• Tidak ada hasil yang ditemukan

Medan Convention & Exhibition Center (Arsitektur Ekspresionisme)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Medan Convention & Exhibition Center (Arsitektur Ekspresionisme)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

Pada deskripsi proyek Medan Convention & Exhibition Center memiliki beberapa tinjauan yaitu meliputi terminologi judul, tinjauan proyek dan tinjauan fungsi.

II.1. Terminologi Judul

Kasus proyek yang akan direncanakan adalah “Medan Convention & Exhibition Center”, dilihat dari judul maka mengandung pengertian, yaitu :

Medanadalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.

Convention merupakan:

 Kongres, konferensi atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan

sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.  Di dalam Bahasa Indonesia, konvensi adalah permufakatan atau kesepakatan,

perjanjian antar negara-negara atau pemerintah, perjanjian tokoh-tokoh masyarakat ataupun partai politik dengan tujuan khusus.

 Convention juga merupakan pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang

yang mempunyai beberapa masalah yang sama, atau untuk tukar menukar informasi, gagasan, pemikiran yang menarik, dan biasanya memiliki tema khusus dan diikuti dengan kegiatan pameran. Kelompok tersebut biasanya terdiri dari 10 orang atau lebih. 1

Exhibition merupakan:

 Merupakan salah satu cara atau media penyebaran informasi, perkenalan

sekaligus pemasaran suatu produk, baik bentuk gagasan maupun barang.

 Suatu kegiatan untuk menyebarluaskan informasi dan promosi yang ada

hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau yang ada kaitannya dengan pariwisata 2

1

http://en.wikipedia.org/wiki/Convention_center 16 Februari 2013, 09:02 am 2

(2)

Center merupakan:

 Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi.  Dalam bahasa Inggris, Center berarti pusat atau bagian yang di tengah,

terpusat/tertuju. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, berarti pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan, semuanya diarahkan atau dikumpulkan di/pada dan kepada.

 Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau

terkonsentrasi.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa Medan Convention and Exhibition Center merupakan sebuah pusat kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sebuah komunitas ataupun organisasi yang berada di salah satu bagian di kota Medan yang merupakan pusat berkumpulnya sekelompok orang untuk mengadakan suatu acara (ceremony), pertemuan (konvensi), pameran (exhibition) dan juga pertunjukkan dengan memiliki fasilitas lainnya yaitu galeri seni (art gallery) dan kedai kopi (coffee shop) yang berfungsi mendukung keseluruhan aktifitas agar aktifitas yang terdapat di Medan Convention and Exhibition Center hidup dan tetap ada.

Medan Convention and Exhibition Center merupakan bangunan komersial dengan fungsi utama sebuah ruang serbaguna yang sifat pemakaiannya insidental, artinya kegiatan yang dapat diwadahi tidak secara rutin diselenggarakan. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan berbagai jenis kegiatan, seperti konvensi, pameran, pertemuan-pertemuan berskala besar (konferensi) dan pertemuan-pertemuan berskala kecil (seminar, workshop, dan rapat perusahaan sebagai fokus utama). Selain itu, bangunan ini dapat dipergunakan untuk resepsi pernikahan, acara wisuda, kegiatan pertunjukan seperti konser musik (teater) dan berbagai jenis kegiatan lainnya. Kegiatan pertemuan atau conference yang akan ditampung adalah kegiatan komunikasi dalam tingkat perorangan (personal level), yang memberikan kesempatan kepada individu untuk bertukar gagasan dan pandangan.

(3)

II.2. Tinjauan Proyek

Tinjauan Proyek yaitu meliputi deskripsi proyek, lokasi proyek, tinjauan pemilihan di kota Medan dan kriteria pemilihan lokasi proyek.

II.2.1. Deskripsi Proyek

Proyek ini berjudul Medan Convention & Exhibition Center yang merupakan proyek dengan fungsi sebagai pusat untuk menyelenggarakan suatu pertemuan formal dan informal, perayaan ataupun selebrasi, pertunjukkan dan juga pameran ataupun exhibition dan terdapat pula galeri seni didalamnya, ditambah fasilitas yaitu galeri seni dan coffee shop yang ada untuk menghidupkan kegiatan aktifitasnya.

Pada proyek Medan Convention & Exhibition Center ini merupakan suatu bangunan yang nantinya bertujuan untuk melayani masyarakat karena berdasarkan fungsi aktifitas di dalamnya merupakan aktifitas komersil dan selebrasi.

II.2.2. Lokasi

Pemilihan lokasi yang tepat bagi Medan Convention & Exhibition Center merupakan salah satu faktor penunjang dari berhasilnya satu pusat konvensi dalam mempromosikan kegiatan yang ada di dalamnya yang dapat berdampak pada jumlah pengunjung pusat konvensi tersebut nantinya. Kriteria pemilihan didasarkan oleh beberapa hal antara lain :

II.2.2.a. Tinjauan Pemilihan di Kota Medan

Pemilihan lokasi di kota Medan untuk Medan Convention & Exhibition Center, adalah :

Medan merupakan kota menuju metropolitan, kota terbesar ke-3 di Indonesia dan ibukota Propinsi Sumatera Utara, sehingga menjadikannya pusat kegiatan di Sumatera Utara.

 Adanya transportasi darat yang baik menuju kota Medan.

 Adanya fasilitas bandara taraf internasional sehingga menyebabkan seiringnya

dikunjungi wisatawan mancanegara.

(4)

II.2.2.b. Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek

Kriteria pemilihan lokasi untuk Medan Convention & Exhibition Center ini meliputi faktor– faktor yaitu : Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK), lingkungan dan jarak ke pusat kota.

1. Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) Medan.

Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :

Tabel 2.1. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan

Wilayah

Belawan - Pelabuhan

(5)

WPP E Kec. Medan Barat

Kec. Medan Petisah

Kec. Medan Sunggal

Kec. Medan Helvetia

Kec. Medan Tuntungan

Kec. Medan Selayang

Sei Sikambing

- Perumahan

- Perdagangan

- Perkantoran

- Lapangan Golf

- Hutan Kota

2. Lingkungan

Berada pada lokasi yang strategis, representatif dan cocok untuk fungsi pendukung skala kota. Lingkungan yang kondusif, seperti keamanan dan kenyamanan, sangat mendukung kegiatan di dalam dan luar gedung konvensi yang akan dirancang. Lokasi site memiliki jalan yang berskala besar, maka tidak akan menghambat lalu lintas yang dikarenakan oleh gedung konvensi ini.

3. Jarak ke pusat kota

(6)

Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas hiburan yang bersifat publik dan berskala kota.

Berikut ini Tabel 2.2 kriteria dalam pemilihan lokasi:

No. Kriteria Lokasi

1.

Tinjauan terhadap struktur kota

Berada di kawasan sub urban yang merupakan daerah pengembangan perdagangan dan rekreasi.

Berada di dekat jalan besar.

2.

Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi.

3.

Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan atau di sekitar pemukiman yang belum ada fasilitas Peta Pembagian Wilayah Medan Sumber: Hasil Olah Data Primer

(7)

tinggi untuk daerah komersil. Untuk pengembangan kawasan permukiman, perdagangan dan rekreasi , WPP D atau WPP E

KDB bangunan 60% KLB bangunan 4-6 lantai

Penentuan Lokasi dan Tapak

Berdasarkan kriteria pemilihan di atas, maka diputuskan untuk memilih dua alternatif tapak di kota Medan yang cocok untuk proyek Convention Center. Alternatif tersebut akan dianalisa dan kemudian dipilih tapak yang paling sesuai.

Lokasi tapak yang terpilih adalah :

• Peta Alternatif Lokasi 1 : Jl. Ring Road

Data Lokasi :

• Jl . Ring Road

• Kecamatan Medan - Sunggal

• Luas Site ± 3,2 Ha

(8)

• Peta Alternatif Lokasi 2 : Jl. Jend. Gatot Subroto

Data Lokasi :

• Jl. Jend. Gatot Subroto

• Kecamatan Medan - Sunggal

• Luas Site ± 4,02 Ha

II.2.2.c. Kriteria Pemilihan Tapak

Berikut ini merupakan tabel dari kriteria pemilihan tapak antara dua alternative tapak yang ada.

Tabel 2.3. Kriteria Pemilihan Tapak

Parameter Kriteria Lokasi

Jl. Jend Gatot Subroto Jl. Ring Road Setia Budi Medan

Wilayah Wilayah Subpusat Wilayah Subpusat Gambar 2.3

(9)

pengembangan Pelayanan Kota Medan

Pencapaian Aksesibilitas Dapat dicapai dengan kendaraan pribadi,

kendaraan umum (becak, angkutan umum dan taksi), dan pejalan kaki.

(3)

Dapat dicapai dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum (becak dan taksi), dan pejalan kaki

(2)

Akses pejalan kaki

Ada, kondisi trotoar baik (3)

Ada, kondisi trotoar baik (3)

Utilitas Tersedia, kondisi baik (3)

Tersedia, kondisi baik (3)

Persyaratan

lain

Fungsi eksisting Lahan kosong

(3)

Lahan kosong

(3)

View Terdapat di jalan arteri yang berhadapan dengan daerah perkantoran dan perdagangan.

(3)

Terdapat di persimpangan yang dapat dilihat dari berbagai jalur.

(2)

Orientasi Site menghadap kearah Utara

(3)

Site menghadap kearah Timur

(3)

(10)

Topografi (3) (3)

Total 36 34

Keterangan :

1 = kurang baik ; 2 = baik ; 3 = sangat baik

Maka berdasarkan table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa lokasi yang tepat untuk Medan Convention & Exhibition Center adalah alternatif lokasi yang terberada di Jl. Jend Gatot Subroto.

II.3. Tinjauan Fungsi

Tinjauan fungsi dapat dilihat dari beberapa deskripsi, yaitu meliputi deskripsi pengguna dan kegiatan, deskripsi perilaku, deskripsi pengguna bangunan, deskripsi persyaratan dan kriteria ruang, dan studi banding arsitektur dengan fungsi yang sejenis.

II.3.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pengguna atau pelaku kegiatan pada kasus Medan Convention & Exhibition Center ini dapat di kelompokkan antara lain :

1) Pengunjung, terbagi atas dua bagian yaitu pengunjung yang bersifat khusus dan bersifat umum.

o Pengunjung bersifat umum yaitu pengunjung yang datang untuk bersifat rekreasi,

tertarik menikmati pameran untuk memuaskan rasa keingintahuannya. Kegiatannya melihat-lihat objek yang dipamerkan dan jika cocok akan membeli objek yang dipilih.

o Pengunjung bersifat khusus yaitu pengunjung baik domestik maupun manca negara

yang mempunyai tujuan bisnis biasanya para pengusaha.

2) Penyelenggara/penyewa yaitu orang yang mengorganisir pelaksanaan kegiatan.

3) Pengelola yaitu pihak yang mengawasi, mengelola, dan memberikan pelayanan fasilitas yang di butuhkan penyelenggara.

(11)

II.3.1.a. Segmen Pengguna

Pada segmen pengguna terdapat kegiatan – kegiatan yang biasa pada sebuah convention, meliputi :

a) Rapat Asosiasi

Pertemuan yang biasanya diselenggarakan oleh suatu asosiasi profesi baik tingkat nasional, regional, maupun internasional, seperti :

• Pertemuan dari Ikatan Dokter Indonesia se-Indonesia • Pertemuan dari Ikatan Ahli Penyakit Dalam se-Asia Pasifik • Pertemuan dari Asosiasi LNG se-dunia

b) Seminar

Merupakan kegiatan tatap muka antara orang-orang yang telah memiliki pengalaman untuk melakukan diskusi dan membahas masalah serta membagi pengalaman antar peserta.

c) Ceremony (Wedding, Resepsi, Wisuda, Perpisahan, Perayaan Hari Besar, Reuni Akbar, dan lainnya)

Merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan, biasanya berupa resepsi pernikahan, reuni akbar, wisuda, perayaan hari besar dan pesta perpisahan. d) Pameran/ Exibition/ Trade Fair

Pameran yang diselenggarakan secara regional, nasional, dan internasional e) Workshop

Merupakan kegiatan untuk membahas suatu masalah secara bersama-sama antar kelompok peserta dan melatih satu sama lain sehingga setiap peserta akan mendapat pengetahuan, keahlian, dan wawasan mengenai hal-hal yang baru. f) Company Event

Pertemuan yang umumnya berupa rapat oleh anggota direksi, seminar bagi distributor, pertemuan antar distributor, atau rapat divisi.

g) Program Intensif

(12)

h) Organisasi Internasional

Merupakan kegiatan konvensi yang dihadiri oleh para peserta sebagian besar atau keseluruhannya yang merupakan anggota dari organisasi yang bernaung di bawah organsasi internasional, seperti : PBB (UNESCO, UNICEF, ILO), OPEC, dan lain-lain.

i) Konser/ pertunjukkan

Merupakan kegiatan pertunjukan yang di selenggarakan oleh suatu event organiser berskala nasional hingga internasional.

II.3.1.b. Kegiatan Umum

Adapun kegiatan pada Medan Convention & Exhibition Center adalah :

a) Konvensi

Merupakan kegiatan pertemuan sekelompok orang, seperti:

o kegiatan seminar lokakarya dan penataran.

o Konvensi yang berskala kecil hingga besar, tingkat nasional maupun

internasional.

o resepsi yaitu acara yang bersifat informal seperti acara silaturahmi, ulang tahun,

dan pernikahan

o kegiatan konfrensi yang dilakukan oleh sekelompok orang seperti kelompok

industri, pelaku bisnis, dan staf pemerintahan

o workshop merupakan kegiatan pertemuan dimana kegiatan ini membahas

sesuatu dan memberi pelatihan secara bersama-sama antar kelompok peserta, sehingga para peserta mendapatkan ilmu, wawasan dan keahlian seperti workshop desain dan fotografi

o kuliah umum

o panel yang yang berupa tanya jawab oleh dua atau lebih kelompok peserta o forum merupakan kegiatan diskusi dua arah dimana pesertanya dari bidang yang

berlainan.

b) Pameran (Exhibition)

(13)

Kegiatan pameran antara lain :

o Pameran dagang, seperti furniture expo, pameran komputer, pameran

buku,pameran otomotif.

o Pameran seni, seperti pameran lukisan, pameran foto.

o Pameran jasa, seperti pameran pendidikan, bursa tenaga kerja.

Terdapat dua jenis kegiatan pameran, yaitu : 1. Pameran terbatas

Pameran yang khusus diperuntukkan peserta pertemuan dan diadakan pada saat istirahat dan pulang pertemuan.

2. Pameran sepanjang hari.

Pameran ini bisa berkaitan maupun tidak dengan pertemuan yang sedang dilaksanakan. Pengunjungnya tidak hanya terdiri dari peserta pertemuan, tetapi juga masyarakat umum. Durasi kegiatan pameran ini setiap harinya lebih lama, yaitu antara pukul 08.00 - 22.00.

Pada umumnya pameran terdiri dari beberapa bagian yaitu :

 Pameran umum yaitu pameran yang diselenggarakan terbuka untuk umum.

 Pameran konvensi yaitu pameran yang digelar bersamaan dengan kegiatan konfrensi

dalam waktu dan tempat yang sama.

 Pameran khusus yaitu pameran yang memamerkan satu jenis produk

 Pameran tunggal pameran yang diadakan oleh satu orang ataupun satu perusahaan

kepada calon konsumen.

c) Pertunjukkan

Merupakan sebuah kegiatan yang berupa persembahan yang bersifat menghibur seperti pergelaran seni, drama, konser, dan lainnya.

II.3.1.c. Kegiatan Pendukung

(14)

manusia pada bangunan. Selain kegiatan pertemuan disediakan juga fasilitas penunjang untuk memenuhi dan menghidupkan fasilitas gedung convention, diantaranya yaitu :

1) Coffee Shop (Kedai kopi)

Merupakan tempat yang sering dikunjungi suatu komunitas ataupun suatu organisasi. Kegiatan yang ada tidak berbeda jauh dengan restoran yaitu, makan dan minum. Akan tetapi terdapat perbedaan jenis makan di menu yang disediakan.

2) Art Gallery (Galeri Seni)

Merupakan sebuah tempat untuk mempertontonkan dan mempromosikan sekaligus tempat untuk mengkomersilkan hasil sebuah karya seni. Di dalam galeri seni ini terdapat jenis seni musik dan seni potografi. Kegiatan yang terdapat di dalamnya sangat mendukung dengan kegiatan pameran seni yang akan berlangsung.

Kegiatan pendukung yang ada pada convention ini merupakan kegiatan komersial yang akan menghidupkan aktifitas didalamnya.

II.3.1.d. Kegiatan Komersial

Kegiatan komersial berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal jasa maupun hiburan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menunjang fungsi utama sekaligus membantu pembiayaan fasilitas ini, serta menghidupkan aktifitas apabila tidak ada penyewaan gedung serbaguna. Jadwal kegiatan komersial ini ada beberapa jenis, yaitu:

1) Buka setengah hari, misalnya perusahaan sewa alat-alat pernikahan. 2) Buka 12 jam, misalnya restoran, kedai kopi dan cafe.

3) Buka 24 jam, misalnya bussiness center.

II.3.1.e. Plaza

(15)

II.3.2. Deskripsi Perilaku

Pada sifat aktifitas yang dilakukan, prilaku pada bangunan Medan Convention & Exhibition Center ini terbagi atas 2 bagian :

 Bersifat stastis

Perilaku pengguna bangunan lebih bersifat menetap pada satu tempat. Kebiasaan ini merupakan kegiatan yang bersifat rutinitas maupun sementara dengan intensitas waktu yang lama sebagai contoh pengelola.

 Bersifat dinamis

Pengguna bangunan cenderung bergerak dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain seperti pengunjung pameran.

II.3.3. Deskripsi Pengguna Bangunan

Pengguna bangunan dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Pihak penyewa tempat

Merupakan pihak-pihak yang menyewa tempat untuk menyelenggarakan suatu kegiatan, yaitu pelaksana dan peserta kegiatan.

b. Pengunjung

Merupakan pihak-pihak yang menghadiri kegiatan, tanpa harus menyewa tempat, mereka adalah pengunjung pameran, peserta workshop atau seminar, atau acara-acara yang bersifat umum. Golongan ini pun termasuk pengunjung fasilitas-fasilitas komersial.

c. Pemakai fasilitas komersial

Merupakan pihak-pihak yang menyewa fasilitas-fasilitas komersial untuk publik, seperti galeri seni, dan coffee shop

II.3.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

(16)

Fleksibelitas ruang

Fleksibilitas ruang maksudnya kemampuan suatu ruang untuk dapat menyesuaikan diri terhadap aktivitas yang berlangsung didalamnya. Ke-fleksibilitasan ruang ini berpengaruh terhadap potensi ruang dapat menampung item dan stan pameran.

Fleksibelnya suatu ruang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1) Pembagian ruang

Pembagian ruang yang tepat dapat membantu seberapa banyak ruangan dapat menampung kegiatan konvensi, pameran maupun pertunjukkan. Penggunaan dinding geser pada bangunan konvensi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar ruang dapat fleksibel menampung kegiatan konvensi dan pameran sehingga dapat menampung kegiatan konvensi dan pameran yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

2) Pemilihan stuktur bangunan

Pemilihan struktur bangunan yang tepat dapat mempengaruhi seberapa fleksibelnya suatu bangunan. Untuk kasus bangunan konvensi yang penggunaan ruangannya berbentang lebar membutuhkan suatu pemilihan struktur bentang lebar yang sesuai untuk sebuah gedung konvensi.

3) Ketinggian ruang

Ketinggian ruang yang sebagai fungsi pameran ditentukan oleh jenis produk yang di pamerkan dan bentuk stan pameran. Dengan ruang yang tinggi kita dapat memberikan space pada produk-produk yan memiliki ketinggian yang cukup dan menjadikan ruang lebih fleksibel dengan menerapkan desain stan yang bertingkat. Ketinggian ruang sebagai fungsi konvensi memiliki standart tinggi sesuai audio dan akstik nya.

4) Lighting/pencahayaan

Tujuan dari perancangan pencahayaan adalah memberikan suatu lingkungan suasana lingkungan yang menyenangkan dan nyaman terhadap visual, cahaya yang baik dapat membuat atmospehere dan mood suatu ruangan menjadi lebih efektif. Suatu ruang konvensi menjadi kurang menarik akibat pencahayaan yang tidak didesain sejalan dengan desain dari konvesi.

(17)

matahari, sedangkan buatan berasal dari penerangan buatan seperti lampu yang digunakan pada ruangan-ruangan dalam kondisi tertentu. Penggunaan efek pencahayaan akan menjadi penerima yang baik dengan pengunaan peralatan spesial seperti lampu sorot (spot light) atau peralatan optical lainnya.

5) Sirkulasi

(18)

II.4. Studi Banding Arsitektur Fungsi Sejenis

1) Monona Terrace Convention Center Madison, Wisconsin

Merupakan bangunan Convention Center yang berada di Madison, Wisconsin. Bangunan ini dirancang oleh Frank Lyod Wright sebagai arsiteknya, dengan jenis bangunan sebagai konvensi dan eksibisi. Akan tetapi, bangunan ini di desain tidak hanya untuk pertemuan dengan jumlah peserta yang banyak, pameran dan pertemuan industri tetapi juga dilengkapi dengan kemudahan aksesbilitasi. 3

Gambar 2.4. Monona Terrace Convention Center Madison

Sumber : Internet

Pada bangunan ini terdapat beberapa ruang yaitu :

a)

Multimedia Lecture Hall (Ruang Kuliah Multimedia)

Ruang ini dilengkapi dengan multimedia, dapat berkomunikasi langsung dengan negara lain melalui hubungan satelit, yang terdiri dari 320 tempat duduk tipe teater.

b) Ball Room

Ball room dengan luas 14,000 ft2 yang dapat menampung lebih dari 1000 orang undangan makan malam, yang merupakan insprirasi Wrigh. Ruang ini bisa diatur sesuai tututan fungsi.

3

(19)

c) Pre-Function Space (Ruang Fungsi Ganda)

Luas 16.000 ft2 yang meliputi ruang tempat registrasi, ruang informasi, lobby dan sebagai tempat untuk menunggu jadwal sidang berikutnya. Banyak ruangan pada bangunan ini didesan sebagai ruang publik dengan pemandangan kearah danau Georgeous.

d)

Meeting Space and Ball Room

Memiliki luas 28.000 ft2 dengan ruang yang fleksibel.

e) Roof Top Garden (Taman Diatas Atap)

(20)

2) Jakarta Convention Center (JCC)

Jakarta Convention Center (JCC) merupakan pusat konvensi di ibukota yang sering dijadikan tempat diselenggarakannya kegiatan-kegiatan berskala nasional maupun internasional, seperti konferensi PBB, pertemuan negara-negara APEC, pertemuan negaranegara GNB. Selain itu sering dijadikan tempat diselenggarakannya acara penganugerahan, pementasan seni, konser musik, dan berbagai pameran.

Beberapa fasilitas yang dimiliki JCC antara lain :

o Plennary Hall dengan kapasitas 5000 kursi.

o Assembly Hall seluas 3.921 m2 yang dapat dibagi menjadi tiga ruang-ruang kecil. o Dua Exhibition Halls (Hall A seluas 3.060 m2, Hall B seluas 5.850 m2).

o 13 Flexible Meeting Rooms dengan ukuran yang berbeda-beda. o Main Lobby seluas 5.500m2 yang bersifat multifungsi.

Gambar 2.5 Denah Jakarta Convention Center Sumber : Internet

Jakarta Convention Center terdiri atas beberapa hall besar dengan kapasitas yang cukup besar. Plenary Hall yang berbentuk lingkaran, dapat memuat sampai dengan 5000 tempat duduk, merupakan hall utama. Konsep ruang yang fleksibel,

Keterangan :

Ruang Pameran

(21)

memungkinkan fungsi Plenary Hall untuk diubah sesuai dengan kebutuhan, baik untuk kegiatan konvensi maupun pameran.

Selain itu terdapat Assembly Hall dengan luas ruang 3.921m2 dapat dibagai menjadi tiga ruangan yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan. Selain itu terdapat dua ruang pameran besar, yaitu Exhibition Hall A dan Exhibition Hall B, dengan luas total 9.585m2, beberapa ruang pertemuan sedang maupun kecil, dan lobby utama dengan luas 5.500m2, yang dapat digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan acara.

Plenary Hall dirancang sangat fleksibel, dengan kapasitas sampai dengan 5000 orang, mulai dari kegitan konferensi yang bersifat formal, sampai dengan konser musik yang hingar bingar. Dilengkapi dengan peralatan audio video yang canggih termasuk 64 kamera video, dan sistem penerjemah yang dapat mengakomodasi sampai dengan 8 bahasa. Assembly Hall dapat menampung 2500 orang untuk pertemuan dengan tempat duduk, dan 4500 orang untuk acara dengan berdiri. Ruangnya yang fleksibel memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilakukan. Mulai dari gala dinner, ruang kelas, fashion show, launching produk, sampai malam penganugerahan.

Gambar 2.6 Interior Jakarta Convention Center

(22)

Ruang pameran utama terdiri dari dua bagian, A dan B. Kedua ruangan dihubungkan dengan koridor sehingga memungkinkan kedua ruangan untuk dipakai secara bersama-sama. Selain itu terdapat 13 ruang-ruang pertemuan sedang dan kecil, dengan kapasitas mulai dari 20 orang sampai dengan 1000 orang.

Secara umum, penataan ruang-ruang utama tersebut diletakkan menyebar dengan orientasi utama pada lobby utama. Sirkulasi pengunjung dari lobby utama kemudian dipecah ke ruang-ruang sesuai dengan keperluannya. Hal ini memberi keuntungan jika salah satu ruang saja yang terpakai, pintu masuk tetap melalui lobby utama, sehingga sirkulasi menjadi lebih efisien. Jakarta Convention Center juga mempunyai drop off yang cukup panjang. Hal ini untuk mengakomodasi banyaknya pengunjung yang datang yang mencapai ribuan orang, dan kondisi tapak yang berada di daerah perkotaan yang padat.

Gambar 2.7 Layout Ruang Pameran JCC Sumber : Internet

(23)

3) Tiara Convention Center

Tiara Convention Center merupakan salah satu tempat yang paling sering dipergunakan oleh masyarakat Medan untuk mengadakan pertemuan, seminar, rapat, resepsi, konser musik, pameran dan acara lainnya, merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Hotel Tiara Medan.

Convention ini bertingkat tiga dengan full AC yang memiliki enam ruang pertemuan dan ballroom bebas kolom dilengkapi dengan fasilitas yang modern dan up-to-date katering untuk konvensi, konferensi, pameran, seminar dan pernikahan. Convention ini memiliki daya tampung mulai 15 orang sampai 1500 orang.

Tiara Convention Center terdiri dari 5 ruangan utama, yaitu : a) Balai Raya

Balai raya merupakan ruang utama tempat berlangsungnya kegiatan antara lain: pertemuan, resepsi, pertunjukan musik, pameran, dan lain-lain. Pada ruangan ini perletakan kursinya tidak permanen, sehingga bisa disesuaikan menurut keperluan konsumen. Ukuran ruang balai raya, 48 m x 28 m x 27 m.

b)

Balai Citra, sering digunakan sebagai banquet hall, ukuran ruang 17 m x 23 m.

c)

Balai Wara, ukuran ruang 9 m x 18 m.

d)

Balai Duta, ukuran ruang 9,6 m x 9 m.

e)

Balai Tama, ukuran ruang 7,2 m x 9,5 m.

Gambar 2.9 Tiara Convention Center

Sumber : Data Pribadi

Gambar

Tabel 2.1. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
Gambar 2.1 Peta Pembagian Wilayah Medan
Gambar 2.2 Peta site alternatif 1
Gambar 2.3  Peta site alternatif 2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dasar peta geohidrologi dan cekungan air- tanah (CAT) Brantas ini dapat disimpulkan bahwa kondisi airtanah pada akuifer tertekan di kota Malang adalah merata dan

Otto Sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang berada di dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan manusiaa. Emil Salim : Segala

Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan

Mahasiswa kurang memenuhi semua komponen penilaian dan tidak menyelesaikan tugas dengan baik serta kurang dapat menganalisis materi praktikum dan tugas sesuai

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka jumlah kerugian tersebut yang diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa

Kepentingan non-pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak

Kebersediaan untuk menerima bahwa suatu asersi adalah benar tanpa memperhatikan apakah argumen valid atau tidak atau apakah asersi tersebut benar atau tidak.. • Keadabenaran •

Proses implementasi sistem yang terjadi di dalam aplikasi yang dirancang, yaitu implementasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Profile matching dan TOPSIS