• Tidak ada hasil yang ditemukan

jiptummpp gdl lusinitapr 39414 2 babi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "jiptummpp gdl lusinitapr 39414 2 babi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Karya sastra merupakan wujud dari sebuah proses gejolak dan perasaan seorang pengarang terhadap realitas sosial yang merangsang kesadaran pribadinya. Seorang pengarang akan mencoba untuk menggambarkan realitas yang ada ke dalam karya ciptanya melalui kedalaman imajinasi, visi, asumsi, dan kadar intelektualitas yang dimilikinya. Tata kehidupan dan pola tingkah laku masyarakat tempat karya sastra diciptakan tergambar di dalam karya sastra tersebut. Ia akan senantiasa terlibat dengan berbagai permasalahan di dalamnya, Jabrohim (2003:157) mengatakan, "Dalam bentuk yang paling nyata, ruang dan waktu tersebut adalah masyarakat atau kondisi sosial, tempat berbagai pranata nilai di dalamnya berinteraksi." Konteks ini menyatakan bahwa suatu karya sastra bukanlah suatu karya yang bersifat otonom, berdiri sendiri, melainkan sesuatu yang terikat erat dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat karya itu diciptakan.

(2)

sastra akan tetap menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa lalu dan masa sekarang, serta masa yang akan datang. Menurut Ratna (2003:35), bahwa pada dasarnya, seluruh kejadian dalam karya, bahkan juga karya-karya yang termasuk dalam genre yang paling absurd pun merupakan prototipe kejadian yang pernah dan mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Sastra berhadapan dengan pemikiran, penghayatan, penilaian dan sikap hidup pengarangnya. Wellek dan Warren (1990:276), mengatakan, novel dianggap sebagai dokumen atau kasus sejarah, sebagai pengakuan (karena ditulis dengan sangat meyakinkan), sebagai sebuah cerita kejadian sebenarnya, sebagai sejarah hidup seseorang dan zamannya. Damono (2002:1), menyatakan bahwa karya sastra diciptakan sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan masyarakat. Wellek dan Warren (1990:112), juga mengatakan bahwa pengarang adalah warga masyarakat. Ia dapat dipelajari sebagai makhluk sosial. Biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga dapat meluas ke lingkungan tempat pengarang tinggal dan berasal.

Realitas yang sering hadir dalam karya sastra adalah mengenai permasalahan sosial. Masalah sosial sendiri muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Selain itu, adanya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Masalah kemiskinan menjadi salah satu permasalahan sosial yang banyak diejawantahkan dalam karya sastra.

(3)

tentang kemiskinan dalam karyanya. Sumardjo (1981:24), mengatakan bahwa novel Indonesia masih bertumpu pada realisme formal yang bergantung di suatu masyarakat tertentu, penggambaran suatu masyarakat inilah yang dimaksudkan dengan penggambaran sosial. Jelaslah bahwa novel yang ditulis oleh sastrawan Indonesia sebagian besar menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia dengan segala masalahnya, seperti pendidikan, kesehatan, politik, kemiskinan dan sebagainya. Karya sastra memberikan gambaran tentang kemiskinan yang merupakan representasi dari kenyataan, namun belum sampai ke arah penyadaran terhadap pembaca (masyarakat). Pengarang yang menulis karya sastra dengan tema kemiskinan, lebih banyak menggambarkan kenyataan yang bersifat pasif. Penelitian ini bermaksud membuka dan menggali makna karya sastra yang berhubungan dengan representasi kemiskinan.

(4)

paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya sangat luas pada masyarakat. Novel merupakan genre yang tepat untuk menyajikan masalah sosial dengan berbagai dimensinya jika dilihat dari segi penggunaan bahasanya, yaitu bentuk konotatif dan metaforis (Ratna, 2003:44).

Peneliti memilih novel yang bertemakan tentang kemiskinan dalam penelitian ini. Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi peneliti adalah kemiskinan merupakan permasalahan klasik bagi bangsa dan negara. Kemiskinan dapat menjadi penyebab timbulnya permasalahan sosial lainnya dalam kehidupan masyarakat seperti kejahatan, kebodohan, bahkan kematian akibat mahalnya biaya kesehatan. Kemiskinan sebagai tema yang diangkat dalam novel merupakan tema yang cukup berat karena masalah ini belum dapat dituntaskan oleh pemerintah hingga saat ini.

(5)

yang digambarkan melalui kondisi keluarga Sukasman yang diceritakan miskin dan dikucilkan. Kehidupan keluarga Sukasman yang kurang layak dan potret kesenjangan sosial sangat terlihat dalam novel YMDM ini. Penelitian ini akan meneliti bagaimana representasi kemiskinan dalam novel YMDM serta bermaksud membuka makna karya sastra yang berhubungan dengan kemiskinan. Peneliti juga akan mencari jawaban tentang faktor yang melatarbelakangi kemiskinan dalam novel tersebut.

Novel YMDM menceritakan arti kemiskinan yang sebenarnya dimana saat tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau membantu dan hanya Tuhan yang mendengar doa dan tangis seorang hamba. Tokoh utama di novel ini mencerminkan sesusah atau semiskin apapun orang itu harus tetap percaya pada Tuhan dan harus selalu optimis menatap segala celah kemungkinan di masa depan. Salman Rusydie Anwar menguraikan kehidupan tokoh utama yang miskin di dalam novel YMDM ini, sehingga pembaca dapat memahami masalah kemiskinan dengan jelas dan menjadikannya sebagai masalah yang harus disikapi bersama.

(6)

sosial yang muncul dalam novel adalah hubungan sebab akibat. Gambaran persoalan sosial dalam novel tersebut menjadi representasi dari masalah sosial yang dialami masyarakat Indonesia. Model representasi yang digunakan adalah model representasi aktif, sehingga dalam merepresentasikan kemiskinan dan permasalahan sosial, terdapat pemaknaan yang berupa kritik terhadap kenyataan yang digambarkan. Kritikan tersebut yaitu berupa gugatan.

Terdapat kesamaan dan perbedaan antara penelitian Sulistiyana (2013), dengan penelitian ini. Kesamaannya adalah tema sosial yang diangkat tentang kemiskinan, menggunakan pendekatan sosiologi sastra, dan bentuk karya sastra yang diteliti adalah novel Indonesia. Perbedaannya adalah konsep bentuk kemiskinan yang digunakan, novel dan pengarangnya, dan daerah asal pengarangnya. Konsep bentuk kemiskinan yang digunakan penelitian sebelumnya adalah kemiskinan berupa kemiskinan pendidikan, harta, moral, dan agama. Sedangkan konsep bentuk kemiskinan yang digunakan penelitian sekarang adalah kemiskinan absolut, relatif, kultural, struktural.

Novel yang dikaji oleh peneliti sebelumnya berjudul Jatisaba karya Ramayda Akmal, sedangkan penelitian sekarang menggunakan novel berjudul

yang Miskin dilarang Maling (YMDM). Novel Jatisaba lebih cenderung

(7)

yang dialaminya. Desa Kalibaru sebenarnya fiktif karena tidak jelas diceritakan berada di daerah mana, sehingga tidak mencerminkan kampung halaman pengarangnya (Salman Rusydie Anwar) yang berasal dari Desa Candi di wilayah Sumenep Madura.

Secara teoritis, landasan teori yang dipergunakan untuk mengkaji novel YMDM dalam penelitian ini adalah Sosiologi Sastra. Sosiologi sastra adalah telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat, sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana hal itu tetap ada (Damono, 2005:57). Menurut Ratna (2004:18), sosiologi sastra yang mendominasi jelas teori-teori yang berkaitan dengan sastra, sedangkan teori-teori yang berkaitan dengan sosiologi berfungsi sebagai komplementer (pelengkap).

Teori sosiologi sastra dipilih karena dengan menggunakan teori ini dapat diketahui dengan jelas penggambaran kemiskinan yang dialami oleh suatu masyarakat dalam sebuah karya sastra. Gambaran kemiskinan tersebut dialami oleh keluarga Sukasman dan Pak Imam dalam novel YMDM.

1.2 Jangkauan dan Fokus Masalah

(8)

dalam novel YMDM tersebut. Gambaran kemiskinan yang dikaji dalam novel YMDM adalah bentuk atau aspek kemiskinan (harta/ekonomi), pendidikan, dan moral), penyebabnya dan cara pengarang menggambarkan kemiskinan tersebut. Cara pengarang menggambarkan kemiskinan dapat dikaji berdasarkan unsur-unsur intrinsik yang membangun novel tersebut (plot, tokoh, latar, dan sebagainya).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah bentuk kemiskinan yang tergambar dalam novel yang Miskin

dilarang Maling karya Salman Rusydie Anwar?

b. Bagaimana faktor yang melatarbelakangi kemiskinan dalam novel yang

Miskin dilarang Maling karya Salman Rusydie Anwar?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini:

a. Mendeskripsikan bentuk kemiskinan yang tergambar dalam novel yang

Miskin dilarang Maling karya Salman Rusydie Anwar.

(9)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai potret kemiskinan dan berbagai penyebabnya dalam suatu novel.

b. Bagi Dunia Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengkajian karya sastra Indonesia, khususnya novel.

c. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan bahan acuan (referensi) bagi pihak yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengembangan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada khususnya.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional untuk masing-masing istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(10)

pandangan bahwa seni merupakan representasi (gambaran, cerminan, tiruan) dari kenyataan.

b. Novel adalah bentuk prosa yang tergolong cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata yang memiliki unsur intrinsik dan ekstriksik. Novel juga dapat dikatakan karangan prosa yang panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya, dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

c. Kemiskinan yang dimaksudkan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili suatu keadaan yang miskin atau serba kekurangan. d. Sosiologi sastra merupakan pendekatan untuk menelaah hubungan antara

Referensi

Dokumen terkait

serta kesimpulan dan saran (jika diperlukan) yang dibuat dalam satu atau dua kalimat. Perhatikan bagan 2

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran jagung, besar biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran jagung pada

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi terhadap kinerja karyawan administrasi perkantoran RS. RK Charitas Palembang. H2 : Terdapat hubungan yang kuat antara

Dhabt : kecerdasan, ketangkasan, kecermatan, atau suatu kemampuan untuk memahami hadith, mampu untuk meriwayatkan seperti apa yang diriwayatkan oleh gurunya ,

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Dalam aspek yang nyata, aset yang paling penting dalam setiap organisasi adalah sumber daya manusia di mana aspek ini dapat membawa dampak yang signifikan

ANALISIS PENGARUH CITRA APOTEK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi di APOTEK LUK ULO KEBUMEN) adalah hasil penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya yang

Jika Linux Router / wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server untuk mengetahui identitas dari pengguna wireless yang