BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Upaya kesehatan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, juga mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, yang dilakukan dengan pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Surahman dan Husen, 2011).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai tempat upaya kesehatan tingkat pertama memiliki tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang secara administratif berdomisili diwilayah kerjanya (Tanan, 2013). Dengan adanya puskesmas diharapkan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan bermutu dengan akses termudah dan biaya yang terjangkau (Bappenas, 2009).
Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan (Sabarguna, 2004). Seorang pasien jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh jasa pelayanan, sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waktu yang lama (Umar, 1996).
Hayaza (2013) dalam penelitiannya menguji pelayanan kefarmasian di kamar obat puskesmas Surabaya Utara yang dilakukan dengan observasi oleh peneliti memperoleh persentase 86,23% yang dapat disimpulkan dalam tingkat yang baik, sedangkan kepuasan konsumen dalam pelayanan kefarmasian termasuk tingkat cukup puas. Persepsi pasien terhadap mutu pelayanan obat di puskesmas kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam kategori kurang, sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien (Subekti, 2009).
Permenkes RI No.30/MENKES/SK/2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di puskesmas adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) (Menkes, RI., 2014). Untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian
yang optimal, maka puskesmas harus mampu menerapakan standar pelayanan yang berkualitas sehingga mampu memberikan kepuasan kepada pasien.
sudah memiliki apoteker penanggung jawab dan di puskesmas Polonia yang belum memiliki apoteker penanggung jawab karena untuk membandingkan diantara kedua puskesmas tersebut.
1.2Kerangka Pikir Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penerapan standar pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien di puskesmas, dapat dibagi atas variabel terikat dan variabel bebas. Kepuasan pasien di puskesmas adalah variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu nilai standar pelayanan kefarmasian. Selengkapnya mengenai gambaran kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1
Variabel Bebas Varabel Terikat
Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a. Apakah penerapan standar pelayanan kefarmasian dipuskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan tergolong baik?
Penerapan Standar Pelayanan Parameter:
- Sumber daya manusia - Sarana dan prasarana - Pengelolaan obat dan bahan
b. Apakah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di puskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan sudah sangat memuaskan?
c. Apakah penerapan standar pelayanan kefarmasian berpengaruh terhadap kepuasan pasien di puskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan?
1.4Hipotesis
a. Penerapan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan belum sesuai.
b. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di puskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan belum sangat memuaskan.
c. Penerapan standar pelayanan kefarmasian memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien di puskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan.
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan.
b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di puskesmas Padang Bulan dan Polonia kota Medan.
1.6Manfaat Penelitian