BAJA
NAMA : KHARIMATUL A.
145060107111005
ROFIF ALFIROS
145060107111007
Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron). Selain itu juga ada campuran Silikon (Si), Mangan (Mn), Pospor (P), dan Belerang (S)
Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:
•
Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik,•
Keliatan (kemampuan logam untuk menyerap energi )baja berkurang,•
Semakin sukar dilas.•
menekan kandungan karbon pada kadar serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas, tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi.Penambahan unsur – unsusr Mangaan (Mn), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Nikel
SIFAT BAJA
Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau
dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya. Berikut adalah sifat fisik pada baja karbon :
• Titik didih : 1550OC
• Titik lebur : 2900OC
• konduktivitas listrik,
• Menghantarkan panas,
• Reaktif
• Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
Sifat kimia
Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan
elektronnya, kemudian bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk oksida basa.
Contohnya:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida) 2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida) 4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida)
Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja, dan
titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen.
SIFAT TAHAN PANAS DAN TAHAN KOROSI
Sifat – sifat khusus baja, dapat dicapai dengan penambahan unsur – unsur utama sebagai berikut:
Chrom (Cr), Nikel (Ni) dan molybdenum (Mo).
Baja tahan karat umumnya mengandung unsusr Chrom lebih dari 12%, dimana pada kondisi seperti itu baja akan bersifat pasif terhadap proses oksidasi. Baja tahan karat dapat dibedakan sesuai struktur mikronya yaitu:
BAJA TAHAN KARAT MARTENSIT
mengandung chrom 13% kuat leleh dan tariknya diperoleh dari proses
pendinginan pada kondisi udara luar, sesuai untuk lingkungan korosif ringan
BAJA TAHAN KARAT FERIT
mengandung chrom 16%, sesuai untuk lingkungan korosif terutama terhadap bahan kimia asam nitrat, serta biasanya digunakan untuk
komponen – komponen dalam industri kimia.
BAJA KARAT AUSTENIT
mengandung chrom-nikel 18%, dimana sifat tahan karatnya didapat melalui pemanasan pada suhu 1000 - 11000 lalu didinginkan dengan direndam kedalam
biasanya dinamakan untuk baja yang tahan pada suhu 6500, dimana sifat
itu didapat pada kodisi kadar chrom dan nikel yang cukup tinggi.
Berbeda dengan baja tahan karat adalah umunya kandungan karbonnya lebih tinggi. Umumnya digunakan pada ketel uap, boiler, tungku dan lain – lain.
BAJA TAHAN PANAS
PROSES PEMBUATAN BAJA
Proses Konvertor
Proses Bessemer (
1855)
Proses Thomas (18
PROSES
PROSES
Besi mentah cair yang digunakan harus mempunyai kadar unsur Si <= 2%; Mn <= 1,5%; kadar unsur P dan S
sekecil mungkin. Ketika udara panas dihembuskan lewat besi mentah cair, unsur-unsur Fe, Si dan Mn terbakar menjadi oksidasinya.
Reaksi
terak asam kira-kira 40 - 50% Si O2
diikuti dengan kenaikan temperatur dari 1250˚C
ke 1650˚C. Periode ini berlangsung sekitar 4 - 5
menit yang ditandai adanya bunga api dan ledakan keluar dari mulut
Konvertor.
Pada periode ke dua dimulai setelah Si dan
Mn hampir semuanya terbakar dan keluar dari besi mentah cair. Unsur C akan terbakar
oleh panas FeO dengan reaksi yang
diikuti dengan penurunan
temperatur 50 - 80% dan berlangsung 8 -
12 menit.
CO akan keluar dari mulut Konvertor dimana CO ini akan
teroksider oleh udara luar dengan
ditandai dengan timbulnya nyala api
bersinar panjang di atas Konvertor.
Periode ketiga (nyala api ke merah-merahan) keluar mulut
Konvertor . Hal ini menunjukkan bahwa unsur campuran yang
terdapat dalam besi mentah telah keluar dan tinggal oksida besi
FeO. Periode ini berlangsung 1 - 2
menit.
Kemudian Konvertor diputar sehingga posisinya menuju posisi horizontal, lalu ditambahkan oksider
untuk mengikatO2 dan memadunya dengan baja yang
dihasilkan. Baja Bessemer yang dihasilkan dengan
proses di atas mengandung sangat
sedikit unsur C.
PROSES THOMAS (1878)
Pertama-tama converter diisi dengan batu kapur,
kemudian besi mentah (pig iron) cair yang mengandung unsur phosfor (P) : 1,6 - 2% ; dan sedikit Si dan S (0,6% Si,
0,07 % S).
Pada periode I yaitu pada saat
penghembusan, unsur Fe, Si, Mn akan teroksider dan terbentuklah terak basa
Dengan adanya batu kapur, akan terjadi kenaikan temperatur, tetapi unsur phosfor (P) yang terkandung
Pada periode ke II ditandai dengan adanya
penurunan temperatur, dimana Carbon (C) akan terbakar, berarti kadar C Setelah temperatur turun menjadi 1400 C, mulailah periode ke III yaitu terjadinya
oksidasi dari Fe secara intensif dan terbentuklah
terak. berlangsung 3 - 5 menit, dan terbentuklah [CaO)4.P2O5] yang diikuti kenaikan temperatur yang mendadak menjadi 1600˚C. periode ke III ini berakhir,
hembusan udara panas dihentikan dan converter
dimiringkan untuk mengeluarkan terak yang mengapung di atas besi cair.
Kemudian diberi
doxiders/deoxidising agents misalnya Ferro Monggan, Ferro Silicon atau Aluminium
untuk menghilangkan Oksigen (O2) serta
memberikan kadar Mn dan Si supaya diperoleh sifat-sifat
tertentu dari baja yang dihasilkan.
Terak yang dihasilkan mengandung + 22 % P2O5 merupakan hasil ikatan yang
diperoleh dan dapat digunakan sebagai pupuk
tanaman.
DAPUR
TINGGI
Bahan bakar, biji besi dan bahan tambahan dimasukkan secara teratur berlapis – lapis.
Udara panas dimasukkan dari dapur cowper dengan kecepatan
100m/dt, udara panas melakukan pembakaran (CO2 dan pembentukan
CO)sebagai ga untuk mereduksi bijih – bijih besi dengan temperatur +/- 9000˚C
Muatan yang pertama kali turun melepaskan air
kemudian terjadi pengikatan kimiawi pada waktu
reduks pertama oleh CO pada suhu +/- 400
˚C
KELEBIHAN BAJA SEBAGAI MATERIAL STRUKTUR
•
Kekuatan TinggiKekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi
bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
•
KeseragamanSifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton bertulang.
•
ElastisitasBaja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja
dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang
•
PermanenKELEMAHAN BAJA SEBAGAI MATERIAL
STRUKTUR
Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik. Baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu
kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi pelindung.
Rentan Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap
buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom
seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.
Fatik