• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Kepuasan Pelanggan di PT Bina Guna Kimia T0 102011014 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Kepuasan Pelanggan di PT Bina Guna Kimia T0 102011014 BAB IV"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Bab IV Hasil Penelitian

Dalam bab IV ini penulis akan menjabarkan analisis data serta pembahasan

temuan penelitian di PT Bina Guna Kimia. Seperti yang sudah penulis bahas di bab I, data yang terkumpul dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara.

Teknik wawancara tersebut dilakukan dengan cara menayakan kepada Ibu Yuni selaku General Afair dan Customer Service di PT Bina Guna Kimia. Sebagai dasar

penelitian, penulis menggunakan beberapa pertanyaan yang digunakan sebagai penduan atau pedoman dalam penelitian tersebut.

Penulis melakukan analisa penelitian mengenai analisa kepuasan pelanggan di

PT Bina Guna Kimia khususnya di again General Affair dan Customer Service. Bab ini membandingkan dan membahas penilaian yang berdasarkan indikator-indikator

yang telah dijabarkan pada bab II dan dari hasil penelitian atau pengamatan yang dijabarkan pada bab III mengenai sasaran dalam mencapai kepuasan pelanggan yang terdapat pada dunia kerja dalam lingkup customer service yang meliputi produk,

(2)

4.1. Pelanggan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan

pertany aan sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan, pelanggan di PT Bina Guna Kimia adalah seseorang yang membeli produk perusahaan untuk memenuhi suatu kebutuhannya. Sasaran yang dicapai adalah petani yang

membutuhkan pupuk ataupun pembasmi serangga untuk tanamannya.

Berdasarkan pernyataan di atas sama halnya dengan teori yang

dikemukakan oleh Kotler (2000) yang menjelaskan bahwa konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Hal di atas dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah salah satu aset perusahaan karena tanpa adanya pelanggan perusahaan tidak dapat

mengoperasikan kegiatan manufacture yang ada di perusahaannya dan tidak dapat menjual produknya. Sehingga pelanggan perlu mendapat perhatian dari

perusahaan untuk mempertahankan posisi pelanggan agar tidak beralih ke perusahaan lain.

4.2. Cara Mengukur dan Tingkat Kepuasan Pelanggan

Dari hasil quesioner yang dibagikan kepada pelanggan pada bulan Juni

(3)

No. Item Penilaian Rata-rata Nilai (0-10)

1. Appearance of Product 8,2

2. Packaging of Product 8,6

3. Product Quality 8

4. Product Performance 8

5. Product Delivery 7,6

6. Service Quality 8,4

Sumber: GA & CS Supervisor PT Bina Guna Kimia, 2014

Dalam penilaian pelanggan terhadap pelayanan perusahaan sebagai berikut :

Keterangan Nilai

Sangat Baik 8 - 10

Baik 5 -7.9

Cukup 3 - 4.9

(4)

Dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan

pelanggan dalam hal appearance of product di PT Bina Guna Kimia sangat baik dengan rata – rata penilaian 8.2. Sedangkan 8.6 penilaian dalam hal packaging of

product sangat baik. Penilaian yang juga sama, sangat baik dalam hal Product quality dengan rata – rata – rata penilaian 8.

Untuk tingkat kepuasan dalam product performance sangat baik dengan penilaian 8. Tingkat kepuasan dalam hal product delivery sudah baik dengan rata – rata penilaian 7.6. sedangkan dalam hal service quality dengan tingkat

kepuasan pelanggan sangat baik dengan rata – rata penilaian 8.4.

Seperti yang dikemukakan oleh Kotler, et al. (2004) bahwa dalam

mengukur tingkat kepuasan pelanggan ada empat metode: sistem keluhan dan saran, ghost shopping (Mintery Shopping), lost customer analysis, survey kepuasan pelanggan.

Hal di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan di PT Bina Guna Kiimia sangat baik, dilihat dari hasil penilaian dengan rata – rata 8 dan

lebih dari angka 8.

Mengukur tingkat kepuasan pelanggan sangat penting, guna mengetahui seberapa kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Jika

(5)

4.3. Produk

Produk adalah barang yang sengaja dirancang, dibuat dan dijual guna

memenuhi kebutuhan pelanggan serta memenuhi permintaan khusus dari pelanggan. Seperti yang dikemukakan Kotler (2002) bahwa produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan.

Sama halnya yang berada di PT Bina Guna Kimia yang memproduksi produk khususnya herbicida, pesticide dan insecticida untuk memenuhi para

pelanggan khususnya para petani yang membutuhkan produk dengan kebutuhan yang berbeda – beda. Dalam menciptakan suatu produk perusahaan juga mempertimbangkan dalam memberikan merk pada produk tersebut, pengemasan

produk dan memperhatikan kuallitas dari produk itu sendiri

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa produk menjadi barang utama

dalam proses jual beli dan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Tanpa adanya produk pelanggan tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya.

4.4. Harga

Dalam hasil observasi dari penulis di PT Bina Guna Kimia bahwa segala

(6)

kebijakan – kebijakan yang telah ditentukan dalam menentukan suatu harga

produk.

Harga adalah salah satu bagian terpenting dalam pemasaran, karena harga

yang menentukan volume jual dan laba yang akan di capai oleh perusahaan pada suatu produk. Dalam penentuan harga banyak yang perlu dipertimbangkan serta

kebijakan – kebijakan dari perusahaan. Seperti yang telah dikemukakan (Asri, 1986) dalam kebijaksanaan penentuan harga meliputi, berapa harga yang ditetapkan untuk suatu produk tertentu, fleksibilitas harga tersebut, kebijaksanaan

harga pada setiap tahap dalam product life cycle, kepada siapa dan berapa besar potongan harga di berikan.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penentuan harga harus ada kebijakan – kebijakan yang harus diperhatikan bukan hanya dalam mencari laba namun penyesuaian harga pasar agar produk tersebut mudah

dijangkau oleh para pelanggan.

4.5. Kualitas Pelayanan

Dari hasil pengamatan di PT Bina Guna Kimia, sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan tersebut meliputi produk

yang diberikan kepada pelanggan dengan memberikan produk sesuai standart, memberikan apa yang dibutuhkan pelanggan serta memenuhi permintaan

(7)

pelayanan yang diberikan terhadap pelanggan guna untuk mencapai apa yang

menjadi harapan dari pelanggan.

Fakta di atas sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Kotler

(2002:83) bahwa pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Pada dasarnya kualitas pelayananan sama halnya yang telah dikemukakan oleh Tjiptono (2007) sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.

Seperti hal di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, pelanggan akan loyal terhadap suatu perusahaan salah satu faktornya adalah pelayanan yang diberikan kepada mereka. Pelayanan yang baik akan memberikan hasil yang baik terhadap pelanggan, jika

perusahaan memberikan value terhadap pelanggan maka pelanggan juga akan memberikan umpan yang baik pula

4.6. Faktor Emosional

Dalam penelitian penulis di PT Bina Guna Kimia dalam hal faktor

emosional dapat dilihat pelanggan akan membeli produk kembali jika pelanggan merasa puas terhadap produk yang telah dibeli sebelumnya dan pelanggan akan

(8)

Fakta diatas sama halnya yang telah dikemukakan oleh (Kotler, 2002)

bahwa ada dimensi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu faktor estetika yang meliputi besar kecilnya, bentuk sudut. Sebagai contoh adalah penyajian

hidangan di hotel berbintang yang bagus, secara emosional akan meningkatkan kepuasan pelanggan (Kotler, 2004).

Faktor Self Exprenssive Value yaitu kepuasan yang timbul karena lingkungan sosial di sekitarnya, contohnya banyak orang memilih merek mobil berdasarkan pertimbangan bagaimana orang lain melihat dan menilai dia dengan

mobil tersebut. Yang ketiga faktor Brand Personality yang memberikan kepuasan kepada pelanggan secara internal bergantung pada pandangan orang di sekitarnya.

Sebagai contoh dji sam soe adalah rokok yang mempunyai tingkat kepuasan tinggi dari para perokoknya karena kuallitas produk dan didukung oleh kesesuaian brand personality rokoknya dengan karakter personal dari perokoknya.

4.7. Kemudahan

Di PT Bina Guna Kimia telah memberikan kemudahan kepada pelanggan

dalam penyampaian produk, perusahaan bekerjasama dengan para distributor di wilayah – wilayah tertentu yang nantinya akan menyampaikan produk ke

pedagang retail, kios, dan toko.

Memberikan kemudahan dalam penyampaian produk juga sangat

(9)

4.8. Keluhan Pelanggan

Dalam penelitian yang dilakukan di PT Bina Guna Kimia bahwa

banyak macam – macam kriteria keluhan, diantaranya Quality of Product , Quality of Packaging, Quantity / Loading, Transportation / transportasi, Others yang meliputi (Expired dan Produk palsu). Jika pelanggan akan

menyampaikan keluhan, pelanggan sudah mengetahui keluhannya tersebut masuk dalam kategori kriteria tersebut.

Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah

pemakaian (Tjiptono, 2001).

Sama halnya yang dikemukakan oleh Alma (1992) bahwa keluhan

adalah satu pernyataan atau ungkapan rasa kurang puas dari suatu produk atau pelayanan. Baik secara lisan maupun tertulis.

Hal di atas dapat disimpulkan bahwa keluhan dari pelanggan bukan hanya memberikan hasil yang negative saja, namun juga memberikan nilai yang baik kepada perusahaan. Keluhan dari pelanggan akan menjadi evaluasi

hasil kinerja karyawan, jika tidak ada pelanggan yang menyampaikan keluhan berarti kinerja karyawan selama itu sudah baik dan perlu di tingkatkan dan

(10)

4.9. Menangani Keluhan Pelanggan

Menurut Andreassen dalam (Wijaya 2008) menyatakan kepuasan pada

penanganan keluhan menunjukkan sepuas apakah konsumen terhadap penanganan keluhan secara menyeluruh dan bagaimana penilaian ideal konsumen mengenai proses penanganan keluhan dari perusahaan.

Dalam penanganan pelanggan, PT Bina Guna Kimia memiliki cara tersendiri dengan cara mengenali apa yang menjadi masalah dan keluhan dari

pelanggan.sebagai contoh untuk menghindari miss communication antara Head Office dengan Bina Guna Kimia dimana penulis melakukan penelitian, untuk meminimalisir kerusakan produk, perusahaan mengganti kemasan botol

plastik untuk menghindari kemasan penyok atau bocor.

Hal di atas dapat disimpulkan bahwa penanganan konsumen adalah

Referensi

Dokumen terkait

Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya dapat

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu. Relasi Relasi yang menghubungkan

Hasil penelitihan ini tidak sama dengan penelitihan Hamzah dkk (2012) yang mendapatkan hasil bahwa pengeluaran sektor pendidkan berpengaruh negatif dan signifikan

Sumur Panggang Kota Tegal Tahun Anggaran 2015 dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman pemenang, terhitung mulai hari Senin tanggal 29 Juni 2015 sampai dengan

Semakin Sering Anda Berlatih Akan Semakin Cepat Pula Soal Terselesaikan 21.

Format selanjutnya ialah surat pembaca yang tidak digunakan oleh Berita Harian ,.. sebaliknya, Kompas masih menggunakannya dalam

Apabila skor alat ukur dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor termaksud merupakan koefsien validitas konkuren... •

Setelah menjalankan kegiatan kepengawasan pada awal semester genap Tahun Pelajaran 2017/2018 dari hasil pemantauan ditemukan adanya permasalahan yang terjadi di beberapa