• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Eksperimental Kinerja AC Split Satu PK Memanfaatkan Air Kondensasi Buangan Evaporator sebagai Pendingin Kondensor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Eksperimental Kinerja AC Split Satu PK Memanfaatkan Air Kondensasi Buangan Evaporator sebagai Pendingin Kondensor"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Sistem Pengkondisian Udara.

Seperti yang pernah kita ketahui, bahwa tujuan pengkondisian udara

adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam ruangan. Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah

berkisar antara sebagai berikut :

 Suhu dan kelembaban : 200C hingga 260C, 45% hingga 55% , dan  Kecepatan udara : 0.25 m/s [3].

Mesin pendingin adalah suatu mesin yang memindahkan panas dari dalam ruangan untuk dibuang keluar ruangan. Secara garis besar komponen sistem

pendingin siklus kompresi uap terdiri dari 4 bagian [4], yaitu ;

1. Kompresor yang berfungsi untuk mengkompres refrigran dalam gas uap

tekanan rendah yang keluar dari evaporator hingga ke tekanan tinggi pada

tekanan kondensor.

2. Kondensor yang berfungsi untuk mengkondensasi uap refrigran panas

lanjut yang keluar dari kompresor. Refrigran masuk ke kondensor pada

fasa uap dan keluar dari kondensor pada fasa cair jenuh.

3. Katub ekspansi yang berfungsi umtuk mencekik (throttling) refrigran

tekanan tinggi yang keluar dari kondensor dimana setelah melewati katub

ekspansi ini tekanan refrigerant turun sehingga fasa refrigerant setelah

keluar dari katub ekspansi ini adalah berupa fasa cair + uap.

4. Evaporator yang berfungsi untuk menguapkan refrigerant dari fasa cair +

(2)

Gambar 2.1. Diagram Alir Siklus Kompresi Uap.

Gambar 2.2. Diagram P-h.

Proses-Proses yang membentuk siklus kompresi uap [5], antara lain :

1-2 Penambahan kalor reversible pada tekanan tetap di evaporator, yang

menyebabkan penguapan menuju uap jenuh.

2-3 Kompresi adiabatic dan reversible di kompresor, dari uap jenuh menuju tekanan kondensor.

3-4 Pelepasan kalor reversible pada tekanan konstan di kondensor,

menyebabkan penurunan panas-lanjut (desuperheating) dan pengembunan

refrigera nt.

4-1 Ekspansi tidak reversible pada entalpi konstan di katub ekspansi, dari

(3)

Besaran-besaran yang penting untuk diketahui dari suatu siklus kompresi

uap [6], antara lain :

- Kerja kompresi yaitu perubahan entalpi pada proses 2-3 yaitu dari h2 – h3 - Dampak refrigrasi (Refrigerating Effect) atau RE yaitu kalor yang

dipindahkan pada proses 1-2 atau h2-h1 yang dapat dirumuskan:

RE = h2 - h1 . . . .. . . (2.1)

- Koefisien prestasi (COP) dari siklus kompresi uap ideal adalah dampak

refrigerasi dibagi dengan kerja kompressi

COP

=

ℎ − ℎ

ℎ . . . .(2.2)

- Laju aliran massa refrigeran (m) dapat dihitung dengan membagi kapasitas

refrigerasi dengan dampak refrigerasi :

m =

=

ℎ (kg/s). . . .(2.3) - Daya per kilowatt refrigerasi (P) yaitu daya untuk setiap kilowatt

refrigerasi merupakan kebalikan dari koefisien prestasi dan dapat dihitung

sebagai berikut :

P = ṁ ℎ − ℎ (kW/kW) . . . (2.4)

- Daya Kompresor, dapat dihitung dengan rumus :

P komp = V × A × cos θ . . . . . . (2.5) Cos θ didaptkan dari nilai efisiensi isentrophis kompresor sebesar 85 % -

90 %.

Dalam kenyataanya, siklus kompresi uap ideal berbeda dengan siklus

kompresi uap aktual. Dalam siklus kompresi uap aktual, terdapat beberapa

penyimpangan-penyimpangan dari siklus kompresi ideal [7]. Perbedaan antara

siklus ideal dan aktual terletak pada penurunan tekanan di dalam kondensor dan

evaporator. Pada siklus ideal dianggap tidak mengalami penurunan tekanan pada

kondensor dan evaporator, tetapi pada siklua aktual terjadi penurunan tekanan

karena adanya gesekan. Akibat penurunan tekanan ini kompresi pada titik 2 dan 3

(4)

Membawahdinginkan (subcooling) cairan didalam kondensor dilakukan untuk

menjamin bahwa seluruh refrigerant yang memasuki alat ekspansi dalam keadaan

100 persen cair. Pemanasan lanjut uap biasanya terjadi didalam evaporator, dan

disarankan sebagai pencegah cairan agar tidak memasuki compressor. Oleh

Karena itu, biasanya digunakan penukar kalor untuk melakukan fungsi tersebut.

Disamping itu, perbedaan pada siklus aktual adalah kompressi yang tidak lagi

isentropic, terdapat ketidakefisienan yang disebabkan oleh gesekan, jatuh tekanan pada saat melewati katub isap ( suction valve) dan katub buang (discharge valve)

pada proses kompressi, dan kerugian-kerugian lainnya.

Dalam aplikasinya, sistem pengkondisian udara (AC) yang pada

prinsipnya berdasarkan pada sistem kompresi uap, dilengkapi dengan berbagai

peralatan pendukung lainnya dan menggunakan fluida kerja tambahan selain

refrigeran untuk meningkatkan efisiensi dan performanya [8]. Berbagai sistem

pengkondisian udara beserta keuntungan dan kerugiannya akan dibahas lebih

lanjut pada subbab berikut.

Dalam sistem pengkondisian udara terdapat beberapa sistem, antara lain :

1. All Air system.

Di dalam all-air system ini yang menjadi media pendingin adalah udara

yang bertukar panas langsung dengan coil yang didalam coil mengalir

refrigeran. Udara setelah melewati coil akan menjadi udara dingin dan

kemudian bersirkulasi didalam ruangan [9]. Udara ruangan kemudian balik

(5)

Ga mba r 2.3. All-a ir System.

Adapun jenis instalasi dari all-air system seperti dibawah ini :

a. Split System.

Unit ini dikatakan split system karena kondensor dan evaporator

diletakkan secara terpisah. Dimana evaporator diletakkan di dalam

ruangan dan kondensor diletakkan diluar ruangan.

Di dalam split system ini, udara ruangan bersirkulasi melewati coil

pendingin (evaporator) yang mengakibatkan udara mengalami penurunan

suhu, Sementara itu refrigerant yang mengalir didalam evaporator ini setelah menerima panas dari udara akan menguap. Refrigeran dalam fasa

uap ni selanjutnya adan dikompres oleh compressor hingga tekanan tinggi

pada tekanan kondensor.

(6)

Udara diluar ruangan dengan bantuan kipas kondensor akan

mengalir menyilang melewati coil kondensor dan bertukar panas dengan

refrigeran sehingga refrigeran mengalami kondensansi dan udara keluar

mengalami kenaikan suhu. Selanjutnya refrigeran ini akan melewati katub

ekspansi untuk kemudian di throttling hingga ke tekanan evaporator.

b. Package Unit.

Di dalam unit kondensor, compressor , dan evaporator semuanya di “paket” kan dalam suatu kesatuan. Kondensor dapat diletakkan di dalam ruangan bersama-sama refrigeran akan menguap dan dimasukkan ke

compressor untuk selanjutnya ditekan ke tekanan tinggi pada tekanan

compressor.

Air setelah melepaskan panas ke refrigerant akan menjadi air

dingin (60C) dan dipompakan kedalam AHU. Di dalam AHU in air dingin dari chiller mengalir di dalam cooling oil sementara udara ruangan

mengalir menyilang melewatinya. Udara yang setelah mengalir menyilang

melewati cooling oil ini akan menjadi udara yang dingin untuk selanjutnya

oleh blower dimasukkan kedalam ruangan melalui ducting. Air

dingin(60C) setelah keluar dari coil AHU ini akan mengalami peningkatan suhu (130C) dan untuk selanjunnya dibalikkan ke chiller untuk kembali didinginkan oleh kondensor.

Kondensor ini bisa berupa kondensor dengan pendinginn air (Water Cooled Condensor) dipompakan ke cooling Tower Untuk

mendinginkan air yang mengalami kenaikan suhu setelah mendinginkan

refrigerant. Air dari water cooled condenser dipompakan ke cooling tower

untuk didinginkan dengan bantuan udara yang mengalir dengan bantuan

fan.

Kondensor dengan pendinginan udar terdiri dari tubes, dimana

(7)

diluar udara dengan bantuan fan akan mengalir menyilang melewati tube

kondensor. Udara ini bertindak sebagai media pendingin.

Setelah keluar dari kondensor, maka refrigeran akan dilakukan

kembali ke katub eksapansi untuk selanjutnya di throttle hingga ke tekanan

evaporator. Sistem ini merupakan sistem pendingin dengan menggunakan air sebagai media pendingin. Adapun kalor dari udara panas diberikan oleh

udara kepada air dan oleh kalor itu diberikan kepada refrigeran di

evaporator (chiller). Mesin pendingin yang menggunakan sistem ini

dikenal dengan sebutan Water Chiller.

2. 2. Sistem AC Split.

Prinsip kerja AC-Split maupun pada mesin pendingin model lainnya

adalah sama yaitu menyerap panas udara didalam ruangan yang didinginkan,

kemudian melepaskan panas keluar ruangan. Jadi pengertian AC-Split adalah

seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai yang kita

inginkan, terutama mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya

dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Pada Air Conditioner udara ruangan

terhisap disirkulasikan secara terus menerus oleh blower (pada indoor unit)

melalui sirip evaporator yang mempunyai suhu yang lebih dingin dari suhu

ruangan, saat udara ruangan bersikulasi melewati evaporator, udara ruangan yang

bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh referigeran. Kemudian kalor yang diterima evaporator dilepaskan ke luar ruangan ketika aliran

referigeran melewati kondensor (Unit Outdoor) [10].

Jadi temperature udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan pada ruangan sebenarnya adalah sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang

dihasilkan oleh perangkat AC Split. Unit AC hanyalah tempat bersirkulasinya udara ruangan yang sekaligus menangkap kalor (panas) pada udara ruangan yang

(8)

2. 2. 1. Komponen-Komponen AC Split dan Fungsinya 1. Bagian Indoor.

Gambar 2. 5. Unit Indoor

a. Evaporator.

Pada mesin pendingin AC-Split evaporator terbuat dari pipa

tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang dibentuk

berlekuk-lekuk agar menghemat tempat dan lebih efektif menyerap panas dari

ruangan yang bersirkulasi melaluinya [11]. Karena pipa evaporator

dilewati referigeran yang memiliki suhu yang sangat rendah , maka suhu

evaporator menjadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai

50C dengan begitu, suhu udara ruangan akan menjadi lebih rendah (dingin) ketika melewati evaporator.

Gambar 2. 6. Evaporator.

b. Filter Udara/Saringan Udara.

Pada indoor AC-Split saringan (filter udara) berfungsi menyaring

udara yang melewati evaporator, sehingga udara yang bersirkulasi dalam

ruangan menjadi lebih bersih. Pada unit AC-Split model baru juga

(9)

penyakit dan menyaring polutan berbahaya bagi tubuh manusia yang

tebawa melalui udara ruangan.

Gambar 2. 7. Saringan Udara.

c. PCB/Modul dan Thermistor.

Pada bagian indoor AC-Split terdapat control Panel Electric dan

sensor suhu (Thermistor) yang berfungsi mengatur kerja mesin pendingin

secara keseluruhan yang meliputi : mengatur kerja blower, motor

pengatur aliran udara, compressor, fan outdoor dan fungsi timer [12].

Gambar 2. 8. PCB/Modul dan Thermistor

d. Remote Controlle.

Berfungsi untuk memberi perintah ke modul, mengatur suhu sesuai

(10)

Gambar 2. 9. Remote controlle.

e. Fan Motor Indoor.

Menggerakkan blower indoor dengan kecepatan tertentu

Gambar 2. 10. Fan Motor Indoor.

f. Blower Indoor.

Menghempaskan udara dan membuat sirkulasi udara yang dibantu

dengan fan motor indoor.

(11)

g. Capasitor fan.

Berfungsi untuk membantu menggerakkan (start) motor fan,

biasanya terdapat pada rangkaian FCB/modul.

Gambar 2. 12. Capasitor Fan.

h. Talang Air.

Sebagai penampung air yang dihasilkan dari penguapan evaporator lalu dibuang melalui selang.

Gambar 2. 13. Talang Air.

2. Bagian Outdoor.

(12)

a. Kondensor.

Kondensor berfungsi sebagai media pemindah kalor dari

refrigerant ke lingkungan untuk mencairkan uap refrigerant yang

bertekanan dan bertemperatur tinggi dari compressor. Disini kalor

dilepaskan ke lngkungan [13].

Berdasarkan media pendinginannya kondensor dibagi menjadi tiga

macam, yaitu :

 Kondensor berpendingin air (Water Cooled Condensor)

 Kondensor berpendingin udara (Air Cooled Condensor)

 Kondensor berpendingin udara dan air (Air and Water Cooled Condensor)

Gambar 2. 15. Kondensor.

Untuk mencairkan uap refrigerant yang bertekanan dan

bertemperatur tinggi (yang keluar dari kompresor) diperlukan usaha

melepaskan kalor sebanyak kalor laten pengembunan dengan cara

mendinginkan uap refrigerant itu. Jumlah kalor yang dilepaskan oleh uap

refrigerant kepada air pendingin atau udara pendingin di dalam kondensor

sama dengan selisih entalpi uap refrigerant pada seksi masuk keluar

kondensor. Jumlah kalor yang dilepaskan di dalam kondensor sama

dengan jumlah kalor yang diserap oleh refrigerant di dalam evaporator dan

(13)

Pada waktu mesin refrigerasi mulai bekerja, temperature benda

yang harus didinginkan masih tinggi, sehingga temperature penguapannya

juga tinggi. Oleh karena itu kalor pengembunannya juga bertambah besar.

Dengan demikian, dalam perancangan kondensor hal tersebut sangat

diperhitungkan.

Faktor penting yang menentukan kapasitas kondensor dengan

pendingin udara adalah :

 Luas permukaan yang didinginkan dan sifat perpindahan kalornya.

 Jumlah udara permenit yang dipakai untuk mendinginkan.

 Perbedaan suhu antara bahan pendingin dengan udara luar.

 Sifat dan karateristik bahan pendingin yang dipakai.

Laju perpindahan kalor yang dibutuhkan didalam kondensor

merupakan fungsi dari kapasitas refrigerasi, suhu penguapan serta suhu

pengembunan. Uap refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi

pada akhir kompresi dapat dengan mudah dicairkan dengan

mendinginkannya dengan air pendingin (atau dengan udara pendingin pada

sistem dengan pendinginan udara) yang ada pada temperature normal.

Dengan kata lain, uap refrigerant menyerahkan panasnya (kalor laten

pengembunan) kepada air pendingin (atau udara pendingin) didalam kondensor. Sehingga mengembun dan menjadi cair. Jadi, karena air

(udara) pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka ia akan menjadi panas waktu keluar dari kondensor .

Selama refrigerant mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair,

dimana terdapat campuran refrigerant dalam fasa uap dan cair, tekanan (tekanan pengembunan) dan temperaturenya (temperature pengembunan)

konstan. Oleh Karena itu temperaturnya dapat dicari dengan mengukur

tekanan. Table 2. 1 menunjukkan hubungan antara temperature pengembu

(14)

Tabel 2. 1. Temperatur pengembunan dan tekanan pengembunan dari beberapa

menghisap uap refrigerant dari evaporator kemudia menekannya (mengkompres) dan dengan demikian suhu dan tekanan uap tersebut

menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor adalah mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem. Kompresor atau pompa hisap tekan berfungsi

mengalirkan refrigerant ke seluruh sistem pendingin [15]. Sistem kerjanya

adalah dengan mengubah tekanan sehingga berpindah dari sisi bertekanan

tinggi ke sisi bertekanan lebih rendah. Semakin tinggi temperature

dipompakan semakin besar tenaga yang dikeluarkan oleh kompresor.

Berikut ini jenis kompresor beserta keterangannya :

 Kompresor Bolak-Balik (Reciprocating Compressor )

Kompresor bolak-balik merupakan jenis yang banyak dipakai.,

Kompresor ini dapat bersilinder tunggal atau ganda. Dinamakan

kompresor bolak-balik karena gerak toraknya maju mundur dalam

silindernya. Panjang gerakan dari torak tersebut disebut langkah

(stroke) atau panjang langkah. Panjang langkah ini biasanya sama

(15)

Kapasitas kompresor tergantung dari faktor-faktor, antara lain :

jumlah silinder, panjang langkah, jumlah putaran per menit dan

lain-lain, Gerak dari torak yang bolak-balik ini didapat dari poros engkol

yang menerima gerakan dari motor listrik Untuk cara kerjanya,

perjalanan refrigerant dari dan masuk ke kompresor diatur oleh katup

pembuang (discharge) dan klep pengisap (suction). Refrigeran keluar

melalui katup pembuang dan masuk melalui katup penghisap. Apabila torak bergerak menjauhi katup maka langkah ini disebut suction-stroke

dan tekanan aka berkurang. Oleh karena tekanan didalam kompresor

lebih rendah dari tekanan saluran hisap, maka uap refrigerant masuk

kedalam kompresor [16].

Gambar 2. 16. Kompresor tipe torak.

 Kompresor Rotari (Rotary Compressor ).

Baling-baling/vane bergerak maju mundur secara radial dalam slot

rotor mengikuti kontur dinding silinder saat rotor berputar. Sudu

didorong oleh gaya sentrifugal yang timbul saat rotor berputar

sehingga selalu rapat dengan dinding silinder. Hal tersebut akan

mengakibatkan refrigerant yang masuk melalui suction port

terkompresi dan kemudian dikeluarkan melalui discharge port. Untuk

menjamin kerapatan antara sudu dengan dinding silinder dipasang

(16)

maka biasanya diujung sudu yang bersinggungan dengan casing

digunakan logam lain. Kapasitas kompresor untuk ukuran rotor dan

casing sama yang sama adalah fungsi jumlah sudu. Semakin banyak

sudunya, makin besar kapasitasnya tetapi perbandingan kompresinya

lebih rendah dan volume vane lebih besar.

Gambar 2. 17. Kompresor tipe rotary.

c. Kapasitor Kompresor.

Running kapasitor merupakan komponen yang sangat penting

untuk kompresor satu fase karena memiliki fungsi sebagai pembeda fase

antara lilitan utama dan lilitan bantu, selain itu running kapasitor juga

berfungsi untuk menentukan putaran (sesuai jarum jam atau sebaliknya tergantung pada penempatan kapasitor). Running kapasitor banyak

digunakan pada mesin pendingin. Kapasitor juga dapat difungsikan sebagai starting kapaitor.

(17)

d. Overload.

Overload merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk

mengamankan kompresor jika kompresor tidak bekerja dengan normal,

overload bekerja dengan cara memutuskan aliran listrik pada kompresor.

Gambar 2. 19. Overload Pada kompresor.

e. Pipa Kapiler.

Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendingin, pipa kapiler ini

adalah pipa yang paling kecil jika dibanding dengan pipa lainnya, untuk pipa kapiler suatu freezer atau dispenser berukuran 0,26” s/d 0,31” sedangkan untuk pipa kapiler AC ½ s/d 2 PK adalah 0,5” s/d 0,7. Pipa kapiler ini merupakan komponen utama AC yang berfungsi menurunkan

tekanan refrigerant dan mengatur aliran refrigerant menuju evaporator.

Fungsi ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan yang

berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah. Refrigeran bertekanan

tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diubah atau diturunkan

tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigerant menyebabkan

terjadinya penurunan suhu. Pada bagian inilah refrigerant mencapai suhu

terendah(terdingin) [18]. Pipa kapiler terletak diantara saringan (filter) dan

evaporator. Ketika mengganti atau memasang pipa kapiler baru, jangan

terjadi bengkok karena bisa menyebabkan penyumbatan. Penggantian pipa

kapiler harus disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.

(18)

 Mengatur jumlah refrigerant cair yang mengalir melaluinya.

 Membangkitkan tekanan bahan pendingin kondeor.

Gambar 2. 20. Pipa Kapiler.

f. Filter Drier.

Mempunyai peranan penting sebagai penyaring kotoran yang mungkin ada pada sistem sirkulasi freaon (sisa-sisa kotoran dari gas dan

oli).

Gambar 2. 21 Filter Drier.

g. Motor Fan Kondensor.

Alat untuk sirkulasi udara sekita outdoor atau untuk membuang

panas yang dikeluarkan kondensor.

(19)

h. Kapasitor Fan Outdoor.

Untuk penggerak awal pada fan kondensor.

Gambar 2. 23. Kapasitor Fan Outdoor

i. Kran Valve.

Kran valve sebuah alat yang berfungsi untuk mengunci Freon

didalam outdoor unit [19].

Gambar 2. 24. Kran Valve.

2. 3. Refrigeran.

Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi)

atau mesin pengkondisian udara. Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari

benda atau udara yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke

udara sekeliling di luar benda.

Berdasarkan jenis senyawanya, refrigeran dapat dikelompokan menjadi 8

kelompok yaitu sebagai berikut:

(20)

Kelompok refrigeran senyawa halokarbon diturunkan dari

hidrokarbon (HC) yaitu metana (CH4), etana (C2H6), atau dari propana (C3H8) dengan mengganti atom-atom hidrogen dengan unsur-unsur halogen seperti khlor (Cl), fluor (F), atau brom (Br). Jika seluruh atom

hidrogen tergantikan oleh atom Cl dan F maka refrigeran yang dihasilkan

akan terdiri dari atom khlor, fluor dan karbon. Refrigeran ini disebut

refrigeran chlorofluorocarbon (CFC). Jika hanya sebagian saja atom hidrogen yang digantikan oleh Cl dan atau F maka refrigeran yang

terbentuk disebut hydrochlorofluoroca rbon (HCFC). Refrigeran

halokarbon yang tidak mengandung atom khlor disebut hydrofluorocarbon

(HFC).

2. Kelompok refrigeran senyawa organik cyclic.

Kelompok refrigeran ini diturunkan dari butana. Aturan penulisan

nomor refrigeran adalah sama dengan cara penulisan refrigeran halokarbon

tetapi ditambahkan huruf C sebelum nomor. Contoh dari kelompok

Kelompok refrigeran ini merupakan refrigeran campuran yang bisa

terdiri dari campuran refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran yang terbentuk merupakan campuran tak bereaksi yang masih dapat

dipisahkan dengan cara destilasi.

4. Kelompok refrigeran campuran Azeotropik.

Kelompok refrigeran Azeotropik adalah refrigeran campuran tak

bereaksi yang tidak dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Refrigeran ini

pada konsentrasi, tekanan dan temperatur tertentu bersifat azeotropik,

(21)

mirip dengan refrigeran tunggal. Namun demikian pada kondisi

(konsentrasi, temperatur atau tekanan) yang lain refrigeran ini bisa saja

menjadi bersifat zeotropik.

5. Kelompok refrigeran senyawa organik biasa

Kelompok refrigeran ini sebenarnya terdiri dari unsur C, H dan lainnya. Namun demikian cara penulisan nomornya tidak dapat mengikuti

cara penomoran refrigeran halokarbon karena jumlah atom H nya jika

ditambah dengan 1 lebih dari 10 sehingga angka kedua pada nomor

refrigeran menjadi dua digit. Sebagai contoh butana (C4H10), jika dipaksakan dituliskan sesuai dengan cara penomoran refrigeran

halokarbon, maka refrigeran ini akan bernomor R-3110, sehingga akan

menimbulkan kerancuan.

6. Kelompok refrigeran senyawa anorganik.

Kelompok refrigeran ini diberi nomor yang dimulai dengan angka

7 dan digit selanjutnya menyatakan berat molekul dari senyawanya.

Contoh dari refrigeran ini adalah:

7. Kelompok refrigeran senyawa organik tak jenuh.

Kelompok refrigeran ini mempunyai nomor empat digit, dengan

menambahkan angka keempat yang menunjukkan jumlah ikatan rangkap

didepan ketiga angka yang sudah dibahas dalam sistem penomoran

(22)

Gambar 2. 25. Refrigeran R 22

2. 3. 1. Sampel Produk Refrigeran

1. Refrigeran Halocarbon (CFC) [20].

Tabel 2. 2. Jenis-jenis refrigerant halocarbon (CFC).

Refrigeran Titik Jenis Kompresor Temperatur Temperatur

didih

(0C) Penguapan Pengembunan

R 11 23,8 Sentrifugal Tinggi Biasa

(Pendinginan udara) (Pendinginan air, udara

R 12 -298 Torak, Putar Tinggi-rendah Biasa

(Pembekuan, pendinginan (Pendinginan air, udara

ruangan)

R 13 -814 Torak, Putar Temperatur sangat rendaah Pendinginan biner

R 21 8,9 Torak, Putar Tinggi (Pendinginan) Tinggi ( pendinginan

Udara)

R 22 -408 Torak, Putar Tinggi-rendah Biasa (Pendinginan air,

(refrigerasi, pendinginan Udara)

R 113 47,6 Sentrifugal Tinggi (Pendinginan) Biasa (Pendinginan air,

udara

R 502 -456 Torak, putar Tinggi-rendah Biasa (Pendinginan air,

(23)

2. 3. 2 Aplikasi Refrigeran.

Tabel 2. 3 Aplikasi Penggunaan refrigerant Halocarbon (CFC) [21].

Refrigeran Penggunaan

R 11 Pendinginan air sentrifugal

R 12 Penyegar udara, Refrigerasi dan pendinginan

R 13 Refrigerasi temperatur sangat rendah

R 21 Pendingin kabin alat pengangkat

R 113 Pendingin air sentrifugal ukuran kecil

Gambar

Gambar 2.2. Diagram P-h.
Gambar 2.4. split system.
Gambar 2. 6. Evaporator.
Gambar 2. 7. Saringan Udara.
+7

Referensi

Dokumen terkait

20 Berbeda dengan al-Qur’an, penjelasan kisah Yusuf yang terkandung dalam Perjanjian Lama pemaparan kisahnya sangat mendetail tapi tidak terkumpul dalam satu surat atau kitab

Para wanita menopause sebaiknya lebih percaya diri dengan keadaan fisik yang dimiliki serta tidak perlu mengubah atau menutupi keadaan fisik yang mulai berubah karena setiap

Suasana pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran PPKn ternyata mengakibatkan: (1) proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyful) karena

g Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Index Card Match Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Warna : Net harus berwarna gelap, kecuali bibir net harus berwarna putih dengan ketebalan bibir net 66 mm dilengkapi tali nylon 0.5cm untuk mengikat pada bagian atas dan bawah

(2) Untuk menerapkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1), agar seseorang dapat diadili secara adil, seluruh investigasi atas kejahatan yang dituduhkan kepada seseorang

Program Penyiapan  Potensi  Sumberdaya,  Sarana  dan

MELAKUKAN KEGIATAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Yang bertanda tangan di bawah