• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEN (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

DAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN

NADI ASIH

OLEH

I Putu Dody Suarnatha (12101372)

Wayan Eka Ariawan (12101354)

I Putu Rudi Arta (11101455)

I Made Teguh Darmajaya (12101457)

PEMBIMBING :

Aniek suryanti kusuma, M.kom

DALAM RANGKA TUGAS MATA KULIAH ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

(STIKI) INDONESIA DENPASAR

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia ekonomi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat begitu pula dengan perkembangan teknologi saat ini semakin meningkat. Komputer merupakan salah satu alat bantu yang mampu meningkatkan kecepatan perkembangan ilmu teknologi dunia dan dengan adanya komputer dapat memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh dunia usaha di segala bidang.

Seiring dengan perkembangan sebuah perusahaan, maka dibutuhkan suatu sistem perencanaan dan pengendalian yang baik untuk menunjang kinerja dan proses yang berlangsung diperusahaan agar semua proses yang ada dapat berjalan dengan baik. Toko Bangunan Nadi Asih bergerak dalam bidang penjualan barang-barang bangunan atau matrial. Toko bangunan Nadi Asih berlokasi tepatnya di Jln I Gusti Ngurah Rai, Banjar Delod Bale Agung,Mengwi-Badung. Usaha ini dimiliki oleh I Kadek Wirajaya dan sudah berdiri kurang lebih sekitar 15 tahun yang lalu. Pada saat ini sistem penjualan pada Toko

Bangunan Nadi Asih masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum efektif, terjadi penumpukan arsip yang tidak teratur dan belum tersedianya tempat penyimpanan arsip, sehingga keamanan dari datanya kurang terjamin. Selain dari waktu yang banyak terbuang dari proses pencarian data pun mengalami kesulitan dan sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data penjualan dan pembelian. Oleh karena itu, penulis bermaksud agar Toko Bangunan Nadi Asih mengkomputerisasikan sistem bagian penjualan dan pembelian untuk memaksimalkan kinerjanya. Diharapkan setelah system penjualan yang terkomputerarisasi, maka pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan data transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.

Dalam melakukan pengelolaan data penjualan barang pembuatan laporan hanya dibuatkan secara garis besar yaitu berapa jumlah uang didapat setiap harinya. Selain itu juga ada

(3)

dilakukan serta data-data akan hutang/bon yang dimiliki konsumen tidak terorganisir.

Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem informasi dan sebuah database yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap suatu data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga memudahkan untuk melakukan perhitungan dalam jumlah banyak sehingga informasi yang diperoleh lebih baik dan cepat.

Bertolak dari uraian diatas maka diangkatlah judul “Analisa Perancangan

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang Pada Toko Bangunan Nadi Asih”

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana perancangan system informasi penjualan dan pembelian pada toko Bangunan Nadi Asih? 2) Bagaimana sistem informasi transaksi

penjualan barang saat ini yang sedang berjalan di Toko Bangunan Nadi Asih?

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas, maka dibuatlah batasan masalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi yang dirancang hanya sebatas untuk pengelolaan data, penjualan barang, pencatatan

hutang/bon pada toko “Nadi Asih”

yang dilakukan secara komputerisasi.

2. Sistem ini dirancang berdiri sendiri (Stand Alone) karena tidak terhubung dengan jaringan komputer yang ada pada ruangan lain perusahaan.

1.4 Analisa Kebutuhan

Karena system penjualan yang dilakukan toko Nadi Asih masih dapat dikatakan masih manual ,maka disarankan untuk merubah/mengganti system penjualan yang masih tradisional tersebut dengan system yang lebih modern yaitu penggunaan alat bantu yang lebih akurat seperti (computer/laptop) ditambah dengan software jual beli. Selain itu beberapa hal yang diperlukan adalah :

1. Input Data

Data yang dibutuhkan berupa:

(4)

Data Barang seperti : Nama barang , Harga barang, Satuan Barang, dan Stok barang.

2. Proses Transaksi

Proses transaksi berupa : proses penginputan data customer, dan proses penginputan barang yang akan dipesan customer.

1.5 Manfaat

Manfaat dari Perancangan Sistem Informasi Penjualan barang bagi Toko Bangunan Nadi Asih antara lain : 1) Dengan system baru ini nantinya

diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja dalam proses penjualan alat maupun bahan bangunan pada toko Nadi Asih.

2) Menghemat waktu dan tenaga dalam memproses transaksi.

3) Menghindari kesalahan-kesalahan kecil dalam bertransaksi.

1.6 Tujuan penulisan

1) Untuk melengkapi tugas Analisa dan Desain Sstem Informasi (ADSI). 2) Untuk mengetahui sistem informasi

transaksi pembelian dan penjualan barang yang sedang berjalan di Toko Bangunan Nadi Asih

3) Untuk merancang dan membuat sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan-laporan secara terperinci yang memudahkan dalam mencari informasi apabila ada pengkoreksian terhadap data barang di Toko Bangunan Nadi Asih

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Definisi secara luas dari sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau sub-sub sistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.

Menurut Jerry Fitz Gerald, Arda F. Fitz Gerald dan Waren D. Stallings, Jr

yang dikutip dalam buku Analisa Desain dan Sistem Informasi, Jogiyanto H.M, MBA, Akt , ph.D (2005,1), mendefinisikan sebagai berikut :

(5)

bersama sama untuk

melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan

suatu sasaran yang tertentu“

.

Menurut Mc.Leod (1995) yang dikutip dalam buku Analisis dan perancangan Sistem Informasi, Hanif Al Fatta, (2007,4) mendefinisikan sebagai berikut :

“Sistem sebagai sekelompok elemen elemen yang

terintegritas dengan maksud

yang sama untuk mencapai suatu tujuan.”

2.1.1 Elemen System

1. Tujuan

Tujuan dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem.

2. Batasan

Dalam mencapi suatu tujuan dari sistem dibutuhkan batasanbatasan suatu system dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya. Batasan suatu system menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Kontrol

Kontrol merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal ,masukan, frekuensi, masukan data dan jenis masukan.

4. Input

Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan data.

5. Proses

Proses merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pemakai.

6. Output

Output merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakukan.

7. Umpan Balik

Dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.

(6)

Sistem mempunyai beberapa macam karakteristik, yaitu :

1. Mempunyai komponen ( components )

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.

2. Mempunyai batas ( boundary )

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem.

3. Mempunyai lingkungan ( environments )

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan system

4. Mempunyai penghubung /antar muka ( interface )

Antar komponen penghubung /antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas

menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.

5. Mempunyai masukan ( input )

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

6. Mempunyai pengolahan ( processing )

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.

7. Mempunyai keluaran ( output )

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

8. Mempunyai sasaran

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

(7)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

10. Mempunyai umpan balik ( feed back )

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali ( control ) system untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam system dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

1)Sebagai sistem abstrak (abstract system)

2)Sebagai sistem alamiah (natural system)

3)Sebagai sistem tertentu

(determinate system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) 4) Sebagai sistem tertutup (closed

system) dan sistem terbuka (open system).

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data-data yang telah diolah sehingga dapat berguna bagi siapa

saja yang membutuhkan. Para ahli memiliki banyak arti lain tentang informasi.

Pengertian Informasi menurut Jogiyanto yang dikutip dalam buku ‘Analisis dan desain sistem informasi’ mendefinisikan sebagai berikut :

“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya” .

(Jogiyanto,2005; 8).

Menurut Gordon B. davis yang disadur oleh Drs. Moekijat yang dikutip dalam buku Administrasi kepegawaian negara ( 1991 : 6 ) mendefinisikan sebagai berikut:

“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

penting bagi si penerima dan

mempunyai nilai yang nyata atau

yang dapat dirasakan dalam

keputusan-keputusan sekarang atau

keputusan-keputusan yang akan datang“.

(8)

Pengertian sistem informasi menurut para ahli diantaranya :

Informasi diperoleh dari sistem informasi ( information system ) atau processing system. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang dikutip dalam Buku Accounting Information System ( New Jersey ; Prentice-Hall, 1983 : 6 ) disadur oleh Jogiyanto, mendefinisikan sistem informasi sebagai :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi

dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan“.

Sistem Informasi menurut Liang Gie diterjemahkan dalam Buku yang berjudul

”Sistem Keterangan” yang

mendefinisikan sebagai :

“Rangkaian tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani

suatu kegiatan yang lengkap

keterangan-keterangan sejak

pengumpulan mengenai

penggunaan dan penyimpanan

sampai penyingkirannya untuk

membantu tercapainya suatu tujuan organisasi“. ( Drs. Moekijat, 1991 : 10 )

Dalam sistem informasi mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan, antara lain:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Merupakan kompoenen fisik berupa peraltan input, peralatan proses, dan peralatan output.

2. Perangkat Lunak (Software)

Merupakan instruksi yang membuat komputer melakukan pekerjaan tertentu.

3. SDM (Brainware)

Sebagai user atau pengoperasi sistem.

2.3 Pengertian DataBase / Basis Data

Database atau basis data adalah

(9)

Pengertian Basis Data menurut

Ramakrishnan dan Gehrke yang dikutip dalam Buku Sistem Basis Data (2003) mendefenisikan sebagai berikut:

DataBase/basisdata sebagai

kumpulan data, umumnya

mendeskripsikan aktivitas satu

organisasi atau lebih yang

berhubungan. Misalnya, basisdata

universitas mungkin berisi informasi mengenai hal berikut:

 Entitas seperti mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kuliah.

 Hubungan antar entitas seperti registrasi mahasiswa dalam mata kuliah, dan penggunaan ruang untuk kuliah.

2.3.1 Sistem Manajemen Basisdata

(DBMS)

Pengertian Sistem Manajemen Basisdata (DBMS) menurut Kadir (2003:17) yang dikutip dalam buku Sistem Basis Data mendifinisikan:

” Suatu program komputer yang

digunakan untuk memasukkan,

mengubah ,

menghapus,memanipulasi dan

memperoleh data/informasi dengan

praktis dan efisien”.

A. Keuntungan DBMS

DBMS memungkin perusahaan maupun pengguna individu untuk:

a) Mengurangi pengulangan data

Apabila dibandingkan dengan file-file yang disimpan terpisah di setiap aplikasi komputer, DBMS mengurangi jumlah total file dengan menghapus data yang terduplikasi di berbagai file. Data terduplikasi selebihnya dapat

ditempatkan dalam satu file. b) Mencapai independensi data

Spesifikasi data disimpan dalam skema pada tiap program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengarahui program yang mengakses data.

(10)

d) Mengambil data dan informasi dengan cepat

Hubungan-hubungan logis, bahasa manpulasi data, serta bahasa query memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit. e) Meningkatkan keamanan

DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi (password), direktori pemakai, dan bahasa sandi (encryption) sehingga data yang dikelola akan lebih aman.

B. Kerugian DBMS

Keputusan menggunakan DBMS mengikat perusahaan untuk:

a) Memproleh perangkat lunak yang mahal

DBMS mainframe masih sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis komputer mikro lebih murah, tetapi tetap merupakan pengeluaran besar bagi satu organisasi kecil. b) Memproleh konfigurasi perangkat

keras yang besar

DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpannan dan memori lebih besar daripada program aplikasi lain.

c) Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA

DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh pengelola basisdata (DBA).

2.3.2 Entity Relationship Diagram

(ERD)

a) Model-model Data

Struktur yang mendasari suatu basisdata adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, semantic, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan dua model data, yaitu:

 Entity Relationship Model

(11)

dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat pula dianggap sebagai entitas. Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Contoh, relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang diambilnya.

 Model Relasional

Model relasional menggunakan sekumpulan table untuk menyajikan, baik data maupun relasi, di antara data-data. Masing-masing table mempunyai sejumlah kolom dan masing-masing kolom mempunyai nama unik.

b) Batasan

Skema ER bisa menentukan batasan tertentu dimana isi basisdata harus sesuai denganya.

Pemetaan kardinalitas

Pemetaan kardinalitas menyatakan jumlah entitas

dimana entitas lain dapat dihubungan ke entitas tersebut melalui sebuah himpunan realasi.

Pemetaan kardinalitas sangat berguna dalam menentukan himpunan relasi biner meskipun pemetaan dapat berperan dalam deskripsi hinpunan relasi yang melibatkan lebih dari dua himpunan entitas.

Untuk suatu himpunan relasi biner R antara himpunan entitas A dan B, pemetaan kardinalitas yang harus satu dari berikut:

a) On–to-On, sebuah entitas

pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan denag paling banyak satu entitas pada A.

(12)

c) Many-to-One, sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada B. Sebuah entitas pada B dapat dihubungkan dengan nol atau lebih entitas pada A. d) Many-to-Many, sebuah

entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih entitas pada B dan sebuah entitas pada B dapat dihubungkan nol atau lebih entitas A.

2.3.3 Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.

Bentuk normalisasi yang dirancang pada sistem informasi penjualan dan pembelian ini adalah :

1) Bentuk tidak normal (unnormal) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. 2) Bentuk Normalisasi Pertama

Suatu relasi dikatakan mempunyai bentuk normal form pertama bila semua domain adalah sederhana. Artinya setiap atribut mempunyai domain tunggal.

3) Bentuk Normalisasi Kedua Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan sebagai primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel –tabel yang sudah dibentuk.

(13)

normalisasi kedua tidak terdapat field – field yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer tiap- tiap tabel sedangkan pada normalisasi ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer pada tiap tabel sebagai relasi/penghubung tabel satu ke tabel yang lain.

2.3.4 Tabel

Tabel adalah unit penyimpanan fisik utama untuk data dalam basisdata. Ketika mengakses basisdata, pengguna mengacu table untuk data yang diinginkan. Basisdata bisa terdiri atas banyak table sehingga harus terdapat relasi antar table. Karena menyimpan data, table membutuhkan penyimpanan fisik pada host komputer untuk basisdata.

Ada empat macam table yaitu:

a) Table data berfungsi menyimpan sebagain besar data yang ditmukan pada basisdata.

b) Join table adalah table yang digunakan untuk membentuk relasi antar dua table.

c) Subset table mengandung bagian data suatu table data.

d) Table validasi, kadang disebut table kode, digunakan untuk membuat valid data yang dimasukan pada table lainnya.

2.3.5 Kolom

Kolom atau field adalah kategori informasi yang terdapat dalam table. Kolom pada table bagi atribut bagi entitas. Dengan kata lain, ketika model bisnis menjadi model basisdata, entitas menjadi table dan atribut menjadi kolom. Kolom adalah struktus penyimpanan logis dalam sebuah basisdata. Masing-masing kolom dalam table memilki tipe data. Tipe data menentukan tipe nilai yang dapat mengisi sebuah kolom. Jika kolom divisualisasikan, sebuah kolom adalah struktur vertical pada abel dan mengandung nilai pada setiap baris data yang berhubungan dengan kolom tertentu.

(14)

Satu baris data adalah kumpulan semua kolom yang berhubungan dengan kejadian tunggal. Dengan kata lain, satu baris data adalah satu record dalam table. Sebagai contoh, jika ada 25.000 judul buku, aka nada m25.000 record atau baris data dalam table judul buku. Jumlah baris pada table akan berubah ketika judul buku ditambah atau dikurangi.

2.3.7 Tipe data

Tipe data menentukan tipe data yang dapat disimpan dalam kolom table. Meskipun ada banyak tipe data, hanya tiga tipe data yang umum digunakan, yaitu:

 Alfanumerik

 Numeric

 Tanggal dan Waktu

Tipe data alfanumerik digunakan untuk menyimpan karakter, karakter khusus, atau hampir semua kombinasi. Jika nilai numerik disimpan dalam field alfanumerik, nilai dilakukan sebagai karakter bukan angka. Dengan kata lain, anda tidak boleh melakukan fungsi aritmatika pada nilai numerik yang

disimpan pada field alfanumerik. Tipe data numerik digunakan hanya untuk menyimpan nilai numerik. Tipe data tanggal dan waktu digunakan menyimpan nilai tanggal dan waktu.

2.4 Perancangan Sistem

2.4.1 Statement Of Purposeem

Pengertian Statement Of Purpose menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang dikutip dalam Buku Pengantar Perancangan system, 1997,14

mendefinisikan Statement of perpose berisikan tentang deskripsi tekstual fungsi system.Hal ini berguna bagi hampir semua level antara lain level puncak, level pemakai, dan level lain yang secara tidak langsung dalam pengembangan sistem.

2.4.2 Event List

Pengertian Event List menurut

Husni Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang dikutip dalam Buku Pengantar

(15)

mendifinisikan pengertian event list

ialah : “ Daftar narasi stimulasi (Daftar

kejadian) yang terjadi dalam lingkungan dan mempunyai hubungan dengan responden yang diberikan oleh

system”.

2.4.3 Data Flow Diagram Context

Level (Context Diagram)

Pengertian Context Diagram menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnassriyanto Saiful Bahri yang dikutip dalam Buku “Pengantar

Perancangan system, 1997,14”

pengertian context diagram yaitu “

Kasus khusus DFD ( bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan ), yang dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang

mewakili keseluruhan system.”

Context diagram yang meyoroti sejumlah karakteristik penting system yaitu

- Terminator - Data masuk - Penyimpanan data - Batasan system

2.4.4 Data Flow Diagram Levelled

Pengertian Data Flow Diagram Levelled menurut Husni Iskandar Pohan dan Kusnassrisyanto Saiful

Bahri yang dikutip dalam Buku Pengantar Perqancangan system, 1997,14” model ini menggambarkan system sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data (selanjutnya kita sebut dengan DFD).Sebagai perangkat analisis, model ini hanya mampu memodelkan system dari sudut pandang yaitu sudut pandang fungsi. Pada sejumlah kasus, model ini biasanya dinamakan berbeda seperti bubble chart, bubble diagram, process model, work flow diagram, dan function model.

Pertama kali digunakan pada rekayasa perangkat lunak sebagai notasi untuk mempelajari desain system, dengan menggunakan notasi graph theory

(16)

pada system yang business-oriented, tetapi lebih kepada scientific dan engineering system.

Ada empat komponen dalam model yaitu:

a) Proses

Proses menunjukan transformasi dari masukkan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukkan dapat menjadi satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses direpresentasikan dalam bentuk lingkaran (bisa juga oval, atau bujur sangkar dengan sudut melengkung). Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau kalimat sederhana. b) Aliran

Komponen ini direpresentasikan dengan mengggunakan panah yang menuju ke/dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian kebagian lain dari system dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. c) Penyimpanan

Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data . Notasi yang digunakan adalah gari sejajar,segiempat dengan sudut melengkung atau persegi panjang

d) Terminator

Komponen berikut dalam odel ini dirpresentasikan megunakan pesegi panjang yang mewakili entity luar dimana system berkomunikasi. Biasanya notasi melambangkan orang atau kelompo orang misalnya organisasi di luar system, grup, departemen, perusahaan pemerintah, dan berada di luar control system yang dimodelkan. Pada sejumlah kasus dapat merupakan system lain, sebagai contoh, system computer yang berkomunikasi dengan system yang dimodelkan.

3.5 Proses Spesification

Kamus Data :

(17)

Kamus Data :

Data Konsumen (Kode Konsumen, Nama Konsumen, Cari, No Telepon, Alamat)

Kamus Data :

(18)

Kamus Data :

(19)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini dibangun sebuah Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan pada toko bangunan nadi asih yang berfungsi untuk membantu pengelolan transaksi pembelian, penjualan,pencatatan bon dan manajemen persediaan barang yang dapat meningkatkan produktifitas dalam bekerja.

2. Terjadi peningkatan dari segi kinerja yaitu dalam waktu 10 menit sistem ini mampu malayani 15 item barang dalam satu pelanggan yang sebelumnya hanya 10 item barang. Kemudian response time sistem ini juga mengalami peningkatan hanya dalam waktu 3 menit sistem ini dapat menampilkan sekaligus mencetak data laporan dari penjualan yang sebelumnya memerlukan waktu 30 menit.

3. Peningkatan dari segi informasi juga tercapai seperti pada saat memerlukan laporan data display barang, penjualan, pembelian dan data pengguna, informasi yang dihasilkan lebih relevan dan jauh dari kesalahan.

4.2 Saran

Agar pemilik toko bangunan Nadi Asih mengaplikasikan sistem informasi ini untuk memudahkan karyawan atau pemilik toko bangunan nadi asih dalam pencatatan bon dan penyimpanan data barang, dan juga dapat menghemat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi Offset; Yogyakarta.

Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Andi

Offset; Yogyakarta.

(20)

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset;

Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran tematik yang diterapkan di Sekolah Luar Biasa (SLB)-ABCD Muhammadiyah Palu diterapkan dengan langkah-langkah

2.500.000,- sebanyak dua kali dari yang bersangkutan hasil dari usaha produktif tersebut bisa untuk membuat tempat jualan bakso semipermanen sehingga tidak harus

bahwa berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease

Indexpage ( http://drupal.org/project/indexpage ) merupakan modul yang dipergunakan untuk membuat menu link abjad, modul ini bermanfaat dalam membuat link yang berkaitan

Hubungan antara Pola Komunikasi orang Tua dengan Kenakalan Remaja di SMA Muhammadiyah Yogyakarta Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Konsep Diri pada Siswa

Selain akan mempermudah dalam pengambilan sampel darah, juga akan lebih meminimalisir rasa sakit pada ternak dan hal tersebut merupakan salah satu kaidah “animal

Guru mengelola pembelajaran melalui teknik pembelajaran yaitu Teknik Bercerita Berpasangan, dalam penelitian ini peneliti sendiri dan yang menjadi pengamat adalah

(2) Efektifitas penggunaan Macromedia Flash pada pembelajaran fiqih di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Ainul Huda Juwet Ngronggot Nganjuk cukup efektif untuk menunjang