Bab lll
Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada pasien Tn. M yang sudah 10 tahun menderita penyakit stroke di daerah Siti Rejo III Medan Amplas, terdapat dua masalah keperawatan yang ditemukan yaitu Hambatan mobilitas fisik dengan data Subjektif: Klien mengatakan tangan dan kaki kiri tidak bisa digerakkan, dan data Objektif: Kelemahan otot ekstremitas, paralisis, kekuatan otot ekstremitas 0, gerakan melambat, keterbatasan melakukan aktivitas. Dan masalah keperawatan selanjutnya Defisit Perawatan Diri dengan data Subjektif: klien mengatakan tidak bisa melakukan perawatan diri mandi toileting, dan data Objektif: Penurunan kekuatan dan ketahanan, ketidakmampuan membersihkan anggota tubuh dan ketidakmampuan membersihkan diri setelah eliminasi.
Diagnosa keperawatan Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri ditandai dengan kekuatan otot 0 dan diagnosa keperawatan Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan kekuatan dan ketahanan otot ditandai dengan kulit pasien lengket dan badan bau. Hasil observasi Tanda-tanda vital TD: 190/100 mmHg, HR: 81 x/menit RR: 21 x/menit.
Kemudian dilakukan Implementasi yang dilakukan penulis pada Tn. M yaitu mengkaji tingkat mobilisasi pasien dengan tingkatan (0-4) secara berkala, mengkaji kekuatan otot atau kemampuan fungsional mobilitas sendi dengan menggunakan skala kekuatan otot (0-5) secara teratur, mendukung latihan ROM aktif dan ROM pasif pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri dan menginstruksikan pasien pada aktifitas sesuai kemampuannya. Dan dukung kemandirian pasien dalam melakukan perawatan mandi dan perawatan diri toileting.
Evaluasi dengan gangguan pemenuhan kebutuhan dasar mobilisasi pada pasien stroke iskemik ialah masalah teratasi sebagian dengan di dukung data Objektif mobilisasi pasien tingkat 3 yaitu membutuhkan bantuan orang lain dan peralatan atau alat bantu, dan kekuatan otot tingkat 2 yaitu dengan bantuan menyangga sendi dapat melakukan Range Of Motion secara penuh. Evaluasi pada masalah keperawatan defisit perawatan diri juga teratasi sebagian yang di didukung oleh data Objektif pasien mampu membersihkan ekstremitas kanan atas secara perlahan ketika melakukan
perawatan diri mandi tetapi pasien masih tidak mampu melakukan perawatan diri setelah eliminasi dikarenakan kelemahan ekstremitas atas sebelah kiri yang ditandai dengan kekuatan otot 2.
B. Saran
a. Bagi instansi pendidikan
Diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar mobilisasi dan perawatan diri sehingga dapat mencegah masalah kebutuhan dasar mobilisasi dan pearawatan diri yang lebih buruk.Diperlukan dokumentasi intervensi dan implementasi agar ada sinkron antara perawat di masing-masing.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi staf pengajar dapat meningkatkan pengayaan, penerapan, dan pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan menambah referensi tentang pemahaman kebutuhan mobilisasi dan perawatan diri, serta pada mahasiwa dapat memahami kesenjangan antara teori dan aplikasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan mobilisasi dan parawatan diri.