• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah Remaja Pembangkit Listrik T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Ilmiah Remaja Pembangkit Listrik T"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman Pengesahan

Nama : Ahmad Rizki Fadhil

Rizal Al Farisy

Rizaldy Firstky Aminul Wahib Sekolah : SMA Luqman Al Hakim Pembimbing : Bina Asani,S.Si

Judul : Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana

Tema : Rancang Bangun Alat Fisika Berbasis Magnet

Surabaya, 24 April 2015

Pembimbing

Bina Asani, S.Si Penyusun I

Ahmad Rizqi Fadhil

Penyusun II

Rizal Al Farisy

Penyusun III

Rizaldy Firstky A. W.

Mengetahui

Kepala SMA Luqman Al Hakim

(2)

Persembahan

Karya Ilmiah ini kami persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kami berupa ilmu serta akal sehingga kami bisa mempelajari fenomena alam serta

menghasilkan karya ilmiah ini.

2. Orang tua yang senantiasa memberi dukungan kepada kami berupa doa maupun material sehingga kami bisa menuntut ilmu dengan baik dan mampu menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik pula.

3. Guru pembimbing yang mendukung, membimbing, dan mengarahkan kami dalam mengerjakan KIR sehingga KIR ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Segenap Ustadz yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

(3)

MOTTO

(4)

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Yang telah menciptakan seluruh alam semesta dengan sempurna sehingga kita sebagai manusia mampu menyadari keberadaan dari Yang Maha Menciptakan melalui tanda kebesaran-Nya pada ciptaan-Nya.

Sholawat serta Salam semoga selalu Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wassalam yang telah dimuliakan oleh Allah dengan mu’jizat berupa Al Quran. Berlandaskan dari Al Quran inilah, kita sebagai umat Beliau memperoleh hidayah, sehingga kita mampu melihat tanda-tanda kebesaran Allah.

Pada zaman ini, sumbangsih negeri Barat dalam perkembangan sains sangatlah besar. Berdasarkan buku yang ditulis oleh Agus Purwanto, Ayat-Ayat Semesta, Amerika Serikat menyumbang 30,8% ; Jepang 8,2% ; Inggris 7,9% ; Jerman 7,1% ; India 1,66% ; Spanyol 1,66% ; Israel 0,89%. Namun akumulasi sumbangsih dari 20 Negara Arab pada perkembangan sains hanya 0,55% saja. Hal ini terjadi karena seluruh discovering & developing dari sains sendiri telah didominasi oleh negeri Barat. Hal itulah yang menyebabkan kita tidak mengenal adanya sains yang berasal dari Negeri Timur.

(5)

sains yang tidak memisahkan unsur Tuhan dari Sains. Tidak seperti Sains Barat yang lazim kita ketahui saat ini.

(6)

Daftar Isi

Bab II Landasan Teori 11

A. Al Quran 11

B. Pengertian Angin 13

C. Pengertian Listrik 13

D. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana 13 E. Hukum Fisika pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Sederhana

14

Bab III Metode Penelitian 18

A. Rancang Bangun Penelitian 18

(7)

C. Subyek Penelitian 18

D. Alur Penelitian 19

E. Pengumpulan Data 19

F. Prosedur Penelitian 20

G. Pengolahan Data 20

H. Rancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana 20

I. Etika Penelitian 21

Bab IV Pembahasan Penelitian 22

A. Rancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana 22 B. Proses Pengamatan

22

C. Hasil Pengamatan

23

D. Analisis Data Hasil Pengamatan

24

Bab V Penutup 27

A. Kesimpulan 27

B. Saran 27

Daftar Pustaka 30

(8)

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pada zaman modern ini, intesitas kebutuhan manusia terhadap keberadaan energi listrik sangatlah tinggi. Mulai dari industri, penerangan, serta komunikasi membutuhkan listrik. Kebutuhan listrik di Indonesia sendiri dipasok oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang memiliki beberapa pembangkit listrik di beberapa kota.

Generator akan menghasilkan listrik ketika ada energi yang memutar turbinnya. Berdasarkan hukum kekekalan energi, maka energi yang digunakan untuk memutar turbin inilah yang akan diubah menjadi energi listrik. Salah satu cara yang lazim digunakan di banyak pembangkit listrik adalah dengan menggunakan minyak bumi & batu bara. Ketika minyak bumi & batu bara dibakar, maka akan menghasilkan uap yang akan memutar turbin dari generator. Ada beberapa cara lain yang bisa digunakan untuk memutar turbin. Namun memutar turbin dengan cara menggunakan minyak bumi & batu bara, lebih lazim digunakan.

(9)

maka persediaan cadangannya di perut bumi semakin menipis. Bahkan akhir-akhir ini Indonesia juga mengalami krisis energi.

Terkait dengan menipisnya persediaan cadangan minyak bumi & batu bara, diperlukan inovasi untuk menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui. Salah satu inovasi yang muncul adalah menggunakan energi angin. Angin yang merupakan udara bergerak akan memutar turbin generator untuk menghasilkan listrik.

Oleh karena itu, maka dirasa perlu untuk meneliti lebih dalam mengenai angin dan pemanfaatannya sebagai sumber tenaga (yang dapat diperbaharui) pada pembangkit listrik.

Salah satu tempat yang srategis untuk melakukan penelitian terkait angin & pemanfaatannya di lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah Luqman Al Hakim Surabaya adalah di lantai 4 gedung asrama SMA Luqman Al Hakim. Disana angin berhembus cukup kencang. Dengan kondisi berangin tersebut, maka kami berinisiatif untuk melakukan penelitian mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang akan kami lakukan di lantai 4 gedung asrama SMA Luqman Al Hakim. Harapannya, penelitian ini bisa menjadi cikal bakal & acuan sehingga bisa dikembangkan lebih baik lagi di masa mendatang.

B. Rumusan Masalah

(10)

2. Bagaimana proses pembangkitan listrik menggunakan pembangkit listrik tenaga angin sederhana?

3. Bagaimana hasil pembangkitan listrik menggunakan pembangkit listrik tenaga angin sederhana?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui komponen-komponen yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga angin sederhana.

2. Mengetahui proses pembangkitan listrik menggunakan pembangkit listrik tenaga angin sederhana.

3. Mengetahui hasil pembangkitan listrik menggunakan pembangkit listrik tenaga angin sederhana.

D. Manfaat Penelitian

1. Memaksimalkan energi angin sebagai pengganti energi bahan bakar fosil.

2. Sebagai proyeksi PLTA skala besar yang diharapkan akan memadai kebutuhan listrik SMA Luqman Al Hakim Surabaya.

E. Batasan Masalah

1. Kami hanya mengamati pemanfaatan angin sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga angin sederhana.

(11)

Bab II

mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kamu

merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar

dengan perintah-Nya dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari

karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur” QS Ar-Rum 30: 46

(12)

bahwasannya energi pada angin juga mampu dikonversikan menjadi energi

“Sungguh, Kami utus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata

dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar

manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menurunkan besi yang

mempunyai kekuatan hebat dan banyak bermanfaat bagi manusia, dan

agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan

rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha

Kuat, Maha Perkasa.” QS Al-Hadid 57: 25

(13)

B. Pengertian Angin

Angin menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah (1) gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah; (2) hawa; udara.

C. Pengertian Listrik

Listrik menurut KBBI adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin.

D. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Pembangkit Listrik adalah alat yang berfungsi untuk menghaslkan energi listrik dengan memanfaatkan energi lain. Pada pembangkit listrik terdapat generator yang akan menghasilkan listrik ketika turbin nya berputar. Sementara itu, pengertian generator menurut KBBI adalah pembangkit tenaga (listrik, uap, dsb). Pada pembangkit listrik tenaga angin ini, energi yang digunakan untuk memutar turbin adalah angin. Sehingga pembangkit listrik tenaga angin dapat diartikan sebagai penghasil energi listrik dengan mengkonversikan energi gerak angin menjadi energi listrik.

Gambar 2.1 Ilustrasi pembangkitan listrik. Ketika ada energi yang memutar turbin maka

(14)

E. Hukum Fisika pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana.

 Hukum kekekalan energi

Pada percobaan yang dilakukan, berlaku hukum kekekalan energi. Ketika energi gerak pada angin menggerakkan turbin, maka terjadi GGL (Gaya Gerak Listrik) Induksi pada dinamo. Dinamo akan menghasilkan listrik. Perubahan wujud energi dari energi kinetik angin menjadi energi listrik inilah yang menunjukkan adanya Hukum Kekekalan Energi.

Persamaan dari hukum kekekalan energi adalah

EM1 = EM2 …(1)

Dengan EM = EK + EP …(2)

EK = 12 mv2 …(3)

EP = mgh …(4)

EM = Energi Mekanik (Joule) EK = Energi Kinetik (Joule) EP = Energi Potensial (Joule) m = massa benda (Kilogram) v = kecepatan benda (meter/detik) g = percepatan gravitasi (meter/detik2)

h = tinggi benda dari permukaan (meter)

(15)

Gaya Gerak Listrik induksi atau GGL induksi adalah beda potensial yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan.

GGL induksi terjadi ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar kumparan. Ketika magnet batang digerakkan mendekati kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan bertambah. Namun sebaliknya, ketika magnet batang dijauhkan dari kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan akan berkurang.

Ketika magnet batang terus-menerus digerakkan masuk dan keluar kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah. Perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan menyebabkan beda potensial di ujung-ujung kumparan menjadi berbeda pula. Timbulnya beda potensial di ujung-ujung kumparan menyebabkan arus listrik mengalir di dalam kumparan. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan dinamakan arus induksi.

(16)

Besarnya gaya gerak listrik atau tegangan yang menimbulkan arus listrik pada percobaan Faraday sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan. Kesimpulan tersebut jika dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut.

Ei = -N ΔΦ

Δt

...

(5)

Keterangan :

N = Jumlah lilitan

ΔΦ = Fluks Magnetik (Weber atau Wb) Δ� = Selang waktu (sekon)

Ei = GGL Induksi (volt)

Tanda negatif menunjukkan arah GGL.

Jika jumlah lilitan dalam kumparan diperbanyak, maka jarum avometer akan menyimpang lebih jauh. Hal ini menunjukkan bahwa arus listrik induksi yang mengalir melalui kumparan meningkat dan GGL induksi bertambah besar.

Selain dengan memperbanyak jumlah lilitan, GGL induksi dapat bertambah lebih besar jika kecepatan magnet yang memasuki kumparan dipercepat. Maka besar kecilnya GGL induksi bergantung pada tiga faktor berikut.

(17)

1. Banyaknya lilitan kumparan.

2. Kecepatan gerak keluar-masuk magnet ke dalam kumparan atau kecepatan rotasi kumparan di dalam medan magnetik

3. Kuat magnet batang yang digunakan.

Berdasarkan dari jenisnya, maka dinamo dibagi menjadi 2. Yaitu dinamo arus searah dan dinamo arus dua arah (alternator). Perbedaan dari keduanya adalah pada arus yang dihasilkan serta bentuk & jumlah cincin yang behubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada dinamo arus dua arah terdapat dua buah cincin dengan masing-masing cincin berhubungan dengan tiap ujung kumparan. Sementara pada dinamo arus searah hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan cincin belah atau komutator.

Gambar 2.2 Perbedaan dinamo arus searah (bawah) dan dua arah

(18)

Bab III

Metode Penelitian

A. Rancang Bangun Penelitian

1. Jenis Penelitian : Penelitian korelasional 2. Desain Penelitian : Desain Eksperimental

B. Identifikasi Variabel

1. Variabel Terikat :

a. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin sederhana

2. Variabel Bebas :

a. Kecepatan angin ketika berhembus. 3. Variabel Kontrol :

a. Ukuran baling-baling pada kincir angin b. Tempat & waktu pengamatan

c. Daya magnet generator/dinamo pada masing-masing pembangkit

(19)

Tegangan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin sederhana yang digerakkan oleh angin yang berhembus pada lantai 4 gedung asrama SMA Luqman Al Hakim Surabaya.

D. Alur Penelitian

E. Pengumpulan Data

Pengambilan Data

Pengolahan Data Perumusan

masalah

Mengkaji referensi acuan dasar

Menentukan metode penelitian

Perancangan pembangkit listrik tenaga angin sederhana

Pemasangan alat pada lokasi pegamatan

Pengambilan kesimpulan

Menentukan tempat penelitian

(20)

1. Pemeriksaan fungsi pembangkit listrik tenaga angin sederhana dan avometer

2. Pengambilan data berupa tegangan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik sederhana menggunakan multimeter/avometer 3. Pengumpulan data dilakukan di tempat serta waktu yang sama

F. Prosedur Penelitian

Pengamatan dilakukan di waktu yang ditentukan, pemeriksaan fungsi dari pembangkit listrik tenaga angin sederhana & avometer, pengambilan data menggunakan avometer. Selanjutnya menganalisis data yang telah dikumpulkan.

G. Pengolahan Data

1. Sebelum dianalisis, data dicatat dalam bentuk tabel 2. Proses menganalisis data

3. Pengambilan kesimpulan dari data

H. Rancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana

1 2

3

4

5

(21)

Keterangan :

1 : Baling-baling 2 : Dinamo

3 : Kabel kutub positif 4 : Kabel kutub negatif

5 : Rangka penahan baling-baling & dinamo

I. Etika Penelitian

1. Sebelum penelitian dilakukan telah mendapat persetujuan dari pihak SMA Luqman Al Hakim Surabaya

2. Biaya yang berhubungan dengan penelitian ditanggung seluruhnya oleh tim peneliti

(22)

Bab IV

Pembahasan Penelitian

A.

Rancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana

A.1. Material & Alat

A.1.1. Kincir Angin : Stik es krim, paku pines 2 buah, Lem tembak beserta isinya, lakban, gunting.

A.1.2. Perangkat pembangkit listrik : Dinamo 2 buah, 4 Kabel dengan panjang masing-masing 40cm.

A.1.3. Perangkat penguji : Multimeter/Avometer. A.2. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Perancangan kincir angin sederhana beserta foto terlampir. A.3. Hasil Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Hasil perancangan terlampir. A.4. Penempatan Kincir Angin

Untuk pengamatan, kincir angin kami letakkan di lantai 4 gedung asrama SMA Luqman Al Hakim.

B.

Proses pengamatan

(23)

Dalam pengamatan ini, kami menggunakan Multimeter/Avometer merk Sunwa tipe SP-20D.

B.2. Prosedur Pengamatan

B.2.1. Pengecekan ulang fungsi multimeter/avometer

B.2.2. Memasang perangkat penguji pada pembangkit listrik tenaga angin sederhana di lantai 4 gedung asrama SMA Luqman Al Hakim B.2.3. Menentukan jenis arus listrik yang dihasilkan oleh pembangkit

listrik tenaga angin sederhana

B.2.4. Membaca & mencatat data pengamatan

B.2.5. Menganalisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan B.2.6. Mengambil kesimpulan dari analisis data

C.

Hasil pengamatan

C.1. Proses Pembangkitan Listrik

Proses pembangkitan listrik pada alat uji coba kami akan dijelaskan pada diagram berikut :

Angin berhembus Baling-baling dari Pembangkit listrik Tenaga Angin Sederhana

(24)

C.2. Data Hasil Pembangkitan Listrik

Waktu penelitian kecepatan angin*

Besar tegangan listrik yang

dihasilkan

Pembangkit 1

Sabtu, 11 April 2015

pukul 17.15 11 km/jam 0,4 V , DC

Ahad, 12 April 2015

pukul 17.10 11km/jam 0,4 V , DC

Senin, 13 April 2015

pukul 13.00 7 km/jam 0,35 V , DC

Rabu, 22 April 2015

pukul 21.00 9 km/jam 0,35 V, DC

Rabu, 22 April 2015

pukul 22.00 7 km/jam 0,35 V , DC

pembangkit 2

Sabtu, 11 April 2015

pukul 17.15 11 km/jam 0,45 V , DC

Ahad, 12 April 2015

pukul 17.10 11km/jam 0,45 V , DC

Senin, 13 April 2015

pukul 13.00 7 km/jam 0,4 V , DC

Rabu, 22 April 2015

pukul 21.00 9 km/jam 0,4 V, DC

Rabu, 22 April 2015

pukul 22.00 7 km/jam 0,4 V, DC

*Data kecepatan angin diperoleh dari perkiraan kecepatan angin pada situs

www.accuweather.com yang diakses 2 menit sebelum pengambilan data dilakukan. Hal

ini dilakukan karena tidak ada nya anemometer (alat pengukur kecepatan angin) yang

tersedia.

D.

Analisis data hasil pengamatan

(25)

D.1. Jenis Arus Listrik yang Dihasilkan

Alat multimeter/avometer yang digunakan hanya bergerak ketika menggunakan skala arus DC. Sehingga dapat diketahui, maka jenis arus listrik yang dihasilkan oleh kedua pembangkit listrik tersebut adalah arus listrik searah (DC).

Berdasarkan pembagian jenis dinamo, arus searah dan dua arah, maka dinamo yang digunakan dalam penelitian adalah dinamo arus searah.

D.2. Tegangan Listrik yang Dihasilkan

Tegangan listrik yang dihasilkan oleh kedua pembangkit listrik yang kami uji tidak ada yang mencapai 1 volt. Bila dirujuk pada pembahasan hukum pada pembangkit listrik tenaga angin (Bab II poin E), terdapat tiga hal yang mempengaruhi tegangan listrik yang dihasilkan, yaitu :

1. Banyaknya lilitan kumparan.

2. Kecepatan gerak keluar-masuk magnet ke dalam kumparan atau kecepatan rotasi kumparan di dalam medan magnetik

3. Kuat magnet batang yang digunakan.

(26)

dinamo yang menyebabkan tegangan listrik yang dihasilkan tidak mencapai 1 volt.

D.3. Perbedaan Tegangan Listrik yang Dihasilkan

Perbedaan tegangan yang dihasilkan dari pembangkit listrik 1 dengan pembangkit listrik 2 selalu berbeda. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berdasarkan pembahasan hukum pada pembangkit listrik tenaga angin (Bab II poin E), maka perbedaan tersebut dikarenakan tiga hal, yaitu :

1. Banyaknya lilitan kumparan.

2. Kecepatan gerak keluar-masuk magnet ke dalam kumparan atau kecepatan rotasi kumparan di dalam medan magnetik

3. Kuat magnet batang yang digunakan.

Namun sesuai dengan variabel yang telah kami tetapkan, maka kecepatan rotasi kumparan di dalam medan magnetik telah kami tetapkan menjadi sama karena pengamatan dilakukan di waktu & tempat yang sama. Sehingga angin yang memutar baling-baling berkecepatan sama. Gerak rotasi dari tiap baling-baling pun berkecepatan sama.

(27)
(28)

Bab V

Penutup

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah kami lakukan dan penjelasan di atas, maka kami mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Komponen yang dibutuhkan untuk merancang pembangkit listrik tenaga angin sederhana adalah : stik es krim, lem tembak, paku pines, dinamo, lakban hitam, dan kabel. Komponen-komponen tersebut relatif mudah ditemukan.

2. Proses pembangkitan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin sederhana dimulai dari angin yang menggerakkan baling-baling yang terhubung dengan dinamo sehingga terjadi GGL induksi dan menghasilkan listrik. Energi listrik berasal dari energi kinetik angin yang dikonversikan menjadi energi listrik.

3. Dalam pengamatan kami, listrik yang dihasilkan dari proses pembangkitan listrik menggunakan tenaga angin sederhana berupa arus searah (DC) dengan tegangan tidak mencapai 1 Volt.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, maka kami

(29)

1. Kelebihan dari penggunaan angin dalam proses pembangkitan listrik adalah :

a. Ramah lingkungan, tidak ada polusi yang dihasilkan

b. Proses pembangkitan listrik relatif lebih mudah & murah jika dibandingkan dengan menggunakan sumber energi lain

2. Kekurangan dari penggunaan angin dalam proses pembangkitan listrik adalah :

a. Dibutuhkan tempat yang angin berhembus kencang sepanjang waktu.

b. Dipengaruhi cuaca, tidak setiap waktu angin berhembus. Namun ada beberapa waktu angin berhembus amat kencang seperti ketika badai.

c. Tegangan listrik yang dihasilkan tidak stabil.

Untuk pengembangan lebih lanjut mengenai pembangkit listrik tenaga angin maka penulis memberikan beberapa saran berdasarkan pengalaman serta penilaian penulis selama proses pengamatan yang diharapkan akan membantu untuk penelitian selanjutnya, yaitu :

(30)

2. Siapkan seluruh peralatan & material dengan baik dan pastikan semua nya berfungsi dengan baik.

3. Pastikan barang-barang & material tersimpan dengan baik untuk menjaga kualitasnya serta lakukan perawatan secara rutin.

4. Gunakan tempat yang tinggi atau tempat yang lapang/tidak banyak dihalangi oleh rumah-rumah ataupun gedung yang menghalangi hembusan angin.

5. Gunakan dinamo yang memiliki daya magnet kuat atau lilitan kumparan yang banyak untuk menghasilkan listrik bertegangan lebih tinggi.

6. Cek terlebih dahulu tegangan listrik yang dihasilkan menggunakan avometer sebelum listriknya digunakan.

(31)

Daftar Pustaka

Al Quran.

Andre. 2013. ”Jenis dan Desain Penelitian”.

http://jurnalnya-andre.blogspot.com/2013/11/jenis-dan-desain-penelitian.html. Diakses

pada Rabu, 1 April 2015.

Depdikbud. 1996. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta : Balai Pustaka, Fembriyanti, Risma. 2012. “Induksi Elektromagnetik”.

https://fembrisma.wordpress.com/science/induksi-elektromagnetik/.

Diakses pada Rabu, 1 April 2015.

Kanginan, Marthen. 2010. “Seribu Pena Fisika”. Jakarta : Erlangga

Nababan Demson. 2014. “Prinsip Cara Kerja Generator”.

https://www.academia.edu/8360970/Prinsip_Cara_Kerja_Generator.

Diakses pada Rabu, 1 April 2015.

Purwanto, Agus. 2008. “Ayat-Ayat Semesta”. Bandung : Mizan. Purwanto, Agus. 2012. “Nalar Ayat-Ayat Semesta”. Bandung : Mizan.

Tutorial Penelitian. 2014. “Jenis dan Tipe Desain Penelitian”.

http://tu.laporanpenelitian.com/2014/12/37.html. Diakses pada Rabu, 1

April 2015.

Zona Elektro. 2014. “Mengukur Tegangan AC Dan DC Menggunakan Multimeter”.

(32)

Lampiran

Alat-alat serta material pembangkit listrik tenaga angin sederhana

Rancangan awal pembangkit listrik tenaga angin sederhana

(33)

Uji fungsi avometer

Desain akhir pembangkit listrik tenaga angin sederhana

Gambar

Gambar 2.2 Perbedaan dinamo
Tabel 3.1 Alur Penelitian
Gambar  3.1 Rancangan
Tabel 4.1 Data hasil

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah menggembangkan potensi dari angin yang akan dirubah menjadi sumber energi listrik sebagai energi terbarukan, sehingga dapat membantu

Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang

maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan

Energi angin yang dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin cara kerjanya cukup sederhana yaitu tenaga angin yang memutar turbin angin

Jika putaran poros pada transmisi gearbox kincir angin dapat berputar diatas 800 rpm, maka kontak sentrifugal akan menggerakkan kontak yang akan menghidupkan relai

Kincir angin merupakan salah satu bentuk perubahan energi angin ke energi gerak. Energi gerak kincir angin berupa gerak berputar. Gerak berputar dapat dirubah menjadi energi

Pada pembangkit batu bara, banyak orang menggunakan kandungan energi kimia dari batu bara (kandungan energi yang bisa dikonversikan menjadi energi panas) yang bisa

Dimana tenaga dari kinetik angin, kemudian di ubah menjadi energi mekanis pada sudu – sudu jalan, sehingga diperoleh gerak rotasi untuk memutar poros dari generator