BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA PADANG PANJANG
2.1 Sejarah Singkat Kota Padang Panjang
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, untuk menjalankan
roda pemerintahan, Padang Panjang dijadikan suatu kewedanaan yang wilayahnya
meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang berkedudukan di Padang
Panjang. Pada masa agresi militer Belanda, Kota Padangpanjang pernah menjadi
pusat pemerintahan sementara Sumatera Tengah setelah Kota Padang dikuasai
Belanda pada pada tahun 1947. Berdasarkan Ketetapan Ketua PDRI tanggal 1
Januari 1950 tentang Pembagian Propinsi juga sekaligus ditetapkan pula
pembagian Kabupaten dan Kota antara lain Bapituh dan X Koto kedalam wilayah
Kabupaten Tanah Datar, sehingga Padang Panjang hanya merupakan tempat
kedudukan Wedana yang mengkoordinir Kecamatan X Koto.
Kemudian berdasarkan UU No. 8 tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom Kota Kecil di lingkungan Propinsi Sumatera Tengah, maka lahir
secara resmi Kota Kecil Padang Panjang. Kota Padangpanjang sebagai
pemerintahan daerah terbentuk pada tanggal 23 Maret 1956. Selanjutnya, barulah
setahun kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1957, status kota
ini sejajar dengan daerah kabupaten dan kota lainnya di Indonesia. Pada tahun
1957 dilantik Walikota pertama dan sebagai Daerah Otonom sesuai Peraturan
masing-masing Resort dengan Keputusan DPRD Peralihan Kota Praja Nomor
12/K/DPRD-PP/57 membawahi 4 jorong sebagai berikut :
1. Resort Gunung membawahi Jorong :
a. Ganting
b. Sigando
c. Ekor Lubuk
d. Ngalau
2. Resort Lareh Nan Panjang membawahi Jorong :
a. Balai-balai
b. Guguk Malintang
c. Koto Panjang
d. Koto Katiak
3. Resort Pasar membawahi Jorong :
a. Pasar Baru
b. Silaing Atas
c. Tanah Hitam
d. Balai-Balai
4. Resort Bukit Surungan membawahi Jorong :
a. Silaing Bawah
b. Pasar Usang
c. Kampung Manggis
Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah kota
praja diganti menjadi kotamadya dan berdasarkan peraturan menteri nomor 44
tahun 1980 dan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1982 tentang susunan dan
tata kerja pemerintahan kelurahan, maka resort diganti menjadi kecamatan dan
jorong diganti menjadi kelurahan dan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 13
tahun 1982 Kota Padangpanjang dibagi atas dua kecamatan yakni Kecamatan
Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur, dengan secara
keseluruhan 16 kelurahan.
Kemudian dalam rangka Pembinaan Kehidupan Nagari sebagai kesatuan
masyarakat Hukum Adat, maka berdasarkan Mubes. LKAAM tahun 1966 di Kota
Padang Panjang terdapat 3 KAN, yaitu:
- KAN.Gunung
- KAN. Bukit Surungan
- KAN. Lareh Nan Panjang
Sedangkan Resort Pasar, karena sebagian besar penduduknya pendatang tidak
dibentuk KAN.
Penetapan Hari Jadi Kota Padang Panjang
Hari Jadi Kota Padangpanjang yang selama ini diperingati tanggal 23
Maret setiap tahunnya, sesuai dengan tanggal pengundangan dari Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, ternyata masih banyak
mengakui Hari Jadi dimaksud. Hal ini disebabkan karena dalam sejarah
perkembangannya, Padang Panjang sebetulnya sudah ada sejak beberapa ratus
tahun yang lalu.
Terhadap penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tersebut di atas,
beberapa tahun terakhir ini masyarakat / warga Kota Padang Panjang
mengusulkan kepada Pemerintah Kota Padangpanjang untuk meninjau kembali
melalui suatu kajian sejarah yang melibatkan Tokoh Masyarakat, Sejarawan atau
kalangan Akademisi serta Stake Holders lainnya di lingkungan Pemerintah Kota
Padangpanjang. Atas usul masyarakat inilah Pemerintah Kota Padangpanjang
pada tahun 2002 yang lalu membentuk Badan Kajian Sejarah dan Perjuangan
Bangsa (BKSPB) Kota Padangpanjang yang ditetapkan dengan Keputusan
Walikota Padangpanjang Nomor 227 Tahun 2002 yang antara lain bertugas
meninjau dan mengkaji ulang Hari Jadi Kota Padangpanjang berdasarkan sejarah
atau historis dan perkembangan yang telah ada beberapa ratus tahun yang lalu.
Hasi kegiatan BKSPB Kota Padangpanjang terhadap Hari Jadi Kota
Padangpanjang dimaksud sesuai dengan tahapannya telah disempurnakan melalui
Kegiatan Seminar Sehari yang diadakan pada tanggal 12 Maret 2003. Pada saat itu
disepakati bahwa penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang adalah tanggal 1
Desember 1790, dan untuk pertama kalinya diperingati pada tanggal 1 Desember
2004 dan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Untuk lebih menguatkan
legalitas atau dasar hukum dari penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tanggal
Daerah Kota Padangpanjang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Penetapan Hari Jadi
Kota Padang Panjang.30
2.2Letak Geografis
Kota Padang Panjang adalah Kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat
dengan luas 2300 Hektar atau sekitar 0,05 persen dari luas Sumatera Barat.
Walaupun kecil, kota Padang PAnjang memiliki posisi strategis karena berada
pada lintasan regional antara kota Padang ke kota Bukittinggi serta Kota
Bukittinggi ke kota Solok. Secara astrinomis Kota Padang Panjang terletak pada
garis 0⁰27` dan 0⁰32` Lintang Selatan (LS) dan 100⁰20` – 100⁰30` Bujur Timur
(BT). Berikut batas – batas wilayah kota Padang Panjang31
• Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Datar
• Sebelah Selatan : Kecamatan X Koto.
• Sebelah Timur : Kecamatan Batipuh.
• Sebelah Barat : Kabupaten Tanah Datar dan Kecamatan X Koto.
2.3Pemerintahan
Kota Padang Panjang terkenal dengan sebutan kota Serambi Mekkah
memiliki sejarah panjang mulai dibentuk seteleh proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia yang meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang
berkedudukan di Padang Panjang. Berdasarkan Ketetapan ketua PDRI tanggal
30 Portal Resmi Pemerintah Kota Padang Panjang
pada tanggal 22 maret 2017. Pukul 21.17 Wib 31
1 Januari 1950 tentang pembagian provinsi sekaligus merupakan pembagian
kabupaten dan kota, Batipuh dan X Koto masuk kedalam wilayah administrasi
Kabupaten Tanah Datar dan Padang Panjang hanya merupakan tempat
kedudukan Wedana yang mengkoordinir kecamatan X Koto. Berdasarkan
Undang – Undang No. 8 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota
kecil di lingkungan Provinsi Sumatera Tengah, kemudian adanya Un dang –
Undang No 1 tahun 1957, maka lahirlah secara resmi Kota Padang Panjang
yang memiliki status sejajar dengan daerah Kabupaten / Kota lainnya di
Indonesia.
Berdasarkan keputusan DPRD tentang peralihan Kota Praja tanggal 25
September 1957 Nomor 12/K/DPRD-PP/57, Kota Praja Padang Panjang dibagi
kedalam 4 wilayah administrative yang disebut Resort yaitu Resort Gunung,
Resort Lareh Nan Panjang, Resort Pasar, dan Resort Bukit Surungan. Berdasarkan
Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah Kota Praja diganti menjadi Kota
Madya. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44
Tahun 1980 dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1982 Tentang susunan
dan tatakerja pemerintahan Kelurahan, maka Resort diganti menjadi Kecamatan,
dan Jorong diganti menjadi Kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan
kecamatan yaitu Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur, masing –
masing kecamatan ini mempunya delapan kelurahan.32
No
Table 3. Daftar Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Padang Panjang
Kecamatan Kelurahan
1 Padang Panjang Barat
Silaing Bawah
2 Padang Panjang Timur
Koto Panjang
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Sejak terbentuk sebagai Kota pada tahun 1957, kota Padang Panjang telah
mengalami pergantian kepemimpinan (Walikota) sebanyak 16 kali. Tahun 1957 –
1958 Walikota Padang Panjang bernama Umar Ali, sedangkan Walikota terakhir
Padang Panjang periode 2013 – 2018 bernama H Hendri Arnis dan dr.H Mawardi
sebagai Wakil Walikota.33
Untuk tingkat legislative, Kota Padang Panjang sudah
Kota Padang Panjang bernama Drs. Anas Amir menjabat pada periode 1971 –
1977, dan Ketua DPRD terakhir bernama H. Novi Hendri, SE, M. Si menjabat
selama dua periode 2009 – 2014 dan 2014 – 2019. 34
No
Table 4 Nama – nama Walikota Padang Panjang, 1957 – Sekarang
Walikota Wakil Walikota Masa Jabatan
(Periode)
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Table 5 Nama –nama Ketua DPRD Kota Padang Panjang
4 H Bustanul Arifin Adam 1992 – 1994
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pemilu 2014 Di kota Padang Panjang telah diputuskan bahwa Partai Golkar
adalah partai pemenang pemilu untuk kota Padang Panjang dengan perolehan
suara 4677 suara. Jumlah anggota DPRD kota Padang Panjang periode 2014 –
2019 berjumlah 20 orang dengan pembagian 16 orang laki laki dan 4 orang
perempuan. 35
No
Table 6 Nama – nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang Panjang Periode 2014 – 2019
Partai Nama
1 Golkar
H. Desfa Remindo, SH H. Novi Hendri, SE M. Si
3 Partai Amanat Nasional
Erizal, SH Hukemri H. Asyura Detako, ST
4 Partai Nasdem Imral, SE
5 Partai Persatuan Pembangunan Hj. Lastri, A. Md. Keb
7 Partai Bulan Bintang Drs. Aditiyawarman Hendra Saputra, SH
8 Partai Keadilan Sejahtera Idris Al Hafizh
H. Nasrullah Nukman, SH
9 Partai Demokrarsi Indonesia Perjuangan Suardi
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Visi Dan Misi Kota Padang Panjang 2013 – 201836
2.4Demografi Penduduk
Visi: “Padang Panjang Amanah, Aman dan Sejahtera”
Misi:1. Memantapkan Tatakelola Pemerintahan Yang Amanah Dan Anti Kkn;
2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas Dan Islami;
3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat;
4. Mengoptimalkan Potensi Dan Daya Saing Ekonomi Daerah;
5. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Dan Infrastruktur Kota;
6. Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera Dan Berbudaya.
Jumlah penduduk Kota Padang Panjang pada tahun 2015 berdasarkan
Badan Pusat Statistika Kota Padang Panjang sekitar 50.883 jiwa. Menurut
Kelurahan jumlah penduduk Kota Padang Panjang terbanyak berada di
Kelurahan Guguk Malitang yaitu sebanyak 6.340 jiwa sedangkan yang
terendah berada di kelurahan Koto Katik yaitu sebanyak 868 jiwa. Kepadatan
penduduk di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 mencapai 2.212 jiwa per
km2. Padang Panjang Barat dengan kepadatan penduduk sebesar 2.942
36
jiwa/km2 memiliki angka yang lebih tinggi daripada Padang Panjang Timur
yang hanya sebesar 1.675 jiwa/km2. Dari 16 kelurahan yang ada di Kota
Padang Panjang, tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah pada
kelurahan Balai – Balai sebanyak 7.149 jiwa/km2 sedangkan tingkat kepadatan
penduduk yang terendah ada di kelurahan Ganting dengan kepadatan
penduduk 682 jiwa/km2.
Tabel 7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang Tahun 2015
No Kecamatan/Kelurahan Jumlah Penduduk
Kecamatan Padang Panjang Barat 28.688
1 Kelurahan Silaing Bawah 5.070
2 Kelurahan Silaing Atas 2.048
3 Kelurahan Pasar Usang 3.953
4 Kelurahan Kampung Manggis 5.544
5 Kelurahan Tanah Hitam 3.192
6 Pasar Baru 1.317
7 Bukit Surungan 2.238
8 Balai – Balai 5.326
Kecamatan Padang Panjang Timur 22.195
1 Kelurahan Koto Panjang 4.463
2 Kelurahan Koto Katik 868
3 Kelurahan Ngalau 2.776
4 Kelurahan Ekor Lubuk 2.341
5 Kelurahan Sigando 1.482
6 Kelurahan Ganting 2.115
7 Kelurahan Tanah Pak Lambik 1.810
Jumlah 50.883
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Table 8 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang
2.5 Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang menentukan kualitas
SDM suatu Negara. Pendidikan juga merupakan hak setiap warga Negara yang
dijamin oleh UUD 1945 pasal 31. Oleh karena itu pemerintah mewajibkan
pendidikan kepada masyarakat melalui keijakan kebijakan yang dicanangkan.
Untuk itu pada tahun 1984 pemerintah mencanangkan Program wajib belajar 6
tahun. Program wajar ini meningkat pada tahun 1994 menjadi 9 tahun.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, nilai Angka Partisipasi Murni (APM)
untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 105,81
persen; 98,36 persen; 153,91 persen. Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 118,26 persen;
135,78 persen; 225,49 persen.
Jumlah TK/RA di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 19 unit.
Jumlah guru yang mengajar adalah 128 orang dengan jumlah siswa 1.267 orang.
Sehingga rasio guru terhadap siswa di Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 1
:10.
Ketersediaan SD/MI Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 41 unit. Terdiri
dari 33 unit SD Negeri, 6 unit SD Swasta, dan 2 unit MI swasta. Jumlah kelas
SD/MI Kota Padang Panjang pada tahun 2015 adalah 276 unit. Jumlah guru pada
jenjang SD/MI pada tahun 2015 adalah 463 orang dengan jumlah siswa 7.214
tahun 2015 adalah 1 : 16. Artinya rata rata satu orang guru mengajar 16 orang
siswa.
Ketersediaan SMP/MTs di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak
17 unit. Terdiri dari 5 unit SMP Negeri, 6 unit SMP Swasta, 1 unit MTs Negeri
dan 6 unit MTs Swasta. Ketersediaan kelas diseluruh sekolah yang ada di Kota
Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 197 kelas. Jumlah guru yang mengajar
pada tingkat SMP/MTs Kota Padang Panjang adalah sebanyak 524 orang dengan
jumlah siswa 5.339 siswa. Adapun rasio guru/siswa pada tingkat SMP/MTs Kota
Padang Panjang tahun 2015 adalah 1 : 10.
Pada tingkat SMA/SMK/MA di tahun 2015 humlah sekolah sebanyak 20 unit.
Terdiri dari 3 unit SMA Negeri, 3 unit SMA Swasta, 2 unit SMK Negeri, 3 unit
SMK Swasta, 3 unit MA Negeri dan 6 unit MA Swasta. Ketersediaan kelas
diseluruh sekolah SMA/SMK/MA Kota Padang Panjang tahun 2015 sebanyak
270 unit. Jumlah guru yang mengajar sebanyak 776 orang dengan jumlah siswa
sebanyak 6.679 siswa. Dari angka tersebut menghasilkan rasio 1 : 9 yang berarti
seorang guru mengajar 9 orang siswa.
Pada tahun 2015, jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di Kota Padang
Panjang sebanyak 1.697 orang. Jumlah dosen yang mengajar di Sekolah Tinggi
Tabel. 9 Jumlah Sekolah, Guru, dan Siswa pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK Sederajat di Kota Padang Panjang Tahun 2015
Sumber Kota Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016
Tabel. 10 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Padang Panjang, 2015
Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni
(APM)
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI 105.80 118.26
SMP/MTs 98.36 135.78
SMA/SMK/MA 153.91 225.49
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 11. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kemampuan Baca Tulis
Jenis Kelamin Kemampuan Membaca dan Menulis Buta Huruf
Huruf Latin Huruf Arab Huruf Lainnya
Laki Laki 99,42 45,03 2,29 0,56
Perempuan 98,90 50,66 2,02 0,13
Laki Laki + Perempuan 99,16 47,84 2,15 0,34
Tabel 12. Persentase Penduduk Berumur 7 – 24 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan Status Pemdidikan
Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun 2015
2.6 Pertanian
Sektor pertanian memiliki peran penting bagi Kota Padang Panjang. Tidak
hanya sebagai motor penggerak roda perekonomian daerah, sektor
pertanian menjadi lahan matapencaharian bagi masyarakat kota Padang
Panjang. Kota Padang Panjang memiliki potensi penghasil komuditas
tanaman pangan dan sayuran karena mengingat kondisi geografis daerah
yang berada di perbukitan dan memiliki tanah andosol yang subur bagi
lahan pertanian.
Tabel 13
Berdasarkan table diatas bahwa untuk komuditas tanaman pangan padi
terjadi penurunan produksi dari tahun 2012 ke tahun 2014 sebanyak 1.359
ton. Namun pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah produksi dengan
persentase 17,76% yaitu 9.481 ton. Untuk komuditas ubi jalar terjadi
peningkatan jumlah produksi pada tahun 2013 namun terjadi penurunan
pada dua tahun berikutnya. Untuk komuditas jagung produksi tertinggi ada
pada tahun 2014 yaitu 436,8 ton dan yang paling rendah produksinya pada
tahun 2012 yaitu sebanyak 92 ton. Komuditas tanaman pangan terakhir
yang ada di Kota Padang Panjang adalah ubi kayu yang mengalami
penurunan produksi pada tahun 2013, sedangkan untuk tahun 2014 dan
2015 komuditas ubi kayu tidak ada penanaman sehingga tidak ada
produksi yang dihasilkan.
Jika melihat perbandingan dari ke empat macam tanaman pangan tersebut,
terlihat bahwa komoditas tanaman padi sangat mendominasi sektor pertanian di
Kota Padang Panjang. Jika melihat data Badan Pusat Statistik, untuk tahun 2015
luas panen tanaman padi adalah 1687 Ha.37
Sektor pertanian kota Padang Panjang juga memiliki potensi penghasil sayur –
sayuran, dikarenakan tanah yang terdapat dikota Padang Panjang adalah tanah
andosol yang subur untuk pertanian. Kota Padang Panjang memiliki banyak Dengan demikian fungsi tanaman
padi sangatlah penting untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat kota Padang
Panjang.
37
komuditas sayur. Pada tahun 2015 terdapat 3 macam komuditi sayur yang
menghasilkan produksi terbanyak yaitu sawi 25.655 kwintal, bawang daun 19.535
kwintal, dan cabe 16.915 kwintal.
Tabel 14 Persentase Hasil Produksi Sayur Kota Padang Panjang Tahun 2015
2.7Agama
Kota Padang Panjang selain dikenal sebagai Kota Pendidikan, juga terkenal
dengan sebutan Kota Serambi Mekkah. Sebutan ini dinobatkan pada Kota Padang
Panjang dikarenakan dalam sejarah kebudayaan Minangkabau Kota Padang
Panjang merupakan Kota pusat pengembangan agama islam di Minangkabau.
Kota Padang Panjang merupakan tempat lahirnya tokoh – tokoh pemuka islam
nusantara, contoh Buya Hamka, Mohammad Natsir, Syafi’I Maarif dan lainnya.
Kota Padang Panjang juga tersohor dengan Pondok Pesantren yang sudah dikenal
bukan saja di Indonesia, tapi juga Negara Lain. Maka pantaslah julukan Kota
Mayoritas masyarakat kota Padang Panjang beragama islam. Factor dominasi
ini telah dijelaskan sebelumnya dikarenakan sejarah kota Padang Panjang
merupakan pusat pengembangan agama islam di Minangkabau. Walaupun
mayoritas masyarakat Padang Panjang beragama islam, tapi masih ada masyarakat
yang beragama non – islam seperti Katolik, Protestan dan Budha.
Tabel 15 Jumlah Pemeluk Agama Kota Padang Panjang 2015
Tabel 16 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan dan Agama yang Dianut di Kota Padang Panjang, 2015
Kecamatan/ Kelurahan Islam Katolik Protestan Budha
Padang Panjang Barat 30473 201 208 58
Silaing Bawah 5112 81 78 -
Silaing Atas 2314 81 77 -
Kampung Manggis 6333 9 6 -
Pasar Usang 3776 75 16 54
Tanah Hitam 3492 7 20 4
Pasar Baru 1495 7 20 -
Bukit Surungan 2351 - 5 -
Balai - Balai 5600 - 4 -
Padang Panjang Timur 20851 160 133 2
Koto Panjang 3320 74 42 2
Ngalau 2047 1 4 -
Tabel 17 Persentase Rumah Tangga yang Membeli/ Menerima Raskin Selama 3 bulan menurut Jumlah Beras yang dibeli/diterima, 201538
Kabupaten/ Kota RT yang Membeli
Raskin
Jumlah Beras yang dibeli/diterima (kg)
Jumlah
< 15 15 – 29 30 – 45 > 45
Padang Panjang 1,73 0,00 90,73 9,27 0,00 100,00
Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun 2015
Rumah Tangga Miskin Kota Padang Panjang yang membeli/menerima raskin
tahun 2015 sebanyak 1,73 persen dari total penduduk kesuluruhan Padang
Panjang. Jumlah raskin yang dibeli/diterima masyarakat paling banyak pada porsi
15 – 29 Kilogram yaitu sebanyak 90,73 persen dari persentase Rumah Tangga
Miskin yang Membeli/menerima Raskin. Adapun sebagian masyarakat miskin
yang menerima raskin dengan porsi yang lebih besar 30 – 45 kilogram sebanyak
9,27 persen. Sementara untuk porsi < 15 kilogram dan > 45 kilogram tidak ada
masyarakat yang membeli/menerima raskin dengan porsi tersebut.
38