ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
T E S I S
OLEH
ABDUL RAHMAN SIREGAR 137011070/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN
T E S I S
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ABDUL RAHMAN SIREGAR 137011070/MKn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Telah diuji pada
Tanggal : 24 Augustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH
Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, MHum 3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum
i ABSTRAK
Lembaga pembiayaan konsumen merupakan bagian dari kegiatan usaha di industri jasa keuangan dan melakukan kegiatan usaha pembiayaan pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen berupa pembiayaan kendaraan bermotor, pembiayaan alat-alat rumah tangga, pembiayaan barang-barang elektronik dan pembiayaan perumahan. Pranata hukum pembiayaan konsumen di Indonesia dimulai pada tahun 1988, yaitu dengan dikeluarkannya Keppres No.61 Tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan, dan Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.013/1988 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Lembaga Pembiayan Konsumen dalam pranata hukum di Indonesia diatur dalam Buku III KUHPerdata Tentang Perikatan, UU No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, PMK No. 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan, Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur tentang kegiatan usaha lembaga pembiayaan.
Bentuk pengaturan Otoritas Jasa Keuangan berupa penetapan peraturan dan kebijakan terhadap kegiatan usaha pembiayaan konsumen dan bentuk pengawasan Otoritas Jasa Keuangan berupa pengawasan tidak langsung dan pengawasan langsung. Pengawasan juga dilakukan sebagai sarana pencegahan terjadinya penyimpangan atas aktivitas sebelum dilaksanakan suatu kegiatan. Dengan adanya pengawasan maka gerak-gerik perbuatan yang kurang baik dapat terdeteksi dengan mudah yang pada akhirnya aktivitas penyimpangan dapat segera dicegah. Selain itu, tujuan pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap kegiatan usaha perusahaan pembiayaan konsumen agar tercipta ketertiban, dan keamanan dalam perekonomian, kemakmuran, meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi dan menambah keuntungan bagi pelaku usaha dengan terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik.
Pelanggaran atas peraturan/ketentuan dan tidak dipenuhinya ketentuan Otoritas Jasa Keuangan akan mengakibatkan perusahaan pembiayaan ini terkena sanksi hukum yaitu sanksi administratif. Sanksi administratif dapat berupa pemberitahuan atau pemenuhan ketentuan yang telah ditetapkan, peringatan tertulis, pembekuan kegiatan usaha dan pencabutan izin usaha. Kewenangan ini diperoleh berdasarkan UU No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Sanksi administratif yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan berupa pemberitahuan, peringatan tertulis dan pembekuan kegiatan usaha tidak mengakibatkan aktivitas kegiatan usaha perusahaan pembiayaan terhenti. Sedangkan sanksi pencabutan izin kegiatan usaha akan mengakibatkan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan terhenti. Selain itu, sanksi yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan tidak mempengaruhi perjanjian pembiayaan yang telah diadakan sebelumnya antara konsumen dengan perusahaan tersebut.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulisan tesis ini dengan judul “ANALISIS YURIDIS KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM PENGATURAN
DAN PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA PEMBIAYAAN
KONSUMEN”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum selaku Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
iv
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
6. Bapak Dr. Dedi Harianto, SH, MHum, selaku Komisi Penguji yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
7. Bapak dan ibu dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di bangku kuliah.
8. Seluruh staf/pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama ini menjalankan pendidikan.
9. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Magister Kenotariatan, khususnya angkatan tahun 2013 yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan terarah.
v
ayahanda Alm.Sutan Siregar dan abang serta kakak saya tercinta yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis.
Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenaan memberi masukan dan arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih baik dan terarah.
Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013, khususnya Grup A Reguler. Dan akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga perhatian dan bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan pada khususnya.
Amiin Ya Rabbal’Alamin.
Medan, Agustus 2015 Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Abdul Rahman Siregar
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 30 Juli 1970
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jalan Sosro Gg.Pertiwi Baru No.8 Medan
Email : bederegar@gmail.com
II. Data Orang Tua
Nama Ayah : Alm.Sutan Siregar
Nama Ibu : Maryam Harahap
III. Data Keluarga
Nama Isteri : Dewi Aryani Lubis
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 31 Desember 1971 Nama Anak : Rifanisa Arda Siregar Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 01 Maret 2000 IV. Pendidikan
1. Sekolah Dasar : SD Negeri 060801 Medan, Lulus 1984 2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 10 Medan, Lulus 1987 3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 6 Medan, Lulus 1990 4. Strata-1 : Fakultas Hukum Universitas Andalas
Padang, Lulus 1996 V. Pekerjaan
vii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR ISTILAH ... x
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 14
C. Tujuan Penelitian ... 14
D. Manfaat Penelitian ... 15
E. Keaslian Penelitian ... 15
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 17
G. Metode Penelitian... 24
BAB II KEBERADAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN DALAM INDUSTRI JASA KEUANGAN DAN PRANATA HUKUM INDONESIA ... 29
A. Keberadaan Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Industri Jasa Keuangan Indonesia ... 29
1. Industri Jasa Keuangan Di Indonesia ... 29
viii
B. Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum Indonesia ... 66 1. Lembaga Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata Hukum
Indonesia ... 66 2. Perjanjian Pembiayaan Konsumen Dalam Pranata
Hukum Indonesia ... 70
BAB III BENTUK PENGATURAN DAN PENGAWASAN
OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN ... 78 A. Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor Industri
Jasa Keuangan ... 78 1. Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan Di
Indonesia ... 78 2. Struktur Organisasi Dan Independensi Otoritas Jasa
Keuangan ... 81 3. Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator Di Sektor
Industri Jasa Keuangan ... 87 B. Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pelaksanaan
Tugas Pengaturan Dan Pengawasan Terhadap Industri Jasa Keuangan... 90 1. Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Sistem
Keuangan Indonesia ... 90 2. Kewenangan Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan
Usaha Industri Jasa Keuangan Di Indonesia ... 93 3. Peranan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengaturan Dan
ix
C. Ruang Lingkup Pengaturan Dan Pengawasan Kegiatan Usaha
Di Lembaga Pembiayaan Konsumen ... 99
1. Bentuk Pengaturan Kegiatan Usaha Lembaga Pembiayaan Konsumen ... 99
2. Bentuk Pengawasan Kegiatan Usaha Lembaga Pembiayaan Konsumen ... 111
3. Tujuan Pengaturan Dan Pengawasan ... 116
BAB IV AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN KETENTUAN- KETENTUAN YANG DITETAPKAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN ... 120
A. Bentuk Pemberian Sanksi Dan Akibat Hukum Terhadap Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan Konsumen ... 120
1. Bentuk Dan Akibat Pemberian Sanksi Terhadap Perusahaan Pembiayaan Konsumen ... 120
2. Akibat Hukum Atas Pemberian Sanksi Terhadap Perjanjian Dalam Pembiayaan Konsumen ... 125
B. Praktik Pemberian Sanksi Oleh Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan... 129
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum .... 129
2. Praktik Pemberian Sanksi Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Perusahaan Jasa Keuangan ... 131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 136
A. Kesimpulan ... 136
B. Saran ... 137
x
DAFTAR ISTILAH
Abstrak : Tidak berwujud
Actio Paulina : Hak yang diberikan oleh undang-undang kepada
setiap kreditur/suatu upaya hukum untuk menuntut pembatalan perbuatan-perbuatan hukum debitur yang merugikan krediturnya
Administrative Agencies : Agen Administrasi
Akseptasi : Pembenaran, penerimaan
Akuntabilitas : Setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertangungjawabkan kepada publik
Alternatif : Pilihan
Analisis : Penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya
Argumentasi : Alasan untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat
Artifisial : Tidak alami, buatan
Aspirasi : Harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa
yang akan datang
Bancaassurance : Suatu konsep gabungan dari industri perbankan
dan industri asuransi, dengan penggabungan terjadi antara sistem, produk dan distribusi dari asuransi melalui jaringan bank
Bisnis : Usaha komersial di dunia perdagangan
Card Holder : Pemegang Kartu
Cashback : Dana Tunai
Cessie : Cara pengalihan piutang-piutang atas nama dan
xi
hari), yang diterbitkan oleh perusahaan besar yang memiliki peringkat kredit tinggi
Complementary Insurance Business
: Usaha Penunjang Usaha Asuransi
Complementary Insurance Company
: Perusahaan yang menjalankan usaha penunjang usaha asuransi
Consumer Finance : Pembiayaan konsumen
Credit Card : Kartu kredit
Credit Card Company : Perusahaan kartu kredit
Defisit : Kekurangan
Defisit Financial : Kekurangan keuangan
Derivatif : Kontrak yang bersifat bilateral
Deskriptif : Menggambarkan apa adanya
Dewan Audit : Organ pendukung Dewan Komisioner yang
bertugas melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas OJK serta menyusun standar audit dan manajemen resiko OJK
Dinamis : Mudah menyesuaikan diri dengan keadaan
Down Payment : Uang muka
Edukasi : Pendidikan
Efek : Surat berharga
Eksistensi : Keberadaan
Eksplisit : Tegas
xii
Emiten : Badan Usaha (Perusahaan) yang mengeluarkan
kertas berharga untuk diperjualbelikan guna membutuhkan modal
Empiris : Kenyataan
Evenemen : Suatu keadaan atau peristiwa yang menurut
manusia tidak dapat diperkirakan atau diketahui bahwa peristiwa atau keadaan tersebut akan terjadi/suatu peristiwa atau keadaan yang diperkirakan sudah pasti akan terjadi namun tidak diketahui secara pasti kapan peristiwa itu akan terjadi, yang mana apabila peristiwa atau keadaan itu terjadi maka akan menimbulkan kerugian (resiko)
Ex-officio : Jabatan seseorang pada lembaga tertentu karena
tugas dan kewenangannya pada lembaga lain
Factoring : Anjak piutang
Fasilitator : Pihak yang menyediakan fasilitas
Filosofis : Cara pemikiran manusia secara kritis dan
dijabarkan dalam konsep mendasar
Finance Charge : Biaya bunga
Financing Institution : Lembaga Pembiayaan
Finansial : Keuangan
Fiskal : Pendapatan negara (Pajak)
Gearing Ratio : Suatu ukuran kapasitas portofolio penjaminan
yang dilakukan perusahaan penjaminan dalam satu periode tertentu
Generalisasi : Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum
dari suatu kejadian
Globalisasi : Proses masuknya ke ruang lingkup dunia
Hazard : Suatu peristiwa atau keadaan yang akan
memperbesar timbulnya suatu resiko
Holistik : Suatu cara pandang yang menyatakan bahwa
xiii
Human being : Manusia
Implisit : Tersirat
Independen : Bebas atau tidak dapat dipengaruhi oleh pihak
manapun
Indikasi : Petunjuk, tanda-tanda yang menarik perhatian
Inovasi : Pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru
Institusi : Sesuatu yang dilembagakan undang-undang
Instrumen : Sarana, alat
Insurance Business : Usaha asuransi
Insurance Company : Perusahaan Asuransi
Integrasi : Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh
dan bulat
Integritas : Berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam
setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan
Intelektual : Berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan
Interaksi : Berhubungan
Intermediasi : Berperan menjadi perantara antara pihak yang
kelebihan dana dan membutuhkan dana
Investasi : Penanaman uang atau modal di suatu perusahaan
atau proyek dengan tujuan memperoleh keuntungan
Investee Company : Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan
Invicible and intangible : Tidak dapat dilihat dan diraba
Juridische realiteit : Kenyataan yuridis
Jurisprudence : Keputusan hakim terdahulu sering diikuti dan
dijadikan dasar keputusan hakim kemudian mengenai masalah yang sama
Komite Etik : Organ pendukung Dewan Komisioner yang
xiv
Kompetensi : Kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan
(memutuskan sesuatu)
Kompleks : Mengandung beberapa unsur pelik, rumit, sulit
dan saling berhubungan
Komprehensif : Bersifat luas dan lengkap
Konglomerasi : Keutuhan yang terjadi dari bermacam-macam
unsur
Konsepsi : Rancangan
Konsisten : Berkesinambungan/terus menerus dilakukan
Konsumtif : Tidak menghasilkan sendiri, hanya memakai
Konvensional : Umum
Lease : Sewa Menyewa
Leasing : Sewa guna usaha
Legal act : Perbuatan hukum
Lembaga : Badan (organisasi) yang tujuannya melakukan
suatu usaha
Levering : Penyerahan
Likuiditas : Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yg segera harus dipenuhi
Logika : Jalan pikiran yang masuk akal
Logis : Rasional
Market Abuses : Penyalahgunaan pasar
Marketing : Pemasaran
Merchant : Pedagang
Metodelogis : Prinsip yang menjelaskan suatu keahlian dan
teknik untuk mempelajari dan mendekati inti suatu ilmu
Moneter : Berhubungan dengan keuangan
Money Laundering : Pencucian uang
xv
Multi Finance : Membiayai banyak jenis pembiayaan
Multiguna : Banyak gunanya
Musyarakah : Perseroan
Non Negotiable : Tidak dapat dialihkan dan dikuasakan
Nonbank Financial
Institution
: Lembaga Keuangan Bukan Bank
Non Performing Financing : Rasio Kualitas Piutang Pembiayaan Bermasalah
adalah perbandingan antara NPF dengan total piutang pembiayaan untuk kendaraan bermotor dengan cara pembelian dengan pembayaran secara angsuran
Objektivitas : Sikap jujur, tidak dipengaruhi pendapat dan
pertimbangan pribadi atau golongan dalam mengambil putusan atau tindakan
Obligasi : Surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu
tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan
Opsi : Hak memilih atau pilihan dari sejumlah alternatif
Pandhuis Reglement : Aturan Dasar Pegadaian
Partisipan : Orang yang ikut berperan serta di suatu kegiatan
Pawn Shop : Pegadaian
Pengelola Statuter : Orang perseorangan atau badan hukum yang
ditetapkan OJK untuk melaksanakan kewenangan OJK
Portofolio Efek : Kumpulan surat berharga, termasuk saham,
obligasi, unit penyertaan reksadana yang dijual dalam penawaran umum, serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang
Produktif : Memberi hasil atau bermanfaat
xvi
Realitas : Kenyataan
Rechtsbetrekking : Hubungan hukum
Rechtshandeling : Perbuatan hukum
Regulasi : Pengaturan
Regulator : Alat yang mengatur (pengatur)
Rentabilitas : Kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya
Research : Penelitian
Responsibilitas : Bertanggung jawab
Sale and Lease Back : Jual dan disewakan kembali
Separate : Terpisah
Simbolis : Menjadi lambang
Sistematis : Teratur menurut sistem
Struktural : Susunan (tersusun dengan pola tertentu)
Subrogasi : Penggantian hak-hak si berpiutang oleh seorang
pihak ketiga, yang membayar kepada si berpiutang itu, terjadi baik dengan persetujuan maupun demi undang-undang
Substansi : Materi, isi, pokok suatu hal
Superpower : Mempunyai kekuatan besar
Supplier : Penyedia barang
Surplus : Kelebihan
Surplus Financial : Kelebihan keuangan
Syariah : Aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan
kepada hamba-hamba Nya
Takaful : Saling menanggung resiko di antara sesama
xvii
Teknologi : Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
Tematis : Aspek struktur kalimat yang menghubungkan
kalimat itu dengan konteknya
Terintegrasi : Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh
dan bulat
Trading : Pengalihan kepemilikan barang dan jasa dari satu
orang atau badan lain dengan mendapatkan sesuatu sebagai imbalan dari pembeli (perdagangan)
Transaksi : Persetujuan jual beli antara dua pihak
Transendental : Menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian
Transformasi : Masa perubahan bentuk
Transparansi : Keterbukaan
Valid : Menurut cara yang semestinya, berlaku
Variasi : Tindakan atau hasil perubahan dari keadaan
xviii
DAFTAR SINGKATAN
ADP : Aturan Dasar Pegadaian
Bapepam-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
BI : Bank Indonesia
BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BMI : Bank Muamalat Indonesia
DPS : Dewan Pengawas Syariah IKNB : Industri Keuangan Non Bank Kabag : Kepala Bagian
Keppres : Keputusan Presiden
KMK : Keputusan Menteri Keuangan LJK : Lembaga Jasa Keuangan
LKBB : Lembaga Keuangan Bukan Bank LPJK : Lembaga Pengawas Jasa Keuangan LPS : Lembaga Penjamin Simpanan NPF : Non Performing Financing OJK : Otoritas Jasa Keuangan PERJAN : Perusahaan Jawatan PERUM : Perusahaan Umum
PKU : Pembekuan Kegiatan Usaha PMK : Peraturan Menteri Keuangan POJK : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan PP : Peraturan Pemerintah
PPU : Perusahaan Pasangan Usaha PSP : Pemegang Saham Pengendali RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham SBI : Sertifikat Bank Indonesia
SK : Surat Keputusan
Stbl : Staatsblad
UU : Undang-Undang