• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengaturan Dan Pengawasan Terhadap Lembaga Pembiayaan Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Yuridis Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengaturan Dan Pengawasan Terhadap Lembaga Pembiayaan Konsumen"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP

LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

T E S I S

OLEH

ABDUL RAHMAN SIREGAR 137011070/MKn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)
(3)

ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP

LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

T E S I S

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

ABDUL RAHMAN SIREGAR 137011070/MKn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(4)
(5)

Telah diuji pada

Tanggal : 24 Augustus 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH

Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum 3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum

(6)
(7)

i ABSTRAK

Lembaga pembiayaan konsumen merupakan bagian dari kegiatan usaha di industri jasa keuangan dan melakukan kegiatan usaha pembiayaan pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen berupa pembiayaan kendaraan bermotor, pembiayaan alat-alat rumah tangga, pembiayaan barang-barang elektronik dan pembiayaan perumahan. Pranata hukum pembiayaan konsumen di Indonesia dimulai pada tahun 1988, yaitu dengan dikeluarkannya Keppres No.61 Tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan, dan Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013/1988 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Lembaga Pembiayan Konsumen dalam pranata hukum di Indonesia diatur dalam Buku III KUHPerdata Tentang Perikatan, UU No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, PMK No. 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan, Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur tentang kegiatan usaha lembaga pembiayaan.

Bentuk pengaturan Otoritas Jasa Keuangan berupa penetapan peraturan dan kebijakan terhadap kegiatan usaha pembiayaan konsumen dan bentuk pengawasan Otoritas Jasa Keuangan berupa pengawasan tidak langsung dan pengawasan langsung. Pengawasan juga dilakukan sebagai sarana pencegahan terjadinya penyimpangan atas aktivitas sebelum dilaksanakan suatu kegiatan. Dengan adanya pengawasan maka gerak-gerik perbuatan yang kurang baik dapat terdeteksi dengan mudah yang pada akhirnya aktivitas penyimpangan dapat segera dicegah. Selain itu, tujuan pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap kegiatan usaha perusahaan pembiayaan konsumen agar tercipta ketertiban, dan keamanan dalam perekonomian, kemakmuran, meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi dan menambah keuntungan bagi pelaku usaha dengan terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik.

Pelanggaran atas peraturan/ketentuan dan tidak dipenuhinya ketentuan Otoritas Jasa Keuangan akan mengakibatkan perusahaan pembiayaan ini terkena sanksi hukum yaitu sanksi administratif. Sanksi administratif dapat berupa pemberitahuan atau pemenuhan ketentuan yang telah ditetapkan, peringatan tertulis, pembekuan kegiatan usaha dan pencabutan izin usaha. Kewenangan ini diperoleh berdasarkan UU No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Sanksi administratif yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan berupa pemberitahuan, peringatan tertulis dan pembekuan kegiatan usaha tidak mengakibatkan aktivitas kegiatan usaha perusahaan pembiayaan terhenti. Sedangkan sanksi pencabutan izin kegiatan usaha akan mengakibatkan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan terhenti. Selain itu, sanksi yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan tidak mempengaruhi perjanjian pembiayaan yang telah diadakan sebelumnya antara konsumen dengan perusahaan tersebut.

(8)
(9)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulisan tesis ini dengan judul “ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN

DAN PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA PEMBIAYAAN

KONSUMEN”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum selaku Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas

kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

(10)

iv

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.

5. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

6. Bapak Dr. Dedi Harianto, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

7. Bapak dan ibu dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di bangku kuliah.

8. Seluruh staf/pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama ini menjalankan pendidikan.

9. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Magister Kenotariatan, khususnya angkatan tahun 2013 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan terarah.

(11)

v

ayahanda Alm.Sutan Siregar dan abang serta kakak saya tercinta yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis.

Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenaan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan terarah.

Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013, khususnya Grup A Reguler. Dan akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga perhatian dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan pada khususnya.

Amiin Ya Rabbal’Alamin.

Medan, Agustus 2015 Penulis

(12)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Abdul Rahman Siregar

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 30 Juli 1970

Status : Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jalan Sosro Gg.Pertiwi Baru No.8 Medan

Email : bederegar@gmail.com

II. Data Orang Tua

Nama Ayah : Alm.Sutan Siregar

Nama Ibu : Maryam Harahap

III. Data Keluarga

Nama Isteri : Dewi Aryani Lubis

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 31 Desember 1971 Nama Anak : Rifanisa Arda Siregar Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 01 Maret 2000 IV. Pendidikan

1. Sekolah Dasar : SD Negeri 060801 Medan, Lulus 1984 2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 10 Medan, Lulus 1987 3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 6 Medan, Lulus 1990 4. Strata-1 : Fakultas Hukum Universitas Andalas

Padang, Lulus 1996 V. Pekerjaan

(13)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR ISTILAH ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 14

C. Tujuan Penelitian ... 14

D. Manfaat Penelitian ... 15

E. Keaslian Penelitian ... 15

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 17

G. Metode Penelitian... 24

BAB II KEBERADAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN DALAM INDUSTRI JASA KEUANGAN DAN PRANATA HUKUM INDONESIA ... 29

A. Keberadaan Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Industri Jasa Keuangan Indonesia ... 29

1. Industri Jasa Keuangan Di Indonesia ... 29

(14)

viii

B. Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum Indonesia ... 66 1. Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum

Indonesia ... 66 2. Perjanjian Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata

Hukum Indonesia ... 70

BAB III BENTUK PENGATURAN DAN PENGAWASAN

OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN ... 78 A. Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor Industri

Jasa Keuangan ... 78 1. Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan Di

Indonesia ... 78 2. Struktur Organisasi Dan Independensi Otoritas Jasa

Keuangan ... 81 3. Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor

Industri Jasa Keuangan ... 87 B. Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pelaksanaan

Tugas Pengaturan Dan Pengawasan Terhadap Industri Jasa Keuangan... 90 1. Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Sistem

Keuangan Indonesia ... 90 2. Kewenangan Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan

Usaha Industri Jasa Keuangan Di Indonesia ... 93 3. Peranan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengaturan Dan

(15)

ix

C. Ruang Lingkup Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan Usaha

Di Lembaga Pembiayaan Konsumen ... 99

1. Bentuk Pengaturan Kegiatan Usaha Lembaga Pembiayaan Konsumen ... 99

2. Bentuk Pengawasan Kegiatan Usaha Lembaga Pembiayaan Konsumen ... 111

3. Tujuan Pengaturan Dan Pengawasan ... 116

BAB IV AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN KETENTUAN- KETENTUAN YANG DITETAPKAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN ... 120

A. Bentuk Pemberian Sanksi Dan Akibat Hukum Terhadap Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Konsumen ... 120

1. Bentuk Dan Akibat Pemberian Sanksi Terhadap Perusahaan Pembiayaan Konsumen ... 120

2. Akibat Hukum Atas Pemberian Sanksi Terhadap Perjanjian Dalam Pembiayaan Konsumen ... 125

B. Praktik Pemberian Sanksi Oleh Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan... 129

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum .... 129

2. Praktik Pemberian Sanksi Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan ... 131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 136

A. Kesimpulan ... 136

B. Saran ... 137

(16)

x

DAFTAR ISTILAH

Abstrak : Tidak berwujud

Actio Paulina : Hak yang diberikan oleh undang-undang kepada

setiap kreditur/suatu upaya hukum untuk menuntut pembatalan perbuatan-perbuatan hukum debitur yang merugikan krediturnya

Administrative Agencies : Agen Administrasi

Akseptasi : Pembenaran, penerimaan

Akuntabilitas : Setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan

penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertangungjawabkan kepada publik

Alternatif : Pilihan

Analisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya

Argumentasi : Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu

pendapat

Artifisial : Tidak alami, buatan

Aspirasi : Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa

yang akan datang

Bancaassurance : Suatu konsep gabungan dari industri perbankan

dan industri asuransi, dengan penggabungan terjadi antara sistem, produk dan distribusi dari asuransi melalui jaringan bank

Bisnis : Usaha komersial di dunia perdagangan

Card Holder : Pemegang Kartu

Cashback : Dana Tunai

Cessie : Cara pengalihan piutang-piutang atas nama dan

(17)

xi

hari), yang diterbitkan oleh perusahaan besar yang memiliki peringkat kredit tinggi

Complementary Insurance Business

: Usaha Penunjang Usaha Asuransi

Complementary Insurance Company

: Perusahaan yang menjalankan usaha penunjang usaha asuransi

Consumer Finance : Pembiayaan konsumen

Credit Card : Kartu kredit

Credit Card Company : Perusahaan kartu kredit

Defisit : Kekurangan

Defisit Financial : Kekurangan keuangan

Derivatif : Kontrak yang bersifat bilateral

Deskriptif : Menggambarkan apa adanya

Dewan Audit : Organ pendukung Dewan Komisioner yang

bertugas melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas OJK serta menyusun standar audit dan manajemen resiko OJK

Dinamis : Mudah menyesuaikan diri dengan keadaan

Down Payment : Uang muka

Edukasi : Pendidikan

Efek : Surat berharga

Eksistensi : Keberadaan

Eksplisit : Tegas

(18)

xii

Emiten : Badan Usaha (Perusahaan) yang mengeluarkan

kertas berharga untuk diperjualbelikan guna membutuhkan modal

Empiris : Kenyataan

Evenemen : Suatu keadaan atau peristiwa yang menurut

manusia tidak dapat diperkirakan atau diketahui bahwa peristiwa atau keadaan tersebut akan terjadi/suatu peristiwa atau keadaan yang diperkirakan sudah pasti akan terjadi namun tidak diketahui secara pasti kapan peristiwa itu akan terjadi, yang mana apabila peristiwa atau keadaan itu terjadi maka akan menimbulkan kerugian (resiko)

Ex-officio : Jabatan seseorang pada lembaga tertentu karena

tugas dan kewenangannya pada lembaga lain

Factoring : Anjak piutang

Fasilitator : Pihak yang menyediakan fasilitas

Filosofis : Cara pemikiran manusia secara kritis dan

dijabarkan dalam konsep mendasar

Finance Charge : Biaya bunga

Financing Institution : Lembaga Pembiayaan

Finansial : Keuangan

Fiskal : Pendapatan negara (Pajak)

Gearing Ratio : Suatu ukuran kapasitas portofolio penjaminan

yang dilakukan perusahaan penjaminan dalam satu periode tertentu

Generalisasi : Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum

dari suatu kejadian

Globalisasi : Proses masuknya ke ruang lingkup dunia

Hazard : Suatu peristiwa atau keadaan yang akan

memperbesar timbulnya suatu resiko

Holistik : Suatu cara pandang yang menyatakan bahwa

(19)

xiii

Human being : Manusia

Implisit : Tersirat

Independen : Bebas atau tidak dapat dipengaruhi oleh pihak

manapun

Indikasi : Petunjuk, tanda-tanda yang menarik perhatian

Inovasi : Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru

Institusi : Sesuatu yang dilembagakan undang-undang

Instrumen : Sarana, alat

Insurance Business : Usaha asuransi

Insurance Company : Perusahaan Asuransi

Integrasi : Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh

dan bulat

Integritas : Berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam

setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan

Intelektual : Berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan

Interaksi : Berhubungan

Intermediasi : Berperan menjadi perantara antara pihak yang

kelebihan dana dan membutuhkan dana

Investasi : Penanaman uang atau modal di suatu perusahaan

atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan

Investee Company : Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan

Invicible and intangible : Tidak dapat dilihat dan diraba

Juridische realiteit : Kenyataan yuridis

Jurisprudence : Keputusan hakim terdahulu sering diikuti dan

dijadikan dasar keputusan hakim kemudian mengenai masalah yang sama

Komite Etik : Organ pendukung Dewan Komisioner yang

(20)

xiv

Kompetensi : Kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan

(memutuskan sesuatu)

Kompleks : Mengandung beberapa unsur pelik, rumit, sulit

dan saling berhubungan

Komprehensif : Bersifat luas dan lengkap

Konglomerasi : Keutuhan yang terjadi dari bermacam-macam

unsur

Konsepsi : Rancangan

Konsisten : Berkesinambungan/terus menerus dilakukan

Konsumtif : Tidak menghasilkan sendiri, hanya memakai

Konvensional : Umum

Lease : Sewa Menyewa

Leasing : Sewa guna usaha

Legal act : Perbuatan hukum

Lembaga : Badan (organisasi) yang tujuannya melakukan

suatu usaha

Levering : Penyerahan

Likuiditas : Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya yg segera harus dipenuhi

Logika : Jalan pikiran yang masuk akal

Logis : Rasional

Market Abuses : Penyalahgunaan pasar

Marketing : Pemasaran

Merchant : Pedagang

Metodelogis : Prinsip yang menjelaskan suatu keahlian dan

teknik untuk mempelajari dan mendekati inti suatu ilmu

Moneter : Berhubungan dengan keuangan

Money Laundering : Pencucian uang

(21)

xv

Multi Finance : Membiayai banyak jenis pembiayaan

Multiguna : Banyak gunanya

Musyarakah : Perseroan

Non Negotiable : Tidak dapat dialihkan dan dikuasakan

Nonbank Financial

Institution

: Lembaga Keuangan Bukan Bank

Non Performing Financing : Rasio Kualitas Piutang Pembiayaan Bermasalah

adalah perbandingan antara NPF dengan total piutang pembiayaan untuk kendaraan bermotor dengan cara pembelian dengan pembayaran secara angsuran

Objektivitas : Sikap jujur, tidak dipengaruhi pendapat dan

pertimbangan pribadi atau golongan dalam mengambil putusan atau tindakan

Obligasi : Surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu

tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan

Opsi : Hak memilih atau pilihan dari sejumlah alternatif

Pandhuis Reglement : Aturan Dasar Pegadaian

Partisipan : Orang yang ikut berperan serta di suatu kegiatan

Pawn Shop : Pegadaian

Pengelola Statuter : Orang perseorangan atau badan hukum yang

ditetapkan OJK untuk melaksanakan kewenangan OJK

Portofolio Efek : Kumpulan surat berharga, termasuk saham,

obligasi, unit penyertaan reksadana yang dijual dalam penawaran umum, serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang

Produktif : Memberi hasil atau bermanfaat

(22)

xvi

Realitas : Kenyataan

Rechtsbetrekking : Hubungan hukum

Rechtshandeling : Perbuatan hukum

Regulasi : Pengaturan

Regulator : Alat yang mengatur (pengatur)

Rentabilitas : Kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya

Research : Penelitian

Responsibilitas : Bertanggung jawab

Sale and Lease Back : Jual dan disewakan kembali

Separate : Terpisah

Simbolis : Menjadi lambang

Sistematis : Teratur menurut sistem

Struktural : Susunan (tersusun dengan pola tertentu)

Subrogasi : Penggantian hak-hak si berpiutang oleh seorang

pihak ketiga, yang membayar kepada si berpiutang itu, terjadi baik dengan persetujuan maupun demi undang-undang

Substansi : Materi, isi, pokok suatu hal

Superpower : Mempunyai kekuatan besar

Supplier : Penyedia barang

Surplus : Kelebihan

Surplus Financial : Kelebihan keuangan

Syariah : Aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan

kepada hamba-hamba Nya

Takaful : Saling menanggung resiko di antara sesama

(23)

xvii

Teknologi : Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis

Tematis : Aspek struktur kalimat yang menghubungkan

kalimat itu dengan konteknya

Terintegrasi : Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh

dan bulat

Trading : Pengalihan kepemilikan barang dan jasa dari satu

orang atau badan lain dengan mendapatkan sesuatu sebagai imbalan dari pembeli (perdagangan)

Transaksi : Persetujuan jual beli antara dua pihak

Transendental : Menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian

Transformasi : Masa perubahan bentuk

Transparansi : Keterbukaan

Valid : Menurut cara yang semestinya, berlaku

Variasi : Tindakan atau hasil perubahan dari keadaan

(24)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ADP : Aturan Dasar Pegadaian

Bapepam-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

BI : Bank Indonesia

BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BMI : Bank Muamalat Indonesia

DPS : Dewan Pengawas Syariah IKNB : Industri Keuangan Non Bank Kabag : Kepala Bagian

Keppres : Keputusan Presiden

KMK : Keputusan Menteri Keuangan LJK : Lembaga Jasa Keuangan

LKBB : Lembaga Keuangan Bukan Bank LPJK : Lembaga Pengawas Jasa Keuangan LPS : Lembaga Penjamin Simpanan NPF : Non Performing Financing OJK : Otoritas Jasa Keuangan PERJAN : Perusahaan Jawatan PERUM : Perusahaan Umum

PKU : Pembekuan Kegiatan Usaha PMK : Peraturan Menteri Keuangan POJK : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan PP : Peraturan Pemerintah

PPU : Perusahaan Pasangan Usaha PSP : Pemegang Saham Pengendali RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham SBI : Sertifikat Bank Indonesia

SK : Surat Keputusan

Stbl : Staatsblad

UU : Undang-Undang

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada lanjut usia di Panti werdha Griya Usia Lanjut Santo

Pada proses demineralisasi air yang baik, harus dilakukan beberapa kali proses filterasi dari sand filter, carbon filter, deionisasi, hingga sinar ultra violet.dan melakukan

Rendahnya kesamaan komposisi jenis pada cadangan biji dan vegetasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu (1) kondisi hutan sudah dalam keadaan terganggu dan dipengaruhi oleh

pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh pasien. Sistem dapat menangani pendaftaran pemeriksaan pasien kolektif. Tidak menangani proses penyerahan komisi dokter pengirim,

Dari tabel tersebut terlihat bahwa diantara usia, jenis kelamin serta pendidikan yang memiliki hubungan terhadap tingkat kepatuhan adalah pendidikan dengan nilai p <

Jadi untuk ketiga saluran pemasaran cabai rawit di Kecamatan Kanigoro semuanya efisien karena nilai share harga yang di terima petani semuanya lebih dari

Alat listrik yang berguna untuk memasak nasi adalah ….. Matahari bergerak

Atap kampung adalah jenis yang paling sederhana berdasar struktur dan dikenal sebagai tempat tinggal orang biasa; atap limasan merupakan ragam bentuk atap kampung