• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Anak : Athaya Fayza Anindya Andri

Riwayat Pendidikan

2009 - 2010 : Dokter PNS Puskesmas Simpang Jaya Kabupaten

(2)

LAMPIRAN 2

Jadwal Tahapan Penelitian

1 Bimbingan Proposal Maret 2014 – Mei 2014

2 Seminar Proposal Juni 2014

3 Perbaikan Proposal Juni 2014

4 Komisi Etika FK USU Juli 2014

5 Pengumpulan Data Agustus – November 2014

6 Pengolahan & Analisis Data November-Desember2014

7 Seminar Akhir Penelitian Januari 2015

(3)

Maret-LAMPIRAN 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Salam sejahtera,

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth,

Perkenalkan Saya, dr. Andri Yunafri, saat ini sedang menjalani Program

Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan sedang melakukan penelitian yang

berjudul:

“Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg/kgBB/IV dan 1 mg/kgBB/IV Sebagai

Preemptif Analgesia Pada Paska Operasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum”.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis obat preemptif ketamin

yang baik dan tepat dalam mengatasi atau mengurangi nyeri paska operasi yang

akan dilakukan pembiusan umum.

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth :

Penelitian ini menyangkut pelayanan tindakan pembiusan pada pasien

yang menjalani pembedahan yang terencana dengan pembiusan umum.

Pembiusan umum adalah suatu tindakan untuk membuat pasien tertidur selama

operasi dengan pemasangan alat bantu nafas atau pipa nafas sebagai alat

memasukkan obat bius yang diuapkan guna memelihara kondisi pembiusan

pasien. Semua hal di atas dan tindakan operasi itu sendiri dapat menyebabkan

nyeri sesudah operasi.

Banyak obat-obat analgesia yang dapat digunakan sebelum dan sesudah

operasi, dan lazimnya sesudah operasi pasien akan diberikan obat analgesia.

Yang paling sering digunakan adalah obat opioid seperti fentanyl. Obat ini juga

(4)

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth :

Saat ini telah diketahui bahwa nyeri sesudah pembedahan paling sering

dikeluhkan oleh pasien sesudah operasi, bahkan ada yang menjadi nyeri kronik

bila tidak mendapat penanganan nyeri yang adekuat. Maka dari itu, maksud dari

penelitian ini adalah memberikan obat anti nyeri sebelum rasa nyeri itu timbul

(analgesia preemptif) sehingga mengurangi kejadian menjadi nyeri kronik atau

nyeri yang berkepanjangan.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah bahwa dengan pemberian

ketamin dosis 0.5 mg/kgBB/IV dan dosis 1 mg/kgBB/IV diperoleh penurunan

kejadian nyeri sesudah operasi yang lebih tinggi dan mengetahui dosis yang tepat

tanpa menyebabkan efek samping. Caranya adalah dengan menilai skor nyeri

dalam 1/2, 1, 2, 8, 16, dan 24 jam sesudah operasi.

Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian akan diambil sebagai sukarelawan pada penelitian

ini, berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya

pada saat turut serta sebagai sukarelawan pada penelitian ini, Bapak/Ibu/Saudara/i

akan menjalani prosedur sebagai berikut :

1. Malam hari sebelum pelaksanaan operasi, sukarelawan dipuasakan.

2. Pagi harinya sukarelawan dibawa ke ruang tunggu kamar operasi dan

dipastikan infus terpasang lancar.

3. Satu jam sebelum pembedahan sukarelawan akan dibagi menjadi dua

kelompok secara acak. Kelompok A akan mendapatkan Ketamin 0,5

mg/kgBB/IV. Kelompok B akan mendapat Ketamin 1 mg/kgBB/IV. Hal ini

tidak diketahui oleh peneliti maupun sukarelawan.

4. Sukarelawan dipersiapkan masuk ke ruang operasi dan dipasang alat

monitor EKG dengan elektroda , alat saturasi oksigen, dan alat pengukur

tekanan darah.

5. Selanjutnya kedua kelompok menjalani tindakan anestesi yang sama

(5)

6. Dalam kondisi terbius, sukarelawan dilakukan tindakan pemasangan alat

bantu nafas (pipa nafas).

7. Sesudah terbius, 10 menit sebelum sayatan kulit, sukarelawan pada kedua

kelompok diberikan obat anti nyeri ketamin melalui jalur infus ditangan.

8. Setelah sukarelawan bernafas spontan, adekuat dan dapat diperintah,

dilakukan ekstubasi.

9. Setelah tindakan pembedahan dan pembiusan selesai maka sukarelawan

berangsur pulih dan sadar kembali seperti sedia kala.

10.Dalam 1/2, 1, 2, 8, 16, dan 24 jam sesudah pembedahan, sukarelawan

dinilai skor nyerinya.

Pada lazimnya, penelitian ini tidak akan menimbulkan hal-hal yang

berbahaya bagi Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian, dan akan dilakukan pengawasan

dan penanganan secara cepat terhadap efek samping maupun hal-hal yang tidak

diinginkan selama dilakukannya penelitian.

Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama penelitian berlangsung,

yang disebabkan oleh perlakuan yang dilakukan pada peneltian ini, dapat

menghubungi Saya, dr. Andri Yunafri (telp : 08126051920). Seluruh biaya yang

timbul untuk penelitian ini serta akibat yang muncul dari penelitian ini,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Saya sendiri sebagai peneliti. Penelitian

akan diawasi dan disupervisi oleh konsultan dan dokter ahli di bagian

Anestesiologi dan Terapi Intensif Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i sangat diharapkan untuk dapat

berpartisipasi dalam penelitian ini, yang akan memakan waktu 1 hari. Bila masih

ada hal-hal yang belum jelas menyangkut penelitian ini, setiap saat dapat

ditanyakan kepada peneliti : dr. Andri Yunafri.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini,

(6)

penelitian ini dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang

telah disiapkan.

Dan akhirnya sebagai peneliti, Saya mengucapkan banyak terima kasih

atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian yang menjadi sukarelawan pada

penelitian ini.

Medan, 2014

Peneliti

(7)

LAMPIRAN 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN “ INFORMED CONSENT”

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………..

Umur : ………..

Alamat : ………..

Pekerjaan : ………..

No telp. yang dapat dihubungi : ………...………..

Setelah memperoleh penjelasan sepenuhnya dan menyadari serta memahami

tentang tujuan, manfaat serta risiko yang mungkin timbul dalam penelitian

berjudul :

“Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg/kg/iv dan 1 mg/kg/iv Sebagai Preemptif

Analgesia Pada Paska Operasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum”.

Dan mengetahui serta memahami bahwa subjek dalam penelitian ini

sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dalam keikutsertaannya, maka saya dengan penuh

kesadaran dan tidak dalam paksaan dalam bentuk apapun setuju ikut serta/

mengikutsertakan istri/anak/adik/ibu saya yang bernama :

……… dalam uji penelitian dan

bersedia berperan serta dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku dan telah

saya sepakati dalam penelitian tersebut di atas.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat, agar dapat dipergunakan bila

(8)

Medan, ………2014

Mengetahui. Yang menyatakan,

Penanggung Jawab Penelitian Peserta Uji Klinik

(dr. Andri Yunafri) (Nama Jelas : ………)

Saksi Orang Tua/Wali Peserta Uji Klinik

(9)

LAMPIRAN 5

LEMBARAN OBSERVASI PASIEN

I. Identitas Pasien

Nama : No. RM :

Umur : tahun

Jenis Kelamin : laki-laki/ perempuan

Pekerjaan :

Mulai Penyuntikan (Ketamin): Ekstubasi :

Masuk PACU : Keluar :

II. Data Awal / Keadaan Pre Operasi

Tekanan Darah : mmHg

Laju Nadi : x/i

Laju Nafas : x/i

Nilai VAS :

(10)

III. Karakteristik Observasional A. Hemodinamik Paska Operasi

Waktu (jam) 1/2 1 2 8 16 24

TDS (mmHg)

TDD(mmHg)

MAP (mmHg)

HR (x/ menit)

RR (x/ menit)

B. Skala Nyeri Waktu

(jam)

1/2 1 2 8 16 24

Skala

(0-10)

Penilaian intensitas nyeri berdasarkan kriteria Visual Analog Scale (VAS)

Skor Defenisi

0 Tidak nyeri sama sekali

1-3 Nyeri ringan

4-6 Nyeri sedang

7-9 Nyeri berat

(11)

IV. Karakteristik Efek samping

a. Halusinasi : a. Ya Jam ke:

b. Tidak

b. Mual muntah : a. Ya Jam ke:

b. Tidak

V. Pemakaian rescue analgesic (Fentanyl 1 mg/kgbb/iv) : Ada/ tidak ada

Bila VAS >3

VI. Waktu pemberian analgesia pertama : Jam/menit

(12)

LAMPIRAN 6

RENCANA ANGGARAN PENELITIAN

Taksasi dana yang diperlukan selama penelitian

1. Bahan dan peralatan penelitian

Ketamin (KTM-100) 10 x Rp 220.000 = Rp. 2.200.000,-

Midazolam (Dormicum®) 65 x Rp 51.000,- = Rp. 3.315.000,-

Ephedrine HCl 65 x Rp 20.000,- = Rp. 1.300.000,-

Sulfas Atropin 65 x Rp. 1.000,- = Rp. 65.000,-

Timbangan badan (Tanita®) 1 x Rp. 150.000,- = Rp. 150.000,-

Meteran tinggi badan (OneMed®) 1 x Rp. 50.000,- = Rp. 50.000,-

Spuit 10 cc (Terumo®) 90 x Rp. 5.000,- = Rp. 450.000,-

Pengadaan literatur = Rp. 1.000.000,-

2. Penyusunan dan presentasi usulan penelitian = Rp. 1.000.000,-

3. Penyusunan dan presentasi hasil penelitian = Rp. 1.000.000,-

4. Cetak tesis 20 x Rp. 50.000,- = Rp. 1.000.000,-

Subtotal = Rp.10.530.000,-

5. Biaya tak terduga (10% subtotal) = Rp. 1.030.000,-

Perkiraan biaya penelitian = Rp 11.830.000-

(13)

LAMPIRAN 7

CARA RANDOMISASI SAMPEL

Setelah dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi menjadi 2 kelompok

yaitu kelompok yang menggunakan ketamin 0,5mg/kgBB dan kelompok yang

menggunakan obat ketamin 1 mg/kgBB mg. Randomisasi dilakukan dengan

randomisasi blok memakai tabel angka random dimana dengan mata tertutup

dengan menjatuhkan pena pada kertas random, ujung pena merupakan angka

mulai urutan. Pilih 10 angka dengan digit 2 kebawah membentuk pola berurut

dari angka pertama tadi sampai diperoleh sesuai besar sampel yang telah

(14)

Nomor sekuen Nomor sekuen Nomor sekuen 01-06 BABBAA 31-36 AABABB 55-60 BAAABB

07-12 BABABA 37-42 ABABBA 61-66 BAABAB

13-18 ABBBAA 35-39 ABABBA

19-24 BABBAA 43-48 ABABAB

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Hiperbola adalah gaya bahasa berupa pernyataan yang sengaja dibesar- besarkan dan dibuat berlebihan. Contohnya pada kutipan cerpen Rumah Bambu karya Mangun Wijaya

Dengan sangat jelas Suparlan menguraikan demikian : Orang-orang Madura hidup mengelompok sesama mereka sendiri baik yang hidup dalam sebuah komuniti berupa dusun yang

Hasil nilai di atas menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh penambahan kinesiotaping pada eccentric exercise terhadap peningkatan kemampuan fungsional de quervain’s

Berdasarkan data pada (Tabel 2) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi yang nyata (P<0.05) antara perlakuan pakan dan sistem pemeliharaan yang berbeda terhadap bobot

Kepercayaan Terhadap Kesan dan Akibat Buruk Penyakit Terhadap Kehidupan dan Kesihatan Daripada temu bual dan analisis yang dijalankan, didapati bahawa pesakit yang

Pengolahan data yang dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan penyimpanan database yang teratur pada Microsoft Access 2000. Diharapkan

[r]

Penulisan Ilmiah ini menyajikan perancangan Aplikasi Kepegawaian dan Penggajian dengan menggunakan Microsoft Access 2003 yang bertujuan untuk memudahkan pendataan para pegawai