• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Umpan dan Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Kawasan Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jenis Umpan dan Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Kawasan Hutan Mangrove Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem alamiah yang unik dan mempunyai nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Fungsi ekologis ekosistem mangrove antara lain: pelindung pantai dari serangan angin, arus dan ombak dari laut, habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), dan tempat pemijahan (spawning

ground) bagi biota perairan. Fungsi ekonomis ekosistem mangrove adalah:

penghasil keperluan rumah tangga, penghasil keperluan industri, dan penghasil bibit (Sirante, 2011).

Kepiting bakau (Scylla sp.) merupakan salah satu jenis kepiting yang potensinya cukup baik untuk dikembangkan. Selain itu, kepiting bakau merupakan salah satu produk perikanan yang mempunyai kadar protein yang cukup tinggi. Dalam dunia perdagangan, kepiting bakau juga merupakan komoditi ekspor di luar minyak. Hingga saat ini, pemenuhan permintaan kepiting bakau masih didominasi dari sektor penangkapan dari alam dengan menggunakan berbagai alat tangkap. Salah satu alat tangkap yang dominan digunakan dalam penangkapan kepiting bakau adalah bubu lipat (Suryani, 2006).

Kepiting bakau merupakan salah satu sumberdaya hayati perairan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Permintaan yang tinggi terhadap konsumsi kepiting bakau memicu tingginya penangkapan kepiting bakau. Sehingga penangkapan yang dilakukan oleh nelayan tidak menggunakan atau memperhatikan lingkungan habitat kepiting bakau tersebut. Penurunan kualitas lingkungan hidup atau habitat kepiting bakau yang disebabkan oleh penangkapan yang tidak lestari juga mengakibatkan penurunan populasi dari kepiting bakau.

(2)

2

Penurunan populasi dari kepiting lambat-laun juga akan berdampak kepada nelayan penangkap kepiting bakau, sehingga diperlukan alat tangkap dan umpan yang lebih efektif. Dengan pemberian umpan yang efektif dapat mempermudah nelayan dalam penangkapan kepiting bakau, dimana hasil tangkapan yang tinggi dengan tidak merusak lingkungan atau habitat dari kepiting bakau itu sendiri. Untuk mengetahui umpan yang lebih efektif diperlukan kajian lebih lanjut yaitu dengan melihat perbandingan umpan-umpan yang akan diberikan dalam penelitian, sehingga dapat dilihat umpan yang lebih efektif untuk menangkap kepiting bakau.

Kelurahan Belawan Sicanang merupakan salah satu desa di Kecamatan Medan Belawan. Salah satu mata pencaharian masyarakat Sicanang adalah nelayan penangkap kepiting bakau. Alat tangkap yang digunakan nelayan didaerah tersebut untuk menangkap kepiting adalah bubu. Umpan yang biasa digunakan untuk menangkap kepiting oleh nelayan di daerah Sicanang seperti ikan Belanak, ikan Mujair, dan ikan Belut. Dengan mengetahui jenis umpan yang digunakan untuk menangkap kepiting diharapkan melalui penelitian ini akan diketahui jenis umpan yang lebih disukai oleh kepiting untuk memproleh hasil tangkapan yang optimal di Kelurahan Belawan Sicanang.

Perumusan Masalah

Permintaan pasar terhadap kepiting bakau yang semakin meningkat menyebabkan nelayan melakukan aktivitasnya semakin meningkat pula. Dalam menangkap kepiting bakau dibutuhkan umpan. Umpan yang biasa digunakan nelayan di Desa sicanang yaitu: ikan Belanak, ikan Mujair dan ikan Belut. Untuk

(3)

3

hasil tangkapan yang optimal perlu diketahui umpan yang lebih diminati kepiting, dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan kepiting bakau

(Scyllaserrata) di Kawasan Hutan Mangrove Belawan Sicanang?

2. Apa jenis umpan yang terbaik digunakan dalam penangkapan kepiting bakau?

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan kepiting bakau

(Scyllaserrata) dikawasan hutan Mangrove Belawan Sicanang.

2. Mengetahui jenis umpan terbaik dalam penangkapan kepiting bakau.

Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi jenis umpan yang paling efektif dalam penangkapan kepiting bakau di Sicanang Belawan.

2. Dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

Kerangka Pemikiran

Usaha penangkapan kepiting bakau (scylla serrata) dipesisir tepatnya kawasan hutan mangrove di Kelurahan Belawan Sicanang yaitu dengan menggunakan alat tangkap bubu. Tidak cukup hanya alat tangkap, umpan juga sangat berperan penting dalam usaha penangkapan kepiting bakau (scylla serrata). Untuk meningkatkan hasil tangkapan digunakan alat tangkap dan umpan yang lebih efektif. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

(4)

4

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hasil Tangkapan

Kepiting Bakau Kepiting Bakau

Permintaan Meningkat

Umpan

Penangkapan Intensif

Ikan Belanak Ikan Mujair Ikan Belut

Rekomendasi Umpan

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Ide ini, sama dengan pandangan bahwa semua ilmu pada akhirnya berasal dari sumber yang sama, terdapat ide kesatuan dalam ilmu disepakati secara bersama ol eh ketiga

Dengan berlakunya Undang-Undang No 7 tahun 2017 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang terkait dengan pengawasan yaitu Bahwa Bawaslu (Badan

CHAPTER IV INTERPRETATION AND

Orang yang puas dengan pekerjaannya cenderung lebih mencintai organisasinya dibandingkan dengan orang yang tidak puas karena mereka merasa sudah diperhatikan oleh

[r]

JUDUL : RI DORONG PEMBENTUKAN AHS MEDIA : SEPUTAR INDONESIA. TANGGAL : 11

 Board mikrokontroler jenis Arduino Uno yang terhubung dengan modul sensor IR, PIR, RFID reader, saklar tekan, dan buzzer.  Relay 5V yang terhubung dengan power

Hambatan apa saja yang dialami oleh Dinas Pariwisata dalam pengembangan objek wisata TWI dalam meningkatkan pengunjung wisata.. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana