• Tidak ada hasil yang ditemukan

MCK PLUS SEBAGAI SOLUSI SANITASI LINGKUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MCK PLUS SEBAGAI SOLUSI SANITASI LINGKUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

M C K PL US SE B A G A I SO L US I SA NI T A SI L I NG K UNG A N, R UA NG

K O M UNA L B A R U, DA N PE NG H A S I L B A H A N B A K A R

A L T E R NA T I F D I PE R M UK I M A N PA D A T PE ND UDUK

PE R K OT A A N PE K A L O NG A N

R atr i Septina Sar aswati, Ndar u H ar io Sutaj i

P rogam Studi Arsitektur, F akultas TE K NIK , Universitas P GRI Semarang Gedung B L antai 3, K ampus 1 J l. Sidodadi T imur 24, Semarang lingkungan.Salah satu solusi meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman di lingkungan permukiman padat dan kumuh dikembangkan melalui kegiatan SANIMAS (Sanitasi oleh Masyarakat), yang dirancang untuk memberdayakan masyarakat yang berada di lingkungan permukiman yang padat dan kumuh untuk penanganan pembuangan limbah rumah tangga khususnya tinja manusia. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (i) partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan perawatan fasilitas SANIMAS sangat baik (ii) MC K P lus dimanfaatkan dengan baik oleh warga sehingga meningkatkan peri laku

L ingkungan permukiman yang bersih dan sehat merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pelayanan sanitasi dan kesadaran masyarakat secara nasional untuk menunj ang peningkatan kualitas sanitasi lingkungan masih sangat rendah. T erutama di kawasan padat penduduk,yang kumuh dan miskin di perkotaan dan perdesaan, tidak ditunj ang dengan penyediaan sarana sanitasi yang baik. A kses penduduk kepada prasarana dan sarana penanganan air limbah permukiman berkaitan erat dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan dan sosial budaya. A pabila pemahaman tentang kebersihan dan akses penduduk kepada fasilitas prasarana dan sarana air limbah permuki man semakin besar, maka akan semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases) .

Pemerintah telah mengembangkan K egiatan S A NIM A S ( Sanitasi oleh Masyarakat), yaitu sebuah inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan penyediaan prasarana dan sarana air limbah permuki man yang berbasis masyarakat, yang bertuj uan memperbai ki sarana sanitasi masyarakat yang tinggal di perkampungan kumuh, mi skin dan padat di perkotaan dengan pendekatan sani tasi berbasis masyarakat dan peni ngkatan peril aku sehat serta pemanfaatan sarana sanitasi yang berkelanj utan, yang diselenggarakan bersama oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

(2)

Sentor dan MC K Umum/Plus; dan sistem pemipaan, untuk mengangkut air limbah keluar, yaitu saluran air terbuka, saluran air tertutup, saluran pembuangan limbah bersama / komunal.

SA NIMA S telah dilaksanakan di puluhan kabupaten/ kota di Provinsi J awa T engah, diantaranya di K abupaten K endal, K ota Pekalongan, dan K ota T egal adalah MC K Plus. Peneliti memilih proyek S A NIMA S MC K Plus di K ota Pekalongan yang menj adi lokasi penelitian, yaitu K ampung Poncol, K ecamatan Pekalongan T imur, dan K ampung B oyongsari, K ecamatan Pekalongan Utara.

Merupakan tahap capacity building, yaitu tahap dimana bangunan S A NIMA S yang sudah jadi dan sudah dapat digunakan oleh masyarakat perlu disusun jadwal operasional dan perawatan ( keuangan dan operator). Pada tahap pemanfaatan inilah dapat dilihat apakah perencanaannya sudah tepat, atau masih memiliki kekurangan. D an bagaimana pengelolaan dan perawatan yang telah dilaksanakan.

Gambar1. T ahap Operasional dan Perawatan

T ujuan studi ini untuk mengetahui sejauh mana program S A NIMA S dapat bermanfaat bagi masyarakat di lokasi penerima manfaat, dan memastikan apakah hasilnya telah sesuai dengan perencanaan dan berkelanjutan dalam pengelolaannya. A dapun m manfaatnya dapat menjadi bahan rekomendasi kepada institusi pemerintah yang terkait perencanaan pelaksanaan program selanjutnya.

I I . M E T O D O L O G I P E NE L I T I A N

Metoda yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tahapan pengumpulan data; baik data primer maupun sekunder, pengolahan data, dan analisis dan pembahasan.

1. P engumpulan D ata

Pengumpulan data primer dilakukan di lapangan, dengan pengamatan langsung di lokasi, melakukan pendataan terhadap fisik bangunan dan lingkungan sekitar, melakukan wawancara langsung dengan para narasumber; yaitu fasilitator S A NIMA S dari Pemerintah D aerah dan D inas Pekerjaan Umum kota/kabupaten setempat, pengurus K SM, petugas/operator SA NIMA S, dan masyarakat setempat.

(3)

2. P engolahan Data

D ata dianalisa dengan menggunakan metoda analisis data deskriptif kuantitatif. A nalisis data, yaitu melakukan pengecekan terhadap data primer ( kondisi pasca operasional) dibandingkan dengan prinsip-prinsip S A NIMA S dan perencanaan yang telah dibuat tahun 2007. A nalisis dilakukan terhadap aspek institusi, aspek teknis operasional, aspek hukum, aspek pembiayaan, dan aspek peran serta masyarakat.

3. A nalisis dan P embahasan

Melakukan pengecekan kondisi eksisting lokasi kajian pembangunan prasarana dan sarana S A NIMA S yang telah digunakan (kondisi paska operasional) dengan data sekunder perencanaan yang telah dibuat. A nalisis dilakukan terhadap aspek institusi, aspek teknis operasional, aspek hukum, aspek pembiayaan, aspek peran serta masyarakat, serta aspek kontribusi terhadap lingkungan.

I I I . H A S I L D A N PE M B A H A S A N 1. Sistem yang digunak an

J enis teknologi yang dapat digunakan dalam program SA NIMA S ini adalah toilet, untuk membuang air limbah dari rumah dan permukiman, yaitu MC K Umum/Plus.S istem pemipaan, untuk mengangkut air limbah keluar, yaitu : saluran air terbuka, saluran air tertutup, saluran pembuangan limbah bersama / komunal.S istem pengolahan, untuk membersihkan air limbahyaitu : septiktank bersama, Biodigester dengan Baffle reactor. Pembuangan limbah ari ke sungai setelah dilakukan penjernihan langsung dengan tersebut.

(4)

2. M C K P lus K ampung P oncol

SA NIMA S di K ampung Poncol R T 02 R W 05, K elurahan Poncol, K ecamatan Pekalongan T imur, K ota Pekalongan berupa bangunan MC K Plus yang telah didirikan pada proyek SA NIMA S 2007. MC K Plus di kampung ini mulai dioperasionalkan pada bulan Maret 2008, dengan jumlah unit 6 W C , 2 K M dan 1 tempat cuci. A ir bersih yang tersedia jernih dan tidak berbau, sumbernya adalah sumur gali telah ada sebelumnya sebagai sumur warga, dan selama ini tidak pernah kering meskipun musim kemarau. A ir diangkat ke atas dengan jet pump bertenaga listrik PL N.

K ondisi eksisting lokasi

Gambar 3. B angunan MC K Plus K ampung Poncol, Pekalongan

a. A spek Institusi dan Peran Serta Masyarakat

Peran serta pemerintah K ota Pekalongan dalam pembinaan K elompok Swadaya Masyarakat K S M) yang mengerjakan secara swakelola pekerjaan kontruksi bangunannya, dan menjadi pengelola setelah memasuki tahap operasional. Monitoring dilakukan oleh pengelola pada pertemuan warga bulanan dengan pengawasan pengurus R W . T enaga operasional dan perawatan kebersihan (operator) yang ditunjuk adalah warga masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi S A NIMA S sebagai tenaga tetap. Masalah limbah dan lingkungan dilakukan sosialisasi larangan dan himbauan tokoh masyarakat untuk tidak melakukan B A B /membuang kotoran di sembarang tempat. Masyarakat mengindahkan himbauan pemuka masyarakat untuk tidak melakukan B A B di sungai atau di jamban. S etelah digunakan 3 bulan pertama hingga saat ini, dapat dilihat bahwa warga ikut aktif menjaga kebersihan MC K , dengan menyiram bersih-bersih setelah menggunakannya.

b. A spek Pembiayaan

(5)

c. A spek A rsitektur dan L ingkungan B erkelanjutan 1) K onstruksi dan A rsitektur

Secara teknis konstruksi dan arsitektur, MC K Plus ini dibangun dengan tenaga pelaksana yang cukup terampil, melihat dari hasil akhir bangunan yang bagus dan rapi. D itunjang pemilihan warna dinding dan lantai yang cerah, dan desain bangunan modern memberi rangsangan masyarakat tertarik untuk datang melihat, dan kemudian menggunakannya.

2) L ingkungan

Halaman yang ada j uga diberi tanaman hias, sehingga nyaman. K ondisi air yang jernih, memudahkan perawatan kebersihan ruang-ruangnya. Menj adikan bangunan MC K Plus ini memberi nilai positif dan keindahan bagi lingkungan K ampung Poncol.Masyarakat yang menj adi sasaran program ini telah memanfaatkan secara optimal, baik terutama untuk B A B dan mandi, hanya sebagian kecil mandi di rumah masing-masing dengan air PD A M. S udah tidak ada lagi warga yang membuang kotoran B A B sembarangan, MC K plus juga menj adi ruang komunal baru tempat warga berinteraksi satu sama lain terutama pagi dan sore hari.Setelah melalui uji laboratorium, kualitas effulent air limbah yang dikeluarkan adalah memenuhi syarat ph 6-9, B OD 100mgr/l, minyak lemak 9 mgr/l, sesuai standart muku air limbah domestik dalam K epmen L ingkungan Hidup No.112/2003.

d. A spek Penghematan E nergi

D esain bangunan telah memenuhi persyaratan penghawaan alami dengan lubang ventilasi yang cukup besar dan merata pada semua kamar mandi/wc, menjadikan pertukaran udara alami dapat berfungsi baik. C ahaya matahari dari pagi hingga sore hari cukup memadai sehingga tidak memerlukan bantuan lampu pada siang hari.

B iogas sudah berfungsi dengan tekanan yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengelola dan penduduk untuk memasak air minum dan masakan menggunakan tungku yang telah disediakan. Mahalnya harga gas mendukung pemanfaatan biogas ini sebagai pengganti gas alam yang dij ual dalam tabung. B eberapa rumah terdekat telah memanfaatkan biogas melalui pipa saluran sebagai pengganti tabung gas.

3.

M C K Plus K ampung B oyongsar i

B angunan MC K Plus terletak di K ampung B oyongsari R T 04/R W 16, terletak di K elurahan Panjang wetan,K ecamatan Pekalongan Utara, K ota Pekalongan, di lahan seluas 120m2. L uas kampung ini adalah ± 10 Ha, dengan jumlah penduduk 330 jiwa terdiri dari 150 jiwa laki-laki dan 180 j iwa perempuan. Pada umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan, ata-rata pendapatan R p 375.000,00 / bulan.

a. A spek Institusi dan Peran Serta Masyarakat

(6)

Gambar 4. B angunan MC K Plus K ampung B oyongsari, Pekalongan

b. A spek Pembiayaan

Masyarakat K ampung B ojongsari pada umumnya memiliki kebutuhan air bersih rata-rata 100 liter/hari/K K , untuk memasak, air minum, mencuci dan mandi dengan sumber air bersih berasal dari PDA M.

MC K Plus ini dibiayai dengan iuran yang dibebankan kepada seluruh warga sasaran pengguna. B agi warga yang menggunakan, dikenakan tarif sebesar R p 5000,00/bulan/K K . Sedangkan warga yang tidak ikut menggunakan, tetap dikenai iuran sebesar R p 1.000,00/K K /bulan. J umlah ini j auh lebih kecil dari rencana semula. Sehingga dengan hasil pengelolaan S A NIMA S ini dapat mandiri untuk operasional dan perawatan pasca huni, dan tidak memberatkan kas keuangan R W .Honor tenaga operator Honor bagi tenaga operator adalah R p 350.000/bulan, tagihan listrik rata-rata sebesar R p 50.000,00 dan pembelian pembersih R p 20.000,00.

c. A spek A rsitektur dan L ingkungan B erkelanjutan 1) K onstruksi dan A rsitektur

B angunan dirancang sekitar 1 meter dari permukaan tanah asli, sehingga menonj ol di lingkungannya, dan tidak terkena R OB . D ari segi konstruksi, pemilihan dan pembelian bahan bangunan yang dikontrol langsung oleh pemerintah, dan pekerja pelaksana yang terampil menghasilkan bangunan yang cukup kuat, tetapi dari segi kerapian finishing masih kurang. Pengecatan warna bangunan yang cerah membuat warga tertarik untuk mencoba, dan merasakan kenyamanan B A B dan mandi di situ.

2) L ingkungan

(7)

d. A spek Penghematan E nergi

D enah bangunan berbentukletter U dan ruang terbuka yang luas,

memberikan sistem sirkulasi udara

(ventilasi) sangat

baik, begitu pula

pencahayaan alami yang cukup dari pagi hingga sore hari.B iogas dapat

dioperasionalkan,

dan

alat

baffle

reactorperlu

mendapat

pemeliharaan

secara berkala. B iogas belum disalurkan ke rumah-rumah penduduk, tetapi

penduduk yang membutuhkan datang ke MC K Plus untuk memasak.

K emungkinan pada awal pemasangan alat ini kurang sempurna, karena

pada lokasi tersebut tercium bau cukup menyengat dari septictank.

4.

K elur ahan K r aton K idul, K ecamatan P ek alongan B ar at, K ota P ek alongan

D i lingkungan K ampung K raton K idul R T 01 R W 01, K elurahan K raton K idul, K ecamatan Pekalongan B arat, K ota Pekalongan, terdapat 68 K K , 277 jiwa. Pekalongan telah didirikan dan berfungsi MC K Plus SA NIMA S 2008. MC K Plus di kampung ini mulai dioperasionalkan bulan Maret 2008, dengan jumlah unit 6 W C , 2 K M dan 1 tempat cuci.

Gambar 4. B angunan MC K Plus K ampung K raton K idul, Pekalongan

a. A spek Institusi dan Peran Serta Masyarakat

Peran serta pemerintah K ota Pekalongan dalam pembinaan K S M setelah kontruksi berdiri cukup baik. Setelah memasuki tahap operasional, monitoring internal dilakukan oleh pengelola pada pertemuan warga bulanan dengan pengawasan pengurus R W monitoring dari T F L dan B appeda K ota Pekalongan secara berkala dilakukan. Pengelolaan dilakukan K S M, dan menempatkan seorang warga masyarakat yang tinggal dekat dengan MC K sebagai tenaga operasional harian.

Masalah limbah dan lingkungan dilakukan sosialisasi larangan dan himbauan tokoh masyarakat untuk tidak melakukan B A B /membuang kotoran di sembarang tempat. Masyarakat mengindahkan himbauan pemuka masyarakat untuk tidak melakukan B A B di sungai atau di jamban.

b. A spek Pembiayaan

(8)

pembayaran Maret sampai dengan Mei antara R p 35.000,00-50.000,00. Pembelian bahan pembersih dan alat kebersihan tidak setiap bulan, dan akan diambilkan dari kas yang ada.

c. A spek A rsitektur dan L ingkungan B erkelanjutan 1) K onstruksi dan A rsitektur

SA NIMA S di kampung ini mulai dioperasionalkan pada bulan Maret 2008, dengan jumlah unit 6 W C , 2 K M dan 1 tempat cuci.D ari segi konstruksi, pemilihan dan pembelian bahan bangunan yang dikontrol langsung oleh pemerintah, dan pekerja pelaksana yang terampil menghasilkan bangunan yang cukup kuat, tetapi dari segi kerapian finishing masih kurang. Pengecatan warna bangunan yang cerah membuat warga tertarik untuk mendatangi, kemudian mencoba, dan merasakan kenyamanan B A B dan mandi di situ.

2) L ingkungan

K ondisi air yang jernih, memudahkan perawatan kebersihan ruang-ruangnya. K SM merencanakan adanya penutup atap bagi tangki air di atap dengan pembangunannya bertahap, menyesuaikan uang kas yang ada. Halaman yang ada j uga diberi tanaman hias, sehingga tampak nyaman.

d. A spek Penghematan E nergi

D enah bangunan berbentukletter U , dan membentuk selasar terbuka yang luas. T idak ada ruangan yang terperangkap, sehingga sistem sirkulasi udara ( ventilasi) sangat baik, begitu pula pencahayaan alami yang cukup dari pagi hingga sore hari, sehingga menghemat listrik untuk penerangan.Biogas telah dicoba, karena pengolahannya belum sempurna. K emungkinan karena proses dalam baffle reactor belum jadi. K emungkinan kedua bahwa pemasangan alat ini kurang sempurna, karena pada lokasi bau tidak sedap dari septictank sangat menyengat. K ondisi bak pengelolaan limbah diduga mengalami kebocoran, sehingga perlu dilakukan evaluasi dengan B OR D A selaku penyedia alat pengelolaan limbah tersebut. Oleh karena itu biogas belum disalurkan ke rumah-rumah penduduk.

T abel 1. K ondisi MC K Plus L okasi Penelitian Pasca Huni

No. L okasi MC K Plus

A rsitektur & L ingkungan Penghematan E nergi A rsitektur L ingkungan C ahaya

A lami

B iogas

1 K ampung Poncol Menarik Pemanfaatan baik

B aik B erfungsi baik

2 K ampung B oyongsari Menarik Pemanfaatan baik

(9)

untuk petugas/operator. Partisipasi aktif masyarakat ditunjukkan dengan tanggung j awab yang besar dengan mempergunakan peralatannya secara hati -hati, dan memberikan bantuan secara sukarela berupa dana dan tenaga untuk pemeliharaan.

Penyediaan air bersih pada lokasi tertentu mengalami hambatan, karena sumur gali yang disediakan mengeluarkan air yang kurang memenuhi syarat, misalnya berwarna kuning, keruh dan berbau kurang sedap, sehingga perlu dipikirkan pembuatan sumur bor. S ementara untuk pelestarian lingkungan hidup perlu dilakukan pemeriksaan berkala atas kualitas effulent air limbah yang dipersyaratkan berdasarkan K eputusan Menteri L ingkungan Hidup No. 112 / 2003 adalah pH 6-9, B OD 100mgr/l, minyak lemak 10 mgr/l, sesuai standar baku mutu air limbah domestik. Masyarakat sudah mulai tergerak menggunakan biogas sebagai bahan bakar pengganti gas L PG yang harganya relatif mahal. Pada awal penggunaan biogas memang berbau tidak enak, tetapi setelah digunakan terus-menerus bau itu hilang, dan warga lebih nyaman memanfaatkannya.

D ari segi arsitektur, desain bangunan dan fasilitas di dalamnya menarik, dan kebersihan yang terjaga membuat warga senang memanfaatkannya. Perlu dipikirkan pembangunan lanjutan lantai ke-2 bangunan, mengingat konstruksi menara air bangunan MC K Plus dirancang 2 lantai, lantai kedua bangunan dapat menjadi ruangan yang bias difungsikan sebagai balai warga.

V . R E F E R E NS I Sumber P rosiding:

[ 1] R ahmadi, J oni H. ( 2008) . Strategi Penataan Sanitasi L ingkungan P ermukiman di Bantaran Sungai Musi di K ota Sekayu K abupaten Banyuasin. S eminar Nasional Manajemen T eknologi V II Institut T eknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. D :16.1-8

Sumber B uk u T ek s:

[ 1] Heinz F . ( 2004) . E kologi L ingkungan. J akarta: Penerbit K anisius.

Standar :

[ 1] E rns Neufert. E disi 33 (2002) . Arsitek Data. E rlangga, J akarta.

[ 2] SNV T Pengembangan K inerja Pengelolaan A ir Minum dan A ir L imbah J awa T engah. ( 2006) . P rogram Sanimas. Semarang : D inas C ipta K arya Provinsi J awa T engah .

[ 3] D irektorat Penyehatan L ingkungan, Direktorat J enderal Pngendalian Penyakit dan Penyehatan L ingkungan K ementerian K esehatan R I. ( 2013) . Buku Saku V erifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

L apor an

[ 1] D i rektorat J enderal C ipta K arya D epartemen Pekerjaan U mumS atuan K erja Pengembangan K i nerj a Pengelolaan Penyehatan L i ngkungan Permuki man J awa T engah.( 2008) . E valuasi K inerja SANIMAS 2008.

Gambar

Gambar 2. Bangunan MCK Plus dan Baffle Reactor Sumber : K atalog Pilihan Teknis SANIMAS, BORDA,2008
Gambar 3. Bangunan MCK Plus K ampung Poncol, Pekalongan
Gambar 4. Bangunan MCK Plus Kampung Kraton Kidul, Pekalongan

Referensi

Dokumen terkait

“HUBUNGAN TAJAM PENGLIHATAN DENGAN TINGKAT PRESTASI PADA SISWA BERPRESTASI SD PANCA BUDI MEDAN TAHUN 2014” Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti

Petugas menyimak dan mencatat informasi, keluhan, pertanyaan, masukan Petugas menyimak dan mencatat informasi, keluhan, pertanyaan, masukan dan atau saran dari

langkah-langkah pengerjaan aktivitas kerja, termasuk pengendalian spesifikasi teknis untuk material, proses dan produk. • Membuat peta kerja keseluruhan

Wawancara dilakukan kepada pejabat terkait, seperti hasil wawancara kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemerintah Kota Banjarmasin, kepala Biro

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada 9 genotip padi merah yang diamati, memiliki tingkat keragaman genetik yang rendah berdasarkan nilai

Remaja   membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh  jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.. Kegagalan mencapai identitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi orangutan Sumatera ( Pongo abelii ) berdasarkan sarang yang terdapat di kawasan hutan rawa Tripa Babahrot serta

Kateter : sebuah pipa panjang,ramping,dan fleksibel,yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk  beraneka tujuan.Kateter terbuat dari bahan lentur yang dapat dilihat dengan sinar-X3. Katoda