• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pemerintah Kota Padang Panjang Dalam Menjaga Stabilitas Ketersediaan Pangan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Pemerintah Kota Padang Panjang Dalam Menjaga Stabilitas Ketersediaan Pangan Tahun 2015"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA PADANG PANJANG

2.1 Sejarah Singkat Kota Padang Panjang

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, untuk menjalankan

roda pemerintahan, Padang Panjang dijadikan suatu kewedanaan yang wilayahnya

meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang berkedudukan di Padang

Panjang. Pada masa agresi militer Belanda, Kota Padangpanjang pernah menjadi

pusat pemerintahan sementara Sumatera Tengah setelah Kota Padang dikuasai

Belanda pada pada tahun 1947. Berdasarkan Ketetapan Ketua PDRI tanggal 1

Januari 1950 tentang Pembagian Propinsi juga sekaligus ditetapkan pula

pembagian Kabupaten dan Kota antara lain Bapituh dan X Koto kedalam wilayah

Kabupaten Tanah Datar, sehingga Padang Panjang hanya merupakan tempat

kedudukan Wedana yang mengkoordinir Kecamatan X Koto.

Kemudian berdasarkan UU No. 8 tahun 1956 tentang Pembentukan

Daerah Otonom Kota Kecil di lingkungan Propinsi Sumatera Tengah, maka lahir

secara resmi Kota Kecil Padang Panjang. Kota Padangpanjang sebagai

pemerintahan daerah terbentuk pada tanggal 23 Maret 1956. Selanjutnya, barulah

setahun kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1957, status kota

ini sejajar dengan daerah kabupaten dan kota lainnya di Indonesia. Pada tahun

1957 dilantik Walikota pertama dan sebagai Daerah Otonom sesuai Peraturan

(2)

masing-masing Resort dengan Keputusan DPRD Peralihan Kota Praja Nomor

12/K/DPRD-PP/57 membawahi 4 jorong sebagai berikut :

1. Resort Gunung membawahi Jorong :

a. Ganting

b. Sigando

c. Ekor Lubuk

d. Ngalau

2. Resort Lareh Nan Panjang membawahi Jorong :

a. Balai-balai

b. Guguk Malintang

c. Koto Panjang

d. Koto Katiak

3. Resort Pasar membawahi Jorong :

a. Pasar Baru

b. Silaing Atas

c. Tanah Hitam

d. Balai-Balai

4. Resort Bukit Surungan membawahi Jorong :

a. Silaing Bawah

b. Pasar Usang

c. Kampung Manggis

(3)

Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah kota

praja diganti menjadi kotamadya dan berdasarkan peraturan menteri nomor 44

tahun 1980 dan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1982 tentang susunan dan

tata kerja pemerintahan kelurahan, maka resort diganti menjadi kecamatan dan

jorong diganti menjadi kelurahan dan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 13

tahun 1982 Kota Padangpanjang dibagi atas dua kecamatan yakni Kecamatan

Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur, dengan secara

keseluruhan 16 kelurahan.

Kemudian dalam rangka Pembinaan Kehidupan Nagari sebagai kesatuan

masyarakat Hukum Adat, maka berdasarkan Mubes. LKAAM tahun 1966 di Kota

Padang Panjang terdapat 3 KAN, yaitu:

- KAN.Gunung

- KAN. Bukit Surungan

- KAN. Lareh Nan Panjang

Sedangkan Resort Pasar, karena sebagian besar penduduknya pendatang tidak

dibentuk KAN.

Penetapan Hari Jadi Kota Padang Panjang

Hari Jadi Kota Padangpanjang yang selama ini diperingati tanggal 23

Maret setiap tahunnya, sesuai dengan tanggal pengundangan dari Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam

Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, ternyata masih banyak

(4)

mengakui Hari Jadi dimaksud. Hal ini disebabkan karena dalam sejarah

perkembangannya, Padang Panjang sebetulnya sudah ada sejak beberapa ratus

tahun yang lalu.

Terhadap penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tersebut di atas,

beberapa tahun terakhir ini masyarakat / warga Kota Padang Panjang

mengusulkan kepada Pemerintah Kota Padangpanjang untuk meninjau kembali

melalui suatu kajian sejarah yang melibatkan Tokoh Masyarakat, Sejarawan atau

kalangan Akademisi serta Stake Holders lainnya di lingkungan Pemerintah Kota

Padangpanjang. Atas usul masyarakat inilah Pemerintah Kota Padangpanjang

pada tahun 2002 yang lalu membentuk Badan Kajian Sejarah dan Perjuangan

Bangsa (BKSPB) Kota Padangpanjang yang ditetapkan dengan Keputusan

Walikota Padangpanjang Nomor 227 Tahun 2002 yang antara lain bertugas

meninjau dan mengkaji ulang Hari Jadi Kota Padangpanjang berdasarkan sejarah

atau historis dan perkembangan yang telah ada beberapa ratus tahun yang lalu.

Hasi kegiatan BKSPB Kota Padangpanjang terhadap Hari Jadi Kota

Padangpanjang dimaksud sesuai dengan tahapannya telah disempurnakan melalui

Kegiatan Seminar Sehari yang diadakan pada tanggal 12 Maret 2003. Pada saat itu

disepakati bahwa penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang adalah tanggal 1

Desember 1790, dan untuk pertama kalinya diperingati pada tanggal 1 Desember

2004 dan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Untuk lebih menguatkan

legalitas atau dasar hukum dari penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tanggal

(5)

Daerah Kota Padangpanjang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Penetapan Hari Jadi

Kota Padang Panjang.30

2.2Letak Geografis

Kota Padang Panjang adalah Kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat

dengan luas 2300 Hektar atau sekitar 0,05 persen dari luas Sumatera Barat.

Walaupun kecil, kota Padang PAnjang memiliki posisi strategis karena berada

pada lintasan regional antara kota Padang ke kota Bukittinggi serta Kota

Bukittinggi ke kota Solok. Secara astrinomis Kota Padang Panjang terletak pada

garis 0⁰27` dan 0⁰32` Lintang Selatan (LS) dan 100⁰20` – 100⁰30` Bujur Timur

(BT). Berikut batas – batas wilayah kota Padang Panjang31

• Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Datar

• Sebelah Selatan : Kecamatan X Koto.

• Sebelah Timur : Kecamatan Batipuh.

• Sebelah Barat : Kabupaten Tanah Datar dan Kecamatan X Koto.

2.3Pemerintahan

Kota Padang Panjang terkenal dengan sebutan kota Serambi Mekkah

memiliki sejarah panjang mulai dibentuk seteleh proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia yang meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang

berkedudukan di Padang Panjang. Berdasarkan Ketetapan ketua PDRI tanggal

30 Portal Resmi Pemerintah Kota Padang Panjang

pada tanggal 22 maret 2017. Pukul 21.17 Wib 31

(6)

1 Januari 1950 tentang pembagian provinsi sekaligus merupakan pembagian

kabupaten dan kota, Batipuh dan X Koto masuk kedalam wilayah administrasi

Kabupaten Tanah Datar dan Padang Panjang hanya merupakan tempat

kedudukan Wedana yang mengkoordinir kecamatan X Koto. Berdasarkan

Undang – Undang No. 8 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota

kecil di lingkungan Provinsi Sumatera Tengah, kemudian adanya Un dang –

Undang No 1 tahun 1957, maka lahirlah secara resmi Kota Padang Panjang

yang memiliki status sejajar dengan daerah Kabupaten / Kota lainnya di

Indonesia.

Berdasarkan keputusan DPRD tentang peralihan Kota Praja tanggal 25

September 1957 Nomor 12/K/DPRD-PP/57, Kota Praja Padang Panjang dibagi

kedalam 4 wilayah administrative yang disebut Resort yaitu Resort Gunung,

Resort Lareh Nan Panjang, Resort Pasar, dan Resort Bukit Surungan. Berdasarkan

Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah Kota Praja diganti menjadi Kota

Madya. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44

Tahun 1980 dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1982 Tentang susunan

dan tatakerja pemerintahan Kelurahan, maka Resort diganti menjadi Kecamatan,

dan Jorong diganti menjadi Kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan

(7)

kecamatan yaitu Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur, masing –

masing kecamatan ini mempunya delapan kelurahan.32

No

Table 3. Daftar Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Padang Panjang

Kecamatan Kelurahan

1 Padang Panjang Barat

Silaing Bawah

2 Padang Panjang Timur

Koto Panjang

Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015

Sejak terbentuk sebagai Kota pada tahun 1957, kota Padang Panjang telah

mengalami pergantian kepemimpinan (Walikota) sebanyak 16 kali. Tahun 1957 –

1958 Walikota Padang Panjang bernama Umar Ali, sedangkan Walikota terakhir

Padang Panjang periode 2013 – 2018 bernama H Hendri Arnis dan dr.H Mawardi

sebagai Wakil Walikota.33

Untuk tingkat legislative, Kota Padang Panjang sudah

(8)

Kota Padang Panjang bernama Drs. Anas Amir menjabat pada periode 1971 –

1977, dan Ketua DPRD terakhir bernama H. Novi Hendri, SE, M. Si menjabat

selama dua periode 2009 – 2014 dan 2014 – 2019. 34

No

Table 4 Nama – nama Walikota Padang Panjang, 1957 – Sekarang

Walikota Wakil Walikota Masa Jabatan

(Periode)

Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015

Table 5 Nama –nama Ketua DPRD Kota Padang Panjang

(9)

4 H Bustanul Arifin Adam 1992 – 1994

Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Pemilu 2014 Di kota Padang Panjang telah diputuskan bahwa Partai Golkar

adalah partai pemenang pemilu untuk kota Padang Panjang dengan perolehan

suara 4677 suara. Jumlah anggota DPRD kota Padang Panjang periode 2014 –

2019 berjumlah 20 orang dengan pembagian 16 orang laki laki dan 4 orang

perempuan. 35

No

Table 6 Nama – nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang Panjang Periode 2014 – 2019

Partai Nama

1 Golkar

H. Desfa Remindo, SH H. Novi Hendri, SE M. Si

3 Partai Amanat Nasional

Erizal, SH Hukemri H. Asyura Detako, ST

4 Partai Nasdem Imral, SE

5 Partai Persatuan Pembangunan Hj. Lastri, A. Md. Keb

(10)

7 Partai Bulan Bintang Drs. Aditiyawarman Hendra Saputra, SH

8 Partai Keadilan Sejahtera Idris Al Hafizh

H. Nasrullah Nukman, SH

9 Partai Demokrarsi Indonesia Perjuangan Suardi

Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015

Visi Dan Misi Kota Padang Panjang 2013 – 201836

2.4Demografi Penduduk

Visi: “Padang Panjang Amanah, Aman dan Sejahtera”

Misi:1. Memantapkan Tatakelola Pemerintahan Yang Amanah Dan Anti Kkn;

2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas Dan Islami;

3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat;

4. Mengoptimalkan Potensi Dan Daya Saing Ekonomi Daerah;

5. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Dan Infrastruktur Kota;

6. Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera Dan Berbudaya.

Jumlah penduduk Kota Padang Panjang pada tahun 2015 berdasarkan

Badan Pusat Statistika Kota Padang Panjang sekitar 50.883 jiwa. Menurut

Kelurahan jumlah penduduk Kota Padang Panjang terbanyak berada di

Kelurahan Guguk Malitang yaitu sebanyak 6.340 jiwa sedangkan yang

terendah berada di kelurahan Koto Katik yaitu sebanyak 868 jiwa. Kepadatan

penduduk di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 mencapai 2.212 jiwa per

km2. Padang Panjang Barat dengan kepadatan penduduk sebesar 2.942

36

(11)

jiwa/km2 memiliki angka yang lebih tinggi daripada Padang Panjang Timur

yang hanya sebesar 1.675 jiwa/km2. Dari 16 kelurahan yang ada di Kota

Padang Panjang, tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah pada

kelurahan Balai – Balai sebanyak 7.149 jiwa/km2 sedangkan tingkat kepadatan

penduduk yang terendah ada di kelurahan Ganting dengan kepadatan

penduduk 682 jiwa/km2.

Tabel 7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang Tahun 2015

No Kecamatan/Kelurahan Jumlah Penduduk

Kecamatan Padang Panjang Barat 28.688

1 Kelurahan Silaing Bawah 5.070

2 Kelurahan Silaing Atas 2.048

3 Kelurahan Pasar Usang 3.953

4 Kelurahan Kampung Manggis 5.544

5 Kelurahan Tanah Hitam 3.192

6 Pasar Baru 1.317

7 Bukit Surungan 2.238

8 Balai – Balai 5.326

Kecamatan Padang Panjang Timur 22.195

1 Kelurahan Koto Panjang 4.463

2 Kelurahan Koto Katik 868

3 Kelurahan Ngalau 2.776

4 Kelurahan Ekor Lubuk 2.341

5 Kelurahan Sigando 1.482

6 Kelurahan Ganting 2.115

7 Kelurahan Tanah Pak Lambik 1.810

(12)

Jumlah 50.883

Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015

Table 8 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang

(13)

2.5 Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang menentukan kualitas

SDM suatu Negara. Pendidikan juga merupakan hak setiap warga Negara yang

dijamin oleh UUD 1945 pasal 31. Oleh karena itu pemerintah mewajibkan

pendidikan kepada masyarakat melalui keijakan kebijakan yang dicanangkan.

Untuk itu pada tahun 1984 pemerintah mencanangkan Program wajib belajar 6

tahun. Program wajar ini meningkat pada tahun 1994 menjadi 9 tahun.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan, nilai Angka Partisipasi Murni (APM)

untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 105,81

persen; 98,36 persen; 153,91 persen. Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 118,26 persen;

135,78 persen; 225,49 persen.

Jumlah TK/RA di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 19 unit.

Jumlah guru yang mengajar adalah 128 orang dengan jumlah siswa 1.267 orang.

Sehingga rasio guru terhadap siswa di Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 1

:10.

Ketersediaan SD/MI Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 41 unit. Terdiri

dari 33 unit SD Negeri, 6 unit SD Swasta, dan 2 unit MI swasta. Jumlah kelas

SD/MI Kota Padang Panjang pada tahun 2015 adalah 276 unit. Jumlah guru pada

jenjang SD/MI pada tahun 2015 adalah 463 orang dengan jumlah siswa 7.214

(14)

tahun 2015 adalah 1 : 16. Artinya rata rata satu orang guru mengajar 16 orang

siswa.

Ketersediaan SMP/MTs di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak

17 unit. Terdiri dari 5 unit SMP Negeri, 6 unit SMP Swasta, 1 unit MTs Negeri

dan 6 unit MTs Swasta. Ketersediaan kelas diseluruh sekolah yang ada di Kota

Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 197 kelas. Jumlah guru yang mengajar

pada tingkat SMP/MTs Kota Padang Panjang adalah sebanyak 524 orang dengan

jumlah siswa 5.339 siswa. Adapun rasio guru/siswa pada tingkat SMP/MTs Kota

Padang Panjang tahun 2015 adalah 1 : 10.

Pada tingkat SMA/SMK/MA di tahun 2015 humlah sekolah sebanyak 20 unit.

Terdiri dari 3 unit SMA Negeri, 3 unit SMA Swasta, 2 unit SMK Negeri, 3 unit

SMK Swasta, 3 unit MA Negeri dan 6 unit MA Swasta. Ketersediaan kelas

diseluruh sekolah SMA/SMK/MA Kota Padang Panjang tahun 2015 sebanyak

270 unit. Jumlah guru yang mengajar sebanyak 776 orang dengan jumlah siswa

sebanyak 6.679 siswa. Dari angka tersebut menghasilkan rasio 1 : 9 yang berarti

seorang guru mengajar 9 orang siswa.

Pada tahun 2015, jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di Kota Padang

Panjang sebanyak 1.697 orang. Jumlah dosen yang mengajar di Sekolah Tinggi

(15)

Tabel. 9 Jumlah Sekolah, Guru, dan Siswa pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK Sederajat di Kota Padang Panjang Tahun 2015

Sumber Kota Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016

Tabel. 10 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Padang Panjang, 2015

Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni

(APM)

Angka Partisipasi Kasar (APK)

SD/MI 105.80 118.26

SMP/MTs 98.36 135.78

SMA/SMK/MA 153.91 225.49

Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 11. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kemampuan Baca Tulis

Jenis Kelamin Kemampuan Membaca dan Menulis Buta Huruf

Huruf Latin Huruf Arab Huruf Lainnya

Laki Laki 99,42 45,03 2,29 0,56

Perempuan 98,90 50,66 2,02 0,13

Laki Laki + Perempuan 99,16 47,84 2,15 0,34

(16)

Tabel 12. Persentase Penduduk Berumur 7 – 24 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan Status Pemdidikan

Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun 2015

2.6 Pertanian

Sektor pertanian memiliki peran penting bagi Kota Padang Panjang. Tidak

hanya sebagai motor penggerak roda perekonomian daerah, sektor

pertanian menjadi lahan matapencaharian bagi masyarakat kota Padang

Panjang. Kota Padang Panjang memiliki potensi penghasil komuditas

tanaman pangan dan sayuran karena mengingat kondisi geografis daerah

yang berada di perbukitan dan memiliki tanah andosol yang subur bagi

lahan pertanian.

Tabel 13

(17)

Berdasarkan table diatas bahwa untuk komuditas tanaman pangan padi

terjadi penurunan produksi dari tahun 2012 ke tahun 2014 sebanyak 1.359

ton. Namun pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah produksi dengan

persentase 17,76% yaitu 9.481 ton. Untuk komuditas ubi jalar terjadi

peningkatan jumlah produksi pada tahun 2013 namun terjadi penurunan

pada dua tahun berikutnya. Untuk komuditas jagung produksi tertinggi ada

pada tahun 2014 yaitu 436,8 ton dan yang paling rendah produksinya pada

tahun 2012 yaitu sebanyak 92 ton. Komuditas tanaman pangan terakhir

yang ada di Kota Padang Panjang adalah ubi kayu yang mengalami

penurunan produksi pada tahun 2013, sedangkan untuk tahun 2014 dan

2015 komuditas ubi kayu tidak ada penanaman sehingga tidak ada

produksi yang dihasilkan.

Jika melihat perbandingan dari ke empat macam tanaman pangan tersebut,

terlihat bahwa komoditas tanaman padi sangat mendominasi sektor pertanian di

Kota Padang Panjang. Jika melihat data Badan Pusat Statistik, untuk tahun 2015

luas panen tanaman padi adalah 1687 Ha.37

Sektor pertanian kota Padang Panjang juga memiliki potensi penghasil sayur –

sayuran, dikarenakan tanah yang terdapat dikota Padang Panjang adalah tanah

andosol yang subur untuk pertanian. Kota Padang Panjang memiliki banyak Dengan demikian fungsi tanaman

padi sangatlah penting untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat kota Padang

Panjang.

37

(18)

komuditas sayur. Pada tahun 2015 terdapat 3 macam komuditi sayur yang

menghasilkan produksi terbanyak yaitu sawi 25.655 kwintal, bawang daun 19.535

kwintal, dan cabe 16.915 kwintal.

Tabel 14 Persentase Hasil Produksi Sayur Kota Padang Panjang Tahun 2015

2.7Agama

Kota Padang Panjang selain dikenal sebagai Kota Pendidikan, juga terkenal

dengan sebutan Kota Serambi Mekkah. Sebutan ini dinobatkan pada Kota Padang

Panjang dikarenakan dalam sejarah kebudayaan Minangkabau Kota Padang

Panjang merupakan Kota pusat pengembangan agama islam di Minangkabau.

Kota Padang Panjang merupakan tempat lahirnya tokoh – tokoh pemuka islam

nusantara, contoh Buya Hamka, Mohammad Natsir, Syafi’I Maarif dan lainnya.

Kota Padang Panjang juga tersohor dengan Pondok Pesantren yang sudah dikenal

bukan saja di Indonesia, tapi juga Negara Lain. Maka pantaslah julukan Kota

(19)

Mayoritas masyarakat kota Padang Panjang beragama islam. Factor dominasi

ini telah dijelaskan sebelumnya dikarenakan sejarah kota Padang Panjang

merupakan pusat pengembangan agama islam di Minangkabau. Walaupun

mayoritas masyarakat Padang Panjang beragama islam, tapi masih ada masyarakat

yang beragama non – islam seperti Katolik, Protestan dan Budha.

Tabel 15 Jumlah Pemeluk Agama Kota Padang Panjang 2015

Tabel 16 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan dan Agama yang Dianut di Kota Padang Panjang, 2015

Kecamatan/ Kelurahan Islam Katolik Protestan Budha

Padang Panjang Barat 30473 201 208 58

Silaing Bawah 5112 81 78 -

Silaing Atas 2314 81 77 -

Kampung Manggis 6333 9 6 -

Pasar Usang 3776 75 16 54

Tanah Hitam 3492 7 20 4

Pasar Baru 1495 7 20 -

Bukit Surungan 2351 - 5 -

Balai - Balai 5600 - 4 -

Padang Panjang Timur 20851 160 133 2

Koto Panjang 3320 74 42 2

(20)

Ngalau 2047 1 4 -

Tabel 17 Persentase Rumah Tangga yang Membeli/ Menerima Raskin Selama 3 bulan menurut Jumlah Beras yang dibeli/diterima, 201538

Kabupaten/ Kota RT yang Membeli

Raskin

Jumlah Beras yang dibeli/diterima (kg)

Jumlah

< 15 15 – 29 30 – 45 > 45

Padang Panjang 1,73 0,00 90,73 9,27 0,00 100,00

Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun 2015

Rumah Tangga Miskin Kota Padang Panjang yang membeli/menerima raskin

tahun 2015 sebanyak 1,73 persen dari total penduduk kesuluruhan Padang

Panjang. Jumlah raskin yang dibeli/diterima masyarakat paling banyak pada porsi

15 – 29 Kilogram yaitu sebanyak 90,73 persen dari persentase Rumah Tangga

Miskin yang Membeli/menerima Raskin. Adapun sebagian masyarakat miskin

yang menerima raskin dengan porsi yang lebih besar 30 – 45 kilogram sebanyak

9,27 persen. Sementara untuk porsi < 15 kilogram dan > 45 kilogram tidak ada

masyarakat yang membeli/menerima raskin dengan porsi tersebut.

38

Gambar

Table 3. Daftar Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Padang Panjang
Table 5 Nama –nama Ketua DPRD Kota Padang Panjang
Table 6 Nama – nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Tabel 7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas dan wewenang bagian sumber daya manusia adalah sebagai berikut:.. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka

Aborsi buatan/ sengaja/ Abortus Provocatus Criminalis adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram sebagai suatu

4.5 The summary of the Result of the Pre-Test and Post-Test of the Writing Ability of Descriptive Text of the Tenth Grade Students of SMA NU Al Ma’ruf Kudus in

persoalan statistik. Soal yang disajikan dalam bahan ajar ini disusun untuk dapat mengembangkan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa dalam mata kuliah statistika. Pemahaman

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komponen RPP tematik yang disusun oleh guru kelas awal, pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas awal, dan penilaian yang

Decide on the classification of the waste and their color coding. The recommended classification and color coding are the following. metal drum, empty fertilizer bags, etc).. Based

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif/hubungan, po- pulasi dari penelitian ini adalah seluruh sa- ham biasa yang masuk dalam kelompok in- deks LQ45 BEJ

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat Desa Tomok Parsaoran dalam perencanaan pembangunan pariwisata Danau Toba dikategorkan pada tingkat