• Tidak ada hasil yang ditemukan

audit terhadap siklus produksi (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "audit terhadap siklus produksi (7)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Danang Kurniawan Kelas : 4A2

NIM : 2014017036

Audit terhadap Siklus Produksi

Siklus produksi (production cycle) meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan, serta transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan berakhir ketika barang yang diproduksi ditranfer kebarang jadi.

Tujuan Audit

Dua kelompok tujuan audit adalah : (1) tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi dan (2) tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan serta harga pokok penjualan.

Kategori asersi Tujuan audit atas kelompok transaksi

Tujuan audit atas saldo akun Keberadaan atau

keterjadian

Kelengkapan

Hak dan

Kewajiban

Penilaiaan atau alokasi

Penyajian atau pengungkapan

Transaksi pabrikasi yang dicatat menyajikan bahan, tenaga kerja, dan overhead yang ditransfer ke produksi serta pemindahan produksi yang sudah selesai ke barang jadi selama periode berjalan

Semua transaksi pabrikasi yang terjadi selama periode berjalan sudah dicatat

Entitas memegang hak atas persediaan yang berasal dari transaksi pabrikasi yang dicatat Transaksi pabrikasi telah dijurna, dan diposting dengan benar

Rincian transaksi pabrikasi mendukung penyajian dalan laporan keuangan termasuk klasifikasi dan pengungkapan

Persediaan yang tercetak dalam neraca secara fisik ada.

Harga pokok penjualan

menunjukkan harga pokok barang yang dijual selama periode berjalan.

Persediaan mencakup semua bahan, produk dan perlengkapan yang ada di tangan pada tanggal nerca.

Harga pokok penjualan mencakup semua transaksi penjualan selama periode berjalan.

entitas pelapor memegang hak milik atas persediaan pada tanggal neraca. Persediaan telah dinyatakan dengan tepat pada harga yang terendah Harga pokok penjualan didasarkan pada penerapan metode arus biaya yang berlaku secara konsisten. Persediaan dan harga pokok penjualan telah diidentifikasi secara tepat dalam laporan keuangan

(2)

Menggunakan pemahaman tentang bisnis dan industri untuk mengembangkan strategi audit

Bagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi merupakan proses inti dan kemampuan entitas itu untuk menghasilkan laba tergantung pada seberapa baik proses pabrikasi ini dikelola. Setiap industri memiliki sifat yang unik, sehingga sangat penting untuk memahami keadaan klien dan menemukan bukti yang cukup guna mendukung pendapat mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan.

Materialitas, Risiko inheren, dan Prosedur Analitis

o Materialitas

o Risiko Inheren

o Prosedur Analitis

o Pertimbangan komponen pengendalian internal

o Aktivitas Pengendalian-transaksi pabrikasi

o Dokumen dan catatan yang umum Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait Fungsi-fungsi pabrikasi :

1. Memulai produksi :

 Merencanakan dan mengendalikan produksi  Mengeluarkan bahan baku

2. Memindah barang :

 Memproses barang dalam produksi

 Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi  Melindungi persediaan

3. Mencatat transaksi produksi dan persediaan :  Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi  Menjaga kebenaran saldo-saldo persediaan

Pelaksanaan fungsi-fungsi ini melibatkan beberapa departemen. Pengendalian yang berkaitan dengan produksi dan pemindahan barang adalah relevan dalam menilai risisko pengendalian untuk asersi kejadian dan kelengkapan. Pengendalian yang berhubungan dengan pencatatan transaksi persediaan penting dalam menilai risiko pengendalian untuk asersi hak dan kewajiban, penilaian serta penyajian dan pengungkapan untuk transaksi dan persediaan pabrikasi.

Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen digunakan untuk memantau setiap fungsi. Apabila manajemen ditetapkan sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya pada setiap tahap produksi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan yang tidak disengaja akan diperkecil.

Memperoleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian

(3)

 Review atas pengalamam sebdumnya dengan klien yang bersangkutan

 Pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi  Pemeriksaan dokumen dan catatan produksi

 Pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi

Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal, bagan arus, dan memorandum naratif.

Pengujian substantif atas saldo persediaan

Bagian ini berhubungan dengan pengujian substantif atas persediaan barang dagang yang dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga persediaan bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi yang dimilikj pabrikan.Dalam hal inl juga perlu dipastikan bahwa pemeriksaan audit atas saldo persediaan harus cukup efisien dan efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi dan harus dipertimbangkan secara cermat penentuan tingkat resiko deteksi yang dapat diterima dan perancangan pengujian substantif yang sesuai untuk asersi-asersi persediaan.

Menentukan Risiko Deteksi Uutuk Pengujian Rincian

Referensi

Dokumen terkait

Sekiranya ruang makan khusus tidak dapat disediakan, ruang yang sesuai di luar bangunan seperti di serambi boleh dijadikan sebagai ruang makan dengan dibina 2

(4) Terhadap alat UTTP yang ditera ulang atas permintaan sendiri atau berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenakan Retribusi

Dan daya hambat terbesar adalah pada isolat BS 05, dan sekaligus memiliki konsistensi yang baik, baik pada isolat RS.1 sebesar ( 77,3 %) maupun pada isolat RS.2 yaitu sebesar

Pengendalian persediaan bahan baku merupakan suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi daripada persediaan bahan baku dan barang hasil produksi sehingga

31 tahun 1997 merumuskan bahwa yang dimaksud dengan pemeriksaan tanpa hadirnya terdakwa dalam pengertian In absentia adalah pemeriksaan yang dilaksanakan supaya perkara

Dari konfigurasi bentuk sistem hibrid model 1 dan model 2 (baik seri maupun parallel), dapat disimpulkan bahwa kinerja dari kedua model pada perinsipnya memiliki

Penurunan konsentrasi klorin dalam limbah gas CFC-12 dengan metode adsorpsi menggunakan logam magnesium sebagai

Persediaan Bahan Baku (Raw Materials stock) yaitu persediaan dari barang- barang berwujud yanng digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari