• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR DASAR ILMU POLITIK pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR DASAR ILMU POLITIK pdf"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

LEMBAGA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

RESUME

Johannes Hasibuan

1701114039

SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

(2)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan limpahan

karuniaNya yang tak terhingga kepada kita semua, semua kita membaca keagungan

ciptaannya atas izin-Nya.Makalah yang hadir di hadapan seluruh pembaca adalah hasil

pemikiran-pemikiran para ahli yang berpengalaman di bidangnya. Berbagai pemikiran

telah dituangkan dalam makalah ini. Makalah ini sengaja dibuat untuk kepentingan

tugas mata kuliah dasar-dasar ilmu politk hubungan dengan itu, makalah ini ditulis

dengan aturan yang telah ada dalam PUEBI.Semoga makalah ini berguna baik secara

langsung maupun tidak langsung sehingga dapat menambah wawasan para pembaca.

Pekanbaru, 31 Desember 2017.

(3)

i DAFTAR ISI

1. Pembahasan...1

2. Sejarah KPK...2

3. Tugas dan fungsi Kpk...3

4. Kewajiban KPk...4

5. Visi KPK...5

6. Miai KPK...5

7. Rregulasi KPK...5

8. Dasar hukum KPK...6

(4)
(5)

1 PEMBAHASAN

Indonesia (biasa disingkat KPK) adalah lembaga negara yang dibentuk dengan

tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan

tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh

kekuasaan mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.[1] Komisi

ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30

Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.[2] Dalam

pelaksanaan tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian

hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas.

KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara

terbuka dan berkala kepada Presiden, DPR, dan BPK.[1]

KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, seorang ketua

merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Pimpinan

KPK memegang jabatan selama empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya

untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan, pimpinan KPK

bersifat kolektif kolegial.[1] Pada periode 2011-2015 KPK dipimpin oleh Ketua

KPK Abraham Samad, bersama 4 orang wakil ketuanya,

yakni Zulkarnaen, Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, dan Adnan Pandu

Praja.[3]

Pada tanggal 17 Desember 2015, Komisi Hukum DPR RI yang diketuai oleh

Azis Syamsuddin, menetapkan Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK terpilih

periode 2015-2019 setelah sebelumnya melakukan dua kali voting[4]. Agus

berhasil mendapatkan 53 suara. Sedangkan calon pimpinan KPK

lainnya, Basaria Panjaitanmendapatkan 51 suara, Alexander Marwata 46

suara, Saut Situmorang 37 suara, dan Laode Muhammad Syarif 37 suara.

(6)

2 SEJARAH KPK

Penegakan hukum untuk memberantas tindak pidana korupsi yang

dilakukan secara konvensional selama ini terbukti mengalami hambatan.

Untuk itu diperlukan metode penegakan hukum secara luar biasa melalui

pembentukan badan khusus yang mempunyai kewenangan luas,

independen. Serta bebas dari kekuasaan manapun dalam upaya

pemberantasan tindak pidana korupsi, yang pelaksanaanya dilakukan

secara optimal, intensif, efektif, professional serta berkesinambungan.

Dalam rangka mewujudkan supremasi hukum, pemerintah telah

meletakkan landasan kebijakan yang kuat dalam usaha menerangi tindak

pidana korupsi. Gagasan pembentukan KPK sebenarnya diawali oleh TAP

MPR No.11 Tahun 1998 tentang Pemerintahan yang Bersih dari

Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Menindaklanjuti amanat itu, DPR

dan pemerintah kemudian membuat UU No. 31 Tahun 1999 tentang

Tindak Pidana Korupsi. Penegakan hukum untuk memberantas tindak

pidana korupsi yang dilakukan secara konvensional selama ini terbukti

mengalami hambatan. Untuk itu diperlukan metode penegakan hukum

secara luar biasa melalui pembentukan badan khusus yang mempunyai

kewenangan luas, independen serta bebas dari kekuasaan manapun dalam

upaya pemberantasan tindak pidana korupsi, yang pelaksanaanya

dilakukan secara optimal, intensif, efektif, professional serta

berkesinambungan. Dalam rangka mewujudkan supremasi hukum,

pemerintah telah meletakkan landasan kebijakan yang kuat dalam usaha

menerangi tindak pidana korupsi. Gagasan pembentukan KPK sebenarnya

diawali oleh TAP MPR No. 11 Tahun 1998 tentang Pemerintahan yang

Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Menindaklanjuti

amanat itu, DPR dan pemerintah kemudian membuat UU No. 31 Tahun

(7)

Tugas dan Fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi[www.kpk.go.id]

Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:[5]

1) Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan

tindak pidana korupsi;

2) Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan

tindak pidana korupsi;

3) Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak

pidana korupsi;

4) Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi; dan

5) Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

6) Dalam melaksanakan tugas koordinasi, Komisi Pemberantasan Korupsi

berwenang:[5]

7) Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak

pidana korupsi;

8) Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak

pidana korupsi;

9) Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana

korupsi kepada instansi yang terkait;

10)Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang

berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; dan

11)Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana

korupsi.

(8)

4 KEWAJIBAN KPK

Lembaga yang memiliki tugas memberantas korupsi maka lembaga KPK

memerlukan yang namanya kewajiban, dan juga kewajiban tersebut memiliki

dasar hukum yang kuat di bawah UUD 1945. Telah memberikan kontribusi yang

sangat jelas terhadap perkembangan lembga KPK. Adapun kewajiban KPK

sebgai berikut:

1) Memberikan perlindungan terhadap saksi atau pelapor yang

menyampaikan laporan ataupun memberikan ketrangan mengenai

terjadinya tindka pidana korupsi.

2) Memberikan informasi terhadap masyarakat yang memerlukan atau

memberikan bantuan untuk memperoleh data lain yang berkaitan dengan

hasil penuntutan tindak pidan korupsi yang ditanganinya.

3) Menyusun laporan tahunan da menyampaikan kepada presiden RI,DPR

RI, dan BADAN PEMERIKSA KEUANGAN.Menegakkan sumpah

jabatan.

4) Menjalankan tugas, tanggung jawab, dasn wewenangnya berdasarkan

azas-azas yaitu azas kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas,

(9)

Visi

Mewujudkan Lembaga yang Mampu Mewujudkan Indonesia yang Bebas dari

Korupsi

Misi

Pendobrak dan Pendorong Indonesia yang Bebas dari Korupsi Menjadi

Pemimpin dan Penggerak Perubahan untuk Mewujudkan Indonesia yang

Bebas dari Korupsi

Regulasi KPK

Pengaturan mengenai dasar hokum dan kewenangan KPK sebagai

Lembaga Negara dapat dilihat pada beberapa peraturan Perundang-Undangan

(10)

6 Dasar hukum KPK

1. UU RI No. 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi

2. Kepres RI No. 73 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Panitia Seleksi

Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

3. PP RI No. 19 Tahun 2000 Tentang Tim Gabungan Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi

Dalam rangka mewujudkan supremasi hukum, pemerintah

meletakkan landasan yang kuat dalam usaha memerangi Tindak pidana

korupsi, yaitu melalui pembentukan badan khusus yang memiliki

kewenangan luas, independen, serta bebas dari kekuasaan manapun dalam

upaya pemebrantasan tindak pidana korupsi. Usaha tersebut diantaranya

dengan memberikan kewenangan penyelidikan, penyidikan dan

penuntutan dalam tindak pidana korupsi.

Landasan yang digunakan KPK dalam melakukan wewenangnya

sebagai institusi adalah:

a. Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak

pidana korupsi Pasal 34 sebagaimana diubah dengan Undang-undang

No. 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

berbunyi:

1. Dalam waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-undang ini mulai

berlaku, dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi; 2. Komisi sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) mempunyai tugas dan wewenang melakukan koordinasi

dan supervise, termasuk penyelidikan, penyidikan dan penuntutan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Keanggotaan komisi

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas unsure pemerintah dan unsure

masyarakat; 4. Ketentuan mengenai pembentukan, susunan organisasi, tata kerja,

pertanggungjawaban, tugas dan wewenang, serta keanggotaan komisi

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) diatur dengan

Undang-Undang.

1) Undang-undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan

(11)

2) Tindak Pidana Korupsi Pasal 6 huruf c menyebutkan Komisi

3) pemberantasan Korupsi mempunyai tugas melakukan penyelidikan,

4) penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.

(12)
(13)

KESIMPULAN

Pemberantasan korupsi merupakan salah satu agenda penting pemerintah

dalam rangka membersihkan diri dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Korupsi

merupakan kejahatan luar biasa dan sistematis sehingga diperlukan upaya yang

luar biasa pula dalam memberantasnya. Selain menjadi agenda nasional,

pemberantasan korupsi juga merupakan agenda internasional. Keberadaan

lembaga anti korupsi memiliki nilai yang sangat strategis dan politis bagi

pemerintahan suatu negara. Saat ini persoalan korupsi bukan hanya menjadi isu

lokal, melainkan menjadi isu internasional. Bagi negara-negara sedang

berkembang, keberhasilan menekan angka korupsi merupakan sebuah prestasi

tersendiri. Hal ini akan berdampak pada arus investasi asing yang masuk ke

negara tersebut. Negara-negara dengan tingkat korupsi tinggi tentunya akan

kehilangan daya saing untuk merebut modal asing yang sangat dibutuhkan oleh

negara yang sedang berkembang. Negara-negara maju dan lembaga donor

internasional sangat menaruh perhatian terhadap peringkat korupsi yang

dikeluarkan oleh lembaga survei internasional seperti Transparancy International

dan PERC. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia sangat memberi perhatian serius

dalam upaya pemberantasan korupsi. Salah satu upayanya adalah membentuk

lembaga anti korupsi yang diberi nama KPK.

(14)

10 Daftar Pustaka

Ermansjah Djaja, 2009, Memberantas Korupsi Bersama KPK, Cet. II, Sinar

Grafika, Jakarta,h.1997.

KPK, 2015, “Struktur KPK ”, available from:

URL:/www.kpk.go.id/id/tentangkpk/strukturorganisasi,

diakses tahun 2018.

Sri Soemantri, 2004, Eksistensi System Kelembagaan Negara Pasca

Amandemen UUD 1945, Makalah Proseeding diskusi

Publik, komisi Reformasi hukum Nasional (KRHN),

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian studi pustaka ini menunjukkan bahwa Islam di Indonesia masih tetap dapat dinilai sebagai Islam yang moderat, dalam hal ini, Muhammadiyah dan

Dalam proses menjalankan usaha, yang paling berkesan untuk penulis adalah disaat penulis harus mengedarkan surat penawaran produk. Penulis mengedarkan surat penawaran ke semua

Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk meningka tkan pengelolaan kelas diantaranya adalah membangun komunikasi yang baik antara mahasiwa PPL dengan siswa-siswa,

Terkait dengan anak putus sekolah dari pendidikan dasar yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, masih menjadi masalah besar. Kendala tersebut dapat

Nilai produksi biogas yang dihasilkan selama 15 hari pemantauan dilakukan tabulasi data dalam bentuk tabel dan diplotkan dalam bentuk grafik dimana pada sumbu x

Hasil penelitian menunjukkan skor APM memiliki nilai prediktif dengan koefisien korelasi yang berbeda terhadap prestasi setiap mata pelajaran dan terhadap rata-rata

sebagai bagian dari sistem pengetahuan tertentu/definit. K onten

Tabel 4.1 Jenis Perusahaan dan Jenis Kelamin yang dipersyaratkan dalam Iklan Lowongan Pekerjaan Profesi Manajer Sumber Daya Manusia melalui Media Koran ... 22 Tabel 4.2