• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DA"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DARI BUAH JERUK DAN MANGGIS UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ahkir Sekolah Sebagai Syarat Kelulusan

Disusun oleh

Bloomest Jansen Chandra IX-5/3 Mohammad Reza Imansyah IX-5/21

Nicholas Limarsha IX-5/22

SMP KOLESE KANISIUS

JAKARTA

(2)

SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIARISME

Kami yang bertandatangan dibawah ini:

1. Nama : Bloomest Jansen Chandra

IX-5/3

2. Nama : Muhammad Reza Imansyah

IX-5/21

3. Nama : Nicholas Limarsha

IX-5/22

Judul Karya Tulis :

Pemanfaatan Energi Listrik Alternatif dari Buah Jeruk dan Manggis untuk Kehidupan Sehari-hari

Dengan ini menyatakan bahwa kami tidak melakukan PLAGIARISME dalam penyusunan karya tulis. Apabila pernyataan kami tidak benar, kami sanggup dijatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku

Jakarta, 17 Januari 2015

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis dengan judul :

PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DARI BUAH JERUK DAN

MANGGIS UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Telah disahkan pada ………..

Pembimbing Penguji

Ratnawati Dinoto, S.Pd Josef Trihandoko, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SMP Kanisius

(4)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami ingin haturkan ucapan terimakasih sebesar-besarnya

kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk

melaksanakan penelitian ini. Terimakasih juga kami haturkan kepada Pater Eduard

Calistus Ratu Dopo, SJ, M.Ed selaku kepala sekolah SMP Kolese Kanisius yang

memberikan kesempatan untuk melaksanakan program Research Paper ini, serta Ibu

Ratnawati Dinoto, S.Pd, Bapak Emilius Susilo Kardono, S.Pd dan Bapak Antonius

Hastyatno, S.Pd yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan penelitian kami.

Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada orang tua kami yang juga telah

membantu kami dalam proses baik pada penelitian maupun sampai pada akhir dari

research paper kami ini. Selain itu terima kasih juga kami ucapkan kepada research

specialist dari The Library of Congress yang bernama T. Y. Steen, Ph.D. Lynn Saliba

dan Lesley Haji-Gholam sebagai British Library Reference Services ( bagian Science

Reference Team ), Ibu Susi Yusiana bagian penerima contoh, kemudian kami

melanjutkan pembahasan dengan Andita Corry Pratiwi bagian penerima contoh pula,

kami juga melakukan konsultasi kepada Bapak Yohanes Babtista Isharyanto, M.Pd.

Tanpa mereka semua yang telah membantu dan berperan dalam penelitian

kami, penelitian ini mungkin tidak dapat dilaksanakan dengan lancar dan kami juga

menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan yang

dimiliki antara lain dari segi waktu, tenaga, serta finansial. Keterbatasan pengalaman

kami yang sebelumnya tidak memahami apapun akan karya ilmiah ini, juga menjadi

(5)

pengumpulan dikarenakan adanya pelajaran dan tugas sekolah yang harus kami lakukan

juga, tetapi kami tetap optimis karya ilmiah kami ini dapat kami presentasikan dengan

baik dan objektif.

Disadari pula bahwa penelitian yang menghasilkan karya ilmiah ini masih

memiliki banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan kami. Maka dari itu, kami

menerima segala kritikan, masukan, dan saran. Kritikan, masukan, dan saran yang

diberikan akan kami gunakan untuk lebih menyempurnakan karya ilmiah yang sangat

sederhana ini sehingga dapat digunakan demi kebaikan bersama.

Harapan kami selaku penulis karya ilmiah, adalah dapat memberikan literatur

serta materi yang bermanfaat bagi para pembaca. Kami juga mengharapkan karya ilmiah

kami bisa digunakan dalam kehidupan masyarakat secara santun, dan berharap hasil

karya ilmiah ini dapat dijadikan referensi untuk karya ilmiah lanjutan dengan tema yang

sama.

(6)

MOTTO

Sebaik-baiknya Orang

Ialah yang Rela Berbagi Ilmu

'CO GITO ERGO SUM' AKU ADA KARENA AKU BERFIKIR.

Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang mengalami

kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya dunia dan akhirat.

(HR. Ibnu dari Abu Hurairah).

NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS

"Kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup"

(Adagium)

PERFISIT QUI PERSEQUITOR

“Yang berhasil adalah dia yang bertahan”

(Anonim)

DEO GRATIAS

“Qyukur kepada Allah”

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan untuk:

Orang-orang yang memberikan kasih sayang dan dukungannya juga semangat dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Teman-teman siswa SMP Kolese Kanisius seluruhnya yang telah memberikan dorongan

dan nasehat yang sangat berarti bagiku.

Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dengan setulus hati demi

tercapainya segala tujuan.

SMP Kolese Kanisius tercinta yang telah memberikan segala ilmu yang kubutuhkan

(8)

ABSTRAK

Energi listrik mutlak diperlukan masyarakat di dunia dewasa ini. Pemanfaatanya tidak hanya terbatas pada penerangan saja, melainkan hampir disetiap sarana dan prasarana yang memenuhi kehidupan manusia. Sekarang ini, energi listrik alternatif kurang dimanfaatkan. Padahal, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat berlimpah. Contohnya saja buah jeruk dan manggis, buah yang tumbuh melimpah di Indonesia. Penggunaan buah-buah tersebut hanya terbatas pada makanan, padahal bisa digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif. Pengelolahannya dapat dilakukan dengan cara yang mudah seperti baterai alami hingga yang sulit seperti bioetanol. Kedua cara tersebut memiliki potensi yang cukup signifikan dalam menjadi sumber energi listrik alternatif.

Kata kunci : buah-buah, energi alternatif, bioetanol, baterai alami

ABSTRACT

Electric energy absolutely consucted by the mankind in this world recently. The usage of it isn’t limited for the light only, otherwise the most of every electronic tool that saturate the demand of human life. Today, the alternative electric energy isn’t used to be benefit. Indonesia has many diversity resources. For the example, orange and mangosteen, which are grown abundant in Indonesia. The usage of them is only limited for the consumption, whereas it can be used for the alternative electric energy. The management can be done by the ease way such as life cell until the doleful way such as bioetanol. Those way have significant potency indeed to be source of alternative electric energy.

Key words : fruits, alternative energy, bioetanol, life cell

ABSTRAIT

L’énergie d’électrique est nécessaire par les humaines en ce monde récemment. L’électricité est untilisée non seuleume nt pour e’clairager. Mais elle est utilisée pour toutes les installation et les infrastructures pour tous le monde. Aujourd’hui, personnes utilise i’energie électrique alternative pour avoir des advantages. L’indonésia a beanconp de ressources de la diversité. Pour examples, I’orange, le mangosteen qui sont cultivées abondante en indonésie. L’utilisation ces fruits-là n’est limitée que pour la consommation, alors que cela peut être utilisé pour l’énergie électrique alternative. La gestion peut se tuirre par la voiede la facilité, comme cellule, de vie jusqu’à lugulbre comme bioetanol. Toutes les méthodes ont le potentiel de devenir les sources alternatives d’energie électrique

(9)

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIARISME ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 4

1.4 Pembatasan Masalah ... 5

1.5 Manfaat ... 6

1.6 Sistematika Penyajian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Deskripsi Konseptual ... 9

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ... 16

2.3 Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODOLOGI ... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 22

(10)

3.4 Variabel dan Sampel ... 24

3.5 Teknik Pengambilan Data ... 25

3.6 Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Metode Energi Listrik Alternatif dengan Proses Ionisasi ... 28

4.2 Metode Energi Listrik Alternatif dengan Proses Bioetanol ... 33

4.3 Tinjauan Teologis ... 40

BAB V PENUTUP ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

INDEKS ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN ... 55

Lampiran 1: Alat dan Bahan Pembuatan Baterai Alami ... 55

Lampiran 2: Langkah-Langkah Pembuatan Baterai Alami ... 57

Lampiran 3: Pengujian Bioetanol ... 58

Lampiran 4: E-Mail Jawaban dari The British Library Science Reference Service .. 60

Lampiran 5: E-Mail Jawaban dari Library of Congress ... 61

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alat dan Bahan Pembuatan Baterai Alami ... 29

Gambar 2 Jeruk ... 29

Gambar 3 Seng ... 29

Gambar 4 Tembaga ... 30

Gambar 5 Kabel Tembaga ... 30

Gambar 6 Lampu LED ... 30

Gambar 7 Gunting ... 30

Gambar 8 Cutter ... 30

Gambar 9 Penjepit ... 30

Gambar 10 Jeruk Ditusuk... 31

Gambar 11 Penempelan Kabel ... 31

Gambar 12 Susunan Jeruk ... 31

Gambar 13 Baterai Alami ... 31

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui bersama bahwa energi listrik telah

menjadi bagian dari kehidupan kita. Tanpa adanya listrik, di jaman yang serba canggih

ini, kehidupan manusia tidak bisa terintergrasi dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

Misalkan dalam aspek sosial, jika kita tidak menggunakan energi listrik secara optimal,

dapat dikatakan bahwa kita termasuk bangsa yang masih berkembang dalam hal IPTEK.

Dalam aspek ekonomi, tidak adanya energi listrik berdampak pada pembiayaan untuk

transisi energi selain energi listrik seperti energi yang dihasilkan dari minyak bumi, gas

alam, panas bumi, dan bentuk energi lainnya yang memerlukan biaya yang besar. Dalam

aspek budaya, penggunaan energi listrik menjadi suatu ketergantungan dalam kehidupan

budaya masyarakat. Dari rumusan di atas, dapat disimpulkan bahwa energi listrik tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan berdampak kepada berbagai aspek

kehidupan manusia.

Secara geografis, Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk yang cukup

(13)

Dilihat dari aspek sosial, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat

menikmati energi listrik atau tidak mau memanfaatkan energi listrik dalam kehidupan

sehari-hari. Selama ini, masyarakat belum bisa menggunakan energi listrik sebagaimana

mestinya. Penggunaan energi listrik di masyarakat berbeda-beda, penggunaan energi

listrik berbanding lurus dengan tingkat masyarakat dalam dimensi vertikal.

Perbandingan ini juga berlaku antara negara maju dengan negara berkembang.

Berbicara dari aspek ekonomi, penggunaan energi listrik dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Tingkat produktivitas pengadaan barang dan jasa

tergantung pada penggunaan teknologi yang membutuhkan energi listrik. Teknologi

tersebut dapat menggunakan sumber energi lain selain listrik, akan tetapi membutuhkan

biaya, frekuensi, dan dampak penggunaan yang lebih besar.

Di sisi lain, dari aspek budaya, penggunaan energi listrik menjadi suatu

ketergantungan masyarakat baik di kota maupun di daerah pelosok. Ketergantungan

masyarakat kota terhadap energi listrik cenderung lebih besar daripada ketergantungan

masyarakat yang tinggal di daerah pelosok. Dalam budaya masyarakat tertentu, energi

listrik bahkan sama sekali tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya

masyarakat suku Badui dan suku-suku lainnya yang berada di daerah terpencil.

Berdasarkan permasalahan dari aspek sosial, dapat dikatakan bahwa pemerataan

energi listrik belum optimal. Sedangkan, berdasarkan permasalahan dari aspek ekonomi,

dapat dikatakan bahwa dengan tidak digunakannya energi listrik, akan berdampak pada

(14)

masyarakat masih memiliki ketergantungan terhadap energi listrik. Berdasarkan

penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa energi listrik menjadi kebutuhan primer

bagi sebagian besar masyarakat, namun penggunaanya masih kurang optimal, efektif,

dan efisien.

Oleh karena itu, pemanfaatan dan penggunaan sumber energi alternatif sangat

dibutuhkan. Dalam hal ini, kami akan memaparkan tentang pemanfaatan buah-buahan

sebagai sumber energi listrik alternatif. Mengapa buah-buahan? Karena pemanfaatan

buah-buahan di Indonesia, bahkan di dunia hanya terbatas pada kegiatan produksi dan

konsumsi. Padahal, zat-zat yang terkandung di dalam buah tertentu, dapat digunakan

sebagai sumber energi listrik alternatif. Penelitian dari pemanfaatan buah sebagai salah

satu sumber energi listrik alternatif belum maksimal. Berdasarkan pemaparan di atas,

kami berkeyakinan bahwa pemanfaatan buah sebagai sumber energi listrik alternatif

adalah hal yang penting.

Intinya, dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat banyak hal yang menjadi

permasalahan atas penggunaan energi listrik. Secara umum, poin-poin yang latar

belakangi hal – hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Belum terpenuhinya kebutuhan energi listrik secara merata pada seluruh

golongan masyarakat

2. Biaya pengadaan energi listrik tergolong cukup mahal

3. Masyarakat belum paham terhadap penggunaan energi listrik yang optimal,

(15)

4. Ketergantungan masyarakat saat ini terhadap energi listrik cukup signifikan

5. Pemerintah dan masyarakat belum maksimal dalam pemanfaatan sumber daya

alam sebagai sumber energi listrik alternatif

6. Menemukan jenis buah yang didalamnya terkandung zat yang dapat diproses

menjadi sumber energi listrik alternatif yang dapat membantu kehidupan

manusia

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini didasarkan pada perumusan masalah yang dirasa menjadi dasar dan

penting diketahui serta diteliti. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah buah jeruk dan manggis dapat digunakan sebagai sumber energi

listrik alternatif dalam kehidupan sehari-hari?

2. Bagaimana cara memanfaatkan buah jeruk dan manggis sebagai sumber

energi listrik alternatif?

1.3 Tujuan

Setiap penelitian memerlukan suatu hasil akhir yang telah direncanakan,

sehingga dalam arti lain perlu diketahui pula tujuan dari penelitian ini. Penelitian

(16)

1. Menemukan sumber energi listrik alternatif yang berasal dari buah jeruk dan

manggis yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Membuktikan bahwa zat-zat yang terkandung di dalam buah jeruk dan

manggis dapat menghasilkan energi listrik.

3. Memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memanfaatkan buah jeruk dan

manggis sebagai sumber energi listrik alternatif yang dapat digunakan dalam

kehidupan sehari-hari.

1.4 Pembatasan Masalah

Mengantisipasi agar kegiatan penelitian dapat berlangsung efektif dan mampu

mencapai tujuan, maka penelitian dilakukan dengan batasan sebagai berikut:

1. Buah yang digunakan dalam penelitian kami adalah buah jeruk dan manggis.

Jenis buah jeruk yang kami gunakan adalah jeruk pontianak dan jeruk

medan. Penggunaan jeruk pontianak dan jeruk medan dikarenakan jenis

jeruk tersebut sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas dan harganya yang

lebih ekonomis untuk diterima masyarakat banyak. Jenis manggis yang

digunakan dalam penelitian kami adalah manggis padang. Sama halnya

dengan jeruk, manggis padang sudah dikenal oleh masyarakat luas dan

harganya cukup ekonomis. Akan tetapi, dalam pemilihan jenis manggis,

(17)

yang kami gunakan merupakan buah - buah yang sudah matang, dikarenakan

alasan tertentu secara ilmiah.

2. Kedua buah tersebut akan diubah menjadi bioetanol dengan menggunakan

kandungan alkohol dari buah jeruk dan manggis. Pertama, buah – buah tersebut diambil sarinya untuk difermentasi dengan ragi Saccharomyces

cerevisiae dalam keadaan anaerob sehingga ragi tersebut dapat berfungsi

maksimal. Karena menggunakan ragi, maka kandungan etanol pada kedua

sari buah tersebut mungkin rendah, yaitu sekitar 15 % berdasarkan volume

dari sari buah tersebut.

1.5 Manfaat

Melalui penelitian mengenai buah yang menjadi energi listrik alternatif ini,

manfaat yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi pribadi masing-masing, kami dapat melatih keterampilan menulis karya

ilmiah secara sistematis dan terstruktur serta memberi kesadaran untuk

menggunakan listrik secara lebih efisien. Selain itu kami juga dapat lebih

mendalami dan memahami kandungan–kandungan kimia yang bisa menciptakan energi listrik dalam buah jeruk dan manggis.

2. Bagi kelompok kami, kelompok dapat melatih kerja sama serta kekompakkan

(18)

agar kelompok kami dapat mencapai hasil yang maksimal dalam hal

menemukan energi alternatif terutama bioetanol.

3. Bagi masyarakat umum (di luar peneliti), penelitian serta karya ilmiah ini

diharapkan dapat berguna untuk membantu masyarakat dalam menemukan

sumber energi listrik alternatif yang dapat digunakan untuk kehidupan

sehari-hari serta masyarakat menjadi sadar akan pentingnya kekayaan alam

Indonesia yang masih dapat digunakan selain Sumber Daya Alam ( SDA )

yang tidak dapat diperbaharui.

Ketiga manfaat utama tersebut menjadi harapan kami baik dalam proses awal

sampai akhir dari penelitian karya ilmiah yang dilakukan ini.

1.6 Sistematika Penyajian

Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih rinci, maka penulisan karya

ilmiah ini disusun dalam kerangka sistematis sebagai berikut:

1. BAB 1: PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, pembatasan

masalah, manfaat, serta sistematika penyajian

2. BAB 2: LANDASAN TEORI

Terdiri dari deskripsi konseptual, hasil penelitian yang relevan, dan hipotesis

penelitian

(19)

Terdiri dari jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, sumber data, variabel

dan sampel, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data

4. BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Terdiri dari penelitian ionisasi dan bioetanol

5. BAB 5: PENUTUP

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Konseptual

2.1.1 Pengertian energi alternatif

Di kehidupan sehari-hari, kita ketahui bersama bahwa energi listrik telah

menjadi bagian dari kehidupan kita. Tanpa adanya listrik, di jaman yang serba

canggih ini, kehidupan manusia tidak bisa terintergrasi dalam aspek sosial,

ekonomi, dan budaya. Dalam berbagai sumber, terdapat banyak definisi yang

dapat dijadikan sebagai penguat dari penelitian kami, yakni:

Menurut Wikipedia, “energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada

semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan

bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut.”1

Sedangkan menurut sumber lain, yaitu Indoenergi, “energi alternatif adalah energi yang bukan merupakan sumber energi tradisional (yaitu bahan bakar fosil

(21)

seperti batubara, minyak dan gas alam).”2 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa energi alternatif adalah semua energi pengganti bahan bakar

konvensional dan tradisional.

2.1.2 Pemanfaatan energi alternatif dari buah-buahan

Menurut Amri Mahardhika Dhimasanti dalam Kompasiana, energi

alternatif dapat terbentuk dari jagung, ubi, singkong, kentang, bunga matahari”3, dan buah-buahan. Menurut Syamsudin Manai dalam buku Membuat Sendiri

Biodiesel, “energi alternatif dapat disimulasikan di dalam tumbuh-tumbuhan atau buah-buahan.”4 Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa buah-buahan dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif.

Berdasarkan eksperimen sains yang tertulis dalam buku IPA Fisika

Gasing 3 oleh Prof. Yohanes Surya, jeruk lemon dapat menghasilkan arus listrik

dengan cara ionisasi.5 Menurut Muh Asnoer Laagu dari indonesiamengajar.org,

air jeruk nipis dapat digunakan untuk menyalakan lampu. 6 Berdasarkan

pernyataan di atas, buah jeruk dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik

alternatif.

2 Indoenergi, Pengertian Energi Alternatif (Jakarta,2013).

3 Amri Maharadihika Dhimasanti, Bensin dari Jagung Sebagai Alternatif Sumber Energi Masa Depan (Jakarta,2013)

(22)

Menurut Dr. Is. Fatimah, buah manggis dapat menangkap sel tenaga

surya yang berguna bagi daerah perdesaan sebagai energi listrik alternatif.7

Menurut ardra.biz, limbah organik seperti kulit manggis dapat dijadikan bahan

biogas sebagai pembangkit listrik.8 Berdasarkan pernyataan di atas, buah

manggis dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik alternatif.

2.1.3 Kandungan zat dalam buah jeruk dan manggis

Berdasarkan buku yang berjudul Ensiklopedia Buah Jeruk karangan Tim

Mekarsari, “buah jeruk mengandung vitamin C, zat besi, zat kapur, fosfor, citral, dan chromatophore (pigmen warna)”.9 Selain zat di atas, menurut Titik Rahayu Smanda dalam penelitiannya, buah jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam

amino, glikosida, kalsium, dan fosfor.10 Berdasarkan pernyataan di atas, dapat

disimpulkan bahwa buah jeruk secara umum mengandung vitamin C, zat besi,

zat kapur, fosfor, citral, chromatophore, kalsium, glikosida, dan asam alami

lainnya.

Titik Rahayu Smanda dalam penelitiannya, menyatakan bahwa zat yang

terkandung dalam buah jeruk nipis yang dapat menghasilkan arus listrik adalah

asam amino, asam sitrat, glikosida, fosfor, dan senyawa kimia lainnya.11 Peneliti

lainnya yaitu Trian Sidha, menyatakan bahwa buah jeruk dapat menghantarkan

7 Dr. Fatimah, Dr Is Fatimah, Manfaatkan Lempung dan Kulit Manggis untuk Menangkap Sel Tenaga Surya (2011)

8 Ardra, Senyawa Yang Terkandung Dalam Xanthones, Manggis (2014) 9 Tim Mekarsari, Ensiklopedia Buah Jeruk (Jakarta), halm. 24

(23)

arus listrik karena memiliki zat asam yang merupakan elektrolit.12 Berdasarkan

pernyataan di atas, zat yang terkandung dalam buah jeruk yang dapat

menghasilkan energi listrik adalah senyawa asam dan mineral lainnya.

Menurut Wikipedia, buah manggis mengandung zat yang bersifat

antiinflamasi dan antioksidan, kulit manggis mengandung tanin, resin, dan

crystallizable mangostine (C20H22O5).13 Menurut ardra.biz, buah manggis

mengandung senyawa xanthones (C13H8O2) yang berguna untuk antioksidan dan

penahan radikal bebas.14 Menurut Dr. Fatimah, penangkapan sel surya terjadi

karena adanya titanium dioksida yang terkandung dalam buah manggis.15

Berdasarkan pernyataan di atas, zat yang terkandung dalam buah manggis terdiri

dari suatu senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan

penahan radikal bebas, serta zat-zat organik dan bahan kimia lainnya.

Menurut ardra.biz, buah manggis dapat dijadikan sebagai biogas untuk

pembangkit listrik karena merupakan senyawa organik yang mengandung zat

yang dapat teruraikan.16 Menurut Dr. Fatimah, penangkapan sel surya terjadi

karena adanya titanium dioksida yang terkandung dalam buah manggis.17

12 Trian Shida, Laporan Praktikum Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit (2012) 13 Wikipedia, Manggis (Jakarta, 2015)

14 Ardra, Senyawa Yang Terkandung Dalam Xanthones, Manggis (2014) 15 Dr. Fatimah, Dr Is Fatimah, Manfaatkan Lempung dan Kulit Manggis untuk Menangkap Sel Tenaga Surya (2011)

(24)

Berdasarkan pernyataan di atas, zat yang terkandung dalam buah manggis yang

dapat menghasilkan energi listrik adalah zat-zat organik dan titanium dioksida.

2.1.4 Ionisasi penghasil energi listrik alternatif

Menurut Wikipedia, “Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan

seperti elektron atau lainnya.”18 Menurut Budi Suryatin dalam bukunya yang berjudul Rangkuman Lengkap Sukses Sains Fisika dan Kimia, “ionisasi adalah peristiwa terlepasnya atau masuknya elektron pada sebuah atom.”19 Menurutnya juga, elektron yang berpindah hanya terjadi pada kulit paling luar.20 Berdasarkan

pernyataan di atas, ionisasi merupakan suatu proses fisika perubahan atom atau

molekul menjadi ion karena adanya perpindahan elektron yang terjadi pada kulit

bagian luar suatu atom atau molekul.

Menurut Alessandro Volta dalam penelitiannya, lempeng tembaga (Cu)

dan seng (Zn) yang dicelupkan kedalam larutan asam sulfat (H2SO4) pada sebuah

bejana dengan saling tidak menempel satu sama lain, kemudian dihubungkan

dengan kabel tembaga, akan menghasilkan arus listrik. Menurut Sukis Wariyono

dan Yani Muharomah dalam bukunya yang berjudul Mari Belajar: Ilmu Alam

Sekitar: Panduan Belajar IPA Terpadu, “pada larutan elektrolit dalam elemen volta terjadi reaksi H2SO4→ 8H+ + SO42-, Pada kutub positif terjadi reaksi Cu +

18 Wikipedia, Ionisasi (Jakarta, 2014)

19 Budi Suryatin, Rangkuman Lengkap Sukses Sains Fisika dan Kimia (Jakarta, 2011), halm. 88

(25)

8H+ → polarisasi H2, Pada kutub negatif terjadi reaksi Zn + SO4 → ZnQO4+ 2e.”21 Berdasarkan pernyataan di atas, ionisasi terjadi pada elemen volta dimana arus listrik mengalir dari kutub positif (tembaga) ke kutub negatif (seng)

sehingga menimbulkan energi listrik alternatif. Jika digabungkan dengan

pernyataan sebelum-sebelumnya mengenai buah jeruk, buah jeruk dapat

menghasilkan energi listrik alternatif karena terdapat larutan asam sitrat yang

merupakan elektrolit sebagai pengganti dari asam sulfat (H2SO4) pada elemen

volta.

2.1.5 Bioetanol sebagai energi alternatif

Menurut http://sarwendahs.blogspot.com, “bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan

bantuan mikroorganisme”.22 Menurut Neni Minarni, Bambang Ismuyanto, dan

Sutrisno dalam penelitian Pembuatan Bioetanol Dengan Bantan Saccharomyces

cerevisiae (salah satu jenis bakteri anaerob) Dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji

Durian (Durio zhibetinus), bioetanol merupakan etanol yang berasal dari sumber

hayati. Bioetanol bersumber dari gula sederhana, amilum dan selulosa. Amilum

yang berbentuk polisakarida dapat dihidrolisis menjadi glukosa melalui

pemanasan, menggunakan katalis dan pemanfaatan enzim. Glukosa selanjutnya

difermentasi menghasilkan etanol. Berdasarkan pernyataan di atas, bioetanol

merupakan salah satu energi alternatif yang berbentuk cairan bening dan bisa

21 Sukis Wariyono, Ma ri Belajar: llmu Alam Sekitar: Panduan Belajar IPA Terpadu (2008), halm. 74

(26)

diproduksi melalui proses fermentasi, distilasi, dan dehidrasi untuk mendapatkan

kadar etanol yang tinggi.

Cara pembuatan bioetanol menurut Menurut Neni Minarni, Bambang

Ismuyanto, dan Sutrisno dalam penelitian Pembuatan Bioetanol dengan Bantuan

Saccharomyces cerevisiae Dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji Durian (Durio

zhibetinus), glukosa selanjutnya difermentasi menghasilkan etanol. Fermentasi

etanol merupakan aktivitas penguraian gula (karbohidrat) menjadi senyawa

etanol dengan mengeluarkan gas CO2, fermentasi ini dilakukan dalam kondisi

anaerob atau tanpa adanya oksigen. Umumnya, produksi bioetanol menggunakan

mikroba Saccharomyces cerevisiae. Mikroba ini dapat digunakan untuk konversi

gula menjadi etanol dengan kemampuan konversi yang baik, tahan terhadap

etanol kadar tinggi, tahan terhadap pH rendah, dan tahan terhadap temperatur

tinggi. Menurut Annisa Suri, Yuniarti Yusak, dan Rumondang Bulan dalam

penelitian Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Dari

Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis Jack) Dengan HCl 30% Menggunakan
Ragi Roti ,

pengolahan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi bioetanol pada

prinsipnya sama dengan proses yang berbahan baku singkong yaitu melalui

tahapan hidrolisis, fermentasi dan destilasi. Tetapi pada TKKS perlu adanya

perlakuan tambahan berupa pretreatment, untuk dapat menghilangkan lignin

yang dapat mengganggu proses hidrolisis selulosa. Kemudian dilanjutkan

(27)

glukosa difermentasi menggunakan khamir Saccharomyces cereviseae dengan

kondisi anaerob fakultatif, suhu 30o C, pH 4,04,5 dan kadar gula 10-18% selama 30–72 jam dan dihasilkan bioetanol. Bioetanol kemudian didestilasi

sehingga mencapai kemurnian 95–98%. Bioetanol siap digunakan sebagai bahan bakar pada kendaraan bermotor. Penggunaanya dapat dicampur dengan bensin

tetapi bisa juga 100% bioetanol apabila mesin kendaraan bermotor tersebut

didesain khusus untuk bahan bakar bioetanol. Berdasarkan pernyataan di atas,

dapat diketahui bahwa cara pembuatan bioetanol dapat melalui dua proses yaitu

hidrolisis dan fermentasi. Melalui proses fermentasi, maka cairan yang akan

dibuat menjadi bioetanol masih harus melalui proses distilasi (pemisahan air dan

alkohol) dan proses dehidrasi (penghilangan air).

2.2 Penelitian yang Relevan

Untuk memperkuat hipotesis penelitian kami, terdapat beberapa penelitian yang dapat

dijadikan sumber referensi penelitian kami, yakni:

No. Penulis Judul Hasil

1 Hidayat

Rahman

PENGARUH PEMBERIAN

SPACE (BANTALAN)

UNTUK MENDAPATKAN

Didapatkan bahwa baik arus

dan tegangan dari DSSC

(28)

KESTABILAN ARUS DAN

TEGANGAN PROTOTYPE

DSSC DENGAN

EKSTRAKSI KULIT BUAH

MANGGIS (GARCINIA

MANGOSTANA L.)

SEBAGAI DYE SENSITIZER

lebih stabil terhadap waktu.

Didapatkan bahwa DSSC

dengan space (bantalan)

mampu mendapatkan

ketahanan yang lebih lama

terhadap waktu

2 A.Praptijanto PENGARUH DAMPAK

LINGKUNGAN PADA

BIODIESEL SEBAGAI

BAHAN BAKAR

ALTERNATIF DI NEGARA

BERKEMBANG

KHUSUSNYA ASIA

TENGGARA

Secara garis besar bahan bakar

biodiesel pada negara

berkembang seperti Indonesia

sangat cocok diterapkan karena

didukung aspek sebagai negara

agraris di mana bahan baku

biodiesel mudah didapat.

Keuntungan dari penggunaan

biodiesel yaitu menurunkan

emisi gas buang sehingga baik

bagi lingkungan serta dapat

mengurangi ketergantungan

atau bahkan mungkin dapat

(29)

minyak diesel

3 Tim Peneliti

Fakultas

Pertanian

Universitas

Tanjungpura

FERMENTASI ALKOHOL

DARI CAIRAN BUAH

JERUK DAN NANAS

Konsentrasi gula yang

diberikan belum menunjukan

konsentrasi yang maksimal,

karena dari hasil penelitian ini

dengan kenaikan kadar gula

yang digunakan atau efisiensi

penggunaan kadar gula masih

cenderung meningkat

4 Titik Rahayu

Smanda

BATERAI DARI JERUK

NIPIS

Jeruk nipis dapat mengalirkan

arus listrik karena mengandung

senyawa kimia seperti asam

sitrat,asam amino,

glikosida,kalsium. Fosfor, dan

lain-lain. Jeruk nipis banyak

sekali kandungan dan manfaat

yang berguna untuk kesehatan

kita. Selain itu jeruk nipis

mengandung unsur kimia.

Unsur kimia yang terdapat

(30)

menghasilkan arus listrik

karena mengandung asam

sitrat, asam amino, glikosida,

fosfor,dan lain-lain. Dari hasil

percobaan yang saya akukan

buah jeruk nipis dapat

menyalakan lampu setelah

dihubungkan secara seri.

5 Fidayani

Pasaribu,

Panal

Sitorus, dan

Saiful Bahri

UJI EKSTRAK ETANOL

KULIT BUAH MANGGIS

(Garcinia mangostana L.)

TERHADAP PENURUNAN

KADAR GLUKOSA DARAH

Kadar sari larut etanol sebesar

20,14%. Penetapan kadar sari

larut etanol untuk mengetahui

kadar sari yang larut dalam

pelarut polar baik senyawa

polar maupun non polar.

6 Neni

Minarni, Bambang Ismuyanto, Sutrisno PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN BANTUAN Saccharomyces cerevisiae

DARI GLUKOSA HASIL

HIDROLISIS BIJI DURIAN

Pada sirup glukosa untuk

selang 0-3 M HCl pada proses

hidrolisis dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi

(31)

( Durio zhibetinus ) glukosa yang dihasilkan akan

semakin meningkat, sedangkan

peningkatan konsentrasi HCl di

atas 3 M akan menyebabkan

kadar glukosa stasioner atau

menurun. Proses fermentasi

dengan peningkatan pH, tidak

menghasilkan etanol yang

berbanding lurus dengan

peningkatan pH, namun

terdapat titik optimum pH dari

perubahan glukosa menjadi

etanol yaitu pada pH 4.

7 Annisa Suri,

Yuniarti Yusak, Rumondang Bulan PENGARUH LAMA FERMENTASI TERHADAP

KADAR BIOETANOL DARI

FERMENTASI GLUKOSA

HASIL HIDROLISIS

SELULOSA TANDAN

KOSONG KELAPA SAWIT

Kadar selulosa yang diperoleh

dari hasil isolasi selulosa

tandan kosong kelapa sawit

adalah 24,1298 % dan kadar

glukosa yang diperoleh dari

hasil hidrolisis selulosa tandan

(32)

( Elaeis guineensis Jack )

DENGAN HCl 30%

MENGGUNAKAN
RAGI

ROTI

HCl 30 % adalah sebesar

17,1051 % yang dianalisa

dengan menggunakan metode

Nelson Somogyi dan kadar

bioetanol tertingi diperoleh

pada lama fermentasi 6 hari

dan dengan penambahan ragi 6

gram yaitu sebesar 7,3922 %

2.3 Hipotesis

Berdasarkan teori-teori yang diperoleh dari berbagai sumber dan berbagai penelitian

yang relevan, dapat diperkirakan hasil dari penelitian ini antara lain:

1. Buah jeruk dan manggis dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik

alternatif dalam kehidupan sehari-hari. Ekstrak buah jeruk dan manggis

dapat dijadikan bioetanol sebagai sumber untuk menghasilkan energi

listrik alternatif.

2. Di dalam buah jeruk dan manggis, terdapat zat-zat kimia yang dapat

dijadikan sebagai sumber energi listrik alternatif. Selain itu, melalui

proses kimiawi yaitu ionisasi, zat dalam buah jeruk dan manggis dapat

(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksperimen adalah percobaan yang

bersistem dan berencana (untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan

sebagainya). Sistem dan rencana dari suatu eksperimen bertujuan untuk

mengungkapkan sesuatu secara ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini adalah

penelitian eksperimen untuk menguji kebenaran teori tentang zat-zat yang

terkandung dalam buah jeruk dan manggis yang dapat menghasilkan energi

listrik alternatif.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu penelitian

Penelitian ini berlangsung selama dua bulan dari pertengahan bulan

Oktober sampai dengan ahkir bulan November, kemudian dilanjutkan

pada pertengahan bulan Desember 2014 dan diselesaikan pada bulan

(34)

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

Tujuan waktu pelaksanaan penelitian ini dikarenakan kegiatan yang

begitu padat pada waktu-waktu sebelum dan sesudahnya. Oleh karena itu,

secara umum penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 hingga

Januari 2015.

3.2.2 Tempat penelitian

Dalam penelitian ini, kami melakukan eksperimen di dua tempat, yakni:

a. Sebagai tempat penelitian energi listrik alternatif dari bioetanol,

kami melakukan penelitian di Balai Besar Industri Agro (BBIA)

yang terletak di Jalan IR. Haji Juanda No.11, Jawa Barat. Kami

melakukan penelitian di BBIA karena disana terdapat alat

penelitian yang lengkap untuk meneliti cara fermentasi

buah-buahan menjadi alkohol sehingga dapat dimanfaatkan sebagai

bioetanol.

b. Sebagai tempat penelitian energi listrik alternatif dari ionisasi,

kami menggunakan salah satu rumah dari anggota kami yang

terletak di Villa Permata Gading, Blok C No.69, Kelapa Gading,

Jakarta Utara. Dikarenakan penelitian ini hanyalah penelitian

yang sangat sederhana, kami tidak menggunakan tempat

penelitian khusus. Alat dan bahan yang digunakan dalam

penelitian ini juga masih sederhana, sehingga memungkinan

(35)

3.3 Sumber Data

Data dari penelitian kami diambil dari berbagai eksperimen yang telah kami

lakukan dalam rangka membentuk sumber energi listrik alternatif, namun, untuk

penunjangnya, kami mengambil beberapa sumber data yang diambil dari

berbagai pustaka. Oleh karena itu, sumber data dari penelitian ini antara lain:

1. Sumber eksperimen

a. Penelitian bioetanol di Balai Besar Industri Agro

b. Penelitian ionisasi sederhana yang dibuat di rumah

2. Sumber pustaka

Buku-buku, penelitian yang relevan, dan refrensi-refrensi yang diambil

dari internet

3.4Variabel dan Sampel

3.4.1 Variabel penelitian

Variabel dari penelitian ini ada 3, yaitu:

a. Variabel bebas, yaitu buah jeruk dan manggis

b. Variabel terikat, yaitu energi listrik alternatif

c. Variebel kontrol, yaitu bioetanol dan ionisasi

(36)

Sampel dari penelitian ini ada 2 macam, yakni:

a. Untuk penelitian bioetanol, kami menggunakan beberapa buah

jeruk medan dan manggis pontianak yang kami beli di salah satu

tukang buah yang berdagang di daerah Citra, Jakarta Barat

b. Untuk penelitian ionisasi, kami menggunakan 5 buah jeruk

pontianak yang kami beli di salah satu tukang buah yang

berdagang di dekat daerah Tugu Perjuangan, Kelapa Gading,

Jakarta Utara

3.5 Teknik Pengambilan Data

Dalam mengumpulkan data yang mendukung penelitian, dilakukan eksperimen

dengan urutan sebagai berikut:

1. Menganalisis kandungan dalam buah jeruk melalui proses ionisasi dan

pemanfaatan bagian–bagian dari buah–buahan tersebut seperti bagian kulit dan daging buah itu untuk dibuat menjadi bioetanol.

2. Proses perubahan zat-zat yang terkandung dalam buah jeruk dan manggis

untuk menghasilkan sumber energi listrik alternatif:

a. Ionisasi

Berdasarkan teori yang sudah ada, buah jeruk dapat menghasilkan

energi listrik alternatif dengan menggunakan metode elemen

(37)

metode seperti pembuatan elemen volta. Proses mempraktekan

metodenya hanya sederhana sehingga terbatas pada penelitian

tingkat SD atau SMP saja.

b. Bioetanol

Berdasarkan teori yang sudah ada, buah jeruk dan manggis dapat

dijadikan sebagai bioetanol melalui proses fermentasi. Buah jeruk

dan manggis yang akan diteliti, dilakukan metode fermentasi

seperti pembuatan minuman beralkohol. Setelah proses fermentasi

dilakukan, akan diketahui kandungan alkohol yang merupakan

bioetanol.

3.6 Teknik Analisis Data

1. Data kasar

Pertama, kami mengumpulkan data–data yang sudah kami persiapkan sebelumnya. Data–data ini kami cocokkan dengan

data–data dari sumber–sumber lain yang sudah kami ketahui baik

dari penelitian yang relevan maupun buku–buku lainnya. Data tersebut akan menjadi patokan bagi teori-teori yang sudah mapan

sebelumnya. Selain itu, data-data tersebut dibuat laporan

ilmiahnya sehingga mudah dikelola.

(38)

Setelah semua data diperiksa, maka data–data tersebut diklasifikasikan. Kami mengklasifikasi data tersebut menjadi data

narasi yang dibagi menjadi 2 bagian. Pada bagian pertama berisi

data-data yang berkaitan dengan proses ionisasi buah jeruk dan

manggis sebagai sumber energi listrik alternatif. Pada bagian

kedua berisi data-data yang berkaitan dengan pembuatan

bioetanol dari buah jeruk dan manggis sebagai sumber energi

(39)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Seperti yang sudah dipaparkan di dalam BAB 2, metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan energi listrik alternatif dari buah jeruk dan manggis

adalah dengan cara ionisasi dan pembuatan bioetanol. Kedua metode ini dilakukan

dengan cara yang berbeda–beda antara buah jeruk dan manggis seperti yang akan dibahas dalam bab ini.

4.1 Metode Energi Listrik Alternatif dengan Proses Ionisasi

Dalam penggunaan metode ionisasi, percobaan ini menggunakan metode

elemen volta yang dikemukakan oleh Alessandro Volta. Percobaan tersebut

dilakukan dengan menggunakan bahan dasar berupa jeruk sebagai pengganti dari

elektrolit elemen volta sendiri, yakni asam sulfat (H2SO4). Hasil dari percobaan

ini berupa baterai alami yang merupakan sumber energi listrik.

4.1.1 Alat dan bahan percobaan

a. 3 buah jeruk nipis, jeruk lemon, atau jeruk sunkis

(40)

1. 3 batang lempeng tembaga (Cu) sebagai anoda (kutub positif)

2. 3 batang lempeng seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif)

c. Kabel tembaga sebagai konduktor (penghantar arus listrik)

d. 1 buah lampu LED

e. Alat-alat pembantu:

1. Selotip, lakban atau penjepit

2. Gunting atau cutter

Gambar 1 Alat dan Bahan Pembuatan Baterai Alami

(41)

Gambar 4 Tembaga Gambar 5 Kabel Tembaga

Gambar 6 Lampu LED Gambar 7 Cutter

Gambar 8 Gunting Gambar 9 Penjepit

4.1.2 Langkah-langkah percobaan

1. Lempeng tembaga dan seng masing ditancapkan ke

masing-masing jeruk nipis (Ukuran tembaga dan seng disesuaikan)

2. Lempeng seng yang sudah tertancap dihubungkan dengan lempeng

tembaga pada jeruk yang lain menggunakan kabel tembaga dan diulang

(42)

3. Diantara seng pada jeruk pertama dan tembaga pada jeruk terahkir,

dihubungkan dengan menggunakan kabel tembaga dan dihubungkan

dengan lampu LED dalam rangkaian seri

4. Pada jenis buah jeruk yang lain juga dilakukan dengan menggunakan

metode yang sama

Gambar 10 Jeruk Ditusuk Gambar 11 Penempelan Kabel

Gambar 12 Susunan Jeruk Gambar 13 Baterai Alami

Dari hasil percobaan ini, lampu LED akan menyala. Hal ini dikarenakan

adanya sumber energi listrik. Sumber energi listrik yang dimaksudkan ialah

elemen volta yang dibuat secara alami menggunakan jeruk sebagai elektrolitnya.

Elektrolit dalam buah jeruk berupa asam sitrat

(CH2(COOH)*COH(COOH)*CH2(COOH)). Elektrolit tersebut akan bereaksi

(43)

lempeng tembaga dengan asam jeruk dan lempeng seng dengan asam jeruk.

Adanya reaksi ionisasi menyebabkan pertukaran atom menjadi suatu senyawa

yang baru dan menyebabkan adanya arus listrik dikarenakan beda potensial

antara kedua titik sehingga menimbulkan reaksi kimia sebagai berikut:

Reaksi pada asam sitrat

CH2(COOH)*COH(COOH)*CH2(COOH)  3H+ +

CH2(COO)*COH(COO)*CH2(COO)3-

Reaksi pada tembaga

Cu + 3H Cu + 3H(Tembaga tidak bereaksi dengan atom asam)

Reaksi pada seng

Zn + CH2(COO)*COH(COO)*CH2(COO) 

ZnCH2(COO)*ZnCOH(COO)*ZnCH2(COO)

Ionisasi antara tembaga dan seng dengan elektrolit jeruk terus

berlangsung hingga beda potensial antara keduanya menjadi sama. Syarat dari

adanya arus listrik adalah beda potensial antara kedua titik. Logam tembaga dan

seng memiliki beda potensial yang berbeda-beda. Dari proses ionisasi pada

percobaan ini, arus listrik mengalir dari benda yang berpotensial tinggi atau

kutub positif (tembaga) ke benda yang berpotensial rendah atau kutub negatif

(seng). Aliran arus berlangsung hingga menyebabkan tidak ada lagi beda

potensial antara kedua titik. Ketika sudah tidak ada arus listrik, ionisasi antara

kedua titik sudah tidak lagi berlangsung sehingga menyebabkan tidak adanya

(44)

Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan fisika yang memberikan fakta

bahwa energi yang dihasilkan berbanding lurus dengan beda potensial dan kuat

arus listrik. Oleh karena energi listrik yang dihasilkan karena adanya proses

ionisasi ini dihasilkan dari energi kimia, maka energi listrik yang dihasilkan

dinamakan elektrokimia.

Setiap jenis asam pasti memiliki atom hidrogen (H). Tembaga (Cu) tidak

bisa menyatu dengan atom hidrogen sehingga menimbulkan polarisasi, yaitu

terbungkusnya kutub tembaga oleh gas hidrogen (ditandai dengan munculnya

gelembung–gelembung di sekitar tembaga) sehingga menyebabkan arus listrik menjadi terhambat. Oleh karena itu, tembaga yang sudah mengalami polarisasi

harus diamplas agar atom hidrogen yang menempel pada batang tembaga.

Kami juga telah mencoba metode ionisasi ini pada manggis, namun

hasilnya gagal (lampu tidak menyala). Hal ini dikarenakan tidak adanya elektrolit

pada manggis tersebut sehingga tidak ada arus listrik.

4.2 Metode Energi Listrik Alternatif dengan Bioetanol

Untuk menghasilkan bioetanol, diperlukan perlakuan–perlakuan khusus pada kandungan zat buah–buah tersebut terutama zat gula baik glukosa, fruktosa,

dan lain-lain. Perlakuan dalam hal ini dapat dilakukan dengan melakukan

fermentasi pada gula untuk diubah menjadi alkohol yang nantinya dapat

(45)

tempat mengetes kadar gula pada buah jeruk dan manggis, mulai dari Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia di Subang dan Jakarta, Lembaga Eijkman, Rumah

Sakit Cipto Mangunkusumo (gedung lama dan gedung baru), Badan Pengawasan

Obat dan Makanan (BPOM), Pusat Pengajian Obat dan Makanan Nasional

(PPOMN), Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, Pusat Penelitian

Biologi Bogor, Pusat Penelitian Kimia Bandung, RCChem Learning Centre,

SUCOFINDO, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian,

Perpustakaan Diknas di Sudirman, Library of Congress (Amerika), dan British

Library (Inggris).

Sebagian besar dari lembaga tersebut tidak mengetahui dan tidak bisa

mengetes kadar gula dari kedua buah tersebut. Balai Besar Industri Agro bisa

mengetes kandungan gula, namun mereka ragu apakah pengetesan kandungan

gula bisa dilakukan pada buah. Dari Perpustakaan Diknas kami mendapat

informasi mengenai alkohol. Kami telah berusaha dengan menghubungi research

specialist dari The Library of Congress yang bernama T. Y. Steen, Ph.D. dan

beliau mengatakan bahwa perpustakaan mereka memiliki banyak literatur dan

buku–buku yang bisa dijadikan panduan dasar namun sayangnya mereka hanya

menyediakan hard copy yang berada di Amerika walaupun beliau telah

mengirimkan kami sejumlah judul–judul baik dari tesis ataupun disertasi ataupun

manuscript. Lynn Saliba dan Lesley Haji-Gholam sebagai British Library

Reference Services (bagian Science Reference Team) memberitahu kepada kami

(46)

yang berpusat di India namun sampai sekarang masih belum ada balasan. Kami

menggunakan semua bahan–bahan (baik materi–materi yang dikirim dan link– link) sebagai bahan referensi kami agar semakin memahami pembuatan bioetanol

ini.

Akhirnya kami memutuskan untuk menguji glukosa di Balai Besar

Industri Agro, Bogor. Sebelumnya kami sudah menelepon Ibu Susi Yusiana,

bagian penerima contoh. Lalu kami pergi menuju Bogor untuk melanjutkan

pembahasan dengan Ibu Andita Corry Pratiwi, bagian penerima contoh mengenai

uji kandungan glukosa. Beliau mengatakan bahwa apabila buah tersebut belum

difermentasi maka kandungan etanolnya kemungkinan besar negatif (tidak

mengandung alkohol). Maka dari itu kami melakukan uji glukosa pada manggis

dan jeruk sesuai dengan pernyataan dari literatur “Pembuatan Bioetanol Dengan

Bantuan Saccharomyces cerevisiae Dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji Durian

(Durio zhibetinus(” bahwa bioetanol dapat berasal dari kandungan glukosa

(glukosa difermentasi menjadi etanol). Hasil tes uji glukosa ini akan kami dapat

tanggal 20 sampai dengan 27 Januari 2015. Kami melakukan uji glukosa ini

seharga Rp.497.000,00. Dari glukosa ini maka kita akan mengetahui

kemungkinan kadar etanol yang dapat dihasilkan.

Ada dua cara untuk menghasilkan bioetanol, yang pertama dengan

hidrolisis (hidrasi etena menjadi etanol). Pengubahan ini secara keseluruhan

(47)

tidak murah karena etilen merupakan bahan baku bagi berbagai produk

petrokimia yang bernilai tinggi dan disamping itu prosesnya yang melibatkan

bahan baku yang berasal dari fosil termasuk bahan yang tidak dapat

diperbaharui. Metode kedua, yaitu fermentasi. Fermentasi inilah yang akan kami

lakukan. Namun karena fasilitas di Indonesia yang kurang memadai dan

eksperimen ini kurang “menguntungkan” maka banyak pihak yang tidak mau

melakukan baik pengujian glukosa pada buah maupun fermentasi ini. Untuk

mencari lokasi pengujian pada buah jeruk dan manggis dibutuhkan waktu yang

sangat lama, dan walaupun kami akhirnya menemukan lokasinya kami belum

dapat melakukan fermentasi pada buah–buah ini yang kami harapkan untuk

membuat bioetanol.

Etanol untuk kegunaan konsumsi manusia (seperti minuman beralkohol)

dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. Spesies ragi

tertentu (misalnya Saccharomyces cerevisiae) mencerna gula dan menghasilkan

etanol dan karbon dioksida dengan rumus kimia :

C6H12O6→ 8 CH3CH2OH + 2 CO2.

Proses membiakkan ragi untuk mendapatkan alkohol disebut sebagai

fermentasi. Konsentrasi etanol yang tinggi akan beracun bagi ragi. Pada jenis

ragi yang paling toleran terhadap etanol, ragi tersebut hanya dapat bertahan pada

(48)

Etanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang mempunyai

kelebihan dibandingkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Berdasarkan siklus

karbon, etanol dianggap lebih ramah lingkungan karena CO2 yang dihasilkan

oleh hasil buangan mesin akan diserap oleh tanaman (melalui proses

fotosintesis). Etanol dapat juga meningkatkan efisiensi pembakaran karena

mengandung 35% oksigen. Disebut ramah lingkungan juga karena emisi gas

buangannya seperti kadar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas lain

rendah (19–25%). Bensin premium memiliki angka oktan 88. Beberapa keunggulan lain yang dapat diperoleh dari bioetanol sebagai bahan bakar adalah

nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada

waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking atau detonation

(yaitu fenomena yang terjadi pada mesin pembakaran dalam berupa suara yang

cukup keras dan juga munculnya getaran dari mesin dengan irama yang sama

dengan suara tersebut), pembakaran tidak menghasilkan partikel timbal dan

benzena yang bersifat karsinogen, serta mempunyai efisiensi yang tinggi

dibandingkan bensin. Akan tetapi penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan

bakar minyak memunyai kelemahan yaitu mesin memerlukan modifikasi terlebih

dahulu jika ingin menggunakan etanol murni pada kendaraan dan juga ada

kemungkinan etanol akan mengeluarkan emisi polutan beracun. Bank Dunia

merekomendasikan penggunaan sorgum manis (sorghum bicolor) sebagai

bahan-baku produksi bioetanol dan tidak menyarankan penggunaan bahan bahan-baku yang

(49)

produksi bioetanol tidak menimbulkan konflik kepentingan yang mengganggu

ketersediaan pangan dan pakan yang dapat memicu terjadinya krisis pangan dan

pakan dunia. Apabila harga bioetanol bergerak naik maka harga bahan bakunya

juga akan bergerak naik. Dan jika bahan bakunya juga digunakan untuk bahan

pangan dan pakan maka harga bahan bakunya yang merupakan pangan dan

pakan tersebut akan naik drastis.

Gambar 14 Proses Pembuatan Bioetanol

Sumber: http://www.ncsu.edu/biosucceed/courses/documents/EtOHProd.pdf

Dari referensi yang kami dapat dari North Carolina State University,

dapat dilihat langkah–langkah pembuatan bioetanol. Karena jeruk dan manggis sudah mengandung gula, yaitu glukosa, maka dapat langsung difermentasi

dengan ragi Saccharomyces cerevisiae yang menghasilkan beer. Beer ini

mengandung air dan alkohol sehingga harus melalui proses distilasi untuk

(50)

kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)

bahan. Air tidak dapat sepenuhnya dihilangkan dari etanol melalui distilasi

karena adanya azeotrop minimum. Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih

cairan dalam sedemikian rupa sehingga komponen tidak dapat diubah dengan

distilasi sederhana. Etanol dapat dengan mudah di-dehidrasi dengan

menggunakan distilasi ekstraktif di mana air akan dihilangkan sebagai distilat

dan etanol serta agen ekstraktif (garam dan pelarut) sebagai residu dan kemudian

dipisahkan dengan melakukan rektifikasi (pemurnian alkohol dengan

penyulingan berulang–ulang) konvensional. Dehidrasi ini digunakan untuk mendapatkan kandungan persentase alkohol yang semakin tinggi.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Ibu Irma sebagai peneliti di

Balai Besar Industri Agro, bioetanol dapat dibuat baik dari jeruk maupun

manggis namun harus difermentasi terlebih dahulu sebab apabila belum

difermentasi maka kemungkinan besar kandungan alkoholnya negatif (tidak

mengandung alkohol). Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa setelah

difermentasi menggunakan ragi ataupun dari kingdom fungi maka terdapat

kandungan etanolnya sehingga menjadi bioetanol yang dapat langsung digunakan

sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) berbahan dasar sumber daya

(51)

4.3 Tinjauan Teologis

Tuhan Allah telah menciptakan manusia dan mewahyukan diriNya kepada

manusia dalam karya ciptaannya. “Finding God in All Things”, berarti bahwa dalam

kehidupan sehari-haripun kita bertemu dengan Allah. Allah Bapa memiliki rencana yang

tidak bisa dimengerti oleh logika manusia. Allah menampakan dirinya lewat

orang-orang pilihanNya sebagai perantara Allah di dunia. Oleh karena itu, dibuatlah Alkitab

oleh para nabi Allah untuk mewartakan wahyuNya. Karena manusiapun dikaruniakan

oleh Allah akal budi yang harus digunakan bukan hanya untuk mewartakan wahyu

Allah, melainkan juga mempraktekannya. Oleh karena itu, dalam penelitian kami, ada

beberapa aspek teologis yang diambil dari kitab suci, yakni:

A. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kej 1:26)

Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya. Allah

memberikan kuasa kepada manusia untuk menguasai segala sumber daya yang

ada di bumi. Oleh karena itu, manusia harus berusaha mengembangkan segala

sumber daya yang ada demi kebaikan dan keselamatan manusia sendiri.

Manusiapun bebas dalam menguasai segala sumber daya tersebut, namun harus

bertanggungjawab untuk kembali melestarikan sumber daya yang ada karena

(52)

Pernyataan ini bisa dikaitkan dengan penelitian kami. Sumber daya yang

merupakan perwahyuan diri Allah dapat dikembangkan. Jika sumber daya

tersebut dikembangkan secara optimal, manusia dapat memeroleh keselamatan.

Keselamatan sejati berasal dari Allah, dan hanya Allah yang bisa

mewujudkannya. Pengelolaan sumber daya tersebut bisa dilakukan mulai dari

hal-hal yang kecil, contohnya dengan menggunakan buah-buahan sebagai

sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk menghasilkan energi, karena

tanpa energi, manusia tidak dapat hidup. Buah-buahan sederhana seperti jeruk

dan manggis ternyata dapat dimanfaatkan dalam konteks energi alternatif.

B. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej 1:28)

Allah bapa menghendaki agar manusia hidup sesuai dengan kehendaknya.

Kehendak Allah dalam konteks ini, merupakan perintahnya kepada manusia

untuk bertambah banyak dan menguasai bumi. Manusia diberikan kehendak

untuk menguasai ciptaan Allah. Manusia juga harus melestarikan segala ciptaan

Allah, bekerja sebagai mitra Allah di bumi.

Pernyataan ini juga dapat dikaitkan dengan penelitian kami. Allah bapa

menghendaki agar manusia berkembang. Allah berkehendak agar manusia dapat

mengembangkan kreativitasnya sebagai mitra kerja Allah. Salah satu bentuknya

(53)

informasi yang semakin berkembang, mendorong terbentuknya ciptaan manusia

yang berlandaskan ciptaan Allah. Sebagai contoh pemanfaatan buah-buahan

untuk energi listrik merupakan ciptaan Allah yang diwujudkan dalam ciptaan

manusia. Buah-buahan tersebut dapat berupa buah jeruk dan manggis, seperti

pada penelitian kami.

C. Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.” (Kej 1:29)

Allah bapa memberikan segalanya yang baik di bumi. Seluruh ciptaannya

baik apa adanya. Allah mengkaruniakan kepada manusia segala ciptaannya yang

lain. Manusia berhak untuk menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan. Namun, manusia juga memiliki tanggungjawab dalam

melestarikannya.

Pernyataan ini juga dapat dikaitkan dengan penelitian kami. Allah bapa

memberikan kepada manusia sumber daya untuk dikelola oleh manusia.

Tanpanya, manusia tidak dapat hidup secara jasmani. Tubuh akan binasa namun

roh tidak akan binasa, oleh karena itu manusia harus memenuhi segala

kebutuhannya demi kelangsungan hidupnya. Tumbuhan dan hewan harus

dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebih. Maka dari itu,

penggunaan sederhana saja seperti pemanfaatan buah jeruk dan manggis sebagai

(54)

Tidak hanya terkait pada Alkitab saja, dalam Al Quranuul Karim atau yang biasa

disebut dengan Alquran, juga diatur dan diajarkan oleh wahyu-wahyuNya bahwa

sebagai manusia kita perlu untuk menjaga, merawat, dan melestarikan dunia yang telah

diberikan Allah SWT. Berikut ini merupakan pendasaran dari Al Quran dan Hadits yang

berhubungan dengan tema penelitian ini.

A.Berdasarkan Surah Al Qashash Ayat 77

َهّا َنََْحَأ اَََك ْنلَْحَأ َو اَيْزَّلا َنلم َكَ ي ل َز َسْءَا ََ َو َ َش لر ْْا َضاهَلا َ هّا َكاَااَا اََيلا لغَنْباَو َناََََْلا لغْ َا ََ َو َكْيَللِ

(َنيلَلََََْْلا ّب لحَي ََ َ هّا هعلِ لر ْضَ ْ ا يلا 82:77

. SQ )

Terjemahannya :

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)

negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan)

duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah

berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Dalam ayat tersebut, jelaslah Allah sudah menjelaskan dan menjanjikan

ada kebahagiaan yang lebih di akhirat. Itu didapat apabila manusia tidak lupa

(55)

namun hanya fana’. Allah menginginkan hambaNya untuk tidak membuat kerusakkan di bumi dan Dia membencinya.

Hubungan dengan tema penelitian kami ini adalah, kita sebagai manusia

tidak boleh merusak lingkungan. Janganlah kita membuang-buang bahan alam

seperti menebang pohon-pohon buah yang sebenarnya bermanfaat tidak hanya

sebagai konsumsi tubuh. Seperti pada tema ini buah manggis dan jeruk dapat

dijadikan energi alternatif.

B.Berdasarkan Surah Al Baqarah Ayat 22

الَهلا َعَعَ َمَكَل َر ْض ااِرا َشلا َااََهَلا َو ِااَءلب َأ َنْزَأ َو َنلم لااََهَلا ِااَم َأ َشْرَجَا لهلب َنلم لثا َشََهتلااِق ْق لض ْمَكَلَّا (

8:88 . SQ

) اَََْعْ َا له لّاِناََْزَأ ْمَنْزَأ َو َعََََْْعَا

Terjemahannya:

Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai

atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan

dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu

janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, pada hal kamu

mengetahui.

Maksud dari ayat ini adalah Allah memberitahu pada manusia bahwa

(56)

dipergunakan secara sia-sia apalagi digunakan untuk hal yang tidak berada di

jalan Allah. Allah memberikan seluruhnya niscaya untuk kemakmuran dan

kesejahteraan hambaNya.

Dikaitkan dengan penelitian kami ini, ternyata benar jika kita kreatif maka

hal konkret bisa terpecahkan. Dengan menggunakan buah manggis dan jeruk

yang semata-mata diabaikan selain untuk kesehatan tubuh, ternyata dapat

menghasilkan listrik yang amat diperlukan dalam kehidupan modern dan serba

maju ini. Walaupun cukup susah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,

namun tetap saja wahyu ini benar. Ternyata, Allah selalu menyimpan rahasia

unik dari hal yang sebenarnya biasa-biasa aja, seperti kandungan listrik dalam

buah manggis dan jeruk ini.

C.Berdasarkan Surah Ali Imran Ayat 182

( َيل َعْْلل هَّظلب َسْيَل َ هّا هعَأ َو ْمَكيلَْيَأ ْتَمهََق اََلب َكللَ 2:128

. SQ )

Terjemahannya :

(Adzab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan

bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba Nya.

Jelas artinya dalam potongan ayat ini adalah, manusia sebagai pemimpin

yang diutusNya menjadi pemproses dan penggerak dunia ini, sehingga apapun

hasil yang ada berada di tangan manusia. Manusia sebagai Hamba Allah wajib

(57)

berkuasapun manusia diperlukan pemikiran yang terstruktur dan bijaksana

sehingga hasilnyapun juga memuaskan.

Sama seperti tema yang diangkat dalam penelitian kami ini, manusia dalam

hal ini peneliti telah berpikir kreatif dan terstruktur sehingga dapat menghasilkan

hasil penelitian yang dapat membantu kehidupan manusia di masa yang akan

datang yaitu pemanfaatan energi listrik alternatif.

Tiga uraian potongan ayat di atas telah menggambarkan bahwa dalam

agama Islam juga terdapat aturan dan prosedur yang wajib dilakukan manusia

terhadap lingkungannya sendiri sebagai Hamba Allah, karena sesungguhnya

manusia hanya tinggal di sebagian kecil rumah Allah yang besarnya tiada batas.

Manusia perlu untuk menyadari keberadaannya, namun harus berpikir sekreatif

mungkin dan keluar dari zona yang terbatas. Penelitian energi listrik alternatif

yang dihasilkan buah manggis dan jeruk ini merupakan bukti konkret dari

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan penelitian dan pembahasan, kami mendapatkan hasil yang

akan kami simpulkan dan beberapa saran bagi masyarakat umum dan peneliti

berikutnya.

5.1 Kesimpulan

Melalui penelitian yang kami lakukan, dapat diketahui bahwa ionisasi

pada jeruk dapat menghasilkan energi listrik alternatif, sedangkan ionisasi pada

manggis tidak bisa menghasilkan energi listrik alternatif. Hal itu dikarenakan

tidak adanya kandungan asam sitrat seperti yang terdapat dalam buah jeruk

sebagai elektrolit dalam buah manggis. Elektrolit berperan dalam proses

menghantarkan arus listrik sebagai penghasil suatu energi akibat dari adanya arus

dan tegangan listrik.

Selain itu, melalui fermentasi ragi tape yaitu Saccharomyces cereviceae

dengan sari dari buah jeruk dan manggis maka akan menghasilkan bioetanol.

(59)

mengandung air dan alkohol sehingga masih harus melalui proses distilasi untuk

mendapatkan residu yang berupa alkohol (karena titik didih alkohol lebih rendah

daripada titik didih air yaitu alkohol 78,4oC dan air 100oC) walaupun masih ada

sedikit air sehingga harus melalui proses dehidrasi untuk menghilangkan airnya.

Hasil dari glukosa dan kandungan bioetanol akan disusulkan segera mungkin.

5.2Saran

5.2.1 Untuk masyarakat umum

Dengan penelitian ini, diharapkan agar kami dapat membantu masyarakat

dalam menemukan sumber energi listrik alternatif yang dapat digunakan untuk

kehidupan sehari-hari. Selain itu masyarakat juga diharapkan agar mengurangi

penggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) karena Sumber Daya Alam (SDA)

yang tidak dapat diperbaharui ini lama kelamaan akan habis dan kita tidak akan

memiliki cadangan energi tersisa sehingga mulai dari saat ini gunakanlah energi

alternatif yang ramah lingkungan.

5.2.2 Untuk SMP Kolese Kanisius

Kami memiliki harapan agar SMP Kolese Kanisius memberikan

bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai cinta

lingkungan dan kesadaran akan global warming. Hal ini dapat dilakukan dengan

(60)

karangan mengenai lingkungan yang menjadi idaman, ataupun mewajibkan

setiap anak untuk menanam pohon. Namun juga bisa dari hal–hal kecil seperti tidak menginjak rumput yang sudah tertata rapi di taman dan membuang sampah

pada tempatnya.

5.2.3 Untuk peneliti lain

Dengan penelitian kami ini, kami juga berharap agar peneliti–peneliti lain

dapat lebih disiplin dan tekun dalam mencari ilmu serta selalu bersabar dalam

Gambar

Gambar 1 Alat dan Bahan Pembuatan Baterai Alami
Gambar 14 Proses Pembuatan Bioetanol
Gambar 1 Alat dan Bahan Pembuatan Baterai Alami

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis persepsi masyarakat mengenai dampak yang timbul di sekitar kawasan pembangkit listrik tenaga panas bumi dan mengestimasi

Berdasarkan penelitian dan analisa pembangkit listrik tenaga speed bump sebagai sumber energi alternatif, output tegangan dan arus pada saat pengujian sudah

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini pengoptimalan dalam energi listrik tenaga surya di skala rumah tangga, yang diawali dengan identifikasi

Energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang surut air laut dimanfaatkan untuk penggerak turbin air dan bila turbin air ini dihubungkan dengan generator dapat

Potensi energi potensial yang terkandung dalam perbedaan pasang dan surut air laut digunakan untuk menggerakkan turbin dan bila turbin ini dihubungkan dengan

Menggunakan instalasi yang hampir sama dengan Tidal Power , namun terpisah dengan turbin arus antara 5 sampai 8 knot (5,6 sampai 9 mil/jam) dapat dimanfaatkan energi lebih besar

Studi Pemanfaatan Gelombang Pasang Surut sebagai Energi Pembangkit Listrik Alternatif.. Medan: Universitas

PASANG SURUT SEBAGAI ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF” ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat penyelesaian Pendidikan Sarjana di bidang Teknik Sumber Daya Air