uang Definisi kurs / juga dikenal sebagai nilai tukar adalah rasio pertukaran antara dua mata uang yang berbeda negara. Atau dengan kata lain kurs dapat diartikan sebagai harga satu unit mata uang asing dinyatakan dalam mata uang domestik. Dalam Forex trading (membeli dan menjual mata uang) yang biasanya dilakukan pada bank atau transaksi lain yang bisa dilakukan secara online, biasanya terjadi dua transaksi: satu untuk membeli dan satu lagi untuk dijual. Sebagai contoh: jika kita ingin membeli dolar, maka kita harus membayar pertukaran uang sebanyak 9,018.08 rupiah per dolar. Tapi jika kita ingin menjual dolar,kita akan mendapatkan 8,900 rupiah untuk setiap dolar yang kita berikan.

(4)

1. Ada Ijab-Qobul: ---> Ada perjanjian untuk member dan menerima • Penjual menyerahkan barang dan pembeli membayar tunai.

• Ijab-Qobulnya dilakukan dengan lisan, tulisan dan utusan.

• Pembeli dan penjual mempunyai wewenang penuh melaksanakan dan melakukan tindakan-tindakan hukum (dewasa dan berpikiran sehat)

2. Memenuhi syarat menjadi objek transaksi jual-beli.

Oleh karena itu kita akan mencoba menguak,apakah sebenarnya jual beli valuta asing ini diperbolehkan ataukah diharamkan dalam islam.

.

1.2. Pokok permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut, yaitu :

a. Apa itu valuta asing dan pasar valuta asing?

b. Bagaimana pengaturan perundang-undangan di Indonesia mengenai valuta asing? c. Bagaimana pandangan mengenai merokok ditinjau dari hukum Islam yang

meliputi tinjauan berdasarkan Al-Qur’an, Hadist, Mazhab, dan Fatwa?

1.3. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan pokok-pokok permasalahan di atas, tujuan dari pembuatan makalah ini yakni :

a. Mengetahui definisi tentang valuta asing

b. Mengetahui peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang valuta asing di Indonesia.

c. Mengetahui tentang valuta sing menurut pandangan hukum Islam ditinjau dari sisi Al-Quran, Hadist, mazhab, dan fatwa .

BAB II ISI

2.1. Definisi Valuta Asing , Jual Beli Valuta Asing

(5)

Perkembangan perdagangan valuta asing (Forex Trading) pesat sejak tahun 1970-an dan mulai dianggap salah satu bisnis alternative sebab bisa mendatangkan keuntungan bagi pelakunya. Hal ini ditandai dengan berkembangnya secara pesat peralihan pada sebagian besar Negara-negara besar di dunia yang awalnya menganut system fixed rate (nilai tukar tetap) menjadi system free floating (mengambang bebas). Sistem free floating ini berarti membiarkan nilai tukar mata uang untuk bebas bergerak naik turun atau berfluktuasi mengikuti pasar yang dipengaruhi oleh banyak faktor baik ekonomi, politik, dan lain sebagainya.

Kemudian terdapat perkembangan yang pesat, sehingga perdagangan valuta asing tidak hanya digunakan dalam kegiatan perdagangan antar negara atau ekspor-impor, tetapi juga digunakan sebagai instrumen investasi atau sarana untuk mendapatkan keuntungan. Transakasi valuta asing mengalami perkembangan sangat pesat setelah diberlakukannya sistem free floating, karena meningkatnya ketertarikan para pelaku pasar serta investor individu yang mengincar keuntungan dari pergerakan nilai tukar, sehingga kini banyak investor pribadi yang terjun ke dunia perdagangan valuta asing semata-mata untuk mencari keuntungan (profit making)

2.2. Valuta Asing dalam hukum positif Indonesia

Ditinjau dari hukum positif atau Undang-Undamg yang berlaku di Republik Indonesia. Jual beli valuta asing atau trading forex ini diatur di dalam Undang-Undang No.7 tahun 2011 tentang uang. Tepatnya pada pasal 2 ayat (5) Undang-Undang No.23 tahun 1999. Pengecualian sebagaimana dimaksudkan pada pasal 2 ayat (3) Undang-Undang No.23 tahun 1999, diberikan untuk keperluan pembayaran ditempat atau di daerah tertentu,untuk maksud pembayaran, atau untuk memenuhi kewajiban dalam valuta asingyang telah

diperjanjikansecara tertulis, yangyang akan ditetapkan denganPeraturan Bank Indonesia. (pengecualian yang diaturoleh Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah untuk transaksi valuta asing. Transaksi valuta asing dalam transaksi derivatif.

Meninjau dari peraturan Undang-Undang diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa hukum jual beli valuta asing dalam hukum positif di Indonesia adalah legal dan tidak melanggar undang-undang.

(6)

Menurut pandangan islam valuta asing dapat disebut dengan al-sarf menurut Ensiklopedia hukum Islam secara harfiah merupakan penambahan, penukaran, penghindaran, pemalingan atau transaksi jual beli. Secara istilah al-sarf merupakan penukaran valuta asing dengan valuta asing lainnya.

2.3.1. Dari segi Al-Qur’an berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”(Al-Baqarah: 275)

2.3.2. Dari segi Al-Hadits

- Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Abu Sa’id RA yang berbunyi : “Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama timbangannya dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama timbangannya dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian lain, dan janganlah kamu jual barang yang ghaib (tidak ditempat) dengan barang yang rill (nyata)” (HR. Muslim).

- Hadis nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudri:Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)' (HR. albaihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

(7)

teks Muslim dari 'Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda: "(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.".

Dalam semua hadits ini dapat dipahami bahwa terdapat beberapa syarat pertukaran mata uang yakni kualitas dan kuantitasnya harus sama, dilakukan secara tunai, dijelaskan pula apabila nilai tukar yang diperjualbelikan itu dalam jenis yang tidak sama, maka boleh ada penambahan pada salah satu jenisnya.

2.3.3. Dari Segi Fatwa dan Ijtihad terhadap valuta asing

FATWA MUI TENTANG PERDAGANGAN VALAS Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia

No: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf)

Menimbang :

A. Bahwa dalam sejumlah kegiatan untuk memenuhi berbagai keperluan, seringkali diperlukan transaksi jual-beli mata uang (al-sharf), baik antar mata uang sejenis maupun antar mata uang berlainan jenis, B. Bahwa dalam 'urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi jual beli mata uang dikenal beberapa bentuk transaksi yang status hukumnya dalam pandangan ajaran Islam berbeda antara satu bentuk dengan bentuk lain, C. Bahwa agar kegiatan transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang al-Sharf untuk dijadikan pedoman.

Mengingat :

(8)

dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya'ir dengan sya'ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.".

Memperhatikan :

1. Surat dari pimpinah Unit Usaha Syariah Bank BNI no. UUS/2/878

2. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada Hari Kamis, tanggal 14 Muharram 1423H/ 28 Maret 2002.

Memutuskan : Dewan Syari'ah Nasional Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI MATA UANG (AL-SHARF).

Pertama : Ketentuan Umum. Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).

2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).

3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).

4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai.

Kedua : Jenis-jenis transaksi Valuta Asing

1. Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.

(9)

adalah harga yang diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah)

3. Transaksi SWAP yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).

4. Transaksi OPTION yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).

Ketiga : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Tanggal : 14 Muharram 1423 H / 28 Maret 2002 M

DEWAN SYARI'AH NASIONAL - MAJELIS ULAMA INDONESIA 2.3.4. Valuta Asing dalam Al-Ahkam Al-Kamsah

Untuk dapat mengklasifikasikan valuta asing dari segi al ahkam al khamsah ini, perlu kita tinjau dahulu tentang pengertian al ahkam al khamsah itu sendiri agar lebih mudah untuk mengklasifikasikan masalah hukum jual beli valuta asing ini.

Al Ahkam Al Khamsah atau biasa disebut Hukum Taklifi adalah ketentuan hukum yang menuntut para mukallaf atau orang yang dipandang oleh hukum cakap melakukan perbuatan hukum baik dalam bentuk hak, kewajiban maupun larangan. kelima hukum taklifi antara lain

1.Wajib (fardhu), dalam hukum islam yakni sesuatu yang diperintahkan oleh Allah kepada manusia mukallaf untuk mengerjakannya.

(10)

3. Haram, haram adalah suatu tuntutan hukum islam kepada orang mukallaf untuk meninggalkannya dengan tuntutan mengikat dan bagi yang meninggalkannya mendapat imbalan pahala dan bagi yang melanggarnya mendapat dosa.

4. Makruh, Makruh adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh Allah atau Rasullnya kepada manusia mukallaf namun bentuk larangan itu tidak sampai kepada haram.

5. Jaiz / mubah , adalah sesuatu perbuatan yang di bolehkan untuk memilih oleh Allah dan rasullnya kepada manusia mukallaf untuk mengerjakan atau meninggalkannya. ketentuan mubah ada tiga yaitu : meniadakan dosa bagi suatu perbuatan, pengungkapan halal bagi suatu perbuatan dan tidak ada pernyataan bagi suatu perbuatan.

Jadi, menilik dari beberapa aturan tentang fatwa MUI mengenai hukum jual beli valuta asing ini, dapat disimpulkan bahwa menurut klasifikasi al Ahkam al Khamsah, jual beli valuta asing hukumnya adalah Jaiz atau mubah. Yaitu suatu perbuatan yang diperbolehkan untuk memilih oleh Allah dan Rasul-Nya kepada manusia untuk meninggalkan atau mengerjakannya.

Hal ini menjelaskan bahwa Forex (Perdagangan Valuta asing) diperbolehkan dalam hukum islam. Perdagangan valuta asing timbul karena adanya perdagangan barang-barang kebutuhan/komoditi antar negara yang bersifat internasional. Perdagangan (Ekspor-Impor) ini tentu memerlukan alat bayar yaitu uang yang masing-masing negara mempunyai ketentuan sendiri dan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan penawaran dan permintaan diantara negara-negara tersebut sehingga timbul perbandingan nilai mata uang antar negara.

Perbandingan nilai mata uang antar negara terkumpul dalam suatu bursa atau pasar yang bersifat internasional dan terikat dalam suatu kesepakatan bersama yang saling

menguntungkan. Nilai mata uang suatu negara dengan negara lainnya ini berubah

(berfluktuasi) setiap saat sesuai volume permintaan dan penawarannya. Adanya permintaan dan penawaran inilah yang menimbulkan transaksi mata uang

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan

(11)

bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional. Dengan keluarnya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia menjadi jelas bagaimana mengenai transaksi jual beli valuta asing jenis jenisnya dan hukumnya pada setiap jenis transasi valuta asing tersebut walaupun pada praktenya masih banyak transaksi jual beli vauta asing yang masih dianggap oeh masyarakat diperbolehkan padahal sebetulnya telah melanggar aturan.

3.2. Saran

(12)

Daftar Pustaka

1. Al-Quran al-Karim, Al-Qur’an dan Terjemah, Departemen agama R.I, Jakarta : PT. Bumi Restu, 2003

2. Huda, Nurul, dkk. (2008). Ekonomi Mkro Islam, Kencana Prenada Media Group : Jakarta

3. Asia, Maxwell. (2009). Penerapan Hukum Dagang dan Keuangan Islam, Syarif Hidayatullah : Jakarta

4. Arsjad, Nurjaman. 1992. Ekonomi,Keuangan dan Moneter, Intermedia:Jakarta. 5. Umam, Chairul. 2002. Jual Beli Valuta Asing (Al-Sarf) dalam Prespektif Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Pergerakan valuta asing juga biasanya terkait posisi relatif negara tersebut dibandingkan dengan negara yang lain sehingga sangat kecil kemungkinannya terdapat mata uang yang

Sementara tindakan yang akan dilakukan oleh pihak bank sentral adalah menjual lebih banyak valuta asing tersebut kepada masyarakat agar harga valuta asing

Pergerakan valuta asing juga biasanya terkait posisi relatif negara tersebut dibandingkan dengan negara yang lain sehingga sangat kecil kemungkinannya terdapat mata uang yang

H1 Data nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing merupakan data yang bersifat random walk dan Pasar valuta asing Indonesia merupakan pasar valuta asing yang efisien bentuk

Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau

Pergerakan valuta asing juga biasanya terkait posisi relatif negara tersebut dibandingkan dengan negara yang lain sehingga sangat kecil kemungkinannya terdapat mata uang yang

Hal ini juga sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN- MUI/III/2002 yang memperbolehkan transaksi jual beli mata uang dengan ketentuan antara

Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas dapat dipahami bahwa pasar valuta asing atau bursa valas atau foreign exchange mar- ket merupakan tempat berlansungnya suatu