• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Viskositas dan Bilangan Kappa Pada Proses Pencucian Pulp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Porsea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Viskositas dan Bilangan Kappa Pada Proses Pencucian Pulp di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Porsea"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pulp merupakan bahan baku untuk pembuatan kertas, rayon dan senyawa –

senyawa kimia dimana selulosa merupakan komponen penyusun utama,

sedangkan komponen penyusun lainnya yang saling berkaitan dengan selulosa,

yaitu hemiselulosa. Disamping selulosa dan hemiselulosa terdapat senyawa kimia

yang lebih kompleks yaitu lignin yang dapat berfungsi sebagai perekat antar

kelompok selulosa dan senyawa kimia bermolekul rendah yang dapat larut dalam

air atau pelarut organik selain itu dalam kayu terdapat juga zat anorganik

(mineral) dalam jumlah yang kecil.

Lignin adalah suatu persenyawaan kimia yang berwarna kecoklatan yang

terdapat didalam kayu untuk menjaga serat sellulosa agar saling menyatu didalam

kayu. Adanya lignin didalam pulp menyebabkan warna. Pada pembuatan kertas

untuk maksud tertentu seperti kertas cetak, lignin perlu dipisahkan dari pulp

melalui proses pemutihan.

Di Indonesia, proses pemutihan pulp sekarang ini masih menggunakan senyawa

klor sebagai bahan pemutih. Penggunaan senyawa klor ini ternyata dapat

menimbulkan masalah besar dalam pengolahan limbah pulp, karena terbentuknya

senyawa organik terklorinasi seperti kloroform yang dapat menyebabkan penyakit

kanker. Pulp sulfat (kraft) belum putih berwarna cokelat, karena adanya senyawa

lignin dan turunannyalam pulp tersebut. Walaupun sebagian besar lignin telah

(2)

2

dihilangkan selama proses pemasakan dan pencucian. Lignin yang masih tersisa

dalam pulp dapat mengakibatkan kenaikan koefisien absorpsi pulp tersebut dan

menyebabkan warna pada pulp. Pemutihan pulp sulfat ( kraft ) dapat dilakukan

dengan cara penghilangan sisa lignin tersebut.

Karena pemutihan pulp sulfat pada dasarnya penghilangan sisa lignin

maka harus ada hubungan antar lignin dalam pulp belum putih dengan jumlah

bahan pemutih yang diperlukan untuk proses pengelantangan. Oksidasi sisa lignin

didalam pulp dengan menggunakan KMnO4 merupakan cara untuk menentukan

kemampuannya untuk diputihkan ( bleachability ) atau derajat delignifikasi pulp

kimia. Dengan demikian penentuan kadar lignin menjadi sangat praktis dan waktu

yang diperlukan menjadi lebih singkat ( Basic Pulp Technology, 2002 ).

Mengingat begitu pentingnya penentuan bilangan kappa dan viskositas

untuk mengetahui kadar lignin yang dianalisa setelah proses pemasakan dan

pencucian sebelum pulp sulfat diputihkan, maka penulis merasa tertarik untuk

mengambil masalah ini sebagai pembahasan dalam tugas akhir dengan Judul

Penentuan Viskositas dan Bilangan Kappa Pada Proses Pencucian di PT.

Toba Pulp Lestari Porsea, Tbk, Sosor Ladang “.

1.2 Permasalahan

Salah satu cara penentuan kadar lignin pada pulp sulfat ( kraft ) dapat dilakukan

dengan penentuan Bilangan Kappa dan penentuan viskositas setelah

pengelantangan (bleaching). Yang menjadi permasalahan dalam pembahasan ini

adalah apakah bilangan kappa dan viskositas yang dihasilkan telah sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, Sosor Ladang Porsea.

(3)

3

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui cara penentuan bilangan kappa dan viskositas pada Pulp Sulfat

di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, Sosor Ladang Porsea sehingga menghasilkan pulp

dengan mutu yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

1.4Manfaat

1.Sebagai sumber informasi bahwa melalui penentuan bilangan kappa dan

viskositas dapat diketahui kadar lignin dalam pulp dan hubungannya terhadap

jumlah bahan pemutih yang diperlukan untuk proses pengelantangan (bleaching).

2.Untuk menambah pengetahuan tentang dunia industri khususnya industri pulp

dan kertas di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, Sosor Ladang Porsea.

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Provinsi

Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 tanggal 13 Februari 2015 nomor : 361. / POKJA / KONS / II

Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 tanggal 13 Februari 2015 nomor : 364. / POKJA / KONS / II

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Provinsi

Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 tanggal 13 Februari 2015 nomor : 365. / POKJA / KONS / II

Dari ketiga model percobaan tersebut, model ruang bawah tanah pada percobaan II secara mekanis memiliki kondisi yang lebih nyaman dan tidak lagi memerlukan mesin pendingin

Dalam pelaksanaannya berdasarkan wawancara yang telah dilaksanakan kepada beberapa reformer mengatakan bahwa teori yang digunakan dalam pelaksanaan kebijakan

menyimpulkan hubungan dengan mencoba membuktikan adanya hubungan dan pengaruh variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual baik