PENGARUH ASAM ASKORBAT UNTUK MENGURANGI KERING ALUR SADAP PARSIAL TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg) PADA KLON PB 260 DAN IRR 42
SKRIPSI
Oleh :
NURHADI SATRIO 110301034
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
PENGARUH ASAM ASKORBAT UNTUK MENGURANGI KERING ALUR SADAP PARSIAL TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg)) PADA KLON PB 260 DAN IRR 42
SKRIPSI
Oleh :
NURHADI SATRIO 110301034
PEMULIAAN TANAMAN
Skripsi sebagai pedoman dalam penelitian yang merupakan salah satu syarat Untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Judul : Pengaruh asam askorbat untuk mengurangi kering alur sadap parsial tanaman karet (Heveabrasiliensis Muell. Arg) pada klon PB 260 dan IIR 42
Nama : Nurhadi Satrio NIM : 110301034 Program Studi : Agroekoteknologi Minat Studi : Pemuliaan Tanaman
Disetujuioleh: Komisi Pembimbing
(Prof.Dr.Ir. Rosmayati.MS ) (
Ketua Anggota
Ir.E. Harso Kardhinata, M.Sc)
Mengetahui :
(
ABSTRACT
NURHADI SATRIO: Effect of Ascorbic Acid to Reduce Dry Sadap Partial Flow (CASH) Rubber Plant In The clones PB 260 and IRR of 42, guided by ROSMAYATI and E. HARSO KARDINATA.
This study aims to determine the effect of ascorbic acid in reducing partial tapping grooves dry rubber plant in clones PB 260 and IRR 42. The research was conducted at the Experimental Farm, Laboratory of Physiological Research Institute of the White River, Rubber Research Center, Galang, Deli Serdang, North Sumatera, May 2015- October 2015, using a split plot design with two factors, namely the main plot treatments rubber clones (PB 260 and IRR 42), a subplot administration of ascorbic acid (0 ppm, 150 ppm, 300 ppm, 450 ppm). Observations observed variables are the levels of sucrose, inorganic phosphate, thiol, SOD, latex productivity and clogging index.
The results showed that the difference clones PB 260 and IRR 42 rubber plants significantly different with the production of latex. Ascorbic acid administration was not significantly different to the observation variables thiol, sukosa, inorganic phosphate. Interaction three significantly different with production of observation variables.
ABSTRAK
NURHADI SATRIO: Pengaruh Aama Askorbat Untuk Mengurangi Kering Alur Sadap Parsial (KAS) Tanaman Karet Pada Klon PB 260 dan IRR 42, dibimbing oleh ROSMAYATI dan E. HARSO KARDINATA .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam askorbat dalam mengurangi kering alur sadap parsial tanaman karet pada klon PB 260 dan IRR 42. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan, Laboratorium Fisiologis Balai Penelitian Sungai Putih, Pusat Penelitian Karet, Galang, Deli Serdang-Sumatera Utara, pada Mei 2015- Oktober 2015, menggunakan rancangan petak terpisah dengan dua faktor perlakuan yaitu petak utama klon tanaman karet (PB 260 dan IRR 42), anak petak pemberian asam askorbat (0 ppm, 150 ppm, 300 ppm, 450 ppm). Peubah amatan yang diamati adalah kadar sukrosa, fosfat anorganik, thiol, SOD, produktivitas lateks dan indeks penyumbatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan klon PB260 dan IRR 42 tanaman karet berbeda nyata terhadap produksi pada lateks. Pemberian asam askorbat tidak berbeda nyata terhadap peubah amatan thiol, sukosa, fosfat anorganik. Interaksi ketiganya berbeda nyata terhadap peubah amatan produksi.
DAFTAR RIWAY HIDUP
Nurhadi Satrio, lahir di Perbaungan , 10 Februari 1993, anak pertama dari empat bersaudara, putra dari bapak Supriadi dan Ibu Hamidah.
Pendidikan formal yang pernah di tempuh adalah tahun 2005 penulis tamat dari SDN 105373 Tualang di Serdang Bedagai, SMP Negri 1 Perbaungan di Serdang Bedagai, SMA Negri 1 Perbaungan di Serdang Bedagai.
Terdaftar sebagai mahasiswa pada program studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada tahun 2011 melalui jalur SMPTN undangan.
Penulis pernah menjadi Asisten di Laboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman pada tahun 2016, aktif di unit kegiatan mahasiswa fhotografi universitas sumatera utara.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini tepat waktu.
Adapun judul dari proposal penelitian ini adalah “Pengaruh Asam Askorbat
Untuk Mengurangi Kering Alur Sadap Parsial Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Klon PB 260 dan IRR 42” yang merupakan
salah satu syarat untuk dapat menyusun tugas akhir Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Prof.Dr.Ir.Rosmayati.MS selaku ketua komisi pembimbing dan Ir.E.Harso Kardhinata, M.Sc, selaku Anggota komisi pembimbing Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan.
Medan, Maret 2016
DAFTAR ISI
Reactive Oxygen Species (ROS) ... 14
Asam Ascorbat ... 15
Pengerokan bidang sadap ... 21
Perlakuan pemberian asam askorbat ... 21
Pengamatan kondisi anatomis dan fisiologis ... 21
Parameter pengamatan fisiologi lateks ... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ... 25
Fisiologi thiol lateks karet 0 bulan ... 25
Fisiologi thiol lateks karet 2 bulan ... 25
Fisiologi thiol lateks karet 4 bulan ... 26
Fisiologi PI lateks karet 0 bulan ... 26
Fisiologi PI lateks karet 2 bulan ... 27
Fisiologi PI lateks karet 4 bulan ... 27
Fisiologi Sukrosa lateks karet 0 bulan ... 28
Fisiologi Sukrosa lateks karet 2 bulan ... 28
Fisiologi Sukrosa lateks karet 4 bulan ... 29
Superoksida dismutase (SOD) 0 bulan ... 29
Superoksida dismutase (SOD) 4 bulan ... 30
Produksi lateks ... 30
IP (indeks penyumbatan) 4 bulan aplikasi ... 36
IP (indeks penyumbatan) 4 bulan aplikasi ... 36
Pembahasan ... 37
Respon pemberian konsentrasi asam askorbat pada klon yang berbeda terhadap status fishiologi tanaman karet yang terkena KAS parsial ...37
DAFTAR TABEL
No Hal
1. Rataan fisiologi thiol lateks 0 bulan dengan perlakuan klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat ...25 2. Rataan fisiologi thiol lateks 0 bulan dengan perlakuan klon tanaman dan
konsentrasi asam akorbat ...25 3. Rataan fisiologi thiol lateks 4 bulan dengan perlakuan klon tanam dan konsentrasi
asam askorbat...26 4. Rataan fisiologi Fosfat Anorganik ( PI ) lateks 0 bulan dengan perlakuan klon
tanaman dan konsentrasi asam akorbat ...26. 5. Rataan fisiologi Fosfat Anorganik ( PI ) lateks 2 bulan dengan perlakuan klon
tanaman dan konsentrasi asam akorbat ...27. 6. Rataan fisiologi Fosfat Anorganik ( PI ) lateks 4 bulan dengan perlakuan klon
tanaman dan konsentrasi asam akorbat...27. 7. Rataan fisiologi sukrosa lateks 0 bulan dengan perlakuan klon tanaman dan
konsentrasi asam akorbat...28 8. Rataan fisiologi sukrosa lateks 2 bulan dengan perlakuan klon tanaman dan
konsentrasi asam akorbat...29. 9. Rataan fisiologi sukrosa lateks 4 bulan dengan perlakuan klon tanaman dan
konsentrasi asam akorbat...29 10. Rataan Superoksida dismutase (SOD) lateks 0 bulan dengan perlakuan klon
tanaman dan konsentrasi asam akorbat...30 11. Rataan Superoksida dismutase (SOD) lateks 4 bulan dengan perlakuan klon
tanaman dan konsentrasi asam akorbat...30. 12. Rataan produksi lateks ke 1, setelah 4 kali aplikasi di bulan ke 1 dengan perlakuan
klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat...31 13. Rataan produksi lateks ke 2, setelah 8 kali aplikasi di bulan ke 2 dengan perlakuan
klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat...31 14. Rataan produksi lateks ke 3, 10 hari setelah aplikasi ke 9 di bulan ke 3 dengan
perlakuan klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat...32 15. Rataan produksi lateks ke 4, 10 hari setelah aplikasi ke 10 di bulan ke 3 dengan
perlakuan klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat...33 16. Rataan produksi lateks ke 5, 10 hari setelah aplikasi ke 11 di bulan ke 3 dengan
perlakuan klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat...33 17. Rataan produksi lateks ke 6, 10 hari setelah aplikasi ke 12 di bulan ke 4 dengan
18. Rataan produksi lateks ke 7, 10 hari setelah aplikasi ke 13 di bulan ke 4 dengan perlakuan klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat...35 19. Rataan produksi lateks ke 8, 10 hari setelah aplikasi ke 14 di bulan ke 4 dengan
perlakuan klon tanaman dan konsentrasi asam akorbat...36 20. IP (indeks penyumbatan) 2 bulan aplikasi dengan perlakuan klon tanaman dan
konsentrasi asam akorbat...36