• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ETIKA PEMERINTAH DAERAH DALAM M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS ETIKA PEMERINTAH DAERAH DALAM M"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ETIKA PEMERINTAH DAERAH DALAM MENANGGAPI KEBIJAKAN LOW COST GREEN CAR (LCGC) ATAU MOBIL MURAH DARI PEMERINTAH PUSAT

Malisa Ladini: Pemikiran tentang Etika Kebijakan Ilmu Politik, UNNES

A. PENDAHULUAN

Ketika kita berbicara mengenai etika, tentu kita akan menyebutnya sebagai perilaku seseorang. Etika hampir sama dengan nilai sosial yaitu tolok ukur sesuatu yang baik atau buruk di masyarakat. Etika bersifat universal, berlaku umum dimanapun masyarakat berada, tapi karena tiap masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda maka etika juga bersifat relatif (Handoyo 2010:2). Tak lepas dengan kehidupan politik pemerintah daerah juga diharapkan berjalan sesuai etika. Etika tersebut dinamakan etika politik. Pemerintah daerah merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat yang diberi tanggungjawab untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pengertian ini merupakan otonomi daerah yang sampai sekarang masih berjalan di Indonesia. Mempersoalkan etika anggota pemerintah itu penting sebab mereka menjadi representasi masyarakat. Etika sendiri adalah pagar atau pembatas perilaku yang tidak selamanya diatur dalam dunia politik (Labolo, 211)

Pemerintah daerah dapat membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatur bagi kebaikan daerahnya. Tentu hal ini dapat berjalan lancar seiring dengan dukungan pemerintah pusat yang menjadi kunci utama dalam memperbaiki negeri. Tapi apa jadinya apabila kebijakan yang dibuat pemerintah pusat justru menuai pro dan kontra oleh pemerintah daerah. Umumnya ketidak sepahaman pemerintah daerah dikarenakan keputusan dari pemerintah pusat justru menyimpang dalam praktisnya ketika sudah sampai ke daerah. Sedang masalah daerah merupakan tanggungjawab pemerintah daerah.

(2)

Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang dimotori Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali kota Solo FX Hadi Rudyatmoko menolak keluarnya kebijakan mobil murah tersebut. Penolakan tersebut dikaitkan dengan dampak buruk yang akan terjadi setelah dijalankannya kebijakan itu. Tingkat konsumsi mobil yang meningkat tentu akan mengakibatkan kemacetan dan meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak. Padahal sebelum dikeluarkannya kebijakan tersebut saja, di berbagai kota besar telah banyak mengalami masalah kemacetan lalu lintas. Tentu dalam penolakan, pemerintah daerah harus menggunakan etika politik yang sesuai.

B. PEMBAHASAN

Ringkasan Berita dari Berbagai Media Massa

(3)

Analisis Kontoversi Kebijakan LOW COST GREEN CAR (LCGC) atau Mobil Murah (Dihimpun dari beberapa Media Massa)

1. Pendukung Kebijakan (Pro Pemerintah Pusat)

a. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Kompas 18/9)

Adanya kebijakan mobil murah ialah trobosan untuk mengembangkan industri kendaraan bermotor yang terarah pada peningkatan ekspor mobil secara utuh di Indonesia.

b. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika (News Ticker 20/9)

Kebijakan mobil murah sangat bagus karena akan mendukung masyarakat bawah dapat mempunyai mobil. Tetapi untuk harga Rp 100 juta-an masih mahal, terbilang murah kalau harganya Rp 20 juta. Kekhawatiran macet, akan dibuat jalan baru sebab banyak imigran di Bali yang meningkat setiap tahunnya.

c. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Pontianak Post Online 20/19) Ridwan tidak setuju dengan kebijakan mobil murah sebab akan menambah kendaraan dan mempersempit usaha menekan kemacetan. Menurutnya mobil murah hanya dipasok di daerah yang belum padat penduduk.

d. Menko Perekonomian, Hatta Rajasa (Sindo 23/9)

Hatta mendukung adanya kebijakan mobil murash asalkan ke depan bisa berhenti untuk tidak impor dan kebijakan ini harus betul-betul memenuhi kriteria untuk mengurangi BBM bersubsidi. “Kita harus mengikuti roadmap mobil nasional dan mengurangi efek rumah kaca”, ujarnya.

e. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie (antaranews Jateng 24/9)

(4)

disiapkan dengan adanya mobil murah maka Indonesia akan kalang kabut dengan masuknya mobil murah dari Thailand tahun 2015 mendatang. Untuk bersaing dengan pasar bebas ASEAN 2015, Indonesia harus memberikan penguatan pada industri automotif. Apabila Indonesia dapat menjadi produsen mobil murah yang unggul, maka persaingan produk ASEAN tidak akan bisa masuk ke dalam negeri.

Marzuki Alie justru sangat prihatin dengan pemerintah daerah yang menolak adanya kebijakan tersebut karena hal ini ialah cara untuk menanggulangi persaingan pasar bebas di ASEAN dengan memperkuat industrialisasi automotif. Hal ini justru dijadikan kambing hitam kemacetan. Menurutnya kemacetan yang ada di daerah ialah tanggung jawab pemerintah daerah untuk membuat tata ruang yang baik. “Tata ruang kota dan daerah melingkupi banyak aspek, Jepang juga menjadi negara produsen automotif tetapi tidak macet karena tata ruangnya tepat”, katanya.

f. Wali Kota Makassar Sulawesi Selatan, Ilham Arief Sirajuddin (Kompas 25/9)

Ia telah menyiapkan transportasi massal yang memadai salah satunya pemberian fasilitas bus jalur khusus seperti di Jakarta untuk menanggulangi dampak kemacetan akibat kebijakan mobil murah dari pusat. Banyak kelas menengah yang memerlukan mobil sehingga kebijakan mobil murah ada positifnya. Ia tidak akan kuatir mobil tersebut akan digunakan sebagai fasilitas sehari-hari apabila transportasi umumnya baik dan aman. Ia juga mencanangkan adanya penambahan ruas jalan. Model trans busway akan diterapkan di ruas utama kota dengan enam koridor. Namun semua itu masih terganjal pada infrastruktur jalan yang tidak bisa dilalui oleh bus khusus.

g. Wali Kota Tegal, Jawa Tengah Ikmal Jaya (Kompas 25/9)

(5)

jalan, meningkatkan kualitas angkutan umum, dan meningkatkan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Pemerintah kota Tegal akan membenahi terminal dan halte bus, menertibkan angkutan, memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna angkutan umum, dan membebaskan biaya uji kendaraan angkutan umum yang beroperasi di wilayah Tegal.

h. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Perindustrian, Budhi Dharmadi (Kompas 26/9)

Ia mengatakan uji kelayakan mobil hemat energi dan harga terjangkau terus jalan. Mobil yang sudah dinyatakan lolos uji ialah Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya. Honda dan Suzuki sudah lolos uji perusahaan tapi produknya masih dalam tahap verifikasi

i. Genderal Manager Honda Surabaya Center, Wendy Miharja (Kompas 26/9)

Belum sebulan diluncurkan, permintaan di Jawa Timur sudah ratusan unit.

2. Penolak Kebijakan (Kontra Pemerintah Pusat)

a. Menteri Perhubungan, EE Mangindaan (Kompas 18/9)

Ia menghimbau agar produksi mobil murah yang akan masuk ke pasar murah tidak terlalu banyak. Apabila akan mengusung ramah lingkungan seharusnya diperhatikan juga kapasitas jalan.

(6)

(Sindo 23/9) Ganjar Pranowo menilai kebijakan mobil murah itu terlalu tergesa-gesa. Seharusnya yang perlu kita pikirkan bukan mobil murah bagi rakyat tetapi transportasi murah untuk rakyat.

c. Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran(FITRA), Uchok Sky Khadafi (Kompas.com 22/9)

Menurutnya pemerintah hanya tergiur pada pajak mobil yang akan didapatkan, meskipun itu tidak seberapa sebab tidak sebanding dengan dampak yang akan didapatkan berupa polusi udara dan kemacetan. Adapun rincian target pendapatan pajak yang akan dituai sebagai berikut:

(1) SIM ditargetkan sebesar Rp 1 triliun. (2) STNK ditargetkan sebesar Rp 1 triliun. (3) STCK ditargetkan sebesar Rp 32,1 milyar. (4) BPKB ditargetkan sebesar Rp 1 triliun. (5) TNKB ditargetkan sebesar Rp 897,3 milyar. (6) Simulator ditargetkan sebesar Rp 284,5 milyar.

(7) Denda Pelanggaran Lalu Lintas ditargetkan sebesar Rp 2,4 milyar.

d. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, (ESDM) (Sindo 23/9) Adanya kebijakan mobil murah akan berdampak buruk pada peningkatan BBM bersubsidi.

e. Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir (Sindo 23/9)

Adanya mobil murah akan berdampak pada peningkatan BBM bersubsidi. Kebijakan ini juga membuat masyarakat menengah dapat memiliki mobil dan menambah armadanya. Tentu pemerintah harus menyiapkan rancangan APBN lagi guna mengatasi peningkatan BBM bersubsidi. Pekerjaan baru bagi pemerintah untuk mengakomodasi peningkatan BBM bersubsidi.

f. Direktur Bank Dunia, Sri Mulyani (Sindo 23/9)

(7)

investasi infrastruktur daripada harus mementingkan kebijakan mobil murah. Sebab infrastruktur dalam jangka panjang akan membuat dampak lebih besar di bidang ekonomi dan menekan inflasi dan defisit transaksi berjalan (current account). Hal ini mengingat bahwa Indonesia masih mempunyai hambatan besar di bidang inffrastruktur dan adanya infrastruktur yang baik tentu dapat mengurangi beban logistic yang besar. g. Direktur Institute for Development of Economics and Finance

(INDEF), Enny Sri Hartati (Kompas.com 23/9)

Kebijakan mobil murah akan berpengaruh pada mikro dan makro pembangunan secara ekonomi. Ini ialah kebijakan tidak masuk akal, alasannya sebagai berikut:

(1) Mobil murah tetapi tidak boleh memakai premium sehingga yang dibidik bukan masyarakat kurang mampu.

(2) Tidak ada transportasi yang memadai sehingga masyarakat harus kredit mobil.

(3) Kebijakan yang sangat membebani dari pemerintah sebab harus impor minyak mentah.

(4) Pembengkakan subsidi BBM bisa sampai Rp 70 triliun.

(5) Apabila hal ini adalah trobosan untuk ekspor tapi pemerintah justru sudah memesan 20.000 unit mobil.

(6) Apabila mobil murah berharga Rp 100 juta-an ini termasuk berat bagi masyarakat bawah, apalagi distribusinya susah untuk sampai Papua. Hal ini bukan kebijakan pemerataan melainkan menumbuhkan kesenjangan juga.

h. Transportasi Society, Danang Parikesit (Tribunnews.com 25/9)

Kebijakan yang muncul dari pemerintah pusat terkait mobil murah masih sangat belum matang dan terlalu cepat.

(8)

Calon Presiden Partai Demokrat) untuk menjatukan elektabilitas Jokowi dan partainya perihal pemilu 2014 mendatang. Apabila dampaknya Jokowi tidak mampu menertibkan Jakarta tentu elektabilitasnya akan menurun drastis. Inilah cara-cara politik kotor untuk menang dalam pemilu presiden 2014 nanti.

j. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Kompas 25/9)

Ia mempertanyakan komitmen pemerintah pusat terkait kebijakan mobil murah dengan janjinya untuk menanganani kemacetan. Ia juga sudah berupaya untuk memberikan surat kepada Wakil Presiden RI Boediono terkait penanganan kemacetan ibu kota. Sebab Jokowi sudah melaksanakan program untuk mengatasi kemacetan, sedang kebijakan tersebut justru menyimpang dengan program yang telah dicanangkan. k. Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan (Kompas 25/9)

Menurutnya pemerintah pusat harus fair membuat kebijakan. Dampak yang akan timbul adanya kebijakan mobil murah harus dipikirkan. Apabila dampak dilimpahkan pada pemerintah daerah rasanya tidak adil.

l. Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono (Kompas 25/9)

Ada beberapa hal penanganan kemacetan di Jakarta yang belum direalisasikan oleh pemerintah pusat seperti electronic road pricing (ERP/jalan berbayar). Pemerintah DKI juga sedang menunggu realisasi pengadaan bus dan penambahan transjakarta. Pemerintah juga DKI sudah mencanangkan 17 kebijakan sebagai langkah mengurangi kemacetan, beberapa diantaranya sebagai berikut:

(1) Melakukan sterilisasi jalur bus trans jakarta. (2) Mengkaji ulang kebijakan parkiran.

(3) Melakukan perbaikan jalan.

(4) Melakukan penertiban angkutan umum.

(5) Memulai pembangunan mass rapid transit (MRT). (6) Memperbaiki jalur pejalan kaki.

(9)

m. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Kompas 25/9)

Ia menghimbau adanya penanganan dampak kemacetan akibat kontroversi adanya kebijakan mobil murah. Pemerintah harus endorong adanya transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Menurutnya kemacetan di Jakarta akan bisa dibendung apabila ada jalur (rel) khusus untuk transportasi non-busway mencapai panjang 100 kilometer dan sekarang baru 16 kilometer.

n. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmoko (Kompas 25/9)

Ia akan menekan jumlah kendaraan yang bergerak di jalanan dan menerapkan tarif parkir yang tinggi. Tapi sebelumnya Pemerintah kota Solo akan menyediakan transportasi masal yang murah dan nyaman. Menambah koridor baru untuk Batik Solo Trans (BST). Pemerintah daerah akan mengenakan tarif parkir Rp 5000,00 /jam.

o. Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji (Kompas 25/9)

Ia tidak setuju dengan adanya mobil murah sebab masyarakat akan memiliki gaya hidup mempunyai mobil itu lebih baik. Pemerintah kota justru sedang menggarap angkutan umum yang lebih baik. Ia akan menerapkan kebijakan adanya mobil jemputan bagi anak sekolah. Ini ialah langkah awal mengantisipasi adanya kemacetan.

p. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Kompas 25/9)

Ia akan segera mengoperasikan MRT di Surabaya pada tahun 2015. Pemerintah kota juga sedang menggarap gedung parkiran sehingga pemilik kendaraaan pribadi akan lebih suka menggunakan angkutan umum. Perlu strategi membanjirnya mobil murah, yaitu dengan pengadaan angkutan umum yang baik dan aman. Angkutan massaal berbasis rel yang akan dibangun awal tahun 2015 akan cukup membantu.

(10)

Ia menghimbau adanya dukungan dari pemimpin daerah lain untuk menekan adanya mobil murah. Sebab pemerintah DKI Jakarta tidak bisa menolak sendiri.

r. Pengajar UNIKA Soegijapranata Semarang Prodi Teknik Sipil, Djoko Setijowarno (Kompas 26/9)

Ia mengatakan bahwa 95 persen lebih kota-kota di Indonesia memiliki pelayanan sarana transportasi umum yang masih buruk. Sejak naiknya harga BBM terjadi penuruunan 40 persen beroperasinya angkutan umum. Seharusnya pemerintah pusat dapat mengembalikan pendapatan pajak ari sektor industri automatif kepada penanganan sarana transportasi publik. Sekitar 520 Kepala Daerah hanya kurang lebih 10 orang saja yang peduli pada ketersediaan angkutan umum yang memadai.

(Sindo 23/9) Djoko mengatakan bahwa adanya kebijakan mobil murah tersebut akan merangsang masyarakat membeli mobil murah akibatnya banyak kendaraan yang beredar dan macet.

Analisis Etika Politik “Best Practice” Pemerintah Pusat VS Pemerintah Daerah dengan Pendekatan Perilaku (Behavior Approach) Behavioralism

Pemerintahan yang baik (good governance) ialah pemerintahan yang beretika menggunakan asas dan prinsip pemerintahan yang baik dan mematuhi kaidah good governance. Berbeda dengan government yang berarti mengatur dan betindak otoriter, totaliter, bahkan bisa menjadi despotis apabila tidak ada kontrol dari rakyat. Sedang governance ialah pemerintahan yang mengelola kepentingan rakyat dan menerapkan prinsip demokrasi. Pemerintahan yang baik erat hubungannya dengan pemerintahan yang bersih (Handoyo, 2010:90).

(11)

pembangkangan? Kemudian manakah yang lebih pro rakyat, apakah pemerintah pusat atau pemerintah daerah?

Pendekatan perilaku ialah aktualisasi kegiatan politik. Perilaku lembaga politik dilihat dari segi personal perilaku individu dengan pola tertentu. Dibalik tindakan lembaga-lembaga politik salah satunya terdapat keputusan pemerintah. Pendekatan perilaku yang ditelaah bukan lembaganya melainkan latar belakang individu yang mengendalikan lembaga. Perilaku aktor politik seperti perencanaan, pengambilan keputusan, dan penegakan keputusan dipengaruhi oleh berbagai dimensi latar belakang yang merupakan bahan dalam latar belakang politiknya (Sastroatmodjo, 1995:13).

Pendekatan perilaku behavioralisme berfokus pada serangkaian masalah yang terkait dengan proses pembelajaran dan sosialisasi, motivasi, persepsi, sikap terhadap kekuasaan, dan sejenisnya (Chilcote 2004:28). Sehingga kita dapat menganalisis kebijakan pemerintah daerah yang menolak kebijakan pemerintah pusat terkait keluarnya mobil murah berdasarkan latar belakang aktor di dalamnya baik dari segi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

1. Identifikasi Pendekatan Perilaku Politik Pemerintah Pusat dalam membuat Kebijakan Mobil Murah

a. Lingkungan Sosial Politik tidak Langsung (1) Media massa

Media massa ialah pintu utama bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi di pemerintahan. Setelah keluarnya kebijakan pemerintah pusat terkait adanya mobil murah, tampaknya media massa baik dari surat kabar dan surat harian online terus memberitakan perihal kontroversi yang terjadi.

(12)

Menurutnya banyaknya pesanan mobil akan membuat penanganan Jokowi terhadap ibukota menjadi kacau akibatnya rakyat tidak menaruh simpati lagi terhadap Jokowi.

b. Lingkungan Sosial Politik Langsung (1) Keluarga

Apabila dilihat dari segi keluarga pemerintah pusat, saya menganalisisnya dari segi pemerintah pusat yang dimotori oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Partai Demokrat) dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa (PAN) yang nota bene ialah besan dari presiden berpendapat sama bahwa keluarnya kebijakan mobil murah ialah suatu strategi yang ditujukan untuk penguatan industri automotif di Indonesia.

(2) Kelompok Pergaulan

Dilihat dari kelompok pergaulan politik tiap partai mempunyai kelompok dan kedekatan masing-masing. Dari segi pemerintah pusat yang bernada sama sepakat untuk mengeluarkan kebijakan mobil murah di Indonesia yaitu SBY (Partai Demokrat) sebagai presiden, Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa (PAN), Menteri Perindustrian MS Hidayat (Partai Golkar), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat) ialah satu keompok partai yang seirama. Seperti ketika pemilihan gubernur Jawa Tengah kendaraan politik yang digunakan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmdjo ada tiga partai yaitu Partai Demokrat, PAN, dan Golkar. Menurut saya, ketiga partai itu kini juga membuat lingkaran yang sama untuk bahu membahu kelancaran masuknya mobil murah di Indonesia.

(13)

Dilihat dari segi pemerintah pusat dalam hal struktur kepribadian, nampaknya kubu Partai Demokrat sudah kehilangan nama baik. Banyaknya aktor politik yang berpartai Demokrat namun ternyata menjadi tersangka korupsi membuat rakyat sudah tidak lagi simpati. Kini rakyat sedang menaruh harapan besar pada PDIP yang digawangi Jokowi sebagai “best practice”. Secara psikologis Partai Demokrat sudah tidak lagi percaya diri untuk memenangkan pemilu 2014 sebab elektabilitasnya kini jauh di bwah Jokowi.

d. Situasi Sosial Politik Langsung

Dilihat dari segi situasi sosial politik yang terjadi saat ini etika politik best practice memang selalu tersemat oleh nama Jokowi. Jokowi selalu dielu-elukan rakyat bahwa sosoknya terkenal mengabdi pada rakyat dan jujur. Situasi inilah yang membuat munculnya berita bahwa tim Partai Demokrat yang kini kehilangan nama baiknya untuk menggeser nama Jokowi dengan cara mengeluarkan kebijakan mobil murah. Banyaknya masyarakat yang memesan mobil dengan harga murah secara cash maupun kredit akan membuat wilayah daerah macet khususnya ibukota Jakarta. Banyak pihak yang berpikir bahwa inilah cara sengit Partai Demokrat untuk menarik simpati publik bahwa pemerintah daerah khususnya Jokowi telah gagal mengatasi kemacetan.

2. Identifikasi Pendekatan Perilaku Politik Pemerintah Daerah dalam Menanggapi Kebijakan Mobil Murah

a. Lingkungan Sosial Politik tidak Langsung (1) Media massa

(14)

menghadirkan kontra para tokoh dan sejumlah pemerintah daerah yang menolak masuknya mobil murah ke Indonesia dengan jumlah yang besar.

Sebagian besar berita media yang saya ambil seakan membentuk opini publik bahwa pemerintah pusat bersikap egois dan tidak pro rakyat. Disebutkan pula oleh Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati berbicara di surat harian online kompas bahwa kebijakan mobil murah ialah suatu yang tidak rasional karena yang dibidik bukan masyarakat bawah apabila tidak boleh menggunakan bahan bakar premium sedang premium ialah bahan bakar bersubsidi yang diberikan pemerintah untuk masyarakat tidak mampu, juga harga mobil yang dibandrol berkisar Rp 100 juta-an merupakan hal yang jauh dari jangkauan masyarakat daerah.

Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi juga berbicara di surat harian kompas justru mengatakan bahwa pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan mobil murah hanya untuk mengeruk keuntungan dari pajak mobil yang akan didapatkan. Media massa kompas juga seakan mendukung Jokowi dan gencar memberitakan penolakan Jokowi terhadap kebijakan tersebut. Tuntutan Jokowi terhadap perbaikan kemacetan lalu lintas yang belum direalisasikan oleh pemerintah pusat juga banyak mendapatkan sorotan media.

(15)

Menurut saya, dengan identifikasi pendekatan perilaku melalui faktor sosial politik tidak langsung yaitu media massa kontroversi yang terjadi juga berkaitan dengan pemilik atau penguasa media yang menyiarkan berita tersebut. Sebut saja misalnya kompas dan suara merdeka lebih banyak menampilkan yang kontra daripada yang pro. Kompas juga lebih mendukung Jokowi dibandingkan dengan pemerintah pusat. Sedangkan Antaranews cenderung menjadi pendukung pemerintah pusat dan menyalahkan pemerintah daerah.

b. Lingkungan Politik Langsung a. Keluarga

Sedangkan dari keluarga pemerintah daerah yaitu Jokowi yang nota bene bekas wali kota Solo meskipun kini telah menjadi gubernur DKI Jakarta, tetapi ikatan kekeluargaan dengan wali kota Solo yang baru yaitu FX Hadi Rudyatmoko masih terjalin erat sehingga mereka berdua sepakat untuk tidak menyetujui banjirnya mobil murah di Indonesia karena akan membawa dampak buruk.

b. Kelompok Pergaulan

Sedangkan dari kubu kontra ada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (PDIP), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (PDIP), Wali Kota Badung Ridwan Kamil, dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmoko didominasi oleh PDIP. Dimana Joko Widodo dan Ganjar Pranowo nampaknya seperjuangan dan sepaham untuk menolak masuknya mobil murah sebab “kini Semarang macetnya sudah mirip Jakarta”, ujar Ganjar.

(16)

sama. Ini adalah bentuk kerjasama tubuh partai untuk mempertahankan eksistensi di depan rakyat. Namun sampai saat ini elektabilitas Jokowi masih tinggi, sehingga bisa saya simpulkan bahwa sesungguhnya opini publik lebih cenderung berpihak pada setiap apa yang dilontarkan oleh Jokowi. Masyarakat juga masih menganggap Jokowi ialah aktor politik pemerintah daerah yang pro rakyat dan best pratice.

c. Struktur Kepribadian

Sedangkan dilihat dari kepribadian Jokowi dan Ganjar Pranowo yang berlatar belakang PDIP sedang mendapat banyak simpati dari rakyat. Etika politik yang dimiliki PDIP masih mendapat kesan bahwa mereka pro rakyat. Apalagi prestasi Jokowi sendiri juga bagus dan banyak mendapat perhatian dari rakyat.

d. Sosial Politik Langsung

Situasi sosial politik Jokowi yang dekat dengan rakyat membuat semua bantahan yang ia berikan pada kebijakan mobil murah oleh pemerintah pusat dapat dipahami oleh rakyat. Pendukung Jokowi yang disebut “wong cilik” percaya pada pendapat Jokowi benar. Tentu dampak yang diakibatkan atas kebijakan tersebut tambah mengganggu masyarakat Indonesia. Selain akan bmenambah macet juga anak-anak di bawah umur yang tidak boleh mengendarai mobil cenderung terpikat untuk mengendarai mobil murah. Hal ini berdampak buruk pada lalu lintas di jalan raya.

Analisis Etika Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(17)

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan sesuai dengan otonomi daerah. Ada tiga asas otonomi daerah yaitu sebagai berikut:

1. Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam sistem NKRI.

2. Dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebaga wakil pemerintah dan kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

3. Tugas pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah daerah dan desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten atau kota dan desa serta dari pemerintah kabupaten atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

Analisis

Merujuk pada ketiga tugas otonomi daerah di atas, pemerintah daerah mempunyai hak dan kewajiban untuk melakukan pembantuan atau tugas yang diberikan oleh pemerintah pusat. Namun dalam pelaksanaan kebijakan mobil murah ada perbedaan pendapat dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Setelah pelimpahan wewenang ke pemerintah daerah untuk mengakomodasi banjirnya permintaan mobil murah oleh masyarakat, jusru sejumlah pemerintah daerah seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmoko, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menolak adanya kebijakan mobil murah dari pemerintah. Khususnya etika pemerintah daerah yang digadang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menolaknya dengan cara santai tapi santun. Bahkan ia telah mengirim surat ke Wakil Presiden Boediono terkait dengan tolakannya terhadap kebijakan mobil murah.

Berkaitan dengan hal ini, hubungan pemerintah pusat dan daerah sebagai berikut: 1. Hubungan administrasi yaitu hubungan yang terjadi sebagai konsekuensi

(18)

2. Hubungan kewilayahan yaitu hubungan yang terjalin meskipun dilimpahkan pada daerah otonom tapi masih berada pada lingkup NKRI.

Analisis

Merujuk pada kedua hubungan di atas, menurut analisis saya etika pemerintah daerah yang menolak kebijakan mobil murah dengan alasan kepentingan rakyat di jalan raya khususnya kota besar adalah hal yang bijak. Sebelum mengeluarkan kebijakan, tentu rakyat seharusnya diberi wadah untuk ikut memberi solusi. Kebijakan tergesa-gesa tentu akan menimbulkan banyak pro-kontra. Hal yang menjadi penting ialah bagaimana semua kebijakan yang dikeluarkan dapat menyatukan NKRI, bukan memecah belah karena kebijakan yang dikeluarkan hanya ditunggangi oleh kepentingan golongan elit negeri ini,

Urusan wajib pemerintah daerah berskala provinsi, kabupaten/kota meliputi sebagai berikut:

1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.

2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.

3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. 4. Penyediaan sarana dan prasana umum.

5. Penanganan bidang kesehatan.

6. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensia. 7. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota.

8. Pelayanan bidang ketangakerjaan lintas kabupaten/kota.

9. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota.

10. Pengendalian lingkungan hidup.

11. Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabupaten/kota. 12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.

13. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota. 14. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh

kabupaten/kota.

15. Urusan wajib lainnya yanng diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Analisis

(19)

umum dan ketentraman masyarakat, 4. Penyediaan sarana dan prasana umum, 7. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota, 10. Pengendalian lingkungan hidup, bahwa sikap yang ditunjukan oleh pemerintah daerah sangat tepat. Mereka menolak kebijakan pemerintah daerah dengan dukungan kuat dari para pengamat ekonomi, tata ruang kota, komunikasi, pertamina, daan sebagainya bahwasanya pemerintah daerah berhak menolak kebijakan dari pemerintah pusat dengan memperhatikan dampak buruk yang terjadi dalam jangka panjang. Banyak alternatif kebijakan lain yang sebenarnya menjadi fokus seperti nasehat Direktur Bank Dunia Sri Mulyani bahwa Indonesia seharusnya menangani infrasruktur, karena dampaknya sangat besar di bidang ekonomi dibandingkan fokus pada kebijakan mobil murah.

Pengarahan pelaksanaan otonomi daerah harus nyata dan bertanggungjawab. Otonomi daerah harus sesuai dengan pembinaan politik dan kesatuan bangsa, keserasian hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atas dasar keutuhan negara kesatuan harus terjamin. Hal ini akan sejalan apabila perkembangan dan pembangunan daerah harus terjamin (Kansil:2003).

Analisis saya jelas bahwa dalam pembuatan kebijakan seharusnya memang ada keserasian antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga tanggungjawab adanya otonomi daerah dapat menjamin adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia. C. Kesimpulan

(20)

seperti kemacetan, dan polusi udara. Bahkan banyak pihak yang mengatakan bahwa ini ialaah strategi partai untuk menurunkan elektabilitas Joko Widodo dan PDIP dalam pemilu 2014 mendatang.

Tetapi dilihat dari segi personal pemerintah daerah yang getol menolak kebijakan tersebut yaitu Joko Widodo dan Ganjar Pranowo dimana berasal dari partai yang sama (PDIP) dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmoko yang erat sekali dengan Joko Widodo disinyalir ada sebab-sebab personal yang saling terikat pada lingkungan PDIP. Mereka ialah anggota partai yang sama dan tentu mempunyai visi yang sama. Disusul dengan pemerintah daerah lainnya yang ada menerima kebijakan mobil murah, ada juga yang menolak. Mereka menolak bukan tanpa alasan, utamanya ialah dampak lingkungan daerah yang akan terserang juga didukung oleh para pengamat ekonomi, tata ruang kota, komunikasi, dan pihak pertamina. Nasehat Direktur Bank Dunia Sri Mulyani untuk lebih berfokus pada perbaikan infrastruktur dan pihak pertamina yang menolak karena harus ada akomodasi baru pemakaian BBM bersubsidi yang meningkat.

Analisis kedua berdasarkan aturan hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dimana pemerintah daerah berhak memberikan penolakan terhadap wewenang dari pusat dengan alasan yang sudah ditetapkan. Seperti menjamin pembangunan daerah, menyejahterakan rakyat, memberikan fasilitas umum yang memadai, pngendalian lingkungan, dan mencegah masalah sosial. Sehingga etika pemerintah daerah yang menolak kebijakan mobil murah karena pelaksanaan otonomi daerah sudah seharusnya memperhatikan kebutuhan rakyat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu adanya keserasian seperti aturan yang sudah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Eko dkk. 2010. Etika Politik dan Pembangunan. Semarang: Widya Karya Press

(21)

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Labolo, Muhadan. 2011. Demokrasi Politik dan Pemerintah Darah. Jakarta: Indeks

Kansil. 2003. Sistem Pemerintah Daerah Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Kompas. 2013. Nissan Juga Luncurkan Mobil Murah. XIII. 080. 19 September. Hlm. 19.

Kompas. 2013. Momentum Benahi Transportasi. XIII. O86. 25 September. Hlm. 1. 15.

Kompas. 2013. Pemda Perlu Bersatu Desak Pusat. XIII. 087. 26 September. Hlm. 1.

Kompas. 2013. Pembenahan Infrastruktur Menjadi Kunci. XIII. 087. 26 September. Hlm. 40.

Kompas. 2013. Ada Juga Mobil-mobil yang Eksotik. XIII. 087. 26 September. Hlm. 34.

Kompas. 2013. Pasar Domestik Maju, Ekspor Menjanjikan. XIII. 087. 26 September. Hlm. 35.

Kompas. 2013. Honda Ikut Masuk Pasar MPV Low. XIII. 087. 26 September. Hlm. 38.

http://halocities.com/ diunduh Jumat, 27 September 2013 |

19:23 WIB

(22)

http://www.pontianakpost.com/, diunduh Jumat, 27 September 2013 | 19:25 WIB

Purniawan, Arif. 2013. Jateng Keberatan Mobil Murah.

http://issuu.com/seputar-indonesia/docs/media_profil_sindo_2010_-_

2011_new?mode=embed&viewMode=presentation&layout=http%3A%2F%2F,

diunduh Jumat, 27 September 2013 | 19:27 WIB Laeis, Zuhdiar. 2013. Marzuki Alie Dukung Mobil Murah. http://www.antaranews.com, Jumat, 27 September 2013 | 19:28 WIB

Suryawati, Estu. 2013. Pengamat: Mobil Murah Bentuk Inkonsistensi Kebijakan Pemerintah. http://www.kompas.com/, Jumat, 27 September 2013 |

19:30 WIB

Jatmiko, Bambang Priyo. 2013. FITRA : Kebijakan Mobil Murah adalah Sebuah Ironi. http://www.kompas.com/, Jumat, 27 September 2013 |

19:34 WIB

Martinus, Yaspen. 2013. Kebijakan Mobil Murah Salah Orientasi. http://www.tribunnews.com/, Jumat, 27 September 2013 | 19:37WIB

(23)

Pemerintah Pusat. http://www.kompas.com/, diunduh Jumat, 27 September

2013 | 19:40 WIB

Ardhi, Yogi. 2013. Pertamina Siap Pasok Gas Mobil Murah.

http://www.republika.com, diunduh Jumat, 27 September 2013 |

19:41 WIB

Putra, Karyadi Sutajah. 2013. Low Cost Green Car.

Referensi

Dokumen terkait

Uji Hasil uji anova satu arah pada kekuatan tekan resin akrilik polimerisasi panas tanpa serat kaca, resin akrilik polimerisasi panas penambahan serat kaca dengan

Pada akhir dari bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seksual di Kota Yogyakarta, serta

Bapak dan Ibu Dosen serta para staff STIESIA yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya selama menjalankan studi sehingga dapat dipergunakan sebagai

Norma sosial (social norms) merupakan pedoman yang menjadi arah bagi perilaku dan tindakan seseorang atau masyarakat agar sesuai dengan aturan-aturan yang telah

A system of integrated computer-based tools for end-to- end processing (capture, storage, retrieval, analysis, display) of data using location on the earth’s surface

Perubahan arah perpindahan dari stasiun pengamatan terletak di bagian utara pulau Sumatera, yang disebabkan oleh gempa bumi Aceh yang terjadi pada bulan Desember 2004

Namun pandangan panwaslu mengenai formulir C1 yang dijelaskan di atas tidak sesuai dengan realita di lapangan, hal itu dapat di buktikan oleh penulis

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016 ~ Universitas Kanjuruhan Malang | 267 konteks pemecahan masalah; (d) Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and