• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas pendidikan seks untuk anak u

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efektivitas pendidikan seks untuk anak u"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK USIA DINI MELALUI KOMIK

DAN SASTRA ANAK

.

Sunarti*, Nurul Hidayah, Umaroh

(Sunarti840@yahoo.com)

Universitas Diponegoro

A. PENDAHULUAN

Pendidikan seks di Indonesia merupakan sesuatu yang tabu. Konsep masyarakat mengenai pendidikan seks adalah kesan mengenai hal yang berhubungan dengan seks biologis. Terutama di masyakat pedesaan dan perbatasan. Mereka berpendapat bahwa penyebutan vagina dan penis adalah sesuatu hal yang tabu untuk diperdengarkan oleh anak mereka. maka dari itu terkadang orang tua membuat istilah seperti “burung” atau “titit” untuk nama lain dari penis, dan „tempe‟ untuk penyebutan vagina.

Konsep yang demikian membuat anak menjadi bingung dan tidak paham dengan apa yang ada pada dirinya. Nama vagina dan penis adalah nama yang umum untuk diperdengarkan

pada anak. Bahkan banyak pakar anak yang mengatakan penggunaan istilah tersebut tidak baik jika digunakan pada anak.

Maka dari itu dibutuhkan adanya media yang bersinggungan langsung dengan anak, yaitu komik dan cerita anak. Kedua media tersebut peneliti kembangkan untuk mengetahui efektif atau tidak penyampaian pendidikan seks usia dini kenapa anak-anak di Indonesia.

Seperti pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniastuti (2005) mengenai pendidikan seks untuk anak melalui wayang kagok. Media yang peneliti kembangkan merupakan media yang berbeda, ringan, dan merupakan bacaan anak-anak.

Abstrak Seks merupakan suatu istilah yang tabu untuk dibicarakan, terlebih di Indonesia. Sebagian negara timur memiliki sebuah norma sopan santun, etika yang tinggi sebagai pedoman dalam berujar serta berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataannya orang tua cenderung menutup diri untuk membahas isu-isu tentang seks. Dari hal tersebut muncullah masalah ketika berbicara seks terlebih untuk anak-anak. Sehingga banyak kejahatan seksual yang terjadi karena tidak ada bekal pendidikan mengenai seks. Maka dari itu dibutuhkan metode pembelajaran seks untuk anak usia dini yang tidak melanggar norma, khususnya di Indonesia.

Pada penelitian ini digunakan media sastra anak dan komik. Kedua media ini dinilai lebih efektif untuk digunakan, baik oleh anak atau orang tua. Pendidikan seks yang dikemas dalam cerita yang menarik ini diharapkan dapat tersalurkan dengan baik pada anak-anak. Adapun dalam cerita tersebut banyak sekali pembelajaran mengenai antomi tubuh, toilet training, menjaga, menghargai dan melindungi tubuh, serta belajar mandiri. Dalam penelitian kali ini melibatkan guru dan dosen sebagai selektor bahasa dan gambar. Kemudian diterapkan kepada anak-anak SDN Bulusan kelas 3 SD, dari penelitian yang baru berjalan sekitar satu bulan, sudah memperlihatkan hasil bahwa mereka dapat memahami pentingnya pendidikan seks untuk melindungi diri mereka dari pelecehan seksual.

(2)

Pada tahun lalu Menteri Pendidikan Indonesia M. Nuh menyatakan tidak setuju jika pendidikan seks masuk ke mata pelajaran siswa.

"Saya terus terang menggunakan istilah pendidikan seks itu agak tabu," kata Nuh di Jakarta, Senin (5/5/2014).(Liputan6.com )

Namun mengingat pentingnya pendidikan seks, peneliti berinisiatif untuk membuat bacaan anak yang berisi pendidikan seks untuk anak-anak. Sehingga pendidikan tersebut dapat disalurkan dan dimanfaatkan dengan baik.

B. METODE

Pada penelitian kali ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Kedua metode tersebut digunakan untuk mengalisis data yang ada dilapangan. Metode kualitatif digunakan untuk mengolah data berupa cerita berangkai, dan retell (menceritakan kembali) dari siswa. Kemudian metode kuantitatif digunakan untuk mengolah data dari kuesioner yang di ambil pra dan pasca penelitian untuk mengukur tingkat keefektivan media pembelajaran tersebut. Adapun penelitian ini dimulai dengan siswa mengisi kolom hobi. Dari hobi dan pengamatan kebiasaan siswa selama beberapa waktu diperoleh inspirasi atau gagasan yang dapat dijadikan sebagai sumber cerita.

Setelah cerita dan komik berhasil disusun, maka diberikan pada siswa. Siswa akan diminta untuk menceritakan kembali isi cerita anak dan komik tersebut, baik secara individu dan berkelompok. Kemudian pada pertemuan selanjutnya siswa diminta untuk mengisi kuesioner. Kuesioner diberikan pada siswa dalam waktu yang relatif agak berjauhan yakni 2 minggu usai siswa mendapat sastra anak dan komik. Jeda waktu tersebut digunakan untuk mengetahui pola tingkah laku siswa, apakah terdapat perbedaan sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan seks melalui kedua media tersebut. Pertemuan selanjutnya siswa

diberi pembekalan, yakni pembahasan cerita dan story telling bersama.

C. ANALISIS

Untuk menunjukkan keefektifan dari satra anak dan juga komik, data di ambil sebanyak 3 kali. Pertama adalah menilai kemampuan individu siswa menjawab pertanyaan yang diberikan. Terdapat 9 cerita yang diberikan kepada siswa, setiap cerita memiliki 3 pertanyaan yang harus di jawab oleh siswa. Berikut cara penilaiannya:

Nilai individu =

Berikut adalah tabel yang telah di peroleh dari hasil analisis data pertama

Tabel 1: Grafik tingkat pemahaman siswa terhadap komik dan dongeng.

Untuk pengambilan data berikutnya dilakukan dengan cara siswa menceritakan kembali atau retell cerita yang dibacanya namun dilakukan secara berkelompok.

Kelas 4 dan di kelas 3 dibuat kelompok yang masing-masing beranggotakan 3-4 siswa, kemudian siswa diberikan satu cerita. Minggu selanjutnya setiap kelompok menceritakan kembali isi cerita. Selanjutnya dilakukan pengamatan secara berkala, dua minggu usai pengumpulan data terakhir, siswa kembali diberi kuesioner yang sama. Yakni kuesioner yang

0 50

Tingkat Pemahaman Siswa Membaca per Individu

(3)

berisikan seputar sikap dan tindakan yang bersinggungan dengan pendidikan seks.

Tabel 2: grafik pemahaman pendidikan seks usia dini melalui teknik retell berkelompok.

Kemudian peneliti juga mengambil data pembanding untuk mengetahui tingkat keefektivan kedua media saat diterapkan sebelum dan sesudah diadakan pendidikan seks.

Tabel 3: Perbandingan Sebelum dan sesudah pendidikan.

D. PENUTUP

Pendidikan seks yang dilakukan di SD N Bulusan dengan media Komik dan sastra anak dalam hal ini cerita anak di nilai efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai cara melindungi dan menjaga tubuhnya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Maemunah,Emma.2010. Kesantunan Berbahasa Pada Cerita Pendek Anak. Balai Bahasa Jateng: Pusat Bahasa.

Faturochman. 1990.” Pendidikan Seks, Perlukah?,” Kedaulan Rakyat, 9 April 1990, hlm 1-2.

Helmi, Avin Fadilla dan Ira Permatastri.”Efektivitas Pendidikan Seksual Dini dalam Meningkatkan Pengetahuan Perilaku Seksual Sehat,” Jurnal Universitas Gajah Mada.1998. No.2, 25-35.

Jamin, Ibnu. 2008. Metode Pendidikan Seks bagi Anak Menurut Abdullah Nashih Ulwan (Perspektif Pendidikan Islam). Sekripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta.

70 90 90 90 100 90 90 90 85 70 65 70 0

50 100 150

Siswa

1 Siswa

3 Siswa

5 Siswa

7 Siswa

9 Siswa

11

Tingkat Pemahaman Siswa yang Dilakukan Secara Berkelompok

Nilai Stand.

(4)

Rochmanuddin.”Cegah Emon Baru, Sukabumi Bikin Model Pendidikan Seks Usia Dini,”Liputan6.com, 12 Mei 2014, 09.38 WIB.

Sidik, Jafar M. “Sukabumi Buat Model Pandidikan Seks Usia Dini,”Antara News, 12 Mei 2014, 09.15 WIB.

Virdhani, Marieska Harya,” Pendidikan Seks Usia Dini Penting bagi Anak,”Okezone, 9 Mei 2014, 01.34 WIB.

Wijayanti, Danik._________ .”PentingnyaPendidikanSeksUntukAnak UsiaDini.”

Gambar

Tabel 1: Grafik tingkat pemahaman siswa terhadap komik dan dongeng.
Tabel 2: grafik pemahaman pendidikan seks usia dini melalui teknik retell berkelompok

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Pembangunan RKB SD Simpang Teumarom Woyla Barat, maka kami mengundang saudara untuk klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi Penawaran

We provide a simple heuristic and sample exchange curves to determine: (i) the amount of discount the secondary supplier needs to provide to make order- splitting a worth-while

Jadwal Pelaksanaan tidak sesuai karena jadwal pengiriman barang dilaksanakan hingga minggu ke 15, hal ini tidak mungkin dilakukan mengingat masih ada waktu penampungan

Sehubungan dengan telah selesainya Evaluasi Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan Tahap III, Kode Lelang 3967041, maka dengan ini Pokja BLPBJ

Dari Gambar 2.1 bagan kerangka berpikir pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) terhadap hasil belajar matematika siswa dapat

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH UNTUK KOMODITAS PERTANIANDI KECAMATAN MEMBALONG..

Di mana hal tersebut menyebabkan sistem untuk menghasilkan kalimat ringkasan yang rata porsinya untuk setiap topik dalam data teks dokumen, yang tidak seperti halnya

Tindakan tegas yang dilakukan pemerintah untuk melindungi warganya, dapat menurunkan tingkat kekerasan atau perlakuan buruk terhadap warga yang teraniaya baik di dalam maupun di